BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan adalah merupakan salah satu lembaga keuangan yang. melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu menerima simpanaan uang,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. beroperasi sesuai dengan nilai-nilai dan Prinsip Ekonomi Islam (Islamic

This document was created by Unregistered Version of Word to PDF Converter BAB I PENDAHULUAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari studi banding penulis membandingkan dan menganalisa dari

BAB I PENDAHULUAN. 2001, hlm Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah: dari Teori ke Praktik, Gema Insani, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. yang dahulu. Namun prinsip-prinsip pertukaran barang dan pinjam-meminjam

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

PERHITUNGAN BAGI HASIL DAN PENANGANAN PENCAIRAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BPR SYARIAH AMANAH UMMAH

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan kegiatan ekonomi di Surakarta semakin

BAB IV ANALISIS MEKANISME AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DAN MUDHARABAH BERJANGKA DI UJKS BMT MITRA UMAT DAN UJKS BMT MINNA LANA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Subagyo, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 2002, hlm. 127.

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal wat Tamwil dan Koperasi Syariah merupakan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi tanpa bantuan lembaga keuangan. Lembaga keuangan merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. kepastian dana pendidikan anak sesuai rencana untuk setiap cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

BAB II LANDASAN TEORI

Raja Grafindo Persada, 2016, hlm.99

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB I PENDAHULUAN. Raja Grafindo Persada, 2010, h Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta:PT

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, serta memberikan jasa

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan syariah pada tahun Salah satu uji coba yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

BAB IV METODE PERHITUNGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BSM CABANG PEKALONGAN DITINJAU DARI FATWA DSN-MUI NO.

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENALTI PADA PENGAMBILAN SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA (DEPOSITO) SEBELUM JATUH TEMPO DI BMT SYIRKAH

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Al-Qur an dan As-Sunnah, termasuk dari segi ekonominya. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kehadiran bank syariah ditengah-tengah perbankan konvensional

STRATEGI PENETAPAN MARGIN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BMT AT- TAQWA MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT. LELI SUWITA Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Karakteristik Produk Simpanan Berjangka (Simka) / Deposito Mudharabah di KSPPS Arthamadina Banyuputih

BAB I PENDAHULUAN. Islam, Jakarta: RajawaliPers, 2007, h Adiwarman Azwar Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Lembaga Keuangan Syari ah (LKS) yang pesat, dapat

BAB V PEMBAHASAN. A. Kebijakan Harga Jual Pembiayaan Murabahah di BMT Istiqomah Unit

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian kaum muslimin, pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organisasi perantara antara masyarakat yang kelebihan dana dengan

BAB IV. ANALISIS IMPLEMENTASI FATWA DSN NO. 03/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG DEPOSITO PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH di BMT MASJID AGUNG DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. umat agama lain. Islam adalah rahmatan lil alamin rahmat bagi alam semesta.

BAB IV ANALISIS MODEL PERHITUNGAN NISBAH BAGI HASIL PADA SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI BMT LESTARI MUAMALAT SURADADI TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah dalam bentuk lembaga keuangan syari ah, yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad, Sistem Bagi Hasil dan Pricing Bank Syariah, Yogyakarta: UII Press, 2016, h. 1.

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit pula hambatan yang harus dihadapi, terutama dalam hal. Adanya perkembangan dalam industri perbankan serta terbukanya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB IV. Analisis Hasil Penelitian. A. Perhitungan Bagi Hasil Simpanan Mudharabah di KJKS BMT Nurussa adah

BAB I PENDAHULUAN. Makhalul Ilmi, Teori dan Praktek Lembaga Mikro Keuangan Syariah, UII Press, Yogyakarta, 2002, hlm.91. 2

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan masyarakat muslim Indonesia dapat menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. keadilan sesama dalam persaingannya didunia ekonomi. Hal tersebut sudah

BAB I PENDAHULUAN. dikenal lembaga keuangan mikro syariah yang bernama BMT. 1 BMT. menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan amanatnya.

TINJAUAN BAGI HASIL SIMPANAN BERJANGKA PADA KJKS BMT BINA UMAT MANDIRI (BUM) CABANG ADIWERNA

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keimanan dan ketakwaan melahirkan krisis politik sehingga

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional yang membuka sistem baru dengan membuka bank. berpengaruh dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan bisnis yang serupa dengan Koperasi atau Lembaga Swadaya

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, ada

BAB I PENDAHULUAN. melalui serangkain perjuangan yang cukup lama, yang pada awalnya terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sistem ekonomi syariah semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. (QS. Al- Baqarah : 275).

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak terlepas dari peran lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. bank syariah dan Unit Usaha Syariah belum banyak seperti sekarang.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu bait almaal

BAB I PENDAHULAN. denganberkembangnya lembaga keuangan syariah. Sejak adanya undang. undang No 7 tahun 1992 yang kemudian direkomendasi oleh UU No.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Salah satu lembaga moneter ini adalah Lembaga

BAB IV PEMBAHASAN. A. Implementasi Prinsip Mudharabah Muthlaqah pada BNI ib Deposito

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG MUDHARABAH, BAGI HASIL, DAN DEPOSITO BERJANGKA

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB I PENDAHULUAN. Peran Lembaga Keuangan sangat penting di kalangan masyarakat. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan sistem operasionalnya, telah menunjukkan angka kemajuan yang sangat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat kemajuan ekonomi masyarakat. yang diharamkan, proyek yang menimbulkan kemudharatan bagi

BAB I PENDAHULUAN. dengan aktifitas lembaga keuangan secara halal. kemanfaatan yang sesuai dengan prinsip syari ah 1. Salah satu

Pengaruh Jumlah Deposito Mudhorobah Terhadap Penerimaan Jumlah Bagi Hasil Mudhorobah Pada PT.Bank Mega Syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan semakin

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam hal muamalah, selain hubungan sesama manusia yang bersifat keduniaan juga

EVALUASI PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO. 59 (Survai Pada BMI dan BMT) SKRIPSI

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan adalah merupakan salah satu lembaga keuangan yang melaksanakan tiga fungsi utama, yaitu menerima simpanaan uang, meminjamkan uang, dan memberikan jasa pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian umat Islam, pembiayaan yang dilakukan dengan akad yang sesuai syariah telah menjadi bagian dari tradisi umat Islam sejak zaman Rasulullah Saw. Praktik-praktik seperti menerima titipan harta, meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan untuk keperluan bisnis, serta melakukan pengiriman uang, telah lazim dilakukan sejak zaman Rasullullah Saw. Dengan demikian, fungsi- fungsi utama perbankan modern, yaitu menerima deposit, menyalurkan dana dan melakukan transfer dana telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat islam, bahkan sejak zaman Rasulullah Saw. Keberadaan badan usaha pembiayaan non-bank yang mencoba menerapkan konsep bagi hasil ini semakin menunjukkan, bahwa masyarakat Indonesia membutuhkan hadirnya alternatif lembaga keuangan syariah untuk melengkapi pelayanan oleh lembaga keuangan konvensional yang sudah ada. Semakin berkembangannya aspirasi masyarakat Indonesia untuk memiliki lembaga keuangan syariah, maka para pemuka agama yang tergabung dalam Majelis Ulama Indonesia (MUI) kemudian menindaklanjuti aspirasi

2 masyarakat tersebut dengan melakukan pendalaman tentang konsep-konsep keuangan syariah termasuk sistem perbankan syariah. 1 Baitut Tamwil Muhamadyah Comal adalah salah satu lembaga keuangan syariah yang berdiri pada tanggal 19 Desember 2012 Baitut Tamwil Muhamadyah Comal yang sebelumnya menempati Ruko milik H.M Andhim Tamam, SH yang terletak di Jl. Ahmad Yani Comal (sebelah Timur KUD Karya Utama). 2 dan lembaga keuangan syariah Baitul Maal wat Tamwil Ulujami adalah salah satu lembaga keuangan syariah yang berdiri pada tanggal 2 januari 1999 dan terletak di Jl. Raya Ambowetan KM:5-Pemalang. 3 Pembiayaan Bagi Hasil Deposito Mudharabah merupakan jenis pembiayaan atas dasar kesepakatan, dimana pihak Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan Baitul Maal Wat Tamwil Al-fataa Ulujami menjebatani masyarakat yang mempunyai keuangan lebih dengan masyarakat yang membutuhkan dana. Pengambilan tabungan berjangka hanya bisa diambil pada saat jatuh tempo. Peminat Tabungan berjangka Deposito Mudharabah ini diminati oleh kalangan pengusaha keatas,pengusaha menengah, petani, peternak, pedagang. 1 Adiwarman A. Karim, Bank Islam, Jakarta: PT. Rajagrafindo persada, 2007, hlm. 18. 2 Wawancara dengan Ibu Eni Shofiyati. SH selaku bagian.cso (Customer Service Officer) kantor Baitut Tamwil Muhammadiyah Comal. 16 maret 2016 jam. 17:00 3 Wawancara dengan Bapak Andi selaku bagian Marketing di BMT Al-fataa Ulujami.7 april 2016. Jam 09:00

3 Tabel 1.1 Perbandingan nisbah bagi hasil Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dengan Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami. 2 Jangka waktu Pemilik dana Pengelola dana SIMPANAN 1 BULAN 40% 60% SIMPANAN 3 BULAN 45% 55% SIMPANAN 6 BULAN 50% 50% SIMPANAN 12 BULAN 60% 40% Sumber : Buku Manual Pembiayaan BTM Comal Jangka waktu Pemilik dana Pengelola dana SIMPANAN 1 BULAN 30% 70% SIMPANAN 3 BULAN 35% 65% SIMPANAN 6 BULAN 45% 55% SIMPANAN 12 BULAN 50% 50% Sumber : Buku Manual Pembiayaan BMT Al-fataa Ulujami Berdasarkan uraian diatas mengenai penabung atau deposan maka penulis memilih studi kasus di Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan Baitul 2 Wawancara dengan Ibu indah Afriani selaku bagian marketing dan pembiayaan BTM Comal tanggal 25 Maret 2015 Pukul 13.30

4 Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami sebagai tempat penelitian, karena Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami memiliki kredibilitas yang baik, terbukti dari nisbah bagi hasil yang ditetapkan oleh Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami maka penulis tertarik dengan mekanisme yang ada didalamnya seperti apa praktek dilapangan Maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian ANALISIS PERBANDINGAN PENERAPAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHOROBAH DI BAITUT TAMWIL MUHAMMADIYAH COMAL DENGAN BAITUL MAAL WAT TAMWIL AL - FATAA ULUJAMI karena di dasari alasan bagi hasil produk pembiayaan Mudharabah untuk Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan Baitul Maal wat Tamwil Ulujami yang mengalami perekembangan pemasaran cukup pesat dari tahun 2013-2014 sehingga penulis ingin mengetahui mekanisme pembiayaan Mudharabah, teknis penghitungan pembiayaan Mudharabah, dasar hukum akad yang digunakan, dan jatuh temponya deposito Mudharabah. Penulis ingin membandingkan untuk penerapan bagi hasil deposito Mudharabah di Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah yaitu : Bagaimana perbandingan penerapan sistem bagi hasil deposito Mudharabah di Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dengan Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami?

5 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan sistem bagi hasil deposito Mudharabah di Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dengan Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami. Kemudian, membandingkan mekanisme, persyaratan, dasar hukum, Akad. D. Kegunaan Penelitian Akademis dan penulis Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi pengembangan ilmu syari ah pada umumnya dan keuangan Islam pada khususnya di bidang syariah dan serta menjadi rujukan penelitian berikutnya tentang bagi hasil deposito Mudharabah pada lembaga keuangan syariah. E. Penegasan Istilah Untuk memperjelas dan agar tidak terjadi kesalah pahaman, maka berikut ini penulis mempertegas beberapa istilah yang tercantum penelitian, yaitu sebagai berikut : 1. Produk Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. 3 2. Bagi Hasil Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola dana. Pembagian hasil 3 Panji Anoraga, Manajemen Bisnis, (Jakarta: Rineka Cipta.2000),hlm. 216.

6 hlm. 39. usaha ini dapat terjadi antara bank dngan penyimpan dana, maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. 4 3. Pembiayaan Penyediaan dana atau tagian yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak lain yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. 5 4. Deposito Mudharabah Deposito Mudharabah adalah merupakan dana investasi yang ditepatkan oleh nasabah yang bertentangan dengan prinsip syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu, sesuai dengan akad perjanjian yang dilakukan antara bank dan nasabah investor. 5. Simpanan Mudharabah Simpanan Mudharabah merupakan produk penghimpunan dana oleh bank syari ah yang menggunakan akad Mudharabah Muthlaqah. Bank syari ah bertindak sebagai mudharib dan Nasabah sebagai shahibul maal. Nasabah menyerahkan pengelolaan dana simpanan Mudharabah secara mutlak kepada mudharib (bank syari ah), tidak ada batasan baik dilihat dari jenis investasi, jangka waktu, maupun sektor usaha, dan tidak boleh bertentangan dengan prinsip syari ah Islam. Yang dimaksud simpanan Mudharabah oleh peneliti dalam penelitian ini adalah kerjasama antara dua pihak, yaitu antara shahibul maal dengan mudharib, dimana 4 Muhamad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMP YKP.2002), hlm 85 5 Sri Hertanto, Penyaluran Dana BaitulMaal Wa Tamwil, (Jakarta: PT Gramedia Utama, 2010),

7 BMT/BTM sebagai mudharib dan Nasabah penyimpan dana sebagai shahibul maal. Nasabah menyerahkan dananya untuk dikelola oleh BMT dan BTM, adapun keuntungannya dibagi sesuai dengan nisbah atas kesepakatan kedua belah pihak pada awal Akad. 6 6. Baitut Tamwil Muhamadyah Comal Baitut Tamwil Muhamadyah Comal merupakan salah satu lembaga keuangan yang melaksanakan beberapa fungsi kegitan yaitu lembaga keuangan yang kegiatannya mengelola dana yang bersifat nirlaba (sosial). Dan mengelola dana dan menyalurkan dana masyarakat dan bersifat profit motive yang terletak di Jl. Ahmad Yani Comal (sebelah Timur KUD Karya Utama) depan SMA N 1 COMAL. 7 7. Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami merupakan salah satu lembaga keuangan yang melaksanakan beberapa fungsi kegitan yaitu lembaga keuangan yang kegiatannya mengelola dana yang bersifat nirlaba (sosial). Dan mengelola dana dan menyalurkan dana masyarakat dan bersifat profit motive yang terletak di Jl. Raya Ambowetan KM:5-Pemalang. 8 8. Mudharabah Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan 6 ismail, Perbankkan Syari ah,(jakarta:kencana Prenada Media Group, 2011), hlm. 8 7 Wawancara dengan Ibu Indah Afriani selaku bagian Marketing di BTM Comal, 7 April 2016, jam 09:30 8 Wawancara dengan bapak Andi selaku bagian Marketing di BMT Al-fataa Ulujami, 7 April 2016, jam 09:00

8 pihak kedua menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara Mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu di akibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut. 9 Dari pengertian diatas, dapat memperkuat analisa dan dengan menguraikan satu masalah dari dua sudut pandang yaitu sudut pandang Hanafi dan Gramsci kemudian mencoba mencari titik temu keduanya baik dalam persamaan maupun perbedaannya, sehingga tercipta sebuah komparasi yang seimbang dan tidak ada ketimpangan. 10 dari hasil penjelasan tersebut bisa di uraikan satu persatu dan dapat ditemukan titik temu atau perbedaan dari analisis perbandingan penerapan bagi hasil deposito Mudharabah di Baitut Tamwil Comal dengan Baitul Maal wat Tamwil Ulujami. Sehinga jelas bahwa penerapan bagi hasil deposito Mudharabah di Baitut Tamwil Comal dengan Baitul Maal wat Tamwil Ulujami, berbeda dan seimbang dan tidak ada kekeliruan. A. Telaah Pustaka 1. Kerangka Teori a. Rukun dan syarat Mudharabah 2006), hlm. 6. 9 Ahmad asy-syarbasyi, al-mu jam al-islam (Berirut: Dar Alim Kutub, 1987). Hlm. 95. 10 Lexy J Meleong, Metode Penelitian komparasi, edisi revisi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

9 1. Rukun a. Pelaku (Pemilik modal maupun pelaksana usaha) pihak pertama bertindak sebagai pemilik modal (shahibul maal) sedangkan pihak kedua bertindak sebagai pelaksana usaha (Mudharib). b. Obyek Mudharabah (Modal dan Kerja) Pemilik modal menyerahkan kerjaanya sebagai obyek Mudharabah, sedangkan pelaksanaan usaha menyerahkan kerjanya sebagai obyek Mudharabah. Modal yang diserahkan bisa berupa uang atau barang yang yang dirinci berapa nilai uangnya. c. Syarat Menurut malikiyah syarat-syarat yang bertalian dengan orang yang melakukan akad ialah (merdeka, baligh, dan pintar). 11 e. Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan keuntungan dan atau pembagian keuntungan secara resiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dan. Apabila tercapai kesepakatan maka hal tersebut harus dicantumkan dalam akad. f. Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan buku tabungan sebagai bukti penyimpanan, serta ATM dan atau alat penarikan lainya kepada penabung. Untuk deposito Mudharabah, 11 Hendi Suhendi, Fikih Muamalah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010), hlm. 128.

10 bank wajib memberikan setifikat atau tanda penyimpanan (bilyet) deposito kepada deposan. g. Deposito Mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati, 1, 3, 6, 12 bulan. Deposito yang diperpanjang, setelah jatuh tempo akan diperlukan sama seperti deposito baru, tetapi nilai pada akad sudah tercantum perpanjangan otomatis maka tidak perlu dibuat akad baru. h. Ketentuan-ketentuan yang lain berkaitan dengan tabungan dan deposito tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. 12 12 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Bank Syariah, Jakarta, Pustaka Alvabet 2006, hlm. 19.

2. Penelitian Terdahulu Sistem perhitungan bagi hasil pembiayaan Mudharabah pada bank syariah (analisis kasus di bank muamalat kota pekalongan) Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu 1. Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa literatur dari penelitian terdahulu: No Nama & Judul Penelitian Jenis dan Pendekatan Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan 1 Dian Kurniasih Penelitian lapangan (field Pelaksanaan sistem bagi hasil produk (23605043) research), dengan menggunakan pembiayaan Mudharabah di bank pendekatan kualitatif 2 Miftakhul jannah (201209028) Implementasi perhitungan bagihasil funding Mudharabah pada bank syariah mandiri. Penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif, dan Memakai metode deskriptif syariah (analisis kasus di bank muamalat kota pekalongan) menerapkan adanya mekanisme dan jatuh tempo pada umumnya. Meskipun pada perkembangan pembiayaan Mudharabah antara tahun 2006-2007 relatif kecil di banding selisih antara 2005-2006. Dalam merencanakan suatu implementasi perhitungan bagi hasil funding Mudharabah. Penelitian Dian Kurniasih dilakukan di bank muamalat kota pekalongan, Penelitian Penulis di lakukan di BMT Al-fataa Ulujami dan BTM Comal, untuk mengetahui mekanisme sistem bagi hasil pembiayaan deposito. Penelitian Miftakhul jannah dilakukan di bank syariah mandiri. untuk mengetahui implementasi bagi hasil pada produk pembiayaan Mudharabah. Penelitian penulis dilakukan di BMT Al-fataa Ulujami dan BTM Comal, untuk mengetahui mekanisme sistem bagi hasil pembiayaan deposito Mudharabah. 11

3 Devi Herlina (23604003) Penerapan bagi hasil deposito Mudharabah di bmt mina lana pekalongan. 4 Akhmad Ependi 102503004 Penerapan bagi hasil deposito Mudharabah di BMT Istiqlal Pekalongan. Penelitian lapangan (field research). Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jenis analisis data menggunakan analisis induktif dan komparatif Penelitian studi pustaka dan lapangan (field research) dalam bentuk wawancara dan dokumentasi, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara BMT mina lana dimana menyediakan dana dan pihak BMT mina lana tidak berpartisipasi dalam kerja. BMT Istiqlal Pekalongan dengan cara menjelaskan kepada calon nasabah langsung dengan menawarkan produk di BMT Istiqlal Pekalongan dan memberi penjelasan mengenai kesepakatan/perjanjian bagi hasil deposito Mudharabah di BMT Istiqlal Pekalongan. Penelitian Innayah dilakukan di BMT mina lana pekalongan. untuk mengetahui Sistem pembiayaan Mudharabah di bmt mina lana pekalongan. Penelitian peneliti dilakukan di BMT Al-fataa Ulujami dan BTM Comal, untuk mengetahui mekanisme sistem bagi hasil pembiayaan deposito Mudharabah. Penelitian Akhmad Ependi dilakukan di BMT Istiqlal Pekalongan. Penelitian Penulis dilakukan di BMT Al-fataa Ulujami dan BTM Comal. 12

13 Dilihat dari penelitian-penelitian diatas penulis memandang masih ada perbedaan terhadap penelitian yang ingin penulis teliti. penulis lebih memfokuskan penelitian pada produk pembiayaan Mudharabah di Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan di Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami, karena akad Mudharabah merupakan salah satu akad yang dinilai cukup beresiko tinggi meskipun dalam hal Bagi Hasil Deposito Mudharabah cukup tinggi yang ditanggung dari pihak Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan dari pihak di Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami. 1. Metode Analisis Data Metode Analisis Data Komparasi Penulis menguraikan satu masalah dari dua sudut pandang yaitu sudut pandang Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami dan Baitut Tamwil Muhammadiyah Comal, kemudian mencoba mencari titik temu keduanya baik dalam persamaan maupun perbedaannya, sehingga tercipta sebuah komparasi yang seimbang dan tidak ada ketimpangan. Dari hasil pengamatan penulis menggambarkan penguraian secara umum tentang penerapan sistem mekanisme bagi hasil deposito Mudharabah produk pembiayaan Mudharabah dari dua sudut pandang Baitut Tamwil Muhamadyah Comal dan Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami. 2. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran dan informasi yang jelas tentang tugas akhir ini, maka penelitian ini disusun berdasarkan sistematika berikut.

14 BAB I. PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pembuka yang berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan, penegasan istilah, telaah pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II. LANDASAN TEORI Dalam bab ini di penulis menguraikan penjabaran mengenai landasan teori, tinjauan pustaka, dan kerangka berfikir. BAB III. METODEOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini penulis menguraikan metode penelitian pada bab ini dijabarkan mengenai jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis data, profil Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami dan Baitut Tamwil Muhammadiyah Comal, produkproduk Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami dan Baitut Tamwil Muhammadiyah Comal. BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis menguraikan hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini memaparkan hasil yang diperoleh dan pembahasan tentang Analisis perbandingan penerapan bagi hasil deposito Mudharabah di Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami dengan Baitut Tamwil Muhammadiyah Comal. dan menguraikan satu masalah dari dua sudut pandang yaitu sudut pandang Baitut Tamwil Muhammadiyah Comal dan Baitul Maal wat Tamwil Al-fataa Ulujami. Kemudian mencoba mencari titik temu

15 keduanya baik dalam persamaan maupun perbedaannya, sehingga tercipta sebuah komparasi yang seimbang dan tidak ada ketimpangan. BAB V. PENUTUP pada bab ini merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran. Bab ini berfungsi memberikan inti dari uraian yang dijelaskan.