PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP BANGUN DATAR MELALUI METODE DISCOVERY

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan mau bekerja keras, memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran matematika, kemampuan berpikir sangat penting sebagai modal. utama untuk meningkatkan hasil belajar matematika.

(Eksperimen pada siswa kelas V11 semester ganjil SMP N 2 Kartasura Tahun Ajaran 2010/2011) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. yang paling efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang. dimilikinya. Pada masa ini pola pertumbuhan dan perkembangannya baik

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dasar dapat dijadikan sebagai tolok ukur dan dapat sebagai penentu dalam

SKRIPSI. Oleh : J o k o S u s e n o NIM: A

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia. Keberhasilan pembangunan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh :

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE SAKAMOTO UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA (PTK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Guru sebagai pengajar berharap agar para siswanya. kurang baik. Kompetensi tersebut menurut Benyamin Bloom (1956)

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka temukan dalam kehidupan ialah hal yang sangat. menemukan berbagai pertanyaan mengenai masalah-masalah matematika.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan terdiri dari akademik dan non akademik. Pendidikan. matematika merupakan salah satu pendidikan akademik.

BAB I PENDAHULUAN. dibidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran discovery (penemuan) adalah model mengajar yang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: WAHYUSIH WARDANI A

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI KUBUS DAN BALOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimilikinya dan menjadikan peserta didik. sebagai manusia yang berkepribadian luhur dan berakhlak mulia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan tanggung jawab setiap siswa dan kualitas hasil belajar

VARIASI PENATAAN KELAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD N 02 LEMAHBANG KECAMATAN JUMAPOLO

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. 2.1 Hakekat Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perubahan Penampakan Benda Langit

BAB I PENDAHULUAN. berbeda akan mempengaruhi kemampuan siswa dalam menerima pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai empat kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi. aspek kompetensi pedagogik adalah guru mampu melakukan tindakan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

Penerapan Teori Bruner Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Simetri Lipat di Kelas IV SDN 02 Makmur Jaya Kabupaten Mamuju Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dicapai demi tercapainya tujuan. Masalah pendidikan telah disebutkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini juga tak dapat dipungkiri terjadi karena peran

BAB I PENDAHULUAN. meliputi keterampilan mengamati dengan seluruh indera, mengajukan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku anak baik cara berfikir maupun

BAB I PENDAHULUAN. dengan pendidikan manusia bisa menyikapi keadaan perkembangan zaman

BAB I PENDAHULUAN. matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari sejak SD. sampai SMA bahkan perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. oleh pembelajaran yang berlangsung. Peranan guru dalam bidang pendidikan. mendapatkan perhatian dari penanggung jawab pendidikan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

NASKAH PUBLIKASI SD NEGERI 3 KRAGUMAN KECAMATAN JOGONALAN KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014

BAB I PENDAHULUAN. untuk menanamkan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai moral guna. sumber daya manusia yang handal dan mampu berkompetensi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Karena tanpa adanya minat belajar dari siswa proses

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Prasyaratan Guna Mencapai Drajat Sarjana S-1. Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

Skripsi Untuk Memenuhi Tugas Akhir Program S 1 PGSD. Disusun oleh : MULJADI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi pada dirinya

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SKRIPSI. Oleh : Rina Yuni Hidayati A

BAB I PENDAHULUAN. kesiapan generasi muda inilah melalui pemberian fondamen yang kuat yakni

BAB I PENDAHULUAN. memiliki karakteristik yang khas, baik dalam hal sikap, perhatian, minat, dan

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN LANGKAH LANGKAH POLYA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar S-1 Pendidikan Matematika. Diajukan oleh : Endah Puji Astuti A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DI KELAS VI SD NEGERI NO181/VII GURUH BARU II MANDIANGIN.

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai perubahan dalam kemampuan, sikap atau perilaku siswa

PENINGKATAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE MONTESSORI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA

IMPLEMENTASI MEDIA COMPACT DISC (CD) INTERAKTIF DAN PERMAINAN SIMULASI DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 GROBOGAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan pelajaran pokok tiap jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan pembukaan UUD

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SKRIPSI. Oleh : Nama : Yusevi Nim : A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menggali berbagai potensi dan kebenaran secara ilmiah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Anak Usia Dini dimulai masa usia 0 6 tahun. Masa ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita karena dengan Matematika kita bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I. A. Latar Belakang. bidang pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat baik didalam

BAB 1 PENDAHULUAN. berlangsung secara efektif menurut Setiawan, dkk (2007: 111) adalah sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tumpuan peradaban manusia, karena matematika mempunyai

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya, masyarakat yang sejahtera memberi peluang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN HEURISTIK PADA POKOK BAHASAN KELILING DAN LUAS SEGI EMPAT DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA

BAB I PENDAHULUAN. arti penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dinyatakan bahwa pendidikan nasional bertujuan mengembangkan

Studi komparasi pengajaran kimia metode gi (group investigation) dengan stad ( student teams achievement divisions)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Ningtyastuti, 2016

Transkripsi:

0 PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP BANGUN DATAR MELALUI METODE DISCOVERY DENGAN MENGOPTIMALKAN MEDIA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas I Semester II SDN 01 Wonolopo Tasikmadu Karangayar tahun 2009/2010) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh : A N I S A H A 510070481 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional bertujuan untuk membangun manusia seutuhnya. Ini berarti bahwa pembangunan mempunyai jangkauan yang luas dan jauh. Berhasil tidaknya tujuan pembangunan, faktor manusia mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu diperlukan manusia yang berjiwa pemikir, kreatif dan mau bekerja keras, memiliki pengetahuan dan ketrampilan serta mempunyai sikap positif terhadap bidang kerjanya. Salah satu upaya untuk mencapai tujuan pembangunan tersebut adalah dengan meningkatkan keberhasilan di bidang pendidikan. Inovasi di bidang pendidikan selalu diupayakan, baik oleh praktisi pendidikan di tingkat penentu kebijakan maupun pelaksana pendidikan di sekolah. Salah satu yang dapat dilakukan guru sebagai pelaksana pendidikan adalah dengan mengupayakan perbaikan dalam pembelajaran. Inti pokok dari pembelajaran adalah siswa yang belajar. Belajar merupakan sebuah kata yang tidak asing di telinga, karena sebenarnya banyak hal yang dilakukan merupakan kegiatan belajar. Belajar menurut Winkel, (2005:56) adalah terjadinya proses perubahan dari belum mampu ke arah sudah mampu, dan proses perubahan itu terjadi selama jangka waktu tertentu. Belajar menurut Cronbach (dalam Agus Suprijono, 2009:2) adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Morgan (dalam Agus Suprijono, 2009:3) mendefinisikan belajar adalah perubahan perilaku yang 1

2 bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman, sehingga dari kegiatan belajar tentu akan muncul hasil belajar. Hasil belajar menurut Winkel (2005:57), semua perubahan perubahan karena perbuatan itu merupakan hasil belajar dan mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya, sedangkan Agus Suprijono (2009:5) berpendapat bahwa hasil belajar adalah pola perbuatan, nilai nilai, pengertian pengertian, sikap sikap, apresiasi dan ketrampilan. Menurut Bloom (dalam Agus Suprijono (2009:6), hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Perwujudan keseluruhan pembelajaran ditunjukkan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Namun kenyataannya mencapai hasil belajar mengajar sesuai dengan tujuan tidaklah mudah. Permasalahan hasil belajar di sekolah sering dijumpai. Ada pula siswa yang mempunyai nilai tinggi dalam sejumlah mata pelajaran, namun kurang mampu dalam menerapkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap kedalam situasi yang lain. Tidak sedikit siswa yang berhasil memperoleh nilai bagus dalam ilmu pengetahuan sosial, seni atau olahraga, namun memperoleh nilai yang kurang di bidang matematika. Kasus ini terjadi juga pada siswa kelas 1 SD N 01 Wonolopo Tasikmadu Karanganyar, beberapa siswa memperoleh nilai matematika yang kurang memuaskan. Anak anak sering merasa kurang berminat mengikuti pelajaran metematika, karena menganggap matematika sulit dan membosankan. Jika permasalahan ini dibiarkan, akan mempunyai pengaruh

3 yang kurang baik dalam perkembangan kemampuan matematia anak selanjutnya. Selama ini, anak anak sering disulitkan dengan soal soal matematika sehingga nilai matematika mereka cenderung rendah. Padahal matematika merupakan ilmu yang bersifat hierarkis. Artinya jika penguasaan konsep dasarnya kurang kuat, maka dalam perkembangan berikutnya anak akan menemui kendala. Untuk dapat menyelesaikan soal soal matematika yang diberikan oleh guru, penguasaan konsep dasar perlu ditanamkan dulu pada anak. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Arisandi Setyono, bahwa dasar penguasaan konsep matematika harus kuat sejak usia dini. (2007:45). Pengertian konsep atau concepts mengacu pada pemahaman dasar (Bandi Delphie, 2009:4) Selanjutnya, peserta didik mengembangkan suatu konsep ketika mereka mampu mengklasifikasi atau mengelompokkan benda dan mampu mengasosiasikan siatu nama dengan kelompok benda tertentu. Rendahnya penguasaan konsep dasar dalam belajar matematika sering dijumpai pada anak, termasuk penguasaan konsep bangun datar. Hal ini sering dijumpai mungkin karena kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru kurang menarik. Ketidakmenarikannya mungkin karena metode mengajar guru yang kurang bervariasi, mungkin juga karena media pembelajaran yang dipergunakan guru kurang menarik. Jika dicermati, sebenarnya belajar matematika sangat besar manfatnya dalam kehidupan sehari hari. Karena matematika erat kaitannya denga

4 konsep beritung, bentuk, ukuran dan bangun ruang. Gambaran permasalahan diatas menunjukkan bahwa pembelajaran Matematika perlu diperbaiki guna meningkatkan kemampuan dan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar matematika tidak hanya ditentukan oleh kemampuan anak dalam menegenal bilangan, penjumlahan atau pengurangan saja, tetapi juga pada kemampuan penguasaan konsep keruangan. Menurut Bandi Delphie (2009:2) matematika adalah bahasa simbolis yang memiliki fungsi praktis untuk mengekspresikan hubungan hubungan kuantitatif dan keruangan. Matematika merupakan ilmu yang bersifat hirarkis dan berkesinambungan. Mengingat pentingnya penguasaan konsep dasar dalam matematika, maka upaya pembenahan penguasaan konsep dasar terutama di bidang bangun datar sangat diperlukan. Tentu saja kegiatan ini tidak mudah, karena perlu kemauan dan kerjasama yang baik antara guru, siswa dan dukungan orang tua. Mulai dari kreatifitas guru dalam pemilihan alat peraga, penentuan metode yang tepat dan buku pelajaran, keaktifan siswa selama mengikuti pelajaran sampai pada dukungan dari orang tua di rumah sebagai tindak lanjut dari pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah. Terdapat beberapa metode mengajar yang dapat dilakukan guru untuk menarik minat siswa aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Seperti metode diskusi, pemberian tugas baik kelompok maupun mandiri atau bermain peran. Upaya ini dilakukan untuk mengatasinya permasalahan dalam pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi hidup dalam arti memberikan banyak kesempatan kepada anak untuk memfungsikan unsur-unsur fisik.

5 Metode pengajaran yang memungkinkan siswa mengembangkan kemampuanya sendiri untuk memahami konsep adalah dengan metode discovery. Proses akhir dari metode discovery adalah penemuan (Agus Suprijono, 2009:69) Menurut Moh. Amin (1987:126) metode discovery yang berarti proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu prinsip, proses mental tersebut adalah mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat hasil usulan dan sebagainya. Melalui metode pembelajaran ini, diharapkan anak aktif berekplorasi untuk dapat menemukan suatu konsep dan anak dapat mengaplikasikannya. Berangkat dari uraian di atas, maka dilakukan penelitian tindakan tentang metode metode discovery yang diharapkan dapat meningkatkan penguasaan konsep bangun datar. Penerapan metode discovery dalam proses penguasaan konsep bangun datar diharapkan dapat meningkatkan penguasaan konsep bangun datar pada siswa. Tujuan akhirnya, prestasi belajar siswa juga akan meningkat. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut. 1. Metode Pembelajaran guru yang digunakan kurang tepat dan kurang menarik. 2. Penguasaan konsep bangun datar pada siswa kelas I SDN 01 Wonolopo Tasikmadu Karanganyar masih rendah.

6 3. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran masih kurang dan kalaupun guru menggunakan alat peraganya kurang menarik. C. Pembatasan Masalah Untuk memberi arahan yang jelas pada penelitian ini gambaran yang jelas mengenai masalah yang dibahas, maka penelitian ini hanya dibatasi pada penguasaan konsep bangun datar melalui metode discovery dengan mengoptomalkan media gambar dalam kegiatan sehari-hari di kelas I SDN 01 Wonolopo. Ruang lingkup peneliti terbatas pada kegiatan penguasaan konsep bangun datar pada siswa kelas I SDN 01 Wonolopo Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. D. Rumusan Masalah Berpijak dari latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan diajukan dalam penelitian adalah sebagai berikut. 1. Apakah pelaksanaan pembelajaran dengan metode discovery melalui media gambar dapat meningkatkan penguasaan konsep bangun datar pada siswa kelas I semester II SD N 01 Wonolopo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar Tahun 2009/2010? 2. Apakah penggunaan metode discovery melalui media gambar dapat meningkatkan penguasaan konsep bangun datar pada siswa kelas 1 SD N 01 Wonolopo Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar Tahun 2009/2010?

7 E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : Peningkatkan penguasaan konsep bangun datar melalui metode discovery dengan mengoptimalkan media gambar pada siswa kelas 1 Semester II SD N 01 Wonolopo Tasikmadu Karanganyar. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penerapan metode discovery dengan mengoptimalkan media gambar dapat meningkatkan penguasaan konsep bangun datar siswa kelas I SDN 01 Wonolopo Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. 2. Manfaat Praktis Penerapan metode discovery dengan mengoptimalkan media gambar mempunyai berbagai manfaat sebagai berikut. a. Bagi guru 1) Tercapainya tugas sebagai tenaga pengajar, terutama pada penanaman konsep bangun datar terhadap siswa. 2) Menambah wawasan guru dalam mengembangkan diri terkait tugas guru sebagai pengajar. b. Bagi siswa Meningkatkan pengetahuan dan hasil belajar pelajaran matematika terutama pada penguasaan konsep bangun datar. c. Bagi proses belajar mengajar Tercapainya tujuan pembelajaran umum dan khusus.