BAB I PENDAHULUAN. atau perlengkapan (supplies). Persediaan merupakan asset yang sangat penting

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Setiap metode akuntansi pengendalian intern penjualan yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. bahan atau perlengkapan ( supplies). Persediaan merupakan asset yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. aktiva tetap seperti tanah, bangunan, mesin mesin, peralatan, kendaraan. Modal

BAB I PENDAHULUAN. manfaat lebih dari satu tahun. Aktiva tetap mempunyai kedudukan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. harta kekayaan perusahaan (Hery, S.E., M.SI ; 2012 : 7).

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari untuk menghasilkan informasi-informasi akuntansi serta informasiinformasi

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan untung atau malah merugi. Pendapatan (Revenues) adalah kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. stok obat harus selalu terjaga agar kebutuhan obat-obatan untuk konsumen selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan merupakan indikator untuk pembentukan laba, Oleh karena. keuangan dan disajikan sesuai Standar Akuntansi Keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan.

BAB I PENDAHULUAN. (Maulana, 2016 : 1). Jumlah produksi cat dapat ditentukan dari permintaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir di semua bidang kegiatan usaha telah memanfatkan

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Instansi umumnya akan mengharapkan terjadinya laba yaitu jumlah rupiah. pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil langkah-langkah bisnis. Prediksi didasarkan pada data-data

PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING...

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dibidang jasa layanan kesehatan seperti rumah sakit,

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pembayaran kredit saat ini terus berkembang pesat. Ini

BAB I PENDAHULUAN. tidak lepas dari kegiatan pencatatan tentang semua kejadian atau transaksi

BAB I PENDAHULUAN. yakni teknik mesin, teknik elektro dan teknik informatika. Namun bagi para calon

BAB I PENDAHULUAN. proses pengolahan data akuntansi menjadi suatu informasi yang berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan Perpustakaan. Pada era globalisasi seperti saat ini dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini

BAB I PENDAHULUAN. Penulis melakukan penelitian di KPP Pratama Medan Timur yang

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari untuk menghasilkan informasi-informasi akuntansi serta informasiinformasi

BAB I PENDAHULUAN. permanen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. adalah hal penting yang dibutuhkan bagi setiap perusahaan atau instansi seperti

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Prediksi ini sangat berguna untuk perhitungan laba rugi dan juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari pelanggan. Barang ini

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh ada atau tidaknya persediaan bahan baku yang akan diolah dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya Piutang Usaha ( Account Receivable) timbul karena

BAB I PENDAHULUAN. swasta, khususnya dalam pengolahan data yang relatif besar dan penggunaan data

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sejumlah waktu untuk pemesanan. Sehingga dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. secara lebih aktual dan optimal. Penggunaan teknologi informasi bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi kebutuhan tempat tinggal, semakin tinggi jumlah penduduk, maka

BAB I PENDAHULUAN. penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. penghasilannya. Pajak penghasilan akan selalu dikenakan terhadap orang atau

BAB I PENDAHULUAN. dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Dalam mengelola perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. penting dan berkaitan erat dengan sistem perekonomian di Indonesia saat ini, yang

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sering digunakan oleh manusia adalah komputer. Komputer telah

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berkembang saat ini, pengelolaan informasi dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari masalah-masalah biaya adalah Akuntansi Biaya. Akuntansi biaya

BAB I PENDAHULUAN. baik dan mempunyai perencanaan serta pengendalian yang baik disegala bidang khususnya

BAB I PENDAHULUAN. memiliki persediaan, minimal dalam bentuk persediaan bahan-bahan pembantu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. langsung dan overhead pabrik. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang ini,

BAB I PENDAHULUAN. beberapa bagian yang terdiri dari Camat beserta perangkat-perangkatnya. Masing

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan terjadinya transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu badan

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) merupakan barangbarang

BAB I PENDAHULUAN. masuk ke kampus perguruan tinggi mana setelah lulus SMA nanti karena mereka

BAB I PENDAHULUAN. tersebut di antaranya adalah persediaan yang informasinya sangat diperlukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami penyempurnaan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia dengan lebih

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami perkembangan pesat pada saat ini. Kemajuan TI ini membuat para

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan Bonus yang diwujudkan dengan pemberian tunjangan-tunjangan

BAB I PENDAHULUAN. laporan transaksi penjualan dan mengenai data-data perangkat komputer hanya

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan kegiatan yang membuat orang dan perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi berbasis komputer, walaupun perusahaan sudah menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi kapas seperti kapas kecantikan dengan merek Selection Cotton.

BAB I PENDAHULUAN. dimilki oleh perusahaan, kemudian dilakukan penilainnya sesuai dengan. masih menggunakan sistem semi komputerisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memperhatikan jumlah Biaya Operasional, akan diketahui apa suatu

BAB I PENDAHULUAN. selalu menimbulkan permasalahan. Pihak sekolah menerima siswa dengan cara menggunakan

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan kompetitif (competitive advantage) dengan strategi keunggulan biaya

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. penerapan sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan, maka setiap


BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kinerja suatu instansi. Oleh karena

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan salah satu sumber daya manusia yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan penyajian laporan keuangan perusahaan kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran untuk mengoptimalkan hasil laporan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jurnal Ilmu Administrasi, Volume V, Nomor 3, Asropi (2008:252)

BAB I PENDAHULUAN. sudah tidak diragukan lagi. Dengan sistem informasi akuntansi pembelian barang

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, kebiasaan untuk mencatat setiap kegiatan usaha yang terjadi dan

1.1 Latar Belakang Masalah

Persyaratan Produk. I.1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan pada dunia pendidikan dan perkantoran baik pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. dibuktikan dengan kemajuan teknologi yang dapat kita lihat disekeliling kita.

BAB I PENDAHULUAN. Aktiva tetap ini mempunyai sifat tetap atau permanen dibeli untuk digunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang dibutuhkan oleh setiap individual, perusahaan, atau instansi-instansi. Sejalan

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu PT. Sinar Mas harus selalu menjaga persediaan bahan baku untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan juga merupakan suatu asset penting yang harus dijaga dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. di Jl. Puskesmas LK. III KAV. 1A Medan. CV. Gong Kelola Mandiri bergerak di

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu dalam melakukan Kegiatan usahanya sehari-hari bank harus

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersaing. Segala strategi dan pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi istilah SIA lebih luas dari itu guna mencakup siklus-siklus pemrosesan

Bab 1 PENDAHULUAN. keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan. Sekarang komputer bukan

BAB I PENDAHULUAN. beralamatkan di Jl. Gatot Subroto 196 AA Medan. PT. Infomedia Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan pengolahan data dengan menggunakan suatu aplikasi komputer

BAB I PENDAHULUAN. dampaknya dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies). Persediaan merupakan asset yang sangat penting baik dalam jumlah maupun peranannya dalam kegiatan dari banyak perusahaan, khususnya bagi perusahaan manufaktur. Penilaian atas persediaan memberikan dampak langsung terhadap penentuan income dan penyajian arus dana serta pajak yang harus dibayar oleh perusahaan (Ikatan Akuntansi Indonesia 2011;14.5). Pemilihan metode akuntansi untuk persediaan merupakan suatu keputusan yang memerlukan banyak pertimbangan. Manajemen cenderung untuk memilih metode yang menguntungkan perusahaan. Salah satu alasannya adalah untuk memenuhi keinginan para pelanggan dalam kaitannya dengan market value perusahaan, sehingga dalam memilih metode tersebut selayaknya berdampak pada tingkat retur yang diharapkan oleh pelanggan (Chusing dan Leclere: 1992). Setiap metode akuntansi persediaan yang digunakan akan memiliki beberapa implikasi, antara lain mempengaruhi laporan keuangan baik neraca maupun laba/rugi. Contohnya, kesalahan dalam perhitungan fisik perusahaan akan mengakibatkan kekeliruan persediaan akhir, aktiva lancar dan total aktiva dalam neraca. Disamping itu, kesalahan dalam perhitungan fisik perusahaan akan menimbulkan kekeliruan harga pokok penjualan, laba kotor, dan net income pada 1

2 laporan laba rugi. Implikasi pemilihan metode akuntansi persediaan yang lain yaitu dapat mempengaruhi manajemen serta pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, pemilihan metode akuntansi persediaan yang tepat sangat diperlukan dalam suatu perusahaan. Dalam sistem pengendalian persediaan pada perusahaan di Indonesia, istilah Inventory Control sering diartikan sebagai manajemen persediaan. Oleh karena itu pengendalian persediaan dapat diartikan juga sebagai manajemen persediaan. Adapun pengertian Pengendalian Persediaan itu sendiri adalah kegiatan untuk menentukan tingkat dan komposisi persediaan komponen rakitan (part), bahan baku dan barang hasil/produk, sehingga perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelajaran perusahaan dengan efektif dan efisien (Desi Efrianti, 2014). PT. Leo Otomotif Abadi adalah sebuah perusahaan yang bergerak servis dan pengadaan suku cadang mobil. PT. Leo Otomotif Abadi harus senantiasa memenuhi permintaan pelanggan. Dalam kegiatan pencatatan persediaan, biasanya dilakukan manual dengan mencatat kedalam buku besar. Terkait dengan kegiatan pengadaan/pembelian persediaan, PT. Leo Otomotif Abadi harus dapat menghindari faktor-faktor penghambat dalam proses perhitungan fisik persediaan, seperti sulitnya penelusuran informasi atas karyawan yang melakukan transaksi pembelian persediaan, sulitnya penelusuran informasi mengenai retur pembelian yang dilakukan dan fungsi akuntansi yang tidak independen. Metode akuntansi Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time menggambarkan karakteristik ekonomis dan tepat waktu. Karakter ekonomis

3 digambarkan oleh metode EOQ karena EOQ merupakan suatu model yang menyangkut tentang pengadaan atau persediaan bahan baku pada suatu perusahaan. Setiap perusahaan industri pasti memerlukan bahan baku demi kelancaran proses bisnisnya, bahan baku tersebut diperoleh dari supplier dengan suatu perhitungan tertentu. Dengan menggunakan perhitungan yang ekonomis tentunya suatu perusahaan dapat menentukan secara teratur bagaimana dan berapa jumlah material yang harus disediakan. Ketidakteraturan penjadwalan akan memberikan dampak pada biaya persediaan karena menumpuknya persediaan di gudang. Dengan demikian pengelolahan atau pengaturan bahan baku merupakan salah satu hal penting dan dapat memberikan keuntungan pada perusahaan. sedangkan karakter tepat waktu digambarkan oleh metode Just In Time (JIT) karena Metode JIT merupakan suatu sistem produksi yang dirancang untuk mendapatkan kualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan seefisien mungkin dengan menghapus seluruh jenis pemborosan yang terdapat dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya (baik barang maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu (Desi Efrianti,2014). Berdasarkan uraian diatas, perlu dibuat sistem akuntansi yang membandingkan Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan kedua metode tersebut, dengan mengangkat judul skripsi Perbandingan Pengendalian Persediaan Suku Cadang dengan Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time pada PT. Leo Otomotif Abadi.

4 I.2. Ruang Lingkup Permasalahan Dalam penulisan skripsi ini analisa dibutuhkan untuk menentukan konsep perancangan yang akan dilakukan, ruang lingkup permasalahan terdiri dari identifikasi masalah, perumusan masalah, dan batasan masalah yang dapat dijelaskan berikut ini. I.2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka penelitian ini mengidentifikasi beberapa permasalahan, diantaranya : 1. Tidak adanya perangkat lunak atau aplikasi yang digunakan sebagai alat untuk pencatatan dan pelaporan persediaan yang dapat dijadikan sebagai pengambilan keputusan berdasarkan rekomendasi sistem perangkat lunak yang dibuat. 2. Tidak adanya penelitian yang membandingkan Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time sehingga dapat diketahui kelemahan dan kelebihan kedua metode tersebut. 3. Laporan persediaan pada PT. Leo Otomotif Abadi ini masih diolah secara Komputerisasi manual sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mengetahui hasil laporannya. I.2.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas, rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

5 1. Bagaimana merancang perbandingan Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time terhadap pengendalian persediaan suku cadang pada PT. Leo Otomotif Abadi? 2. Bagaimana menganalisa Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time, untuk menentukan perbandingan kedua metode tersebut? 3. Bagaimanakah sebaiknya sistem informasi akuntasi kontrol persediaan suku cadang pada PT. Leo Otomotif Abadi ini harus diolah? I.2.3. Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Data yang menjadi inputannya adalah data barang, data pembelian, data penjualan. 2. Data yang menjadi outputnya adalah laporan pembelian, laporan penjualan, laporan perbandingan dengan Metode EOQ dan Metode JIT, Laporan Persediaan. 3. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual Basic 2010 sebagai editor coding bahasa pemrograman. 4. Database yang digunakan adalah Sql Server 2008. 5. Pemodelan perancangan yang digunakan adalah UML (Unified Modeling Language). 6. Metode yang digunakan adalah Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time. 7. Sistem ini dirancang hanya menghitung jumlah pemesanan ekonomis dan optimal.

6 I.3. Tujuan dan Manfaat Dalam penelitian ini tidak lepas dari tujuan dan manfaat yang akan dicapai oleh penulis, adapun tujuan dan manfaat penelitian ini. I.3.1. Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menciptakan suatu sistem informasi akuntasi pengendalian persediaan suku cadang pada PT. Leo Otomotif Abadi. 2. Membandingkan Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In- Time dan hasil perbandingan akan digunakan sebagai bahan referensi metode kontrol persediaan suku cadang. 3. Untuk menciptakan suatu sistem informasi akuntasi yang lebih mudah digunakan dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memproses dan mendapatkan laporannya. I.3.2. Manfaat Setiap hasil penelitian pada prinsipnya harus berguna, maka dari itu manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Terciptanya suatu sistem informasi akuntasi pengendalian persediaan suku cadang pada PT. Leo Otomotif Abadi. 2. Bahan referensi perbandingan Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time. 3. Terciptanya sistem informasi akuntasi kontrol persediaan suku cadang yang efektif dan efisien baik dalam penyimpanan data, pemrosesan maupun pencarian data yang di butuhkan. Sehingga memudahkan PT. Leo Otomotif

7 Abadi untuk mengetahui laporan persediaan suku cadang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 4. Terciptanya sistem yang mudah digunakan dan dapat mempercepat proses pengolahan data termasuk pembuatan laporannya. I.4. Metodologi Penelitian Adapun metodologi penelitian yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah : a. Observasi Dalam metode observasi ini penulis diberi kesempatan untuk melakukan pengamatan secara langsung pada bagian gudang dan penerimaan suku cadang yang mengurus segala kegiatan yang berhubungan dengan kontrol persediaan suku cadang. b. Wawancara Dalam pengumpulan data ini penulis melakukan wawancara dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang diarahkan pada masalah pencatatan kontrol persediaan suku cadang. Wawancara dilakukan pada bagian gudang dan penerimaan suku cadang. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam melakukan wawancara adalah sebagai berikut : 1. Apa saja nama dan Nomor Akun untuk pencatatan persediaan suku cadang di PT. Leo Otomotif Abadi? 2. Bagaimana alur siklus akuntansi untuk persediaan suku cadang yang berjalan di PT. Leo Otomotif Abadi?

8 3. Hal-hal apa saja yang berhubungan dengan persediaan suku cadang di PT. Leo Otomotif Abadi? 4. Cara mendapatkan persediaan suku cadang di PT. Leo Otomotif Abadi? 5. Metode apa yang diterapkan untuk pencatatan akuntansi persediaan suku cadang yang sedang berjalan di PT. Leo Otomotif Abadi? 6. Siapa saja yang dapat menambahkan persediaan suku cadang dan bagaimana cara pencatatan akuntansinya? 7. Bagaimana prosedur penyusunan laporan keuangan Akuntansi persediaan suku cadang? c. Studi Kepustakaan Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan pustaka yang dilakukan di perpustakaan-perpustakaan kampus seperti perpustakaan Potensi Utama, perpustakaan Universitas Sumatera Utara (USU), maupun perpustakaan umum seperti perpustakaan daerah Sumatera Utara. Penelitian ini akan melalui beberapa tahapan. Tahapan dalam penelitian ini dapat dimodelkan pada diagram waterfall. Adapun beberapa tahapan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

9 Analisa Kebutuhan Desain Sistem Penulisan Kode Program Pengujian Program Hasil Gambar 1. Diagram Waterfall Metodologi Penelitian Keterangan : 1. Analisis Kebutuhan Pada tahapan ini merupakan analisa terhadap kebutuhan yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian yang akan dilakukan. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data-data suku cadang (sparepart) yang telah ada tersimpan di PT. Leo Otomotif Abadi. Adapun analisa kebutuhan dapat dilihat pada tabel Analisa Kebutuhan.

10 Tabel 1. Analisa Kebutuhan No. Perangkat Keras/ Hardware Perangkat Lunak/ Software 1. Laptop/ Pc Sistem Operasi Windows 2. Keyboard Visual Basic 2010 3. Mouse SQL Server 2008 2. Desain Pada tahapan ini akan dilakukan rancangan desain sistem hingga implementasi desain sistem sesuai dengan hasil analisa yang telah dikumpulkan. Perancangan desain sistem ini menggunakan pemodelan Unified Modelling Language (UML). Kemudian desain sistem disesuaikan dengan perancangan awal. 3. Penulisan Kode Program Kode program merupakan terjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali komputer. Pada tahap ini desain sistem diimplementasikan ke dalam kode program. Pemrograman dimulai dengan bahasa pemrograman Visual Basic 2010 dan database SQL Server 2008. 4. Pengujian Program Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan pengujian terhadap program yang dibuat. Tujuan pengujian program adalah menemukan kesalahankesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian akan diperbaiki. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode black box dan white box. Dimana cara pengujian ini adalah dengan melakukan percobaan objek program secara bertahap.

11 Apabila proses sistem ini tidak berjalan dengan baik maka akan diperbaiki dan diteliti kembali dimana letak kekurangan sistemnya dan kemudian dilakukan pengujian kembali agar program yang dibuat tidak memiliki kekurangan sistem lagi. 5. Hasil Pada tahapan ini proses pembuatan perangkat lunak telah selesai sesuai dengan yang diharapkan. Perangkat lunak yang telah selesai perlu diadakan perawatan sistem untuk menjaga kualitas perangkat lunak dan perlu adanya update pada perangkat lunak yang telah dibuat agar perangkat lunak sesuai dengan kondisi baru. I.4.1. Perbandingan Sistem Penulis melakukan perbandingan sistem bertujuan untuk melihat sejauh mana perancangan telah menghasilkan sistem baru yang lebih baik lagi untuk mendukung sistem pada perusahaan, perbandingan yang dilakukan diantaranya melakukan analisa terhadap kekurangan dan kelebihan pada sistem yang digunakan saat ini, selanjutnya melakukan analisa terhadap hasil perancangan apakah telah melengkapi kekurangan pada sistem yang lama, serta kelebihan lain yang dapat mendukung sistem kerja pada perusahaan. I.5. Keaslian Penelitian Penelitian ini dibuat berdasarkan berdasarkan referensi dari penelitian sebelumnya. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah :

12 No Nama : Jurnal Pembanding yang pertama : Desi Efrianti Tahun : Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan Vol. 2 No. 1, 2014 pg. 99 108 STIE Kesatuan ISSN 2337 7852 Program Studi Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor, Indonesia Judul : Pengaruh Pengendalian Persediaan Just In Time Terhadap Efisiensi Pengadaan Persediaan Bahan Baku Studi Kasus Pada CV Jawara Karsa Agusto Hasil : 1. Saat JIT diterapkan total pembelian selama setahun Rp 2.028.882.720 yang artinya terdapat efisiensi sebesar Rp 366.245.280 dari total pembelian semula sebesar Rp 2.395.128.000. 2. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa pengendalian persediaan JIT yang memberi efisiensi terbesar atas pengadaan bahan baku CV. Jawara Karsa Agusto, yaitu : Rp 366.245.280 dalam satu tahun. Selain total nilai efisiensi yang diberikan JIT lebih besar, subtotal elemen dari sepuluh bahan baku saat menggunakan pengendalian persediaan JIT selalu menunjukan penambahan efisiensi. Perbedaan : a. Penelitian Sebelumnya - Studi kasus di CV Jawara Karsa Agusto dalam Pengaruh Pengendalian Persediaan. - Diimplementasikan dalam Bahasa Pemrograman Visual Basic

13 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000. - Pemodelan perancangan menggunakan Data Flow Diagram (DFD). b. Perbandingan Pengendalian Persediaan Suku Cadang dengan Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time Pada PT. Leo Otomotif Abadi. - Studi kasus di PT. Leo Otomotif Abadi untuk pengendalian dan pencatatan persediaan. - Penelitian diimplementasikan kedalam bahasa pemrograman Visual Basic 2010. - Penelitian menggunakan Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time. - Penelitian bertujuan untuk membadingkan Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time. - Model Perancangan Sistem menggunakan UML dan meliputi Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagran dan Activity Diagram. - Hasil yang direncanakan pencatatan akuntansi dan laporan persediaan menggunakan 2 Metode yaitu Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time.

14 No : Jurnal Pembanding yang kedua Nama : Andy Wijaya, Muhammad Arifin, Tony Soebijono Tahun : JSIKA 2 (2013) 14-20 Program Studi/Jurusan Sistem Informasi, STMIK STIKOM Surabaya, Judul : Sistem Informasi Perencanaan Persediaan Barang Hasil : 1. Aplikasi dapat memberikan solusi kepada perusahaan untuk menentukan jumlah pemesanan barang yang optimal dan ekonomis. 2. Aplikasi dapat memberikan solusi kepada perusahaan untuk menentukan kapan harus melakukan pemesanan barang. 3. Metode EOQ dapat mengoptimalkan pengadaan barang persediaan dan dapat meminimalkan biaya persediaan. Reorder point dapat memonitor barang persediaan, sehingga pada saat melakukan pemesanan barang kembali barang yang dipesan akan tiba tepat waktu. Perbedaan : a. Penelitian Sebelumnya - Studi kasus di PT. Panamasa Dwitama Distribundo dalam Perencanaan Persediaan Barang - Diimplementasikan dalam Bahasa Pemrograman Visual Basic 2008 - Metode yang digunakan adalah Metode EOQ - Pemodelan perancangan menggunakan Data Flow Diagram b. Perbandingan Pengendalian Persediaan Suku Cadang dengan

15 Metode EOQ dan Metode JIT Pada PT. Leo Otomotif Abadi - Studi kasus di PT. Leo Otomotif Abadi untuk pengendalian dan pencatatan persediaan. - Penelitian diimplementasikan kedalam bahasa pemrograman pemrograman Visual Basic 2010. - Penelitian menggunakan Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time. - Penelitian bertujuan untuk membandingkan Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time. - Model Perancangan Sistem menggunakan UML dan meliputi Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagran dan Activity Diagram. - Hasil yang direncanakan pencatatan akuntansi dan laporan persediaan menggunakan 2 Metode yaitu Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time. No Nama : Jurnal Pembanding yang Ketiga : Oviliani Yenty Yuliana, Tanti Octavia Tahun : Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol. 3, No. 1, Maret 2001: 72 84, Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Petra Judul : Rancang Sistem Informasi Persediaan Bahan Baku Terkomputerisasi PT. KPL

16 Hasil : 1. Jumlah pemesanan ekonomis dengan frekuensi pemesanan maksimum untuk tiap bulan menghasilkan biaya total persediaan yang minimum, dibandingkan dengan frekuensi pemesanan yang lebih sering. 2. Pengurangan frekuensi pemesanan akan mengurangi total biaya persediaan, karena biaya yang dikeluarkan untuk setiap kali pesan sebanding dengan 100 unit bahan baku yang disimpan pada tiap periode. 3. Sistem informasi persediaan bahan baku terkomputerisasi dapat menyajikan informasi yang relevancy, accuracy, timeliness, dan completeness, sehingga memudahkan Kabag Produksi untuk merencanakan dan mengendalikan presediaan bahan baku. Perbedaan : a. Penelitian Sebelumnya - Studi kasus di Persediaan Bahan Baku Terkomputerisasi PT. KPL - Tida diimplementasikan dalam Bahasa Pemrograman - Metode yang digunakan adalah Metode Economic Order Quantity ( EOQ ) - Pemodelan perancangan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) b. Perbandingan Pengendalian Persediaan Suku Cadang dengan Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time Pada PT. Leo Otomotif Abadi

17 - Studi kasus di PT. Leo Otomotif Abadi untuk pengendalian dan pencatatan persediaan. - Penelitian diimplementasikan kedalam bahasa pemrograman Visual Basic 2010. - Penelitian menggunakan Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time. - Penelitian bertujuan untuk membandingkan Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time. - Model Perancangan Sistem menggunakan UML dan meliputi Use Case Diagram, Class Diagram, Sequence Diagran dan Activity Diagram. - Hasil yang direncanakan pencatatan akuntansi dan laporan persediaan menggunakan 2 Metode yaitu Metode Economic Order Quantity dan Metode Just-In-Time. I.6. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Leo Otomotif Abadi yang beralamat di Jln. Jl. Bilal No, 45/229 Medan, Sumatera Utara 20362 Telp. 61-6641188. I.7. Sistematika Penulisan Langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang akan ditempuh dalam menyelesaikan penulisan dan penelitian ini adalah sebagai berikut :

18 BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menjelaskan tentang Latar Belakang, Ruang Lingkup Permasalahan, Tujuan dan Manfaat, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berhubungan dengan program yang dirancang, seperti pengertian Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Metode Economic Order Quantity, Metode Just In Time, Persediaan Barang dan bahasa pemrograman yang digunakan dalam melakukan perancangan dan penelitian. BAB III : ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan membahas mengenai analisis dan perancangan sistem yang meliputi analisis sistem, analisa input, analisa proses, analisa output, evaluasi sistem yang akan dirancang, desain sistem secara global yang meliputi perancangan use case, activity diagram, class diagram, disain sistem secara detail yang meliputi disain input, disain output dan logika program serta metode yang digunakan. BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini menjelaskan tentang tampilan hasil implementasi sistem yang diusulkan, pembahasan hasil uji coba sistem, serta kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan penulisan dan saran dari penulis sebagai referensi perbaikan di masa yang akan datang.