BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 2001), hlm. 42. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaludin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Syahruddin El-Fikri, Sejarah Ibadah, (Jakarta: Republika, 2014), hlm

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

PERANAN MENTORING AL ISLAM DALAM PENDISIPLINAN SHOLAT MAHASISWI UMS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

BAB I PENDAHULUAN. Rukun Islam adalah pokok-pokok utama ajaran islam. Kita semua sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008), hlm. 17.

Nasehat Bagi Orang Yang Melalaikan Shalat

BAB I PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

BAB I PENDAHULUAN. Shalat telah diwajibkan pada malam Isra sebanyak lima puluh kali dalam

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Bismillahirrahmanirrahim

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ibadah merupakan upaya mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

Ibadah, (Jakarta : Amzah, 2010), Cet. II, hlm Ibadah..., hlm Abdul Aziz Muhammad Azzam, Abdul Wahib Sayyed Hawwas, Fiqih

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

MAKNA ISRO MI ROJ DAN HIKMAH SHOLAT

Mam MAKALAH ISLAM. Tuntunan Islam tentang Gerhana

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Sebaik-baik pakaian adalah pakaian takwa. (Q.S. Al- A raf/7: 26). 2

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

IBADAH UMROH. kapan saja di luar batas waktu haji (bulan-bulan haji).

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. sebuah struktur dan terdiri dari prinsip-prinsip, sehingga membentuk suatu desain

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2012),hlm Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja

Ujian Dunia dan Ujian Akhirat

SUJUD SAHWI Syaikh Muhammad bin Shalih Al- Utsaimin

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b)

??????????????????????????????????:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Keistimewaan Hari Jumat

Lailatul Qadar. Rasulullah SAW Mencontohkan beberapa amal khusus terkait Lailatul Qadar ini, di antaranya:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. agama. Minat terhadap agama pada remaja tampak dari aktivitas mereka dalam

Tafsir Surat Al-Kautsar

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

BAB I PENDAHULUAN. Mata Padi Presindo, Yogyakarta, 2015, Hlm Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Edisi Revisi, PT.

BAB I PENDAHULUAN. secara dinamis, mulai dari kandungan sampai akhir hayatnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

Takwa dan Keutamaannya

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Ditulis oleh Administrator Selasa, 10 September :56 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 10 September :15

Adab dan Keutamaan Hari Jumat

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

BAB I PENDAHULUAN. keinginan-keinginan untuk tetap survive dalam meniti masa depan dan cita-cita.

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:

(Sebuah Wacana dalam Perbandingan Fiqih)

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW MAJELIS TA LIM AHAD PAGI MASJID AGUNG KABUPATEN SEMARANG

Barangsiapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan urusan kami (tidak ada contohnya) maka (amalan tersebut) tertolak (Riwayat Muslim)

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan diri dan keluarganya. Secara sosial ekonomi masyarakat sekarang

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Hikmah dan Pelajaran dari Ibadah Haji

KAIDAH FIQHIYAH. Pendahuluan

BAB XIII SALAT JAMAK DAN QASAR

Jadilah Pembuka Pintu Kebaikan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

BAB V PEMBAHASAN. A. Model pembiasaan shalat Dhuha dalam pembinaan akhlakul karimah

SKRIPSI. Oleh: ABDUL AZIZ Nim :

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan secara teoritis maupun hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Renungan Pergantian Tahun

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna manusia diwajibkan untuk beribadah kepada Allah SWT. Karena salah satu tujuan dari penciptaan manusia adalah agar ia beribadah kepada Allah SWT. Salah satu ibadah yang paling utama adalah shalat. Karena shalat memiliki posisi khusus dan tersendiri dalam Islam yang tidak tertandingi oleh posisi ibadah lain manapun. 2 Ibadah shalat bagi umat Islam merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan dalam keadaan apapun, yang berarti tidak ada peluang untuk berdalih dan mencari-cari alasan untuk melalaikan atau meninggalkannya. Jika ditinggalkan atau tidak dilakukan karena lalai atau sebab yang lain, maka akan berdosa dan akan menimbulkan kesan negatif bagi psikologis dan kepribadian yaitu perasaan bersalah. 3 Untuk itu sudah jelas tidak ada alasan untuk tidak mengerjakan shalat, karena shalat bisa dikerjakan dimanapun berada baik di masjid, di rumah, di kantor 2011), hlm. 9. 1 Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, 2 Mushthafa Abul Mu athi, Mengajari Anak Shalat Teori dan Praktik, (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm. 23. 3 Khairunnas Rajab, Psikologi Ibadah, (Jakarta: Amzah, 2011), hlm. 97. 1

tempat kerja, di sekolah, di lapangan dan ditempat-tempat lain yang bisa digunakan untuk shalat. Shalat merupakan ibadah teragung dalam Islam dan pilar kedua setelah dua kalimat syahadat. Berbeda dengan kewajiban lain, shalat diperintahkan langsung oleh Allah kepada Nabi pada malam Mi raj tanpa melalui perantara. 4 Oleh sebab itu ibadah shalat diwajibkan bagi seluruh umat manusia dan merupakan sarana yang paling efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah. Shalat merupakan amalan yang pertama kali dihisab kelak di akhirat. Jika baik shalatnya, maka baik pula amal ibadah yang lain. Sebaliknya, jika buruk shalatnya, maka buruk pula amal ibadah lainnya. 5 Betapa agungnya kedudukan shalat dalam Islam, sampai-sampai shalat menjadi parameter bagi segala amal perbuatan. Shalat merupakan ucapan-ucapan dan gerakan-gerakan yang dimulai dari takbiratul ihram dan diakhiri salam dengan syarat-syarat tertentu. Ketentuan-ketentuan shalat ditetapkan dalam syariat Islam berdasarkan al-qur an dan contoh yang dilakukan Nabi yang termuat dalam haditsnya. 6 Oleh karena itu shalat dianggap sah apabila dilakukan sesuai dengan contoh yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Shalat merupakan pokok 4 Fahrur Mu is dan Muhammad Suhadi, Shalat A-Z, (Solo: Aqwam, 2009), hlm. 13. 5 Ibnu Rif ah Ash-Shilawy, Panduan Lengkap Ibadah Shalat, (Yogyakarta: Citra Risalah, 2009), hlm. 42-43. 6 Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama..., hlm. 25. 2

ibadah dalam agama Islam bahkan sebagai tiang agama. Ukuran keberagaman seseorang ditentukan oleh shalat, artinya jika ia menegakkan shalat maka dia telah menegakkan agamanya. Sebaliknya, jika ia meninggalkan shalat maka ia telah meruntuhkan agamanya. Kebaikan shalat seseorang adalah indikator kebaikan seluruh amalnya dan kerusakannya adalah tanda kerusakan semua amalnya. Ibadah shalat yang dikerjakan lima waktu sehari semalam dalam waktu yang telah ditentukan merupakan fardhu ain. Shalat fardhu dengan ketetapan waktu pelaksanaannya dalam al-qur an dan al-sunnah mempunyai nilai disiplin yang tinggi bagi seorang muslim yang mengamalkannya. Shalat dapat melatih dan dapat meningkatkan kedisiplinan, karena aktivitas shalat tidak boleh dikerjakan di luar ketentuan syara. Dalam shalat seorang muslim berikrar kepada Allah bahwa sesungguhnya shalat, ibadah, hidup, dan matinya hanya bagi Tuhan sekalian alam. 7 Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT: Katakanlah (Muhammad). Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-nya dan demikian itulah yang diperintahkan kepada-ku dan aku 7 Khairunnas Rajab, Psikologi Ibadah, hlm. 94-95. 3

adalah orang yang pertama-tama berserah diri (muslim). (Q.S. al-an am/6: 162-163). 8 Rasulullah telah mengajarkan agar semua pekerjaan termasuk shalat dan ibadah lainnya harus dilaksanakan dengan tekun sepenuh hati karena Allah SWT, harus ikhlas dan tanpa pamrih. Seorang muslim harus yakin kepada kodrat dan iradat Allah yang tidak ada sekutu bagi-nya. Allah-lah yang menentukan hidup dan mati seseorang. Ayat ini selalu dibaca dalam shalat sesudah takbiratul ihram sebagai doa iftitah. Pelaksanaan ibadah shalat disyari atkan secara berjamaah. Dengan shalat berjamaah makmum terhubung dengan shalat imamnya. Shalat berjamaah merupakan suatu tindakan ibadah shalat yang dikerjakan bersama-sama, dimana seorang di antaranya sebagai imam dan yang lainnya sebagai makmum. Hukumnya bagi laki-laki yang sehat dan tidak sedang dalam perjalanan adalah sunnah muakkadah, kecuali shalat jum at hukumnya wajib. Tidak ada larangan bagi kaum wanita untuk berjamaah di masjid, bahkan lebih baik daripada di rumah masing-masing apabila diketahui tidak ada fitnah. 9 Islam menyeru umatnya untuk berjamaah dalam melaksanakan shalat di masjid-masjid, agar mereka saling 8 Kementrian Agama RI, Al-Qur an dan Tafsirnya, (Jakarta: Lentera Abadi, 2010), jil. III, hlm. 284. 9 M. Abdul Mujib, dkk., Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 1994), hlm. 318. 4

mengenal, saling menyayangi, saling menasehati, saling berwasiat dalam kebaikan, dan saling berwasiat dalam kebenaran. 10 Dengan demikian, Islam mengutamakan shalat berjamaah dari pada shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat. Semua itu dilakukan untuk mengagungkan dan mementingkan perintahnya. Hikmah shalat berjamaah salah satunya yaitu membiasakan manusia untuk berdisiplin. 11 Karena jika ia telah terbiasa mengikuti imam secara detail, tidak mendahului dan tidak tertinggal banyak, dan tidak membarenginya tapi mengikutinya maka ia akan terbiasa disiplin. Disiplin merupakan kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturanperaturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab. Disiplin bertujuan untuk mengendalikan diri seseorang terhadap bentukbentuk aturan. Oleh sebab itu disiplin merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan tata tertib. 12 Bagi yang masih duduk dibangku sekolah tentunya akan membuat mereka menjadi disiplin dalam belajar. Kedisiplinan belajar merupakan suatu sikap yang menunjukkan ketaatan dan kepatuhan terhadap tata tertib belajar, guna memperoleh kecakapan sehingga 10 Muhammad Mahmud As-Sawwaf, Panduan Lengkap Shalat Khusuk, (Yogyakarta: Gala Ilmu Semesta, 2011), hlm. 109. 11 Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, Lebih Berkah Dengan Sholat Berjamaah, terj. Muhammad bin Ibrahim, (Solo: Qaula, 2008), hlm.56. 12 Suharsimi Arikunto, Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1993), hlm. 114. 5

menyebabkan perubahan tingkah laku dan sikap sebagai hasil dari latihan pendidikan dan pengetahuan sehingga dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak bisa menjadi bisa. Terlihat jelas hubungan antara shalat berjamaah dengan disiplin itu sangat relevan. Tetapi kenyataannya masih banyak orang yang mengabaikan dan meninggalkan shalat berjamaah. Beragam alasan pun muncul, ada yang sedang sibuk dengan pekerjaannya, sibuk dengan bisnisnya, ada yang terang-terangan mengatakan karena sedang malas, mengantuk, dan kecapekan. Hal tersebut terjadi karena mereka tidak mengetahui dan kurang meyakini hikmah yang terkandung dalam sholat berjamaah itu sendiri. Begitupun dengan anak-anak muda khususnya yang masih duduk dibangku sekolah, mereka lebih sering menghabiskan waktunya untuk bermain-main dan bepergian sehingga lupa akan kewajiban untuk melaksanakan shalat secara berjamaah. Sungguh sangat rugi orang yang tidak mau melaksanakan shalat berjamaah. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan sebagian besar siswa di MAN 2 Semarang masih banyak yang belum bisa melakukan shalat secara berjamaah. Mereka mengakui hanya shalat berjamaah dzuhur yang sudah rutin dilakukan, karena di masjid sekolah diadakan dan dijadwal setiap harinya, sedangkan untuk shalat jamaah ashar, maghrib, isya, dan shubuh masih belum bisa rutin secara menyeluruh. Ada perasaan yang malas, ada yang kecapekan, ada yang mengantuk dan kebanyakan masih 6

kurang menyadari hikmah dan manfaat ketika melakukan shalat berjamaah. hal itulah yang menyebabkan mereka belum bisa melaksanakan shalat secara berjamaah. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa waktu shalat fardhu telah di buat oleh Allah sedemikian rupa. Allah membagi waktu shalat menjadi lima waktu dalam sehari semalam. Hal itu akan lebih dapat mendisiplinkan anak apabila shalat lima waktu dikerjakan secara tepat waktu dan berjamaah. Jika pelaksanaan shalat berjamaah dapat dilakukan secara rutin oleh peserta didik maka hal tersebut akan berpengaruh juga terhadap kedisiplinan anak dalam belajar. Karena kedisiplinan belajar merupakan salah satu faktor penting untuk mencapai sukses dalam kegiatan belajar peserta didik. Berdasarkan masalah yang dipaparkan di atas maka ditetapkan judul skripsi, yaitu STUDI KORELASI ANTARA PELAKSANAAN SHALAT BERJAMAAH DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI DI MAN 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014-2015. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan yang hendak diteliti yaitu adakah korelasi positif antara pelaksanaan shalat berjamaah dengan kedisiplinan belajar peserta didik kelas XI Di MAN 2 Semarang tahun pelajaran 2014-2015? 7

C. Tujuan dan Manfaat Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidakkah korelasi positif antara pelaksanaan shalat berjamaah dengan kedisiplinan belajar peserta didik kelas XI di MAN 2 Semarang tahun pelajaran 2014-2015. Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai wacana dan khasanah keilmuan dalam cara mendidik anak dan sebagai bahan informasi bagi penelitian-penelitian selanjutnya. Secara teori khususnya tentang pelaksanaan shalat berjamaah dapat berdampak positif terhadap kedisiplinan belajar siswa dan pada gilirannya dapat menghasilkan siswa yang lebih baik lagi di MAN 2 Semarang. 2. Secara praktis a. Pemerintah Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh lembaga-lembaga pendidikan, baik lembaga formal maupun nonformal dalam mengetahui pentingnya memberikan pendidikan dan pembelajaran tentang shalat berjamaah kepada anak sehingga anak menjadi disiplin dalam belajar. 8

b. Orang tua Penelitian ini dapat dijadikan sebagai panduan atau acuan orang tua untuk selalu memberikan perhatian dan pendidikan yang sebaik-baiknya kepada anak agar lebih disiplin dalam belajar. c. Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat pada umumnya mengenai pentingnya melaksanakan shalat berjamaah kepada anak tersebut sehingga menjadikannya disiplin dalam belajar. d. Anak Penelitian ini dapat menjadi bahan acuan bagi semua siswa agar selalu menjaga kedisiplinan dalam belajar sehingga selalu bersungguh-sungguh dalam belajar dan dapat memperoleh prestasi yang membanggakan. 9