BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang bertujuan untuk mengetahui

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan anatara kreativitas ( X) sebagai variabel bebas, dengan problem

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kebermaknaan Hidup sebagai variabel tunggal. hidup, dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Menurut Arikunto (2002:23) Penelitian kuantitatif adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. korelasioanal berganda ( Multiple Corelation) yang menunjukkan arah dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparasi, di mana penelitian komparasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi ganda. Penelitian korelasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2009). B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional yang bersifat kasuistik. Arikunto (2002) berpendapat, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian korelasional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan analisis regresi ganda atau regresi linear, yaitu merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel penelitian Dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hipotesis yang telah dibuat. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian (Suchman dalam Nazir, 005). Penelitian ini merupakan penelitian korelasi yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi (Suryabrata, 008) B. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel Independen: Kecemasan terhadap Diabetes Mellitus Tipe. Variabel Dependen: Kepatuhan Pengobatan pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 1. Kepatuhan Pengobatan C. Definisi Operasional Variabel Penelitian Kepatuhan terhadap pengobatan adalah tingkat kesediaan seseorang dalam mengikuti aturan medis yang diberikan dokter profesional kesehatan lainnya baik secara farmakologis (perilaku meminum obat tepat pada waktunya, minum obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan) maupun non farmakologis seperti pola hidup sehat ( perilaku diet dengan makan makanan bergizi dan olahraga), yang diukur dengan menggunakan Skala Kepatuhan terhadap aturan pengobatan yang diadaptasi dari skala kepatuhan 33

34 berobat dari Mulaindah (008) dan Raudatussalamah (010) yang mengacu pada definisi yang dijelaskan oleh Haynes dan Rand (WHO, 0 03), dengan respon jawaban dari sangat sesuai (SS) sampai sangat tidak sesuai (STS).. Kecemasan terhadap Diabetes Mellitus Tipe Kecemasan terhadap DMT adalah keadaan emosional yang dialami penderita DMT yang disebabkan oleh kejadian yang tidak menyenangkan, sehingga menimbulkan kegelisahan, kegugupan, pusing, mudah marah atau sensitif, perilaku menghindar, perilaku melekat, perilaku terguncang dan semuanya itu adalah sebagai dampak dari kekurangpuasan perasaan, yang diukur dengan menggunakan Skala kecemasan penderita DMT disusun berdasarkan Teori dari Nevid (005) tentang ciri -ciri kecemasan dan indikatornya. Dengan respon jawaban dari sangat sesuai (SS) sampai tidak pernah (TP). D. Subjek Penelitian Jumlah subjek yang didapat dari data registrasi pasien yang berobat di Puskesmas Lirik terdapat 56 orang yang menderita DMT, maka seluruh jumlah subjek penelitian sebanyak 56 orang. Adapun kriteria subjek dalam penelitian ini adalah: 1. Penderita DMT sesuai dengan diagnosis dokter yang melakukan pengobatan ke Puskesmas Lirik.

35. Usia 40 tahun ke atas. Hal ini dikarenakan prevalensi tertinggi usia penderita DMT adalah usia di atas 40 tahun (Phaidon, 01) 3. Lama menderita minimal 6 bulan 5 tahun karena setelah 6 bulan pasien telah mengalami dan merasakan perubahan atau keluhan fisik dan psikis selama menderita diabetes (Heriani, 01). Selain itu, Moos (dalam Taylor, 003) mengatakan bahwa seorang individu yang didianosis menderita penyakit kronis berkisar lima tahun akan berada pada kondisi kritis. 4. Bersedia menjadi subjek penelitian tanpa paksaan. E. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu: Skala Kepatuhan terhadap aturan pengobatan dan Skala Kecemasan. Kedua skala ini disusun dengan menggunakan lima alternatif jawaban, yaitu: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Netral (N), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS) untuk skala kecemasan. Sedangkan untuk skala Kepatuhan Pengobatan disusun dengan menggunakan lima alternatif jawaban, yaitu: Sangat Sering (SS), Sering (SR), Netral (N), Kadang-kadang (KD), Tidak Pernah (T P). Lebih jelasnya lihat pada tabel di bawah ini.

36 Tabel 3.1. Penilaian Alternatif Jawaban Skoring Skala Model Likert. Kecemasan terhadap DMT Kepatuhan Pengobatan Favorabel Unfavorabel Favorabel Unfavorabel SS 5 TP 1 SS 5 STS 1 SR 4 KD S 4 TS N 3 N 3 N 3 N 3 KD SR 4 TS S 4 TP 1 SS 5 STS 1 SS 5 Pemberian skor pada masing-masing pernyataan dengan cara memberikan nilai 1 sampai dengan 5 baik untuk pernyataan favorabel maupun unfavorabel. 1. Skala kepatuhan terhadap aturan pengobatan Skala kepatuhan terhadap aturan pengobatan mengacu pada definisi yang dijelaskan oleh Haynes dan Rand (WHO, 003) yaitu sebagai suatu perilaku pasien untuk mengikuti tindakan pengobatan dan menjaga pola hidup sehat seperti mengikuti diet. Skala yang digunakan ini merupakan adaptasi dan modifikasi beberapa aitem dari skala Raudatussalamah (010). Skala ini bertujuan untuk mengungkap seberapa besar tingkat kepatuhan yang dimiliki individu. Skala kepatuhan pengobatan penderita diabetes mellitus disusun terdiri dari dua jenis pernyataan yaitu pernyataan favorabel dan unfavorabel. Penyusunan skala menggunakan model skala Likert. Subjek diminta untuk menyatakan sejauh mana pernyataan-pernyataan dalam skala sesuai atau tidak dengan keadaan dirinya. Skala ini digunakan untuk mengukur seberapa

37 besar tingkat kepatuhan penderita diabetes dalam mematuhi aturan medis dan non medis. Tabel 3. Blueprint Skala Kepatuhan Pengobatan Uji Coba Komponen Kepatuhan Nomor Aitem Terhadap Aturan Pengobatan F UF Jumlah Menjalankan pengobatan yang disarankan penyedia layanan kesehatan, seperti: minum obat secara teratur, kontinuitas, pengontrolan gula darah (Farmakologi),3,13,17,1 4,5,7,11,15,19,3 1 Menjalankan gaya hidup sehat (Non Farmakologi), seperti: 1. Mengkonsumsi makanan bergizi dan berserat serta mengurangi konsumsi makanan yang berlemak. Istirahat dan tidur yang 0,4,5 10,,14 1,6,8,6 1 16, 18 9 4 5 5 cukup 3. Berolahraga teratur Total Butir 13 13 6 Keterangan: F: Favorabel, UF: Unfavorabel. Skala kecemasan terhadap DMT Skala ini bertujuan untuk mengungkap seberapa tinggi tingkat kecemasan yang dimiliki individu. Skala kecemasan penderita DMT disusun terdiri dari dua jenis pernyataan yaitu pernyataan favorable dan unfavorable. Penyusunan skala menggunakan skala Likert. Subjek diminta untuk menyatakan sejauh mana pernyataan-pernyataan dalam skala sesuai atau

38 tidak dengan keadaan dirinya. Skala kecemasan penderita DMT disusun berdasarkan Teori dari Nevid (005) tentang ciri-ciri kecemasan. Penyusunan alat ukur ini untuk lebih jelasnya dijabarkan dalam bentuk Blueprint berikut ini: Tabel 3.3 Blueprint Skala Kecemasan terhadap Diabetes Mellitus Tipe Uji Coba No Ciri-ciri Indikator F UF Jumlah 1 Fisik a.kegelisahan saat 0, 6 13, 17 4 teringat penyakit diabetes mellitus b.kesedihan ketika harus 3, 5 5, 11 4 menceritakan penyakit diabetes mellitus c.pusing ketika orangorang 7, 9 3, 8 4 bertanya diabetes mellitus d.mudah marah ketika 10, 14 3, 40 4 orang bertanya mengapa bisa terkena diabetes mellitus Behavioral a.menghindari makanmakanan 31, 34 4, 36 4 yang manis b.perilaku melekat dalam membutuhkan perhatian dari orang lain 1, 4 8, 16 4 c.ketidakmampuan dalam 9, 39 18,38 4 melakukan aktifitas sehari-hari 3 Kognitif a.khawatir jika penyakit 1, 15 19, 37 4 diabetes mellitus menurun kepada anak b.perasaan terguncang 7, 30, 4 saat gula darah naik c.keyakinan bahwa 33, 35 6, 1 4 penyakitnya tidak akan bertambah parah jika minum obat secara teratur Total 0 0 40. Keterangan: F: Favorabel, UF: Unfavorabel

39 F. Uji Coba Alat Ukur dan Analisis Data 1. Uji Coba Untuk melihat tingkat validitas dan konsistensi alat ukur, maka peneliti melakukan try-out (uji coba) alat ukur. Alat ukur yang diujicobakan adalah skala kecemasan dan kepatuhan pengobatan yang diujicobakan pada penderita DMT di Puskesmas Air Molek, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu, karena memiliki karakteristik yang sama dengan populasi penelitian dengan ciri-ciri yang telah disebutkan di atas. Skala disebarkan kepada 73 orang, tetapi hanya 40 orang yang dapat dianalisis karena terdapat 33 orang yang tidak menderita DMT melainkan menderita DMT1. Uji coba skala dilakukan pada tanggal 7 Mei Juni 013. Setelah data uji coba skala diolah, maka terdapat 1 aitem skala kecemasan yang gugur dan 13 aitem skala kepatuhan pengobatan yang gugur. Sehingga skala kecemasan yang bisa digunakan untuk penelitian yaitu 19 aitem dan skala kepatuhan pengobatan yang bisa digunakan untuk penelitian yaitu 13 aitem. Hal ini dikarenakan pengujian tingkat kesahihan alat ukur dilakukan dengan uji validitas dengan aitem yang memiliki koefisien korelasi < 0,30 dinyatakan gugur, sedangkan aitem dengan koefisien korelasi > 0,30 dinyatakan valid. Apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,5 (Azwar, 009). Dalam penelitian ini ketentuan koefisien korelasi yang digunakan adalah 0,5.

40. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan suatu instrument. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 005). Uji validitas yang digunakan pada pengujian ini adalah validitas isi, yakni sejauh mana isi aitem skala mencerminkan atribut yang hendak diukur. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tingkat kesahihan alat ukur variabel X dan variabel Y dengan nilai korelasi r ix 0,5 karena mempertimbangkan agar aitem yang lolos dapat mencukupi untuk penelitian. Maka dari itu aitem yang memiliki koefisien korelasi < 0,5 dinyatakan gugur, sedangkan aitem dengan koefisien korelasi > 0,5 dinyatakan valid. Pengujian validitas aitem kecemasan terhadap diabetes mellitus tipe dan kepatuhan pengobatan menggunakan korelasi Product Moment. Hasil uji validitas skala kepatuhan pengobatan menghasilkan 13 aitem valid dan 13 aitem gugur. Nilai korelasi aitem total untuk skala kepatuhan pengobatan berkisar dari 0,38 0,793. Rincian aitem valid variabel kepatuhan pengobatan tertera pada tabel 3.4 berikut.

41 Tabel 3.4 Blueprint Skala Kepatuhan Pengobatan Setelah Uji Coba Komponen Kepatuhan Terhadap Aturan Pengobatan Nomor Aitem Jumlah F UF Menjalankan pengobatan yang disarankan penyedia layanan kesehatan, seperti: minum obat secara teratur, kontinuitas, pengontrolan gula darah (Farmakologi),3,7-3 Menjalankan gaya hidup sehat (Non Farmakologi), seperti: 1. Mengkonsumsi makanan bergizi dan berserat serta mengurangi konsumsi makanan yang berlemak. Istirahat dan tidur yang cukup 3. Berolahraga teratur 9,11,1 6,8,10 1,4,5,13 - - - 3 3 4 Total Butir 13 13 6 Pengujian validitas aitem kecemasan terhadap diabetes mellitus tipe menggunakan korelasi Product Moment. Hasil uji validitas skala kecemasan terhadap diabetes mellitus tipe menghasilkan 19 aitem valid dan 1 aitem gugur. Nilai korelasi aitem total untuk skala kecemasan terhadap diabetes mellitus tipe berkisar dari 0,309 0,671. Rincian aitem valid variabel kecemasan terhadap diabetes mellitus tipe tertera pada tabel 3.5 berikut.

4 Tabel 3.5 Blueprint Skala Kecemasan terhadap Diabetes Mellitus Tipe Setelah Uji Coba No Ciri-ciri Indikator F UF Jumlah 1 Fisik a. Kegelisah 11,14 b. ketika teringat penyakit diabetes mellitus 1, c. Merasa gugup jika harus cerita dengan orang lain 3,5 d. Pusing jika orang bertanya tentang diabetes mellitus 6,8 e. Mudah marah jika ditanya mengapa bisa terkena diabetes mellitus Behavioral a. Menghindari makan makanan manis b. Perilaku melekat dalam membutuhkan perhatian dari orang lain c. Ketidakmampuan dalam melakukan aktifitas sehari-hari 3 Kognitif a. Khawatir jika penyakit diabetes mellitus menurun kepada anak b. Perasaan terguncang saat gula darah naik c. Keyakinan bahwa penyakitnya tidak akan bertambah parah jika minum obat secara teratur 19,17 15 13 \ 4,10 Total 15 4 19 Keterangan: F: Favorabel, UF: Unfavorabel 7,9 16 18 1 3 1 1

43 3. Uji Reliabilitas Sedangkan Uji reliabilitas menurut Azwar (009) adalah kemampuan pengukur sejauh mana dapat memberikan hasil yang relatif tidak berada apabila dilakukan kembali terhadap subjek yang sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Uji reliabilitas instrument ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan alat ukur. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang relatif sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang sama (Azwar, 009 ). Uji reliabilitas penelitian ini dilakukan terhadap 73 orang. Tinggi rendahnya reliabilitas ditentukan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang 0,00 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabiliitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya, sebaliknya semakin mendekati 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya. Dalam penelitian ini teknik reliabilitas yang digunakan adalah teknik satu kali pengukuran atau disebut juga konsistensi internal. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik koefisien Cronbach s Alpha melalui perhitungan dengan menggunakan program SPSS 18,0 for Windows. Hasil uji reliabilitas skala kepatuhan pengobatan yaitu 0,875. Sedangkan hasil uji reliabilitas skala kecemasan yaitu 0,848. 4. Teknik Analisis Data Analisis data pada penelitian ini akan menggunakan metode statistik. Metode statistik merupakan suatu cara ilmiah untuk mengumpulkan, menyusun, menyajikan dan menganilisis angka-angka, menarik kesimpulan dengan teliti dan

44 mengambil kesimpulan yang logis (Azwar, 009). Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis Product Moment dari Karl Pearson. Analisis data penelitian ini akan menggunakan program SPSS 18.0 for windows. G. Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Kecamatan Lirik, Kabupaten Inderagiri Hulu. Dan gambaran dari jadwal penelitian ini antara lain sebagai berikut: Tabel 3.6 Jadwal Penelitian No Nama Kegiatan Waktu 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 13 Seminar proposal penelitian Acc perbaikan proposal seminar Validasi instrument penelitian Uji coba instrument penelitian Pengolahan data uji coba instrument penelitian Pelaksanaan penelitian Pengolahan data penelitian Acc seminar hasil Seminar hasil penelitian Acc perbaikan seminar hasil penelitian Daftar ujian seminar munaqasyah Ujian munaqasyah Acc perbaikan ujian munaqasyah 7 Februari 013 15 Mei 013 15 Mei 013 7 Mei - Juni 013 7 Juni - 04 Juli 013 1 Juli - 31 Juli 013 04 13 September 013 04 Oktober 013 3 Oktober 013 08 November 013 3 Desember 013 15 Januari 014 4 Januari 014