PENGARUH BIOURINE SAPI DAN BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA KROP (Lactuca sativa L.)

dokumen-dokumen yang mirip
Putri Bella Puspita*), Sitawati dan Mudji Santosa

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir)

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR BIOAKTIVATOR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.

PENGARUH BERBAGAI MACAM BAHAN ORGANIK DAN PEMBERIAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.)

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

THE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

PENGARUH DOSIS DAN LAMA PEMBENAMAN PUPUK HIJAU OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.

PENGARUH BERBAGAI MACAM PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.)

Made Deviani Duaja 1), Nelyati 1) and Hisar Tindaon 2) Fakultas Pertanian, Universitas Jamabi

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK KOTORAN KAMBING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae. L)

HASIL DAN PEMBAHASAN. Bio-slurry dan tahap aplikasi Bio-slurry pada tanaman Caisim. Pada tahap

PENGARUH BIOURINE DAN JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAK CHOY (Brassica chinensis L.)

THE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UBI JALAR (Ipomoea batatas (L.) Lam.) PENDAHULUAN

RESPONS TANAMAN KEDELAI TERHADAP PEMBERIAN PUPUK FOSFOR DAN PUPUK HIJAU PAITAN

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

EFFECT OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZER ON THE GROWTH AND YIELD OF KIDNEY BEAN (Phaseolus vulgaris L.)

Volume 11 Nomor 2 September 2014

Vol 3 No 1. Januari - Maret 2014 ISSN :

PENGARUH APLIKASI BIOURINE TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI THE EFFECT OF BIOURINE APLICATION TO RICE GOWTH AND YIELD

INFLUENCE THE NUMBER OF PLANTS PER POLYBAG AND COMPOSITION OF PLANT MEDIA ON GROWTH AND YIELD OF CUCUMBER (Cucumis sativus L.) VAR.

PENGARUH PUPUK HIJAU Calopogonium mucunoides DAN FOSFOR TERHADAP SIFAT AGRONOMIS DAN KOMPONEN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

HASIL DAN PEMBAHASAN. kompos limbah tembakau memberikan pengaruh nyata terhadap berat buah per

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. Hasil sidik ragam 5% terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa

I. PENDAHULUAN. Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serealia yang memiliki potensi besar

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

THE EFFECT OF WEED CONTROL AND SOIL TILLAGE SYSTEM ON GROWTH AND YIELD OF SOYBEAN (Glycine max L.)

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK KANDANG DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan pengamatan pada pemberian pupuk organik kotoran ayam

Respons Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair Urin Kambing Pada Beberapa Jarak Tanam

PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAWI ( Brassica juncea L ) TERHADAP PEMBERIAN URINE KELINCI DAN PUPUK GUANO

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI

PENGARUH APLIKASI BIOURIN PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

APLIKASI PUPUK PELENGKAP CAIR ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (brassica juncea L.)

KAJIAN PENGGUNAAN PUPUK BIOURIN SAPI DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.)

PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN (Allium fistulosum L.) VARIETAS LINDA AKIBAT PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK UREA

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicom esculentum Mill) merupakan salah satu jenis tanaman

Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Kotoran Ternak (Sapi, Ayam, dan Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Brachiaria Humidicola

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

PENGARUH KOMPOS JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica alboglabra, L.) PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS BATANG PISANG DAN PUPUK NPK PADA PEMBIBITAN TANAMAN JATI

Hasil dari tabel sidik ragam parameter tinggi tanaman menunjukkan beda. nyata berdasarkan DMRT pada taraf 5 % (lampiran 8) Hasil rerata tinggi tanaman

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN OKRA (Abelmoschus esculantus) PADA PELAKUAN PUPUK DEKAFORM DAN DEFOLIASI

RESPONS TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) TERHADAP DOSIS PUPUK KANDANG KAMBING DAN PUPUK DAUN YANG BERBEDA

PENGARUH DOSIS PUPUK NITROGEN DAN TINGKAT KEPADATAN TANAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae L.)

PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH

Pengaruh Kombinasi Pupuk Kandang Sapi dan Abu Sabut Kelapa sebagai Pupuk Utama dalam Budidaya Tanaman Brokoli (Brassica oleracia L.

UPAYA PENINGKATAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DENGAN PEMUPUKAN BOKASHI DAN Crotalaria juncea L.

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK HAYATI (Bio organic fertilizer) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir)

Aplikasi Pupuk Organik dan Anorganik dalam Budidaya Bawang Putih Varietas Lumbu Hijau

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK LIMBAH CAIR BIOGAS DENGAN PUPUK KANDANG AYAM PADA BIBIT KELAPA SAWIT

ISSN X Jurnal AGROTEK Vol 5, No 6 April 2017

E-JURNAL ARSITEKTUR LANSEKAP ISSN: VOL. 3, NO. 1, APRIL 2017

Jurnal Produksi Tanaman Vol. 5 No. 6, Juni 2017: ISSN: Ahsanul Falah Annas Setya *), Agung Nugroho dan Roedy Soelistyono

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PUPUK KANDANG DAN Crotalaria juncea L. PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.)

PENGARUH KETEBALAN MEDIA TANAM DAN PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BIBIT KENTANG (Solanum tuberosum L.) G1 VARIETAS GRANOLA KEMBANG

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI

PERTUMBUHAN DAN HASIL KAILAN (brassica alboglabra) PADA BERBAGAI DOSIS KOMPOS SOLID ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN PAITAN (Thitonia diversifolia)

46 Jurnal Produksi Tanaman Vol. 5 No. 1, Januari 2017: ISSN: Rangga Herwanda *), Wisnu Eko Murdiono dan Koesriharti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBERIAN PUPUK ORGANIK SUPER NATURAL NUTRITION (SNN) PADA TANAMAN SELADA ( Lactuca sativa,l ) DI TANAH ULTISOL

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Rekapitulasi hasil analisis sidik ragam pertumbuhan bibit saninten

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

Vol 1 No. 3 Juli September 2012 ISSN:

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN LIMBAH TEPUNG AREN DAN MIKROORGANISME LOKAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annum L.)

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

KERAGAAN PERTUMBUHAN JAGUNG DENGAN PEMBERIAN PUPUK HIJAU DISERTAI PEMUPUKAN N DAN P

PENGARUH PENGGUNAAN MIKRO ORGANISME LOKAL LIMBAH RUMAH TANGGA DAN NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L)

THE EFFECT OF AZOLLA AND N FERTILIZER APLICATION ON RICE FIELD (Oryza sativa L.) VARIETY INPARI 13

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN JARAK PAGAR

ANALISIS TUMBUH SELADA (LACTUCA SATIVA L) PADA PERBEDAAN JENIS PUPUK ORGANIK CAIR

Transkripsi:

522 JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 6 JANUARI-2014 ISSN: 2338-3976 PENGARUH BIOURINE SAPI DAN BERBAGAI DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL SELADA KROP (Lactuca sativa L.) THE EFFECT OF COW BIOURINE AND VARIOUS DOSES OF NPK FERTILIZER ON GROWTH AND YIELD OF LETTUCE CROP (Lactuca sativa L.) Brilliant Yuliarta, Mudji Santoso, YB. Suwasono Heddy *) Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang 65145 Indonesia *) E-mail: Suwasono_heddy@yahoo.com ABSTRAK Selada krop merupakan komoditas sayuran yang memiliki prospek ekonomi yang cukup cerah dan berperan sebagai sumber karbohidrat, protein nabati, vitamin, dan mineral. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biourine sapi dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil selada krop (Lactuca sativa L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 10 perlakuan dengan tiga kali ulangan sebagai berikut. P0 = kontrol (pupuk kandang ayam 10 t ha -1 ), P1 = Pupuk NPK 200 kg ha -1, P2= Pupuk NPK 400 kg ha -1, P3 = Pupuk NPK 600 kg ha -1, P4 = Pupuk NPK 800 kg ha -1, P5 = Biourine sapi, P6 = Biourine sapi + Pupuk NPK 200 kg ha -1, P7 = Biourine sapi + Pupuk NPK 400 kg ha -1, P8 = Biourine sapi + Pupuk NPK 600 kg ha -1, P9 = Biourine sapi + Pupuk NPK 800 kg ha -1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan biourine sapi dengan NPK 800 kg ha -1 (P9) menghasilkan pertumbuhan vegetatif tanaman selada krop paling baik dari semua parameter yang diuji. Hasil panen menunjukkan perlakuan kombinasi biourine sapi dengan NPK 800 kg ha -1 (P9) dapat meningkatkan hasil tanaman selada krop 42,59 % dibanding kontrol (P0) dan 31,97 % dibanding perlakuan biourine sapi (P5). Kata kunci: selada krop, biourine sapi, pupuk NPK, pupuk kandang ayam ABSTRACT Lettuce crop is vegetables that have a bright economic prospects and act as a source of carbohydrates, protein, vitamins and minerals. The purpose of this research is to determine the effect of cow biourine and NPK fertilizer on crop growth and yield of lettuce crop (Lactuca sativa L.). This research uses a randomized block design (RBD), which consists of 10 treatments with three replications. Ten treatments are P0 = control (chicken manure 10 t ha -1 ), P1 = NPK fertilizer 200 kg ha -1, P2 = NPK fertilizer 400 kg ha -1, P3 = NPK fertilizer 600 kg ha -1, P4 = NPK fertilizer 800 kg ha -1, P5= cow biourine, P6= cow biourine + NPK fertilizer 200 kg ha -1, P7 = cow biourine + NPK 400 kg ha -1, P8 = cow biourine + NPK fertilizer 600 kg ha -1, P9 = cow biourine + NPK fertilizer 800 kg ha -1. The results showed that the combination cow biourine treatment with NPK fertilizer 800 kg ha -1 (P9) on produce vegetative growth of lettuce crop is best of all parameters tested. Yields indicate treatment with a combination of cow biourine NPK 800 kg ha -1 (P9) can increase crop yields of lettuce crop 42.59% than control treatment (P0) and 31.97% than cow biourine treatment (P5). Keywords: lettuce crop, cow biourine, NPK fertilizer, chicken manure PENDAHULUAN Selada krop merupakan komoditas sayuran yang memiliki prospek ekonomi yang cukup cerah dan berperan sebagai

Brilliant Yuliarta: Pengaruh Biourine Sapi dan Berbagai Dosis Pupuk... 523 sumber karbohidrat, protein nabati, vitamin, dan mineral. Produksi selada Indonesia tahun 2005 di bawah 1.000 ton (Food Agriculture Organization, 2007). Pengembangan tanaman selada di Indonesia belum membudaya tetapi prospek ekonominya cukup cerah. Sejak tahun 1980-an permintaan terhadap komoditas selada khususnya jenis selada krop terus meningkat, antara lain berasal dari pasar swalayan, restoran besar, hotel berbintang di kota besar, serta konsumen luar negeri yang menetap di Indonesia.. Kebutuhan akan selada krop yang semakin meningkat tersebut harus diikuti dengan peningkatan produksi selada krop yang dapat dilakukan melalui teknik budidaya tanaman selada krop. Keberhasilan budidaya tanaman selada krop dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi suatu tanaman adalah ketersediaan unsur hara. Salah satu upaya dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil tanaman yaitu penggunaan secara kombinasi biourine sapi dan pupuk NPK diharapkan mampu meningkatkan produktivitas tanaman, mengatasi kelangkaan pupuk anorganik, menghemat biaya pemupukan, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, serta meningkatkan efisiensi pemupukan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh biourine sapi dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil selada krop (Lactuca sativa L.). BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Cangar Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Dusun Sumber Brantas, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Waktu pelaksanaan bulan Maret sampai Juni 2013. Alat yang digunakan ialah cangkul, ember, cetok, gembor, sprayer, timbangan, mistar, dan alat-alat lain yang diperlukan selama penelitian. Bahan yang digunakan ialah benih selada varietas Great Alisan, pupuk kandang ayam, pupuk NPK (15 : 15 : 15), kotoran (urin dan feses) sapi, dan air. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan taraf yang terdiri dari, P0 = Kontrol (pupuk kandang ayam 10 t ha -1 ), P1 = Pupuk NPK 200 kg ha -1, P2 = Pupuk NPK 400 kg ha -1, P3 = Pupuk NPK 600 kg ha -1, P4= Pupuk NPK 800 kg ha -1, P5 = Biourine sapi, P6 = Biourine sapi + Pupuk NPK 200 kg ha -1, P7 = Biourine sapi + Pupuk NPK 400 kg ha -1, P8 = Biourine sapi + Pupuk NPK 600 kg ha -1, P9 = Biourine sapi + Pupuk NPK 800 kg ha -1. diulang 3 kali sehingga diperoleh 30 satuan kombinasi perlakuan. Pengamatan dilakukan umur 14, 28, 42, 56, dan 63 hst. Pengamatan non destruktif yaitu tinggi tanaman, diameter kanopi dan saat membentuk krop, pengamatan destruktif meliputi luas daun, indeks luas daun, jumlah daun tanaman, jumlah daun krop, bobot segar tanaman, bobot segar krop dan untuk parameter panen meliputi bobot segar total tanaman dan bobot segar total konsumsi. Pengolahan data yang diperoleh dari analisis ragam (uji F) pada taraf 5% apabila terdapat pengaruh nyata maka akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf signifikansi 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Pada Tabel 1 menunjukkan data hasil pengamatan tinggi tanaman selada umur 14 sampai 56 hst dimana pada umur tanaman 42 dan 56 hst terjadi pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman selada. Pada umur 42 hst, rata-rata tertinggi pada perlakuan biourine sapi dengan pupuk NPK 600 kg ha - 1 (P8) meskipun tidak berbeda nyata dengan perlakuan biourine sapi dan NPK 200 kg ha -1 (P6), biourine sapi dan pupuk NPK 400 kg ha -1 (P7), serta biourine sapi dan pupuk NPK 800 kg ha -1 (P9). Sedangkan rata-rata terendah adalah perlakuan pupuk NPK 400 kg ha -1 (P2). Pada umur 56 hst rata-rata tertinggi adalah biourine sapi dan NPK 600 kg ha -1 (P8) dan biourine sapi dan NPK 800 kg ha -1 (P9) meskipun tidak berbeda nyata dengan perlakuan biourine sapi dan NPK 400 kg ha -1 (P7). Sedangkan rata-rata terendah adalah perlakuan kontrol (P0).

524 Brilliant Yuliarta: Pengaruh Biourine Sapi dan Berbagai Dosis Pupuk... Pertumbuhan tinggi tanaman terjadi sebagai akibat dari pemanjangan dan pertambahan ruas pada batang. Pemanjangan ruas terjadi karena adanya aktivitas pembelahan sel yang pada akhirnya menyebabkan pertambahan Diameter Kanopi nyata terhadap diameter kanopi tanaman selada pada pengamatan umur 42 dan 56 hst, sedangkan pada pengamatan umur 14 dan 28 hst menunjukkan pengaruh yang tidak nyata seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2. Pada umur 42 hst, rata-rata tertinggi pada perlakuan pemberian pupuk NPK 600 kg ha -1 (P4) dan berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya. Sedangkan Tabel 1 Rerata tinggi tanaman selada pada berbagai perlakuan (cm) rata-rata terendah adalah pada perlakuan pemberian biourine sapi (P5). Pada umur 56 hst, rata-rata tertinggi pada perlakuan pemberian biourine sapi dan pupuk NPK 800 kg ha -1 (P9) dan berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya kecuali pada perlakuan pupuk NPK 800 kg ha -1 (P4). Sedangkan rata-rata terendah adalah pada perlakuan pupuk NPK 200 kg ha -1 (P1). Jumlah Daun Tanaman nyata terhadap jumlah daun tanaman selada pada pengamatan umur 56 hst, sedangkan pada pengamatan umur 14, 28 dan 42 hst menunjukkan pengaruh tidak nyata. Tinggi tanaman (cm) pada umur (hst) P0 (Kontrol) 7,33 10,57 16,48 a 20,23 a P1 (NPK 200 kg ha -1 ) 7,23 10,27 16,53 a 20,43 ab P2 (NPK 400 kg ha -1 ) 7,23 10,63 16,47 a 20,67 ab P3 (NPK 600 kg ha -1 ) 7,18 10,80 16,60 a 20,90 abc P4 (NPK 800 kg ha -1 ) 7,23 10,97 17,33 c 21,13 bc P5 (Biourine sapi) 7,20 10,87 16,97 b 20,30 a P6 (Biourine sapi + NPK 200 kg ha -1 ) 7,20 11,00 17,53 cd 21,53 cd P7 (Biourine sapi + NPK 400 kg ha -1 ) 7,27 10,97 17,57 cd 22,23 de P8 (Biourine sapi + NPK 600 kg ha -1 ) 7,27 11,20 17,63 d 22,60 e P9 (Biourine sapi + NPK 800 kg ha -1 ) 7,27 11,27 17,53 cd 22,60 e BNT 5% tn tn 0,24 0,73 nyata pada taraf uji BNT 5%, n=3; tn = tidak nyata, hst = hari setelah tanam. Tabel 2 Rerata diameter kanopi tanaman selada pada berbagai perlakuan Diameter kanopi (cm) pada umur (hst) P0 (Kontrol) 5,67 10,57 17,20 de 22,43 a P1 (NPK 200 kg ha -1 ) 5,53 10,60 17,13 cd 22,40 a P2 (NPK 400 kg ha -1 ) 5,53 10,80 16,92 ab 22,80 bc P3 (NPK 600 kg ha -1 ) 5,87 11,20 17,30 e 23,07 cd P4 (NPK 800 kg ha -1 ) 6,07 11,20 17,80 g 23,67 e P5 (Biourine sapi) 5,73 10,53 16,80 a 22,57 ab P6 (Biourine sapi + NPK 200 kg ha -1 ) 5,93 11,00 17,00 bc 22,80 bc P7 (Biourine sapi + NPK 400 kg ha -1 ) 5,73 11,10 17,10 cd 22,93 cd P8 (Biourine sapi + NPK 600 kg ha -1 ) 6,03 11,17 17,33 e 23,17 d P9 (Biourine sapi + NPK 800 kg ha -1 ) 6,00 11,13 17,53 f 23,77 e BNT 5% tn tn 0,16 0,29 nyata pada taraf uji BNT 5%, n=3; tn = tidak nyata, hst = hari setelah tanam.

Brilliant Yuliarta: Pengaruh Biourine Sapi dan Berbagai Dosis Pupuk... 525 Tabel 3 menunjukkan data hasil pengamatan jumlah daun tanaman selada pada umur tanaman 56 hst terjadi pengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman selada. Pada umur 56 hst, rata-rata tertinggi pada perlakuan biourine sapi dan NPK 800 kg ha -1 (P9) dan berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya, kecuali pada perlakuan biourine sapi dan NPK 600 kg ha -1 (P8). Sedangkan rata-rata terendah adalah pada perlakuan kontrol (P0). Jumlah daun berhubungan dengan pertumbuhan batang atau tinggi tanaman dimana batang tersusun dari ruas yang merentang diantara buku-buku batang tempat melekatnya daun. Jumlah buku dan ruas sama dengan jumlah daun sehingga dengan bertambah panjangnya batang akan menyebabkan jumlah daun yang terbentuk juga semakin banyak (Puspitasari, 2012). Jumlah Daun dalam Krop nyata terhadap jumlah daun dalam krop tanaman selada pada pengamatan umur 56 hst. Tabel 4 menunjukkan data hasil pengamatan jumlah daun dalam krop tanaman umur 42 sampai 56 hst dimana pada umur tanaman 56 hst terjadi pengaruh nyata terhadap jumlah daun dalam krop tanaman selada krop. Pada umur 56 hst, rata-rata tertinggi pada perlakuan biourine sapi dan NPK 800 kg ha -1 (P9) meskipun tidak berbeda nyata dengan perlakuan biourine sapi dan NPK 600 kg ha -1 (P8). Sedangkan rata-rata terendah adalah pada perlakuan kontrol (P0) dan perlakuan biourine sapi (P5). Luas Daun Tanaman nyata terhadap luas daun selada pada pengamatan umur 56 hst, sedangkan pada pengamatan umur 14, 28 dan 42 hst menunjukkan pengaruh tidak nyata. Tabel 5 menunjukkan pada umur tanaman 56 hst terjadi pengaruh nyata terhadap indeks luas daun selada. Pada umur 56 hst, rata-rata tertinggi pada perlakuan biourine sapi dan NPK 800 kg ha -1 (P9) dan berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya. Sedangkan rata-rata terendah adalah pada perlakuan kontrol (P0). Luas daun akan mempengaruhi kuantitas penyerapan cahaya pada. Apabila cahaya dan unsur hara tersedia dalam jumlah mencukupi, akan mengakibatkan jumlah cabang atau daun yang tumbuh pada suatu tanaman meningkat. Tanaman akan meningkatkan laju pertumbuhan daunnya supaya bisa menangkap cahaya secara maksimal sehingga fotosintesis dapat berjalan lancar (Setyanti, 2013). Tabel 3 Rerata jumlah daun tanaman selada pada berbagai perlakuan Jumlah daun pada umur (hst) P0 (Kontrol) 5,47 8,40 10,13 11,27 a P1 (NPK 200 kg ha -1 ) 5,53 8,47 10,20 11,53 bc P2 (NPK 400 kg ha -1 ) 5,53 8,53 10,60 11,60 cd P3 (NPK 600 kg ha -1 ) 5,60 8,87 10,80 11,73 cde P4 (NPK 800 kg ha -1 ) 5,93 8,60 11,13 11,87 e P5 (Biourine sapi) 5,80 8,13 10,20 11,33 ab P6 (Biourine sapi + NPK 200 kg ha -1 ) 5,93 8,60 10,60 11,80 de P7 (Biourine sapi + NPK 400 kg ha -1 ) 5,93 8,67 10,93 11,87 e P8 (Biourine sapi + NPK 600 kg ha -1 ) 5,87 8,73 11,20 11,93 ef P9 (Biourine sapi + NPK 800 kg ha -1 ) 5,93 8,67 11,33 12,13 f BNT 5% tn tn tn 0,20 nyata pada taraf uji BNT 5%, n=3; tn = tidak nyata, hst = hari setelah tanam.

526 Brilliant Yuliarta: Pengaruh Biourine Sapi dan Berbagai Dosis Pupuk... Tabel 4 Rerata jumlah daun dalam krop pada berbagai perlakuan Jumlah daun dalam krop pada umur (hst) 42 56 P0 (Kontrol) 3,60 8,00 a P1 (NPK 200 kg ha -1 ) 3,73 8,07 a P2 (NPK 400 kg ha -1 ) 3,87 8,20 b P3 (NPK 600 kg ha -1 ) 3,80 8,60 c P4 (NPK 800 kg ha -1 ) 4,33 8,93 e P5 (Biourine sapi) 3,60 8,00 a P6 (Biourine sapi + NPK 200 kg ha -1 ) 3,73 8,07 a P7 (Biourine sapi + NPK 400 kg ha -1 ) 3,93 8,73 d P8 (Biourine sapi + NPK 600 kg ha -1 ) 4,20 9,00 ef P9 (Biourine sapi + NPK 800 kg ha -1 ) 4,47 9,07 f BNT 5% tn 0,08 nyata pada taraf uji BNT 5%, n=3; tn = tidak nyata, hst = hari setelah tanam. Tabel 5 Rerata luas daun tanaman selada pada berbagai perlakuan Luas daun (cm 2 ) pada umur (hst) P0 (Kontrol) 51,00 105,68 171,34 320,42 a P1 (NPK 200 kg ha -1 ) 53,00 109,52 175,45 343,09 bc P2 (NPK 400 kg ha -1 ) 55,40 113,13 173,52 355,48 cd P3 (NPK 600 kg ha -1 ) 56,40 111,45 173,28 366,38 de P4 (NPK 800 kg ha -1 ) 57,20 113,35 175,21 372,45 e P5 (Biourine sapi) 51,80 107,16 162,16 330,79 ab P6 (Biourine sapi + NPK 200 kg ha -1 ) 53,20 109,52 165,78 363,64 de P7 (Biourine sapi + NPK 400 kg ha -1 ) 54,20 110,53 182,94 370,08 de P8 (Biourine sapi + NPK 600 kg ha -1 ) 55,00 111,90 193,58 393,18 f P9 (Biourine sapi + NPK 800 kg ha -1 ) 57,20 115,28 197,44 415,80 g BNT 5% tn tn tn 16,09 nyata pada taraf uji BNT 5%, n=3, tn = tidak nyata, hst = hari setelah tanam. Indeks Luas Daun nyata terhadap indeks luas daun tanaman selada pada pengamatan umur 56 hst, sedangkan pada pengamatan umur 14, 28 dan 42 hst menunjukkan pengaruh tidak nyata. Tabel 6 menunjukkan data hasil pengamatan indeks luas daun tanaman selada krop umur 14 sampai 56 hst dimana pada umur tanaman 56 hst terjadi pengaruh nyata terhadap indeks luas daun tanaman selada. Pada umur 56 hst, rata-rata tertinggi pada perlakuan biourine sapi dan NPK 800 kg ha -1 (P9) dan berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya, kecuali pada perlakuan biourine sapi dan NPK 600 kg ha -1 (P8). Sedangkan rata-rata terendah adalah pada perlakuan kontrol (P0). Dekomposisi bahan organik dari biourine sapi dapat memberikan tambahan unsur N, P, dan K yang dapat diserap oleh tanaman dan digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini dapat dilihat berdasarkan indeks luas daun tanaman, dimana luas daun ialah suatu ukuran yang sangat penting dalam proses pertumbuhan tanaman. Daun merupakan organ tanaman yang menerima cahaya dan menjadi alat fotosintesis. Luas daun akan berpengaruh pada nilai indeks luas daun. Luas daun menggambarkan efisiensi dalam

Brilliant Yuliarta: Pengaruh Biourine Sapi dan Berbagai Dosis Pupuk... 527 penerimaan sinar matahari sedangkan indeks luas daun ialah ratio atau perbandingan luas daun terhadap luas tanah yang ternaungi (Sitompul dan Guritno, 1995). Saat Membentuk Krop berbagai dosis pupuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadap saat membentuk krop (kepala) tanaman selada krop. Tabel 7 menunjukkan data hasil pengamatan saat membentuk krop (kepala) pada tanaman selada krop dengan rata-rata saat muncul krop (kepala) yaitu 35,80 hari dimana perlakuan biourine sapi dan NPK 800 kg ha -1 (P9) paling cepat muncul krop, sedangkan yang paling lambat yaitu perlakuan biourine sapi (P5). Hal ini disebabkan karena pada saat awal pertumbuhan hingga menjelang umur 42 hst unsur hara yang diberikan dan yang ada di dalam tanah masih belum tersedia untuk diserap tanaman. Menurut Lakitan (2004) kecepatan tumbuh tanaman dipengaruhi oleh adanya sinkronisasi antara ketersediaan unsur hara dengan kebutuhan tanaman. Tabel 6 Rerata indeks luas daun tanaman selada pada berbagai perlakuan Indeks luas daun (cm 2 ) pada umur (hst) P0 (Kontrol) 51,00 105,68 171,34 320,42 a P1 (NPK 200 kg ha -1 ) 53,00 109,52 175,45 343,09 bc P2 (NPK 400 kg ha -1 ) 55,40 113,13 173,52 355,48 cd P3 (NPK 600 kg ha -1 ) 56,40 111,45 173,28 366,38 de P4 (NPK 800 kg ha -1 ) 57,20 113,35 175,21 372,45 e P5 (Biourine sapi) 51,80 107,16 162,16 330,79 ab P6 (Biourine sapi + NPK 200 kg ha -1 ) 53,20 109,52 165,78 363,64 de P7 (Biourine sapi + NPK 400 kg ha -1 ) 54,20 110,53 182,94 370,08 de P8 (Biourine sapi + NPK 600 kg ha -1 ) 55,00 111,90 193,58 393,18 f P9 (Biourine sapi + NPK 800 kg ha -1 ) 57,20 115,28 197,44 415,80 g BNT 5% tn tn tn 16,09 nyata pada taraf uji BNT 5%, n=3, tn = tidak nyata, hst = hari setelah tanam. Tabel 7 Rerata saat membentuk krop pada berbagai perlakuan Saat Muncul Krop (hst) P0 (Kontrol) 36,33 P1 (NPK 200 kg ha -1 ) 36,20 P2 (NPK 400 kg ha -1 ) 36,13 P3 (NPK 600 kg ha -1 ) 36,13 P4 (NPK 800 kg ha -1 ) 35,53 P5 (Biourine sapi) 36,07 P6 (Biourine sapi + NPK 200 kg ha -1 ) 36,13 P7 (Biourine sapi + NPK 400 kg ha -1 ) 35,60 P8 (Biourine sapi + NPK 600 kg ha -1 ) 35,00 P9 (Biourine sapi + NPK 800 kg ha -1 ) 34,87 BNT 5% tn nyata pada taraf uji BNT 5%, n=3, tn = tidak nyata, hst = hari setelah tanam.

528 Brilliant Yuliarta: Pengaruh Biourine Sapi dan Berbagai Dosis Pupuk... Bobot Segar Krop bahwa pemberian biourine sapi dan berbagai dosis pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap bobot segar krop (kepala) tanaman selada krop pada pengamatan umur 56 hst, sedangkan pada pengamatan umur 42 hst menunjukkan pengaruh tidak nyata. Tabel 9 menunjukkan data hasil pengamatan bobot segar krop (kepala) tanaman selada selada umur 14 sampai 56 hst dimana pada umur tanaman 56 hst terjadi pengaruh nyata terhadap bobot segar krop tanaman selada krop. Rata-rata bobot segar krop tertinggi pada perlakuan biourine sapi dan NPK 800 kg ha -1 (P9) dan berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya. Sedangkan rata-rata terendah adalah perlakuan kontrol (P0). Bobot Segar Tanaman nyata terhadap bobot segar tanaman selada pada pengamatan umur 56 hst, sedangkan pada pengamatan umur 14, 28, dan 42 hst menunjukkan pengaruh tidak nyata. Tabel 8 menunjukkan pada umur tanaman 56 hst terjadi pengaruh nyata terhadap bobot segar tanaman selada krop. Rata-rata bobot segar tanaman tertinggi pada perlakuan pemberian biourine sapi dan NPK 800 kg ha -1 (P9) meskipun tidak berbeda nyata dengan perlakuan biourine sapi dan NPK 600 kg ha -1 (P8) serta NPK 800 kg ha -1 (P4). Sedangkan rata-rata terendah adalah perlakuan kontrol (P0). Berat segar tanaman mencerminkan bertambahnya protoplasma, hal ini terjadi akibat ukuran dan jumlah selnya bertambah. Pertumbuhan protoplasma berlangsung melalui peristiwa metabolisme dimana air, karbon dioksida dan garamgaram anorganik diubah menjadi cadangan makanan dengan adanya proses fotosintesis (Sumarsono, 2007). Dari hasil pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman selada krop, kombinasi biourine sapi dengan pupuk NPK memberikan pertumbuhan yang lebih tinggi daripada tanaman yang hanya diberi biourine sapi atau pupuk NPK saja. Hal ini dapat dijelaskan bahwa kesuburan tanah akan meningkat dengan adanya penambahan unsur hara dan bahan organik ke dalam tanah. Kandungan bahan organik yang tinggi pada tanah yang berasal dari penambahan biourine sapi dapat memperbaiki struktur tanah. Selain itu, kandungan yang dimiliki urin sapi yang melalui proses fermentasi akan menghasilkan hormon IAA yang merupakan hormon jenis auksin. Hormon inilah yang memberikan respon bagi perkembangan sel-sel untuk kepentingan pertumbuhan, sehingga tanaman selada krop tumbuh lebih baik. Tabel 8 Rerata bobot segar tanaman selada pada berbagai perlakuan Bobot segar tanaman (g) pada umur (hst) P0 (Kontrol) 9,97 54,32 204,63 390,43 a P1 (NPK 200 kg ha -1 ) 9,52 52,48 197,33 409,62 b P2 (NPK 400 kg ha -1 ) 10,37 53,63 199,30 419,10 bc P3 (NPK 600 kg ha -1 ) 9,10 52,35 213,13 422,82 c P4 (NPK 800 kg ha -1 ) 11,48 63,20 234,00 444,53 d P5 (Biourine sapi) 11,10 52,38 197,58 414,55 bc P6 (Biourine sapi + NPK 200 kg ha -1 ) 9,83 53,68 200,47 421,80 c P7 (Biourine sapi + NPK 400 kg ha -1 ) 10,65 54,43 217,05 424,80 c P8 (Biourine sapi + NPK 600 kg ha -1 ) 11,47 60,60 232,72 449,20 d P9 (Biourine sapi + NPK 800 kg ha -1 ) 11,30 62,80 238,27 456,23 d BNT 5% tn tn tn 12,02 nyata pada taraf uji BNT 5%, n=3, tn = tidak nyata, hst = hari setelah tanam.

Brilliant Yuliarta: Pengaruh Biourine Sapi dan Berbagai Dosis Pupuk... Tabel 9 Rerata saat bobot segar krop tanaman selada pada berbagai perlakuan Bobot segar krop (g) pada umur (hst) 42 56 P0 (Kontrol) 10,13 157,82 a P1 (NPK 200 kg ha -1 ) 10,48 159,13 ab P2 (NPK 400 kg ha -1 ) 10,22 160,50 ab P3 (NPK 600 kg ha -1 ) 10,93 162,62 ab P4 (NPK 800 kg ha -1 ) 10,78 164,42 bc P5 (Biourine sapi) 8,95 158,87 ab P6 (Biourine sapi + NPK 200 kg ha -1 ) 10,12 164,37 bc P7 (Biourine sapi + NPK 400 kg ha -1 ) 10,28 170,05 cd P8 (Biourine sapi + NPK 600 kg ha -1 ) 11,03 174,68 de P9 (Biourine sapi + NPK 800 kg ha -1 ) 11,32 180,38 e BNT 5% tn 6,49 nyata pada taraf uji BNT 5%, tn = tidak nyata, hst = hari setelah tanam. Tabel 10 Rerata bobot segar total tanaman per hektar dan bobot segar total konsumsi per hektar pada berbagai perlakuan Komponen hasil (ton ha -1 ) 529 Bobot segar total tanaman Bobot segar total konsumsi P0 (Kontrol) 49,82 a 19,25 a P1 (NPK 200 kg ha -1 ) 60,93 c 21,95 c P2 (NPK 400 kg ha -1 ) 62,94 cd 23,01 cd P3 (NPK 600 kg ha -1 ) 64,88 de 23,55 de P4 (NPK 800 kg ha -1 ) 65,87 e 24,46 ef P5 (Biourine sapi) 52,84 b 20,80 b P6 (Biourine sapi + NPK 200 kg ha -1 ) 63,07 cd 23,10 d P7 (Biourine sapi + NPK 400 kg ha -1 ) 64,55 de 24,31 e P8 (Biourine sapi + NPK 600 kg ha -1 ) 66,86 e 25,91 f P9 (Biourine sapi + NPK 800 kg ha -1 ) 69,87 f 27,45 g BNT 5% 2,36 1,06 nyata pada taraf uji BNT 5%, n=3, tn = tidak nyata, hst = hari setelah tanam. Sedangkan mekanisme kerja hormon tersebut dijelaskan oleh Abidin (1992), bahwa auksin menginisiasi pemanjangan sel dengan cara mempengaruhi pengendoran atau pelenturan dinding sel. Auksin memacu protein tertentu yang ada di membran plasma sel tumbuhan untuk memompa ion H + ke dinding sel. Ion H + ini mengaktifkan enzim tertentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul selulosa penyusun dinding sel. Sel tumbuhan kemudian memanjang akibat air yang masuk secara osmosis. Setelah pemanjangan ini, sel terus tumbuh dengan mensintesis kembali material dinding sel dan sitoplasma. Bobot Segar Total Tanaman per Hektar dosis NPK memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot segar total tanaman per hektar. Tabel 10 menunjukkan rata-rata tertinggi bobot segar total tanaman pada perlakuan biourine sapi dan pupuk NPK 800 kg ha -1 (P9), dan rata-rata terkecil bobot segar total tanaman adalah perlakuan kontrol (P0).

530 Brilliant Yuliarta: Pengaruh Biourine Sapi dan Berbagai Dosis Pupuk... Bobot Segar Total Konsumsi Tanaman per Hektar dosis NPK memberikan pengaruh yang nyata terhadap bobot segar total konsumsi per hektar. Tabel 10 menunjukkan rata-rata tertinggi bobot segar total konsumsi pada perlakuan biourine sapi dan pupuk NPK 800 kg ha -1 (P9), dan rata-rata terkecil bobot segar total konsumsi adalah perlakuan kontrol (P0). Pupuk NPK anorganik yang diberikan ke dalam tanah untuk memenuhi kebutuhan unsur N, P, dan K pada tanaman selada krop dapat tersedia dan diserap sempurna oleh tanaman karena di dalam tanah terkandung bahan organik yang cukup yang berasal dari biourine sapi sehingga penggunaan pupuk NPK anorganik akan lebih efektif. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rosmarkam dan Yuwono (2002), penambahan bahan organik dapat meningkatkan kation yang berasal dari unsur N, P, dan K tidak mudah tercuci dan dapat diserap oleh tanaman secara optimal. Secara umum perlakuan yang mengkombinasikan dua jenis pupuk yakni biourine sapi dengan pupuk NPK menunjukkan hasil yang lebih tinggi daripada hanya menggunakan salah satu pupuk saja. Semakin tinggi dosis pupuk NPK maka semakin meningkatkan hasil tanaman selada krop. Lestari (2009) menyatakan bahwa penggunaan pupuk organik sebaiknya dikombinasikan dengan pupuk anorganik untuk saling melengkapi. Penggunaan bahan organik sangat penting artinya dalam upaya mempertahankan hasil yang tinggi pada tanah yang kekurangan bahan organik dan tanah dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pupuk anorganik. Pupuk organik mengandung hampir semua unsur esensial sehingga disamping dapat mensuplai unsur makro dalam jumlah kecil juga dapat menyediakan unsur mikro. Hal ini didukung oleh pernyataan Hawort dan Cleaver 1967 (dalam Mitra dan Bose, 1990) yang melaporkan bahwa tanaman selada yang diberi pupuk kotoran ternak dan pupuk NPK, hasilnya lebih tinggi dari tanaman selada yang hanya diberi pupuk NPK saja. KESIMPULAN biourine sapi dengan pupuk NPK 800 kg ha -1 (P9) menghasilkan pertumbuhan vegetatif tanaman selada krop terbaik pada parameter tinggi, diameter konopi, jumlah daun tanaman, jumlah daun dalam krop, saat membentuk krop, luas daun, indeks luas daun, bobot segar tanaman, dan bobot segar krop. Hasil panen menunjukkan perlakuan kombinasi biourine sapi dengan pupuk NPK 800 kg ha -1 (P9) menghasilkan bobot segar total konsumsi sebesar 27,45 ton ha -1 dan meningkatkan hasil tanaman selada krop 42,59 % dibanding perlakuan kontrol (P0) dan 31,97 % dibanding perlakuan biourine sapi (P5). DAFTAR PUSTAKA Abidin. 1992. Dasar Pengetahuan Ilmu Tanaman. Angkasa. Bandung. Gardner, F. P., R. B. Pearce, dan R. L. Mitchell. 2008. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia. Jakarta. Lakitan, B. 2004. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Lestari, A. P. 2009. Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Melalui Subsitusi Anorganik dengan Pupuk Organik. Jurnal Agronomi. 13(1): 38-44. Mitra, S. K. dan T. K. Bose. 1990. Nutrition of Vegetable Crops: Lettuce. Naya Prokash. Pennsylvania State University. USA. Puspitasari, N. I. 2012. Pengaruh Macam Bahan Organik dan Jarak Tanam terhadap Hasil dan Kualitas Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Skripsi. Jurusan Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Jember. Jember. Rosmarkam, A dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.

Brilliant Yuliarta: Pengaruh Biourine Sapi dan Berbagai Dosis Pupuk... 531 Setyanti, Y. H. 2013. Karakteristik Fotosintetik dan Serapan Fosfor Hijauan Alfalfa (Medicago sativa) pada Tinggi Pemotongan dan Pemupukan Nitrogen yang Berbeda. Animal Agriculture. 2(1): 86-96. Sitompul, S. M. dan B. Guritno. 1995. Analisa Pertumbuhan Tanaman. UGM Press. Yogyakarta. Sumarsono. 2007. Analisis Kuantitatif Pertumbuhan Tanaman Kedelai. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Diponegoro. Semarang.