BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. birokrasi dalam berbagai sektor demi tercapainya good government. Salah

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperkenalkannya pendekatan penganggaran berbasis kinerja (performance. based budgeting) dalam penyusunan anggaran pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2018 BAB I PENDAHULUAN

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI KAYONG UTARA PERATURAN BUPATI KAYONG UTARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA TAHUN 2013

Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

BAB I PENDAHULUAN. yang bersih (good governance) bebas dari KKN sehingga hasil pelayanan dari

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan dan pengeluaran yang terjadi dimasa lalu (Bastian, 2010). Pada

- 2 - Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah akan lebih banyak berhasil apabila disusun dengan kebijakan-kebijakan

Perencanaan dan Perjanjian Kerja

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS TAHUN 2017 BUPATI KUDUS,

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

GUBERNUR SUMATERA UTARA

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan UU Nomor 23 Tahun 2014

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG

TENTANG. berdasarkan

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KERANGKA ACUAN KERJA (K A K) PELAKSANAAN KEGIATAN (2017)

PERATURAN BUPATI SIJUNJUNG NOMOR : TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2014 BUPATI SIJUNJUNG,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI. PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 57 TAHUN /21-Bappeda/V/2013 TENTANG

Perencanaan dan Perjanjian Kerja

BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak Tahun

BUPATI SIJUNJUNG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI SIJUNJUNG NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN ANGGARAN 2014

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Perubahan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR LAMPIRAN NOMOR : 40 TAHUN 2012 LAMPIRAN TANGGAL : 30 MEI 2012

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 84 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 3 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan tahunan yang disusun untuk menjamin keterkaitan dan

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

RENCANA KERJA KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA MAKASSAR,

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

WALIKOTA TASIKMALAYA,

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN NGAWI TAHUN 2012 BAB I PENDAHULUAN

WALI KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN GRESIK TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur

PERENCANAAN ANGGARAN BERDASARKAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENCAPAIAN KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Paradigma manajemen keuangan pemerintahan di Indonesia saat ini

BUPATI MALUKU TENGGARA

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 19 TAHUN 2007 SERI E.15 PERATURAN BUPATI CIREBON

BAB VI PENUTUP. Setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan. Pemerintah Kabupaten Blitar wajib melaksanakan program dan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PENYUSUNAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA PADA PEMERINTAH KOTA SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2013

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Sekretariat DPRD Kota Bandung adalah. Dokumen perencanaan untuk periode Tahun 2015, dengan

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

RENCANA STRATEGIS DINAS TATA BANGUNAN DAN PEMUKIMAN KABUPATEN BOGOR TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL.... i LEMBAR PERSETUJUAN.... ii LEMBAR PENGESAHAN.... iii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS TUGAS AKHIR.... iv ABSTRAK..... v RIWAYAT HIDUP... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI...... x DAFTAR TABEL.... xii DAFTAR GAMBAR.... xiii DAFTAR SINGKATAN.... xiv DAFTAR LAMPIRAN..... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4 1.3. Batasan Masalah... 4 1.4. Tujuan Penelitian... 5 1.5. Kegunaan Penelitian... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prosedur... 6 2.2. Anggaran... 6 1. Fungsi Anggaran... 7 2. Tahap-tahap Penyusunan Anggaran... 8 2.3. Penganggaran Berbasis Kinerja... 10 1. Prinsip-prinsip Anggaran Berbasis Kinerja... 10 2. Elemen-elemen Anggaran Berbasis Kinerja... 13 3. Keuntungan Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja... 14 2.4. Rencana Kerja dan Anggaran... 16 2.5. Prosedur Penyusunan RKA Berbasis Kinerja... 16 2.6. Penelitian terdahulu... 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian... 21 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian... 21 3.3. Sumber Data... 21 3.4. Teknik Pengumpulan Data... 22 3.5. Teknik Analisis Data... 23 BAB IV HASIL PENLITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Instansi... 25 4.2. Prosedur penyusunan RKA Badan Lingkungan Hidup... 28 1. Penyusunan RPJMD... 28 2. Penyusunan Renstra SKPD... 28 x

3. Penyusunan Renja SKPD... 30 4. Penyusunan RKPD... 32 5. Penyusunan KUA... 34 6. Penyusunan PPA... 34 7. Penyusunan RKA SKPD... 35 4.3. Analisis Prosedur Penyusunan RKA Berbasis Kinerja... 37 1. Analisis Kesesuaian Dokumen... 37 2. Analisis pihak-pihak yang terlibat... 38 3. Analisis Pendekatan Berbasis Kinerja... 40 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan... 50 5.2. Rekomendasi... 50 DAFTAR PUSTAKA... 51 LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjelaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan keuangan daerah. Tujuan APBD adalah dalam rangka peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat serta mengelola sumber daya yang efisien dan efektif sehingga masyarakat bebas berpartisipasi dalam proses pembangunan daerah. Menyadari Pentingnya pengelolaan sumber daya daerah dan pembangunan pemerintah, maka diperlukan sebuah perencanaan dan penganggaran. Pada sektor pemerintahan, perencanaan dan penganggaran merupakan cermin dari efektifitas Pengelolaan Keuangan Daerah yang baik dengan menyajikan : 1. Efektifitas, yaitu menunjang pencapaian sasaran pembangunan daerah dengan tahap perencanaan dan penganggaran. 2. Efisiensi, Mendorong peningkatan sumber daya dalam rangka pelaksanaan anggaran yang mengoptimalkan seluruh hasil pelaksanaan kegiatan pemerintah daerah. 3. Transparansi, Meningkatkan keterbukaan informasi keuangan kepada stakeholders yang dapat meningkatkan check & balance pemberian pelayanan publik. 4. Akuntabilitas, Memberikan pertanggungjawaban yang jelas atas pengelolaan sumber daya yang meningkatkan trust dari seluruh stakeholder. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, menjelaskan dalam penyusunan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) pemerintah daerah menyiapkan dokumen rencana pembangunan di daerah yang terdiri dari : 1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 1

2 2. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). 3. Kebijakan Umum APBD (KUA) 4. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) merupakan dokumen pembangunan daerah periode 5 tahun dengan menjabarkan visi, misi dan program Kepala Daerah. Dalam tingkat Satuan Kerja, RPJMD digunakan sebagai dasar acuan penyusunan Renstra SKPD dalam rangka menunjang visi dan misi Kepala Daerah. Selanjutnya Renstra dijabarkan ke dalam rencana pembangunan tahunan yang dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja SKPD). Rencana Kerja SKPD atau di singkat Renja merupakan dokumen perencanaan untuk periode 1 tahun. Rencana Kerja SKPD selanjutnya menjadi pedoman penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah atau biasa disebut RKA SKPD setelah ditetapkannya KUA dan PPAS. pada dasarnya Rencana Kerja dan Anggaran merupakan dokumen perencanaan dan penganggaran sebagai dasar penyusunan APBD. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran dalam masing-masing SKPD merupakan unsur yang penting karena merupakan dasar penyusunan APBD. Anggaran yang disusun pada tiap-tiap SKPD dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) harus akurat dalam memberikan informasi yang jelas mengenai tujuan dan sasaran. Rencana Kerja dan Anggaran mewajibkan adanya indikator berupa masukan, keluaran dan hasil dari masing-masing program yang akan dilaksanakan beserta anggarannya. Setiap SKPD merupakan organisasi pemerintah, maka penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran instansi tersebut harus sesuai dengan Penganggaran Berbasis Kinerja (Performance Based Budgeting) yaitu berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yang sekarang menjadi Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Bastian (2006:170), menjelaskan Penganggaran Berbasis Kinerja (Performance Based Budgeting) merupakan suatu pendekatan dalam sistem penganggaran yang memperhatikan keterkaitan antara pendanaan dan kinerja yang diharapkan, serta memperhatikan efisiensi dalam pencapaian kinerja tersebut. Dalam pendekatan ini pengalokasian anggaran berorientasi pada kinerja sehingga diharapkan akan menunjukan keterkaitan langsung antara pendanaan dengan kinerja yang ingin dicapai.

3 Pada lingkup pemerintah daerah seperti provinsi, penganggaran berbasis kinerja tergambar pada keterkaitan antara dokumen-dokumen yang digunakan dalam rangka penyusunan rancangan APBD, dokumen-dokumen tersebut adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Ketentuan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara. Untuk tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), penganggaran berbasis kinerja tergambar pada keterkaitan dokumen Renstra, Renja dan RKA (Rencana Kerja Anggaran) Permendagri nomor 21 tahun 2011 menetapkan prosedur dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD, mulai dari penyusunan dokumen perencanaan sampai penganggaran. Hal ini dilakukan agar dana yang bersumber dari APBD diharapkan dapat dianggarkan dengan baik oleh SKPD terkait, sesuai dengan prinsip Performance Based Budgeting yaitu, meminimalkan sumber daya (jumlah dana) untuk suatu kegiatan (mengerjakan sesuatu dengan biaya rendah). Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara merupakan instansi daerah yang berorientasi kepada urusan lingkungan. Dalam perencanaan strategiknya mewajibkan adanya penetapkan tujuan, program serta kegiatan. Untuk melaksanakan tujuannya maka Instansi perlu perencanaan dan penganggaran yang matang agar program bisa berjalan dengan baik dan tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Prosedur penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran pada Badan Lingkungan Hidup dimulai pada tahap perencanaan yang meliputi penyusunan Rencana Strategis dan Rencana Kerja sedangkan Anggarannya disusun setelah usulan Rencana Kerja disetujui oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah. Kelebihan dilaksanakannya perencanaan dan penganggaran dalam instansi yaitu untuk menuju pelaksanaan kegiatan pemerintah yang transparan. Dengan Rencana kerja dan anggaran yang jelas, dan juga output yang jelas, serta adanya hubungan yang jelas antara pengeluaran dan output yang hendak dicapai maka akan tercipta transparansi. Karena dengan adanya kejelasan hubungan semua pihak terkait dan juga masyarakat dengan mudah akan turut mengawasi kinerja pemerintah. Perencanaan berfungsi agar organisasi dapat menentukan tujuan yang akan dicapai dimasa mendatang, sedangkan penganggaran digunakan sebagai alat pengendalian untuk menghindari adanya salah sasaran (misappropriation) dalam pengalokasian anggaran pada bidang lain yang bukan merupakan prioritas.

4 Permasalahan yang terjadi pada saat penyusunan Rencana Kerja Anggaran pada Badan Lingkungan Hidup adalah belum sepenuhnya mengikuti prosedur yang berlaku yang mengakibatkan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran memiliki kelemahan dalam prosedurnya. Kelemahan tersebut yaitu jumlah dana pada masingmasing program kegiatan tidak sesuai dengan Prioritas dan Plafon Anggaran yang ditetapkan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah. Hal ini mengakibatkan terjadinya salah sasaran (misappropriation) dalam pengalokasian anggaran. Dari latar belakang yang telah dikemukakan, masalah yang dapat di identifikasi adalah Badan Lingkungan Hidup belum sepenuhnya mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh Permendagri Nomor 21 Tahun 2011. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kesesuaian prosedur penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Berbasis Kinerja pada Badan Lingkungan Hidup dengan prosedur yang ditetapkan oleh Permendagri Nomor 21 tahun 2011, maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Prosedur Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Berbasis Kinerja Pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian ini, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Prosedur Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Bebasis Kinerja pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara? 2. Apakah Prosedur Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Bebasis Kinerja pada Badan Lingkungan Hidup sudah sesuai dengan Permendagri Nomor 21 tahun 2011? 1.2. Batasan Masalah Dari latar belakang masalah diperoleh gambaran yang luas. Namun menyadari adanya keterbatasan waktu dan kemampuan, maka penulis perlu memberikan batasan masalah secara jelas dan terfokus. Agar penulisan skripsi ini tidak menyimpang dan mengambang dari tujuan yang semula direncanakan sehingga mempermudah

5 mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan, maka penulis menetapkan batasan masalah sebagai berkut: 1. Masalah terkait penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Berbasis Kinerja pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara tahun 2016. 2. Data-data yang dikumpulkan peneliti dalam penyusunan skripsi ini adalah data tahun 2015 yang berupa dokumen Rencana Strategis, sedangkan data tahun 2016 meliputi dokumen Rencana Kerja dan Rencana Kerja Anggaran. 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan peneliti untuk mengadakan penelitian pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara adalah Sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui prosedur penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Berbasis Kinerja pada Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Utara. 2. Untuk mengetahui kesesuaian prosedur penyusunan Rencana Kerja Anggaran Berbasis Kinerja pada Badan Lingkungan Hidup dengan Peremendagri Nomor 21 tahun 2011. 1.4. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Untuk menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti mengenai prosedur penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran pada Badan Lingkungan Hidup. 2. Bagi akademik diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya. 3. Sebagai bahan pertimbangan ataupun masukan bagi instansi sehingga dapat memberi manfaat berupa kebijakan dan perbaikan atas prosedur penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran di tahun-tahun berikutnya.