BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Mejtoft (2006), mengungkapkan bahwa perusahaan yang bersaing pada pasar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini situasi persaingan dalam dunia usaha semakin ketat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk melaksanakan pembangunan konstruksi memerlukan kontraktor yang

BAB I PENDAHULUAN. 1,49% per tahun ( Pada tahun 2013 jumlah penduduk Indonesia

Studi Kelayakan Bisnis. Aspek Pasar dalam Studi Kelayakan Bisnis. Hal-hal yang diperhatikan : Permintaan. Penawaran

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL

Renny Indaryanti Akip F UNIVERSITAS SEBELAS MARET BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan yang begitu cepat didalam bisnis.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kondisi ekternal PT. Ishidataiseisha Indonesia. Perusahaan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian

Strategi Pemasaran yang Digerakkan oleh Pelanggan Menciptakan Nilai Bagi Pelanggan Sasaran

BAB 1 PENDAHULUAN. dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Hal itu ditandai dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS STRATEGIK DAN MANAJEMEN BIAYA STRATEGIK

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembanding. Penelitian yang dilakukan oleh M. Toha Zainal tahun yang meneliti pada PT. Madura Prima Interna.

Entrepreneurship and Inovation Management

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pemenuhan kebutuhan pelanggan yang cukup besar. Hingga saat ini

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah ditetepkan untuk mencapai tujuan perusahaan. alat ukur keuangan (financial), dan non keuangan (non financial).

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).

Strategi Umum Perusahaan

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi selalu saja disertai oleh investasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi industri dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia perbankan mengharuskan setiap bank melakukan langkahlangkah

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat suatu perusahaan dituntut untuk terus tumbuh dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan strategi pemasaran untuk mengenalkan produk besi baja pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era global ini perkembangan industri jasa semakin ketat, hal ini

Proses Manajemen Stratejik. Dosen: Pristiana Widyastuti, S.AB.,M.AB.,MBA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebagai negara kepulauan yang sebagian besar terdiri dari perairan dengan

Wahyu Sugeng Imam Soeparno, SE., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. yang kuat supaya bisnis tersebut bisa bersaing ditengah-tengah persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan baru bermunculan sehingga mengakibatkan persaingan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada BAB IV maka, penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 6. Strategi Tingkat Bisnis (Business-Level Strategy) Dosen: Prof Dr Ir Rudy C Tarumingkeng

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat begitu sengitnya persaingan pasar riil, tentunya setiap perusahaan di dalam satu

BAB I PENDAHULUAN. Mencermati perkembangan dunia telekomunikasi di Indonesia yang. telepon seluler dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan untuk mempertahankan keadaan going concern atau suatu

BAB II LANDASAN TEORI

cara pandang dan sikap konsumen terhadap informasi yang diterima; waktu; kepuasan konsumen; loyalitas konsumen.

UKURAN KINERJA. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., AK., CA

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis zaman sekarang (sumber: Kompas 13 Juli 2011). Oleh. karena itu, untuk menjamin kelangsungan hidupnya perusahaan

pada persepsi konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin menonjol akan kompleksitas, persaingan, perubahan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Analisis rantai..., Muhammad Alfan Ihsanuddin, FE UI, Universitas Indonesia

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar S1 Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Oleh: Paramita Putri Kusuma

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis sekarang yang semakin pesat dan ketatnya persaingan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini kebutuhan manusia terus bertambah dan berkembang. Ini

Integrated Marketing Communication II

BAB 1 PENDAHULUAN. terasah belasan atau puluhan tahun, reputasi bagus yang sulit untuk ditaklukkan,

BAB III LOGIKA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. permintaan masyarakat terhadap produk dan jasa untuk memenuhi segala

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menghadapi era globalisasi dan persaingan yang semakin

SISTEM PRODUKSI MODUL PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK OLEH WALHYU PURWANTO

BAB I PENDAHULUAN. dari waktu ke waktu semakin meningkat. Banyak perusahaan yang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. menuntut manajemen perusahaan untuk melakukan perencanaan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. atau Initial Public Offering (IPO) dalam rangka rencana Perusahaan untuk

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mengalami perkembangan tren positif, kondisi ini menyebabkan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Harga merupakan salah satu elemen dari pemasaran yang ditetapkan oleh

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. internasional dengan adanya jual-beli barang atau jasa dengan perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kriteria kepuasan konsumen seperti ketepatan dalam pengiriman, cost yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dibidang perbankan dewasa ini. Berbagai usaha dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap tahun, pertumbuhan penduduk Indonesia mengalami peningkatan.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, persaingan persaingan antara perusahaan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan baru yang terjadi pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I LATAR BELAKANG. Seperti kita ketahui bahwa diregulasi, pengembangan teknologi

Lampiran 1. Daftar pertanyaan dan kuesioner wawancara penelitian. DAFTAR PERTANYAAN dan KUESIONER WAWANCARA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi ini diwarnai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Mejtoft (2006), mengungkapkan bahwa perusahaan yang bersaing pada pasar persaingan yang ketat haruslah mempunyai kemampuan untuk mencari celah atau peluang baru, mengembangkan strategi dengan siklus pendek, mengabaikan cash cow lama serta berusaha memenuhi kebutuhan konsumen di masa sekarang dan jugadi masa depan. Sebuah perusahaan tentunya dipaksa untuk menghancurkan keunggulan kompetitif mereka yang lama dan menciptakan keunggulan baru sebelum terbentuknya product cycle yang baru dan kompetitor melakukan hal serupa. Perusahaan yang bersaing di dalam lingkingan persaingan ketat harus mampu mendobrak dan mengubah pola pikir dan perilaku perusahaan yang ikut bersaing di dalam pasar tersebut. Dengan kata lain perusahaan tersebut harus menjadi rule maker Hal tersebut sedang dirintis oleh manajemen Mangrove Printing dengan fokus untuk menciptakan keunggulan bersaing di masa depan dengan mengakuisisi mesin-mesin terbaru dan terbaik di setiap segmen produk. Dengan melakukan sosialisasi intensif keunggulan harga dan produk yang mereka tawarkan, Mangrove berusaha untuk menanamkan image branding sebagai pusat printing dengan kualitas baik, harga murah serta inovasi pelayanan prima yang memberikan kemudahan bagi para konsumennya. Mejtoft (2006), mengungkapkan bahwa sangat penting untuk menjaga hubungan loyalitas para 112 112

konsumen dalam kondisi pasar persaingan yang sangat ketat. Implementasi strategi bersaing dalam pasar persaingan yang ketat (hiperkompetitif) dapat dijabarkan dalam gambar berikut:: Gambar 5.1 Ilustrasi Strategi Bersaing Dalam Pasar Persaingan Hiperkompetitif Eksploitasi Keunggulan Masa Depan Serangan balik Awal Profit Sumber: D Aveni (1994 dalam Mejtoft 2006) Periode Waktu Menurut D Aveni (1994 dalam Mejtoft 2006), pesaingan usaha terjadi pada empat aspek; yaitu biaya dan kualitas, timing, hambatan masuk dan deep pockets. Perusahaan perusahaan umumnya melakukan pergerakan di antara keempat aspek ini ketika persaingan telah mengalami ekskalasi dan opsi untuk keunggulan kompetitif tidak dapat digunakan lagi. D Aveni (1994 dalam Mejtoft 2006) mengungkapkan bahwa daripada hanya sekadar masuk kedalam persaingan, akan lebih baik apabila menciptakan standar baru, aturan baru dan pemain baru di dalamnya. Jika dikaitkan dengan konteks strategi Mangrove Printing, manajemen berusaha untuk melakukan penetrasi pasar dengan menciptakan keunggulan masa depan 113 113

melalui mesin-mesin terbaru dan berbagai fasilitas pendukung. Mereka berusaha mengeksploitasi keunggulan tersebut dengan memberikan harga yang sangat murah bagi para konsumen. Dalam jangka pendek, hal ini bukanlah suatu keuntungan, tetapi di masa depan hal tersebut menjadi sebuah keunggulan yang berpotensi untuk merubah standar dan paradigma tentang persaingan di dunia printing. Ketika para pesaing sudah tidak mampu melakukan efisiensi dan profit semakin menipis karena masih berkutat dengan teknologi lama, hal ini menjadi sebuah momentum bagi Mangrove untuk melakukan kapitalisasi pasar lebih lanjut. Namun, perusahaan tidak hanya boleh fokus pada tujuan jangka panjang dan mengabaikan tujuan jangka pendek. Menurut Robinson dan Pearce (2008) tujuan jangka pendek merupakan penopang tujuan jangka panjang. Dengan tercapainya tujuan jangka pendek maka hal itu akan memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuan jangka panjangnya. Jika mengacu pada evaluasi pada indikatorfinansial, kinerja Mangrove Printing secara jangka pendek memang belum memuaskan. Salah satu yang terlihat signifikan adalah penurunan penjualan dari tahun 2013 sebesar 21% menjadi 20,5% di tahun 2014. Meskipun mendatangkan mesin-mesin terbaru, namun penjualan Mangrove Printing justru mengalami penurunan yang tentunya hal ini tidak sesuai dengan ekspektasi manajemen. Mangrove Printing juga diharapkan dapat melakukan analisis biaya manfaat pada setiap detail aktivitas operasionalnya agar lebih efektif dan efisien. Sedangkan untuk pencapaian dari sisi non finansial dapat terlihat dari proses inovasi dan pembelajaran yang dirancang oleh manajemen dengan memberikan kemudahan-mudahan bagi para konsumenya seperti 114 114

menciptakan layanan self-printing dan order print via online. Memberikan nilai yang terbaik bagi konsumen tentunya juga harus sejalan dengan nilai yang didapat oleh perusahaan. Hal itulah yang belum diraih oleh Mangrove Printing pada saat ini. Gambaran dinamika persaingan industri digital printing di masa yang akan datangmenjadi sebuah ancaman dan peluang bagi Mangrove Printing. Jika mengacu pada prediksi dari Stranegger (2014), akan muncul potensi konsolidasi perusahaan tentu hal ini mejadi peluang bagi Mangrove Printing untuk melakukan konsolidasi untuk mewujudkan visi jangka panjang mereka sebagai perusahaan digital printing terbanyak di Indonesia. Tetapi juga akan menjadi ancaman apabila Mangrove Printing gagal bersaing maka justru mereka yang akan diakuisisi oleh perusahaan pesaing. Selain itu perusahaan juga harus mewaspadai beberapa produk digital printing yang mengalami penurunan permintaan akibat adanya ancaman subtitusi dan segera fokus terhadap niche market baru yang tumbuh. 5.2 Saran 5.2.1 Saran Untuk Mangrove Printing Mejtoft (2006), mengungkapkan dalam kondisi pasar persaingan yang sangat ketat sepeti digital printing,perusahaan harus mengembangkan value creation yang meningkatkan posisi tawar perusahaan terhadap konsumen. Ada 4 aspek yang harus menjadi perhatian perusahaan dalam mengembangkan value creation kepada konsumen yaitu harga, kecepatan, atribut yang diinginkan dari produk serta kualitas. Masing-masing segmen produk tentu mempunyai derajat penilaian yang berbeda-beda dan hal ini menjadi tugas perusahaan untuk terus 115 115

meningkatkan rating yang diminta konsumen pada tiap aspek tersebut. Perusahaan hendaknya juga berani meninggalkan zona nyaman dengan mempelajari aplikasi-aplikasi terbaru yang lebih kompleks dengan harapan meningkatkan fleksibilitas pelayanan kepada konsumen (Mejtoft, 2006). Namun, value creation harus tetap dibarengi dengan efisiensi dalam aktivitas operasional. oleh karena itu, penting bagi manajemen untuk terus melakukan evaluasi terhadap efisiensi dari setiap aktivitas produksinya dengan analisis biaya manfaat. Perusahaan juga hendaknya menghindari menumpuk logistik bahan baku secara besar-besaran dan menerapkan metode just in time. Manajemen Mangrove juga sebaiknya mengevaluasi kualitas pelayanan mereka secara berkala terlebih dengan ditemukannya turunnya persentase penjualan dari tahun 2013-2014. Meskipun terdapat kenaikan nominal penjualan dari tahun 2013-2014, namun apabila dihitung secara persentase terdapat penurunan apabila dibandingkan tahun 2012-2013. 5.2.2 Saran Untuk Penelitian Selanjutnya Dari hasil evaluasi indikator finansial Mangrove Printing terdapat indikasi inefisiensi pada aktivitas operasinya. Untuk itu peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tentang analisis biaya manfaat untuk mengukur secara jelas dan terperinci manfaat yang diperoleh dari investasi yang mereka tanamkan ke perusahaan. Kemudian dari sisi sumber daya manusia, peneliti selanjutnya dapat meneliti pengaruh budaya kerja terhadap produktivitas perusahaan. 116 116