RANCANG BANGUN PENGURAS DAN PENGISI TEMPAT MINUM TERNAK PADA PETERNAKAN BEBEK

dokumen-dokumen yang mirip
PEMISAH LEMAK SUSU SAPI MENGGUNAKAN METODE SENTRIFUGASI

ALAT PEMBERI MAKAN IKAN NILA DI TAMBAK

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

Sistem Otomatisasi Pengkondisian Suhu, ph, dan Kejernihan Air Kolam Pada Pembudidayaan Ikan Patin

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Fakta.

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP

BAB III PERANCANGAN ALAT

PROTOTIPE ALAT PENJERNIH AIR SUMUR OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAIRAN TANAMAN MENGGUNAKAN SENSOR KELEMBABAN TANAH

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN. perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) diharapkan didapat

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERENCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

PENGONTROL KOLAM SEMI OTOMATIS BERBASIS ARDUINO UNO

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

Diajukan guna melengkapi sebagian syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)

PENERAPAN SINYAL ULTRASONIK PADA SISTEM PENGENDALIAN ROBOT MOBIL

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

TUGAS AKHIR PERANCANGAN PROTOTIPE SISTEM PEMADAM API BERBASIS ARDUINO UNO

ALAT PENGONTROL LAMPU MENGGUNAKAN REMOTE TV UNIVERSAL

LAPORAN AKHIR PENDETEKSI KEJERNIHAN AIR DAN PENGISIAN ULANG AIR OTOMATIS BERBASIS SMS GATEAWAY

AKHIR TUGAS OLEH: JURUSAN. Untuk

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER

KATA PENGANTAR Rancang Bangun Pemandu Tuna Netra Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Mikrokontroler. S

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI. A BSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

Sistem Monitoring Sudut Hadap Payload terhadap Titik Peluncuran Roket

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

PERANCANGAN SISTEM KENDALI PEMERAH SUSU SAPI OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

Transkripsi:

RANCANG BANGUN PENGURAS DAN PENGISI TEMPAT MINUM TERNAK PADA PETERNAKAN BEBEK Akroma Ardi, Ir. Ponco Siwindarto, M.Eng.Sc. dan Mochammad Rif an, ST., MT. Abstrak Semua makhluk hidup membutuhkan air, karena air merupakan hal yang sangat penting untuk kehidupan sehari-hari. Kualitas air mempengaruhi bagi kesehatan setiap makhluk hidup. Ada beberapa kriteria untuk menentukkan kualitas air yang baik salah satunya adalah jernih. Karena pentingnya air bagi kehidupan makhluk hidup, khususnya ternak bebek, maka dirancang suatu alat yang dapat mendeteksi kejernihan air yang merupakan salah satu indikator dari kualitas air yang baik. Dalam sistem ini digunakan laser diode dan LDR sebagai sensor kejernihan dan akan dikendalikan oleh Modul mikrokontroller Arduino U R. Dan menggunakan Sensor Ultrasonik HC-SR0 untuk mendeteksi ketinggian air dalam wadah. Sistem akan menguras air dalam wadah ketika ADC > 8 yang menandakan air dalam wadah sudah keruh, dan akan mengisi air ketika persediaan air dalam wadah <= cm sampai ketinggian air + 8 cm. Kata kunci- Ternak, Sensor Kejernihan, Sensor Ultrasonik HC-SR0, Arduino U R. I. PENDAHULUAN Perbaikan tingkat pendapatan telah mengubah pola konsumsi masyarakat dari karbohidrat ke protein hewani, khususnya hasil ternak seperti daging, susu, dan telur sebagai sumber protein berkualitas tinggi. Peningkatan konsumsi protein asal ternak secara tidak langsung dapat memperbaiki pertumbuhan, perkembangan otak, kesehatan tubuh, dan kecerdasan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pertumbuhan dan kesehatan ternak memegang peran penting dalam mewujudkan swasembada daging []. Pada usaha peternakan yang intensif, masalah kualitas air minum ternak menjadi hal penting yang harus diperhatikan []. Akroma Ardi adalah mahasiswa program sarjana Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia (penulis dapat dihubungi melalui email: khomgzpix.ardi@gmail.com). Ir. Ponco Siwindarto, M.Eng.Sc. dan Mochammad Rif an, ST., MT. adalah staf pengajar program sarjana Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia (email: ponco@ub.ac.id; rifan@ub.ac.id) Air merupakan salah satu komponen yang penting dalam peternakan. Air digunakan sebagai pembawa vaksin, antibiotik, ataupun obat-obatan lainnya. Namun di satu sisi, air juga bisa menjadi sumber penyakit apabila higienitasnya tidak terjaga. Kriteria air minum dengan kualitas yang baik adalah bersih, jernih, segar, tidak ada rasa, dan bebas dari kontaminan []. Dengan mengambil salah satu indikator dari kriteria kualitas air tersebut dapat direkayasa alat penguras dan pengisi tempat minum ternak tersebut. Dengan menggunakan sensor kejernihan (laser diode dan LDR) pada alat ini akan diatur waktu untuk pengisian dan dengan menggunakan sensor ultrasonik HC-SR0 akan diatur waktu pengurasan tempat minum hewan ternak agar dapat menjaga salah satu poin dari kriteria kualitas air minum yang baik yaitu jernih. Sehingga akan dapat meningkatkan hasil produksi dan menjaga kesehatan hewan ternak. Sistem yang dirancang oleh penulis merupakan pengembangan dari perancangan oleh Nike Ike Nuzula, Institut Teknologi Sepuluh November, yang berjudul Perancangan dan Pembuatan Alat Ukur Kekeruhan Air Berbasis Mikrokotroler ATMega 8. II. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Perancangan dimulai dengan membuat blok diagram sistem. Gambar menunjukkan blok diagram sistem. Gambar. Blok Diagram Sistem Penjelasan mengenai diagram blok sistem di atas adalah sebagai berikut: ) Sensor kejernihan dengan laser diode sebagai transmitter dan LDR sebagai receiver akan mendeteksi tingkat kekeruhan air. Ketika mikrokontroller membaca nilai ADC tertentu yang dianggap keruh maka mikrokontroller akan mengaktifkan relay dan solenoid valve akan terbuka. ) Sensor ultrasonik HC-SR0 berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air, ketika ketinggian air

kurang atau sudah mencapai nilai yang diinginkan mikrokontroller akan mengaktifkan dan mematikan relay sehingga akan terjadi proses pengisian. ) Modul mikrokontroller Arduino U R berfungsi untuk mengolah sinyal ADC dari sensor kejernihan dan sensor ultrasonik HC- SR0, ketika ADC sudah mencapai nilai tertentu maka mikrokontroller akan mengirim sinyal ke relay. ) Relay berfungsi sebagai saklar atau pemutuspenghubung antara valve dengan sumber tegangan. ) Valve berfungsi sebagai kran elektrik yang akan mengisi wadah (tempat minum). ) Relay berfungsi sebagai saklar atau pemutuspenghubung antara valve dengan sumber tegangan. ) Valve berfungsi sebagai kran elektrik yang akan membuang air yang keruh atau menguras wadah (tempat minum). A. Perancangan Sistem Mekanik Sistem mekanik dirancang sebagai pelindung, penopang komponen elektrik dan tangki untuk proses pengurasan dan pengisian wadah (tempat minum ternak). Pelindung dan penopang komponen elektrik menggunakan mika acrylic. Wadah yang digunakan dalam perancangan ini yang digambarkan sebagai tempat minum ternak berbentuk balok tanpa tutup bagian atas dengan ukuran p=+0 cm, l= + cm dan t= + cm. Bentuk dan tata letak rancang bangun penguras dan pengisi tempat minum pada peternakan bebek dapat dilihat pada gambar, gambar dan gambar. Gambar. Bentuk dan Tata Letak Penguras Dan Pengisi Tempat Minum Ternak (Tampak Atas) B. Perancangan Rangkaian Catu Daya Arus untuk mencatu modul mikrokontroller sebesar 0mA. Daya yang dibutuhkan mikrokontroler sebesar V x 0mA = 00mW. Arus untuk sensor kejernihan sebesar 0mA. Daya yang dibutuhkan sensor kejernihan sebesar V x 0mA = 0mW. Arus untuk sensor ultrasonik HC-SR0 sebesar ma. Daya yang dibutuhkan sensor ultrasonik HC-SR0 sebesar v x ma = mw. Dari rincian tersebut diperoleh daya maksimum yang dibutuhkan rangkaian adalah 9 mw. Dengan menggunakan power supply,8 V dan arus A yang memiliki daya maksimal,8 V x A =,8 W maka kebutuhan daya tersebut akan terpenuhi. Rangkaian power supply,8 V dengan menggunakan trafo stepdown V yang kemudian disearahkan dengan rangkaian penyearah gelombang penuh. Untuk catu daya bagi sensor kejernihan dan sensor ultrasonik HC-SR0 diambil dari kaki-kaki pada Modul Mikrokontroller Arduino U R. Gambar rangkaian catu daya ditunjukkan dalam Gambar. Gambar. Rangkaian Power Supply,8 V A Gambar. Bentuk dan Tata Letak Penguras Dan Pengisi Tempat Minum Ternak (Tampak Depan) Gambar. Bentuk dan Tata Letak Penguras Dan Pengisi Tempat Minum Ternak (Tampak Samping) C. Perancangan Rangkaian Modul Mikrokontroller Mikrokontroler yang digunakan dalam perancangan alat ini adalah ATMega8 yang terangkai pada modul mikrokontroller Arduino U R, yang berfungsi untuk mengolah data ADC dari sensor kejernihan, relay, dan sensor ultrasonik HC-SR0. Rangkaian modul mikrokontroller Arduino U R ditunjukkan dalam Gambar.

0 0 Gambar. Rangkaian Modul Mikrokontroller Arduino U R Pembagian pin modul mikrokontroler Arduino U R yang digunakan dalam perancangan alat ini adalah: ) Pin VCC/GND dihubungkan dengan rangkaian catu daya V. ) Pin digunakan sebagai jalur pengirim data ke relay untuk mengaktifkan solenoid valve. ) Pin 8 digunakan sebagai jalur pengirim data ke relay untuk mengaktifkan solenoid valve. ) Pin A0, A, A dan A digunakan sebagai jalur komunikasi data dengan sensor kejernihan. ) Pin dan Pin digunakan sebagai jalur jalur komunikasi data dengan sensor ultrasonik HC- SR0. ) Pin V dan GND dihubungkan dengan sensor kejernihan sebagai catu daya untuk sensor kejernihan. ) Pin V dan GND dihubungkan dengan sensor ultrasonik HC-SR0 sebagai catu daya untuk sensor ultrasonik HC-SR0. D. Perancangan Driver Relay Relay dibutuhkan untuk mematikan dan menghidupkan valve atau sebagai saklar melalui pemicuan dari modul mikrokontroller Arduino U R, keluaran dari modul Arduino U R akan diteruskan ke relay Omron MY-J yang mengaktifkan catu daya 0 VAC untuk dijadikan supply ke solenoid valve. Rangkaian driver relay HRSH-S ditunjukkan dalam Gambar. Dari persamaan di atas dapat diketahui nilai Rb maksimal adalah,88 kω. Maka pada perancangan ini digunakan nilai Rb yang lebih kecil dari,88 kω. E. Perancangan Sensor Kejernihan Sensor kejernihan, laser dioda sebagai transmitter dan LDR sebagai receiver, dibutuhkan untuk mendeteksi tingkat kekeruhan air. Tingkat kekeruhan air inilah yang akan dijadikan sebagai indikator oleh mikrokontroller untuk mengaktifkan atau mematikan relay. Yang akan dilanjutkan untuk menghidupkan atau mematikan solenoid valve, yang bertujuan untuk menguras atau mengisi wadah (tempat minum ternak). Pada perancangan sensor kejernihan digunakan buah laser dioda dan buah LDR, sehingga ada buah sensor kejernihan dan akan diambil nilai rata-rata dari pembacaan sensor tersebut untuk acuan dalam pemrograman. Penggunaan buah sensor dan diambil nilai rata-rata dari pembacaan keempat sensor tersebut dilakukan agar ketika salah satu sensor terhalang oleh benda atau partikel yang akan mengakibatkan nilai ADC menjadi besar, sensor tidak akan menganggap air dalam kondisi keruh. Maka digunakan buah sensor untuk mengantisipasi permasalahan tersebut. Rangkaian sensor kejernihan ditunjukkan dalam Gambar 8. Melalui pengukuran didapatkan nilai Rldr saat air jernih adalah,8 kω dan saat air keruh adalah,8 kω. Perhitungan nilai Rv ditunjukkan pada penyelesaian di bawah: Air Jernih Air Keruh Gambar. Rangkaian Driver Relay

Dalam perancangan sensor kejernihan ini digunakan nilai Rv = 9kΩ untuk mendapatkan sensitivitas tertinggi. Gambar 9. Flowchart Sistem F. Flowchart Sistem Gambar 8. Rangkaian Sensor Kejernihan Sensor kerjenihan, laser diode sebagai transmitter dan LDR sebagai receiver, akan terus mendeteksi tingkat kekeruhan air dan mengirim sinyal ke mikrokontroller Arduino U R dalam bentuk ADC. Ketika sensor kejernihan sudah mendeteksi pada tingkat kekeruhan tertentu dan sudah diatur pada pemrograman Arduino maka akan memicu relay untuk aktif. Aktifnya relay juga memicu aktifnya valve, karena relay berfungsi sebagai saklar antara valve dengan sumber tegangan. Valve akan aktif ketika diberi tegangan 0 VAC. Ketika valve aktif maka air dalam wadah (tempat minum) akan terkuras atau terbuang sampai habis. Dan sensor ultrasonik HC-SR0 akan terus mendeteksi ketinggian air dengan memancarkan gelombang ultrasonik dari tranmtiter-nya dan diterima oleh receiver-nya. Ketika wadah sudah terkuras maka sensor ultrasonik HC-SR0 akan mengaktifkan relay dan mematikan relay sehingga valve akan tertutup kembali (tidak aktif). Aktifnya relay juga memicu aktifnya valve, karena relay berfungsi sebagai saklar antara valve dengan sumber tegangan. Valve akan aktif ketika diberi tegangan 0 VAC. Ketika valve aktif maka air akan mengalir ke dalam wadah dari tandon (kran air) dan mengisi wadah. Sampai sensor ultrasonik HC-SR0 mendeteksi ketinggian tertentu maka akan mengirim sinyal ke mikrokontroller dan akan mematikan relay, sehingga akan mematikan valve juga dan valve akan menutup. Proses pengurasan dan pengisian selesai. III. PENGUJIAN DAN ANALISIS Pengujian dan analisis dilakukan untuk menganalisis apakah sistem telah bekerja sesuai perancangan. A. Pengujian Rangkaian Catu Daya Sebagai masukan catu daya digunakan supply,8 V arus A. Pengujian dilakukan dengan menggunakan voltmeter sebanyak kali, yaitu saat rangkaian catu daya tanpa beban dan saat rangkaian catu daya mendapat beban elektrik dari sistem. Hasil pengujian rangkaian catu daya ditunjukkan dalam tabel. TABEL HASIL PENGUJIAN CATU DAYA Pengujian Tegangan (V) Tanpa Beban. Dengan Beban. B. Pengujian Relay Modul Mikrokontroller Arduino U R Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan rangkaian seperti diagram blok yang ditunjukkan dalam Gambar 0. Modul mikrokontroller arduino Uno R akan mengirimkan data ke komputer melalui perangkat kabel USB A to USB. Kemudian data tersebut dianalisa apakah data yang dikirim sesuai dengan data yang diterima. Foto pengujian modul mikrokontroller Arduino Uno R ditunjukkan dalam Gambar. Gambar 0. Blok Diagram Pengujian Arduino U R Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan tampak bahwa perangkat komunikasi yang ada dalam di modul mikrokontroller Arduino Uno R dapat bekerja dengan baik dan mengirimkan data ke komputer. Hal tersebut dapat dilihat dari kesesuaian antara data yang dikirim

modul mikrokontroller dengan data yang diterima komputer. Gambar. Data Hasil Pengujian Mikrokontroller C. Pengujian Sensor Kejernihan Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan rangkaian seperti diagram blok yang ditunjukkan dalam Gambar. Pengujian ini dilakukan kali untuk buah sensor kejernihan dalam kondisi gelap (intensitas cahaya rendah), kali pengujian dalam kondisi terang (intensitas cahaya tinggi) dan kali saat sensor terhalang (tidak mendapat cahaya). Akan diamati setiap keluaran berupa tegangan dan nilai ADC yang dapat diamati dari komputer saat sensor mendapat intensitas cahaya yang berbeda. Hasil pengujian sensor kejernihan ditunjukkan dalam tabel, tabel, tabel dan tabel. Gambar. Diagram Blok Pengujian Sensor Kejernihan TABEL DATA TEGANGAN KELUARAN DARI BUAH SENSOR KEJERNIHAN SAAT KONDISI AIR JERNIH DAN KONDISI AIR KERUH Sensor Kejernihan SK SK SK SK Air Jernih Tegangan (Volt),,,, Kondisi Air Keruh Tegangan (Volt),,,0,0 Dari Tabel dapat dilihat semakin keruh air maka nilai tegangan keluaran dari sensor kejernihan akan semakin besar dan tegangannya akan menjadi semakin kecil ketika air semakin jernih atau intensitas cahaya yang didapat tinggi. Hal ini sesuai dengan sifat dari LDR, resistansi LDR akan semakin besar ketika intensitas cahaya yang mengenainya rendah. Dan begitu sebaliknya nilai resistansinya akan semakin kecil ketika intensitas cahaya tinggi yang mengenai LDR. Tingkat kejernihan air akan mempengaruhi perubahan resitansi LDR karena cahaya yang dikeluarkan laser dioda terhalang oleh kondisi air yang keruh. TABEL DATA ADC SAAT AIR DALAM KONDISI JERNIH Berdasarkan Tabel dan Tabel dapat diketahui tingkat kekeruhan air mempengaruhi perubahan ADC. Semakin keruh air nilai ADC akan semakin besar dan semakin jernih air nilai ADC akan semakin kecil. TABEL DATA HASIL PENGUJIAN KETIKA BUAH, BUAH DAN BUAH SENSOR KEJERNIHAN TERHALANG 8 9 0 Ratarata Ratarata TABEL DATA ADC SAAT AIR DALAM KONDISI KERUH 8 9 0 Buah SK Terhalang 0 Nilai ADC (Desimal) SK SK SK SK 8 8 88 8 8 8 80 8 Nilai ADC (Desimal) SK SK SK SK 9 9 9 9 90 0 8 8 80 89 8 80 8 8 8 Nilai ADC (Desimal) Buah SK Terhalang 88 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8 80 8 8 88 8 88 8 8 8 80 8 8 8 9,8,8 8,, 88 8 8 8 8 8 8 8, 8, 8, 80, Buah SK Terhalang 88 88 88 889 88 88 88

Berdasarkan Tabel dapat dilihat ADC yang melebihi 8 atau yang dianggap keruh adalah minimal buah sensor yang sudah mendeteksi kondisi yang keruh. Ketika hanya baru saja atau kurang maka sensor kejernihan secara keseluruhan belum menyatakan bahwa kondisi air sudah keruh karena nilai ADC yang terbaca masih di bawah 8. Sensor Kejernihan TABEL DATA HASIL PENGUJIAN SENSOR KEJERNIHAN Tegangan (Volt) Air Jernih ADC (Desimal) Kondisi Tegangan (Volt) Berdasarkan Tabel dapat diketahui bahwa semakin keruh air dalam wadah maka tegangan keluaran dan nilai ADC dari sensor kejernihan akan semakin besar, dan begitu sebaliknya semakin jernih air dalam wadah maka tegangan keluaran dan nilai ADC-nya akan semakin kecil. Nilai rata-rata akan digunakan sebagai acuan dalam pemrograman sebagai indikator nilai kekeruhan air dalam wadah. D. Pengujian Sensor Ultrasonik HC-SR0 Air Keruh ADC (Desimal) SK,, 8 SK,, 8 SK, 8,0 8 SK,,0 80 Rata-rata, 0,, 8, Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan rangkaian seperti diagram blok yang ditunjukkan dalam Gambar. Sensor diletakkan pada jarak cm dari dasar wadah kemudian diamati pada komputer nilai pembacaan sensor ketika jaraknya diubah-ubah. Kemudian data tersebut dianalisa apakah data yang dibaca sensor sesuai dengan jarak sesungguhnya. Hasil pengujian sensor ultrasonik ditunjukkan dalam Tabel. Gambar. Diagram Blok Pengujian Sensor Ultrasonik HC-SR0 8 TABEL HASIL PENGUJIAN SENSOR ULTRASONIK HC-SR0 Tinggi Air Yang Sebenarnya (cm) TABEL 8 HASIL PENGUJIAN SENSOR ULTRASONIK HC-SR0 TERHADAP PERUBAHAN ADC 8 Nilai ADC (Desimal) Pembacaan Sensor (cm) (A),0 0,0 9,8 8,,,,, E. Pengujian Relay Omron MY-J Pembacaan Sensor (cm) 8 8 9 0 Tinggi Air dari Pembacaan Sensor = - A 0,9,9,,8,,,, Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan rangkaian seperti diagram blok yang ditunjukkan dalam Gambar. Modul mikrokontroller Arduino U R akan mengirimkan sinyal ke relay dan relay untuk aktif dan tidak aktif. Kemudian keluaran relay dihubungkan dengan solenoid valve dan keluaran relay dihubungkan dengan solenoid valve. Lalu diamati apakah ketika relay aktif akan mengaktifkan solenoid valve dan sebaliknya, serta diamati ketika relay aktif apakah juga akan mengaktifkan solenoid valve. Hasil pengujian dapat ditunjukkan pada Tabel 9. Berdasarkan Tabel hasil pengujian sensor ultrasonik HC-SR0 yang dilakukan tampak bahwa terjadi perubahan pembacaan sensor ketika terjadi perubahan ketinggian air. Data pembacaan sensor HC- SR0 terhadap perubahan ADC dapat dilihat pada Tabel 8. Dari Tabel 8 dapat dilihat tidak terjadi perubahan pembacaan sensor HC-SR0 ketika terjadi perubahan ADC atau ketika terjadi perubahan tingkat kekeruhan air. Sehingga tingkat kekeruhan air tidak dapat mempengaruhi pembacaan sensor ultrasonik HC-SR0. Gambar. Diagram Blok Pengujian Sensor Ultrasonik HC-SR0 TABEL 9 HASIL PENGUJIAN RELAY OMRON MY-J Relay Tegangan Keluaran (VAC) AKTIF TIDAK AKTIF 9 0 8 0

F. Pengujian Sistem Secara Keseluruhan Pengujian keseluruhan bertujuan untuk menganalisis kemampuan sistem dalam menguras dan mengisi wadah (tempat minum) ketika menerima masukan dari sensor kejernihan dan sensor ultrasonik HC-SR0. Pengujian pengambilan data ketinggian dan ADC untuk pengisian serta pengurasan dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: ) Kosongkan air dalam wadah. ) Sambungkan valve dengan sumber air (kran) dengan menggunakan selang. ) Nyalakan alat penguras dan pengisi tempat minum ternak. ) Mengamati data ketinggian dan ADC ketika sistem mengisi air dalam wadah. ) Ketika valve sudah menutup, campurkan kontaminan pada air dalam wadah untuk mengamati nilai ADC-nya sampai mengaktifkan valve. ) Mengamati data ADC dan ketinggian ketika air dicampurkan dengan kontaminan. ) Ketika nilai ADC sudah mengaktifkan valve, maka sistem akan menguras sampai habis dan akan mengisi kembali. 8) Mencatat data ADC dan ketinggian air. TABEL 0 DATA PENGAMATAN NILAI ADC DAN KETINGGIAN AIR SAAT PROSES PENGISIAN DAN PENGURASAN No Data Pengamatan Kondisi ADC (Desimal) Tinggi (cm) Relay (Mengisi) Relay (Menguras) AKTIF TIDAK AKTIF 0 AKTIF TIDAK AKTIF 8 AKTIF TIDAK AKTIF 8 AKTIF TIDAK AKTIF TIDAK AKTIF TIDAK AKTIF 8 TIDAK AKTIF TIDAK AKTIF 8 TIDAK AKTIF TIDAK AKTIF 9 9 TIDAK AKTIF TIDAK AKTIF 0 8 TIDAK AKTIF AKTIF 8 0 TIDAK AKTIF AKTIF TIDAK AKTIF AKTIF 8 AKTIF TIDAK AKTIF AKTIF TIDAK AKTIF 9 TIDAK AKTIF TIDAK AKTIF Berdasarkan hasil pengujian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa persediaan air dalam wadah dianggap kurang ketika ketinggian yang dibaca oleh sensor ultrasonik HC-SR0 adalah > cm. Ketika sensor ultrasonik HC-SR0 membaca tinggi > cm maka relay akan aktif yang kemudian akan mengaktifkan solenoid valve sehingga air dalam wadah akan terisi sampai sensor ultrasonik HC-SR0 membaca ketinggian cm. Ketika persediaan air dalam wadah masih dianggap cukup dan nilai ADC < 8 maka tidak ada aktivitas atau relay dan relay tidak aktif. Nilai ADC > 8 dianggap sebagai indikator bahwa air dalam wadah sudah keruh dan harus diganti. Ketika ADC sudah mencapai nilai 8 maka relay akan aktif yang kemudian akan mengaktifkan solenoid valve, sehingga air dalam wadah akan terkuras sampai sensor ultrasonik HC-SR0 membaca ketinggian > cm. Ketika ketinggian yang terbaca > cm maka relay akan tertutup dan relay akan terbuka sehingga proses pengurasan selesai dan dilanjutkan dengan proses pengisian sampai sensor ultrasonik HC-SR0 membaca ketinggian cm. A. Kesimpulan IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pengujian tiap bagian dan keseluruhan sistem yang telah dilaksanakan didapat kesimpulan sebagai berikut: ) Laser dioda dan LDR dapat digunakan sebagai sensor kejernihan dengan laser dioda sebagai transmitter dan LDR sebagai receiver. Data keluaran sensor kejernihan berupa tegangan. Nilai tegangan ini akan diolah di dalam mikrokontroller berupa nilai ADC. Untuk mendeteksi ketinggian air dapat digunakan sensor ultrasonik HC-SR0 dengan rentang pengukuran cm-00cm. ) Mikrokontroller bisa melakukan pembacaan sensor kejernihan air dengan menggunakan fasilitas ADC yang ada di dalam mikrokontroller. Berdasarkan pengujian sensor kejernihan didapat nilai ADC 8 dapat dikategorikan sebagai air keruh. Ketika nilai ADC yang terbaca > 8, maka mikrokontroller akan mengirim sinyal untuk mengaktifkan relay, yaitu untuk menguras wadah. Pembacaan sensor ultrasonik HC-SR0 berupa jarak, dalam pembacaan sensor semakin tinggi pembacaan sensor berarti semakin rendah tinggi air di dalam wadah. Jarak cm (jarak sensor ke dasar wadah + cm) dapat dikategorikan persediaan air sedikit dan jarak cm dikategorikan air penuh, sehingga ketika mikrokontroller sudah membaca nilai > cm maka mikrokontroller akan mengaktifkan relay dan mematikan relay ketika mencapai nilai cm, untuk proses pengisian. ) Perancangan perangkat lunak dapat bekerja dan mendukung sistem untuk menjalankan alat dengan baik, ketika mikrokontroller sudah membaca nilai ADC > 8 dan membaca ketinggian > cm alat mampu menguras dan mengisi secara otomatis dan bekerja sesuai dengan yang diinginkan. DAFTAR PUSTAKA [] Darmono. 0. Suplementasi Logam Dan Mineral Untuk Kesehatan Ternak Dalam Mendukung Program Swasembada Daging. [] Yuningsih. 00. Pengaruh Cemaran Beberapa Senyawa Toksik Dalam Air Minum Terhadap Ternak. [] Hananto. 0. Pentingnya Kualitas Air Minum Pada Ternak Ayam. Jakarta: PT. Novindo Agritech Hutama.

8 Akroma Ardi adalah mahasiswa program sarjana Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia (penulis dapat dihubungi melalui email: khomgzpix.ardi@gmail.com). Ir. Ponco Siwindarto, M.Eng.Sc. dan Mochammad Rif an, ST., MT. adalah staf pengajar program sarjana Teknik Elektro Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia (email: ponco@ub.ac.id; rifan@ub.ac.id)