BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data jadi jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Tabel 4.1. Kriteria Pemilihan Sampel

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum (institusi/perusahaan/responden) Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. data hasil perhitungan data adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Tabel 4.1. dan Pendapatan Bagi Hasil. Descriptive Statistics. Pembiayaan_Mudharabah E6 4.59E E E9

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN. Analisis Deskriptif Variabel Variabel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Profitabilitas Dan Leverage Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Sektor Keuangan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Muhammad Syukri Hamdi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Profitabilitas, Kepemilikan Saham Oleh Publik dan Leverage terhadap Pengungkapan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. normal sehingga data normalnya berjumlah 360. Tabel 4.1. Descriptive Statistics AR 360 -,79,46 -,2687,25580

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN. dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan atau mendeskripsikan suatu data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia berdasarkan hasil dari purposive sampling selama 3 tahun. Tabel 4.1

dipenuhi asumsi klasik. Asumsi yang lain yang harus dipenuhi adalah mengenai

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Setelah melalui berbagai tahapan penelitian yang telah direncanakan oleh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum (institusi / perusahaan / responden)

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Tabel 4.1 Prosedur penarikan sampel

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dengan rasio aktivitas, kita dapat mengetahui tingkat persediaan,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Tabel 4.1. Hasil Perolehan Data Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskripsif Data yang digunakan dan dianalisis dalam penelitian ini adalah data informasi keuangan berupa laporan audit dan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010-2012. Variabel dependen yang digunakan adalah lamanya proses audit yang dihitung dari tanggal tutup buku hingga diterbitkannya laporan audit (audit delay). Variabel independen yang digunakan adalah ukuran perusahaan (UK) yang dinyatakan dalam total aset yang dimiliki perusahaan, Opini Audit (OA) untuk unqualified opinion diberi kode (0) dan selain unqualified opinión diberi kode (1), sedangkan laba dan rugi perusahaan (LR) untuk perusahaan yang mengalami rugi diberi kode (1) dan perusahaan yang mengalami laba diberi kode (0). Tabel 4.1 Deskripsi Data Audit Delay Tahun 2010-2012 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation AUDIT DELAY 153 12 136 72,9 17,147 UKURAN PERUSAHAAN 153 5,34 12,11 7,963 1,35288 Valid N (listwise) 153 Berdasarkan deskripsi data yang dihasilkan lamanya audit yang terjadi pada perusahaan go publik di Indonesia tahun 2010-2012 rata-rata yang diperoleh pada variabel dependen Audit Delay sebesar 72.90 hari,

65 dengan nilai maximum 136 hari, nilai minimum 12 hari dan standar deviasi 17.14 hari. Sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh pada variabel independen Ukuran Perusahaan sebesar 7,963, dengan nilai maximum sebesar 12,11 dan nilai minimum sebesar 5,34 dengan standar deviasi sebesar 1,35288. B. Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-P Plot

66 Berdasarkan gambar 4.1 dapat disimpulkan bahwa titik penyebaran data mendekat mengikuti arah garis horizontal. Hal ini berarti bahwa model ini dianggap linier atau memenuhi asumsi normalitas. 2. Hasil Uji Heterokedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Gambar 4.2 Grafik Scatterplot Gambar 4.2 menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu serta tersebar diatas dan dibawah angka 0

67 (nol) pada sumbu Y. Ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi audit delay berdasarkan masukan atas variabel ukuran perusahaan, opini audit dan laba/rugi perusahaan. 3. Hasil Uji Multikolinieritas Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Untuk mendeteksi adanya problem multikol, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Nilai VIF (variance inflation faktor) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1. Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Collinearity Statistics Model 1 (Constant) Tolerance VIF UKURAN PERUSAHAAN,374 2,671 OPINI AUDIT,377 2,652 LABA RUGI,951 1,051 Berdasarkan tabel 4.2 dapat disimpulkan sbb: 1) Nilai VIF variabel Ukuran Perusahaan adalah 2,671 < 10 dan nilai Tolerance adalah 0,374 > 0,1, maka model regresi linier berganda ini tidak mengandung multikolinieritas.

68 2) Nilai VIF variabel Opini Audit adalah 2,652 < 10 dan nilai Tolerance adalah 0,377 > 0,1, maka model regresi linier berganda ini tidak mengandung multikolinieritas. 3) Nilai VIF Variabel Laba/Rugi adalah 1,051 < 10 dan nilai Tolerance adalah 0,951 > 0,1 maka model regresi linier berganda ini tidak mengandung multikolinieritas. 4. Hasil Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi dalam model regresi. Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin-Watson (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut: - Jika d lebih kecil dari dl atau lebih besar dari (4-dL) maka hopotesis nol ditolak, yang berarti terdapat autokorelasi. - Jika d terletak antara du dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima, yang berarti tidak ada autokorelasi. - Jika d terletak antara dl dan du atau diantara (4-dU) dan (4-dL), maka tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti.

69 Pada saat anda melakukan deteksi Autokorelasi, anda tidak akan terlepas dengan tabel Durbin Watson. Tabel tersebut menjadi alat pembanding terhadap nilai Durbin Watson hitung. Dari Tabel 4.3 dibawah ini terlihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,819. Untuk mendapatkan nilai dl dan du dapat dilihat dari tabel statistic Durbin-Watson, dengan jumlah n sebanyak 153, dan variabel independen (k) sebanyak 3 variabel maka diperoleh nilai dl= 1,695 dan nilai du= 1,775. Jadi diperoleh hasilnya 1,775 < 1,819 < 2.225 ( 4,0 1,775) jadi hipotesis Ho diterima. Dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi pada model regresi. Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1.483 a,233,218 15,167 1,819 a. Predictors: (Constant), UKURAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT, LABA RUGI b. Dependent Variable: AUDIT DELAY C. Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model analisis regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu: 1. Hasil Uji Koefisien Determinasi Uji Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen.

70 Tabel 4.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1.483 a,233,218 15,167 1,819 a. Predictors: (Constant), UKURAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT, LABA RUGI b. Dependent Variable: AUDIT DELAY Berdasarakan table 4.4 dapat disimpulkan bahwa : Nilai koefisien korelasi kekuatan hubungan antara variabel Ukuran Perusahaan (X1), variabel Opini Audit (X2), dan variabel Laba/Rugi (X3) terhadap variabel Audit Delay (Y) adalah sebesar 0,233 Hal ini berarti bahwa kekuatan hubungan antara variabel Ukuran Perusahaan (X1), variabel Opini Audit (X2), dan variabel Laba/Rugi (X3) terhadap variabel Audit Delay (Y) adalah lemah. 2. Hasil Uji Statistik t Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.5, jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha.

71 Model Hasil Tabel 4.5 Uji Statistik t Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant) 84,873 11,421 7,431,000 UKURAN PERUSAHAAN -1,296 1,486 -,102 -,872,385 OPINI AUDIT -16,455 5,095 -,377-3,23,002 LABA RUGI 2,519 2,548,073,988,325 a. Dependent Variable: AUDIT DELAY Berdasarkan hasil pengolahan regresi linier, maka persamaan regresipun dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = 84,873-1,296X1-16,455X2 + 2,519 X3 1. Nilai konstanta sebesar 84,873 artinya apabila Ukuran Perusahaan, Opini Audit, Laba Rugi Perusahaan dan faktor lain nilainya dianggap nol, maka Audit Delay memiliki nilai persepsi sebesar 84,873. Dan setiap variabel memiliki kontribusi terhadap peningkatan Audit Delay. 2. Nilai koefisien regresi variabel ukuran perusahaan sebesar -1,296, artinya kontribusi variabel ukuran perusahaan terhadap audit delay sebesar -1,296. Jika ukuran perusahaan mengalami kenaikan satu satuan, maka audit delay akan mengalami penurunan. 3. Nilai koefisien regresi variabel opini audit sebesar -16,455, artinya kontribusi variabel opini audit terhadap audit delay sebesar -16,455. Jika opini audit mengalami kenaikan satu satuan, maka audit delay akan mengalami penurunan.

72 4. Nilai koefisien regresi variabel laba rugi sebesar 2,519, artinya kontribusi variabel laba rugi terhadap audit delay sebesar 2,519. Jika laba rugi mengalami kenaikan satu satuan, maka audit delay akan mengalami peningkatan. Hipotesis 1: Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Audit Delay Hasil pengujian terhadap variabel ukuran perusahaan menunjukkan nilai t hitung sebesar -0,872 dengan nilai t tabel sebesar 0,6761 dengan signifikansi sebesar 0,385 > 0,05. Dengan kata lain t hitung < t tabel dan ini menunjukkan bahwa H 0 diterima dan H a ditolak, artinya ukuran perusahaan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Arah koefisien regresi bertanda negatif berarti semakin besarnya ukuran perusahaan maka akan membuat audit delay yang dilaporkan semakin kecil. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2009) di Indonesia menunjukkan bahwa total aset mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap audit delay perusahaan. Semakin besar total aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka semakin kecil audit delay-nya. Hasil penelitian ini juga tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dyer dan Mc Hugh dalam penelitian Subekti dan Widiyanti (2004). Manajemen dengan skala besar cenderung diberikan insentif untuk mempercepat penerbitan laporan keuangan auditan disebabkan perusahaan berskala besar dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dan

73 pemerintah sehingga cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan auditan lebih awal. Hipotesis 2: Pengaruh Opini Audit terhadap Audit Delay Hasil pengujian terhadap variabel opini audit menunjukkan nilai t hitung sebesar -3,230 dengan nilai t tabel sebesar 0.6761 dengan signifikansi sebesar 0,02 > 0,05. Dengan kata lain t hitung < t tabel dan ini menunjukkan bahwa H 0 ditolak dan H a diterima, artinya opini audit berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay. Arah koefisien regresi bertanda negatif berarti pendapat yang dikeluarkan oleh auditor terhadap laporan keuangan yang dimiliki oleh suatu perusahaan ternyata mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kartika (2009) menunjukkan bahwa opini auditor independen mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap audit delay perusahaan. Perusahaan yang menerima opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) mempunyai waktu audit yang lebih cepat dibandingkan perusahaan yang menerima opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Soetedjo (2006). Perusahaan yang tidak menerima opini audit standar unqualified opinion diperkirakan mengalami audit delay yang lebih panjang. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut memandang sebagai bad news dan akan memperlambat proses audit.

74 Hipotesis 3: Pengaruh Laba/Rugi Perusahaan terhadap Audit Delay Hasil pengujian terhadap variabel laba rugi menunjukkan nilai t hitung sebesar 0,988 dengan nilai t tabel sebesar 0.6761 dengan signifikansi sebesar 0,325 > 0,05. Dengan kata lain t hitung > t tabel dan ini menunjukkan bahwa H 0 diterima dan H a ditolak, artinya laba rugi perusahaan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Arah koefisien regresi bertanda positif berarti perusahaan yang mengalami rugi maka akan mengalami audit delay yang semakin besar. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Utami (2006) dan Sejati (2007) juga memberikan hasil yang sama bahwa perusahaan yang mengalami rugi akan mengalami audit delay yang lebih besar. Beberapa faktor yang mengkaitkan pelaporan rugi dengan audit delay adalah : pertama, ketika rugi terjadi perusahaan akan cenderung menunda berita buruk. Sebuah perusahaan yang mengalami rugi akan meminta auditor untuk menjadual audit lebih dari biasanya misalnya terlambat memulai proses audit atau memperlama proses audit. Kedua, seorang auditor akan lebih berhatihati dalam melakukan proses audit pada perusahaan yang rugi jika auditor meyakini bahwa kerugian perusahaan kemungkinan disebabkan karena kegagalan keuangan atau kecurangan manajemen.

75 3. Hasil Uji Statistik F Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.11, jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha. Tabel 4.6 Hasil Uji Statistik F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 10415,789 3 3471,930 15,092.000 a Residual 34277,740 149 230,052 Total 44693,529 152 a. Predictors: (Constant), UKURAN PERUSAHAAN, OPINI AUDIT, LABA RUGI b. Dependent Variable: AUDIT DELAY Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.11 nilai F diperoleh sebesar 15.092 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa Ukuran Perusahaan, Opini Audit dan Laba/rugi Perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap Audit delay. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Subekti dan Widiyanti (2004) yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara jenis industri, opini audit, reputasi audit dan profitabilitas terhadap audit delay dan Utami (2006) yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara jenis ukuran perusahaan, opini auditor, reputasi auditor, leverage dan laba/rugi perusahaan terhadap audit delay.