BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November

BAB I PENDAHULUAN. Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dan menyalurkan ke dalam masyarakat.

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

BAB II LANDASAN TEORI. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangkah meningkatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II LANDASAN TEORI

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendekatan-pendekatan yang menjelaskan pengertian tingkat kecukupan dana

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. sebagai lembaga keuangan yang kegiatan nya tidak terlepas dari transaksi

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

Tinjauan Atas Laporan Arus Kas Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Purwakarta

Lampiran III PENJELASAN SETIAP PERKIRAAN DALAM LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN

Ronny Kusnandar ISSN Nomor

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Banyak masyarakat Indonesia, berlomba-lomba untuk masuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam

Lampiran I. Surat Edaran Nomor SE-121/PJ/2010 tentang Penegasan Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai atas Kegiatan Usaha Perbankan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA PRAKTEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pensiun diibaratkan sebagai individu-individu yang melayani raja dan negara

BAB II LANDASAN TEORI

Mengenal. Dana Pensiun

BAB II LANDASAN TEORI

SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN. jasa perbankan atau keuangan. Dalam hal ini, perbankan merupakan inti dari

SMAM 3 LHOKSEUMAWE LEMBAGA KEUANGAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN BUKAN JUDUL MATERI LAT. SELESAI BANK (LKBB) Indikator: Membdakan Lembg Keu Bank & LKBB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Harga Saham Perusahaan-Perusahaan Otomotif di Bursa Efek Jakarta, hasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur dan

BAB II LANDASAN TEORI. Kasmir (2008), mendefinisikan bank sebagai lembaga keuangan yang kegiatan

Jakarta, 22 Maret 2017 Direktorat Pengaturan, Penelitian, dan Pengembangan IKNB

Dana Pensiun (Pension Fund)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (surplus) kepada pihak yang kekurangan dana (deficit) di samping

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2016 TENTANG IURAN, MANFAAT PENSIUN, DAN MANFAAT LAIN YANG DISELENGGARAKAN OLEH DANA PENSIUN

BAB II LANDASAN TEORI. tahun 1998 tentang perbankan. bentuk simpanan. berharga, transfer, dan sebagainya.

AKUNTANSI DANA PENSIUN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10. November 1998 dinyatakan bahwa Perbankan adalah badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. dukungan kecepatan dalam pembayaran atau bertransaksi. Lembaga-lembaga

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB II LANDASAN TEORI. waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. 1 Berdasarkan pengertian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pembiayaan atau pembayaran baik dalam menghimpun dana maupun lembaga. yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

SMA/MA IPS kelas 10 - EKONOMI IPS BAB 6. LEMBAGA KEUANGAN BANK, BUKAN BANK dan SISTEM PEMBAYARANLatihan Soal 6.2

II. LANDASAN TEORI. atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu yang pendek dan jangka waktu yang panjang. Investasi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Tabungan, Pensiun, Dana Pensiun. Tahun 1998 Pasal 1 (Ketentuan Umum) pengertian tabungan adalah sebagai

ANDRI HELMI M, A.Md., SE., MM.

RUANG LINGKUP PERBANKAN KOMPUTERISASI LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN, MANAJEMEN, 2 SKS

BAB II LANDASAN TEORI. Di Indonesia terdapat banyak lembaga keuangan yang tentunya mengelola

BAB I PENDAHULUAN. Kasmir (2014) mengemukakan kegiatan utama suatu bank dalam suatu

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN 47

BAB II URAIAN TEORITIS

Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat sangat membutuhkan keberadaan bank. Bank dianggap sebagai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam berbagai kegiatan, berbagai macam kebutuhan selalu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Bank. Kegiatan utama dari perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan

I. PENDAHULUAN. perbankan. Dimana sektor perbankan menjadi pondasi pembangunan nasional

Usulan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Pasal Ayat Batang Tubuh Penjelasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB V PENUTUP. memberikan kesimpulan akan diambil sebuah kesimpulan sebagai berikut:

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB I Lembaga Keuangan

BAB VI JASA-JASA BANK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bank lainnya. Menurut Manurung dan Manurung (2009: 7) mendefinisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tidak terlepas dari kaitannya dengan uang. Sebab untuk menjalankan

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENDANAAN DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap hari manusia melakukan berbagai transaksi ekonomi, baik transaksi

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Abdurrahman (2002) bank sebelumnya memiliki kewajiban sebagai

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Unit Usaha Syariah (UUS)

BAB II LANDASAN TEORI. yang semakin terhadap banco-banco ini, maka orang bukan saja menukarkan uang

Sistem Informasi Perbankan, Pertemuan Ke-1 PENGENALAN BANK. DEFINISI BANK BANK Bahasa ITALIA Banco yang artinya Bangku

Bab 10 Pasar Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam dunia perbankan mengakibatkan banyaknya perubahan untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. (surplus unit) dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan dana (deficit unit).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II PEMBIAYAAN MODAL KERJA DAN SISTEM PERHITUNGAN BUNGA PADA PERBANKAN KONVENSIONAL

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan tarah hidup rakyat banyak. Menurut Kasmir (2010:11) bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. Dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. 2.2 Fungsi Bank Fungsi-fungsi Bank umum yang diuraikan dibawah ini menunjukkan betapa pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern, yaitu: 1. Penciptaan uang 10

11 Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran melalui mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang giral menyebabkan posisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter 2. Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. 3. Penghimpunan dana simpanan masyarakat Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, simpanan berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit. 4. Mendukung kelancaran transaksi internasional Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi anatara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya, dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang

12 beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah. 5. Penyimpanan barang-barang berharga Penyimpanan barang-barang berharga adalah salah satu jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk disewa (safe deposit box). Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga. 6. Pemberian jasa-jasa lainnya Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, membayar biaya telepon, membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa Bank. 2.3 Jenis Bank Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan memiliki beberapa jenis bank. Menurut Kasmir (2010:20), jenis bank bermacam-macam tergantung pada cara penggolongannya yaitu berdasarkan halhal sebagai berikut :

13 1. Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998, maka perbankan terdiri dari dua jenis Bank, yaitu : a. Bank Umum Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. b. Bank Perkreditan Rakyat Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 2. Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya a. Bank milik pemerintah Bank umum yang secara mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah sehingga seluruh keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah. b. Bank milik swasta nasional Bank yang berbadan hukum Indonesia, yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki oleh warga Negara Indonesia dan atau berbadan hukum Indonesia. c. Bank milik asing

14 Merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri, baik milik swasta asing maupun pemerintah asing dan kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. d. Bank milik campuran Bank yang sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta nasional serta kepemilikannya mayoritas dipegang oleh warga Indonesia. 3. Jenis Bank Dilihat Dari Segi Status a. Bank Devisa Bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan. b. Bank Non Devisa Bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa. 4. Jenis Bank Dari Segi Cara Menentukan Harga a. Bank konvensional Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat. b. Bank berdasarkan prinsip syariah Lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran

15 uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Dari pendapat diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa bank dapat digolongkan berdasarkan undang-undang, kepemilikannya, dan berdasarkan pembayaran bunga atau pembagian hasil usaha. 2.4 Pengertian Pembayaran Dana Pensiun Menurut ketentuan dan petunjuk prosedur pembayaran dana pensiun Bank Tabungan Pensiunan Nasional, pembayaran dana pensiun adalah pembayaran yang dilakukan oleh nasabah pensiun yang memenuhi syarat dan ketentuan dengan status : 1. Pensiunan (termasuk janda/duda dengan usia minimal 25 tahun) yang menerima manfaat uang pensiun bulanan yang diberikan oleh pemerintah/bumn/bumd/swasta terdiri dari: a. Pensiunan yang uang pensiunannya dibayar di kantor BTPN berdasarkan perjanjian kerjasama (payroll service) antara BTPN dengan pengelola dana pensiunannya. b. Pensiunan yang pembayaran uang pensiunannya di kantor bayar yang telah ada PKS pemotongan uang pensiun untuk angsuran pembayaran dengan BTPN. c. Pensiunan yang pengelola dana pensiunannya masih dalam proses kerjasama payroll service dengan justifikasi :

16 1) Uang pensiun bulanan harus dibayarkan melalui Kantor BTPN 2) Dilengkapi surat pernyataan bermaterai, diketahui dan disetujui pengelola dana pensiun yang menyatakan tidak memiliki pinjaman di tempat lain dan tidak akan memindahkan uang pensiun ke kantor bayar lain sebelum pinjamannya lunas 3) Pengelola dana pensiun yang dapat dilayani pembayaran pensiun harus mendapat persetujuan dari pensiun Business dan Credit Rik Retail 2. Pegawai negeri sipil (PNS), pegawai lembaga negara atas pegawai Badan Usaha Milik Negara/Daerah atau Swasta yang 6 (enam) bulan menjelang pensiun : a. Telah memiliki Surat Keterangan Pensiun b. Pengelola dana pensiunnya memiliki kerjasama payroll service dengan BTPN c. Manfaat uang pensiun setelah pensiun secara rutin (bulanan) dibayarkan melalui Tabungan Citra Pensiun nasabah di BTPN.

17 2.5 Pengertian Dana Pensiun Definisi dana pensiun menurut PSAK No.18 : Badan hukum yang berdiri sendiri dan terpisah dari Pemberi Kerja, yang berfungsi untuk mengelola dan menjalankan program pensiun sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Dana Pensiun adalah badan hukum bukan bank yang berdiri sendiri dan terpisah dari pemberi kerja yang memungut dana dari pendapatan karywan kemudian membayarkan kembali dalam bentuk manfaat pensiun. 2.5.1 Manfaat Pensiun Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 1992, dana pensiun memberikan empat jenis manfaat pasti yaitu: 1. Manfaat pensiun normal, yaitu manfaat pensiun bagi peserta yang mulai dibayarkan pada saat peserta pensiun setelah mencapai usia pensiun normal atau sesudahnya. 2. Manfaat pensiun dipercepat, yaitu manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila peserta pensiun pada usia tertentu sebelum usia pensiun normal 3. Manfaat pensiun ditunda, yaitu hak atas manfaat pensiun bagi peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai usia pensiun normal, yang ditunda pembayarannya sampai pada saat peserta pensiun sesuai dengan peraturan Dana Pensiun. 4. Manfaat pensiun cacat, yaitu manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila peserta menjadi cacat.

18 2.5.2 Dana Pensiun Menurut Kelembagaannya Dana pensiun menurut kelembagaannya menurut Undang-Undang No.11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun terdiri atas: 1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) atau Employer Pensions Funds adalah dana pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang memperkerjakan karyawan selaku pendiri untuk menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap Pemberi Kerja. 2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) atau Financial Institution Pensions Funds adalah dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun Pemberi Kerja bagi karyawan bank atau perusahaan jiwa yang bersangkutan. Dengan demikian secara umum, berdasarkan UU No.11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun, DPPK dapat meyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti dan Program Pensiun Iuran Pasti. Sedangkan DPLK hanya dapat menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti.

19 2.6 Tipe Program Pensiun 2.6.1 Program Pensiun Manfaat Pasti Menurut Undang-Undang No.11 tahun 1992, Program Pensiun Manfaat Pasti adalah: Program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun atau pensiun lain yang bukan merupakan Program Pensiun Iuran Pasti Besarnya manfaat pensiun yang akan diterima oleh peserta menurut perhitungan yang dilakukan aktuaris, setelah penetapan besarnya iuran peserta (karyawan), maka kewajiban pemberi kerja adalah untuk menyediakan manfaat pensiun yang akan dibayarkan kepada peserta pada saat pensiun. Tujuan utama dari Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) adalah untuk menjaga kekayaan dana pensiun agar dapat memenuhi kewajiban pensiun. Tabel 2.1 Kelebihan dan kekurangan Program Pensiun Manfaat Pasti Kelebihan Kekurangan Besar manfaat pensiun mudah Beban biaya mudah berfluktuasi dihitung Lebih memberikan kepastian pada peserta Nilai hak peserta sebelum pensiun tidak mudah ditentukan Lebih mudah memberikan penghargaan untuk masa kerja lalu Sumber: Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992, diolah kembali

20 2.6.2 Program Pensiun Iuran Pasti Definisi Program Pensiun Iuran Pasti menurut Undang-Undang No.11 tahun 1992 adalah: Program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dan seluruh iuran serta hasil pengembangannya dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun. Dalam program ini, karyawan menerima manfaat dari hasil investasi. Tanggungjawab pemberi kerja hanyalah memberikan iuran (kontribusi) kepada peserta setiap tahunnya berdasarkan peraturan dana pensiun. Beban pensiun pemberi kerja hanyalah besar iuran tersebut. Pengakuan hutang dicatat dalam laporan keuangan pemberi kerja jika pemberi kerja belum membayar iuran tersebut. Begitu juga dengan asset, asset dicatat hanya jika iuran yang dibayarkan pemberi kerja telah melampaui kewajiban pemberi kerja terhadap dana pensiun. Tabel 2.2 Kelebihan dan kekurangan Program Pensiun Iuran Pasti Kelebihan Kekurangan Beban biaya stabil dan mudah diperkirakan Nilai hak peserta setiap saat mudah ditetapkan Besar manfaat pensiun tidak mudah ditentukan Lebih sulit memperkirakan besar penghargaan untuk masa kerja lampau Risiko investasi dan mortalitas ditanggung oleh peserta Sumber: Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992, diolah kembali

21 2.6.3 Perbedaan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) Tabel 2.3 Perbedaan Program PPMP dengan PPIP No Aspek PPMP PPIP 1 Manfaat Pensiun Ada kepastian besarnya manfaat berdasarkan rumus yang telah ditetapkan dalam peraturan dana pensiun dan tidak ada risiko besar manfaat bagi peserta 2 Iuran Besar iuran pemberi kerja berdasarkan perhitungan aktuaris dan besar iuran peserta ditetapkan dalam peraturan dana pensiun 3 Kewajiban masa kerja lalu 4 Kebijakan investasi 5 Risiko investasi 6 Administrasi dana Diakui oleh pemberi kerja dan pendanaan sepenuhnya menjadi tanggungjawab pemberi kerja. Ditetapkan oleh Pendiri Tanggungjawab pemberi kerja Kelompok dan berkaitan dengan aspek Besar manfaat pensiun tergantung oleh besarnya akumulasi iuran dan pengembangannya, ada risiko besar manfaat bagu peserta Iuran pemberi kerja dan iuran peserta sudah pasti dan ditetapkan dalam peraturan dana pensiun Tidak ada kewajiban masa kerja lalu Tanggungjawab yang ditetapkan oleh Pendiri dan Dewan Pengawas Tanggungjawab peserta pensiun Iuran pemberi kerja maupun iuran peserta, hasil

22 7 Laporan aktuaris 8 Pembayaran manfaat bulanan 9 Hubungan pemberi kerja dengan pensiunan aktuaris Laporan aktuaris mutlak diperlukan sejak awal pembentukan dana pensiun dan dilakukan secara periodik. Laporan aktuaris untuk menghitung besar iuran dan posisi pendanaan dan terdapat biaya untuk aktuaris Dilaksanakan oleh dana pensiun atau dialihkan ke anuitas dari perusahaan jiwa dan pengalihan kelompok peserta akan dikenakan pajak progresif (merupakan tanggungjawab pemberi kerja) Masih tetap terjalin pengembangannya dibukukan untuk dan atas nama masing-masing peserta Tidak diperlukan laporan aktuaris dan tidak ada biaya untuk aktuaris Harus dialihkan ke anuitas dari perusahaan asuransi jiwa yang sesuai piliha peserta dan akan dikenakan pajak progresif Terputus Sumber: Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992, diolah kembali