BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan jenjang pendidikan formal yang

dokumen-dokumen yang mirip
2014 MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Menurut Witherington (Sudrajat,

MANFAAT HASIL BELAJAR MEMBUAT CAKE, GATEAUX DAN TORTEN PADA PRAKTIK CAKE SHOP SISWA SMKN 3 BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

KONTRIBUSI KOMPETENSI PENYIAPAN DAN PENGOLAHAN MAKANAN PENUTUP TERHADAP KESIAPAN PRAKERIN PADA PEMBUATAN DESSERT DI PASTRY KITCHEN HOTEL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa dan negara yang sedang berkembang dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. A. Hasil Belajar Membuat Kue Pasrty Kontinental

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Standar Kompetensi Lulusan. Pastry & Bakery

MANFAAT HASIL BELAJAR MAKANAN PENUTUP (DESSERT) PADA UJI LEVEL SISWA SMK NEGERI 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

MATA PELAJARAN : BUSANA BUTIK JENJANG PENDIDIKAN : SMK

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu bangsa. Serta membantu perkembangan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol.3, No.1, November 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas manusia sebagai sumber daya diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

MANFAAT HASIL BELAJAR MENGOLAH STOCK, SOUP DAN SAUCE PADA KESIAPAN UJI KOMPETENSI HIDANGAN KONTINENTAL SISWA SMK SANDHY PUTRA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan suatu bangsa ditentukan oleh maju mundurnya Bangsa itu

BAB 1 PENDAHULUAN. menggambarkan adanya peluang kerja tenaga terampil di bidang jasa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

Peserta didik kelas XI Program Keahlian Jasa Boga SMKN 1 Pacet

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah fondasi untuk membangun bangsa. Upaya untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang, salah

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN PATISERI

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan makanan tambahan untuk melengkapi kekurangan gizi yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini maju sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tata boga merupakan pengetahuan di bidang boga (seni mengolah masakan) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia berkembang dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Kesimpulan implikasi dan rekomendasi yang akan diuraikan pada bab ini,

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Kesimpulan penelitian tentang Pengaruh Praktikum Makanan Kontinental

JILID 1 SMK. Anni Faridah, dkk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini memegang peranan penting dalam kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dalam era perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara berkembang berupaya meningkatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia yang dijamin oleh

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Pada Bab V ini penulis menguraikan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang dalam beberapa. pembangunannya. Dalam perkembangannya, Indonesia memiliki beberapa

2014 PENERAPAN HASIL BELAJAR LAYANAN PRIMA PADA PRAKTIKUM TATA HIDANG

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Belajar merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap manusia, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat

PEMBELAJARAN BIDANG BOGA SEBAGAI UPAYA PERINTISAN HOME INDUSTRI BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI SPESIALISASI PENDIDIKAN TATA BOGA JURUSAN PKK FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi menuntut adanya perkembangan pada pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mengupayakan pembangunan nasional di berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan sumber daya

MANFAAT HASIL BELAJAR DEKORASI PATISERI PADA MINAT MAHASISWA MEMBUKA USAHA CAKEDECORATION

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan

ANALISIS KESULITAN BELAJAR ILMU GIZI KELAS X PATISERI DI SMK NEGERI 9 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional dilaksanakan melalui tiga jalur yaitu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang memegang peranan sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di Indonesia terus menerus dilakukan dalam segala bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian , 2014 Manajemen waktu belajar mahasiswa pada penyelesaian tugas mata kuliah seminar Tata Boga

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan bagian dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL KEJURUAN TATA BOGA TAHUN 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Restoran Jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Cimahi, Jl. Sukarasa No. 136 Cimahi.

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI KEJURUAN TATA BOGA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kharissa Probosiwi, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan komponen penunjang suksesnya program. negeri yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas serta mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

2015 KONTRIBUSI HASIL BELAJAR BUSANA PESTA TERHADAP KESIAPAN UJI KOMPETENSI PEMBUATAN BUSANA PESTA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah salah satu pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULAN. yang penting dalam kehidupan masyarakat dan pembangunan nasional. Salah satu

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SILABUS PENGOLAHAN BAKERY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan merupakan jenjang pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja. Subtansi atau materi yang diajarkan disajikan dalam bentuk kompetensi sesuai dengan keahlian. Subtansi kompetensi tersebut dikemas dengan berbagai mata diklat yang dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi program normatif, adaptif dan produktif. SMKN 9 Bandung merupakan Sekolah Menengah Kejuruan yang memiliki subtansi mata diklat menjadi tiga komponen yaitu normatif, adaptif dan produktif. Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai dengan Standar Kompetensi dunia usaha atau industri. Salah satu Standar Kompetensi dari Program Keahlian Patiseri yaitu Membuat Kue Pastry Kontinental. Standar kompetensi ini berdasarkan silabus SMKN 9 Bandung tahun ajaran 2010-2011 memiliki empat kompetensi dasar yaitu Mendeskripsikan kue pastry kontinental, Membuat produk kue patiseri dari adonan cair, Membuat produk kue patiseri dari adonan padat dan Membuat cake, gateaux dan torten. Standar Kompetensi ini dipelajari pada mata diklat kue pastry kontinental kelas X semester 1 dan 2 dan kelas XI pada semester 3. Hasil belajar yang diperoleh dari Standar Kompetensi Membuat Kue Pastry Kontinental, yaitu peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan 1

2 keterampilan dalam Membuat Kue Pastry Kontinental. Sesuai dengan tujuan kompetensi keahlian patiseri SMKN 9 Bandung yang tercantum pada kurikulum tingkat satuan pendidikan tahun 2009 yaitu: Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar berkompeten dalam Mengolah produk Patiseri, kue Indonesia, Menyiapkan coklat dan permen coklat, Membuat aneka roti dan kue untuk diet khusus, Membuat aneka hidangan penutup (dessert), Melakukan pelayanan makan dan minum dan Melakukan pengelolaan produk patiseri. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana (2010:3), bahwa Pada hakikatnya hasil belajar siswa adalah perubahan tingkah laku setelah melalui proses belajar mengajar. Perubahan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Berdasarkan hasil studi dokumentasi yang dilakukan oleh penulis, peserta didik Program Keahlian Pastry SMKN 9 Bandung kelas XI tahun ajaran 2010-2011 yang telah mempelajari Standar Kompentensi Membuat Kue Pastry Kontinental mencapai nilai kkm (kriteria ketuntasan minimal) sebesar 100%. 3,2% peserta didik berada di batas nilai kkm, dan 4,8% peserta didik mencapai nilai yang sangat memuaskan. Hal ini Mengindikasi bahwa proses belajar Membuat Kue Pastry Kontinental sudah optimal merujuk pada sebagian kecil siswa berada dibatas nilai kkm. Peserta didik yang telah mencapai nilai kkm atau dinyatakan berkompeten dalam Membuat Kue Pastry Kontinental diduga dapat menjadi tolak ukur kesiapan peserta didik dalam melaksanakan Uji Kompetensi Pastry. Faktor kesiapan dapat diukur dari prestasi hasil belajar yang diperoleh pada peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Sesuai yang diungkapkan oleh Slameto (2010:113), bahwa:

3 Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang atau individu yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban tersebut terhadap suatu situasi penyesuaian kondisi sesorang atau individu yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban tersebut terhadap suatu situasi penyesuaian kondisi, pada suatu saat akan berpengaruh pada kecenderungan respon. Kondisi individu mencakup 3 aspek yaitu kondisi fisik, mental dan emosional sebagai kesiapan internal, kebutuhan motif dan tujuan sebagai kesiapan eksternal, keterampilan dan pengetahuan. Uji Kompetensi merupakan ujian nasional yang berbentuk praktikum pada masa akhir pendidikan SMK sebagai pencapaian penguasaan kompetensi keahlian. Sesuai dengan Permendiknas Nomor 46 yang dicantumkan pada petunjuk teknis uji kompetensi, Mata pelajaran yang diujikan secara nasional terdiri dari Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan Kompetensi keahlian. Pelaksanaan Uji kompetensi pada SMK diatur oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Uji kompetensi dilaksanakan oleh peserta didik pada tingkat XII semester enam. Uji kompetensi pada program keahlian pastry di SMK Negeri 9 berdasarkan BNSP tahun 2010/2011 terbagi menjadi empat paket yaitu produk kue Indonesia, produk cake, produk pastry dan produk roti. Uji Kompetensi yang berkaitan dengan Standar Kompetensi Membuat Kue Pastry Kontinental yaitu produk pastry dan produk cake. Proses pelaksanaan Uji Kompetensi dibutuhkan peran serta dunia industri sebagai mitra sekolah dalam membantu proses penilaian dan pengawasan uji kompetensi pastry pada peserta didik SMK kompetensi keahlian pastry. Acuan soal dan penilaian Uji Kompetensi Pastry berpedoman pada BNSP. Pada soal Uji Kompetensi Pastry tersebut, berisi perencanaan yang memuat menu costing, inventaris alat dan prosedur kerja. Produk pastry yang

4 diujikan tersebut berupa adonan puff pastry, short crust atau short dough dan choux paste, sedangkan untuk produk cake yang diujikan dari adonan sponge cake, butter cake dan chiffon cake. Acuan dalam penilaian tersebut, menilai kemampuan peserta didik dalam membuat perencanaan, proses mengolah, mendekorasi hingga mendisplay produk pastry atau cake. Pelaksanaan Uji Kompetensi Pastry di SMKN 9 berdasarkan pengamatan penulis sudah sesuai dengan tahapan-tahapan BNSP. Namun ada beberapa prosedur atau tahapan yang ditambahkan oleh pihak sekolah, yaitu para peserta didik disarankan untuk menentukan tema produk cake atau pastry yang dibuat pada perencanaan kerja, melampirkan desain produk, melampirkan rancangan meja display dan mengikuti latihan Uji Kompetensi. Penentuan tema produk cake atau pastry tersebut memudahkan proses bimbingan antara guru dengan siswa dalam memberikan saran dekorasi pada produk kue pastry, cake dan pendisplayan pada meja yang akan digunakan. Latihan Uji Kompetensi dijadwalkan oleh Pihak Sekolah SMKN 9 Bandung. Setiap peserta didik memiliki kesempatan dua kali berlatih. Latihan tersebut hanya mengukur waktu pembuatan produk dengan waktu yang telah direncanakan pada perencanaan kerja yang dibuat peserta didik, dan mengaplikasikan dekorasi pada produk kue pastry dan cake dengan perencanaan yang telah dibuat. Berdasarkan BSNP dan proses pelaksanaan Uji Kompetensi di SMKN 9 diatas, maka penulis mencoba mengaitkan beberapa kemampuan yang perlu dimiliki peserta didik pada kesiapan Uji Kompetensi diantaranya kemampuan

5 membuat perencanaan praktikum, menentukan dan memilih bahan- bahan kue pastry kontinental, memilih alat pengolahan, teknik membuat kue pastry kontinental dan menampilkan atau mendisplay kue pastry kontinental. Berkaitan dengan latar belakang yang dikemukakan, penulis tertarik ingin melakukan penelitian tentang permasalahan seberapa besar Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kue Pastry Kontinental terhadap Kesiapan Uji Kompetensi pastry pada peserta didik kelas XI SMKN 9 Bandung. B. Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah 1. Indentifikasi masalah Pembatasan masalah sangat diperlukan dalam menyelesaikan suatu masalah yang akan dibahas, seperti yang dikemukakan oleh Syaodih (2009:10) yaitu faktor variabel yang terkait dengan fokus masalah cukup banyak, maka perlu ada pembatasan faktor atau variabel, yaitu dibatasi pada faktor-faktor atau variabelvariabel yang dominan. Membuat Kue Pastry Kontinental merupakan salah satu Standar Kompetensi keahlian patiseri yang dipelajari pada mata diklat kue pastry kontinental. Standar Kompetensi ini memuat empat kompetensi dasar yaitu Mendeskripsikan Kue Pastry Kontinental, Membuat Kue Patiseri Dari Adonan Cair, Membuat Kue Patiseri Dari Adonan Padat dan Membuat Cake, Gateux dan Torten. Luasnya permasalahan dalam penelitian ini dan keterbatasan kemampuan penulis maka lingkup permasalahan dalam penelitian ini dibatasi kepada

6 kemampuan kognitif, kemampuan afektif, dan kemampuan psikomotor. Oleh sebab itu permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada : a. Hasil Belajar Membuat Kue Pastry Kontinental berupa kemampuan kognitif, kemampuan afektif, dan kemampuan psikomotor. 1) Kemampuan kognitif mencakup pengetahuan adonan kue pastry kontinental, menjelaskan meoda rub in pada pembuatan pie, menunjukan metoda yang tepat pada pembuatan banana cake, menganalisis kegagalan pada pembuatan produk cookies, menganalisis penyebab chiffon cake memiliki karakteristik yang baik, mengelompokan adonan cookies, dan mengevaluasi proses penggilasan pada pembuatan puff pastry. 2) Kemampuan afektif mencakup memilih bahan-bahan pada pembuatan kue pastry kontinental, sikap ketelitian dalam mengukur bahan cair, dan kecermatan dalam membuat adonan sponge cake dengan teknik all in one, mencetak pie dough, kecermatan dalam membuat pastry cream dan kecermatan dalam menyiapkan buah-buah kering pada English fruit cake. 3) Kemampuan psikomotor mencakup memasukan gula pasir pada kocokan putih telur untuk pembuatan meringue, mempraktekan proses memasukan korsvet dengan metode Perancis pada pembuatan puff pastry, mendemonstrasikan cara mengetahui cake yang telah matang dengan tepat, mendemonstrasikan prose pembuatan butter cake, mendemostrasikan proses mengcovering ganache pada pembuatan sacher cake dan menciptakan dekorasi cokelat pada pembuatan blackflorest

7 b. Kesiapan Uji Kompetensi Pastry pada peserta didik SMKN 9 Bandung yang dimaksud adalah : 1) Kondisi fisik, mental, emosional, ditunjukan dengan menjaga kondisi fisik, rapih dalam membuat prosedur kerja, logis dalam membuat prosedur kerja, sikap kerapihan dalam mendekorasi éclair, sikap ketelitian dalam membentuk vol au vent, ketelitian dalam menimbang bahan kering dan sikap memperhatikan keselamatan kerja. 2) Kebutuhan, motif dan tujuan ditunjukan dengan alasan peserta didik dalam membuat perencanaan kerja, alasan dalam menghias produk pastry atau produk cake dan upaya peserta didik dalam menyelesaikan pembuatan produk cake atau pastry. 3) Aspek keterampilan dan pengetahuan ditunjukan dengan mengetahui kriteria gateux Africa yang baik, kriteria ragout pie yang baik, menyusun menu costing pada perencanaan kerja, menyusun inventaris alat dengan lengkap pada perencanaan kerja, menyusun inventaris alat pada perencanaan kerja dilihat dari spesifikasi alat, menyusun resep, memilih bahan untuk pembuatan domino cookies, menyiapkan alat dalam pembuatan marble cake, membuat adonan choux paste sesuai dengan standar resep, memanggang chiffon cake sesuai dengan standar resep, mendekorasi cup cake, menata produk pastry pada alat saji dan menata produk pastry pada meja display. c. Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kue Pastry sebagai variabel x terhadap Kesiapan Uji Kompetensi Pastry sebagai variabel y, pada peserta didik SMKN 9 Bandung.

8 d. Besar kontribusi yang dihasilkan Hasil Belajar Membuat Kue Pastry Kontinental sebagai variabel x terhadap variabel y, yaitu Kesiapan Uji Kompetensi Pastry pada peserta didik di SMKN 9 Bandung. 2. Perumusan Masalah Rumusan masalah merupakan bagian pokok dalam melakukan penelitian pendidikan, sehingga dengan adanya rumusan masalah diharapkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian lebih spesifik dan setiap penelitian perlu adanya kejelasan permasalahan yang akan dibahas, sehingga objek penelitian menjadi jelas. Perumusan masalah, menurut Sugiyono (2010:35) sebagai berikut: Suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu Seberapa besar kontribusi yang dihasilkan Hasil Belajar Membuat Kue Pastry Kontinental Terhadap Kesiapan Uji Kompetensi Pastry Di SMKN 9 Bandung. Selanjutnya perumusan masalah ini akan dijadikan judul dalam penelitian skripsi ini. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum: Adapun Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar kontribusi Hasil Belajar Membuat Kue Pastry Kotinental Terhadap Kesiapan Uji Kompetensi Pastry pada peserta didik SMKN 9 Bandung. 2. Tujuan Khusus: Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah memperoleh gambaran tentang:

9 a. Hasil Belajar Membuat Kue Pastry Kontinental berupa kemampuan kognitif, kemampuan afektif, dan kemampuan psikomotor. b. Kesiapan Uji Kompetensi Pastry pada peserta didik SMKN 9 Bandung meliputi aspek yaitu kondisi fisik, mental, emosional, kebutuhan, motif dan tujuan dan Aspek keterampilan dan pengetahuan. c. Kontribusi yang positif dan signifikan dari Hasil Belajar Membuat Kue Pastry Kontinental terhadap Kesiapan Uji Kompetensi Pastry pada peserta didik di SMKN 9 Bandung. d. Besarnya kontribusi Hasil Belajar Membuat Kue Pastry Kontinental terhadap Kesiapan Uji Kompetensi Pastry pada peserta didik di SMKN 9 Bandung. D. Metode Penelitian Metodologi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan teknik analisis statistik inferensial. Metode deskriptif dengan tujuan mendapatkan gambaran dari suatu keadaan yang ada pada masa sekarang dan sedang berlangsung serta berpusat pada masalah yang aktual, selaras dengan pendapat Surakhmad (2006:140) yang mengemukakan bahwa metode deskriptif mempunyai ciri ciri yaitu Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang dan masalah masalah yang aktual. Setelah mendapatkan sekumupulan data maka dilanjutkan dengan teknik analisis inferensial. Teknik analisis inferensial menurut Sugiono ( 2010 : 147) disarikan oleh penulis yaitu suatu teknik analisis yang bertujuan memberlakukan kesimpulan pada populasi.

10 E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, diantaranya: 1. SMK Negeri 9 Bandung khususnya bagi guru pastry kontinental. Manfaat penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan dalam proses pembelajaran Membuat Kue Pastry Kontinental, sehingga peserta didik lebih siap dalam melaksanakan Uji Kompetensi Pastry. 2. Program Studi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI, dengan adanya penelitian ini maka dapat dijadikan wawasan dan pengetahuan tentang proses belajar Standar Kompetensi Membuat Kue Pastry Kontinental pada mata kuliah Cake dan Roti secara optimal. 3. Peneliti, penelitian ini dapat memberikan pengalaman dalam meneliti, wawasan dan pengetahuan mengenai kontribusi hasil belajar Membuat kue Pastry Kontinental terhadap Kesiapan Uji Kompetensi Pastry. F. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi yang digunakan oleh penulis berdasarkan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2011, yaitu sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang Penelitian B. Identifikasi dan perumusan masalah C. Tujuan penelitian D. Metode penelitian

11 E. Manfaat penelitian F. Struktur organisasi skripsi Bab II. Kajian Pustaka, Hipotesis dan Kerangka Pemikiran A. Hasil Belajar Membuat Kue Pastry Kontinental B. Kesiapan Uji Kompetensi Pastry di SMKN 9 Bandung C. Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kue Pastry Kontinental terhadap Kesiapan Uji Kompetensi Pastry D. Kerangka Pemikiran E. Hipotesis Bab III. Metode Penelitian A. Lokasi dan Subjek Penelitian B. Desain Penelitian C. Metode Penelitian D. Definisi Operasional E. Instrumen Penelitian F. Proses Pengembangan Instrument G. Teknik Pengumpulan Data H. Analisis Data Bab IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan A. Pengolahan dan Analisis Data B. Pembahasan Atau Analisis Temuan Bab V. Kesimpulan dan Saran