INVNTAISASI BATUBAA MAGINAL DI DAAH MUS DAN SKITANYA KABUPATN PASI, POVINSI KALIMANTAN TIMU Oleh : ddy. Sumaatmadja SUBDIT BATUBAA ABSTACTS The aim of the inventory of coal deposits in Kutai Basin is to study the geological conditions, mainly the coal bearing formation. Administratively the area is within the Pasir egencies, ast Kalimantan Province. Geographically in the coordinate of 115 o 52 00 115 o 07 00 Latitude and 01 o 52 00 02 o 07 00 Longitude. The area lies within the southern part of the Kutai Basin, and its sedimentation process has been initiated since arly Pliocene to osen resulted the Tanjung, Berai, Pamaluan and Warukin Formations. In the area investigated, the Tanjung and the Warukin Formations are the coal bearing rock. The most interesting coal-bearing formation is the Tanjung Formation because its coals having high calorivic values. The Muser area is divided into 2 Blocks, that is the Liburdinding Block and the Lolo Block. In the Liburdinding Block the coal seam found 6 coal layers. The thickness of coal ranging from 0.50 to 6.00metre. Whereas in the Lolo Block 3 coal seams are found with the thickness range from 0.50 to 10.00 metre. Chemical analysis of coal from Tanjung Formation show that calorivic value ranging from 6615 7670 cal/gr, the sulphur content is 1.00 5.31% and the ash content ranging from 2.50 14.77%. Coal esources of Liburdinding Block is approximately 9.20 x 10 6 ton and in the Lolo Block is 15.30 x 10 6 ton. Total coal resources (inferred) of Muser is nearly 24.5x 10 6 ton up to 100 metre depth. S A I Inventarisasi endapan batubara di dalam Cekungan Kutai Bagian Selatan dimaksudkan untuk mempelajari keadaan geologi secara umum, khususnya terhadap formasi pembawa endapan batubara. Daerah penyelidikan secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Pasir, Provinsi Kalimantan Timur atau secara geografis dengan koordinat 01 o 52 00 02 o 07 00 LS dan 115 o 52 00 115 o 07 00 BT. Daerah inventarisasi adalah Cekungan Kutai bagian selatan yang diisi oleh batuan sedimentasi sejak osen hingga Plio Plistosen yang menghasilkan Formasi Tanjung, Berai, Pamaluan dan Warukin; Formasi Tanjung dan Formasi Warukin merupakan formasi pembawa batubara. Formasi Tanjung adalah yang dijadikan sasaran inventarisasi karena mempunyai nilai kalori yang cukup tinggi. Hasil interpretasi Daerah Muser dibagi 2 (dua) blok yaitu Blok Liburdinding dan Lolo. Dalam Blok Liburdinding batubara ditemukan 6 (enam) lapisan batubara dengan ketebalan berkisar dari 0,50 m sampai dengan >6,00 m. Dalam Blok Lolo batubara ditemukan 3 (tiga) lapisan batubara dengan ketebalan berkisar dari 0,50m sampai dengan 10,00m. Hasil analisa kimia menunjukkan bahwa batubara Formasi Tanjung mempunyai nilai kalori 6615 7670 kal/gram, sulphur 1,00 5,31%, dan abu 2,50 14,77%. Sumber daya batubara di Blok Liburdinding sebesar 9,20 juta ton dan di Blok Lolo sebesar 15,3 juta ton. Total sumber daya batubara (Tereka) di daerah Muser adalah 24,50 juta ton dihitung sampai kedalaman 100 meter. Kolokium Hasil Lapangan DIM, 2005 25-1
1. PNDAHULUAN Untuk membantu Pemerintah Daerah dalam membantu penyediaan data-data mengenai sumberdaya batubara, maka dalam Tahun anggaran 2004 DIK-S Direktorat Inventarisasi Sumber Daya Mineral telah melakukan Inventarisasi Batubara Marginal di Daerah Muser, Kabupaten Pasir, Provinsi Kalimantan Timur. Hasil yang diharapkan adalah untuk melengkapi data geologi tentang batubara dalam Cekungan Kutai, pemutahiran BANK DATA DIM, terutama dalam rangka pembaharuan data Neraca Sumberdaya dan Cadangan Batubara Indonesia., membantu PMDA dalam penyediaan data-data mengenai sumberdaya batubara untuk dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam penentuan kebijaksanaan dan perencanaan di sektor pertambangan. Secara administratif daerah inventarisasi termasuk wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur dan Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. Secara geografis daerah penyelidikan terletak pada koordinat 115 o 52 00 115 o 07 00 Bujur Barat dan 01 o 52 00 02 o 07 00 Lintang Selatan (Gambar 1). 2. KADAAN GOLOGI Daerah Muser termasuk kedalam merupakan bagian dari Cekungan Kutai (Gambar 3) dan terletak dalam Peta Geologi Lembar Sampanahan litologi dapat dibagi menjadi 4 (empat) jenis batuan, yaitu Batuan Sedimen, Batuan Beku, Batuan Gunungapi dan Batuan Tektonik (Tabel 1). Batuan sedimen yang berkembang di daerah inventarisasi adalah Aluvium (Qa), Formasi Pamaluan (), Formasi Berai (Tomb), Formasi Tanjung () dan Formasi Pitap. Batuan Beku berupa batuan Diorit. Batuan Gunungapi adalah Formasi Haruyan (), litologinya terdiri dari batuan utama berupa leleran lava bersusunan basal, sisipan breksi aneka bahan, menjemari dengan Formasi Pitap; umurnya diperkirakan Kapur Akhir. Batuan pembawa batubara di daerah inventarisasi adalah Formasi Tanjung yang sebarannya menerus dari utara ke selatan dan formasi ini merupakan sasaran yang akan dilakukan inventarisasi batubara mengingat dari data-data terdahulu di sebelah utara ketebalan batubara mencapai 6,00 meter dengan kualitas > 6000 kal/gr. Struktur geologi yang berkembang di daerah Lembar Sampanahan berupa perlipatan, sesar turun dan sesar naik berarah timurlau-baratdaya. 3. HASIL PNYLIDIKAN Hasil penyelidikan di daerah Muser dibagi menjadi 2 Blok yaitu Blok Liburdinding dan Lolo. Blok Liburdinding Blok ini, terletak sebelah baratdaya, batubara ditemukan dalam Formasi Tanjung; terdapat 6 (enam) lapisan batubara dengan ketebalan berkisar dari beberapa cm sampai dengan >6,00m dan kemiringan berkisar dari 10 o 52 o. Blok Lolo Blok ini, terletak sebelah timurlaut, batubara ditemukan dalam Formasi Tanjung; terdapat 4 (empat) lapisan batubara dengan ketebalan berkisar dari beberapa cm sampai dengan >10,00m dan kemiringan berkisar dari 10 o 80 o. 4. Kualitas Batubara Hasil analisa kimia batubara ddalam Formasi Tanjung adalah sebagai berikut : Kandungan air tertambat (M) 1,79-9,53 % Abu (Ash) 1,63 21,13% Sulphur 1,00 5,24 % Nilai kalori (CV) 6090 7670 kal/gram. 5. Interpretsi Interpretasi lapisan batubara di Daerah Muser dan Sekitarnya membentu suatu cekungan-cekungan kecil yang mana dipisahkan oleh struktur geologi; dalam pembahasannya akan dibagi dalam 2 (du) blok yaitu Blok Liburdinding dan lolo. Blok Liburdinding Blok Liburdinding membentuk suatu antiklin yang menyempit kearah utara dan dipisahkan oleh suatu sesar mendatar yang memanjang hampir utara selatan. Ditemukan 6 (enam) lapisan batubara yaitu : Lapisan 1, ketebalan >1,00 - >3,00m, kemiringan 20 o 38 o. Lapisan 2, ketebalan 1,10 meter, kemiringan 14 o. Lapisan 3, ketebalan >0,50 - >6,00m, kemiringan 8 o 62 o. Lapisan 4, ketebalan >0,50, kemiringan 23 o 52 o. Lapisan 5, ketebalan 0,70 meter, kemiringan 15 o. Lapisan 6, ketebalan 0,60 meter, kemiringan 45 o. Kolokium Hasil Lapangan DIM, 2005 25-2
Blok Lolo Blok Lolo membentuk suatu sinklinorium berarah hampir utara selatan, Ditemukan 3 (tiga) lapisan batubara yaitu : Lapisan 1, ketebalan 1,5; 10; >3,5; >1,7 meter kemiringan 10 o 80 o. Lapisan 2, ketebalan 1,30 2,50m, kemiringan 18 o 43 o. Lapisan 3, ketebalan 1,20 1,40m, kemiringan 24 o 54 o. 6. Sumberdaya Batubara Perhitungan sumberdaya batubara berdasarkan singkapan yang ditemukan (tereka) dengan kriteria sebagai berikuti : Sebaran ke arah jurus perlapisan batubara didasarkan atas singkapan batubara yang dapat dikorelasikan, dibatasi sampai 1.000 meter dari singkapan. Sebaran ke arah kemiringan dihitung sampai kedalaman 100m tegak lurus (vertikal) dari permukaan singkapan dengan kata lain lebar kearah kemiringan m/sin, adalah sudut kemiringan lapisan batubara. Berat jenis batubara berdasarkan hasil analisa batubara Tebal batubara yang dihitung lebih dari 0,50 meter. Dari hasil perhitungan sumberdaya batubara terindikasi sampai kedalaman 100 meter di Blok Liburdindingi Pelakan sebesar 9,20 juta ton dan Blok Lolo sebesar 15,3 juta ton; Total sumberdaya daerah Muser 24,50 juta ton. 4. KSIMPULAN Dari hasil interpretasi Blok Liburdinding dan Lolo cukup prospek untuk dikembangkan lebih lanjut. Hasil analisa kimia Batubara daerah Muser dan sekitarnya : Kandungan air tertambat (M) 1,79-9,53 % Abu (Ash) 1,63 21,13% Sulphur 1,00 5,24 % Nilai kalori (CV) 6090 7670 kal/gram. Sumberdaya batubara tereka sampai kedalaman 1000 meter di Blok Liburdindingi Pelakan sebesar 9,20 juta ton dan Blok Lolo sebesar 15,3 juta ton; Total sumberdaya daerah Muser 24.50 juta ton. DAFTA PUSTAKA Geoservice eport No.10.151, 1980; ecent Development in Indonesia Coal Geology, (Unpublished). Hidayat dan Umar, 1994; Peta Geologi Lembar Balikpapan, skala 1 : 250.000, Kalimantan, PPPG, Bandung. Koesoemadinata,.P., dan Hardjono., 1977; Kerangka sedimenter endapan batubara Tersier Indonesia. Pertemuan Ilmiah Tahunan ke VI, IAGI. eineck, H.., and Sigh. I.B, 1980; Depositional Sedimentary nvironments, Springer-Verlag, Berlin.. Heryanto, dkk, 1994; Peta Geologi Lembar Sampanahan skala 1 : 250.000, Kalimantan, PPPG, Bandung. Kolokium Hasil Lapangan DIM, 2005 25-3
Muara Wahau Sepinang KALIMANTAN Pulung Adas K A L I M A N T A N T I M U Sangkinah BONTANG Muara Kaman Tenggarong Muara Badak Sangkulirang Tanah Merah Tanjung Bengalun SAMAINDA 1 LU 0 Pulung Muara Payang Penajam Belimbing BALIK PAPAN S L A T M A K A S A 1 LS Longikis 117 BT TANAH GOGOT 2 LS 115 BT 116 BT 117 BT 118 BT Gambar 1. Peta Lokasi Daerah Inventarisasi Kolokium Hasil Lapangan DIM, 2005 25-4
U Sampurna High 0 250 km M A L A Y S I A Kuching High TAAKAN BASIN Mangkalihat idge Pontianak MLAWI-KTUNGAU BASIN KUTAI BASIN Samarinda Lokasi Daerah Inventarisasi Palangkaraya Banjarmasin BAITO BASIN Meratus High ASM-ASM BASIN Gambar 2. Peta Cekungan-cekungan di Kalimantan. Kolokium Hasil Lapangan DIM, 2005 25-5
Tabel 1. Stratigrafi Daerah Muser dan Sekitarnya UMU LITO LOGI KTANGAN TBAL (m) LINGKUNGAN PNGNDAPAN K U A T HOLOSN PLISTOSN Qa ALUVIAL (Qa), berupa kerakal, kirikil, pasir, lanau dan lumpur, terendapkan di sungai dan rawa. - Sungai PLIOSN T S M I O S N Akhir Tengah Awal Tmw Formasi Pamaluan () Terdiri dari batulempung dengan sisipan batupasir, napal dan batugamping. 2500 Neritik dangkal-neritik dalam I OLIGOSN Tomb Formasi Berai (Tomb) Terdiri dari batugamping dengan sisipan napal dan batulempung. 1250 Laut dangkal OSN Formasi Tanjung () Perselingan antara batupasir, batulempung, batulanau, batugamping dan konglomerat. 400 Darat-Laut dangkal PALOSN K A P U Akhir Ksp Formasi Pitap (Ksp) Perselingan antara batupasir, batulempung, batulanau, serpih, rijang, breksi aneka bahan, olistolit batugamping dan lava basal. Formasi Haruyan () Terdiri dari batuan utama terdiri dari leleran lava bersusunan basal, sisipan tufa, breksi aneka bahan. umpang palung busur Awal J U A Akhir Tengah Mub Batuan Ultrabasa (Mub), terdiri dari peridotit, harzburgit, gabro dan serpentinit. Awal Kolokium Hasil Lapangan DIM, 2005 25-6
Ld-34 Ld-31 Ld-36 0,70m Ld-32 0,40m Ld-29 Ld-19 Ld-18 0,25m Ld-17 0,50m Ld-01 Ld-02 >6,00m Ld-08 52 Ld-03 0,70m 40 >3,00m 38 Ld-04 20 >1,00m 89 60 Ld-07 52 0,70m Ld-13 >0,50m 42 42 Ld-20 45 Ld-14 62 23 Ld-06 Ld-16 5,20m 1,50m 10 22 Ld-37 22 Ld-05 >0,90m 22 25 14 8 Ld-10 8 Ld-38 2,50m Ld-15 12 >0,50m Ld-25 1,10m 15 Ld-35 > Ls-02 7,40m 13 Ls-03 7,40m 17 15 Ls-04 7,40m Ls-05 35 0,70m 14 Ls-01 18 >0,50m Ls-18 >3,00m Ls-03 >1,00m 20 Ls-25 10 >1,70m 12 Ls-24 >2,00m 72 80 17 Ls-13 > Ls-22 1,50m Ls-21 3,00m 7,00m Tek Ls-23 1,00m Ls-21 1,10m Ls-20 0,40m 1,00m 24 Ls-16 Ls-15 19 28 Ls-14 28 Ls-12 23 43 10 Ls-17 0,95m 54 17 Ls-19 >2,10m Qa Qa Ls-27 10 0,25m 115 52'00" BT 01 52' 00"LS 115 55'00" BT 116 00'00" BT 116 05'00" BT 116 07'00" BT Tmw Ksp Tomb Keluang Lolo Kdi 9.790.000 01 55' 00"LS S u n g a i K e n d i l o Bekoso 9.785.000 Lampesu SSA KNDILO Ksp Tmw 9.780.000 SSA SLUDAN 02 00' 00"LS Tomb 9.775.000 Lapisan 6 Lapisan 4 Lapisan 3 Lapisan 1 9.770.000 02 05' 00"LS Lapisan 5 Liburdinding Lapisan 2 Petangis 02 07' 00"LS 375.000 380.000 385.000 390.000 395.000 400.000 Gambar 2. Peta Geologi dan Sebaran Batubara daerah Muser dan Sekitranya Kolokium Hasil Lapangan DIM, 2005 25-7