BAB III METODE PENELITIAN. Dalam rancangan penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif, seperti

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif ini peneliti melihat hubungan variable terhadap obyek yang diteliti lebih

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data tersebut dan penampilan hasilnya (Arikunto, 2002).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana

BAB III METODE PENELITIAN. dibuat secara sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang. betul-betul dan mudah diikuti secara mendasar.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan locus of control dengan stres kerja karyawan CV. Duta Malang. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angka-angka dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan logis, sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul dan mudah

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengunakan metode penelitian kuantitatif sebagai upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka-angka yang kemudian dianalisa.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran angka tersebut, serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat dan sesuai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu penelitian yang prosesnya banyak menggunakan angkaangka

BAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. a. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karakteristik dan tujuan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Dimana gejala ini adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. teori-teori yang ada melalui pengukuran variabel-variabel dengan prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. inferensial atau dalam rangka pengujian hipotesis sehingga diperlukan. kuantitatif maupun kualitatif (Azwar, 2004).

diri dengan kepuasan hidup, dimana lansia yang memiliki kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan penelitiannya.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunahkan pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oleh peneliti dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Dalam rancangan penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif, seperti yang di jelaskan Arikunto bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap terhadap data serta penampilan dari hasilnya. (Arikunto, 2002). Sedangkan menurut Margono (1997) dalam Darmawan (2013:37) penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif yaitu merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala atau fenomena-fenomena yang ada menurut apa adanya (natural), dengan menggunakan analisa data pengolahan statistik yang berupa angka-angka. Sedangkan sifat penelitian ini adalah berbentuk explanatory atau penjelasan, karena penelitian ini bertujuan menyoroti dan memberi penjelasan tentang faktor yang paling dominan penyebab stres yang dialami oleh wasit sepakbola. B. IDENTIFIKASI VARIABEL Variabel adalah objek penelitian,ataupun apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. (Arikunto, 2006:116). 47

48 Dalam penelitian social dan psikologi, suatu variable tidak mungkin hanya berkaitan dengan satu variable lain saja melainkan selalu saling berpengaruh dengan variable lainnya. Oleh karena itu, seorang peneliti perlu melakukan identifikasi terlebih dahulu terhadap variable penelitiannya. Identifikasi variable merupakan langkah penetapan variable-variabel utama dalam penelitian dan fungsinya masing-masing (Azwar.2013). Variable dalam penelitian ini adalah Takut gagal, Takut akan agresi fisik, Masalah Pengaturan Waktu dan Konflik Interpersonal C. DEFINISI OPERASIONAL Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variable atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variable tersebut. (Singarimbun & Efendi,1989:46). Definisi operasional melekatkan arti pada suatu konstruk atau variable dengan cara menetapkan kegiatan kegiatan atau tindakan tindakan yang perlu untuk mengukur konstruk atau variabel itu (Kerlinger, 2000:49). a. Takut Gagal: Rasa takut akan kegagalan dalam bertugas (kurang konsentrasi). b. Takut akan Agresi Fisik Rasa takut akan ancaman agresifisikdari pemain, pelatih dan supporter.

49 c. Konflik Interpersonal Interaksi wasit dengan pelatih, pemain dan supporter yang menimbulkan konflik. d. Masalah Pengatuturan Waktu Konflik yang terjadi akibat pembagian waktu bertugas menjadi wasit dengan keluarga. e. Wasit Sepakbola Wasit sepakbola merupakan pemimpin pertandingan sepakbola yang bertugas mengatur jalannya pertandingan sesuai rule of the game. D. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. (Arikunto, 2010:173). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wasit yang bertugas di Asosiasi PSSI Kota Blitar. b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi (Arikunto, 2010:175). Menurut Champion (1981) dalam Darmawan (2013:143) menjelaskan bahwa ukuran

50 sampel yang efektif berjumlah 30 s.d 60 dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah 30 sampel wasit. c. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling kuota dimana dalam pengambilan sampel ini peneliti mengambil berdasarkan kuota yang diinginkan yaitu 30 orang dimana ukuran sampel yang efektif minimal 30 orang dan wasit yang berada diwilayah Assosiasi PSSI Kota Blitar tidak terlalu banyak. Oleh sebab itu mengapa peneliti menggunakan teknik sampel kuota. E. METODE PENGUMPULAN DATA Data adalah keterangan tentang sesuatu objek penelitian yang diperoleh di lokasi penelitian (Bungin, 2006:119). Dalam penelitian ini,peneliti menggunakan beberapa metode dalam mengumpulkan data, atau informasi terkait dengan dan relevan dengan permasalahan yang di hadapi, dengan artian data tersebut sahih, berkaitan, mengena dan tepat, adapun metodenya yaitu : 1. Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Angket dibagikan melalui daftar pertanyaan kepada responden penelitian yaitu Wasit Sepakbola di Assosiasi PSSI Kota Blitar. Jenis yang digunakan adalah Angket langsung tertutup, yaitu yang diisi langsung diberikan dan diisi oleh subyek dan telah disediakan beberapa alternatif jawaban yang harus dipilih oleh subyek.

51 2. Observasi Observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi pasrtisipan penuh, dalam observasi ini peneliti terlibat langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Observasi digunakan untuk untuk tahap awal survey. Dan selanjutnya observasi juga dilakukan pada saat pelaksanaan penelitian pembentukan faktor stres dan didapatkan personel yang mengalami stres sebagai responden dalam penelitian. 3. Wawancara Wawancara atau interviu adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Dimana penggunaan wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara tak berstruktur (Bebas) yang mana dalam wawancara tak berstruktur ini tidak mempersiapkan daftar pertanyaan sebelumnya. (Nasution 2003:113) F. INSTRUMEN PENELITIAN Dalam penelitian ini terdapat satu variabel yang ingin diungkap yaitu stres pada wasit sepakbola. Adapun instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala, karena skala ini digunakan untuk menjaring seluruh data yang dibutuhkan. Skala untuk mengukur variabel stres kerja wasit peneliti mengembangkan skala berdasarkan kajian teori stres. Dalam penelitian pengukuran stres wasit menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan metode penskalaan

52 pernyataan sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. (Sugiyono, 2001:86). Adapun bentuk skala dalam penelitian ini berupa pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban yang harus dipilih oleh responden. Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung tertutup, yaitu angket yang langsung diberikan dan diisi oleh subyek dan telah disediakan beberapa alternatif jawaban yang harus dipilih oleh subyek. Angket penelitian ini berupa skala psikologi yang disusun berdasarkan skala Likert yaitu skala yang berisi pernyataan-pernyataan sikap (attitude statement). Pernyataan sikap adalah suatu pernyataan mengenai objek sikap yang menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya, yang telah dimodifikasi dengan alternatif jawaban berupa : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Cara pengukurannya adalah dengan menghadapkan seseorang responden dengan beberapa pernyataan yang diajukan dalam kuesioner dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban. Data yang berhasil dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya akan diukur dengan bobot hitung 4 sampai 1 pada favorable dan 1 sampai 4 pada unfavorable, dengan kategori : a. Sangat sesuai dengan bobot 4 (favorable) dan bobot 1 (unfavorable) b. Sesuai dengan bobot 3 (favorable) dan bobot 2 (unfavorable) c. Tidak sesuai dengan bobot 2 (favorable) dan bobot 3 (unfavorable) d. Sangat tidak sesuai dengan bobot 1 (favorable) dan bobot 4 (unfavorable)

53 Berdasarkan fenomena yang telah ditemukan dilapangan melalui wawancara dan observasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya, maka aitem-aitem yang disusun dalam angket. Aitem-aitem yang terdapat pada skala mengarah pada pernyataan Favourable. Pernyataan Favourable merupakan pernyataan yang berisi hal-hal positif atau mendukung terhadap obyek sikap. (Saifudin, 2001:43) Pernyataan unfavourable (UF) merupakan pernyataan yang berisi hal-hal yang negatif yakni tidak mendukung atau kontra terhadap objek sikap yang hendak diungkap. (Azwar, 2000:107) Blue print skala faktor penyebab stres didasarkan Hasil penelitian Rainey (1995) Sportpsychologie Bulletin dalam Hoedaya (2007:19) yang terdiri dari empat aspek yaitu: 1. Takut Gagal Takut kehilangan konsentrasi dalam bertugas. 2. Takut akan Agresi Fisik Takut akan agresivitas yang dilakukan pemain, pelatih dan supporter 3. Konflik Interpersonal Menghadapi pelatih, pemain dan supporter yang mudah tersinggung. 4. Masalah pengaturan waktu Konflik yang terjadi akibat waktu bertugas menjadi wasit dengan keluarga Blue Print Skala Penyebab Stres bisa dilihat pada tabel 3.1:

54 Tabel 3.1 Blueprint Skala Analisa Faktor Penyebab Stres Variable Indikator No Item Favorabel Unfavorabel Total Item Takut Gagal Takut akan agresi fisik Masalah pengaturan waktu Konflik Interpersonal Takut kehilangan konsentrasi Takut Agresi fisik dari pemain Takut Agresi fisik dari pelatih Takut Agresi fisik dari supporter Konflik pembagian waktu pekerjaan dengan keluarga 18, 19, 20, 21, 22, 24 23 7 1, 2, 3 3 4, 5-2 6, 8 7 3 9, 25, 28 26, 27,29, 30 7 Konflik dengan pemain 10, 11, 12 13 4 Konflik dengan pelatih 16 15 2 Konflik dengan supporter 14, 17-2 G. VALIDITAS DAN REALIBILITAS 1. Validitas Instrumen Menurut Azwar (2012:10) validitas adalah ketepatan dan kecermatan instrumen dalam menjalankan fungsi ukurnya. Di katakan valid apabila mampu mengungkap dengan akurat dan teliti datamengenai atribut yang dirancang untukmengukurnya. Untuk mengetahui validitas angket maka peneliti menggunakan rumus korelasi Product Moment dari Karl Pearson (Azwar, 2013:81).

55 Adapun rumus korelasi Product Moment dari Karl Pearson ialah : r xy n( n( XY ) ( X )( Y) 2 2 2 X ) ( X ) n( Y ) ( Y) 2 Dimana: r xy = koefisien korelasi suatu butir/item N = jumlah subyek X = skor suatu butir/item Y = skor total (Arikunto, 2005:72) Dalam menentukan validitas pada kuesioner tentang faktor penyebab stress perhitungan validitas dengan menggunakan bantuan komputer versi SPSS (Statistical Product and Service Solution) 18.0 for windows. 1. Reliabilitas Instrumen Menurut Sugiono (2005) Pengertian Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Realibilitas tes adalah tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Menurut Arikunto (2002) untuk menguji reliabilitas digunakan teknik Alpha Cronbach dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal bila memiliki koefisien keandalan alpha sebesar 0,6 atau lebih, jadi apabila koefisien reliabiltasnya mendekati 0,01 itu berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Adapun rumusnya ialah:

56 r k k 11 1 1 t 2 b 2, (Arikunto, 1999: 193) V Dimana: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 2 b = jumlah varian butir/item 2 V t = varian total 2. METODE ANALISA DATA Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data, analisa data adalah mengelompokkan, membuat, suatu urutan, memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca. Adapun metode analisa data dalam penelitian ini adalah menggunakan analisa faktor sebagai berikut: Xi=Ai1F+Ai2F2+Ai3F3+... AimFm+Vi Ui Keterangan: Xi AiM : variabel standart ke i :koefisien multiple regresion dari variable Ipada faktor umum. F Vi : faktor umum : koefisien standarized regresion dari variabel i pad factor khusus(unique) i. Ui M : faktor khusus bagi variable i : jumlah dari faktor-faktor umum

57 Faktor-faktor umum sendiri dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variable yang dapat diamati. Adapun formula rumus adalah sebagai berikut: Fi= Wi1 Xi+ Wi2X2+Wi3X3+...+Wik Xk Keterangan: Fi Wi K : estimasi faktor ke-i : bobot atau koefisien nilai faktor : jumlah variable Adapun secara umum urutan langkah-langkah dalam pengujian data hasil penelitian ini dapat dijabarkan menjadi beberapa tahap yaitu: 1. Uji independensi variable dalam Matrik Korelasi Data yang sudah terkumpul dimasukkan file untuk diproses dengan bantuan sistem komputer yaitu penggunaan excel untuk awalnya, kemudian dimasukkan kedalam yang menghasilkan matrik korelasi berdasarkan koefisien korelasi. Berdasarkan koefisian korelasi ini dapat teridentifikasi antara variable-variable yang hampir tidak mempunyai korelasi dengan variable lain, untuk dapat dikeluarkan dalam analisis selanjutnya. Dari uji dependensi juga diidentifikasi empat variable yang menimbulkan masalah kolinieritas. Jika terjadi keempat variable dengan koefisien korelasi lebih tinggi dari 0,8 maka ke empat variable dapat di jadikan atau dipilih salah satunya untuk dilakukan analisis.

58 2. Ekstraksi faktor Pada tahap ini variable disusun kembali berdasarkan pola korelasi dari langkah uji independensi variable, untuk diproses dalam menentukan jumlah faktor yang diperlukan untuk mewakili data. Dari metode beberapa metode ekstraksi dapat menentukan beberapa faktor yang layak diterima, berdasarkan metode beberapa krieria yaitu: besarnya nilai eigenvalue tiap faktor yang muncul dalam print out computer. Kedua, dari prosentase varian total yang dijelaskan (accounted) oleh sejumlah faktor yang berbeda. 3. Rotasi faktor Setelah dari ekstraksi faktor, langkah berikutnya yaitu mentransformasikan matrik faktor hasil ekstraksi, menjadi matrik faktorbaru yang lebih mudah untuk diintrepretasikan. Hal ini dilakukan karena salah satu tujuan analisis faktor adalah mengidentifikasi faktor-faktor mean yang substantif bermakna (dalam artian faktor tersebut meringkas variabel-variabel yang diukur menjadi variable besar yang lebih sedikit jumlahnya). 4. Penggunaan hasil analisis Dari hasil analisis dapat dipergunakan untuk melakukan sebuah interpretasi dan pembuatan suatu kesimpulan. Adapun penggunaan secara umum dapat dipakai sebagai berikut:

59 a. Faktor penafsiran faktor Berdasarkan inisial faktor, yaitu menggunakan final (rotated) faktor dapat diketahui penafsiran tentang apa nama dan pengertian (konsep) dari faktor yang memadai tersebut. Dengan menggunakan kriteria faktor faktor loading minimum, dapat mengelompokkan variable kedalam faktor tertentu. Dari hasil identifikasi faktor ini, juga dapat dilakukan penggabungan variable terukur menjadi variable majemuk (composit variable) atau memilih variable terkuat (dominan) untuk mewakili varibale terukur. b. Korelasi antar faktor Dengan memakai system rotasi model varimax, dapat mengetahui korelasi antara satu faktor dengan faktor yang lainnya. c. Reliabilitas dan validitas Dalam penelitian ini setiap butir skala psikologi (instrumen) mengukur satu variable, sehingga faktor loading dapat dipergunakan sebagai alat untuk menentukan reliabilitas dan validitas konstruk ditafsirkan dengan menggunakan faktor tertentu dan koefisien phi (korelasi antar faktor) koefisien gamma (faktor loading) menggambarkan kekuatan butir-butir intrumen (variabel terukur) menyatu antara satu dengan yang lainnya.