Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p Online at :

dokumen-dokumen yang mirip
Key words: chicken nuggets, broiler chicken livers, the fat content, elasticity, flavour

Kata kunci: nugget ayam, hati ayam, vitamin A, zat besi, kesukaan.

Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p Online at :

PENDAHULUAN. Bidang teknologi pangan terus mengalami perkembangan dari tahun ke

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

) FLOUR AS A SUBSTITUTION OF TAPIOCA FLOUR ON WATER CONTENT, WATER HOLDING CAPACITY, ELASTICITY, AND SHEAR FORCE OF BEEF MEATBALL

STUDI TENTANG PENAMBAHAN JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) TERHADAP KUALITAS KIMIA NUGGET AYAM

PENGARUH BERBAGAI FILLER (BAHAN PENGISI) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK BEEF NUGGET

EVALUASI MUTU MI INSTAN YANG DIBUAT DARI PATI SAGU LOKAL RIAU. Evaluation on the Quality of Instant Noodles Made From Riau Sago Starch

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar masyarakat. Sampai saat ini produk-produk sumber protein

PENGARUH BERBAGAI FILLER (BAHAN PENGISI) TERHADAP KARAKTERISTIK DAN DAYA TERIMA CHICKEN NUGGET SKRIPSI. Oleh MARGI KUSUMANINGRUM

Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p Online at :

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG AREN ( Arenga pinnata) TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN AKSEPTABILITAS KORNET IRIS ITIK PETELUR AFKIR

SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK BEEF NUGGET MENGGUNAKAN TEPUNG YANG BERBEDA (Physic and organoleptic characteristic of beef nugget using different flour)

KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK NUGGET FORMULAS IKAN TONGKOL DAN JAMUR TIRAM PUTIH YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI. Program studi pendidikan biologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

METODE. Waktu dan Tempat

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

SKRIPSI. SUBSTITUSI TEPUNG TAPIOKA DENGAN TEPUNGBIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus)terhadap KUALITAS KIMIA NUGGET DAGING AYAM

JURNAL ILMU TERNAK, DESEMBER 2016, VOL.16, NO.2

PENGARUH SUBSTITUSI DAGING SAPI DENGAN KULIT CAKAR AYAM TERHADAP DAYA IKAT AIR (DIA), RENDEMEN DAN KADAR ABU BAKSO SKRIPSI. Oleh:

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

BAB I PENDAHULUAN. kandungan protein yang tinggi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

STUDI PEMBUATAN MI INSTAN SAGU DENGAN VARIASI PENAMBAHAN JUMLAH DAGING IKAN PATIN

PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS TAHU PADA PEMBUATAN NUGGET Nyi Mas Indang 1, Parlin Dwiyana 2

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian melalui eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

1 I PENDAHULUAN. Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis Penelitian, dan (1.7) Waktu

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan

I. PENDAHULUAN. produk yang praktis dan digemari adalah chicken nugget. Chicken nugget

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

BAB I PENDAHULUAN. sangat terkenal dan digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena memiliki

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI SUBSTITUSI TEPUNG TAPIOKA DENGAN TEPUNG BIJI NANGKA

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap pemenuhan nilai gizi

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

KUALITAS FISIKOKIMIA NAGET AYAM YANG MENGGUNAKAN FILER TEPUNG SUWEG (Amorphophallus campanulatus B1). Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

PENGARUH PROPORSI BANDENG (Chanos chanos)-menjes TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK NUGGET BANDENG PROPOSAL SKRIPSI

Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, April 2017, Hal Vol. 12 No. 1 ISSN :

PENGARUH SUBSTITUSI SUKROSA DENGAN FRUKTOSA PADA PROSES PEMBUATAN ROTI BERBAHAN DASAR TEPUNG TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA SKRIPSI.

SIFAT ORGANOLEPTIK NUGGET DAGING BROILER MENGGUNAKAN TEPUNG TEMPE. Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115

DEMO MASAK DIES NATALIS KE-35 UNIKA SOEGIJAPRANATA 2017

PENDAHULUAN. Sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai daging ayam karena. Sebagai sumber pangan, daging ayam mempunyai beberapa kelebihan lainnya

I. PENDAHULUAN. Daging merupakan makanan yang kaya akan protein, mineral, vitamin, lemak

MANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

SUBSTITUSI EKSTRAK AMPAS TEBU TERHADAP LAJU KEASAMAN DAN PRODUKSI ALKOHOL PADA PROSES PEMBUATAN BIOETHANOL BERBAHAN DASAR WHEY

METODOLOGI PENELITIAN

SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK NUGGET GURAMI DENGAN MENGGUNAKAN PATI GARUT, MAIZENA, DAN TAPIOKA SEBAGAI FILLER PROPOSAL SKRIPSI

PEMANFAATAN DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) SEBAGAI BAHAN CAMPURAN NUGGET IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis C.)

BAB III METODE PENELITIAN

e jurnal boga online 3 new 3, yudisium bulan oktober 2014 hal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis pelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

Jajang Gumilar, Obin Rachmawan, dan Winda Nurdyanti Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

DAYA IKAT AIR, ph DAN SIFAT ORGANOLEPTIK CHICKEN NUGGET YANG DISUBSTITUSI DENGAN TELUR REBUS

METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan

Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu 4 o C

PENGARUH PENGGUNAAN BUBUR BUAH LABU KUNING KUKUS SEBAGAI FAT REPLACER TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK REDUCED FAT COOKIES JAGUNG

KADAR PROTEIN, KADAR KALSIUM, DAN KESUKAAN TERHADAP CITA RASA CHICKEN NUGGET HASIL SUBSTITUSI TERIGU DENGAN MOCAF DAN PENAMBAHAN TEPUNG TULANG RAWAN

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

Lilis Suryaningsih, Jajang Gumilar, Andry Pratama Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

PENGARUH PEMBERIAN ANGKAK SEBAGAI PEWARNA ALAMI TERHADAP PRODUKSI KORNET DAGING AYAM

PENGOLAHAN DAGING NUGGET. Materi 6b TATAP MUKA KE-6 Semester Genap

I PENDAHULUAN. berlebihan dapat disinyalir menyebabkan penyakit jantung dan kanker. Menurut

KUALITAS MIE BASAH DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BIJI KLUWIH (Artocarpus communis G.Forst)

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

NUGGET BANANA SKIN. Disusun oleh: Arnitya S. P. (X MIA 4/03) Theana Leoma (X MIA 4/27) SMA SANTA ANGELA. Jl. MERDEKA NO 24 BANDUNG

SOSIALISASI DAN PEMBUATAN NUGGET DARI AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG LENGKONG, KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Melalui penganekaragaman pangan didapatkan variasi makanan yang

I. PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar belakang, (1.2) Identifikasi

METODE. Bahan dan Alat

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sapi bali dikenal sebagai sapi lokal yang banyak dipelihara di Pulau Bali karena sangat

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

METODE. Materi. Rancangan

BAB III MATERI DAN METODE. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging kelinci, daging

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan dan

BAB I PENDAHULUAN. kecukupan gizi. Unsur gizi yang dibutuhkan manusia antara lain: protein, lemak,

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Penambahan Pasta Tomat Terhadap Daya Ikat Air Naget Ayam. penambahan pasta tomat, disajikan pada Tabel 7.

ABSTRAK KUALITAS DAN PROFIL MIKROBA DAGING SAPI LOKAL DAN IMPOR DI DILI-TIMOR LESTE

Lampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit

Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

Sifat Kimia dan Palatabilitas Nugget Ayam Menggunakan Jenis dan Konsentrasi Bahan Pengisi yang Berbeda

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN TEPUNG TERIGU DENGAN TEPUNG JAGUNG TERHADAP PRODUKSI NUGGET DAGING AYAM

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

POTENSI TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.), TEPUNG TEMPE DAN TEPUNG UDANG REBON DALAM PEMBUATAN KUKIS

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

TEKNOLOGI PENGOLAHAN NUGGET

2ooG KUALITAS FISIK DAN ORGANOLEPTIK DAGING AYAM BROILER YANG RANSUMNYA DIBERI PENAMBAHAN MINYAK IKAN YANG MENGANDUNG OMEGA3 SKRIPSI MAD TOBRI

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

KUALITAS DAGING SAPI SEGAR DI PASAR TRADISIONAL KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

Transkripsi:

Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, p 295 300 Online at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj KADAR PROTEIN DAN KEEMPUKAN NUGGET AYAM DENGAN BERBAGAI LEVEL SUBSTITUSI HATI AYAM BROILER THE PROTEIN CONTENT AND TENDERNESS OF CHICKEN NUGGETS WITH VARIOUS LEVEL OF BROILER LIVERS SUBSTITUTION D. A. Wijayanti, A. Hintono dan Y. B. Pramono Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Universitas Diponegoro ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein dan keempukan pada pembuatan nugget ayam yang disubstitusi hati ayam broiler. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan yang meliputi T 0 =0%, T 1 =10%, T 2 =20%, T 3 =30%, dan T 4 = 40%. Data hasil penelitian diolah secara statistik menggunakan analisis ragam pada taraf signifikansi 5% dan apabila terdapat pengaruh nyata terhadap nilai kadar protein dan keempukan dilanjutkan dengan Uji Wilayah Ganda Duncan. Berdasarkan analisis ragam diketahui bahwa nugget ayam dengan substitusi hati ayam broiler memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05) pada kadar protein dan keempukan. Kata kunci : nugget ayam, hati ayam broiler, kadar protein, keempukan ABSTRACT The experiment were conducted to determine the protein content and tenderness of chicken nuggets with of broiler livers substitution. The research design was completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 4 replications T 0 = 0%, T 1 = 10%, T 2 = 20%, T 3 = 30% and T 4 = 40%. The data were analyzed by ANOVA at a significant of 5% and if the results showed that significant of the protein content and tenderness were continued by Duncan Multiple Range Test. The result showed that chicken nuggets with broiler livers substitution significant (P<0,05) on the protein content and tenderness. Keywords: chicken nuggets, broiler liver, protein content, tenderness PENDAHULUAN Nugget merupakan suatu produk olahan yang dibuat dari daging tanpa kulit dan tulang yang digiling, diberi bumbu, dicampur bahan pengikat kemudian dicetak menjadi bentuk tertentu, dan dilumuri tepung panir kemudian digoreng (Bintoro, 2008). Nugget sendiri pada dasarnya adalah produk Restructured meat yang menggunakan teknik pengolahan daging dengan memanfaatkan daging kualitas rendah atau memanfaatkan potongan daging yang relatif kecil dan tidak

Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, halaman 296 beraturan, kemudian dilekatkan kembali menjadi ukuran yang lebih besar (Purnomo, 2000). Daging ayam merupakan bahan yang sering digunakan dalam pembuatan nugget atau yang lebih dikenal dengan chicken nugget. Menurut Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan (2010) daging ayam memiliki kandungan protein sebesar 18,20 gram, lemak sebesar 25 gram, serta memiliki kalori sebesar 404 Kkal per 100 gram daging ayam. Daging ayam merupakan sumber protein hewani yang berkualitas tinggi, mengandung asam amino essensial yang lengkap dan asam lemak tidak jenuh (ALTJ) yang tinggi (Muchtadi dan Sugiyono, 1992). Harga daging ayam sebagai bahan baku yang cukup mahal membuat tidak semua orang dapat menikmatinya. Dengan fenomena seperti ini, maka diperlukan suatu alternatif proses pembuatan chicken nugget dengan subtitusi hati ayam broiler untuk mengurangi penggunaan daging ayam dengan tidak mengurangi nilai gizinya. Alasan pemilihan hati ayam broiler adalah karena bahan tersebut mudah diperoleh dipasaran dengan harga yang relatif lebih murah, rasanya banyak disukai oleh masyarakat dan memiliki kandungan nutrisi yang cukup beragam seperti protein, lemak, vitamin dan mineral. Menurut Astawan (2012), Secara umum, hati ayam mengandung banyak zat gizi, di antaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral. Vitamin yang terdapat pada hati ayam adalah B kompleks, vitamin A, vitamin B12, dan asam folat. Nilai protein hati ayam pun tidak kalah dengan daging sapi dan daging lembu. Hati ayam broiler merupakan byproduct dengan banyak manfaat sekaligus kekurangan sebagai salah satu produk pangan. Proses pengukusan pada hati ayam broiler merupakan salah satu alternatif yang digunakan untuk melarutkan kandungan kolesterol dan toksik yang berlebihan pada hati ayam broiler. Substitusi hati ayam broiler yang telah dikukus pada pembuatan nugget akan mempengaruhi kadar protein protein yang akan mempengaruhi ph produk yang dihasilkan dan adanya perubahan ph akan mempengaruhi WHC dan tekstur. Substitusi tersebut diharapkan mempunyai nilai gizi yang baik, yang mampu menambah karakteristik tekstur empuk pada nugget. Menurut Soeparno (1994), Tekstur tersendiri dipengaruhi oleh WHC oleh protein dan juiceness dari bahan yang digunakan dalam pembuatan nugget. Berdasarkan permasalahan tersebut, telah dilaksanakan suatu penelitian pembuatan nugget ayam substitusi dengan hati ayam broiler kukus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari perubahan kadar protein dan keempukan nugget ayam substitusi hati ayam broiler. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan suatu alternatif dalam pembuatan nugget dengan biaya yang lebih murah tanpa mengurangi nilai gizinya dengan memanfaatkan bay-product berupa hati ayam broiler yang memilki kandungan nutrisi yang beragam sehingga dapat saling melengkapi, serta disukai oleh masyarakat umumnya. MATERI DAN METODE Materi yang digunakan dalam penelitian adalah daging ayam broiler, hati ayam broiler, bahan pengisi, bahan pengikat, bumbu-bumbu, tepung panir dan bahan untuk pengujian kadar protein. Peralatan yang digunakan adalah labu

Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, halaman 297 destruksi, labu destilasi, pipet, timbangan elektrik, erlenmayer, buret dan pengaduk magnetik dan tekstur analyser merk LLOYD tipe TA-TX 1 Plus. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap menggunakan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan substitusi hati ayam broiler pada T 0 = 0%, T 1 =10%, T 2 =20%, T 3 =30% dan T 4 =40%. Variabel yang diukur pada penelitian ini adalah Kadar protein dan keempukan. Prosedur pembuatan nugget ayam substitusi hati ayam broiler Proses pembuatan nugget ayam sesuai dengan petunjuk Bintoro (2008) dengan sedikit modifikasi. Hati ayam yang telah dibersihkan dikukus terlebih dahulu selama ± 10 menit pada suhu diatas 100 o C, kemudian digiling. Daging ayam dan hati ayam kukus yang telah digiling terpisah ditimbang sesuai dengan perlakuan, kemudian ditambah dengan bahan pengisi, bahan pengikat dan bumbubumbu sesuai komposisi yang telah ditentukan. Adonan kemudian diletakkan kedalam alumunium foil dan dikukus hingga matang, setelah dicetak dan dilapisi putih telur dan tepung panir nugget digoreng hingga matang. Pengujian kadar protein Pengukuran kadar protein menurut Sudarmadji et al. (1997) dilakukan dengan metode Kjeldahl, metode ini ada 3 tahap yaitu detruksi, destilasi, dan titrasi. Tahap destruksi diakhiri sampai semua larutan berubah menjadi jernih. Hasil destruksi kemudian dilanjutkan dengan proses destilasi. Tahap destilasi diakhiri bila semua larutan penangkap berwarna hijau. Hasil destilasi kemudian dititrasi dengan 0,1 HCL sampai terjadi perubahan warna cairan menjadi ungu. Kadar protein kemudian dihitung dengan menggunakan rumus. Pengujian Keempukan Pengujian tekstur menurut metode Bourne (1982) dengan menggunakan alat teksture analyser merk LLOYD, tipe TA-TX 1 Plus yang dihubungkan dengan komputer. Sampel diletakkan di bawah alat penekan kemudian alat dijalankan. Besarnya ukuran tekstur dapat dilihat pada layar monitor. Nilai kekerasan nugget ayam dinyatakan dalam satuan gramforce (gf). Analisis Data Data yang diperoleh dari uji protein dan keempukan kemudian diuji normalitasnya dengan menggunakan software SPSS 16. Bila normal, hasil tabulasi diolah dengan menggunakan analisi ragam atau ANOVA. Apabila terdapat pengaruh terhadap kadar protein dan keempukan dilanjutkan dengan uji wilayah ganda Duncan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan pada taraf nyata 5%.

Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, halaman 298 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Substitusi Hati Ayam Broiler terhadap Kadar Protein Nugget Ayam Data hasil analisis kadar protein pada pembuatan nugget ayam substitusi hati ayam broiler pada perlakuan T 0 (0%), T 1 (10%), T 2 (20%), T 3 (30%) dan T 4 (40%) berpengaruh terhadap kadar protein dan memberikan hasil yang berbeda nyata (P<0,05). Hasil analisis kadar protein dapat dilihat pada pada Tabel 1. Tabel 1. Rerata kadar protein nugget ayam substitusi hati ayam broiler Ulangan T 0 T 1 Kadar Protein T 2 T 3 T 4 --------------------------------------------(%)----------------------------------------- 1 19,00 17,24 18,16 16,1 18,06 2 19,77 18,75 17,91 16,95 18,26 3 19,16 17,98 18,5 14,94 18,12 4 19,29 17,83 18,34 16,04 17,1 Rata-rata 19,30 a 17,95 b 18,23 b 16,01 c 17,88 b Keterangan : Notasi yang berbeda menunjukkan terdapat perbedaan pengaruh yang sangat nyata (P<0,05). Hasil pengujian kadar protein pada Tabel 1 menunjukkan bahwa secara umum kadar protein menurun dengan adanya substitusi hati ayam broiler pada nugget. Kadar protein nugget pada perlakuan T 0 yang paling tinggi dan berbeda nyata dengan perlakuan T 1, T 2, T 3 dan T 4. Perlakuan T 1, T 2, dan T 4 tidak berbeda nyata. Sedangkan, perlakuan T 3 yang paling rendah dan berbeda nyata dengan perlakuan T 0, T 1, T 2, dan T 4. Kandungan protein mengalami penurunan dari perlakuan T 0 hingga perlakuan T 4 diduga disebabkan adanya substitusi dari hati ayam broiler. Kandungan protein hati ayam broiler yang lebih rendah dibanding kandungan protein pada daging ayam menyebabkan terjadinya penurunan kadar protein pada nugget. Hal ini sesuai dengan Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan (2010) bahwa daging ayam memiliki kandungan protein sebesar 18,20-23,5%, sedangkan hati ayam pedaging memilki kandungan protein 16,60%. Kandungan protein pada hati ayam broiler juga dapat mengalami penurunan akibat proses pengukusan. Menurut Purnomo et al., (2000), kadar protein dalam nugget dipengaruhi oleh bahan-bahan yang digunakan pada saat proses pembuatan nugget, namun selama proses pengolahan bahan pangan dapat mengalami penurunan atau kerusakan zat gizi yang terjadi secara berangsurangsur. Perubahan zat gizi ini dapat terjadi sebelumnya, selama dan sesudah pengolahan. Menurut Badan Standarisasi Nasional (2002) dalam Laksono (2012), standar kadar protein minimum chicken nugget sebesar 12%. Apabila dibandingkan dengan nugget ayam substitusi hati ayam broiler telah memenuhi standar untuk kadar protein. sehingga, berdasarkan kandungan protein, tingkat

Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, halaman 299 substitusi hati ayam broiler sebesar 40% pada pembuatan nugget ayam masih dapat diproduksi. Pengaruh Substitusi Hati Ayam Broiler terhadap Keempukan Nugget Ayam Data hasil analisis keempukan pada pembuatan nugget ayam substitusi hati ayam broiler pada perlakuan T 0 (0%), T 1 (10%), T 2 (20%), T 3 (30%) dan T 4 (40%) berpengaruh terhadap keempukan dan memberikan hasil yang berbeda nyata (P<0,05). Hasil analisis kadar protein dapat dilihat pada pada Tabel 2. Tabel 2. Keempukan nugget ayam substitusi hati ayam broiler Ulangan Nilai Keempukan pada Perlakuan T 0 T 1 T 2 T 3 T 4 1 4.041,3 3.434,7 3.909,9 2.956,3 2.987,7 2 3.455,0 4.490,5 3.398,3 2.221,7 2.700,7 3 3.892,4 4.640,2 3.534,9 3.803,0 2.745,6 4 4.316,5 4.126,9 3.775,3 4.214,5 3.031,1 Rerata 3.926,30 ab 4.173,07 a 3.654,60 abc 3.298,87 bc 2.866,27 c Keterangan : Notasi yang berbeda menunjukkan terdapat perbedaan pengaruh yang sangat nyata (P<0,05). Nugget pada perlakuan T 4 dengan nilai rerata sebesar 2.866,27 (gf), memilki tekstur yang paling empuk dibanding perlakuan yang lain, namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan T 2 dan T 3. Sedangkan nugget pada T 1 dengan nilai rerata 4.173,07 (gf) memilki tekstur yang paling keras dibanding perlakuan lain, namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan T 0 dan T 2. Nilai keempukan pada nugget dipengaruhi oleh substitusi hati ayam broiler. Semakin tinggi substitusi hati ayam broiler maka akan semakin empuk pula nugget yang dihasilkan. Hasil pengujian pada Tabel 1 menunjukkan adanya pengaruh substitusi hati ayam broiler yang menyebabkan menurunnya nilai hardness pada nugget. Penggunaan hati ayam broiler didalam produk nugget ayam akan mempengaruhi kandungan protein, kesan juiceness dan kemampuan nuggets untuk menahan air yang terkandung. Nilai keempukan pada nugget diduga dipengaruhi oleh kadar protein yang dapat dilihat pada Tabel 2. Hal ini sesuai dengan pendapat Soeparno (1994), bahwa ada tiga komponen yang berperan dalam mementukan tekstur pada produk yaitu: a) struktur miofibril dan status kontraksinya, b) kandungan jaringan ikat dan tingkat ikatan silangnya, c) daya ikat oleh protein dan juiceness. Hati ayam broiler tidak memilki serabut otot sehingga akan mudah hancur setelah mengalami proses pemasakan. Menurut Astawan (2012), bahwa hati ayam broiler memilki tekstur lembut tapi padat, tidak bersera-serat dan mudah hancur. Hal ini ditambahkan oleh Bintoro (2008), bahwa water holding capacity (WHC), juicenes dan tekstur saling berhubungan satu dengan yang lain yang merupakan faktor penentu mutu daging.

Animal Agriculture Journal, Vol. 2. No. 1, 2013, halaman 300 SIMPULAN Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pada pembuatan nugget ayam substitusi hati ayam broiler memberikan pengaruh nyata terhadap kadar protein dan keempukan nugget. Penambahan hati ayam broiler secara umum dapat menurukan kadar protein dan mempengaruhi keempukan nugget ayam menjadi lebih empuk. Substitusi hati ayam broiler berdasarkan kadar protein dan keempukannya sampai tingkat 40% dapat dimanfaatkan sebagai produk diversivikasi. Hal ini membuktikan bahwa pembuatan nugget ayam dengan substitusi hati ayam broiler mampu menjadi produk diversivikasi yang dapat memperbaiki tekstur empuk pada nugget tanpa mengurangi nilai gizinya dengan memanfaatkan produk hasil sampingan. DAFTAR PUSTAKA Astawan, M. 2012. Jeroan bagi kesehatan. Dian Rakyat. Jakarta. Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI. 01-6683. Nugget Ayam. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta. Bintoro, V. P. 2008. Teknologi Pengolahan Daging dan Analisis Produk. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Bourne, M. C. 1982. Food, Teksture, Vicosity, Concept and Measurement. Academic Press, London Direktorat Gizi Departemen Kesehatan. 2010. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Penerbit Bhratara, Jakarta. Laksono, M. A. 2012. Daya Ikat Air, Kadar Air dan Protein Nugget Daging Ayam yang disubstitusi dengan Jamur Putih Tiram. (Skripsi Sarjana Peternakan). Muchtadi, T. R. dan Sugiyono. 1992. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. PAU Pangan dan Gizi. IPB. Bogor. Purnomo, H. 2000. Teknologi Hasil Ternak Kaitannya dengan Keamanan Pangan Menjelang Abad 21. Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Ilmu Teknologi Hasil Ternak pada Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang. Soeparno, 1994. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi. 1997. Prosedur untuk Uji Analisi Makanan dan Pertanian. Liberty, Yogyakarta.