BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap makhluknya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam berbahasa. Terdapat empat keterampilan berbahasa yaitu membaca,

BAB I PENDAHULUAN. dan emosional. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa. Perubahan tingkah tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Jawa. Bahasa Jawa dalam pembelajaran di SD dimasukkan ke dalam muatan lokal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

BAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

Aningsih, M.Pd* Icy Putri Jayanty*

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. sangat penting. Kegiatan baca tulis adalah modal utama dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

Penerapan Strategi DRTA untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IV SDN 1 Sedayu Bantul

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan perubahan di segala bidang kehidupan. Kemajuan ini tentu

Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak Siswa Kelas IV

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.

Peningkatan Aktivitas dan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Menggunakan Pendekatan Proses di Kelas III SD Negeri 15 Tanah Garam

BAB 1 PENDAHULUAN. Riama N Sihombing, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia. Pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indoneia melalui Metode DRTA (Directed Reading Thingking Activity) Yamini 1

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi menekankan pada kecakapan-kecakapan yang berguna untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis.

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN. segi kepribadian, pengetahuan, kemampuan maupun tanggung jawabnya. dalam yaitu dari diri manusia itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. Masalah bahasa dalam dunia pendidikan merupakan peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa. Manusia yang berkualitas diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Tekhnologi sangat besar. Semua dapat dilihat dalam fenomena kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah [ sic! sic!

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia terdiri dari empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran kepada anak sejak dini. Selain itu pembelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMBACA MELALUI STRATEGI DRAPADA SISWA KELAS IV SDN SUKOLILO 02 TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia secara terarah.

Sri Lestari Dr. Sunarti, M.Pd Universitas PGRI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan sifat sosial yang dimilikinya tentu mereka akan saling berinteraksi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

BAB I PENDAHULUAN. sangat berguna dalam kehidupan sehari hari pada peserta didik dan. Madrasah Ibtidaiyah sudah terpetakan menjadi empat SK yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pencapaian yang saling berhubungan. penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan membaca merupakan dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. individu lainnya. Menurut Wibowo (Hidayatullah, 2009), bahasa adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN WORD CARD

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor hakiki yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan siswa baik dalam bidang akademik, sosial maupun pribadi.

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

sebagai wahana sumber daya manusia, perlu dikembangkan iklim belajarmengajar

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Tek (tulisan) berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa adalah kemampuan menggunakan bahasa yang meliputi mendengar atau menyimak,

PENERAPAN PENDEKATAN DLTA ( DIRECTED LISTENING THINKING ACTIVITY)

BAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha untuk memungkinkan bangsa Indonesia mempertahankan kelangsunagn

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada setiap makhluknya. Bahasa sebagai alat komunikasi seseorang dengan yang lainnya menjadikan kemampuan berbahasa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan setiap individu. Dari segi pendidikan, terdapat 4 keterampilan berbahasa yang dapat dipelajari dan harus dikuasai oleh siswa. Keterampilan berbahasa tersebut yaitu: keterampilan menyimak (mendengarkan), keterampilan berbicara, ketrampilan membaca, dan keterampilan menulis. (Muchlisoh, Rejana, Harjasujana, Mulyati, dan Nuraeni., 1993: 31) Membaca sebagai salah satu keterampilan berbahasa memiliki peranan yang sangat penting bagi siswa khususnya dan bagi setiap individu pada umumnya. Sebagaimana diketahui bahwa membaca adalah pembuka jendela dunia. Kegiatan membaca merupakan kunci pembuka gerbang berbagai ilmu pengetahuan. Banyak hal lebih mudah diketahui melalui membaca, karena ilmu yang banyak tersimpan dalam buku harus digali dan dicari melalui kegiatan membaca. Keterampilan membaca menentukan hasil penggalian ilmu itu, sehingga keterampilan membaca harus dimiliki dan dikuasai oleh siswa. Keterampilan membaca adalah sesuatu yang vital bagi masyarakat terpelajar. Mereka yang mengerti akan nilai dan manfaat dari membaca akan termotivasi untuk lebih giat belajar dibandingkan dengan mereka yang tidak memahaminya. Hal ini jelas karena dengan memahami manfaat membaca, menikmati dalam melakukannya, seseorang akan mudah memaknai apa yang dibacanya sehingga akan terasa adanya pengetahuan yang bertambah. Lain halnya dengan mereka yang tidak suka membaca, atau dalam hal ini siswa yang mengalami hambatan dalam membaca tentu saja sulit untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang baru. Keterampilan membaca juga merupakan sebuah jembatan bagi siapa saja dan di mana saja yang berkeinginan meraih kemajuan dan kesuksesan, baik di lingkungan, di dunia sekolah, maupun di dunia pekerjaan. Begitu pula untuk 1

2 kemajuan suatu bangsa yang berbanding lurus dengan minat baca warganya. Maka untuk menguasai keterampilan membaca yang baik pada seorang anak, ia perlu dilatih sejak dini yaitu saat di jenjang pendidikan dasar, sehingga sebagai bekal untuk dapat digunakan dan ditingkatkan lagi di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Perlunya menguasai keterampilan membaca juga tidak terlepas dari keterkaitan antara keterampilan membaca dengan keterampilan berbahasa yang lain. Tentu saja keterampilan membaca tidak berdiri sendiri, seperti mendengarkan atau menyimak memiliki hubungan penting dengan membaca. Seorang guru akan menyampaikan pengajaran dan petunjuk-petunjuk dalam membaca secara lisan yang membutuhkan keterampilan mendengarkan atau menyimak yang baik dari siswanya. Melalui keterampilan menyimak pemahaman (listening comprehension) tersebut siswa menemukan perbendaharaan kata yang lebih banyak sehingga akan membantunya ketika menjumpai kesukaran dalam belajar membaca secara baik. Hubungan yang lain dapat dilihat pula antara keterampilan membaca dengan keterampilan berbicara. Keterampilan berbicara dan membaca saling melengkapi dan saling memberikan keuntungan. Hal ini dapat ditunjukkan di permulaan sekolah, ujaran atau ucapan akan membantu seorang anak ketika belajar membaca dan bagi anak-anak di kelas tinggi dari membacalah kemudian akan membantu mereka menggunakan bahasa lisan yang lebih baik, jelas dan lancar, karena menggunakan kata-kata dan struktur yang tepat. Apalagi hubungan keterampilan membaca dengan keterampilan menulis yang keduanya merupakan ragam berbahasa tulis. Apabila keterampilan membacanya baik akan semakin memudahkannya menciptakan tulisan yang baik. Mulyati (2009) menyatakan bahwa keterampilan membaca adalah jenis keterampilan berbahasa ragam tulis yang bersifat reseptif yang berkaitan erat dengan 3 jenis keterampilan berbahasa lainnya. Keterampilan membaca sebagai salah satu keterampilan berbahasa tulis yang bersifaf reseptif perlu dimiliki siswa SD agar mampu berkomunikasi secara tertulis. Oleh karena itu, peranan pengajaran Bahasa Indonesia khususnya pengajaran membaca di SD menjadi

3 sangat penting diupayakan keberhasilannya dengan memilih strategi yang tepat dalam pembelajaran. Keterampilan membaca yang terdapat di Kelas V salah satunya yaitu membaca pemahaman. Membaca pemahaman adalah membaca secara kognitif untuk memahami isi bacaan (Dalman, 2013: 87). Keterampilan membaca pemahaman berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan keberhasilan studi siswa dan sebagai bekal untuk terjun ke masyarakat. Terampil atau mampu membaca pemahaman dengan baik akan memperlancar studi tersebut, tidak hanya untuk kepentingan studi bahasa Indonesia, tetapi juga untuk pelajaran-pelajaran lain. Di SD Negeri 2 Jlegiwinangun masih tampak masalah-masalah yang menjadi penghambat peningkatan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V. Kenyataan yang ada di SD Negeri 2 Jlegiwinangun tidak sesuai harapan tentang keterampilan membaca pemahaman pada siswa. Hal tersebut diketahui oleh peneliti pada saat peneliti melakukan kegiatan wawancara dengan kepala sekolah dan guru kelas V SD Negeri 2 Jlegiwinangun. Selain itu, juga dengan adanya data hasil evaluasi pembelajaran yang menunjukkan rendahnya keterampilan membaca pada siswa. Rendahnya keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V tersebut terlihat dengan masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah pada mata pelajaran Bahasa Indoneisa yaitu 75. Nilai 75 ini merupakan kriteria ketuntasan minimal untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia secara umum, sedangkan keterampilan membaca pemahaman adalah bagian dari mata pelajaran Bahasa Indonesia yang terdiri atas 4 aspek keterampilan berbahasa yaitu menyimak atau mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Data hasil evaluasi menunjukkan nilai terendah yang diperoleh adalah 55 dan nilai tertinggi 100, dengan rata-rata kelas 75,08. Dari 24 siswa hanya 10 siswa (41,67%) yang mendapat nilai di atas KKM, sedangkan sisanya yaitu 14 siswa (58,33%) masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Dengan melihat data hasil evaluasi dan observasi tentang keterampilan membaca pemahaman, maka perlu diadakan

4 peningkatan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri 2 Jlegiwinangun. Berdasarkan kegiatan observasi dan wawancara dengan kepala SD Negeri 2 Jlegiwinangun dan guru kelas V pada tanggal 8 November 2014, peneliti menyimpulkan terdapat beberapa faktor yang melatarbelakangi rendahnya keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V. Faktor-faktor tersebut antara lain kurangnya minat membaca pada siswa, selain itu konsentrasi siswa yang kurang fokus dan kurang sungguh-sungguh dalam membaca, serta bahan bacaan yang kurang menarik antusias siswa untuk membaca. Cara mengajar guru yang sudah cukup baik masih belum mampu mendongkrak semangat siswa dalam kegiatan pembelajaran membaca. Untuk dapat menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar membaca pemahaman diperlukan suatu strategi pembelajaran yang variatif. Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana (mengandung serangkaian aktivitas) yang dipersiapkan secara seksama untuk mencapai tujuan-tujuan belajar. Dapat pula dikatakan bahwa strategi pembelajaran sebagai suatu siasat guru untuk mengoptimalkan interaksi antara siswa dengan komponen-komponen lain dari sistem instruksional secara konsisten. (Sumantri & Permana, 2001: 36-37) Dalam hal ini peneliti menyarankan untuk menggunakan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA). Dalam strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) siswa membuat berbagai prediksi sebelum dan selama membaca. Rasa keingintahuan siswa terhadap kebenaran jawaban akan membuat siswa merasa tertantang untuk membaca dan siswa juga tidak akan mengalami kebosanan di dalam kelas. (Rahim, 2009: 48) Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) memfokuskan keterlibatan siswa dengan teks, karena siswa memprediksi dan membuktikannya ketika mereka membaca. Dalam pembelajaran membaca pemahaman, siswa dapat menemukan gagasan utama dalam teks. Dengan adanya prediksi dalam strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) secara otomatis siswa mempertanyakan pertanyaan mereka sendiri yang merupakan bagian dari proses

5 pemahaman suatu teks. Siswa akan cermat dan berpikir kritis dalam membaca sehingga siswa memahami teks bacaan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mengajukan penelitian tindakan kelas kolaboratif guna meningkatkan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD N 2 Jlegiwinangun dengan judul Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Melalui Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) pada Siswa Kelas V SDN 2 Jlegiwinangun Tahun Ajaran 2014/2015. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka penulis dapat merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana langkah-langkah penggunaan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dalam peningkatan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V SDN 2 Jlegiwinangun Tahun 2014/2015? 2. Apakah penggunaan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dapat meningkatkan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V SDN 2 Jlegiwinangun Tahun 2014/2015? 3. Apakah kendala dan solusi pada penggunaan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dalam peningkatan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V SDN 2 Jlegiwinangun Tahun 2014/2015? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk meningkatkan kualitas keterampilan membaca pada siswa kelas V SD Negeri 2 Jlegiwinangun tahun ajaran 2014/2015. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan langkah-langkah penggunaan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dalam peningkatan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V SDN 2 Jlegiwinangun Tahun 2014/2015; 2. Meningkatkan keterampilan membaca pemahaman melalui penggunaan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) pada siswa kelas V SDN 2 Jlegiwinangun Tahun 2014/2015;

6 3. Mendeskripsikan kendala dan solusi penggunaan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) dalam peningkatan keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V SDN 2 Jlegiwinangun Tahun 2014/2015. D. Manfaat Hasil Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis a) Mengetahui salah satu alternatif strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan membaca; b) Menambah pengetahuan tentang strategi pembelajaran sebagai langkah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2. Manfaat Praktis a) Bagi Peneliti Dapat menentukan strategi mengajar yang tepat dalam melaksanakan proses pembelajaran keterampilan membaca untuk meningkatkan keterampilan membaca intensif. b) Bagi Guru Guru mempunyai keterampilan menggunakan strategi DRTA dalam pembelajaran keterampilan membaca; c) Bagi Siswa 1) Dapat meningkatkan keterampilan membaca; 2) Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam membaca intensif. d) Bagi Sekolah Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran keterampilan membaca siswa kelas V SD Negeri 2 Jlegiwinangun. e) Bagi Pembaca Sebagai bahan referensi dan bahan penelitian lebih lanjut bagi penelitian selanjutnya.