BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi mengenai Pengaruh Kompensasi dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Karyawan PKWT pada PT Danischa Farma selama 3 bulan terhitung sejak November 2014 sampai dengan Februari 2015. 3.1.2. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi mengenai Pengaruh Kompensasi dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Karyawan PKWT pada PT Danischa Farma yang bertempat di Jln. Rawa Gatel Blok III S, Kav.35-40, Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jakarta 13930. 3.2. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal, dimana adanya pengaruh kompensasi dan kepuasan kerja terhadap kepuasan kerja dan turnover karyawan. Penulis memilih karyawan PKWT pada PT Danischa Farma sebagai tujuan dan bahan penelitian karena adanya permasalahan turnover karyawan PKWT yang cukup tinggi.
29 3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.3.1. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah kompensasi, yaitu segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Variabel dari kompensasi yaitu : 1. Variabel (X1) adalah kompensasi yang terdiri dari dimensi kompensasi finansial dan kompensasi non finansial. Dengan indikator pada kompensasi finansial adalah gaji, upah, komisi, asuransi, tunjangan, cuti, pembiayan sakit dan pensiun. Adapun indikator dari kompensasi non finansial adalah pelatihan, wewenang, tanggungjawab, penghargaan, supervisi kompetensi, kondisi kerja, dan pembagian kerja. 2. Variabel (X2) adalah kepuasan kerja yang terdiri dari dimensi: a. Kondisi lingkungan kerja dengan indikator tempat kerja yang nyaman dan tempat kerja yang membosankan. b. Hasil pekerjaan/kinerja dengan indikator yaitu tergantung pada jenis pekerjaan dan kompensasi c. Sikap lain, yaitu memiliki indikator dukungan atasan dan dukungan dari teman sekerja.
30 3.3.2 Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah turnover karyawan. Dimensi pada turnover karyawan adalah kemangkiran, produktivitas kerja, disiplin kerja dan perilaku kerja, dengan indikator yaitu absensi yang meningkat, mulai malas bekerja, peningkatan terhadap pelanggaran tata tertib, peningkatan terhadap protes atasan, dan perilaku positif yang sangat berbeda dari biasanya. Dalam penulisan skripsi ini untuk setiap item dari masingmasing indikator di atas baik variabel independen maupun variabel dependen dijadikan dasar untuk pembuatan kuesioner.
31 Tabel 3.1 Variabel, Dimensi, Indikator dan Skala kompensasi, Kepuasan kerja dan Turnover karyawan Variabel Dimensi No Indiktor Skala 1 Gaji 2 Asuransi Kompensasi Finansial 3 Tunjangan 4 Cuti Ordinal Pembayaran Biaya 5 Kompensasi (X1) Sakit 6 Pelatihan 7 Tanggung jawab Kompensasi Non Finansial 8 Penghargaan Ordinal 9 Kondisi kerja 10 Pembagian kerja Kondisi lingkungan 11 Nyaman pekerjaan 12 Membosankan 13 Jenis pekerjaan Kepuasan Kerja Hasil pekerjaan/kinerja (X2) 14 Kinerja 15 Dukungan atasan Ordinal Sikap lainnya Dukungan teman 16 sekerja Kemangkiran 17 Absensi yang meningkat Produktivitas 18 Mulai malas bekerja Peningkatan terhadap Disiplin kerja 19 Turnover pelanggaran tata tertib Karyawan (Y1) 20 Peningkatan terhadap protes atasan Ordinal Perilaku kerja Perilaku positif yang 21 sangat berbeda dari biasanya Sumber: Mondy:2003, Lutans dalam Engko:2006, Harnoto:2002
32 3.4. Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1. Populasi Jumlah seluruh karyawan PT Danischa Farma adalah 941 orang, dengan rician sebagai berikut: Tabel 3.2. Jumlah Karyawan PT Danischa Farma sampai dengan September 2014 Karyawan Laki-laki Perempuan Total Karyawan Tetap 212 153 365 Karyawan PKWT 260 316 576 Jumlah 472 469 941 Sumber: Data Primer yang sudah Diolah Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan PKWT PT Danischa Farma, yaitu sebanyak 576 karyawan, baik yang berada dalam wilayah office maupun area produksi dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.3. Jumlah Karyawan PKWT pada setiap departemen di PT Danischa Farma Departemen Jumlah Persentase NBL 282 48.96% Penicillin 58 10.07% Cephalosporin 104 18.05% Personalia & GA 4 0.69% Engineering 36 6.25%
33 Logistik 42 7.29% QA/QC 44 7.65% Proc.Dev 6 1.04% Jumlah 576 100 3.4.2. Sampel Dari total karyawan PKWT yakni sebanyak 576 orang, penulis menggunakan sampel 85 orang (hasil pembulatan) dari karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), yang berada pada area office dan produksi PT Danischa Farma. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode propotionate random sampling (Slovin) dengan tingkat ketelitian sebesar 10%. Metode propotionate random sampling ini adalah pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proposional. Cara menentukan jumlah sampel dari populasi dengan tingkat ketelitian sebesar 10% yaitu: n = N = 576 = 576 = 85 N. d 2 + 1 576. (0.1) 2 + 1 6,76 Maka sampel dalam penelitian ini adalah karyawan dari beberapa departemen tersebut di atas sebagai berikut:
34 Tabel 3.3. Jumlah Sampel Karyawan PKWT di PT Danischa Farma Departemen Jumlah NBL 42 Penicillin 9 Cephalosporin 14 Personalia & GA 1 Engineering 5 Logistik 6 QA/QC 7 Proc.Dev 1 Jumlah 85 3.5. Data dan Teknik Pengumpulannya 3.5.1. Jenis Data Data yang digunakan adalah data primer. Menurut (Istijanto, 2009:44) data primer adalah data asli yang dikumpulkan secara langsung dari sumbernya dari peneliti untuk menyatakan masalah risetnya secara khusus. Data yang dikumpulkan menggunakan teknik srvei dengan kuesioner sebagai alat. Kuesioner tersebut ditunjukan kepada responden untuk diisi, responden pada penelitian
35 ini adalah karyawan PKWT PT Danischa Farma, baik yang berada di area office maupun produksi. Bobot penilaian angka hasil kuesioner dalam penelitian ini sesuai dengan yang digambarkan dalam skala Likert yaitu metode yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial (Nur Indrianto, 2002:104). Skala likert yang dipergunakan untuk menjawab bagian pernyataan penelitian memiliki lima kategori sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah ini : Tingkat Penilaian Jawaban a. Sangat Tidak Setuju (STS) = diberi skor 1 b. Tidak Setuju (TS) = diberi skor 2 c. Ragu-ragu (R) = diberi skor 3 d. Setuju (S) = diberi skor 4 e. Sangat Setuju (SS) = diberi skor 5 3.6. Pengujian Langkah-langkah analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.6.1. Uji Instrumen Penelitian/Uji Kualitas Data
36 Langkah pertama dalam analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah pengukuran dan pengujian suatu kuesioner. Suatu kuesioner atau hipotesis sangat bergantung pada kualitas data yang dipakai dalam pengujian tersebut. Data penelitian tidak akan berguna jika instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian tidak memiliki reliability (tingkat keandalan) dan validity (tingkat kesahihan) yang tinggi. Pengujian dan pengukuran tersebut masing-masing menunjukkan konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan. a. Uji Validitas atau Kesahihan Priyatno (2010:90) mengemukakan bahwa : Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner atau skala, apakah item-item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian validitas data dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi Bivariate Pearson (Korelasi Pearson Product Moment). Metode ini sering digunakan dalam uji validitas. Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 0,05. Kriteria pengujian kriteria pengujiannya adalah jika r hitung r tabel maka instrumen atau item-item pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
37 b. Uji Reliabilitas atau Keandalan Menurut Priyatno (2010:97) uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Uji reliabilitas digunakan untuk menilai apakah data hasil angket/kuesioner dapat dipercaya/reliabel atau tidak. Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan metode Cronbach s Alpha. Menurut Priyatno (2010:98), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Setelah uji validitas data untuk masing-masing variabel penelitian, ada satu item pernyataan yang tidak valid, sehingga item pernyataan tersebut tidak dimasukkan ke dalam uji reliabilitas, sedangkan item yang valid dimasukkan ke dalam uji reliabilitas. 3.6.2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normalitas distribusi populasi data berdistribusi. Uji normalitas ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval ataupun rasio. Distribusi sampling bisa memiliki distribusi normal atau tidak normal. Secara teoritis, semakin besar ukuran sampel, maka data akan mendekati normal. Uji Normalitas distribusi akan banyak
38 digunakan dalam statistik inferensi untuk menentukan metode pengolahan data. Jika data berdistribusi normal, maka bisa dilakukan analisis statistik parametrik, namun jika data berdistribusi tidak normal, maka dilakukan analisis statistik non parametrik Kolmogorov Sminov (Sugiyono, 2005: 110) variabel tersebut normal jika nilai Kolmogorov-Sminov dan Unstandardized Residual Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 yang berarti lolos uji normalitas. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang akan digunakan adalah pendekatan Kolmogorov Sminov tersebut diatas. b. Uji Heterokedastis Uji Heterokedastis bertujuan untuk menguji kesamaan atau ketidaksamaan varians dari residual, dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Dalam penelitian ini digunakan Uji Glejser (Sugiyono, 2005: 106) yaitu jika hasil uji menunjukkan nilai signifikan constant > 0,05 berarti lolos uji dan model regresi yang digunakan tidak terjadi heteroskedastisitas. c. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan dimana antara variable-variabel bebas dalam model regresi berganda ditemukan adanya korelasi (hubungan) antara satu dengan yang lain. Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam analisis regresi ini ditemukan adanya korelasi tersebut. Apakah terjadi multikolinearitas, maka koefisien regresi dari variable bebas akan
39 tidak signifikan dan mempunyai standard error yang tinggi. Semakin kecil korelasi antar variable bebas, maka model regresi akan semakin baik. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai inflasi variance. Jika nilai tolerance semua variabel bebas > 0,10 dan nilai VIF < 10. Maka dapat disimpulakn bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi yang berarti lolos uji (Imam, Ghozali, 2002: 92). Dalam penelitian ini, uji multikolinearitas digunakan pendekatan dari Ghozali (2002) tersebut diatas. 3.6.3. Uji Hipotesis Langkah terakhir adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis linier regresi berganda dan uji perbedaan rata-rata (Independent Samples T Test). Untuk hipotesis pertama, kedua dan ketiga, digunakan analisis regresi linier berganda. Analisis ini untuk memprediksikan nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif. Dalam penelitian ini, variabel dependen adalah turnover karyawan, sementara untuk variabel independen, peneliti menggunakan variabel kompensasi dan kepuasan kerja karyawan.
40 Priyatno (2010:32) mengemukakan bahwa uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Dalam penelitian ini, kelompok sampel tersebut adalah karyawan kontrak. Dalam penelitian ini dilakukan dua tahap pengujian analisis pada penelitian ini, yaitu : a. Uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test (Levene s Test), diuji apakah varians populasi kedua sampel tersebut sama atau berbeda. b. Uji T. Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Kuncoro, 2001:97). Uji-t adalah uji signifikansi secara parsial yang dapat dirumuskan sebagai berikut : Ho : βi = 0 (tidak ada pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen); dan Ha : βi 0 (ada pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen). Pada pengujian hipotesis yang digunakan oleh penulis diantaranya adalah: 1) Pengaruh kompensasi terhadap turnover karyawan dengan menggunakan uji T.
41 2) Pengaruh kepuasan kerja terhadap turnover karyawan dengan menggunakan uji T. 3) Pengaruh kompensasi dan kepuasan kerja terhadap turnover karyawan dengan menggunakan uji F.