BAB I PENDAHULUAN. diangkat, maka tiap-tiap kata dari judul tersebut perlu dijabarkan. 1. Resort : adalah sebuah tempat untuk menginap dimana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1. Arkeologi : adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Hotel Resort Pantai Wedi Ombo Gunung Kidul dengan pendekatan arsitektur tropis.

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

Bab I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah hotel berbintang yang ada di Pantai Sorake sampai saat ini baru berjumlah

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 JUDUL Menganti Resort Hotel

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

LATAR BELAKANG MASALAH

Hotel Wisata Etnik di Palangka Raya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

HOTEL RESORT DI DAGO GIRI, BANDUNG

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kepariwisataan dunia dari tahun ke tahun semakin. meningkat baik dari jumlah wisatawan maupun pembelanjaannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. Bengawan Solo :

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. dalam ataupun luar negeri datang untuk menikmati objek-objek wisata tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

BAB 1 PENDAHULUAN. gb Peta Kawasan Wisata Pantai Lebih Gianyar Bali Sumber. Brosur Kabupaten Gianyar

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RETRIBUSI MASUK OBYEK WISATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I. Pendahuluan. pari dan wisata. Pari berarti banyak,berkali-kali atau berputar-putar, sedangkan

I BAB I PENDAHULUAN JUDUL

fauna, gua masegit sela (disepanjang Pulau Nusakambangan) dan suasana alam yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan pendayagunaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan

Ekowisata Di Kawasan Hutan Mangrove Tritih Cilacap

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Maksud perencanaan dan perancangan hotel resort ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Riverside Resort Hotel di Cijulang, Kabupaten Pangandaran 1

P A N G A N D A R A N B E A C H R E S O R T H O T E L D I P A N G A N D A R A N

besar artinya bagi usaha pengembangan kepariwisataan.1

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kota Balikpapan di pulau Kalimantan Timur Sumber: RTRW Kota Balikpapan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis dan maritim yang kaya akan sumber

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. pada dewasa ini, tentunya kita ketahui bahwa MEA

BAB I PENDAHULUAN. terpanjang kedua di dunia setelah Kanada (Sastrayuda, 2010). Bentang alam yang

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Banyaknya Pengunjung obyek-obyek wisata pantai di Gunung Kidul Mancanegara (Man) dan Nusantara (Nus)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Peta Wisata Kabupaten Sleman Sumber : diakses Maret Diakses tanggal 7 Maret 2013, 15.

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

I-1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia sedang mengembangkan sektor wisata yang terdapat di alam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 DESKRIPSI JUDUL Pengembangan Wisata Api Abadi Mrapen sebagai Pusat Energi Alam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman, pelayanan-pelayanan penunjang lainnya tempat rekreasi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Deskripsi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan untuk fasilitas-fasilitas pendukungnya. menginap dalam jangka waktu pendek.

BAB 1 PENDAHULUAN. terbentuklah Kabupaten Natuna dengan kota Ranai sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Tujuan dan Sasaran

I. UMUM. Sejalan...

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA CIPANAS GARUT

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB 1 PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang. manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Di era globalisasi

RESORT HOTEL DI KAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG KEPARIWISATAAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa Negara, diharapkan. pekerjaan baru juga untuk mengurangi pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

BAB I PENDAHULUAN. C I T Y H O T E L B I N T A N G 3 D I S E M A R A N G I m a n t a k a M u n c a r

BAB 1 PENDAHULUAN. pariwisata, suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah, mendapat pemasukan dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Deskrpsi Judul Agar dapat memberikan kejelasan mengenai maksud dari judul yang diangkat, maka tiap-tiap kata dari judul tersebut perlu dijabarkan pengertiannya, yaitu sebagai berikut : 1. Resort : adalah sebuah tempat untuk menginap dimana mempunyai fasilitas - fasilitas khusus untuk kegiatan bersantai dan berolah raga seperti tennis, golf, spa, tracking, dan jogging, bagian concierge berpengalaman dan mengetahui betul lingkungan resort, bila ada tamu yang mau hitch - hiking berkeliling sambil menikmati keindahan alam sekitar resort ini (Nyoman, 1981). 2. Hotel : adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan, penginapan berikut makan dan minuman (SK Menteri Perhubungan No. PM 16/PW 301/PBH 77 tanggal 22 Desember 1997). 3. Kawasan : adalah daerah tertentu yang mempunyai ciri 1

2 tertentu, seperti tempat tinggal, pertokoan, industri, dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga,2015). 4. Wisata : adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari daya tarik wisata yang dikunjunginya dalam jangka waktu sementara (UU No. 10 Tahun 2009). 5. Pantai : adalah tepi laut atau pesisir (Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga,2015). 6. Teluk bogam : adalah sebuah nama desa diwilayah Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalmimantan Tengah, Indonesia (https://id.wikipedia.org/wiki/teluk_bogam,_kumai,_kota waringin_barat, 2016). 7. Pangkalan Bun : adalah sebuah kelurahan sekaligus ibukota Kecamatan Arut Selatan sekaligus ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (http://palangkaraya.bkipm.kkp.go.id/ Pangkalan-Bun-Arut-Selatan_Kotawaringin-Barat, 2016). 8. Arsitektur : adalah ilmu dan seni perencanaan dan perancangan

3 lingkungan binaan, mulai dari lingkup makro maupun lingkup mikro (http://ft.uajy.ac.id/ arsitek/dunia-ars/, 2016). 9. Dayak : adalah penghuni/ Masyarakat pedalaman yang mendiami pulau Kalimantan. 10. Kontemporer : adalah sebagai desain pada masa kini yang tidak mengacu pada desain klasik di masa terdahulu (https://studioideal.wordpress.com/2013/09/27/arsit ektur-kontemporer, 2016). Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian judul Resort Hotel di Kawasan Wisata Pantai Teluk Bogam Pangkalan Bun dengan Arsitektur Dayak Kontemporer adalah bangunan akomodasi, berkamar banyak yang disewakan sebagai tempat menginap dan berwisata, bersantai, berolahraga dan memiliki keindahan alam dengan fasilitas fasilitas penunjang kegiatan berwisata seperti kenyamanan, keaman, dan ketenangan. Bertujuan untuk mempertahankan arsitektur dayak lokal dengan memadukan arsitektur modern kontemporer. Dapat memberikan kemajuan dibidang usaha industri kreatif dan mengangkat perekonomian masyarakat sekitar yang nantinya dapat menjadi jawaban atas permasalahan yang ada serta dapat mampu mendongkrak kegiatan pariwasata di kota Pangkalan Bun.

4 1.2. Latar Belakang Pariwisata seringkali dipersepsikan sebagai mesin penggerak ekonomi atau penghasil devisa bagi pembangunan ekonomi di suatu negara, tanpa terkecuali di Indonesia. Namun demikian pada kenyataannya, pariwisata memiliki spektrum fundamental pembangunan yang lebih luas bagi suatu negara (https://tourismbali.wordpress.com,2016). Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah, maka program pengembangan dan pemanfaatan sumber daya dan potensi pariwisata daerah diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan ekonomi. Pariwisata dipandang sebagai kegiatan yang mempunyai multidimensi dari rangkaian suatu proses pembangunan. Pembangunan sektor pariwisata menyangkut aspek sosial budaya, ekonomi dan politik (Spillane, 1994). Penyelenggaraan kepariwisataan ditujukan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan mendayagunakan obyek dan daya tarik wisata di Indonesia serta memupuk rasa cinta tanah air dan mempererat persahabatan antar bangsa (Undang- Undang Nomor 10 tahun 2009). Salah satu akomodasi yang dibutuhkan dalam sektor pariwisata diantaranya adalah sarana penginapan, salah satunya adalah Resort Hotel ini

5 sendiri. Kedatangan wisatawan (investor maupun tenaga kerja asing) dan melihat potensi yang dimiliki, Pangkalan Bun dimungkinkan menjadi kota modern sehingga memerlukan fasilitas-fasilitas pendukung yang modern termasuk sarana akomodasinya. Sektor perhotelan di Pangkalan Bun khususnya pada kawasan wisata pantai Teluk Bogam masih sangat potensial dikembangkan dan dapat menjadi salah satu sektor bisnis yang sangat menguntungkan. Berkembangnya dunia arsitektur modern terutama di Indonesia memberikan peran bagi arsitektur modern salah satu nya adalah arsitektur kontemporer. Arsitektur kontemporer merupakan suatu terobosan baru dalam dunia arsitektur tentang merancang suatu karya arsitektur yang mampu bertahan hingga waktu yang tidak ditentukan, atau minimal mampu memecahkan permasalahan arsitektur di masa depan (http://perkembangan arsitekturdunia.blogspot.co.id). 1.2.1. Beberapa Latar Belakang yang Mampu Mendorong Adanya Resort Hotel ini Untuk Dikerjakan Adalah Sebagai Berikut A. Argumentasi Pemerintah Gambar 1. 1 Kota Pangkalan Bun Gambar 1. 2 Palagan Sambi (Sumber:www.palangkapost.com,2016) (Sumber: Data Penulis, 2016)

6 Menurut Ahwort dan Tunbridge (1990) dalam (Priono, 2012), peninggalan sejarah adalah salah satu dari sekian banyak potensi wisata dalam pariwisata kota. Kota Pangkalan Bun yang merupakan kota dari Kabupaten Kotawaringin Barat mempunyai sumber daya yang potensial untuk dikembangkan sebagai pariwisata kota, dilihat dari corak kehidupan masyarakat dan peninggalan sejarah dari Kerajaan Kutaringin. Pangkalan Bun adalah sebuah kota Kecamatan Arut Selatan Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, keunikan dan keaslian budaya tradisional, keindahan alam dan peninggalan sejarah maupun budaya. Kondisi ini memberikan arti positif, yaitu kegiatan kepariwisataan sehingga dapat berperan dalam meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat dan mempunyai berbagai macam sektor pariwisata diantaranaya wisata alam seperti pantai dan wisata penangkaran Orangutan yaitu Taman Nasional Tanjung Puting. Terbuki dengan banyaknya jumlah wisatawan yang berkunjung dari tahun ke tahun memiliki peningkatan yang cukup baik. Tabel 1. 1 Motivasi Kunjungan Wisatawan ke Pangkalan Bun Tahun/ Tujuan Penelitian Rekreasi Lainya 2000 6 2036 29 2001 1 702 11 2002 1 573 10 2003 1 1163 10 2004 10 1303 58

7 (Sumber: Priono,2015) Pada tahun 2014 tercatat kunjungan warga asing mencapai 1.012 orang, 1.003 menggunakan izin sementara dan sisanya menggunakan izin tinggal tetap (BPS dan imigrasi Provinsi Kalimantan Tengah, 2016). Pangkalan Bun memiliki destinasi wisata budaya yang salah satunya rumah adat suku Dayak. Arsitektur Dayak merupakan seni arsitektur yang berkembang pada masyarakat Dayak yang pada umumnya memiliki kemiripan satu sama lain di antara sub - sub Rumpun Dayak, umumnya berupa rumah panjang. Rumah Betang adalah rumah adat khas Kalimantan Tengah yang terdapat diberbagai penjuru Kalimantan dan dihuni oleh masyarakat Dayak terutama di daerah hulu sungai yang biasanya menjadi pusat pemukiman suku Dayak (https://id.wikipedia.org/wiki/arsitektur_ Dayak, 2016). B. Argumentasi Masyarakat Area pariwisata dalam kota merupakan daerah-daerah yang memiliki ciri geografis terpusat pada fasilitas dan atraksi serta merupakan lokasi yang menyenangkan untuk mempertemukan wisatawan dan penduduk asli, karena daerah perkotaan sangat bervariasi dan memiliki keragaman, (Shaw & Williams : 1994 dalam (Priono, 2012). Teluk Bogam merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang ada di Pangkalan Bun salah satunya adalah pantai Tanjung Penghujan yang menyimpan sejuta pesona pandangan alamnya.

8 Gambar 1. 3 Pantai Teluk Bogam Gambar 1. 4 Pantai Teluk Bogam (Sumber; Data Survey, 2016) (Sumber; Data Survey, 2016) Keberadaan sebuah Resort Hotel yang memadukan gaya arsitektur tradisional (Dayak) dan Arsitektur Kontempoer diharapkan dapat melestarikan bangunan tradisional (Dayak) dan dapat mewadahi para wisatawan sehingga dapat menjadi salah satu solusi bagi masyarakat kota yang menginginkan kesegaran jiwa dan raga serta kenyamanan yang sulit didapatkan di tengah kota.pentingnya peran masayarakat sekitar kawasan dalam mendukung berlangsungnya pariwisata juga memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi. C. Argumentasi Observasi Kawasan Wisata Pantai Teluk Bogam merupakan salah satu destinasi wisata pantai yang ada di desa Bogam Raya. Kawasan wisata Pantai Teluk Bogam memiliki potensi wisata yang cukup menarik untuk berlibur/ rekreasi, dengan jarak 55 Km dari Kota Pangkalan Bun. Kunjungan wisatawan ke obyek wisata Bugamraya pada tahun 2011 sebanyak 57.656 orang dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 57.749 orang (RKPD Kab. Kotawaringin Barat 2014, 2016).

9 Gambar 1. 5 Peta Kabupaten Kotawaringin Barat (Sumber: BPS Kab. Kotawaringin Barat 2015, 2016)

10 Gambar 1. 6 Pantai Teluk Bogam (Sumber: Wikimapia/Pangkalan_Bun/Teluk_Bogam, 2016) Teluk Bogam adalah nama sebuah desa di wilayah Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Indonesia. Desa Teluk Bogam pada awalnya sebelum menjadi sebuah desa definitive wilayah ini telah ditempati penduduk sekitar 1934 jiwa. Penduduk asal wilayah desa ini adalah suku bugis. Adapun nama desa Teluk Bogam diambil dari keadaan dan bentuk wilayah desa yang berada di dalam teluk dengan adanya tanjung yang diberi nama Tanjung Penghujan sedangkan wilayah teluknya banyak ditumbuhi batang Bogam, pohon tersebut hampir sama jenisnya dengan pohon bakau (mangrove) dengan keadaan tersebut maka diambillah nama desa tersebut dengan Nama Teluk Bogam.

11 Teluk Bogam juga menyediakan objek wisata yang tak kalah indahnya. Dengan menempuh jarang kurang lebih 2 jam dari kota Pangkalan Bun kita dapat menikmati pantai yang indah dengan pasir putih membentang mengelilingi pantai (http://latifayu3.blogspot.co.id/ 2015/09/teluk-bogam-pangkalan-bun_3.htm, 2015l). 1.3. Perumusan Masalah 1. Bagaimana merancang wujud rancangan Resort Hotel dengan pendekatan gaya bangunan arsitektur lokal dayak yang dipadukan dengan arsitektur kontemporer agar terciptanya bangunan yang khas, nyaman aman dan tenang sehingga dapat terciptanya lingkungan yang akrab terhadap pengunjung. 2. Bagaimana Konsep Perancangan dan Perencanaan Arsitektur tentang Resort Hotel di Kawasan Wisata Pantai Teluk Bogam Pangkalan Bun dengan Arsitektur Dayak Kontemporer. 1.4. Beberapa Permasalahan yang dapat diuraikan mejadi persoalan, yaitu: A. Lokasi Dimanakah pemilihan lokasi yang memiliki view yang baik dan bagaimanakah memilih lokasi yang tidak mengganggu kegiatan wisata yang ada di kawasan pantai Teluk Bogam? B. Ruang Ruang apasajakah yang diberikan sebagai fasilitas penunjang yang aman dan nyaman bagi pengunjung berdasarkan standar ruang dan fasilitas hotel berbintang?

12 C. Tata massa Bagaimanakah tata massa bangunan yang mempertimbangkan zonasi, kebisingan, cahaya matahari, sirkulasi dan konsep view bangunan? D. Teknolgi Bagaimana teknologi perencanaa Resort Hotel ini dalam menggunakan struktur dan mempertimbangkan material yang nantinya akan digunakan agar dapat memberikan konsep desain yang ramah lingkungan dan ciri khas bangunan? E. Estetika Bagaimanakah estetika bangunan yang diberikan dalam konsep perancangan Resort Hotel ini dengan penekanan pada konsep arsitektur Dayak (Betang) yang dipadukan dengan konsep modern (kontemporer)? 1.5. Tujuan dan Sasaran 1.5.1. Tujuan 1. Menyusun konsep rancangan Resort Hotel dengan pendekatan arsitektur Dayak lokal yang dipadukan dengan gaya arsitektur kontemporer agar dapat terciptanya suatu karya yang selaras dengan bangunan sekitar dan menarik bagi wisatawan yang berkunjung/ berlibur. 2. Menemukan konsep rancangan bangunan tentang Resort Hotel yang dapat memberikan suatu ciri khas tampilan bangunan baik dari sisi

13 eksterior maupun interior sehingga dapat memberikan lingkungan yang akrab dengan pengunjung. 1.4.2. Sasaran 1. Merancang Resort Hotel sebagai sarana akomodasi dan rekreasi yang aman dan nyaman bagi wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. 2. Merancang dengan pendekatan desain yang mempertimbangkan dan mempertahankan kondisi arsitektur lokal (Dayak) dengan perpaduan arsitektur kontemporer. 3. Pengadaan beberapa fasilitas dalam perancangan Resort Hotel demi memenuhi kebutuhan wisatawan selama berkunjung dan menginap dengan keunggulan dari tiap tiap kamar. 1.5. Lingkup Pembahasan 1. Rancangan Resort Hotel dibatasi pada kawasan Wisata Pantai Teluk Bogam Pangkalan Bun. 2. Klasifikasi Resort Hotel dibatasi pada persyaratan Resort Hotel berbintang lima. 3. Fasilitas yang diberikan Resort Hotel dibatasi dengan standar fasilitas standar yang harus ada dan dimiliki oleh Resort Hotel berbintang lima pada umumnya. 4. Perencanaan dan perancangan gaya bangunan lanscape dan interior menerapkan arsitektur Dayak yang dipadukan dengan gaya arsitektur

14 kontemporer untuk memdapatkan suasana yang khas dan lingkungan yang akrab. 1.6. Metode Pembahasan 1.6.1. Metode Pengumpulan data Data didapatkan dengan cara mencari data data yang dibutuhkan sebagai bahan untuk penulisan laporan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung di lokasi/ lapangan, studi pustaka/ literatur, data - data dari instansi terkait serta browsing internet untuk melengkapi penulisan laporan. 1.6.2. Metode Analisa Konsep Mendeskripsikan beberapa permasalahan yang ada berdasarkan data data yang telah diperoleh. Pengolahan data dan analisa berdasarkan teori teori yang mendukung permasalahn tersebut. Mendapatkan kesimpulan permasalahan dari data yang telah diperoleh dalam penyusunan konsep perencanaan dan perancangan. 1.7. Sistematika Pembahasan Sistematika penulisan laporan SKPA ini dibagi menjadi beberapa BAB yaitu, yaitu sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisikan tentang latar belakang masalah, permasalahaan, yang diangkat sebagai dasar perencanaan dan perancangan untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai dalam

15 sasaran dengan penggunaan metode metode tertentu yang daiambil dari penysunan dan perencanaan Resort Hotel. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Mengemukakan tentang uraian tentang teori teori yang berkaitan dengan literatur Resort Hotel permasalahan dan dasar dasar sumber data yang digunakan dalam penelitian. BAB III TINJAUAN LOKASI Berisikan deskripsi umum tentang lokasi obyek yang dijadikan sebagai tempat perencanaan dan perancangan bangunan serta data lain yang mendukung keberadaan lokasi tersebut yang didapat langsung dari studi observasi dan literatur. BAB IV ANALISA KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Berisikan tentang gagasan perencanaan serta analisis analisis yang terkait dengan konsep perencanaan dan perancangan Resort Hotel yang terkait dengan tapak, arsitektur, tampilan bangunan, gaya bangunan, interior ruang maupun struktur untuk mendapatkan konsep yang sesuai.