BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER (PLC)

t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP

Semua Timer diatas menggunakan jenis timer OnDellay. Untuk jenis-jenis timer bisa dilihat sebagai berikut:

PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC

SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM

INSTALASI MOTOR LISTRIK

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Setelah Selesai pembelajaran diharapkan mahasiswa dapat membuktikan fungsi-fungsi khusus dalam pemrograman Programmable Logic Controller (PLC)

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A

BAB IV INSTRUKSI INSTRUKSI DASAR PLC

SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B

BAB IV BAHASA PROGRAM PLC

LAPORAN PROYEK AKHIR PRANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PLC-PNEUMATIK BATTERY FILLING EQUIPMENT ( PEMROGRAMAN PLC )

PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI

BAB IV PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN. simulator HMI berbasis PLC. Simulator ini memiliki beberapa bagian penting yaitu

BAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC

PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

BAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

SIMULATOR NITROGEN PLANT BERBASIS PLC

APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA

BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE

Bab VI : Contoh-contoh Aplikasi ZEN

Gambar 1.1 Berbagai bentuk PLC 1

Makalah Seminar Kerja Praktek

PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CP1L UNTUK OTOMASI PROSES PENGISIAN DAN PENYEGELAN AIR MINUM DALAM KEMASAN PT. PURA BARUTAMA KUDUS

APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK

KATA PENGANTAR. Malang, Februari 2014 Penyusun. Slamet Wibawanto 2

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL TRANSFER TARGET CAIR UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP F-18 (FLUOR-18) PADA FASILITAS SIKLOTRON

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

Industrial Informatics and Automation laboratory Electrical Engineering Department Industrial Technology Faculty Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

PENGENDALIAN PINTU GERBANG OTOMATIS BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) SKRIPSI JONATHAN H

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2014 sampai dengan Desember 2014.

Praktikum 2 Pengenalan Simbol Ladder Diagram. A. Tujuan : 1. Mahasiswa mampu memahami dan menggunakan berbagai simbol dalam Ladder Diagram

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Materi. Siswa Mampu :

Fungsi-fungsi Khusus

OMRON PCM1A. Programmable Logic Controller (PLC) ( Instruksi Dasar Pemrograman dengan Ladder Diagram )

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI KENDALI TRAFFIC LIGHT 4 JALUR DENGAN PLC DISUSUN OLEH:??????????????????????????????????

BAB III PERANCANGAN SOFTWARE. Dalam pengerjaan atau pembuatan suatu alat tahapan awal yang harus

BAB 4. Rancang Bangun Sistem Kontrol

WORKSHOP PLC & PNEUMATIK MODUL PRAKTIKUM WORKSOP PLC & PNEUMATIK

PENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2

BAB VI MENGENAL TRAINER " BATO - 05 "

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI

Pengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT

BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)

BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

Desain dan Implementasi Alat Cuci Mobil Otomatis dan Pemanfaatan Piranti Pengatur PLC Omron CP1E

TUGAS AKHIR PEMROGRAMAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) PADA MESIN FINGER JOINT

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

Gambar 2.1 Blok Diagram Programable Controller

WORKSHOP INSTRUMENTASI MODUL PRAKTIKUM PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lubang

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

BAB I PENDAHULUAN I-1

MONITORING MESIN PRESS INDUSTRI KAROSERI MENGGUNAKAN PLC

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT SIMULASI. Pesawat simulasi yang di gunakan dalam mendeskripsikan cara kerja simulasi

Penggunaan PLC di industri dimaksudkan untuk menggantikan penggunaan rangkaian relay dan timer. Keuntungan penggunaan PLC antara lain :

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC

Praktikum 2 Pembuatan Program PLC

BAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun

BAB III REALISASI DAN PERANCANGAN

OTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan

Kata Kunci : PLC, ZEN OMRON, HP Bypass Turbine System, pompa hidrolik

Timer : teori dan aplikasi. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra

Pendidikan Teknik Elektronika FT UNY. PLC Praktek TOOLBARS CX-PROGRAMMER 4x50 menit

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pernyataan Keaslian. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan.

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEM PENGEPAKAN PRODUK BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL

Gambar 2.1 Smart Home System

BAB II LANDASAN TEORI

SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

kendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan

BAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang

BAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.

Mengendalikan Pintu Otomatis Menggunakan PLC Siemens LOGO 230 RC

RANCANG BANGUN OTOMASI PENGENDALIAN PEMBUATAN KECAP KEDELAI BERBASIS PROGRAMMBLE LOGIC CONTROLLER

BAB VII CONTOH APLIKASI PROGRAM PLC

BAB III METODOLOGI. tertentu yang biasa digunakan pada proses automasi. Smart relay memiliki ukuran

RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER. Ahmad Mahfud ABSTRAK

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Industri Karet Deli Tanjung Mulia Medan. Penelitian ini adalah penelitian dengan membuat simulasi proses pemasakan ban (curing) berbasis PLC (Programmable Logic Control). Waktu penelitian direncanakan selama 3 (tiga) bulan. 3.2 Peralatan Dan Bahan Penelitian Adapun bahan dan alat yang akan digunakan pada penelitian ini sebagai berikut : A. Bahan bahan 1. PLC Omron Type CP1E yang berfungsi sebagai sistem yang memanipulasi dan memonitor proses kerja alat. 2. Solenoid Valve berfungsi sebagai penggerak hidrolik untuk pengepresan ban. 3. Steam Valve berfungsi sebagai alat untuk memindahkan uap/ steam untuk pemasakan ban

4. Exhaust valve berfungsi sebagai alat pembuangan steam setelah perebusan. 5. Valve Condesate berfungsi sebagai pembuangan steam hasil kondensasi yang selanjutnya ditampung pada blowdown chamber dan condensate pit. 6. Motor listrik 3 phasa B Alat Alat yang akan diteliti adalah mesin pemasakan ban (curing). 3.3 Jalannya Penelitian Pada awalnya pengujian data dilakukan pada PT.Industri Karet Deli, pada dasarnya didalam industri karet terkhusus pada industri pembuatan ban ada beberapa proses yang harus dilakukan sehingga menjadi ban yang berkualitas tinggi. Proses proses tersebut adalah start kemudian mesin curing bekerja kemudian ketika ada ban yang terdeteksi sensor maka secara otomatis pompa hidrolik bekerja yang diikuti bekerjanya solenoid valve, kemudian solenoid akan mendorong pompa hidrolik hingga mencapai batas sisi untuk pengepresan ban lalu setelah mengenai sensor Proximity 1 maka secara otomatis pompa hidrolik dan solenid valve akan mati, kemudian steam valve akan bekerja selama 10 detik ketika steam valve bekerja selama 3 detik maka exhaust valve bekerja selama 2 detik guna membuang steam yang berlebih untuk menhgindari ban yang terlalu matang, setelah 2 detik exhaust valve mati dan steam valve bekerja kembali agaar ban kembali dimasak setelah bekerja selama 10 detik maka steam valve akan mati

dan pompa hidrolik dan solenoid valve kembali bekerja sampai mencapai sensor proximity 2 ketika mengenai sensor tersebut maka otomatis pompa hidrolik dan solenoid valve mati dan ban pun telah selesai dimasak. Untuk lebih jelasnya perhatikan diagram alir dibawah ini. Start Sensor Pompa Hidrolik Solenoid Valve Sensor Proximity Steam Valve N Y Exhaust Valve END

Gambar 3.1 Diagram Alir 3.4 Perancangan Software PLC (Programmable locic control) yang digunakan oleh penulis untuk merancang beberapa proses kontrol dalam skripsi ini adalah PLC Omron, PLC (Programmable locic control) yang digunakan dapat beroperasi pada supply tegangan 24 volt dan memiliki jumlah terminal input/ output sebanyak 30 buah. Pada dasarnya setiap vendor PLC (Programmable locic control) memiliki software pendukungnya masing-masing, seperti Omron yang menggunakan program CX, PLC Siemens (Programmable locic control) yang menggunakan program Win S7, PLC (Programmable locic control) LG yang menggunakan program KGL_Win, dan Mitsubishi sendiri menggunakan Mitsubishi FXGPWIN dan Mitsubishi GX Develover. Program pendukung ini bertujuan agar setiap personal komputer yang bermaksud untuk menggunakan PLC (Programmable locic control) sebagai alat kontrol dapat berkomunikasi dengan PLC (Programmable locic control) itu sendiri. Walaupun setiap merek PLC (Programmable locic control) menggunakan software yang berbeda-beda, namun pada dasarnya sistem operasionalnya sama saja. Bagian ini akan membahas secara singkat cara menggunakan PLC (Programmable locic control) Omron.

1. Harus memiliki file software CX - Programmer. 2. Membuka file CX - Programmer maka akan keluar tampilan seperti gambar di bawah ini. Gambar 3.2 Tampilan Loading CX Programmer 3. Selanjutnya Klik new atau Ctrl N dan pilih jenis PLC (Programmable locic control) yang anda gunakan seperti gambar dibawah ini memilih CP1E(CP1E) berarti PLC (Programmable locic control) yang digunakan CP1E atau CP1E

Gambar 3.3 pemilihan jenis PLC 4. Klik ok maka akan tampil seperti gambar di bawah ini. Gambar 3.4 Tampilan Sebelum Membuat Program 5. Transfer program Klik PLC pada menu tool bar pilih work online, arahkan mouse ke transfer pilih to PLC untuk sistem yang telah diprogram melalui komputer ke PLC, kalau from PLC untuk membaca program yang ada di dalam PLC, silahkan tunggu sampai download atau upload hilang. seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.5 Cara Transfer Program 6. Monitor dan simulasi test

Untuk memonitor device input/ output yang aktif pada layar monitor komputer dapat dilakukan dengan cara pilih work online simulator pada menu bar dengan logika dasar 1 (ON) dan 0 (OFF). Apabila device input atau output aktif pada layar monitor akan tampak warna hijau. seperti gambar di bawah ini. Gambar 3.6 Monitor test 3.5 Perancangan Program 3.5.1 Pemrograman Relay Internal Pada PLC Omron CP1E PLC (Programmable locic control) memiliki elemen-elemen yang digunakan untuk menyimpan data, yaitu bit-bit tersebut menjalankan fungsi relay yang dapat memutus dan menyambungkan perangkat-perangkat lain. Internal relay ini bukanlah seperti relay pada umumnya namun hanya merupkan bit-bit di dalam memori yang bekerja layaknya sebuah relay. Internal relay tidak dapat di akses secara langsung untuk mengatifkan sebuah input atau output yang terdapat pada sistem program. Internal relay ini terdiri dari kontak-kontak NC (Normaly Close) dan NO (Normaly open), Beberapa fungsi Pemrograman internal relay. 3.5.2 Pemrograman Diferensiasi DIfU DIFD

Salah satu fungsi lain dari sebuah internal relay adalah kemampuan untuk dapat diaktifkan hanya pada satu siklus/ scan saja. Sehingga relay tersebut mampu untuk menghasilkan sebuah pulsa berdurasi tetap pada kontak-kontaknya ketika dioperasikan. Instruksi DIFU outputnya menjadi ON saat terjadi transisi OFF ON pada sinyal inputnya, sedangkan DIFD outputnya menjadi ON saat terjadi transisi ON OFF pada sinyal inputnya. Fungsi DIFU dan DIFD ini diperlihatkan pada gambar 3.7. Gambar 3.7 Operasi Differensiasi DIFU Dan DIFD Gambar 3.7 memperlihatkan bahwa fungsi saat kontak 0.00 berada pada kondisi ON maka kontak DIFU 10.00 juga akan ON, ini akan mengaktifkan relay Selama satu siklus/ scan pada saat kontak 0.00 OFF maka kontak DIFD 10.01 akan ON. 3.5.3 Pemrograman Timer Pada PLC Omron CP1E PLC (programmable logic control) memiliki beberapa bentuk timer yang memiliki fungsi tersendiri. Pada PLC (programmable logic control) yang berukuran kecil hanya biasanya hanya dijumpai satu jenis timer saja, yaitu timer on delay. PLC (programmable logic control) Omron model CP1E yang digunakan

penulis dalam pembuatan skripsi hanya memiliki timer on delay saja. Timer on delay merupakan jenis timer yang aktif setelah waktu tunda. Durasi waktu yang ditetapkan untuk sebuah timer disebut sebagai waktu presen yang besarnya merupakan kelipatan dari satu basis waktu yang digunakan pada PLC (programmable logic control) tersebut. Gambar 3.8 dibawah ini menujukan pengunaan timer pada Omron CP1E. Gambar 3.8 Penggunaan Timer Pada Omron Beberapa basis waktu yang biasa digunakan antar lain 10 msec, 100 msec, 1 sec, dan 100 sec. PLC Omron model CP1E ini menggunakan basis waktu 100 msec dengan set value menyatakan kelipatan basis waktu yang digunakan. Untuk nilai set value =1000, maka timer akan bekerja setelah tunda waktu 100 x100 msec = 10 sec atau 500 x 100 msec = 50 sec.dari gambar tersebut apabila kontak 0.03 diaktifkan, maka kontak tersebut akan mengaktifkan relay 3 10.02 dan timer TIM 000. Setelah selang waktu selama set value 100 = 100 x 100 msec = 10 sec tercapai maka kontak TIM 000 akan mengaktifkan pompa hidrolik 100.01 dan solenoid valve 100.02

3.5.4 Pemrograman Counter Pada PLC Omron CP1E Sebuah pencacah (counter) memungkinkan dilakukannya pencacah (penghitung) terhadap sejumlah input. Jika sebuah counter ditetapkan menghitung sejumlah nilai tertentu dan ketika jumlah atau nilai telah tercapai maka counter akan mengoperasikan kontak-kontaknya. Set value juga digunakan untuk menyatakan besar pencacahan yang akan mengaktifkan kontak-kontak counter dengan melakukan perhitungan sampai set value counter bernilai nol. Gambar 3.9 Penggunaan Counter Pada Omron Dari gambar 3.9 dapat dilihat bahwa ketika input 0.02 diaktifkan maka input ini akan mengaktifkan counter CNT 001. Output kontak ini akan aktif (mulai menghitung) bila koilnya diaktifkan selama harga yang telah ditetapkan yaitu 100 kali, Ketika nilai 100 tercapai maka kontak C000 akan mengaktifkan akan reset kembali.

3.5.5 Daftar Input dan Output Yang Digunakan Daftar input dan output dapat dilihat pada table 3.1 di bawah ini. Input Alamat Output Alamat Emergency Stop 0.06 Pompa Hidrolik 100.01 Stop 0.00 Solenoid Valve 100.02 Start 0.01 Steam Valve 100.03 Sensor Proximity 1 0.03 Exhaust Valve 100.04 Sensor Proximity 2 0.04 Relay 1 10.00 Sensor Ban 0.02 Relay 2 10.01 Relay 3 10.02 Relay 4 10.03 Relay 5 10.04 Pada saat di tekan tombol start maka relay bekerja sehingga mesin curing ikut bekerja,setelah sensor (sensor ban) mendeteksi adanya ban yang telah masuk kedalam mesin curing maka pompa hidrolik bekerja dan solenoid valve bekerja sehingga ban yang telah masuk tadi di press sampai solenoid valve mengenai sensor proximity 1, kemudian pompa hidrolik dan solenoid valve mati, kemudian steam bekerja untuk memasak ban selama 10 detik, ketika steam bekerja 3 detik

exhaust valve bekerja selama 2 detik hal ini berguna untuk membuang uap yang berlebih dan untuk mencegah ban meleleh,setelah 2 detik exhaust valve kembali mati lalu steam kembali hidup untuk memanaskan ban selama 7 detik lagi setelah itu steam kembali mati. Lalu pompa hidrolik dan solenoid valve kembali hidup sampai mengenai sensor Proximity 2 lalu pompa hidrolik dan solenoid valve mati dan ban telah bisa diambil dari mesin curing dan siap di pack.