MOTIVASI DAN PENGETAHUAN KADER MENINGKATKAN KEAKTIFAN KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci : Posyandu, Kader Posyandu, Keaktifan.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan partisipasi masyarakat di dalamnya adalah posyandu. Posyandu

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

Universitas Tribhuwana Tunggadewi 2) Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN MANFAAT POSYANDU LANSIA DENGAN KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT PELAKSANA ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU DENGAN PARTISIPASI KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU PURNAMA DI WILAYAH PUSKESMAS RINGINARUM KABUPATEN KENDAL

Kata Kunci: Pengetahuan, Keaktifan, Perilaku Sehat.

HUBUNGAN PERAN KADER POSYANDU DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA TEGALTIRTO BERBAH SLEMAN ABSTRACT

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN IBU BALITA USIA 3-5 TAHUN

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2

Sugi Purwanti 1, Haryati 2, dan Asrin 3. ABSTRAKS

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DALAM PELAKSANAAN POSYANDU DI KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. merupakan strategi pemerintah yang ditetapkan pada kementrian kesehatan untuk. segera dapat diambil tindakan tepat (Mubarak, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan dan pelatihan. Kader posyandu mempunyai peranan

Kata Kunci : frekuensi penimbangan, balita, pengetahuan, posyandu

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016.

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 2 TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

GAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU MEMERIKSAKAN BALITA KE POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAGAK KABUPATEN MALANG ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. antara variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional, artinya

Erma Prihastanti, Puji Hastuti Prodi DIII Kebidanan Purwokerto Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Semarang

HUBUNGAN ANTARA BESARNYA JASA PELAYANAN BPJS DENGAN TINGKAT KEPUASAN KERJA DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOJOWARNO JOMBANG

NURHAKIM YUDHI WIBOWO Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KADER POSYANDU BALITA DI KELURAHAN BAWEN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG ABSTRAK

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

Rustantina 1), Dewi Elliana 2) ABSTRAK

HUBUNGAN TOILET LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK USIA BULAN DALAM MENGONTROL ELIMINASI DI POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU YANG MEMILIKI BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SUAMI TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DI PUSKESMAS SIBELA SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

Oleh : Teti Herawati* *Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka ABSTRAK

HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING (Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Pekerjaan) KADER DENGAN KEAKTIFAN KADER PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA RAKIT

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NURVIANA VELAYATI K

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

LUTFI NANDA PURNAMASARI

Kata Kunci: Pendidikan, Pekerjaan, Dukungan Suami dan Keluarga, ASI Eksklusif.

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Kuantitas perkembangan jumlah posyandu sangat menggembirakan, karena

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

PENGETAHUAN DAN PERAN KADER POSYANDU TENTANG GIZI BALITA DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS ACEH BESAR

Transkripsi:

MOTIVASI DAN PENGETAHUAN KADER MENINGKATKAN KEAKTIFAN KADER DALAM KEGIATAN POSYANDU Alhafij Azura 1), Erlisa Candrawati 2), Ragil Catur Adi W. 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang 3) Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Email : jurnalpsik_unitri@gmail.com ABSTRAK Posyandu memberikan andil besar dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak. Keberlangsungan posyandu tidak terlepas dari keberadaan kader. Keaktifan kader dikarenakan berbagai hal seperti ingin mendapatkan penghargaan dan menambah pengetahuan atau hanya mengisi waktu luang. Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara motivasi dan pengetahuan kader dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu ibu dan balita. Desain penelitian menggunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling penelitian ini menggunakan Purposive Sampling. Sampel penelitian sebanyak 57 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji spearman rank. Hasil uji stastistik menunjukkan mayoritas motivasi dan pengetahuan pada kategori cukup. Mayoritas keaktifan kader posyandupada kategori aktif. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara motivasi dengan keaktifan P- value (0,029) < α (0,05) yang bersifat positif. Ada hubungan antara pengetahuan dengan keaktifan P-value 0,048 < α (0,05) yang bersifat positif. Saran bagi masyarakat diharapkan memberikan pengakuan dan penghargaan pada kader Posyandu. Bagi puskesmas diharapkan dapat memberikan fasilitas yang memadai untuk setiap posyandu serta meningkatkan pelatihan dan bimbingan. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan instrumen penelitian observasi untuk variabel keaktifan. Kata Kunci : Kader posyandu, kehadiran, penghargaan. 556

MOTIVATION AND KNOWLEDGE OF THE KADER INCREASE THE CERTIFICATE ACTIVITY IN POSYANDU ACTIVITIES ABSTRACT Posyandu gives a big contribution in reducing maternal and child mortality rate. Posyandu sustainability can not be separated from the presence of cadres. The activeness of the cadre is due to various things such as wanting to gain awards and increase knowledge or just fill the spare time. The purpose of the study to know the relationship between motivation and knowledge of cadres with the activeness of cadres in activities posyandu mother and toddler. The research design use correlation with cross sectional approach. The sampling technique of this research using "Purposive Sampling". The sample of research were 57 respondents. The research instrument used questionnaire.data analysis using spearman rank test. The results of the stastistic test indicate the majority of motivation and knowledge in the sufficient category. The majority of active posyandu cadres in active category. The result of bivariate analysis shows that there is a positive correlation between motivation and Pv (0,029) <α (0,05) activity. There is a relationship between knowledge with Pv 0,048 <α (0,05) positive activity. Suggestions for the community are expected to give recognition and appreciation to Posyandu cadres. Puskesmas are expected to provide adequate facilities for each posyandu and improve training and guidance. For the next researcher is expected to use observation research instrument for activity variable. Keywords : Posyandu cadres, attendance, awards. PENDAHULUAN Posyandu merupakan kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari, oleh, dan untuk masyarakat yang dilaksanakan kaderkader kesehatan yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar.kader merupakan relawan yang berasal dari masyarakat yang dipandang memiliki kemampuan lebih dibanding anggota masyarakat lainnya. Mereka inilah yang memiliki peranan besar dalam memperlancar proses pelayanan kesehatan primer. Namun keberadaan kader relatif labil karena partisipasinya bersifat sukarela sehingga tidak ada jaminan bahwa para kader akan tetap 557

menjalankan fungsinya dengan baik seperti yang diharapkan. Jika ada kepentingan keluarga atau kepentingan lainnya maka kader akan lebih memilih untuk meninggalkan tugasnya (Effendi & Makhfudli, 2009). Masalah posyandu dapat dilihat juga dari hasil survey yang telah dilakukan oleh Universitas Andalas, Universitas Hasanudin dan Sekolah Tinggi Ilmu Gizi pada tahun 2009 mencatat sebagian besar posyandu belum memiliki kader yang cukup bila dibandingkan dengan sasaran, dan hanya terdapat 30% kader yang terlatih. Sebagian besar kader posyandu sangat tergantung pada petugas puskesmas dan cakupan kunjungan posyandu sangatlah rendah yaitu masih dibawah 50% (Depkes RI, 2006). Pengetahuan kader tentang posyandu dapat diperoleh dari fasilitas yang diberikan oleh puskesmas seperti mengirimkan kader kepelatihan-pelatihan kesehatan, pemberian buku panduan, mengikuti seminar seminar kesehatan. Selain pengetahuan kader tentang posyandu, keaktifanan kader juga dipengaruhi oleh motivasi baik dari dalam diri kader sendiri ataupun dari pihak luar seperti dukungan yang positif dari berbagai pihak diantaranya kepala desa, tokoh masyarakat setempat, maupun dari petugas kesehatan setempat, fasilitas yang memadai (mengirimkan kader kepelatihan-pelatihan kesehatan, pemberian buku panduan, mengikuti seminar-seminar kesehatan), penghargaan, kepercayaan yang diterima kader dalam memberikan pelayanan kesehatan mempengaruhi aktif tidaknya seorang kader posyandu, Penghargaan bagi kader dengan mengikuti seminarseminar kesehatan dan pelatihan serta pemberian modul-modul panduan kegiatan pelayanan kesehatan. Kegiatan tersebut diharapkan kader mampu dalam memberikan pelayanan kesehatan dan aktif datang disetiap kegiatan posyandu (Depkes Rl, 2006). Tahun 2012 dan 2013 Puskesmas Selakau bertanggung jawab pada 26 posyandu di 9 desa di Kecamatan Selakau. Berdasarkan data tentang pelaksanaan kegiatan Posyandu, jumlah kader Posyandu yang terdaftar 130 orang untuk 9 desa dan jumlah kader yang aktif pada tahun 2012 sebanyak 90% sedangkan yang yang tidak aktif 10%, pada tahun 2013 jumlah kader yang aktif 84,61% sedangkan yang tidak aktif 15%. Data tahun 2014 terdapat 27 posyandu di 9 desa di Kecamatan Selakau, jumlah kader Posyandu yang terdaftar 135 orang untuk 9 desa dan jumlah kader yang aktif 80,74% sedangkan yang tidak aktif berjumlah 19,25%. Berdasarkan data 3 tahun terakhir jumlah keaktifan kader menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah adakah hubungan antara motivasi dan pengetahuan dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu 558

ibu dan balita di wilayah kerja Puskesmas Selakau Kabupaten Sambas tahun 2015? menikah, dan sebanyak 1 responden (1,8%) berstatus janda. METODE PENELITIAN Desain penelitian menggunakan korelasi dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling penelitian ini adalah teknik Purposive Sampling. Populasi penelitian adalah semua kader di wilayah kerja Puskesmas Selakau yaitu 135, sampel penelitian sebanyak 57 responden.analisis data menggunakan uji spearman rank. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa usia tertinggi jumlahnya sebanyak 25 responden (43,9%) berusia 40-49 tahun, dan yang terendah sebanyak 3 responden (5,3%) berusia 50 tahun. Berdasarkanpendidikan dapat diketahui bahwa jumlah tertinggi sebanyak 26 responden (45,6%) berpendidikan SD, dan yang terendah sebanyak 15 responden (26,1%) berpendidikan SLTA. Berdasarkan pekerjaan dapat diketahui bahwa sebanyak 33 responden (57,9%) bekerja sebagai IRT, dan sebanyak 24 responden (42,1%) bekerja sebagai petani. Berdasarkan status perkawinan dapat diketahui bahwa sebanyak 56 responden (98,2%) sudah Tabel 1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan, dan status perkawinan di Puskesmas Selakau USIA 20-29 tahun 7 12,3 30-39 tahun 22 38,6 40-49 tahun 25 43,9 50 tahun 3 5,3 PENDIDIKAN SD 26 45,6 SLTP 16 28,1 SLTA 15 26,3 PEKERJAAN IRT 33 57,9 Petani 24 42,1 STATUS PERKAWINAN Kawin 56 98,2 Janda 1 1,8 Tabel 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan motivasi kader posyandu di Puskesmas Selakau Motivasi Baik 24 42,1 Cukup 33 57,9 Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa sebanyak 24 responden 559

(42,1%) memiliki motivasi baik, dan sebanyak 33 responden (57,9%) memiliki motivasi cukup. Tabel 3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan kader posyandu di Puskesmas Selakau Pengetahuan Baik 18 31,6 Cukup 37 64,9 Kurang 2 3,5 Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa sebanyak 18 responden (31,6%) berpengetahuan baik, sebanyak 37 responden (64,9%) berpengetahuan cukup, dan sebanyak 2 responden (3,5%) berpengetahuan kurang. Tabel 4. Distribusi frekuensi responden berdasarkankeaktifan kader posyandu di Puskesmas Selakau Keaktifan Sangat aktif 26 45,6 Aktif 31 54,4 Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa sebanyak 26 responden (45,6%) sangat aktif, dan sebanyak 31 responden (54,4%) aktif. Hasil tabulasi data dari 15 soal yang dijawab dengan total poin tertinggi terdapat pada soal nomor 1 tentang kehadiran kader. Soal yang dijawab dengan total poin terendah terdapat pada soal nomor 13 tentang keaktifan setelah hari H, yaitu melakukan kunjungan rumah kepada sasaran yang tidak datang ke posyandu. Berdasarkan hasil analisis korelasi spearman menunjukkan besar kekuatan korelasi antara motivasi dengan keaktifan adalah 0,289 arah hubungannya positif dengan signifikansi p value 0,029. Nilai signifikansi <0,05. Berdasarkan hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu. Berdasarkan hasil uji korelasi didapatkan bahwa besar kekuatan korelasi antara pengetahuan dengan keaktifan adalah 0,263 dengan signifikansi p value 0,048. Nilai signifikansi < 0,05. Berdasarkan hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu. Kader Posyandu melakukan tugas secara sukarela, secara umum memiliki motivasi dalam dirinya yaitu kepedulian akan kesehatan di masyarakat, sehingga tanpa memperoleh kompensasi kader tetap setia melakukan tugasnya. Kader mendapat kepercayaan dari masyarakat setempat dan telah mendapat latihan serta merasa terpanggil untuk melaksanakan, memelihara, dan mengembangkan kegiatan Posyandu, untuk itu perlu pembinaan, serta penghargaan.sejalan dengan fungsi dan tugas berat kader, sudah selayaknya pemerintah lebih 560

menghargai peran kader Posyandu dengan memberikan insentif finansial yang memadai (Azwar, 2007). Besar korelasi antara motivasi dengan keaktifan adalah 0,289 dengan signifikansi 0,029.Dari hasil analisis diperoleh bahwa terdapat hubungan yang erat antara motivasi dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu di Puskesmas Selakau Kabupaten Sambas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prang (2013) yang meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Tareran Kecamatan Tareran Kabupaten Minahasa Selatan. Seorang kader yang termotivasi karena merasa mendapatkan penghargaan dari masyarakat dan keluarganya menjadikannya semakin aktif untuk berkegiatan sebagai kader.terlebih lagi kader diberi bimbingan untuk menambah pengetahuan mereka. Motivasi kader posyandu akan semakin bertambah bila ditunjang dengan fasilitas-fasilitas yang seharusnya ada seperti meja, buku-buku, timbangan, pengukur tinggi badan dan sebagainya agar memperlancar kegiatan yang ada di posyandu. Kader yang semakin termotivasi akan semakin aktif dalam kegitan posyandu. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa terdapat hubungan yang erat antara pengetahuan dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu di Puskesmas Selakau Kabupaten Sambas.Besar korelasi antara pengetahuan dengan keaktifan adalah 0,263 dengan signifikansi 0,048.Hasil ini sejalan dengan penelitian Nugroho (2008) tentang hubungan antara pengetahuan dan motivasi kader posyandu dengan keaktifan kader posyandu di desa Dukuh Tengah Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes. Pengetahuan diperoleh melalui proses belajar mengajar yaitu suatu proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk pengalaman, pengenalan, penggunaan, penguasaan dan penilaian terhadap bidang tertentu yang sehubungan dengan berbagai aspek kehidupan. Walaupun sebagian kader di Puskesmas Selakau berpendidikan SD namun pengalaman mereka sebagai kader terbilang cukup lama ditambah pelatihan dan bimbingan yang diberikan membuat pengetahuan mereka tentang posyandu terbilang cukup.berbekal pengetahuan ini kader dapat melaksanakan tugasnya mewakili masyarakat dilingkungannya untuk aktif dalam kegiatan posyandu. KESIMPULAN Motivasi kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Selakau Kabupaten Sambas tahun 2015 dikategorikan cukup.pengetahuan kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Selakau Kabupaten Sambas tahun 2015 sebagian besar dikategorikan 561

cukup.keaktifan kader posyandu di wilayah kerja Puskesmas Selakau Kabupaten Sambas tahun 2015 sebagian besar dikategorikan aktif.ada hubungan yang signifikan antara motivasi kader dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Selakau Kabupaten Sambas tahun 2015.Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan kader dengan keaktifan kader dalam kegiatan posyandu di wilayah kerja Puskesmas Selakau Kabupaten Sambas tahun 2015. DAFTAR PUSTAKA Arikunto.2006. Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT. Azwar, S. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Machfoedz, I., 2005. Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan, Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta: Fitramaya. Nugroho Adi Haryanto dan Nurdiana Dewi. 2008. Hubungan antara Pengetahuan dan Motivasi Kader Posyandu dengan Keaktifan Kader Posyandu di Desa Dukuh Tengah Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes. Dalam : Jurnal Keperawatan FIKKES 2 (1) : 1 8. Rewanti Prang. 2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tareran Kecamatan Tareran Kabupaten Mi ahasa Selatan. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi. Manado. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Effendi, Ferry dan Makhfudli.2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika. 562