Alif Nuril Zainiyah, Sri Mardoyo., Marlik

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERSEDIANYA JAMBAN KELUARGA SEHAT DI DESA TOMPASO DUA KECAMATAN TOMPASO BARAT KABUPATEN MINAHASA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN JAMBAN KELUARGA DI DESA SIPANGE JULU KECAMATAN SAYUR MATINGGI KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2013

Anggoro, et al, Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Jamban Di Kawasan...

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

Dewiarti AN, Wahyuni A, Dewi AM Faculty of Medicine Lampung University. Keywords: Diarrhea, education, knowledge, mother, prevention

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI DESA NAPALAKURA KECAMATAN NAPABALANO KABUPATEN MUNA TAHUN 2016

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Oleh : VIVI MAYA SARI No. BP

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan Antibiotik

Tino Adi Prasetyawan 1, Mas Imam Ali Affandi 2, Heni Maryati 3 ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PROGRAM ODF (OPEN DEFECATION FREE) DENGAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI DESA MALIKIAN, KALIMANTAN BARAT

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

Kata Kunci : Diare, Anak Balita, Penyediaan Air Bersih, Jamban Keluarga

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ANANG RIASMOKO J

Saut Hasudungan Simatupang 1, Surya Dharma 2, Evi Naria 3. Departemen Kesehatan Lingkungan

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar

: LULUK ERDIKA GRESTASARI J

PENGARUH PREDISPOSING FACTOR, ENABLING FACTOR

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

Suryo Pratikwo 1, Millatin Puspaningtyas 2, Dyah Retno Sukmaningrum 3 Poltekkes Prodi Keperawatan Pekalongan ABSTRACT

GAMBARAN SANITASI JAMBAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN KIKIM TIMUR TAHUN 2016

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

Public Health Perspective Journal

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

Mamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN JAMBAN DI DESA KARANG AJI KECAMATAN KEDUNG KABUPATEN JEPARA PROPINSI JAWA TENGAH. Karya Tulis Ilmiah

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MASYARAKAT DENGAN KEBERADAAN RUMAH SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA BANDUNG

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Sanitasi Lingkungan

KARYA TULIS ILMIAH. PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PERILAKU BUANG AIR BESAR DI SUNGAI Di Desa Temon Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Yulisetyaningrum ABSTRAK

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : SRI ANIS FADHILA SARI J

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA MASYARAKAT DI DESA SENURO TIMUR

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DI KELURAHAN SETIAJAYA KECAMATAN CIBEUREUM KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN BUCKET LATRINE PADA MASYARAKAT KELURAHAN BAGAN DELI KECAMATAN MEDAN BELAWAN TAHUN 2013

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

GAMBARAN PERILAKU KEPALA KELUARGA TENTANG PHBS DI DESA TUNGGULO SELATAN KECAMATAN TILONG KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2012

KONDISI LINGKUNGAN, PERILAKU HIDUP SEHAT, DAN STATUS KESEHATAN KELUARGA WANITA PEMETIK TEH DI PTPN VIII PENGALENGAN, BANDUNG, JAWA BARAT

Pendahuluan. Sa'diyah., et al, Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare...

BAB I PENDAHULUAN. secara adil serta merata (Depkes RI, 2009). Masalah penyehatan lingkungan

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

Surahma Asti Mulasari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN JAMBAN DI DESA PINTU LANGIT JAE KECAMATAN PADANGSIDIMPUAN ANGKOLA JULU TAHUN 2012

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM TOILET TRAINING TODDLER ABSTRAK

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

NURHAKIM YUDHI WIBOWO Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PAUD DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA PAUD DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR

KEJADIAN DIARE PADA BALITA DITINJAU DARI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) TATANAN RUMAH TANGGA DI KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA KALIMANTAN SELATAN

Manuscript KUKUH UDIARTI NIM : G2A Oleh :

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

Edu Geography 3 (6) (2015) Edu Geography.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Oleh: DEWI LESTARI

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI

Faisal azwinsyah 1, Surya Dharma 2, Devi Nuraini Santi 3. Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN TINGKAT KESEHATAN RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI DESA LABUHAN KECAMATAN LABUHAN BADAS KABUPATEN SUMBAWA

Abstract. Keywords: Knowledge, Attitudes, Usage Latrines, Diarrhea

PERILAKU MASYARAKAT TENTANG RUMAH SEHAT DI DUSUN NGUMPAK DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN JAMBAN DI DAERAH BANTARAN SUNGAI DESA LALADAN KABUPATEN LAMONGAN.

PENGARUH PROGRAM STBM DENGAN PEMBERIAN STIKER ODF TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU BABs MASYARAKAT DI DESA KEDONDONG KECAMATAN SOKARAJA TAHUN 2017

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

Nizaar Ferdian *) *) mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Koresponden :

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

Dinamika Kebidanan vol. 2 no 2. Agustus 2012

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : SRI REJEKI J

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

TINGKAT PENGETAHUAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI SAMBIROTO 2 KECAMATAN KALASAN KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

Transkripsi:

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT (STUDI DI DESA MENDALAN KECAMATAN WINONGAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2012) Alif Nuril Zainiyah, Sri Mardoyo., Marlik ABSTRACT Family toilet is an important and necessary part of public health improvement. In some areas, fecal disposal facility that satisfy health requirements were not available as expected, especially among the low economic level of the society, and the cost to build latrines becomes a barrier for families. Beside this, other factors come into play such as the effective knowledge on health issues was inferior, as well as the ever present habit unhealthy defecation in the community. Statistical analysis in this research relied on the use of chi-square test where primary data collection was carried out by means of observations and the use of questionnaires returned by 89 heads of families. Secondary data were obtained from Mendalan village, Winongan subdistrict, Pasuruan regency. A portion of the community (19.1%) have poor understanding with regard to latrine and its ownership. Significant portion of the community (45%) did not finish their primary education. Whereas as many as 71.9% of the the community did not have latrines. It was noted that there was no relationship between levels of education and latrine ownership at a chi-square p > α (0,233> 0,1); and also there is no relationship between the community level of knowledge on latrines with latrine ownership indicated by a chi-square of p > α (0,114 > 0,1). The study recommends to conduct the community awareness raising leading to initiation of revolving fund drive for latrine construction; to employ workers on regular basis to clean up the environment surrounding Mendalan village of Winongan subdistrict and to strengthen the role of community leaders in community mobilization. Latar Belakang Jamban keluarga merupakan salah satu sarana yang diperlukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Pembuangan tinja yang memenuhi syarat kesehatan sebagian belum terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan terutama bagi masyarakat yang tingkat ekonominya rendah, sehingga biaya untuk membangun jamban keluarga menjadi hambatan. Disamping itu masih dipengaruhi faktor-faktor lain yaitu pengetahuan masyarakat tentang kesehatan yang masih rendah, faktor kondisi lingkungan serta kebiasaan masyarakat membuang kotoran. (Udin Djabu, 1990). memiliki Luas wilayah 236.600 ha dengan jumlah penduduk sebanyak 3.167 jiwa. Jumlah rumah di Desa Mendalan sebanyak 769 rumah. Namun jumlah pemilik jamban di Desa Mendalan tidak sesuai dengan jumlah rumahnya yaitu 132 buah. Kebiasaan Masyarakat Desa Mendalan sebagian besar membuang tinja ke sungai dilakukan secara turun-temurun dari masyarakat terdahulu. Pendidikan yang pernah ditempuh penduduk di Desa Mendalan adalah tidak tamat SD sebanyak 228 jiwa, tamat SD sebanyak 855 jiwa, tamat SMP sebanyak 272 jiwa, tamat SMA sebanyak 156 jiwa, yang memiliki ijazah setingkat SI/S2/S3 adalah sebanyak jiwa sedangkan yang tidak pernah bersekolah sebanyak 900 jiwa serta yang balita sebanyak 635 jiwa. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. (Notoatmodjo, 1997) Ditinjau dari segi kesehatan, kebiasaan masyarakat Desa Mendalan yang membuang tinja ke sungai tidak sesuai dengan perilaku kesehatan. Masyarakat Desa Mendalan juga kurang menyadari bahwa pembuangan tinja yang sembarangan dapat mengganggu kesehatan. Hal itu terbukti masyarakat masih banyak yang membuang tinja ke sungai. Sehingga kotoran najis tersebut menjadi penyebab atau penyebar penyakit dan mengotori lingkungan pemukiman. Dari segi ekonomi, sebagian besar masyarakat Desa Mendalan memiliki mata pencaharian sebagai buruh tani. Dimana upah kerja sebagai buruh tani hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga mereka tidak mempunyai biaya untuk membangun jamban keluarga dan mereka juga hanya sanggup menyekolahkan anak mereka sampai tingkat SD saja. 50

Dari gambaran umum tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan dan pengetahuan mengenai sarana sanitasi sangatlah diperlukan. Apabila seseorang mengetahui akan pentingnya sarana sanitasi di lingkungan tempat tinggal mereka, maka orang tersebut akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan sarana sanitasi tersebut. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubungan tingkat kepemilikan jamban berdasarkan tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat di Kabupaten Pasuruan Tahun 2012. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian Cross Sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor faktor risiko dan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Besar Sampel Besar sampel dalam penelitian ini adalah sebesar 89 rumah yang terdiri dari 89 KK yang diambil dengan menggunakan simple random sampling. Pengambilan sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara diundi. Sehingga setiap anggota sampel mempunyai kesempatan untuk terpilih. Teknik pengumpulan data dan Kriteria Penilaian Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuisioner sedangka kriteria penilaian untuk kepemilikan jamban yaitu dengan dilihat punya tidaknya jamban oleh responden dan untuk tingkat pengetahuan yaitu jika Baik >80% dari total nilai, Cukup jika 60% - 80% dari total nilai dan jika Kurang <60% dari total nilai Analisis data Analisa Statistik digunakan untuk menguji hipotesis yaitu uji Chi-Square. Chi-Square digunakan untuk mengetahui hubungan jumlah kepemilikan jamban dengan tingkat pengetahuan dan pendidikan. Kriteria penilaiaan: Ho ditolak apabila X 2 > X 2 (α ; k-1) HASIL PENELITIAN 1. Pada Tingkat Pendidikan Tabel 1 Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Mendalan 1. 2. 3. 4. 5. Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase Tidak Sekolah / Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMA Tamat PT 40 orang 30 orang 1 orang 8 orang 10 orang 45% 34% 1% 9% 11% Jumlah 89 orang 100% Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan kepala keluarga mengenai kepemilikan jamban di Desa Mendalan Tahun 2012 yang terbesar adalah KK yang tidak sekolah / tidak tamat SD sebesar 45%, tamat SD sebesar 34%, tamat PT sebesar 11%, tamat SMA sebesar 9% dan KK yang paling sedikit tingkat pendidikannya yaitu tamat SMP sebesar 1%. Hal ini dikarenakan sebagian besar responden di Desa Mendalan Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan Tahun 2012 mempunyai tingkat pendidikan tertinggi yaitu tidak sekolah / tidak tamat SD dengan jumlah 40 KK. 51

2. Tingkat pengetahuan Tabel 2 Distribusi Responden Menurut Tingkat Pengetahun Responden Di Desa Mendalan No Tingkat Pengetahuan Jumlah Prosentase 1. Baik 27% 2. Cukup 48 53,9% 3. Kurang 17 19,1% Jumlah 89 100% Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan kepala keluarga mengenai kepemilikan jamban di Desa Mendalan Tahun 2012 yaitu yang mempunyai jamban dan berpengetahuan kurang sebesar 96% dan yang berpengetahuan baik sebesar 4%. sedangkan yang tidak mempunyai jamban dan berpengetahuan kurang sebesar % dan yang berpengetahuan baik sebesar 35%.. Hal ini dikarenakan mayoritas warga sudah mengetahui penyakit yang ditimbulkan dari kotoran manusia serta dampak dari pembuangan tinja yang sembarangan. Sehingga dari 89 KK tidak ada perbedaan pengetahuan antara KK yang mempunyai jamban dan KK yang tidak mempunyai jamban 3. Kepemilikan jamban Tabel 3 Distribusi Responden Menurut Kepemilikan Jamban Di Desa Mendalan No Kepemilikan jamban Jumlah Prosentase 1. Mempunyai jamban 27% 2. Tidak mempunyai jamban 73% Jumlah 89 100% Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tingkat kepemilikan jamban di Desa Mendalan Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan Tahun 2012 diperoleh hasil terbanyak yaitu 73% yang tidak mempunyai jamban dan hanya 27% yang mempunyai jamban. Kepemilikan jamban keluarga dipengaruhi oleh tingkat kebiasaan masyarakat membuang tinja, sikap dan tindakan masyarakat, kondisi lingkungan, tingkat perekonomian, tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan masyarakat. Tingkat ekonomi suatu keluarga mempunyai kaitan erat dengan kepemilikan jamban keluarga. Pendapatan keluarga yang besar akan kemungkinan besar pula untuk membangun jamban. Namun sebaliknya, pendapatan yang rendah, kecil kemungkinan untuk membangun jamban keluarga. Kondisi lingkungan mempengaruhi kepemilikan jamban keluarga seperti adanya aliran sungai yang dapat dimanfaatkan untuk membuang tinja dimana hal tersebut akan dimanfaatkan bagi keluarga yang tingkat ekonomi, tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan yang rendah. Kebiasaan juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepemilikan jaman keluarga. Dimana kebiasaan membuang tinja di sungai yang telah dilakukan secara turuntemurun akan sulit dihilangkan dalam kehidupan masyarakat. 52

4. Hubungan antara tingkat pengetahuan KK terhadap kepemilikan jamban. Tabel 4 Kepemilikan Jamban Responden Ditinjau Dari 3 Kriteria Tingkat Pengetahuan Di Desa Mendalan Pengetahuan Baik Kurang Mempunyai jamban 1 (4%) 23 (96%) Kepemilikan jamban Tidak mempuyai jamban 23 (35%) 42 (%) (27%) (73%) 89 Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa Hubungan antara tingkat pengetahuan KK terhadap kepemilikan jamban keluarga di Kabupaten Pasuruan Tahun 2012 yaitu KK yang mempunyai jamban dan berpengetahuan baik yaitu sebesar 4% dan KK yang mempunyai jamban dan KK yang berpengetahuan kurang sebesar 97%. Sedangkan untuk KK yang tidak mempunyai jamban yang berpengetahuan baik sebesar 35% dan KK yang berpengetahuan kurang sebesar %. Dalam penelitian ini dengan uji statistik yang dilakukan dalam program SPSS uji Chi-square dengan signifikasi 0,1 diperoleh hasil p > α (0,233> 0,1) hal ini menunjukkan bahwa HO diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kepemilikan jamban dengan tingkat pengetahuan masyarakat di Kabupaten Pasuruan Tahun 2012. Tidak ada hubungan antara kepemilikan jamban dengan tingkat pengetahuan dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat tentang kepemilikan jamban serta kurangnya penyuluhan tentang kepemilikan jamban. 5. Hubungan antara tingkat pendidikan KK terhadap kepemilikan jamban. Tabel 5 Kepemilikan Jamban Responden di tinjau dari tingkat pendidikan di Desa Mendalan Pendidikan Kepemilikan jamban Wajar 9 tahun Mempunyai jamban 9 (37%) Tidak mempunyai jamban 62 (95%) 71 (80%) Tamat SMA ke atas 15 (63%) 3 (5%) 18 (20%) 89 Dari 89 KK yang tidak mempunyai jamban yaitu yang mempunyai tingkat pendidikan tamat SMA ke atas sebanyak 5%. Dari hasil uji Chi Square dapat diketahui bahwa p > α (0,114 > 0,1) yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan terhadap kepemilikan jamban keluarga. 53

KESIMPULAN 1. Sebagian kecil masyarakat di Desa Mendalan memiliki pengetahuan yang kurang sebesar 19,1%. 2. Sebagian besar Tingkat Pendidikan masyarakat di Desa Mendalan Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan yaitu tidak sekolah / tidak tamat SD sebanyak 45%. 3. Sebagian besar masyarakat Desa Mendalan tidak mempunyai jamban sebanyak 73%. 4. Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepemilikan jamban keluarga. 5. Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kepemilikan jamban keluarga. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian. Jakarta, Rineka Cipta. Azwar, Azrul. 1995, Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta, Mutiara Sumber Widya. Depkes RI. 1999, Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. Jakarta. Depkes RI. Djabu, Udin. 1990. Pedoman Bidang Studi Pembuangan Tinja dan Air Limbah pada Institusi Pendidikan Sanitasi/Kesehatan Lingkungan. Jakarta. Depkes RI. Djarwanto. 1993. Statistik Induktif. Yogyakarta. BPFE. Edisi keempat. Machfudz, Ircham. 2005, Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehatan. Yogyakarta, Fitramaya. Notoatmodjo, Soekidjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta, Rineka Cipta.. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta.. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta, Rineka Cipta. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta, Rineka Cipta. Sudjana. 2005. Metoda Statistik. Bandung, Tarsito. 54