Laporan Praktikum 3. ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Praktikum 3. Praktikum 3 : ph meter, Persiapan larutan penyangga, Pengenceran stok glukosa. Oleh : Rebecca Rumesty L dan Jimmy

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

: Kirana patrolina sihombing

: Kirana patrolina sihombing

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, DAN PENGENCERAN

Laporan Praktikum ph Meter, Persiapan Larutan Penyangga

PRAKTIKUM 3 : PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA. Oleh : Henny Erina Saurmauli Ompusunggu. Jekson Martiar Siahaan

LAPORAN PRAKTIKUM 2 ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 31 Maret 2016

LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA Oleh: Melviana Aditya Candra

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

KESEIMBANGAN ASAM BASA

PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRATIKUM II PRATIKUM PH METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 2 BM 506. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 2. : Magister Ilmu Biolmedik : ph meter, persiapan larutan penyangga Tanggal pelaksanaan : 10 Maret 2015

LAPORAN PRAKTIKUM 2:

ph = pk a + log ([A - ]/[HA])

Praktik Biomedik 506 Ketrampilan Dasar Laboratorium. Laporan Praktikum ph Meter, Buffer dan Pengenceran

LAPORAN PRAKTIKUM. ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA DAN PENGENCERAN GLUKOSA

LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober s/d 16.

PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA DAN PH METER

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

H 2 PO 4 H + + HPO 4 [H + ] [HPO 4 2- ] [H 2 PO 4 - ] K a = kalau disusun kembali... [H + ] = K a [H 2 PO 4 [HPO 4 2- ] bila diuraikan didapat rumus

LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN

Laporan Praktikum ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEHNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET, DAN PEMBUATAN LARUTAN. oleh : Lucia Aktalina dan Selly Oktaria. Kamis, 26 September 2012

Metodologi Penelitian

TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL

LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAMPIRAN 1 CARA KERJA PENGUJIAN FISIKOKIMIA

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEHNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET, DAN PEMBUATAN LARUTAN. 0leh : Frenky Sorimuda dan Paska. Kamis, 26 September

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK BASA

BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM 4 BM 506 METABOLISME GLUKOSA,UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEHNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yuliandriani Wannur ( )

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

Nova Nurfauziawati Kelompok 11A V. PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM 4. Metabolisme Glukosa, Urea dan Triglisireda (Teknik Spektrofotometri)

NAMA PRAKTIKAN : Yuliandriani Wannur Azah ( ) Rahmiwita ( ) Irma Yanti ( )

PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Medan, 1-7 Agustus 2010 BIDANG KIMIA. Ujian Praktikum KIMIA ANALISIS. Waktu 150 menit

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium kimia Analis Kesehatan,

LAPORAN PRAKTIKUM I TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 17 Maret 2016

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN SPEKTROFOTOMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM TEHNIK DASAR : PENGGUNAAN PIPET, TIMBANGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN

BM 506 KETRAMPILAN DASAR LABORATORIUM LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM 04 METABOLISME GLUKOSA, TRIGELISERIDA DAN UREA

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME I (GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA) DAN SPEKTROFOTOMETRI

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

Hasil Praktikum dan Kesimpulan. Tabel 1a: Urea - Data untuk kaliberasi Doubling Dilution. Konsentrasi Stok Urea = 100 mg/dl

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN SPEKTROFOTOMETRI

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

Uji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin. Dasar teori :

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

BAB V METODOLOGI. 1.1 Alat dan bahan yang digunakan Alat yang digunakan. 1. Spektrofotometri Visible. 2. Magnetic Stirer. 3.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

LAPORAN PRAKTIKUM I TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 17 Maret 2016

A. TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang melibatkan 2 faktor perlakuan

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

BAB V METODOLOGI. Tabel 3. Alat yang digunakan dalam praktikum No Nama Alat Jumlah

LAPORAN INSTRUMEN DASAR PENGENALAN ALAT PH METER

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN IRA ASTUTI HASIBUAN PROGRAM STUDI MAGISTER BIOMEDIK FK USU

Laporan praktikum Teknik Dasar: Pipet, Timbangan, Pembuatan Larutan. : Mesrida Simarmata Nim :

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2006.

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

Bab IV Hasil dan Pembahasan

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

Transkripsi:

Laporan Praktikum 3 ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga Hari/Tanggal Praktikum : Kamis / 4 Oktober 2012 Jam : 08.00 11.00 WIB Kelompok : 2 Nama Praktikan : Sari Karolina Surbakti Lucia Aktalina 1. Penggunaan ph Meter dan Titrasi Buffer Fosfat Tujuan : Mahasiswa mampu menggunakan ph meter untuk mengukur ph suatu larutan Alat dan bahan: 1. Stel & Klem 2. Beaker glass 3. ph meter 4. 0,25 M NaH2PO4 5. 0,25 M Na2HPO4 6. aquades Cara kerja: 1. Masukkan larutan yang akan diperiksa kedalam beaker glass. Pada praktikum ini larutan yang dimasukkan kedalam beaker glass 2. Ambil elektroda ph meter dan basuh terlebih dahulu dengan aquades untuk membersihkan larutan HCl/KCl agar hasil yang diperoleh tidak bias 3. Masukkan elektroda ph meter kedalam beaker glass. Jepit batang elektroda dengan klem pada pada statif sehingga posisinya selalu stabil.elektroda ph meter harus terendam dengan larutan yang akan diperiksa tetapi jangan sampai menyentuh sampai ke beaker glass 4. Hidupkan ph meter dan kemudian baca hasilnya.

Hasil: ph larutan 0,25 M monohidrogen fosfat (Na2HPO4) yang dibuat minggu lalu 9,01 ph larutan o,25 M dihidrogen fosfat (NaH2PO4) yang dibuat minggu lalu 4,4 Catatan-catatan dari Demonstrasi ph meter ph meter adalh suatu alat yang digunakan untuk menghitung ph suatu larutan Jangan lupa untuk membilas elektroda ph meter dengan aquades. Karena elektroda ph meter selalu terendam dalam larutan HCl/KCl jika tidak digunakan untuk menjaga agar ujung elektroda dalam keadaan permeabel dan tidak rusak Setelah elektroda digunakan direndam lagi kedlam larutan HCL/KCl Sebelum beaker glass digunakan harus dalam keadaan bersih dan kering 2. PERSIAPAN BUFFER Tujuan: Mahasiswa dapat menyiapkan larutan buffer fosfat dan dapat melakukan titrasi untuk menetapkan kadar larutan buffer yangg disiapkan Persiapan Buffer dan Titrasi: ph larutan 0,25 M monohidrogen fosfat (Na2HPO4) yang dibuat minggu lalu 9,01 ph larutan o,25 M dihidrogen fosfat (NaH2PO4) yang dibuat minggu lalu 4,4 Cara kerja: Stel & Klem Beaker glass ph meter 0,25 M NaH2PO4 0,25 M Na2HPO4 Otomatik Stirrer Stir bar 1. Masukkan larutan yang akan diperiksa kedalam beaker glass. Pada praktikum ini larutan yang dimasukkan kedalam beaker glass larutan Na2HPO4 sebanyak 40 ml 2. Sebelum dititrasi terlebih dahulu ukur ph larutan Na2HPO4 3. Letakkan beaker glass yang telah berisi larutan tersebut di atas stirrer otomatis

4. Ambil elektroda ph meter dan basuh terlebih dahulu dengan aquades untuk membersihkan larutan HCl/KCl agar hasil yang diperoleh tidak bias 5. Masukkan elektroda ph meter kedalam beaker glass. Jepit batang elektroda dengan klem pada pada statif sehingga posisinya selalu stabil.elektroda ph meter harus terendam dengan larutan yang akan diperiksa tetapi jangan sampai menyentuh sampai ke beaker glass dan stir bar 6. Masukkan probe temperatur kedalam beaker glass, dan pastikan jangan bersentuhan dengan stir bar 7. Hidupkan stirrer otomatik dengan kekuatan pelan dan cukup 8. Hidupkan ph meter dan kemudian baca hasilnya. 9. Tambahkan larutan NaH2PO4 sebanyak 0,5 ml, tunggu selama 5 detik dan baca hasil ph nya. 10. Lakukan hal tersebut (poin 9) sampai mencapai ph yang akan dicapai. Pada kelompok ph yang akan dicapai 7,8 Tabel.1 Ringkasan Hasil Pembuatan Buffer Fosfat ph tujuan Volume 0,25 M Na2HPO4 Volume 0,25 M NaH2PO4 Volume 0,125 M buffer fosfat yang disiapkan 6,3 40 ml 63,8 ml 207,6 ml 6,8 40 ml 4 ml 88 ml 7,0 40 ml 15,1 ml 110,2 ml 7,5 40 ml 2,5 ml 85 ml 7,8 40 ml 2,4 ml 84,8ml Volume 0,25 M NaH2PO4 70 60 50 40 30 20 10 0 Grafik Pembuatan Buffer Fosfat 6,3 6,8 7 7,5 7,8 ph yang dituju

Kelompok ini mengerjakan ph tujuan 7,8 maka didapat hasil sebagai berikut: Volume 0,25 M Na2HPO4 Volume 0,25 M NaH2PO4 ph yang dicapai 40 ml 0,5 ml I 8,53 0,5 ml II 8,23 0,5 ml III 8,04 0,5 ml IV 7,93 0,1 ml 7,86 0,1 ml 7,84 0,1 ml 7,83 0,1 ml 7,8 Total 2,4 ml Kesimpulan : Dari tabel diatas diperoleh bahwa larutan Na2HPO4 larutan yang bersifat basa, sehingga untuk memperoleh ph yang lebih bersifat asam ditambahkan larutan yang bersifat asam pula. Dalam hal ini yang ditambahkan agar larutan buffer fosoat lebih asam NaH2PO4. Karena NaH2PO4 larutan yang bersifat asam. Semakin asam ph yang ingin dituju maka semakin banyak pula NaH2PO4 yang ditambahkan. Hal tersebut dapat dijelaskan karena Na2HPO4 memiliki lebih sedikit ion H+ dibandingkan dengan NaH2PO4, sehingga untuk membuat buffer dalam suasana basa, hanya dibutuhkan sedikit ion H+ begitupun sebaliknya, untuk membuat buffer dalam suasana asam, dibutuhkan lebih banyak ion H+ sehingga dibutuhkan pencampuran dengan NaH2PO4 dalam volume yang lebih besar. 3. PENGENCERAN Tujuan : Mahasiswa dapat melakukan pengenceran dari suatu larutan dan mengetahui cara perhiitungan pengenceran larutan. Perhitungan pengenceran: Volume yang diinginkan 2 ml 1. 1:10 ml 5% glukosa Dibutuhkan 1 bagian larutan stok, dan 10 bagian pelarut Volume total larutan 1 + 10 = 11 Maka volume larutan stok untuk membuat 1:10 5% glukosa sebanyak 2 ml

x 2 ml = 0,18 ml Volume pelarut yang dibutuhkan = 2 ml 0,18 ml = 1,820 ml 2. 2:3 5% glukosa Dibutuhkan 2 bagian larutan stok, dan 3 bagian pelarut Volume total larutan 2 + 3 = 5 Maka volume larutan stok untuk membuat 2:3 5% glukosa sebanyak 2 ml x 2 ml = 0,8 ml Volume pelarut yang dibutuhkan = 2 ml 0,8 = 1,2 ml 3. 0.1X 5% glukosa 0,1 X sama dengan 1 bagian larutan stok. Dan 9 bagian pelarut Volume total larutan 1 + 9 = 10 Maka volume larutan stok untuk membuat 0,1X 5% glukosa sebanyak 2 ml x 2 ml = 0,2 ml Volume pelarut yang dibutuhkan = 2 ml 0,2 ml = 1,8 ml 0,01X 5 % glukosa = 0,2 ml larutan 0,1X 5% glukosa + 1,8 pelarut 0,001X 5%glukosa = 0,2 ml larutan 0,01X 5%glukosa + 1,8 pelarut 4. 0.3X 5% glukosa 0,3 X sama dengan 1 bagian larutan stok. Dan 2 bagian pelarut Volume total larutan 1 + 2 = 3 Maka volume larutan stok untuk membuat 0,3X 5% glukosa sebanyak 2 ml x 2 ml = 0,67 ml Volume pelarut yang dibutuhkan = 2ml 0,67 ml = 1,33 ml

0,03X 5 % glukosa berarti 1/10 dari pengenceran 0,3 5% glukosa= 1 bagian larutan stok 0,3 X dan 9 bagian pelarut x 2 ml = 0,2 ml Maka volume larutan stok untuk membuat 0,03X 5% glukosa sebanyak 2 ml = 0,2 ml larutan 0,3X 5% glukosa + 1,8 pelarut 0,003X 5%glukosa berarti 1/10 dari pengenceran 0,03 5% glukosa= 1 bagian larutan stok 0,3 X dan 9 bagian pelarut x 2 ml = 0,2 ml Maka volume larutan stok untuk membuat 0,003X 5% glukosa sebanyak 2 ml = 0,2 ml larutan 0,03X 5% glukosa + 1,8 pelarut 5. Faktor 2 Faktor 2 1 bagian stok dan 1 bagian pelarut Volume total larutan 1 + 1 = 2 Maka volume larutan stok x 2 ml = 1 ml Volume pelarut yang dibutuhkan = 2 ml 1 ml = 1 ml faktor 4 5 % glukosa = 1 ml larutan faktor2 5% glukosa + 1 ml pelarut faktor 8 5%glukosa = 1ml larutan faktor 4 5%glukosa + 1 ml pelarut faktor 16 5%glukosa = 1ml larutan faktor 4 5%glukosa + 1 ml pelarut 4. PEMERIKSAAN PENGENCERAN DENGAN REAKSI BENEDICT Tujuan : Memeriksa hasil pengenceran dengan cara perhitungan (prediksi) apakah sesuai konsentrasinya dengan konsentrasi yang diperoleh melalui reaksi Benedict

Alat dan Bahan : 1. Reagensia Benedict 2. Pipet tetes 3. Tabung reaksi 4. Hasil pengenceran 5% glukosa 5. Rak tabung 6. Spidol 7. Water bath Cara Kerja : Sesuai dengan penuntun Tabel 2. Hasil reaksi Tabung Pengenceran Konsentrasi Hasil Interpretasi hasil sesuai atau 5 % glukosa yang pemeriksaan tidak dengan konsentrasi yang diprediksi benedict diprediksi 1 1:10 0,45% Kuning hijau Sesuai 2 2:3 2% Kuning Tidak sesuai kehijauan 3 0,1X 0,5% Kuning hijau Sesuai 4 0,01X 0,05% Kuning hijau Sesuai 5 0,001X 0,005% Biru jernih Sesuai 6 0,3X 1,675% Jingga Sesuai 7 0,03X 0,1675% Kuning hijau Tidak Sesuai 8 0,003X 0,01675% Kuning hijau Sesuai 9 Faktor 2 2,5% Merah Sesuai 10 Faktor 4 1,25% jingga Sesuai 11 Faktor 8 0,625% Kuning Sesuai kehijauan 12 Faktor 16 0,3125% Kuning hijau Sesuai Kesimpulan:

Dari hasil pengenceran yang telah dilakukan didapat hasil yang sesuai dengan hasil pemeriksaan bendict. Hal ini menunjukkan sewaktu melakukan titrasi sesuai dengan prosedur terutama dalam hal pengkuran larutan stok dan pelarut. Hal ini menunjukkan pengukuran yang dilakukan sesuai dengan cara perhitungan yang didapat. Selain itu antara zat terlarut dengan perlarut benar-benar telah dalam keadaan homogen. Untuk medapatkan larutan yang homogen,sewaktu mencampurkan zat terlarut dengan perlarut harus diaduk dengan sempurna. Begitu juga sewaktu mencampur reagensia benedict dengan glukosa 5% yang sudah diencerkan. Pemanasan yang tepat jug mempengaruhi antara kesesuain pengenceran dengan pemeriksaan Benedict SARAN Dalam melakukan persiapan Buffer dan titrasi antar kelompok sebaiknya dilakukan pada saat bersamaan, sehingga hasil pengukuran ph yang didapat bisa sesuai antar kelompok dan ph awal yang didapat bisa sama atau seragam. Sebaiknya sebelum digunakan ph meter dikalibrasi ulang sehingga hasil yang didapat lebih akurat dan tidak terjadi perbedaan hasil yang yang terlalu jauh berbeda dari kelompok praktikan. Untuk mendapatkan larutan yang homegen dengan mudah hendaknya disediakan batang pengaduk. Pada pemeriksaan pengenceran dengan Reaksi Benedict sebaiknya penetesan larutan glukosa menggunakan pipet otomatis sehingga hasil yang didapat lebih akurat.