BAB I PENDAHULUAN. Abdul Kholiq, dkk. Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Tokoh Klasik dan Kontemporer, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1999, hlm.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan primer manusia sebagai makhluk sosial bahkan pada situasi tertentu,

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia pertama, sebagaimana al-qur an menyatakan. berkembang sesuai dengan kondisi dan konteks lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar

EKSISTENSI MANUSIA. ABDUL RACHMAN, S.S.,M.Pd.I. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN. UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

KONVENSION KEBANGSAAN ANJURAN MPN, AKEPT, PPSK (USM), PETALING JAYA HILTON HOTEL, SELANGOR, MEI 2013

BAB I PENDAHULUAN. sebuah instansi, organisasi maupun lembaga-lembaga lainnya. Adapun

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia terlahir dengan mempunyai faktor bawaan naluri dalam

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. sering diterjemahkan dengan tarbiyah yang berarti pendidikan. 1 Istilah

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman yang dilalui manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahfud Junaedi. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan pengembangan. (Semarang : Rasail. 2010).

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan diri murid secara optimal. Pendidikan adalah proses merubah. pengajaran dan pelatihan (Suryani, 2012: 8).

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI SD NEGERI WONOREJO KALIWUNGU KENDAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, karena keterbatasan kemampuan manusia. hubungannya dengan manusia lainnya, baik dirumah, sekolah, tempat berkerja

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 2005), hlm Sardiman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, (Jakarta: Raja Graffindo

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang dinamis dan bercita-cita ingin meraih

BAB I PENDAHULUAN. posisi itu selalu didambakan oleh semua orang yang benar dan orang yang

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

Pendidikan Agama Islam Bab : 2 Manusia dan Ketuhanan

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

PENGAJIAN RAMADAN 1435 H PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB I LATAR BELAKANG. kehidupan manusia, baik terhadap aktivitas jasmaniahnya, pikiran-pikirannya,

Urgensi Berakhlaq Islami Dalam Bisnis

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

IPTEK, DAN SENI DALAM ISLAM 1. Konsep Ipteks Dalam Islam a. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui manusia

BAB I PENDAHULUAN. penting. Oleh karena itulah dilakukan penyelenggaraan pendidikan, sebagaimana

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB V PEMBAHASAN. A. Kemampuan Membaca Al Qur an Siswa di MAN se-kabupaten Blitar

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman baik dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. menuntut sebuah lembaga penddidikan harus berkembang di setiap aspek

Konsisten dalam kebaikan

BAB I PENDAHULUAN. Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 sebagai berikut. Hal ini sejalan pula dengan Hadist Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a.

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. guna meraih bekal-bekal keilmuan untuk keberlangsungan hidupnya. Islam

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan bangsa. Pendidikan Agama Islam akan mengenalkan bangsa

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT AL-FATIHAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah Swt. menciptakan manusia di bumi ini dengan dua jenis yang

BAB I PENDAHULUAN. ini. Kenyataan ini menunjukkan bahwa manusia memerlukan pendidikan. Akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Manusia diciptakan Allah dalam struktur yang paling baik diantara makhluk

Keutamaan Membaca dan Merenungkan AYAT AL-KURSI حفظه هللا Ustadz Abdullah Taslim al-buthoni, MA

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. 1 Tatang, Ilmu Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2012), hlm Ibid., hlm

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan matematika dalam pembelajaran mampu meningkatkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. lingkungan masyarakat atau dalam istilah lain yaitu jalur pendidikan sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan secara mendasar, karena membawa kepada perubahan individu sampai

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. negara akan dapat memasuki era globalisasi ini dengan tegas dan jelas apabila

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Pendidikan pada dasarnya. tidak hanya menyampaikan dan memberi hafalan. Pendidikan yang ideal

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 85.

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan umum tetapi juga pendidikan agama terutama agama

الل ه ك ث ير ا BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS KRITIS KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT DALAM BUKU PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DAN SEKOLAH SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Modernisasi pendidikan Islam yang dilakukan dengan jalan mengadopsi sistem pendidikan Barat ternyata menimbulkan krisis dalam masyarakat Islam, yakni umat Islam menjadi kering dari aspek-aspek sakral dan abadi (ibadah dan ketuhanan atau keyakinan). Oleh karena itu sayyed hossein nasr menekankan perlunya mengembalikan tradisi keislaman yang menekankan pada aspek-aspek tersebut. 1 Sebagaimana firman Allah : ( ٥٦ : و م ا خ ل ق ت ال ج ن و ال ا ن س ا لا ل ي ع ب د ون ) الذريا ت Artinya : Dan aku tidak mencipkan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaku ( QS. Adz-Dzariyat :56 ). 2 Selain tujuan Allah menciptakan manusia untuk menjadi hamba Allah yang taat, Allah juga menciptakan manusia sebagai khalifah dimuka bumi, sebagaimana firman Allah : و ا ذ ق ال ر ب ك ل ل م ل ي ك ة ا ن ى ج اع ل ف ى ا لا ر ض خ ل ي ف ة " ) البقرة : ۳۰ ( Artinya :Ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada malaikat : sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi..(qs. Al-Baqarah : 30). 3 Pendidikan merupakan fitrah manusia yang harus terpenuhi. Karena sebagai fitrah, pendidikan harus senantiasa disesuaikan dengan fitrah kemanusiaan yang hakiki yakni menyangkut aspek material dan spiritual, aspek keilmuan sekaligus moral, aspek duniawi sekaligus ukhrowi. Pendek kata, pendidikan khususnya pendidikan Islam harus mampu mencetak 1 Abdul Kholiq, dkk. Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Tokoh Klasik dan Kontemporer, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1999, hlm. xi 2 Departement Agama R.I, Al-Qur an dan Terjemahan, Pelita III, Jakarta, 1979, hlm. 862 3 Ibid., hlm.13 1

2 pribadi muslim ideal sebagai Abdullah sekaligus khalifatullah. 4 Oleh karena itu tujuan pendidikan harus mengembalikan manusia pada fitrahnya. Dengan demikian tujuan pendidikan Islam sama luasnya dengan kebutuhan manusia modern masa kini dan masa yang akan datang. Di mana manusia tidak hanya memerlukan iman atau agama melainkan juga ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai alat untuk memperoleh kesejahteraan hidup didunia sebagai sarana untuk mencapai kehidupan spiritual yang berbahagia diakhirat. 5 Dalam konteks globalisasi, pendidikan Islam memainkan peranan penting dalam menjaga fitrah kemanusiaan universal yang menuntut adanya keseimbangan. Sebagaimana diketahui, bahwa arus informasi di era global mengakibatkan penetrasi budaya dan akulturasi yang sulit dibendung. Dari sinilah menimbulkan pergeseran paradigma (shifting paradigm), yakni adanya orientasi pendidikan yang serba materialistis. 6 Saat ini, banyak institusi pendidikan telah berubah menjadi industri bisnis, yang memiliki visi dan misi yang pragmatis. Pendidikan diarahkan untuk melahirkan individu-individu pragmatis yang bekerja untuk meraih kesuksesan materi dan profesi sosial yang akan memakmurkan diri, perusahaan dan Negara. Pendidikan dipandang secara ekonomis dan dianggap sebagai sebuah investasi. Materi dianggap sebagai tujuan utama, ingin segera dan secepatnya diraih supaya modal yang selama ini dikeluarkan akan menuai keuntungan. Sistem pendidikan seperti ini sekalipun akan memproduksi anak didik yang memiliki status pendidikan yang tinggi, namun status tersebut tidak akan menjadikan mereka sebagai individu-individu yang beradab. 7 4 Ahmad Tantowi, Pendidikan Islam di Era Transformasi Global, PT Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2009, hlm. v 5 HM. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam; Tinjauan Teoretis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, Bumi Aksara, Jakarta, 2003, hlm. 55 6 Ibid.,hlm. 56 7 A. H. Choiron, Pendidikan Islam Inklusif; Aktualisasi Pendidikan Agama dalam Masyarakat Pluralis, STAIN Kudus, Kudus, 2009, hlm. 87-88

3 Pendidikan yang bertujuan pragmatis dan ekonomis sebenarnya merupakan pengaruh dari paradigma pendidikan Barat yang sekular. Dalam budaya Barat sekular, tingginya pendidikan seseorang tidak berkorespondensi dengan kebaikan dan kebahagiaan individu yang bersangkutan. Dampak dari hegemoni pendidikan Barat terhadap kaum muslimin adalah banyaknya dari kalangan Muslim memiliki pendidikan yang tinggi, namun dalam kehidupan nyata, mereka belum menjadi Muslim- Nuslim yang baik dan berbahagia. Masih ada kesenjangan antara tingginya gelar pendidikan yang diraih dengan rendahnya moral serta akhlak kehidupan Muslim. Ini terjadi disebabkan visi dan misi pendidikan yang pragmatis. 8 Pada era sekarang ini, yang disebut era global, setidaknya perlu adanya diterapkan pemikiran Abdurrahman An-Nahlawi tentang tujuan pendidikan, untuk perbaikan moralitas bangsa, menjadi masyarakat yang berkarakter. Pemikiran-pemikiran beliau mempunyai relevansi dengan konsep pendidikan saat ini. Tujuan pendidikan yang digagas oleh Abdurrahman An-Nahlawi yaitu ubudiyyah kepada tuhan, memberikan isyarat bahwa pertama, manusia merupakan mahluk yang harus rendah hati, sopan santun, bersemangat dan tanggung jawab. Hal ini sebagaimana tercermin dalam surat Al-Furqaan ayat 63-64: ) الفرقان : ٦۳-٦٤ ( Artinya: Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang 8 Ibid, hlm. 88

4 mengandung) keselamatan. dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. (QS. Al-Furqaan ayat 63-64). 9 Kedua, penyerahan diri secara total kepada Allah Yang Maha Esa menjadikan manusia menghambakan diri hanya kepada-nya semata. Bila manusia telah bersikap menghambakan diri sepenuhnya kepada Allah (khaliknya) berarti telah berada di dalam dimensi kehidupan yang menyejahterakan di dunia dan membahagiakan di akhirat. Ketiga, puncak dari aktivitas pengabdian seorang hamba kepada Sang Pencipta adalah taqwa. 10 Hal ini sesuai dengan tujuan nasional Indonesia yaitu manusia seutuhnya, yang ciri utamanya adalah bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, di samping atribut-atribut lainnya. Taqwa dalam Al-Qur an mencakup segala bentuk dan tingkat kebajikan dan karenanya ia merupakan wasiat Tuhan kepada seluruh makhluk dengan berbagai tingkatannya sejak nabi hingga orang-orang awwam. Hal ini didasarkan pada firman Allah: ) الحجرا ت : ١٣ ( Artinya: Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujuraat: 13). 11 Pandangan terhadap fenomena di atas memberikan inspirasi kepada penulis untuk menggali berbagai konsep yang shahih dan jelas yang dikembangkan oleh para pemikir pendidikan yang memiliki otoritas keilmuan di bidangnya contohnya Abdur rahman An Nahlawi ini, penulis juga akan menghubungkan pemikiran Abdur rahman An Nahlawi ini mengenai tujuan pendidikan Islam terhadap tujuan pendidikan Islam kontemporer. Dari sini akan dihasilkan suatu wacana pendidikan yang lebih 197 9 Departement Agama R.I, Op. Cit, hlm. 568 10 Ismail SM, et al, Paradigma Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2001,hlm. 11 Departement Agama R.I, Op. Cit, hlm. 847

5 dalam dan spesifik sehingga dapat dijadikan salah satu landasan filosofis pendidikan. Pemikiran para pemikir pendidikan merupakan salah satu sumber yang dapat dijadikan dasar penyusunan berbagai kebijakan di bidang pendidikan. Oleh karena itu, tulisan atau kajian seputar pemikiran para tokoh pendidikan selalu urgen untuk dilakukan, terutama jika dikaitkan dengan upaya menemukan sebuah formula pendidikan yang digadang-gadang dapat memberi solusi atas berbagai problem kemanusiaan dewasa ini. Tulisan ini difokuskan pada pemikiran pendidikan yang digagas oleh Abdurrahman An-Nahlawi. Pemilihan Abdurrahman An-Nahlawi sebagai tokoh yang diangkat dalam tulisan ini didasarkan atas kriteria tokoh yang dikemukakan oleh Furchan dan Maimun, yaitu : pertama, berhasil di bidangnya; kedua, mempunyai karya-karya monumental; ketiga, mempunyai pengaruh pada masyarakat; dan keempat, ketokohannya diakui oleh masyarakat. 12 Aktivitas dan keterlibatan Abdurrahman An-Nahlawi dalam organisasi pendidikan dan pengajaran menunjukkan bahwa ia berhasil mengembangkan bidang keahliannya, sekaligus bukti pengakuan masyarakat atas ketokohannya. Abdurrahman An-Nahlawi juga memiliki karya-karya yang umumnya menjadi salah satu rujukan utama bagi penulis maupun peneliti pendidikan Islam. Hal ini menunjukkan bahwa Abdurrahman An- Nahlawi adalah tokoh yang memiliki pengaruh cukup kuat, khususnya di kalangan masyarakat pendidikan Islam. Tidak semua aspek pemikiran pendidikan Abdurrahman An-Nahlawi diungkap dalam tulisan ini. Kajian hanya difokuskan pada satu unsur saja dari keseluruhan pemikirannya, yaitu tujuan pendidikan Islam. Tanpa bermaksud menafikan unsur-unsur lainnya, unsur tujuan adalah dasar bagi unsur-unsur pendidikan yang lain, yaitu materi, metode, dan evaluasi. Sebab 12 Arief Furchan dan Agus Maimun, Studi Tokoh, Metode penelitian Mengenai Tokoh, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005, hlm. 12-13

6 unsur-unsur tersebut dijalankan dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan. Setiap proses yang dilakukan dalam pendidikan harus dilakukan secara sadar dan memilki tujuan. Tujuan pendidikan merupakan masalah inti dalam pendidikan terutama pendidikan Islam. Maka peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul: Tujuan Pendidikan Islam ( Studi Analisis Kitab Ushulu At-Tarbiyah Al-Islamiyah Wa Asalibuha Fi Al- Baiti Wa Al-Madrasati Wa Al-Mujtama i oleh Abdurrahman An- Nahlawi Relevansinya Terhadap Tujuan Pendidikan Islam Kontemporer) B. Fokus Penelitian Berdasarkan judul yang peneliti angkat, agar penelitian ini lebih terfokus, terarah, dan tidak melebar kepada pembahasan yang tidak ada kaitannya dengan pembahasan, maka peneliti menganggap perlu untuk membatasinya sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya berkisar pada pemikiran Abdurrahman An-Nahlawi tentang tujuan pendidikan Islam. 2. Penelitian ini hanya difokuskan kepada kitab Ushulu At-Tarbiyah Al- Islamiyah Wa Asalibuha Fi Al-Baiti Wa Al-Madrasati Wa Al-Mujtama i salah satu karya Abdurrahman An-Nahlawi. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Tujuan Pendidikan Islam? 2. Bagaimana Tujuan Pendidikan Islam dalam Kitab Ushulu At-Tarbiyah Al-Islamiyah Wa Asalibuha Fi Al-Baiti Wa Al-Madrasati Wa Al- Mujtama i oleh Abdurrahman An-Nahlawi? 3. Bagaimana Relevansi Tujuan Pendidikan Islam dalam Kitab Ushulu At- Tarbiyah Al-Islamiyah Wa Asalibuha Fi Al-Baiti Wa Al-Madrasati Wa Al-Mujtama i oleh Abdurrahman An-Nahlawi Terhadap Tujuan Pendidikan Islam Kontemporer?

7 D. Tujuan Penelitian Berdasarkaan rumusan masalah tersebut di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Tujuan Pendidikan Islam 2. Tujuan Pendidikan Islam dalam Kitab Ushulu At-Tarbiyah Al-Islamiyah Wa Asalibuha Fi Al-Baiti Wa Al-Madrasati Wa Al-Mujtama i oleh Abdurrahman An-Nahlawi. 3. Relevansi Tujuan Pendidikan Islam dalam Kitab Ushulu At-Tarbiyah Al- Islamiyah Wa Asalibuha Fi Al-Baiti Wa Al-Madrasati Wa Al-Mujtama i oleh Abdurrahman An-Nahlawi Terhadap Tujuan Pendidikan Islam Kontemporer. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat di dalam bidang akademis dan non akademis baik secara teoretis maupun praktisnya: 1. Manfaat Teoretis a. Mendapatkan data dan fakta yang shahih mengenai Tujuan Pendidikan Islam dalam kitab Ushulu At-Tarbiyah Al-Islamiyah Wa Asalibuha Fi Al-Baiti Wa Al-Madrasati Wa Al-Mujtama i oleh Abdurrahman An-Nahlawi, sehingga dapat menjawab permasalahan secara komprehensif terutama terkait dengan tujuan pendidikan Islam sekarang ini. b. Memberikan sumbangan bagi perkembangan khazanah ilmu pengetahuan terutama bagi kemajuan ilmu pendidikan, khususnya menyangkut konsep tujuan pendidikan Islam. 2. Manfaat Praktis a. Untuk Guru atau pendidik Memberikan masukan bagi para guru dan pakar di bidang pendidikan mengenai keunggulan dan originalitas tujuan pendidikan Islam dalam kitab Ushulu At-Tarbiyah Al-Islamiyah Wa Asalibuha Fi Al-Baiti Wa Al-Madrasati Wa Al-Mujtama i oleh Abdurrahman

8 An-Nahlawi, yang nantinya diharapkan dapat ditransfer ke dalam dunia pendidikan. c. Untuk Peserta didik Mendapatkan pemahaman yang shahih mengenai pokok-pokok tujuan pendidikan Islam dalam kitab Ushulu At-Tarbiyah Al- Islamiyah Wa Asalibuha Fi Al-Baiti Wa Al-Madrasati Wa Al- Mujtama i oleh Abdurrahman An-Nahlawi, sehingga dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.