PERFORMA GENERATOR HHO DALAM SISTEM BI-FUEL PADA SEPEDA MOTOR SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN GENERATOR HHO PADA SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM BI-FUEL DENGAN VARIASI LARUTAN ELEKTROLIT ABSTRACT

Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan (JIPTEK)

I. PENDAHULUAN. premium dan solar. Kelangkaan terjadi hampir di seluruh kabupaten dan kota di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN ELEKTROLISER KAWAT TEMBAGA DAN VARIASI LARUTAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA PERBANDINGAN UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN GENERATOR HHO DRY CELL DAN TANPA MENGGUNAKAN GENERATOR HHO DRY CELL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Setiawan M.B., et al., Pengaruh Molaritas Kalium Hidroksida Pada Brown Hasil Elektrolisis Terhadap.

PENGARUH PENGGUNAAN ELEKTROLISER TERHADAP DAYA DAN PENGHEMATAN KONSUMSI BAHAN BAKAR BENSIN PADA MESIN SEPEDA MOTOR

Mesin uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sepeda motor 4-

PENGARUH JUMLAH SEL PADA HYDROGEN GENERATOR TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR

PENGARUH PENGGUNAAN FREKUENSI LISTRIK TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO DAN UNJUK KERJA ENGINE HONDA KHARISMA 125CC

I. PENDAHULUAN. Permasalahan krisis energi dan polusi udara merupakan permasalahan besar

PENGARUH JARAK ANTAR CELL ELEKTRODA TERHADAP PERFORMA GENERATOR HHO TIPE DRY CELL

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi otomotif saat ini semakin pesat, hal ini didasari atas

PENGHEMATAN BAHAN BAKAR SERTA PENINGKATAN KUALITAS EMISI PADA KENDARAAN BERMOTOR MELALUI PEMANFAATAN AIR DAN ELEKTROLIT KOH DENGAN MENGGUNAKAN METODE

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan tegnologi dibidang industri otomotif sepeda motor.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu campuran komplek antara hidrokarbon-hidrokarbon sederhana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat tergantung

PENGGUNAAN ELEKTROLISER KAWAT TEMBAGA DAN VARIASI LARUTAN TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA MESIN DIESEL OTOMOTIF KAPASITAS BESAR. Tugas Akhir Konversi Energi TEKNIK MESIN FTI-ITS

SOLUSI PENGHEMATAN BENSIN DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI SEDERHANA GEN TANDON SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISIR PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL Oleh: Benny Chandra

PENGARUH PEMASANGAN KAWAT KASA DI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN EMISI GAS BUANG PADA MESIN BENSIN KONVENSIONAL TOYOTA KIJANG 4K

PENGARUH LARUTAN NATRIUM BIKARBONAT PADA ALAT ELEKTROLISER TERHADAP PENGHEMATAN BAHAN BAKAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya perkembangan teknologi transportasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

ELEKTROLISIS UNTUK EFISIENSI BAHAN BAKAR BENSIN DAN PENINGKATAN KUALITAS GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melakukan pengujian, penulis memperoleh data-data hasil pengujian

Prosiding SNRT (Seminar Nasional Riset Terapan) Politeknik Negeri Banjarmasin, 9-10 Nopember 2016

BAB III METODE PENELITIAN

Latar belakang Meningkatnya harga minyak mentah dunia secara langsung mempengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri. Masyarakat selalu r

PENGARUH VARIASI ELEKTROLIT KALIUM HIDROKSIDA (KOH) PADA GENERATOR HHO TERHADAP UNJUK KERJA & EMISI GAS BUANG MESIN SUPRA X PGMFi 125 cc

IV. PERSIAPAN PENGUJIAN

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP TORSI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN ELEKTROLISA AIR SEBAGAI ALRENATIF PENGHEMAT BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR HONDA 100 CC

BAB II LANDASAN TEORI. oksigen (O2) dan hydrogen gas (H2) dengan menggunakan arus listrik yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGUJIAN KOMPOR GAS HEMAT ENERGI MEMANFAATKAN ELEKTROLISA AIR DENGAN ELEKTRODA LEMPENG BERLARUTAN NaOH

a. Harga minyak dunia naik BBM dalam negeri naik

Pengaruh variasi celah reed valve dan variasi ukuran pilot jet, main jet terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Yamaha F1ZR tahun 2001

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis Penggunaan Venturi..., Muhammad Iqbal Ilhamdani, FT UI, Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Peralatan uji yang digunakan antara lain : volume akhir setelah terkompresi ( t = 0,173 m 0,170 m

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURNAL PENGARUH PENAMBAHAN GAS HHO TERHADAP EMISI GAS BUANG MOTOR BENSIN 4 LANGKAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas lingkungan yang baik merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan manusia di dunia.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

Studi Eksperimental Kinerja Mesin Kompresi Udara Satu Langkah Dengan Variasi Sudut Pembukaan Selenoid

JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, PENGARUH PEMANFAATAN GAS BUANG SEBAGAI PEMANAS INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SUPRA X TAHUN 2002

PENGARUH CAMPURAN BAHAN BAKAR PREMIUM, HIDROGEN DAN ETANOL 99% TERHADAP PERFORMANSI DAN EMISI GAS BUANG MESIN GENSET OTTO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram

BAB I PENDAHULUAN. (khususnya sepeda motor) berkembang. semakin pesat dewasa ini, yang juga diikuti oleh perkembangan

2.2.3 Persentil Konsep Perancangan dan Pengukuran Concept Scoring Hidrogen Karbon Monoksida 2-25

BAB I PENDAHULUAN. 1. UU Presiden RI Kegiatan Pokok RKP 2009: b. Pengembangan Material Baru dan Nano Teknologi

Unjuk Kemampuan Multi Cell Water Electrolyzer Model Plat Terhadap Reduksi Emisi Gas Buang dan Performa Mesin Yamaha Mio

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia


KARAKTERISTIK GAS BUANG YANG DIHASILKAN DARI RASIO PENCAMPURAN ANTARA GASOLINE DAN BIOETANOL

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI KARAKTERISTIK TEKANAN INJEKSI DAN WAKTU INJEKSI PADA TWO STROKE GASOLINE DIRECT INJECTION ENGINE

PRESTASI MOTOR BENSIN HONDA KARISMA 125 CC TERHADAP BAHAN BAKAR BIOGASOLINE, GAS LPG DAN ASETILEN

Apakah itu Neptunuss

Spesifikasi Bahan dan alat :

KAJI EKSPERIMENTAL GEET REACTOR SEBAGAI PENGGANTI KARBURATOR DALAM UPAYA PERBAIKAN KADAR EMISI GAS BUANG MOTOR SATU SILINDER 4-TAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN OLI MESIN TERHADAP KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR

METODOLOGI PENELITIAN. 1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 100 cc. uji yang digunakan adalah sebagai berikut :

JURNAL RONA TEKNIK PERTANIAN ISSN :

PENGARUH PENGGUNAAN STABILISER TEGANGAN ELEKTRONIK DAN VARIASI BUSI TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA YAMAHA MIO SOUL TAHUN 2010

III. METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK KESIMPULAN. Gambar 3.1. Diagram alir metodologi pengujian

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang .

III. METODE PENELITIAN

: Suzuki Satria F 150 cc. : 150 cc, 4 langkah, DOHC pendingin udara. : Cakram depan belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

ANALISA MODIFIKASI INTAKE MANIFOLD TERHADAP KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR 4 TAK 110cc

I. PENDAHULUAN. (induction chamber) yang salah satunya dikenal sebagai tabung YEIS. Yamaha pada produknya RX King yang memiliki siklus pembakaran 2

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

RANCANG BANGUN ALAT PENGHASIL GAS HIDROGEN UNTUK BAHAN BAKAR KOMPOR

PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20

Pengaruh Penggunaan Frekuensi Listrik terhadap Performa Generator HHO dan Unjuk Kerja Engine Honda Kharisma 125CC

III. METODOLOGI PENELITIAN. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam proses pengujian ini meliputi : mesin

PENGGUNAAN GENERATOR HHO TIPE DRY CELL UNTUK MEMPRODUKSI BROWN S GAS DENGAN KATALIS NaCl. Hadi Mutakkim

PENGARUH ELEKTROLISER TERHADAP KEPEKAAN BAHAN BAKAR PADA MESIN DIESEL 1 SILINDER 20 HP

PENGEMBANGAN GENERATOR GAS H 2 O 2 JENIS WET DAN DRY CELL 6 RUANG UNTUK KENDARAAN BERMESIN INJEKSI 1300CC

diharapkan dapat membantu pemerintah dalam mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan bahan bakar minyak yang ketersediaannya semakin

Pengaruh Tabung Evaporasi Pada Instalasi Generator Hidrogen. Terhadap Kandungan Polutan Gas Sisa Pembakaran Pada Motor Statis Honda Supra

Transkripsi:

Nugraheni, I. K.,Jurnal ROTOR, Volume 1 Nomor 1, April 217 PERFORMA GENERATOR HHO DALAM SISTEM BI-FUEL PADA SEPEDA MOTOR SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Ika Kusuma Nugraheni 1,Anggun Angkasa 1, Abdul Rahman Rifa i 2 1 Staf Pengajar Jurusan Mesin OtomotifPoliteknik Negeri Tanah Laut Jl. A. Yani km. 6 Pelaihari 7815 2 Alumni Mahasiswa Jurusan Mesin Otomotif Politakenik Negeri Tanah Laut email: ika.kusuma.n@politala.ac.id ABSTRACT The increasing of vehicle uses will make the increasing in fuels consumption. In the other hand, the reserves of fossil fuels as a fuel in vehicles are always decreasing. In order to anticipate the lack of fossil fuels, there is some alternatives energy that has to substitute the fossil fuels. One of the alternative energy is HHO Gas. HHO gas is a gas that was produced by the electrolysis of water. Water as an abundant material in earth can be an alternative energy that replace or substitute fossil fuel. In this research, HHO gas will be used as a supplement in fuels. So the vehicles use two fuels (bi-fuel. )The aim of this research is to analyze the performance of uses HHO gas in vehicles. The HHO gas will be produced by different water, such as aquadest, land water, sea water. The performance analysis was focused in the fuel consumption and the efficiency of thermal engine oil. The analysis result shows that the addicted HHO gas can make the efficiency of fuel consumption better. The highest efficiency fuel consumption is in the fuel with HHO gas from aquadest (19.95%). But the best efficiency in thermal engine oil is in HHO gas from sea water (.84 o C). Keywords: HHO, performance, engine, bifuel PENDAHULUAN Perkembangan dunia teknologi sekarang ini semakin pesat, yang sejalan dengan meningkatnya industri otomotif pada produksikendaraan roda dua (sepeda motor). Populasi perkembangan sepeda motor begitu pesat sejalan dengan bervariasinya pemanfaatan jenis kendaraan roda dua ini untuk angkutan orang, barang, kegiatan olahraga dan kegiatan promosi atau pemasaran suatu produk yang menjangkau hingga kepelosok desa. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia untuk pemakaian sepeda motor dari tahun ketahun adalah paling banyak jumlah pemakaiannya dibandingkan alat transportasi darat yang lain, terhitung pada tahun 213 terakhir pemakaiannya berjumlah 84.732.652[1]. Dengan peningkatan jumlah kendaraan yang signifikan, maka akan mengakibatkan semakin meningkatnya konsumsi bahan bakar yang digunakan dan tidak sebanding dengan produksi minyak bumi. Cadangan minyak bumi Indonesia semakin berkurang dan terancam habis karena bahan bakar minyak merupakan bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui. Kondisi demikian membuat sebagian orang mencari bahan bakar alternatif selain minyak bumi atau berusaha menghemat konsumsi bahan bakar. Semua ini dilakukan untuk menghemat pengeluaran biaya transportasi dalam kehidupan sehari- hari. Beragam alat untuk menghemat bahan bakarpun bermunculan di pasaran seperti penambahan alat pemanas bahan bakar (Fuel Heater), pencampuran alkohol kedalam bahan bakar, Alkohol yang sering digunakan adalah metil alkohol (methanol) dan etil alkohol (etanol). Namun di samping harganya cukup mahal, hasilnya kurang maksimal. Salah satu yang paling menarik perhatian adalah menghemat bahan bakar menggunakan air (HHO) sebagai penghasil hidrogen. Penggunaan HHO sebagai energi alternatif dikarenakan ketersediaan air yang cukup melimpah. Dengan proses elektrolisis air dapat dipecah menjadi unsur dasarnya hidrogen dan oksigen. Yull Brown seorang warga negara Australia pada tahun 1974 telah mendapatkan paten dari hasil proses elektrolisa dari air menghasilkan gas H 2 dan O 2 yang diberi nama Brown Gas yang dapat digunakan untuk menggerakaan mesin kendaraan. Pada tahun 198 sampai 1998. Penggunaan brown gas mempunyai berbagai keuntungan diantaranya: 1. Meminimalisir polusi udara dan menurunkan efek rumah kaca 2. Pembakaran menjadi lebih sempurna 3. Tenaga menjadi lebih meningkat ± 2% 4. Mesin menjadi lebih awet Penelitian lain juga menyatakan bahwa terjadi penurunan tingkat konsumsi bahan bakar 7

Nugraheni, I. K.,Jurnal ROTOR, Volume 1 Nomor 1, April 217 premium sebesar 3-9,8% pada sepeda motor Yamaha Mio tahun 21 yang menggunakan elektrolisis dengan variasi katalis NaHCO 3 sebesar,47 ml/menit, KOH sebesar,6 ml/menit dan NaOH sebesar 1,27 ml/menit dibandingkan pengujian konsumsi bahan bakar premium tanpa menggunakan elektrolisis [2]. Pada penelitian ini dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan generator HHO tipe basah menggunakan 3 variasi larutan elektrolit yaitu aquades, air tanah dan air laut. Penelitian ini juga menggunakan katalis KOH dan spull sebagai sumber arus listrik yang disearahkan dengan diode bridge untuk proses elektrolisisnya. Diharapkan dengan menggunakan elektrolisis air ini akan diketahui seberapa besar efisiensi konsumsi bahan bakar dan efisiensi suhu oli mesin sepeda motor Mio Soul tahun 28 kapasitas mesin 115cc. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan cara pemasangan instalasi generator HHO pada sepeda motor dan juga pengujian penggunaan generator HHO tersebut. Kegiatan penelitian ini dilakukan di workshop Mesin Otomotif Politeknik negeri Tanah Laut. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: gelas ukur, stopwatch, Tachometer, Obeng (+) dan (-), blower, generator HHO tipe basah, gas analyzer, sepeda motor Mio Soul tahun 28. Adapun bahan yang digunakan adalah aquades, air laut, air tanah, premium dan KOH. Prosedur Penelitian Langkah Instalasi Generator HHO Pada Sepeda Motor: a. Selang sirkulasi gas hasil elektrolisasi dipasang dari generator HHO menuju bubler b. Selang gas HHO dipasang dari bubler ke intake manipol sepeda motor yang akan diuji. c. Kabel pada sepeda motor dirangkaii dan dihubungkan rangkaian kabel yang sudah dimodifikasi dengan dioda dan elko ke kabel (negatif dan positif) pada soket sepul, kemudian setelah terhubung ke sepul lalu hubungkan rangkaian kabel dari sepul menuju generator HHO. d. 3 jenis larutan elektrolit (air aquades, air tanah dan air laut) dimasukkan kedalam tabung generator secara bergantian dengan volume larutan yang dimasukan sebesar 1%(m/v). e. Pastikan seluruh saluran gas tidak ada yang bocor f. Hidupkan mesin sepeda motor dan ON kan saklar generator HHO, gas HHO siap jadi bahan bakar tambahan. Aplikasi Penggunaan Instalasi Generator HHO Pada Sepeda Motor a. Ketika sepeda motor dihidupkan dan saklar gas HHO dihidupkan (ON) arus pada sepul sepeda motor mengalir menuju generator HHO yang menyebabkan terjadinya elektolisis pada air yang berada dalam generator. b. Gas HHO yang dihasilkan generator akan keluar menuju tabung bubler. Tabung bubler berfungsi sebagai penyaring gas yang masih mengandung uap air untuk menuju intake manifold dan juga berfungsi sebagai pengaman apabila ada kilas balik api dari pembakaran. c. Gas HHO dari tabung bubler langsung keluar menuju ke intake manipold melalui selang penghubung antara filter udara dan menuju karburator. d. Sebelum masuk ke karburator gas HHO bercampur dengan udara terlebih dahulu pada intake manifold. Setelah sampai karburator baru bercampur dengan bahan bakar dan kemudian dikabutkan oleh karburator menuju ruang bakar mesin. Gambar 1. Skema InstalasiGenerator HHO Pada Sepeda Motor 8

( cc/ menit ) Nugraheni, I. K.,Jurnal ROTOR, Volume 1 Nomor 1, April 217 Langkah Pengambilan DataKonsumsi Bahan Bakar a. Menghidupkan mesin kendaraan, membiarkan mesin hidup selama 5-1 menit agar produksi gas HHO stabil. b. Memposisikanputaran mesin(rpm) yang sudah ditentukan yaitu 15, 25, 35, 45, 55 dan 65 rpm. c. Ukur waktu habisnya bahan bakar setiap 1 cc pada gelas ukur menggunakan stopwatch, dengan melakukan pengukuran pada setiaprpm yang sudah ditentukan. d. Pengambilan data dilakukan berulang-ulang sebanyak 3 kali untuk masing-masing (rpm) agar mendapatkan data yang lebih valid. e. Matikan mesin setelah pengujian dan bersihkan. Langkah Pengambilan Data Suhu Oli Mesin a. Menyiapkan instalasi alat uji Gas Analyzer pada sepeda motor, dengan melepaskan stick oil mesin kemudian masukan stick temperatur oli dari Gas Analyzer ke lubang stick oli mesin. b. Memposisikan suhu mesin dengan suhu luar yaitu 36 o C. c. Menghidupkan mesin selama 1 menit, dengan suhu yang didapat 54 o C sebagai suhu kerja mesin untuk patokan suhu awal pengujian. d. Memposisikanputaran mesin(rpm) yang sudah ditentukan yaitu 15, 25, 35, 45, 55 dan 65 rpm. e. Catat suhu setiap menitnya dengan jangka waktu 1-5 menit, pada setiap rpm yang sudah ditentukan. f. Pengambilan data dilakukan berulang-ulang sebanyak 3 kali untuk masing-masing (rpm) agar mendapatkan data yang lebih valid. g. Matikan mesin dan alat uji setelah pengujian lalu bersihkan dan rapikan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Konsumsi Bahan Bakar Bahan bakar yang menggunakan campuran gas HHO, konsumsi bahan bakar setiap rpmnya mengalami penurunan. Rata-rata konsumsi bahan bakar pada setiap jenis bahan bakar dapat dilihat pada Gambar 2. Pada Gambar 2, rata-rata konsumsi bahan bakar terjadi penurunan saat menggunakan penambahan gas HHO. 1. Penurunan konsumsi bahan bakar yang terjadi pada PHHO.AA sebesar 19,95% atau 1,76 (cc/menit) dari konsumsi bahan bakar PM. 2. Penurunan konsumsi bahan bakar yang terjadi pada PHHO. sebesar 14,85% atau 1,31 (cc/menit) dari konsumsi bahan bakar PM. 3. Penurunan konsumsi bahan bakar yang terjadi pada PHHO. sebesar 14,4%. atau 1,27 (cc/menit) dari konsumsi bahan bakar PM. 1 8 6 4 2 8,82 PM 7,6 7,51 7,55 PHHO.AA PHHO.AT PHHO.AL Jenis bahan bakar Gambar 2. Perbandingan Rata-Rata Konsumsi Bahan Bakar Hasil pengujian menunjukkan bahwa konsumsi bahan bakar mengalami penurunan ketika memakai campuran gas HHO. Terjadinya penurunan konsumsi bahan bakar ini dikarenakan adanya gas HHO yang bersifat sebagai paduan yang bercampur dengan udara dan bahan bakar sehingga dapat meningkatkan nilai oktan pada bahan bakar [3]. Dengan bertambahnya nilai oktan bahan bakar, maka torsi dan daya mesin akan meningkat sehingga jarak tempuh sepeda motor akan menjadi lebih jauh. Jarak tempuh yang lebih jauh inilah yang menyebabkan terjadinya penurunan konsumsi bahan bakar [4]. Terjadinya rata-rata penurunan konsumsi bahan bakar paling besar adalah pada penggunaan elektrolit air aquades). Penurunan yang terjadi sebesar 19,95% atau 1,76 (cc/menit), penurunan ini terjadi karena air aquades adalah H 2 O murni sehingga gas yang dihasilkan oleh elektrolisis juga berupa hidrogen dan oksigen murni. Hal ini memungkinkan gas hidrogen yang masuk cukup banyak dibanding air tanah yang mengandung mineral dan air laut yang mengandung unsur garam. Selain itu, pada penelitian sebelumnya juga telah dinyatakan bahwa produksi gas HHO terbesar dari penggunaan generator HHO tipe basah juga dihasilkan oleh air aquades (dihasilkan gas HHO sebesar 36 ml/menit dengantemperatur generator HHO sebesar 54 C pada tegangan listrik 24 V) [5]. Pengujian Suhu Oli Mesin Pengujian suhu oli mesin dilakukan dengan menggunakan variasi putaran mesin dari 15-65 rpm. Pengujian dilakukan selama 5 menit. Data pengujian suhu ditunjukkan pada Gambar 3- Gambar 6. 9

Suhu o C Suhu Suhu o C Suhu o C Suhu o C Nugraheni, I. K.,Jurnal ROTOR, Volume 1 Nomor 1, April 217 1 8 1 8 6 6 4 2 15 25 35 45 55 65 1 2 3 4 5 4 2 15 25 35 45 55 65 1 2 3 4 5 Gambar 3. Perubahan Suhu Oli Mesin Menggunakan Bahan Bakar Premium Murni 1 8 6 4 2 15 25 35 45 55 65 1 2 3 4 5 Gambar 4. Perubahan Suhu Oli Mesin Menggunakan campuran Bahan Bakar Premium dengan gas HHO dari larutan elektrolit air aquades 1 8 6 4 2 15 25 35 45 55 65 1 2 3 4 5 Gambar 5. Perubahan Suhu Oli Mesin Menggunakan campuran Bahan Bakar Premium dengan gas HHO dari larutan elektrolit air tanah Gambar 6. Perubahan Suhu Oli Mesin Menggunakan campuran Bahan Bakar Premium dengan gas HHO dari larutan elektrolit air laut Berdasarkan data rata-rata naiknya suhu oli mesin setiap rpm pada tiap jenis bahan bakar, dapat disimpulkan kenaikan suhu rata-rata oli mesin dengan cairan elektrolit yang berbeda ditampilkan pada Gambar 7. 5 4 3 2 1 3,88 PM 4,33 3,25 3,4 PHHO.AA PHHO.AT PHHO.AL Gambar 7. Perbandinagn Rata Rata Naiknya Suhu Oli Mesin Setiap RPM Pada Setiap Jenis Bahan Bakar Keterangan: PM = Premium Murni PHHO.AA = Premium bercampur gas HHO dari aquades PHHO.AT = Premium bercampur gas HHO dari Air Tanah PHHO.AL = Premium bercampur gas HHO dari Air Laut) Kenaikan suhu oli mesin mengalami perubahan ketika menggunakan penambahan gas HHO. 1. Rata-rata naiknya suhu oli mesin yang terjadi pada PHHO.AA (premium dengan gas HHO (larutan elektrolit air aquades) yaitu 4,33 o C. Karena suhu oli pada PHHO.AA lebih tinggi dari suhu oli pada PM yaitu 3,88 o C, maka 1

Nugraheni, I. K.,Jurnal ROTOR, Volume 1 Nomor 1, April 217 terjadilah kenaikan suhu pada PHHO.AA sebesar,45 o C. 2. Rata-rata naiknya suhu oli mesin yang terjadi pada PHHO.AT (Premium dengan gas HHO (larutan elektrolit air tanah) yaitu 3,25 o C. Karena suhu oli pada PHHO.AT lebih rendah dari suhu oli pada PM yaitu 3,88 o C, maka terjadilah penurunan suhu pada PHHO.AT sebesar,63 o C. 3. Rata-rata naiknya suhu oli mesin yang terjadi pada PHHO.AL (Premium dengan gas HHO (larutan elektrolit air laut) yaitu 3,4 o C. Karena suhu oli pada PHHO.AL lebih rendah dari suhu oli pada PM yaitu 3,88 o C, maka terjadilah penurunan suhu pada PHHO.AL sebesar,84 o C. Dari data hasil pengujian, suhu oli mesin mengalami kenaikan dan penurunan ketika memakai campuran gas HHO. Kenaikan suhu oli mesin pada bahan bakar premium dengan gas HHO (larutan elektrolit air aquades) terjadi karena pada proses elektrolisis air aquades menghasilkan gas Hidrogen dan Oksigen yang cukup bagus sehingga dapat meningkatkan nilai oktan, dengan meningkatnya nilai oktan maka bahan bakar terbakar sepenuhnya sehingga membuat pembakaran menjadi sempurna. Pembakaran yang sempurna pada mesin menimbulkan panas yang tinggi. Panas yang tinggi pada ruang silinder mempengaruhi suhu oli pada mesin, akhirnya suhu oli mesin menjadi naik. Suhu oli mesin paling tinggi terjadi pada premium dengan gas HHO (larutan elektrolit air aquades) yaitu 4,33 o C. Dengan besar naiknya suhu,45 o C dari 3,88 o C suhu oli ketika penggunaan bahan bakar premium murni. Penurunan suhu oli mesin terjadi pada elektrolit air tanah) dan pada bahan bakar premium dengan gas HHO (larutan elektrolit air laut). Penurunan suhu oli ini terjadi karena elektrolisis air tanah dan air laut menghasilkan gas hidrogen, oksigen dan gas klorin. Gas klorin (Cl ) yang berperan sebagai bahan aktif pengangkat kotoran [5]. Dalam hal ini klorin berperan sebagai pengangkat kotoran yang mengendap pada bagian silinder pada saat proses pembakaran, yang mana jika kotoran hasil pembakaran tersebut terus terbawa keluar maka pengendapan yang menghambat pelepasan panas mesin tidak akan terjadi. Suhu oli mesin paling rendah terjadi pada premium dengan gas HHO (larutan elektrolit air laut) yaitu 3,4 o C dengan besar penurunan suhu.84 o C dari 3,88 o C suhu oli ketika penggunaan bahan bakar premium murni, diikuti elektrolit air tanah) yaitu 3,25 o C dengan besar penurunan suhu,63 o C dari 3,88 o C suhu oli ketika penggunaan bahan bakar premium murni. Terjadinya penurunan suhu oli mesin paling besar pada penggunaan bahan bakar premium dengan gas HHO (larutan elektrolit air laut) yaitu sebesar.84 o C hal ini terjadi karena : 1. Elektrolisis air laut dapat dikatakan menghasilkan gas klorin yang paling baik sehingga membuatnya dapat menurunkan suhu paling besar dibanding larutan yang lain. 2. Pada elektrolisis air tanah juga menghasilkan gas klorin namun tidak sebaik gas klorin yang dihasilkan oleh elektrolisis air laut. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data hasil pengujian pada sepeda motor Mio Soul 115 cc, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya penambahan gas HHO pada bahan bakar premium, konsumsi bahan bakar menjadi lebih efisiensi. Efisiensi konsumsi bahan bakar paling besar terjadi pada elektrolit air aquades) sebesar 19,95% diikuti dengan pemakaian bahan bakar premium dengan gas HHO (larutan elektrolit air tanah) sebesar 14,85% dan pemakaian bahan bakar premium dengan gas HHO (larutan elektrolit air laut) sebesar 14,4%. Selain itu, dengan penambahan gas HHO pada bahan bakar premium, suhu oli mesin menjadi lebih efisien. Efisiensi suhu paling besar terjadi pada bahan bakar premium dengan gas HHO (larutan elektrolit air laut) dengan besar penurunan yaitu,84 o C. Diikuti dengan bahan bakar premium dengan gas HHO (larutan elektrolit air tanah) dengan besar penurunan yaitu,63 o C. Namun pada bahan bakar premium dengan gas HHO (larutan elektrolit air aquades) efisiensi suhu oli mesin tidak terjadi karena suhu oli mesin yang dimiliki premium dengan gas HHO (larutan elektrolit air aquades) lebih tinggi dari suhu oli pada bahan bakar premium murni. Maka terjadilah kenaikan suhu dengan besar naiknya,45 o C. DAFTAR PUSTAKA [1] Nazar. 214. Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor. Badan Pusat Statistik. [2] Saputra, HA. 213. Penggunaan Elektroliser Kawat Tembaga dan Variasi Larutan Terhadap Konsumsi Bahan Bakar pada Sepeda Motor Yamaha Mio Tahun 21. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. [3] Hidayatullah, P. dan Mustari, F. 28. Rahasia Bahan Bakar Air. Jakarta:PT Cahaya Insan Suci. 11

Nugraheni, I. K.,Jurnal ROTOR, Volume 1 Nomor 1, April 217 [4] Kusumanigrum, Pengaruh Variasi Jumlah Plat Stainless Steel Dan Variasi Pemasangan Saluran Brown Gas Pada Elektroliser Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Sepeda Motor Supra X 125R CW Tahun 21.http://download.portalgaruda.org/article.php?article=19534&val=492 [5] Angkasa, ABP dan Nugraheni, IK. 216. Analisa Performa Generator HHO Tipe Basah dengan Variasi Larutan Elektrolit dan Tegangan Listrik dalam Memproduksi Gas HHO Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Prosiding Seminar Nasional Riset Terapan 216. Banjarmasin: Politeknik Negeri Banjarmasin 12