2015 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DI BANDUNG INDAH WATERPARK DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEPUASAN PENGUNJUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa akomodasi (kamar) yang dikelola

2014 PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN PENGUNJUNG UNTUK BERKUNJUNG KE MUSEUM SENI RUPA DAN KERAMIK DI JAKARTA

Tahun 2012 Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara. Tahun 2009

VII DIMENSI KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN, DAN LOYALITAS RESPONDEN TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

2015 STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun telah diketahui semakin penting. wisatawan sebagai guest dan masyarakat lokal sebagai host.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atas penyatuan minat dari negara anggota ASEAN untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

BAB I PENDAHULUAN. satu di Medan. Kota Medan memiliki objek wisata yang bernilai lebih di mata

BAB IV PENUTUP. wisatawan. Pertama adalah variabel produk yang dinilai sangat baik sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN. berbatasan langsung dengan ibu kota negara Indonesia, DKI Jakarta yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ataupun rohani dari kesibukan bekerja dan akitivitas lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin ketat yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Wisatawan Jumlah Presentase. Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013.

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal penting bagi suatu negara. Pariwisata bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. taman rekreasi, dengan fasilitas-fasilitas lainnya meliputi water boom,

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Banyak negara-negara didunia menjadikan pariwisata sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri pariwisata dunia semakin pesat yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu Negara yang sedang berkembang dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mementingkan kesehatan, pebisnis mulai melirik jenis olahraga lain, karena

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tempat wisata untuk mengembangkan diri. Melalui suatu atraksi

I. PENDAHULUAN. rangka teoritis untuk menjelaskan kepuasan pelanggan. pelanggan memang berkaitan dengan penilaian kualitas jasa yang dirasakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Jasa di bidang Pariwisata merupakan sektor paling dominan di

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah industri multisektoral, yang di dalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Dari tahun wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain sektor migas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Andi Sulaiman, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

Lampiran 1 Kuesioner Tanggapan dan harapan Wisatawan Terhadap Pelayanan, Prasarana, dan Sarana Wisata di Taman Pintar Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. sektor jasa. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari hari bahwa segala

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan timbulnya persaingan yang ketat di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam tipe kamar dengan potongan harga, pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada abad modern ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. devisa negara. Salah satu Visi Pariwisata Indonesia yaitu, industri pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. wahana hiburan bukanlah satu hal yang baru, di mana di setiap tempat daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yanti BR Tarigan, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. juga berlangsung pesat. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya persentase

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,

BAB I PENDAHULUAN. secara material maupun spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE

PENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Perkembangan Wisatawan Nusantara pada tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kotler (2002:83) pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini pariwisata sudah menjadi salah satu industri pelayanan dan jasa yang

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT- ATRIBUT JASA PELAYANAN TAMAN REKREASI WATER PARK DI KARTASURA

NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR

BAB I PENDAHULUAN. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bidang pariwisata. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata telah menjadi bagian penting dan memiliki posisi

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara untuk berkunjung. Seiring dengan meningkatnya kunjungan

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini ditandai dengan kemajuan teknologi dimana menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

BAB I PENDAHULUAN. wisata, sarana dan prasarana pariwisata. Pariwisata sudah berkembang pesat dan menjamur di

2015 PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KEBUN BEGONIA GLORY KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan merupakan sektor

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor termasuk di dalamnya keberadaan penginapan (hotel, homestay,

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja. Hasil kajian World Economic Forum (WEF) terhadap

Standar Pelayanan Prima Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya 2012

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan objek-objek pariwisata di Indonesia. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya di Indonesia merupakan fenomena yang sangat menarik untuk

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor pariwisata di beberapa Negara dijadikan sektor andalan sebagai penghasil devisa terkuat diantara sektor lainnya. Ini terbukti bisa menghasilkan ke untungan secara ekonomi bagi Negara-negara tersebut. Hal yang sama juga di lakukan secara intensif di Indonesia. Selain potensi Sumber Daya Manusia (SDM), potensi Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia memang benar sangat besar adanya, oleh karena itu saat ini banyak pelaku Industri Pariwisata berlomba-lomba memanfaatkan potensi yang besar tersebut. Sehingga kini dapat dikatakan bahwa sektor Pariwisata menjadi salah satu sektor penyumbang devisa Negara Indoneisa yang cukup besar karena perkembangannya yang cukup pesat. Trend pariwisata kian banyak bermunculan seiring berjalannya waktu dan kebutuhan. Para pengelola daya tarik wisata berlomba-lomba untuk mengembangkan produk mereka sesuai dengan trend yang sedang berlangsung. Sekarang ini, daya tarik wisata dengan konsep waterpark merupakan salah satu pilihan berwisata yang semakin digemari oleh masyarakat. Salah satu taman bertema air atau Waterpark yang ada di Bandung adalah Bandung Indah Waterpark, terletak Jalan Kopo KM 8,4, Margahayu, Bandung. Bandung Indah Waterpark merupakan salah satu objek wisata (waterpark) yang menawarkan produk berupa jasa dan wahana permainan. Visi utama dari Bandung Indah Waterpark yang diterapkan, adalah Untuk menjadi seluruh pemimpin dalam industri taman air, menetapkan

2 patokan untuk bertanggung jawab secara sosial, budaya sensitif dan sadar lingkungan secara berkelanjutan konsisten. Sedangakan misi yang diterapakan untuk memperkuat Visi tersebut adalah harus menyesuaikan diri dengan menjadi perusahaan yang menguntungkan yang memberikan pengalaman yang sangat baik untuk seluruh pelanggannya. Untuk mencapai visi tersebut, pengelola Bandung Indah Waterpark memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dan keinginan pasar yang semakin bevariasi sehingga menjadikan Bandung Indah Waterpark sebagai salah satu atraksi yang di gemari oleh wisatawan, hal ini dapat dilihat dari jumlah pengunjung pada grafik berikut : Grafik 1.1. KUNJUNGAN WISATAWAN BANDUNG INDAH WATERPARK 33000 32000 31000 30000 29000 28000 27000 26000 32175 30185 28473 DATA KUNJUNGAN BANDUNG INDAH WATERPARK 2012-2014 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Sumber : ( data Bandung Indah waterpark,2014)

3 Pada grafik diatas dapat di lihat bahwa kunjungan wisatawan di Bandung Indah Waterpark dari tahun 2012 sampai dengan 2014 mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan, menurut informasi dari pihak manajemen dikatakan bahwa terjadi penurunan jumlah pengunjung dikarenakan pada tahun 2013 pihak manajemen merenovasi 2 wahana permainan yaitu Rainbow Spray dan Lazy River, sehingga mengurangi jumlah produk yang ditawarkan kepada pengunjung. Pelaksanan renovasi tersebut mengakibatkan berkurangnya kenyamanan dan rasa puas pengunjung yang datang ke Bandung Indah Waterpark dan mengakibatkan penurunan jumlah pengunjung pada tahun 2013 sampai 2014. Namun pada akhir tahun 2014 semua wahana permainan sudah siap untuk digunakan dengan baik. Meskipun di tahun 2013 sampai tahun 2014 mengalami peningkatan kunjungan, namun kunjungan di tahun 2014 belum mencapai target yang ditetapkan pihak manajemen mengatakan bahwa target sesungguhnya di tahun 2014 adalah sebanyak 35.000 pengunjung. Kualitas pelayanan mempengaruhi pengunjung untuk datang ke suatu tempat wisata. Keberhasilan suatu daya tarik wisata akan sangat di pengaruhi oleh kepuasan wisatawan, hal ini berasal dari kinerja pelayanan yang baik sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan. Jika kualitas pelayanan yang di berikan sudah berbanding lurus dengan ekspektasi pengunjung maka kepuasan pengunjung pun akan tercapai. Pengunjung yang merasa puas akan menjadi pengunjung yang loyal, sehingga dapat mempengaruhi kenaikan usaha dan perkembangan suatu bisnis usaha. Setiap perusahaan yang berorientasi menjadi service business selalu ingin mengoptimalkan kualiatas pelayanan untuk memuasakan konsumennya. Menurut Budiarti (2005, hlm. 63) pelayanan pelanggan merupakan pelayanan yang bersifat personal dimana terjadi interaksi antara pemberi jasa dan

4 pelanggan yang dibentuk oleh adanya keinginan pemberi jasa untuk melayani pelanggan dan kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugas secara benar. Namun, pada kenyataanya Bandung Indah Waterpark mempunyai masalah pada pelayanan, Menurut hasil wawancara dengan pihak manajemen HRD Bandung Indah Waterpark (tanggal 10 November 2014) dapatkan informasi bahwa ada 25 orang karyawan yang bekerja disana, termasuk petugas keamanan, dan penjaga tiket masuk, serta petugas wahana permainan. Semua karyawan yang bekerja disana berasal dari warga sekitar. Karyawan yang bekerja disana bukanlah orang-orang yang memiliki kompetensi di bidangnya. Kompetensi merupakan kemampuan minimal berupa keahlian, pengetahuan, dan perilaku yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan tugas yang diberikan. Le Boterf dalam Cut Zurnali (2010) menyatakan bahwa kompetensi merupakan sesuatu yang abstrak; hal ini tidak menunjukkan adanya material dan ketergantungan pada kegiatan kecakapan individu. Jadi kompetensi bukan keadaan tapi lebih pada hasil kegiatan dari pengkombinasian sumberdaya personal (pengetahuan, kemampuan, kualitas, pengalaman, kapasitas kognitif, sumberdaya emosional, dan lainnya) dan sumberdaya lingkungan (teknologi, database, buku, jaringan hubungan, dan lainnya). Selain itu pihak manajemen menyatakan bahwa belum terdapatnya pendidikan training untuk para karyawan yang akan dan sudah bekerja di Bandung Indah Waterpark. Pihak manajemen hanya sebatas memberikan informasi tentang kolam renang dan wahana permainan dan mengharuskan karyawannya bersikap sopan juga ramah tetapi belum terbentuknya peraturan serta hak dan kewajiban resmi (standar) yang dikeluarkan atau di tetapkan oleh pihak manajemen. Semenjak Bandung Indah Waterpark di buka terjadi pengurangan jumlah karyawan yang cukup drastis, pada awal berdiri Bandung

5 Indah Waterpark memiliki karyawan berjumlah 40 orang tetapi seiring berjalannya waktu hingga sekarang hanya tersisa 25 orang karyawan saja. Ketika di jelaskan lebih lanjut, pihak manajemen hanya menjelaskan bahwa karyawan yang di berhentikan adalah orang-orang yang kurang berkualifikasi (walaupun dalam kenyataannya pihak manajemen belum mempunyai standarisasi resmi untuk karyawannya) di bidangnya. Dari hasil wawancara Terdapat data keluhan pengunjung (pada kotak saran), tabel berikut menunjukkan fakta pernyataan keluhan dari pengunjung Bandung Indah Waterpark, penyataan berupa keluhan dari beberapa pengunjung wisatawan : Tabel 1.1. KELUHAN PENGUNJUNG COMPLAIN FORM No Tanggal Tamu Complain Nama Asal kota Keluhan fakta 1 8 des'13 Nurdin Bandung Staff tidak sopan staff pada loket tiket di depan terhadap tamu sangat menjengkelkan, melayani tamu dengan muka jutek! 2 22 des'13 Dhito Jakarta Ketidaksesuaian pada saat berlibur kesana persepsi dan wahana permainan mati, hampir ekspektasi semua fasilitas tidak dapat digunakan, pihak manajemen tidak ada penjelasan sama sekali. Itu membuat saya rugi! 3 29 jan'14 Hari Bandung Prosedur terlalu berlebihan prosedur

6 4 31 jan'14 Dio Bandung Penjaga tidak sopan 5 2 feb'14 Rendy Cimahi Kehilangan barang saat berkunjung di waterpark 6 5 feb'14 Amy Soreang Minimnya petugas keamaan yang berjaga 7 16 feb'14 Theo Bandung Ketidaksesuaian persepsi dan ekspektasi 8 03 mar'14 Rama Bandung Lahan parkir yang terbatas Keselamatan penanganan saat saya mengalami kecelakaan di kolam renang! perlakuan kurang sopan dari penjaga wahana menjadi penyebab utama saya cidera. Penjaga wahana tidak menunjukkan sikap yang baik ketika memberikan informasi mengenai penggunaan water slide! saya pernah kehilangan hp saat berkunjung ke bandung indah waterpark tetapi tidak ada ganti rugi dari pahak pengelola! saya pernah ngelamai kecelakaan tenggelam di kolam dalam tetapi petugas keamaan sangat lambat saat menolong saya! saat anak saya bermain di kolam terjadi kecelakaan yang mengakibatkan cidera yg cukup parah, saya meminta ganti rugi terhadap pihak pengelola, tetapi pihak pengelola hanya memberikan tiket untuk hari berikutnya. saya dengan keluarga berencana untuk liburan di bandung indah waterpark, karena berbarengan dengan hari libur saat sampai ke lokasi saya tidak bisa memarkirkan kendaraan di karenakan parkir kendaraan yang terbatas, dan saya pun membatakan untuk berkunjung! Sumber : (Data Bandung Indah waterpark,2013-2014)

7 SOP merupakan pedoman kinerja karyawan, adanya SOP tidak disosialisasikan dengan baik oleh pihak manajemen Bandung Indah Waterpark. Menurut Tambunan (2008, hlm. 79-80), Standard Operating Procedure (SOP) adalah pedoman yang berisi prosedur-prosedur operasional standar yang ada dalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan bahwa setiap keputusan, langkah, atau tindakan, dan penggunaan fasilitas yang dilaksanakan oleh orang-orang di dalam suatu organisasi, telah berjalan secara efektif, konsisten, standar, dan sistematis. Selain itu manajemen belum pernah melakukan evaluasi mengenai kualitas pelayanan dan kepuasan pengunjung. Fasilitas pendukung pelayanan merupakan salah satu aspek penting untuk menunjang kebutuhan pengunjung. Aspek ini perlu diperhatikan karena berkaitan langsung dengan kegiatan pengunjung. Secara umum Bandung Indah Waterpark memiliki fasilitasfasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pengunjung serta memudahkan pengunjung dalam mencari informasi yang lebih lengkap dan akurat seperti kantor pengelola atau pusat informasi, souvenir shop, foodcourt, tempat penjualan tiket, lahan parkir, dan toilet. Jadi, dari pembahasan diatas Bandung Indah Waterpark mempunyai masalah di bidang pelayanan yaitu masih adanya keluhan pengunjung, manajemen sudah memiliki standar dan prosedur (SOP), namum tidak disosialisasikan dengan baik kepada seluruh karyawan, sehingga masih banyak karyawan yang bekerja tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Belum adanya evaluasi mengenai kualitas pelayanan yang diberikan terhadap kualitas pelayanan yang dirasakan oleh pengunjung, serta masih adanya beberapa fasilitas yang kurang baik sehingga mengakibatkan kualitas pelayanan yang belum memenuhi kepuasan wisatawan.

8 Dalam rangka mengukur kepuasan pengunjung di Bandung Indah Waterpark maka dibutuhkan penelitian lebih lanjut yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pengunjung terhadap pelayanan yang diberikan. Maka, topik dari penelitian ini adalah Analisis Kualitas Pelayanan di Bandung Indah Waterpark Dengan Metode Importance Performance Matrix Dalam Rangka Meningkatkan Kepuasan Pengunjung. B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah Penelitian 1. Identifikasi Masalah Menurut Suriasumantri (2003, hlm. 312) menyebutkan bahwa rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pernyataanperyataan apa saja yang ingin kita cari jawabannya. Terdapat masalah ketidak puasan pengunjung yang diduga disebabkan oleh kualitas pelayanan Bandung Indah Waterpark yang belum optimal. 2. Pembatasan Masalah Pembatasan ruang lingkup penelitian ditetapkan agar tidak menyimpang sasaranya, sehingga terfokus pada pokok permasalahan yang ada. Ruang lingkup penelitian hanya terbatas pada bagaimana kondisi faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan (sumber daya manusia, sistem/prosedur, dan fasilitas), persepsi dan ekspektasi yang diharapkan pengunjung terhadap pelayanan yang diberikan dan bagaimana upaya pengelola dalam meningkatkan kualitas pelayanan Bandung Indah Waterpark. C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, maka rumusan masalah yang diperoleh adalah sebagai berikut :

9 1. Bagaimana faktor faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan Di Bandung Indah Waterpark? 2. Bagaimana tingkat kepentingan persepsi dan ekspektasi pengunjung terhadap kualitas pelayanan Di Bandung Indah Waterpark? 3. Bagaimana upaya peningkatan kualitas pelayanan Di Bandung Indah Waterpark? D. Tujuan Penelitian 1. Menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan Di Bandung Indah Waterpark dalam melayani pengunjung 2. Menganalisis tingkat kepentingan persepsi dan ekspektasi pengunjung terhadap pelayanan Di Bandung Indah Waterpark 3. Menganalisis upaya peningkatan kualitas pelayanan Di Bandung Indah Waterpark E. Manfaat Penelitian Dari penelitian diharapkan adanya manfaat yang didapatkan, diantaranya : 1. Sebagai materi rekomendasi untuk penelitian selanjutnya yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini. 2. Diharapkan penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan di bidang kepariwisataan dalam menganalisis kepuasan pengunjung berdasarkan persepsinya terhadap fasilitas wisata dan kepuasan yang didapatkannya. 3. Penelitian ini diharapkan memiliki manfaat praktis pada pihak pengelola sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam mengambil keputusan, terutama jika berhadapan dengan masalah yang berkaitan dengan pengunjung. F. Sistematika Penulisan

10 Sistematika penulisan penelitian ini disusun sebagai acuan dasar dalam penyusunan skripsi mahasiswa Manajemen Resort & Leisure dengan mengacu kepada sistematika penulisan yang tercantum dalam buku Pedoman Akademik terbitan Universitas Pendidikan Indonesia. Berikut sistematika yang digunakan penulis : 1. BAB I : Pendahuluan Berisi perihal penjabaran latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. 2. BAB II : Kajian Pustaka Berisi perihal teori-terori para ahli yang mendukung penelitian dan kerangka pemikiran penulis. 3. BAB III : Metode Penelitian Berisi perihal penjabaran mengenai metode yang digunakan dan penjelasan lainnya seperti : Lokasi, Populasi, Sampel, Jenis dan Sumber Data, Instrumen penelitian dan Teknik pengumpulan data. Serta dalam Bab ini penulis menggunakan metode Deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif dalam penelitiannya. 4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Berisi perihal penjelasan mengenai hasil penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian. 5. BAB V : Kesimpulan dan Rekomendasi Berisi mengenai hasil dari pembahasan dan rekomendasi yang di rekomendasikan oleh penulis dari hasil pembahasan. 6. Daftar Pustaka Berisi mengenai daftar sumber-sumber yang mendukung dalam penulisan skripsi.