1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul ditrimester kedua

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari ovulasi, migrasi sperma dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI), sehingga menempatkannya diantara delapan tujuan Millennium

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh kehamilan atau

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam rahim (uterus) mulai dari konsepsi saat bertemunya sel telur

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 214 per

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan ibu hamil, kurangnya Antenatal Care (ANC), diabetes

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB IV METODE PENELITIAN. obstetri dan ginekologi. analisis data dilakukan sejak bulan Maret Juni menggunakan pendekatan retrospektif.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. hamil, pencegahan, pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Program ini

BAB I PENDAHULUAN. status kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satunya yaitu angka

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB I PENDAHULUAN. Negara dengan Angka Kematian Ibu (AKI) terendah pada tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehamilan sebagai komplikasi persalinan atau nifas, dengan penyebab terkait atau

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pembangunan millenium (millenium development goals / MDGs) dalam

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian yang dialami ibu selama masa kehamilan masih cukup tinggi di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. pada saat persalinan. Di Indonesia angka kematian ibu tergolong tinggi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 359 per

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan selama periode masa nifas perlu mendapat perhatian karena sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di seluruh dunia, perempuan meninggal. setiap hari sebagai akibat kehamilan, persalinan, maupun

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan langsung oleh kehamilan itu sendiri. Preeklampsia adalah timbulnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian maternal menurut WHO adalah kematian selama kehamilan atau

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia Angka Kematian Ibu

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan dan perkembangan putra-putrinya, kesejahteraan anak

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu kodrat dari wanita yaitu mengandung, melahirkan dan

ALI SADIKIN NIM : J

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh wanita di seluruh

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. perdarahan, pereklamsi/eklamsi, dan infeksi ( Saifuddin, 2001 ).

BAB 1. terutama yaitu perdarahan 28%. Sebab lain yaitu eklamsi 24%, infeksi 11%, pelayanan obstetri belum menyeluruh masyarakat dengan layanan yang

BAB I PENDAHULUAN meninggal dunia dimana 99% terjadi di negara berkembang. 1 Angka

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health

BAB I PENDAHULUAN. maupun janin yang di kandung. Berbagai macam kelainan yang timbul membuat

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT KESDAM BANDA ACEH. Mayang Sari 1, Imelda 2

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah, tetapi bukannya tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

BAB I PENDAHULUAN. sengaja maupun tidak sengaja (Pudiastuti, 2011). Berbagai bentuk. penyimpangan perilaku seksual remaja cenderung mengalami

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN. emosional yang sangat besar bagi setiap wanita (Rusli, 2011). Kehamilan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum yang layak. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB I PENDAHULUAN. dengan AKI di negara-negara ASEAN, penolong persalinan adalah hal yang

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand, Malaysia

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada Hari

BAB I PENDAHULUAN. berkembang organ demi organ lengkap dengan segala fungsi masing-masing, dan

BAB I PENDAHULUAN. tahun Penurunan angka kematian ibu per kelahiran bayi. Millenium (Millenium Development Goals/MDGs).

GAMBARAN KANDUNGAN PROTEIN DALAM URIN PADA IBU BERSALIN DENGAN PRE EKLAMPSI DI RSUD

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan ibu merupakan persoalan yang sangat penting bagi suatu bangsa, karena derajat kesehatan suatu bangsa dapat dinilai dari Angka Kematian Ibu (AKI) (Effendi & Makfudli, 2009). Angka kematian ibu dapat dijadikan sebagai indikator untuk menggambarkan kesejahteraan masyarakat suatu negara (Kemenkes RI, 2014). Jumlah kematian wanita yang disebabkan kehamilan dan persalinan di dunia pada tahun 2015 kurang lebih 830 orang setiap hari (WHO, 2015). Angka kematian ibu di Indonesia tahun 2012 mencapai 359 dari 100.000 kelahiran hidup. Kondisi ini masih jauh dari target MDGs yang menetapkan AKI di bawah 100 di tahun 2015. Angka ini menduduki peringkat tertinggi jika dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya yaitu Vietnam (59/100.000), Thailand (48/100.000), Malaysia (29/100.000) dan Singapura merupakan negara ASEAN dengan AKI terendah yaitu 3 per 100.000 kelahiran hidup (Rutgers WPF, 2015). Angka Kematian Ibu (AKI) Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2013 sebesar 118,62/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2012 sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, hal ini berarti terjadi peningkatan permasalahan kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah (Dinas Kesehatan Jawa Tengah, 2014). Faktor penyebab AKI adalah 30,3% perdarahan, 27,1% hipertensi, 7,3% infeksi, 1,8% partus lama, 1,6% abortus dan 40,8% faktor lain-lain (Kemenkes RI, 2014). Kematian ibu akibat perdarahan, infeksi persalinan dan tekanan darah tinggi pada kehamilan, dapat dicegah jika ibu hamil mendapatkan pertolongan medis, namun penduduk daerah terpencil tidak 1

2 mudah untuk mengakses pelayanan kesehatan karena hambatan jalan dan transportasi (Karim, 2010). Faktor penyebab kematian ibu terbesar kedua di Indoensia yaitu hipertensi dalam kehamilan. Hipertensi dapat diderita oleh ibu. Hipertensi dalam kehamilan terjadi pada 10% dari wanita hamil di seluruh dunia. Hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab cacat jangka panjang dan kematian ibu dan bayi. Hampir sepersepuluh dari kematian ibu dikarenakan hipertensi dalam kehamilan (WHO, 2011). Hipertensi dalam kehamilan dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti preeklampsi (ringan-berat) dan eklampsi yang merupakan penyakit hipertensi yang khas dalam kehamilan, dengan gejala utama hipertensi yang akut pada wanita hamil dan nifas (Sastrawinata, 2010). Prekelampsi umumnya terjadi pada wanita dengan hipertensi dan lebih besar terjadi pada ibu yang baru pertama kali hamil. Preeklmpsi merupakan sindrom yang terdiri dari tingginya tekanan darah (hipertensi), tingginya kadar protein dalam urin (hemaroteuria) sehingga tungkai kaki ibu hamil seakan-akan menjadi bengkak (Sinsin, 2008). Preeklampsia tidak hanya beresiko menjadi eklampsia, tetapi juga memicu komplikasi yang mengganggu proses kehamilan dan persalinan (Detiana, 2010). Preeklampsi membahayakan ibu dan janin. Komplikasi preeklampsi pada ibu adalah eklampsi (kejang), disseminated intravascular coagulation, gagal ginjal, gagal ventrikel kiri akut dan stroke. Ibu yang mengalami preeklampsi akan berdampak pada perlambatan pertumbuhan janin intrauteri, peningkatan kejadian lahir mati (Rahardjo, 2008). Preeklampsi tidak mungkin dicegah, namun dapat diketahui secara dini melalui pemeriksaan kehamilan secara teratur. Ibu hamil saat melakukan pemeriksaan kehamilan dapat dijumpai keadaan-keadaan tidak normal seperti tekanan darah tinggi, pembengkakan tungkai, atau protein air seni yang tinggi (Nadesul, 2009).

3 Jumlah ibu hamil di Kabupaten Pemalang tahun 2015 sebanyak 27.971 orang dan jumlah komplikasi kebidanan sebanyak 6.214 kasus, meningkat dibanding tahun 2014 sebanyak 5.811 kasus. Jumlah kasus preeklampsi di Kabupaten Pemalang tahun 2013 sebanyak 401 kasus, tahun 2014 sebanyak 251 kasus dan tahun 2016 sebanyak 120 kasus. Jumlah kasus preeklampsi di Puskesmas Kebandaran Tahun 2013 sebanyak 6 kasus, 2014 sebanyak 28 kasus dan tahun 2015 sebanyak 39 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah kasus preeklampsi di Puskesmas Kebandaran Kabupaten Pemalang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Berdasarkan studi pendahuluan melalui wawancara terhadap 10 orang ibu hamil, diketahui 30% termasuk primi gravida, 60% termasuk dalam usia reproduksi sehat. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Hubungan Karakteristik dan Pemeriksaan Kehamilan dengan Kejadian Preeklampsi di Wilayah Kerja Puskesmas Kebandaran Kabupaten Pemalang B. Rumusan Masalah Peneliti merumuskan masalah penelitian ini yaitu Apakah ada hubungan karakteristik dan pemeriksan kehamilan dengan kejadian preeklampsi di Wilayah Kerja Puskesmas Kebandaran Kabupaten Pemalang? C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik (umur, status gravida dan riwayat hipertensi) dan pemeriksaan kehamilan dengan kejadian preeklampsi di Wilayah Kerja Puskesmas Kebandaran Kabupaten Pemalang. 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan umur ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kebandaran Kabupaten Pemalang

4 b. Mendeskripsikan status gravida ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kebandaran Kabupaten Pemalang c. Mendeskripsikan riwayat hipertensi dalam keluarga pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kebandaran Kabupaten Pemalang d. Mendeskripsikan pemeriksaan kehamilan pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kebandaran Kabupaten Pemalang e. Mendeskripsikan kejadian preeklampsi ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kebandaran Kabupaten Pemalang f. Menganalisis hubungan umur dengan kejadian preeklampsi di Wilayah Kerja Puskesmas Kebandaran Kabupaten Pemalang g. Menganalisis hubungan gravida dengan kejadian preeklampsi di Wilayah Kerja Puskesmas Kebandaran Kabupaten Pemalang h. Menganalisis hubungan riwayat hipertensi dengan kejadian preeklampsi di Wilayah Kerja Puskesmas Kebandaran Kabupaten Pemalang i. Menganalisis hubungan pemeriksaan kehamilan dengan kejadian preeklampsi di Wilayah Kerja Puskesmas Kebandaran Kabupaten Pemalang. D. Manfaat Penulisan 1. Bagi Ilmu Pengetahuan ini diharapkan dapat menambah informasi dan pengetahuan dalam bidang keperawatan Maternitas tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian preeklampsi. 2. Bagi Peneliti Peneliti dapat menambah pengetahuan tentang beberapa hal yang berhubungan dengan preeklampsi dan dapat memberikan pendidikan kesehatan sehingga dapat meminimalkan angka kejadian preeklampsi pada ibu hamil. 3. Bagi Puskesmas

5 Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan terutama mengenai pemberian pelayanan antenatal care sebagai upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dan mendeteksi secara dini komplikasi kehamilan seperti preeklampsi sehingga dapat diberikan asuhan kehamilan yang tepat. E. Ruang Lingkup ini termasuk dalam lingkup Keperawatan Maternitas. F. Keaslian Tabel 1.1 Keaslinan Judul & Peneliti Faktor Kejadian Preeklampsi Ringan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, Aprina, 2015 Jenis kuantiatif dengan pendekatan control case Pengambilan Sampel Analisis Data Hasil Total sampling Chi square Ada hubungan signifikan antara berat badan, kehamilan ganda, riwayat preeklampsi, riwayat ANC dan hipertensi dengan kejadian preeklampsi ringan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Gedong Kabupaten Pesawaran Faktor risiko yang paling dominan berhubungan Tataan dengan kejadian preeklampsi ringan adalah riwayat ANC Hubungan antara Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadian observasional analitik dengan pendekatan cross Consecutive sampling Chi squaret Ada hubungan signifikan antara primigravida, usia dan

6 Judul & Peneliti Preeklampsi di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung, Prasetyo, 2014 Jenis sectional Pengambilan Sampel Analisis Data Hasil pekerjaan kejadian preeklampsi. Hubungan Anemia dengan Preeklampsia dan Eklampsia Pada Pasien Ruang Rawat Kebidanan RSUD Dr. Zainoel Abidin, Mauliana, 2012 Survai analitik observasional dengan pendekatan cross sectional Accidental sampling Chi square Terdapat hubungan signifikan antara anemia dengan preeklampsia dan eklampsia pada pasien ruang rawat kebidanan Perbedaan penelitian yang akan dilakukan peneliti mempunyai perbedaan dengan penelitian Aprina (2015) adalah variabel penelitian. Peneliti akan meneliti variabel bebas yaitu karakteristik ibu yang terdiri dari umur, status gravida riwayat hipertensi dalam keluarga dan pemeriksaan kehamilan. Variabel terikat adalah kejadian preeklampsi sedangkan Aprina (2015) melakukan penelitian dengan variabel bebas yaitu berat badan, kehamilan ganda, riwayat preeklampsi, riwayat ANC, hipertensi dan variabel terikat adalah kejadian preeklampsi. Peneliti akan menggunakan desain survai analitik dengan pendekatan cross sectional, sedangkan Aprina (2015) menggunakan penelitian kuantitif dengan pendekatan case control. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan peneliti mempunyai perbedaan dengan penelitian Prasetyo (2014) adalah variabel penelitian. Peneliti akan meneliti variabel bebas yaitu karakteristik ibu yang terdiri dari umur, gravida, riwayat hipertensi dalam keluarga dan pemeriksaan kehamilan. Variabel terikat adalah kejadian preeklampsi sedangkan Prasetyo (2014) melakukan penelitian dengan variabel bebas yaitu umur, gravida, pekerjaan, dan variabel terikat adalah kejadian preeklampsi. Peneliti akan menggunakan desain survai analitik dengan pendekatan cross sectional, sedangkan Aprina (2015) menggunakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional.

7 Perbedaan penelitian yang akan dilakukan peneliti mempunyai perbedaan dengan penelitian Mauliana (2012) adalah variabel penelitian. Peneliti akan meneliti variabel bebas yaitu karakteristik ibu yang terdiri dari umur, gravida, riwayat preeklampsi dalam keluarga dan pemeriksaan kehamilan. Variabel terikat adalah kejadian preeklampsi sedangkan Mauliana (2012) melakukan penelitian dengan variabel bebas yaitu anemia dan variabel terikat adalah kejadian preeklampsi. Peneliti akan menggunakan desain survai analitik dengan pendekatan cross sectional, sedangkan Aprina (2015) menggunakan penelitian survai analitik observasional dengan pendekatan cross sectional.