BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek penting dalam suatu

dokumen-dokumen yang mirip
kembali melalui jalur pendidikan sekolah yang khusus mempelajari bidang

Tim Dosen Desain Program Pendidikan dan Pelatihan 1. Dra. Masitoh, M.Pd. 2. Dr. Toto Ruhimat, M.Pd. 3. Riche Cynthia Johan, S.Pd., M.Si.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan akhir manusia dalam menempuh pendidikan biasanya berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. karena sumber daya manusia merupakan motor penggerak utama dalam pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. isu persaingan global. Artinya, isu utama era globalisasi adalah kebebasan

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN ABSENSI TERHADAP KINERJA KARYAWAN RUMAH SAKIT UMUM BANYUDONO

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aset dan berfungsi sebagai modal di dalam organisasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan tertentu, dimana usaha-usaha untuk mewujudkan maksud

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap kegiatan perusahaan. Karyawan menjadi perencana, pelaku, dan

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, adanya pengembangan karir sampai faktor kepemimpinan.

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

Dalam kenyataan sehari-hari, perusahaan sesungguhnya mengharapkan prestasi atau hasil kerja terbaik dari para karyawannya. Menurut Rivai (2005: 309),

BAB I PENDAHULUAN. mampu memberikan peningkatan kontribusi yang baik kedalam organisasi.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilakukan melalui peningkatan kualitas manusia,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahannya. Kendala tersebut dapat berupa faktor-faktor eksternal

1. PENDAHULUAN. Perencanaan Dan..., Widyantoro, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia adalah suatu aspek yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran sebagai suatu proses penyiapan siswa untuk. dengan pelatihan siswa atau belajar melakukan, (W. Gulo, 2002 : 60).

BAB I PENDAHULUAN. demikian perhatian serius terhadap pengelolaan SDM adalah salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

PENGARUH UMUR, MASA KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. MONDRIAN KLATEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk pencapaian tujuan perusahaan agar lebih terarah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN menjadi Rp 335 triliun di tahun Perkembangan lain yang menarik dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia, yaitu orang atau individu yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anggun Sulistyaningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang pendidikan diarahkan kepada pengembangan. SDM yang bermutu tinggi, guna memenuhi kebutuhan dan menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. hasil yang lebih tinggi bila tenaga kerja tersebut mempunyai pengalaman

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas pelaksanaan pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai unsur,

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian terhadap kepuasan kerja menjadi penting dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dessler (2000)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia telekomunikasi saat ini berkembang semakin pesat,

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan, baik yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rina Hanifah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dalam. kreatifitas dan dorongan. Tujuan merupakan arah yang hendak dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang telah mendunia. Dampak yang secara langsung dirasakan adalah adanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan tangguh bagi pembangunan nasional. Negara negara berkembang termasuk Indonesia. Selain masalah masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan output yang

BAB I PENDAHULUAN. membantu dalam pengolahan data sehingga pelaksanaan pekerjaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. saling bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama yang telah di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemimpin merupakan salah satu intisari manajemen, sumber daya

PENGARUH REWARD DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRETASI KERJA KARYAWAN PADA PT. WANGSA JATRA LESTARI

BAB I PENDAHULUAN. negara maju. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan suatu organisasi, khususnya di bidang bisnis. Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Asean (MEA) memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan. aspek yang sangat penting dalam pembentukan generasi bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, khususnya negara berkembang seperti Indonesia. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam pembangunan, karena

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. karyawan dan juga memberikan fasilitas-fasilitas yang memadai untuk

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya suatu perusahaan dipengaruhi oleh unsur-unsur. manusia ini turut memengaruhi kemajuan perusahaan. Hal ini membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada budaya organisasi. Salah satu perubahan yang terjadi secara konstan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kompetensinya, dalam rangka mengembangkan kerja sama antar

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Suryadi (2011: 2) warga negara berhak memperoleh pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seorang karyawan tentunya memiliki berbagai keinginan atau motivasi

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas karyawan.setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Robiah Adawiyah, 2014 Usaha Instruktur Dalam Optimalisasi Motivasi Belajar Bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan hidupnya tanpa adanya lembaga sebagai tempat mencari nafkah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. dengan proses pendidikan yang bermutu (Input) maka pengetahuan (output) akan

I. PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat yang selalu berkembang, manusia senantiasa mempunyai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Islamic School) Kota Pekanbaru, belum sepenuhnya berorientasi pada manajemen

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kinerjannya. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek penting dalam suatu perusahaan. Keberhasilan suatu organisasi, sangat ditentukan oleh kegiatan pendayagunaan sumber daya manusianya, karena manusia sebagai perencana, pelaku, dan penentu tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan. SDM ini menunjang organisasi dengan karya, bakat, kreatifitas, dan dorongan. Sumber daya manusia ini merupakan hal penting dalam sebuah lembaga atau perusahaan. Peran SDM sangat penting untuk kemajuan dan perubahan perusahaan. Dikarenakan SDM mempengaruhi keefektifan dan keefisienan peran, fungsi dan tujuan perusahaan.perusahaan yang dikelola dengan baik dan didukung oleh SDM serta fasilitas dan peralatan produksi yang memadai, maka tujuan dari perusahaan dapat tercapai. Perusahaan yang maju adalah perusahaan yang telah mendapatkan peran aktif pekerja secara maksimal. Para pekerja yang secara total mengabdikan tenaga dan pikirannya untuk kemajuan perusahaan. Dengan kata lain semua orang yang terlibat harus secara aktif bergerak untuk memajukan perusahaan dan hal-hal tersebut hanya dapat dicapai jika semua pihak berprestasi pada bidangnya. Selain itu karena pergeseran lingkungan bisnis yang sangat kompetitif membuat perusahaan harus dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan dan permintaan konsumen. Dengan kata lain perusahaan yang dapat bertahan adalah

2 perusahaan yang memiliki daya saing yang tinggi dan berkelanjutan yaitu perusahaan dengan sumber daya manusia yang berkualitas serta memiliki prestasi kerja yang tinggi. Hasibuan (2003:94) menyatakan bahwa Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksankan tugas-tugasnya yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Sedangkan Mangkunegara (2005:67) mengemukakan bahwa: "Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya". Dalam kenyataannya prestasi kerja seseorang dapat berbeda dengan orang lain. Agar prestasi kerja dari setiap karyawan dapat meningkat diperlukan suatu pendorong atau faktor yang dapat membuat kinerja karyawan tersebut sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan. Menurut Mangkuprawira (2004), faktor-faktor yang mempengaruhi relatif kompleks, bisa jadi faktor intrinsik yaitu tingkat pendidikan, pengetahuan, keterampilan, motivasi, kesehatan, dan pengalaman) dan faktor ekstrinsik (kompensasi, iklim kerja, kepemimpinan, fasilitas kerja, dan hubungan sosial) Salah satu faktor intrinsik yang paling penting adalah kemampuan atau keterampilan karyawan. Prestasi kerja tidak akan tercapai jika pegawai tidak meningkatkan kemampuan dan keterampilan baik secara teknis maupun menejerial, sehingga dengan kemampuan yang tinggi karyawan dapat lebih mudah melakukan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya.

3 Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan karyawan tersebut salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pelatihan.pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, perbaikan sikap serta meningkatkan kinerja ataupun sekedar mengetahui pengetahuan baru, sehingga seluruh karyawan dan organisasi pendukungnya menjadi suatu kesatuan dalam meningkatkan kualitas individu, kelompok dan perusahaan. Pelatihan pada hakikatnya mengandung unsur-unsur pembinaan dan pendidikan. Pelatihan adalah unsur proses yang meliputi serangkaian tindakan yang dilaksanakan dengan sengaja dalam pemberian bantuan kepada tenaga kerja dilakukan oleh tenaga professional kepelatihan dalam suatu waktu yang bertujuan untuk meningkatkan kemapuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu guna meningkatkan efektifitas dan produktifitas dalam suatu perusahaan. Pelatihan kerja ini merupakan salah satu bentuk pendidikan nonformal, hal ini tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 26 ayat (3) yaitu : Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usiadini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikankeaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan,serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan pesertadidik. Pengertian pelatihan telah dirumuskan oleh para ahli, diantaranya oleh Friedman dan Yarbrough (Sudjana, 2007) yang mengemukakan bahwa : Training is a process used by organization s to meet their goals. It is called into operation when a discrepancy is perceived between the current situation and a preferred state of affairs. The trainer s role is to facilitate trainee s movement from the status quo toward the ideal

4 Pengertian tersebut menunjukan bahwa pelatihan adalah upaya pembelajaran yang diselenggarakna oleh organisasi untuk memenuhi kebutuhan guna mencapai suatu tujuan organiasi. Pelatihan sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan dapat dilihat dari tujuan pelatihan. Werther dan Davis (1994: 282) mengatakan bahwa Although training helps employees do their current jobs, the benefits of training may extend throughout a persons s career and help develop that person for future responsibilities. Artinya pelatihan sangat membantu dalam mengatasi permasalahan yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan pekerjaaan yang sedang dihadapi serta perkembangan karir dan tanggung jawab seseorang dimasa yang akan datang. Tujuan pelatihan merupakan sarana untuk mengembangakan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan menunjang dalam pelaksaaan tugas pada bidang yang menjadi tanggung jawabnya. Hal senada disampaikan oleh Nadler (1984) bahwa pelatihan merupakan proses pembelajaran yang dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan kinerja seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan. Selain pelatihan kerja, faktor lain yang mempengaruhi prestasi kerja adalah pengalaman kerja. Orang dikatakan telah mempunyai pengalaman kerja apabila orang tersebut telah menjalani atau mengetahui sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan. Karyawan yang melakukan aktivitas dalam perusahaan harus melaksanakan apa yang menjadi tugas dan kewajiban. Apabila para kayawan telah melakukan aktivitasnya, maka karyawan tersebut dikatakan karyawan yang sudah mempunyai pengalaman kerja. Dengan pengalaman kerja yang tinggi diharapkan

5 dapat meningkatkan kinerja/prestasi karyawan. Ada juga perusahaan yang menyeleksi pengalaman seorang karyawan sebagai sesuatu hal yang penting, sebab dengan dapat diterimanya orang-orang yang berpengalaman dapat ditemukan ide-ide baru bagi perusahaan yang menerimanya. Selain itu melalui tingkat pendidikan yang memadai seseorang lebih mudah melaksanakan tugasnya, sehingga dapat menjamin tersedianya tenaga kerja yang mempunyai keahlian, karena orang yang berpendidikan dapat menggunakan pikirannya secara kritis. Melalui pendidikan yang lebih tinggi maka seorang karyawan memiliki pikiran selangkah lebih maju dan mampu berpikir ke depan tentang rencana dan prospek yang baik untuk dilaksanakan. Melalui tingkat pendidikan yang memadai seseorang lebih mudah melaksanakan tugasnya, sehingga dapat menjamin tersedianya tenaga perusahaan yang mempunyai keahlian, karena orang yang berpendidikan dapat menggunakan pikirannya secara kritis. Seperti pendapat Nitisemito (2000: 62) bahwa manivestasi fungsi pengembangan tenaga kerja, sumber daya manusia yang dimiliki organisasi harus memperhatikan tingkat pendidikan dan pengalaman kerja karyawan dengan sebaik-baiknya. PT Hariff Sebagai salah satu perusahaan swasta nasional yang khusus bergerak dalam bidang pelayanan jasa teknis, perencanaan sistem, pabrikasi dan proyek-proyek Turn Key dari sistem telekomunikasi, komputer, dan kontrol. Didirikan pada tahun 1982, Hariff memulai aktifitasnya di dalam proyek

6 telekomunikasi. Sejak itu kegiatan perusahaan terus berkembang dengan penggunaan teknis-teknis komputer dan kontrol didalam melaksanakan pekerjaan. Pergeseran lingkungan bisnis yang sangat kompetitif membuat perusahaan ini harus dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan dan permintaan konsumen. Dengan kata lain perusahaan yang dapat bertahan adalah perusahaan yang memiliki daya saing yang tinggi dan berkelanjutan yaitu perusahaan dengan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, keterampilan, dan sikap yang terus berkembang. Untuk memenuhi hal tersebut perusahaan ini mengadakan pelatihan dan pengembangan SDM lainnya. Karyawan baru maupun yang sudah bekerja perlu mengikuti pelatihan karena tuntutan pekerjaan yang berubah akibat lingkungan kerja, strategi, teknologi, dan lain sebagainya. Pelatihan yang diselenggarakan di perusahaan ini dibagi kedalam dua jenis pelatihan, yaitu pelatihan umum dan pelatihan spesialiasi. Pelatihan umum yang dimaksud dalam hal ini adalah pelatihan yang diikuti oleh seluruh karyawan dan tidak melihat dari bagian atau divisi mana mereka berasal. Sedangkan pelatihan spesialisasi adalah pelatihan yang diselenggarakann sesuai dengan kebutuhan dalam peningkatan pemahaman dan keterampilan dalam melakukan pekerjaan. Tingkatan pelatihan pun tergantung kebutuhan dan level dari masing-masing karyawan. Perusahaan ini dapat dikatakan perusahaan yang cukup besar dan berkembang karena memiliki jumlah karyawan yang cukup banyak dan terus berkembang serta tersebar. Banyaknya karyawan memiliki karakteristik tingkat

7 pendidikan dan pengalaman yang berbeda sehingga akan berdampak pada pencapaian prestasi kerja yang berbeda-beda pula. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa prestasi karyawan dipengaruhi oleh pelatihan, pengalaman kerja, dan tingkat pendidikan. Ketiga faktor ini nampaknya merupakan faktor penting dalam meningkatkan prestasi kerja. Untuk itu penulis merasa tertarik melakukan peneltian untuk mengetahui seberapa besar pelatihan, pengalaman kerja, serta tingkat pendidikan yang memberikan pengaruh terhadap prestasi kerja karyawan PT Hariff Daya Tunggal Engineering ini. Maka dari itu penyusun mencoba melakukan peneltian dengan judul PENGARUH PELATIHAN, PENGALAMAN KERJA, DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN (Survey Terhadap Karyawan PT Hariff Daya Tunggal Engineering). B. IDENTIFIKASI MASALAH Seorang karyawan dalam melakukan pekerjaan hendaklah mempunyai kinerja yang tinggi yang dapat dilihat dari prestasi kerja. Karyawan dengan kemampuan dan prestasi kerja yang tinggi sangat mempengaruhi kemajuan perusahaan. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat dan kemajuan teknologi yang cepat, perusahaan yang memiliki karyawan dengan prestasi kerja tinggi akan memiliki suatu keunggulan dalam bersaing sehingga perusahaan tersebut tetap bertahan. Persaingan bisnis di bidang telekomunikasi yang semakin ketat membuat PT Hariff Daya Tunggal harus tetap bertahan dan menjaga kualitas produknya sesuai

8 dengan spesifikasi yang diinginkan konsumen. Dengan demikian perusahaan ini terus berupaya agar seluruh karyawannya menjadi orang yang profesional dalam menjalankan tugasnya sehari-hari yaitu karyawan yang memiliki prestasi kerja yang baik sehingga target dan tujuan perusahaan dapat tercapai. Akan tetapi untuk memiliki karyawan dengan prestasi kerja yang tinggi merupakan hal yang tidak mudah. Berdasarkan pengamatan di lapangan masih ada karyawan yang kurang menguasai sepenuhnya pekerjaannya serta belum mampu mengatasi kendala dalam menyelesaikan pekerjaannya, dikarenakan ketidaksesuaian latar belakang pendidikan formal, teknis maupun pengalaman yang dimiliki berbeda. Hal tersebut memperlihatkan tingkat kreativitas yang masih rendah dari para karyawan.kemampuan yang dimiliki karyawan yang berbeda-beda mempengaruhi terhadap penyelesaikan pekerjaan yang dilakukannya. Selain itu upaya dalam meningkatkan kemampuan karyawan melalui pelatihanpun belum dapat diperoleh oleh seluruh karyawan karena jumlah karyawan yang tinggi sehingga tidak semua karyawan mendapatkan kesempatan yang sama. Selain itu pemberian atau pelaksanaan pelatihan untuk karyawan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia baru difokuskan mulai pada tahun 2010 yang dikelola khusus oleh Human Resource bagian Pelatihan. Sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya pelaksanaan pelatihan masih sangat minim dan biasanya untuk meningkatkan keterampilan dalam pekerjaaanya dilakukan secara personal atau dari departemen bersangkutan, sehingga tidak semua karyawan mendapatkan kesempatan yang sama.

9 C. PERUMUSAN DAN PEMBATASAN MASALAH Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja relatif kompleks, bisa jadi faktor intrinsik yaitu tingkat pendidikan, pengetahuan, keterampilan, motivasi, kesehatan, dan pengalaman) dan faktor ekstrinsik (kompensasi, iklim kerja, kepemimpinan, fasilitas kerja, dan hubungan sosial). Namun menyadari keterbatasan waktu dan kemampuan maka penulis memandang perlu memberikan batasan masalah yang jelas dan terfokus. Faktor-faktor yang dikaji dalam skripsi ini yang mempengaruhi prestasi kerja adalah pelatihan kerja, pengalaman kerja, serta tingkat pendidikan. Penelitian ini dilaksanakan pada salah satu perusahaan swasta nasional yang khusus bergerak dalam bidang telekomunikasi di Indonesia yaitu PT Hariff Daya Tunggal Engineering yang berkantor pusat di Jalan Soekarno-Hatta No. 450 Bandung. Untuk memperjelas kajian masalah penelitian, dilakukan pembatasan masalah melalui penjelasan konsep mengenai variabel penelitian. Prestasi kerja dalam penelitian ini adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pelatihan yang dimaksud dalam rancangan penelitian ini adalah suatu kegiatan dari perusahaan yang bermaksud untuk dapat memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan dari para karyawannya sesuai dengan kegiatan dari perusahaan yang bersangkutan.

10 Pengalaman kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas tugas suatu pekerjaan secara profesional. Sedangkan tingkat pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yanga akan dicapai dan kemampuan yang dikembangkan baik itu yang diperoleh melalui pendidikan formal. Tingkat pendidikan dalam pendidikan formal tersebut meliputi Pendidikan Dasar (SD dan SMP atau sederajat), Pendidikan Menengah (SMA dan SMK atau sederajat), dan pendidikan Tinggi (Diploma, Sarjana, Magister, Doktor). Berdasarkan pembatasan masalah di atas, penulis dapat merumuskan permasalahan pokok yaitu: Seberapa besar pelatihan, tingkat pendidikan, dan pengalaman kerja berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja? Berikut ini dikemukakan beberapa pertanyaan penelitian yang diharapkan dapat dijawab oleh penelitian yang dilaksanakan. Pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran prestasi kerja karyawan PT Hariff Daya Tunggal Engineering? 2. Bagaimana gambaran pelatihan yang diperoleh karyawan PT Hariff Daya Tunggal Engineering? 3. Bagaimana pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Hariff Daya Tunggal Engineering? 4. Bagaimana pengaruh pengalaman kerja terhadap prestasi kerja karyawan PT. Hariff Daya Tunggal Engineering?

11 5. Bagaimana pengaruh tingkat pendidikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Hariff Daya Tunggal Engineering? 6. Bagaimana pengaruh pelatihan, pengalaman kerja, serta tingkat pendidikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Hariff Daya Tunggal Engineering? 7. Faktor manakah di antara pelatihan, pengalaman kerja, dan tingkat pendidikan yang memiliki pengaruh lebih dominan terhadap prestasi kerja karyawan PT Hariff Daya Tunggal Engineering serta bagaimana implikasinya terhadap kebijakan pelatihan perusahaan? D. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah: 1. Memperoleh gambaran umum tentang prestasi kerja karyawan PT Hariff Daya Tunggal Engineering. 2. Memperoleh gambaran umum pelatihan yang diperoleh karyawan PT Hariff Daya Tunggal Engineering. 3. Mengetahui dan menganalisis pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Hariff Daya Tunggal Engineering 4. Mengetahui dan menganalisis pengaruh pengalaman kerja terhadap prestasi kerja karyawan PT. Hariff Daya Tunggal Engineering 5. Mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat pendidikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Hariff Daya Tunggal Engineering

12 6. Mengetahui dan menganalisis pengaruh pelatihan, pengalaman kerja, serta tingkat pendidikan terhadap prestasi kerja karyawan PT. Hariff Daya Tunggal Engineering 7. Mengetahui dan menganalisis faktor manakah di antara pelatihan, pengalaman kerja, dan tingkat pendidikan yang mempunyai pengaruh lebih dominan terhadap prestasi kerja karyawan PT Hariff Daya Tunggal Engineering serta implikasinya terhadap kebijakan pelatihan perusahaan. E. MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti dan sumbangan pemikiran terhadap berbagai pihak terkait, yaitu: 1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan PT Hariff Daya Tunggal Engineering dalam membuat keputusan dalam meningkatkan prestasi kerja yaitu salah satunya dengan mendesain pelatihan yang tepat yang akan memicu peningkatan prestasi serta mempertimbangkan faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi kerja. 2. Sebagai bahan masukan yang diharapkan dapat memberikan sumbangan konseptual bagi pengembangan ilmu dan penelitan bidang pendidikan luar sekolah terutama pemahaman tentang pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan.

13 3. Sebagai bahan menambah pengetahuan dan wawasan bagi peneliti mengenai pelatihan, khususnya mengenai pengaruh pelatihan terhadap prestasi kerja karyawan. 4. Sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian sumber daya manusia di masa yang akan datang, khususnya yang berhubungan dengan pelatihan dan prestasi kerja karyawan. F. ASUMSI DASAR Dikarenakan keterbatasan yang dimiliki penulis, maka digunakan beberapa asumsi dasar untuk melandasi penelitian ini. Dengan asumsi-asumsi berikut ini: 1. Pendapat Arfan (2002) menegaskan tentang pentingnya peran pelatihan dalam meningkatkan kinerja karyawan. Hasilnya akan tampak dalam tingkat turn over yang dapat diminimalkan dan melicinkan jalan menuju tingkat kinerja yang tinggi. 2. Pendapat Puspaningsih, (2004:124) menyatakan bahwa : pengalaman kerja seseorang menunjukkan jenis-jenis pekerjaan yang pernah dilakukan seseorang dan memberikan peluang yang besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. Semakin luas pengalaman kerja seseorang, semakin trampil melakukan pekerjaan dan semakin sempurna pola berpikir dan sikap dalam bertindak untukmencapai tujuan yang telah ditetapkan. 3. Taylor dan Tood (Nitisemito, 2000:78) menyatakan tentang pengalaman kerja bahwa seseorang yang berpengalaman memiliki cara berpikir yang

14 lebih terperinci, lengkap dan sophisticated dibandingkan seseorang yang belum berpengalaman. 4. Hasibuan (2003:54) menyatakan bawha Pendidikan adalah suatu indikator yang mencerminkan kemampuan seorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. G. HIPOTESIS PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah dan asumsi dasar yang dikemukakan, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT Hariff daya Tunggal Engineering. 2. Pengalaman Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT Hariff daya Tunggal Engineering. 3. Tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja karyawan PT Hariff daya Tunggal Engineering. 4. Ketiga variabel yaitu Pelatihan, pengalaman kerja, dan tingkat pendidikan memiliki pengaruh yang bervariasi terhadap prestasi kerja karyawan PT Hariff daya Tunggal Engineering. 5. Pelatihan merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan PT Hariff Daya Tunggal Engineering. H. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I : Pendahuluan, didalamnya membahas Latar Belakang Masalah,

15 Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan Penelitan, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II : Kajian Pustaka yang didalamnya membahas beberapa Konsep mengenai Pelatihan, Pengalaman kerja, Pendidikan, dan Prestasi Kerja. BAB III : Prosedur Penelitian, berisi tentang uraian Metode Penelitian, Subjek Penelitian Teknik Pengumpulan Data, Prosedur Pengolahan dan Analisis Data. BAB IV : Deskripsi analisis data hasil penelitian tentang, Pengolahan Data Hasil penelitian pengaruh pelatihan, pengalaman kerja dan tingkat pendidikan terhadap prestasi kerja, serta pembahasannya. BAB V : Kesimpulan dan Saran