Standar Perburuhan Internasional yang mendukung kebebasan berserikat, dialog sosial tripartit, perundingan bersama dan SDG

dokumen-dokumen yang mirip
Kerangka Analisis untuk Mengintegrasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dengan Kewajiban Pemenuhan Hak-hak Asasi Manusia untuk di Indonesia

Menilai Pekerjaan Layak di Indonesia

R-111 REKOMENDASI DISKRIMINASI (PEKERJAAN DAN JABATAN), 1958

KEBIJAKAN DAN PROGRAM AKSI

4. Metoda penerapan Konvensi No.111

K105 PENGHAPUSAN KERJA PAKSA

15A. Catatan Sementara NASKAH KONVENSI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

Profil Pekerjaan yang Layak INDONESIA

K189 Konvensi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Tangga, 2011

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

R-90 REKOMENDASI PENGUPAHAN SETARA, 1951

R198 REKOMENDASI MENGENAI HUBUNGAN KERJA

K100 UPAH YANG SETARA BAGI PEKERJA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN UNTUK PEKERJAAN YANG SAMA NILAINYA

K143 KONVENSI PEKERJA MIGRAN (KETENTUAN TAMBAHAN), 1975

R-180 REKOMENDASI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

K 183 KONVENSI PERLINDUNGAN MATERNITAS, 2000

K111 DISKRIMINASI DALAM PEKERJAAN DAN JABATAN

DEKLARASI BANGKOK MENGENAI AKTIVITAS FISIK UNTUK KESEHATAN GLOBAL DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

BAB 23 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN

K98 BERLAKUNYA DASAR-DASAR DARI HAK UNTUK BERORGANISASI DAN UNTUK BERUNDING BERSAMA

Naskah Rekomendasi mengenai Landasan Nasional untuk Perlindungan Sosial

R-166 REKOMENDASI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

PERUNDINGAN BERSAMA: BEBERAPA TREN, DAMPAK DAN PRAKTIK J O H N R I T C H O T T E I L O B A N G K O K

K177 Konvensi Kerja Rumahan, 1996 (No. 177)

K45 KERJA WANITA DALAM SEGALA MACAM TAMBANG DIBAWAH TANAH

K19 PERLAKUKAN YANG SAMA BAGI PEKERJA NASIONAL DAN ASING DALAM HAL TUNJANGAN KECELAKAAN KERJA

Discrimination and Equality of Employment

K 173 KONVENSI PERLINDUNGAN KLAIM PEKERJA (KEPAILITAN PENGUSAHA), 1992

Pakta Lapangan Kerja Global

K182 PELANGGARAN DAN TINDAKAN SEGERA PENGHAPUSAN BENTUK-BENTUK PEKERJAAN TERBURUK UNTUK ANAK

Perdamaian yang universal dan abadi hanya dapat diwujudkan bila didasari pada keadilan sosial. Konstitusi ILO, 1919

K27 PEMBERIAN TANDA BERAT PADA BARANG-BARANG BESAR YANG DIANGKUT DENGAN KAPAL

K187. Tahun 2006 tentang Landasan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Praktik Terbaik Sistem Pengupahan Nasional

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

23 Oktober Kepada Yth: Ibu Retno L.P. Marsudi Menteri Luar Negeri Republik Indonesia

Eduard Marpaung KSBSI

K87 KEBEBASAN BERSERIKAT DAN PERLINDUNGAN HAK UNTUK BERORGANISASI

Prinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar di Tempat kerja. Lusiani Julia Program Officer ILO Jakarta April 2017

K 95 KONVENSI PERLINDUNGAN UPAH, 1949

Perlindungan sosial untuk pekerja migran di ASEAN. Celine Peyron Bista Kantor Regional ILO untuk Asia dan Pasifik Jakarta, 29 September 2016

Proposal LRCT tentang Rancangan Perjanjian ASEAN untuk Promosi dan Perlindungan Hak-Hak Pekerja. Law Reform Commission of Thailand (LRCT)

K122 Konvensi mengenai Kebijakan di Bidang Penyediaan Lapangan Kerja

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

Perempuan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Ita Fatia Nadia UN Women

K106 ISTIRAHAT MINGGUAN DALAM PERDAGANGAN DAN KANTOR- KANTOR

K81 PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DALAM INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

Pertumbuhan inklusif

K88 LEMBAGA PELAYANAN PENEMPATAN KERJA

K144 KONSULTASI TRIPARTIT UNTUK MENINGKATKAN PELAKSANAAN STANDAR-STANDAR KETENAGAKERJAAN INTERNASIONAL

Pedoman Perilaku BSCI 1

R184 Rekomendasi Kerja Rumahan, 1996 (No. 184)

PIAGAM PEMBELIAN BERKELANJUTAN

15B. Catatan Sementara NASKAH REKOMENDASI TENTANG PEKERJAAN YANG LAYAK BAGI PEKERJA RUMAH TANGGA. Konferensi Perburuhan Internasional

R197 REKOMENDASI MENGENAI KERANGKA PROMOTIONAL UNTUK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: KEP. 68/MEN/IV/2004

Pembela Hak Asasi Perempuan tentang DEKLARASI ASEAN TENTANG HAK ASASI MANUSIA

K150 Konvensi mengenai Administrasi Ketenagakerjaan: Peranan, Fungsi dan Organisasi

KODE ETIK KONSIL LSM INDONESIA

STRATEGI PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

K138 USIA MINIMUM UNTUK DIPERBOLEHKAN BEKERJA

Perluasan Lapangan Kerja

PERNYATAAN KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA UNILEVER

dengan pilihan mereka sendiri dan hak perundingan bersama. 2.2 Pihak perusahaan menerapkan sikap terbuka terhadap aktivitas-aktivitas serikat

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI PENJUALAN ANAK, PROSTITUSI ANAK, DAN PORNOGRAFI ANAK

K 158 KONVENSI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA, 1982

1. Asal muasal dan standar

Sekilas ILO di Indonesia

BAB 22 PERBAIKAN IKLIM KETENAGAKERJAAN

KOMISI B. KEANGGOTAAN: 6 Laki-laki ; 12 Perempuan = 18orang. ( Tgl 24 September 2013 ) Kode Etik Konsil LSM Indonesia

Kebijakan Hak Asasi Manusia (HAM) dan Bisnis. 1 Pendahuluan 2 Komitmen 3 Pelaksanaan 4 Tata Kelola

Pedoman bagi Rekomendasi ILO No. 189

Konvensi ILO No. 189 & Rekomendasi No. 201

R201 Rekomendasi tentang Pekerjaan Yang Layak bagi Pekerja Rumah Rangga, 2011

KONVENSI DASAR ILO dan PENERAPANNYA DI INDONESIA

Sekilas tentang Konvensi No. 189 dan Rekomendasi No Catatan konsep

Siaran Pers Dukungan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi terhadap proyek-proyek ILO di Jawa Timur

Undang-undang No. 21 Tahun 2000 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Versi 27 Februari 2017

LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Laporan Upah Global 2016/17. Ketimpangan upah di tempat kerja

NCA N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

UNDANG-UNDANG NO. 13 TH 2003 BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

Menghindari jebakan penghasilan menengah di Indonesia melalui pasar tenaga kerja yang lebih inklusif dan integrasi ASEAN yang lebih dalam

Kode Etik C&A untuk Pasokan Barang Dagangan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

K69 SERTIFIKASI BAGI JURU MASAK DI KAPAL

K156 Konvensi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981

KEPMEN NO. KEP.68/MEN/IV/2004

INPRES 14/1999, PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA

Standar Ketenagakerjaan Internasional tentang Kesetaraan dan Non Diskriminasi

Transkripsi:

Standar Perburuhan Internasional yang mendukung kebebasan berserikat, dialog sosial tripartit, perundingan bersama dan SDG Karen Curtis Kepala Bidang Kebebasan Berserikat

Kebebasan berserikat dan perundingan bersama Kebebasan Berserikat: syarat mutlak (sine qua non) untuk ILO dan legitimasi aksi di tingkat internasional dan nasional Konstitusi dan Deklarasi-deklaraasi ILO Kebebasan berekspresi dan berserikat sangat penting untuk kemajuan berkelanjutan Sebuah hak kunci yang memampukan Kunci untuk hubungan yang sehat dan setara di tempat kerja dan untuk memastikan iklim keyakinan dan kepercayaan

Kekuatan dan kemandirian: kunci menuju kesuksesan Resolusi tentang Kebebasan gerakan serikat pekerja, tahun 1952 Resolusi tentang kebebasan sipil, tahun 1970 K 87 menetapkan kerangka untuk keterlibatan penuh di semua tingkatan yang memastikan keputusan yang menanggapi kebutuhan perekonomian riil, menyepakati dan menindaklanjuti Organisasi dengan tingkatan yang lebih tinggi dan internasional bisa memberikan

K. 98 penting untuk memastikan serikat pekerja yang kuat dan mandiri Perlindungan efektif atas diskriminasi anti serikat pekerja dan campur tangan pada saat perekrutan, selama bekerja dan penghentian Pemeriksaan yang cepat, netral, tidak mahal dengan pemulihan dan kompensasi yang efektif Sanksi yang cukup membuat jera untuk mencegah terulang kembali Perlindungan khusus untuk para pengurus serikat pekerja untuk mendukung aksi individual dan aksi bersama

Peran konstruktif mitra sosial Pengembangan dan keterlibatan dalam mekanisme perundingan bersama Koordinasi tingkat perundingan (perusahaan, sektoral, regional dan nasional) Perundingan dengan itikad baik dan mandat yang jelas untuk terlibat

Kewajiban bernegosiasi dengan itikad baik Menyiratkan upaya murni dan sungguhsungguh dari kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan Berpartisipasi dalam pertemuan dan memberikan tanggapan secara tepat waktu Tidak berarti ada kewajiban untuk mencapai kesepakatan Mendukung langkah-langkah untuk mempromosikan perundingan bersama (informasi, statistik, pelatihan, prosedur sukarela yang dirancang untuk memudahkan perundingan)

Penyelesaian perselisihan/konflik Prosedur yang netral dan mendapatkan kepercayaan dari kedua belah pihak Cepat dan tidak mahal Hasil yang mengikat, yang disepakati dengan sukarela Prosedur yang sudah terpasang untuk perselisihan interpretasi

Manfaat Perundingan Bersama Dialog sosial, perundingan bersama dan tripartisme untuk memaksimalkan dampak respons krisis untuk perekonomian riil Meningkatkan komitmen pekerja Penurunan perpindahan pekerja Meningkatnya produktivitas dan kualitas produk Mengurangi ketidaksetaraan, distribusi upah yang lebih adil

Kerangka Kebebasan Berserikat/Perundingan Bersama (KBPB) untuk SDG Sasaran Target Indikator Tujuan 16. Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, memberikan akses ke keadilan untuk semua dan membangun lembaga yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua tingkatan 16.10 Memastikan akses publik ke informasi dan melindungi kebebasan mendasar, sesuai dengan perundangundangan nasional dan kesepakatan internasional 16.10.1 Jumlah kasus pembunuhan, penculikan, penghilangan paksa, penahanan semenamena dan penyiksaan wartawan, personel media terkait, aktivis serikat pekerja dan pembela HAM yang terverifikasi dalam 12 bulan terakhir

SDG 8: Mempromosikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, inklusif dan lestari, pekerjaan penuh dan produktif dan kerja layak untuk semua

Sasaran 8. Mempromosikan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, inklusif dan lestari, pekerjaan penuh dan produktif dan kerja layak untuk semua Target 8.2 Mencapai tingkat produktivitas ekonomi yang lebih tinggi melalui diversifikasi, peningkatan teknologi dan inovasi, termasuk melalui fokus pada sektor bernilai tambah tinggi dan sektor padat karya Indikator 8.2.1 Tingkat pertumbuhan tahunan PDB riil per orang bekerja 8.3 Mempromosikan kebijakan berorientasi pengembangan yang mendukung kegiatan produktif, penciptaan lapangan kerja layak, kewirausahaan, kretaivitas dan inovasi, dan mendorong formalisasi dan pertumbuhan perusahaan berukuran mikro, kecil dan menengah, termasuk melalui akses ke jasa keuangan 8.3.1 Proporsi pekerjaan informal dalam lapangan kerja non-pertanian, menurut jenis kelamin

KBPB sebagai hak yang memungkinkan untuk mencapai seluruh Prinsip-prinsip dan Hak-hak Mendasar Di Tempat kerja (PHMTK) Target 8.7 Mengambil langkah-langkah segera dan efektif untuk menghapuskan kerja paksa, mengakhiri perbudakan modern dan perdagangan manusia dan memastikan pelarangan dan penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak, termasuk perekrutan dan pemanfaatan tentara anak, dan pada tahun 2025 mengakhiri pekerja anak dalam semua bentuknya 8.8 Melindungi hak-hak ketenagakerjaan dan mempromosikan lingkungan yang aman dan terjamin untuk semua pekerja, termasuk pekerja migran, terutama migran perempuan, dan pekerja dalam pekerjaan yang tidak pasti (Precarious) Indikator 8.7.1 Proporsi dan julah anak berusia 5-17 tahun yang terlibat dalam pekerja anak, menurut jenis kelamin dan usia 8.8.1 Frekuensi kecelakaan kerja fatal dan non-fatal, menurut jenis kelamin dan status migran 8.8.2 Peningkatan kepatuhan nasional terhadap hakhak ketenagakerjaan (kebebasan berserikat dan perundingan bersama) berdasarkan sumber-sumber tekstual Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan perundang-undangan nasional, menurut jenis kelamin dan status migran

Peran mitra sosial dalam kebijakan upah Target 10.4 Mengadopsi kebijakan, terutama kebijakan fiskal, upah dan perlindungan sosial, dan secara bertahap mencapai kesetaraan yang lebih besar Indikator 10.4.1 Pangsa ketenagakerjaan dalam PDB, yang terdiri dari peralihan upah dan perlindungan sosial

Terima kasih atas perhatian Anda