BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi tempat penelitian adalah di PT GETEKA FOUNINDO Jl. Pulo Ayang Kav AA2 no. 1 Kawasan Industri Pulogadung. Waktu penelitian bulan November sampai Desember 2010. 4.2. Metode Penelitiaan Jenis penelitian yang digunakan adalah survey yaitu penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadiankejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. 4.3.Populasi dan Sampel Populasi semua karyawan tetap PT GETEKA FOUNINDO yang berjumlah 45 orang mulai dari manager sampai operator. Semuanya dijadikan sampel. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan sampel yang representative. Teknik sampling yang digunakan adalah Non-Probability Sampling dengan sampling jenuh. istilah lainnya adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. 34
4.4. Variabel Penelitian Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah motivasi dan kemampuan kerja yang merupakan variabel bebas dan kinerja yang merupakan variabel terikat. Definisi Operasional 1. Motivasi (X1), adalah sebagai dorongan yang timbul dari dalam diri individu berdasarkan berprilaku dengan cara tertentu untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. 2. Kemampuan kerja (X2), adalah merupakan suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. 3. Kinerja (Y), adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan kepadanya. 4.5. Instrumen Penelitian Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran dan harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian ini biasanya dinamakan instrumen penelitiaan. Instrumen variabel motivasi, instrumen variabel kemampuan kerja dan instrumen variabel kinerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperti pada tabel 4.1. 35
Tabel 4.1. Definisi Operasional No Variabel Dimensi Indikator Item 1 Motivasi Intrinsik - Semangat - Kesungguhan - Kejujuran 1, 2 3 4, 5 2 Kemampuan Intelektual - Pengetahuan - Teknologi dan keterampilan 6, 7 8, 9, 10 Out put - Kuantitas 11, 12 3 Kinerja - Kualitas 13 Perilaku - Kepatuhan 14, 15 4.6. Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitiaan ini adalah kuesioner (angket). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2007 : 199). 36
Sebelumnya dilakukan beberapa uji : 4.6.1. Uji Validitas Instrumen Validitas dalam penelitiaan adalah sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti yang sebenarnya yang diukur. Untuk menguji validitas instrument maka digunakan rumus korelasi Prodduct Moment. Jika hasil perhitungan diketahui bahwa r hitung lebih besar dari r tabel, maka instrument yang dihasilkan valid, sedangkan jika sebaliknya r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument dinyatakan tidak valid, sehingga datanya harus dibuang. Korelasi Product Moment dengan rumus statistik sebagai berikut : Rxy = N ( ²}-( ²) {n ² - ( ²)} Dimana Rxy = indeks korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan X Y N = nilai faktor variabel tertentu = nilai total variabel tertentu = jumlah sampel 4.6.2. Uji Reliabilitas Instrumen Selanjutnya Uji Reliabilitas adalah uji untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran statistik konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Dalam uji reliabilitas ini banyak cara yang dapat dilakukan, dalam penelitian 37
ini menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan paket statistik SPSS 17 dengan rumus sebagai berikut : Dimana: rtt = {k / k -1}x {1- Si / St} rtt Si St K = Nilai Reliabilitas = Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varian Total = Jumlah item Dalam penelitian ini pengumpulan data diperoleh langsung dari jawaban kuesioner oleh responden (data primer) yang berjumlah 45 orang yaitu semua karyawan tetap PT GETEKA FOUNINDO, mulai dari manager sampai operator dan data sekunder yaitu data pendukung yang berupa laporan, berkas atau catatan yang dibuat oleh perusahaan. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mengajukan permohonan kepada pimpinan PT GETEKA FONINDO untuk mendukung, memperdalam dan mempertajam analisis pembahasan. 5.3. Skala Pengukuran Untuk mengetahui kinerja karyawan yang diuji,maka digunakan dasar skala Likert. Skala Likert ini berhubungan dengan sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2007 : 132). Sehingga dasar Skala Likert yang digunakan adalah dengan ketentuan penghitungan skor sebagai berikut : a. Untuk jawaban Sangat Setuju diberi skor 5 38
b. Untuk jawaban Setuju diberi skor 4 c. Untuk jawaban Netral / Ragu-ragu diberi skor 3 d. Untuk jawaban Tidak Setuju diberi skor 2 e. Untuk jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 5.4. Analisis Data Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel motivasi dan kemampuan kerja terhadap variabel kinerja karyawan, sehingga data yang berhasil dikumpulkan dari jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden dianalisis secara kuantitatif dengan bantuan statistik menggunakan program paket statistik SPSS versi 17. a) Analisis Regresi Berganda Sebelum melakukan Uji regresi berganda, maka terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik model regresi berganda yaitu : - Uji Asumsi Klasik Normalitas Digunakan untuk menguji data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau tidak, dalam Uji asumsi klasik normalitas dilakukan dengan cara Grafik Histogram dan Normal Probability Plots, dimana cara grafik histogram dalam menentukan suatu data berdistribusi normal atau tidak, cukup membandingkan antara data riil/ nyata dengan garis kurva yang berbentuk, apakah mendekati normal atau memang normal sama sekali. Jika data riil membentuk garis kurva cenderungtidak simetris terhadap mean (U) maka dapat dikatakan data berdistribusi tidak 39
normal dan begitu juga sebaliknya. Cara normal probability plot lebih andal dari pada cara grafik histogram karena cara ini membandingkan data distribusi normal secara komulatif. Suatu data dikatakan berdistribusi normal jika garis data riil mengikuti garis diagonal - Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas Uji asumsi klasik jenis ini diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas, uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan linear antara variabel independen dalam model regresi. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan, pada penelitiaan ini akan dilakukan uji multikolinearitas dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Menurut Santoso (2001), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya - Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas Uji asumsi klasik jenis ini untuk menguji sama atau tidak varians dari residual dari observasi yang satu dengan yang lainnya, pada penilitian ini akan dilakukan uji heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji Sperman s rho. 40
- Uji Asumsi Klasik Autokorelasi Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi. Jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai, metode pengujian menggunakan uji Durbin- Watson (uji DW). Setelah dilakukan keempat uji klasik tersebut diatas, maka untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel, maka digunakan rumus regresi berganda (Husein, 2008 : 126) dengan menggunakan program SPSS 17 sebagai berikut : = 0 1X1 2X2 + Dimana : = Variabel Kinerja Karyawan. X1 X2 = Variabel Motivasi. = Variabel Kemampuan Kerja. 0 = Nilai konstanta harga Y jika X = 0. 1 2 = Nilai arah sebagai penentu prediksi yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau penurunan (-) Variabel Y. = Error b) Uji Signifikasi parsial (Uji-t) Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (b1) 41
sama dengan nol. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan 0 (nol) (Kuncoro, 2001:97). Hipotesis nol. H0 : b1 = 0 besarnya b1 sama dengan nol maka pengaruh motivasi terhadap kinerja sebesar nol atau tidak ada H0 : b2 = 0 besarnya b2 sama dengan nol,maka pengaruh kemampuan terhadap kinerja sebesar nol atau tidak ada. Hipotesis alternatif Ha : b1 terhadap kinerja tidak nol atau ada pengaruh Ha : b2 b2 tidak sama dengan nol maka pengaruh kemampuan terhadap kinerja tidak nol atau ada pengaruh. Apabila nilai t- hitung > dari t-tabel maka H0 ditolak, Ha diterima yang menyatakan bahwa variabel independen secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Jika t-hitung < dari t-tabel maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan. c) Uji signifikasi simultan (Uji-F) Uji tatistik F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat (kuncoro, 2001 : 98). H0 : b1 : b2 = 0 variabel motivasi dan kemampuan tidak berpengaruh terhadap variabel kinerja secara berrsama-sama berarti pengaruh variabel 42
diluar model terhadap kinerja lebih kuat dibandingkan variabel yang sudah dipilih. Ha : b1 : b2 tivasi dan kemampuan berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja secara bersama-sama. Untuk menguji kedua hipotesis ini dihitung dengan mencari nilai statistik F (Gujarati, 2003 : 258) sebagai berikut : F = ` R² -1) (1-R²) (n-k) Dimana R² = koefisien determinasi k = jumlah parameter dalam model yaitu Y, X1 dan X2 n = jumlah data Apabila nilai F-hitung > dari F- tabel maka hipotesis statistik yang menyatakan semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. d) Uji koefisien determinan (R²) menurut Gujarati, 2003 : 84 adalah R² = - )² - )² Dimana R² = koefisien determinan = estimasi nilai Y = rata-rata nilai Y 43
Yi = nilai variabel Y ke i Nilai R² adalah antara nol dan satu,apabila nilai R² kecil berarti variabel motivasi dan kemampuan dalam menjelaskan variasi variabel kinerja amat terbatas. Nilai R² mendekati satu, berarti variabel motivasi dan kemampuan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel kinerja. Menurut Setiaji (2004 : 20) nilai R² sebesar 0,2 atau 0,3 sudah cukup baik dalam memilih variabel 44