BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Pada Sidang Paripurna DPR RI 29 September 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seorang karyawan tentunya memiliki berbagai keinginan atau motivasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia ini merupakan penggerak utama atas kelancaran jalannya

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi memiliki tenaga kerja yang bermotivasi dan berkinerja tinggi, serta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan pilihan

BAB I PENDAHULUAN. antara lain melalui pengembangan kemampuan kepala sekolah. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa untuk memajukan sekolah dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan yang akan menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Mardiana (2005: 15) Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri untuk lebih memperhatikan kepuasan kerja dan pemberian gaji

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. segala sumber daya yang ada. Manusia yang bekerja dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya organisasi lainnya, sumber daya manusia merupakan faktor. produksi yang mempunyai pengaruh yang dominan terhadap faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam aktivitas

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu perusahaan memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, lingkungan kerja, serta kinerja yang dapat mendukung penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini tidak lepas dari peran pemimpin dengan kepemimpinan yang partisipatif dan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap kemajuan, Indonesia merupakan negara yang sangat

STRUKTUR ORGANISASI KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS I (sesuai dengan PERMENKES No.356/MENKES/PER/IV/2008)

BAB II LANDASAN PUSTAKA

PENGARUH KOMPENSASI, PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PDAM KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia perlu dikembangkan dan ditingkatkan dengan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pemaparan penelitian ini, maka diperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu.

I. PENDAHULUAN. Reformasi keuangan di Indonesia ditandai dengan lahirnya tiga paket undang-undang

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. SINAR BODHI CIPTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang harus dihadapi dan diatasi guna mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai

BAB I PENDAHULUAN. Pada setiap perusahaan terdapat dua pihak yang saling berkepentingan dan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. Sejak disahkannya Rancangan Undang-Undang Desa menjadi Undang-

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah. Di dalam Perusahaan, senantiasa membutuhkan manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat

BAB II. Tinjauan Pustaka. pendukung dari hasil penelitian terdahulu sebagai berikut : Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. keterlibatan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memenuhi segala

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. kepuasan kerja, yang pada akhirnya akan berpengaruh positif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan institusi yang kompleks. Kompleksitas tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat menghasilkan karyawan yang berkompeten. Kepemimpinan merupakan unsur yang paling penting di dalam sebuah

1. PENDAHULUAN. harus mampu mengatur dan mengolah semua sumber daya yang dimilikinya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian sebagaimana disajikan dalam Bab IV, penulis mengambil kesimpulan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Bank Jatim Cabang Syariah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali berdiri di Indonesia. PT

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan dapat bekerja dengan baik apabila memiliki kinerja yang tinggi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. dapat tercapai dengan rangkaian yang teratur dan tersusun baik.sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan paling dominan dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya

SKRIPSI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPENSASI, DAN LOCUS OF. CONTROL (LoC) TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA PT. BAHTERA CITRA MANDIRI)

Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, Kementrian Kelautan dan Perikanan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu unsur yang terpenting di dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. mengkombinasikan sumber-sumber daya yang ada. Sumber daya tersebut dapat

TEGUH SETYA NUGROHO B

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong dan. mengatur seluruh unsur unsur di dalam kelompok atau organisasinya untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS. pengaruh antara variabel bebas (Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan

BAB I PENDAHULUAN. indikator yang harus dipenuhi Indonesia agar menjadi negara maju. Salah satunya dengan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN PROPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kualitas orang orang yang

BAB I PENDAHULUAN. tindakan pencapaian serta pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta

BAB I PENDAHULUAN. hidup bagi diri sendiri atau orang lain. Pembinaan sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya perusahaan tidak hanya mengharapkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. berusaha mencari dan membina pegawai dengan semangat tinggi, punggung bagi keberhasilan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, baik saat seseorang tersebut masih dalam proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia secara geografis merupakan sebuah negara kepulauan dengan dua pertiga luas lautan lebih besar daripada daratan. Hal ini bisa terlihat dengan adanya garis pantai di hampir setiap pulau di Indonesia (± 81.000 km) yang menjadikan Indonesia menempati urutan kedua setelah Kanada sebagai negara yang memiliki garis pantai terpanjang di dunia. Kekuatan inilah yang merupakan potensi besar untuk memajukan perekonomian Indonesia. Pada Sidang Paripurna DPR RI 29 September 2014 lalu, RUU Kelautan telah disahkan menjadi UU Kelautan. Hal tersebut merupakan langkah maju bangsa Indonesia sekaligus menandai dimulainya kebangkitan Indonesia sebagai bangsa bahari yang kini tengah bercita-cita menjadi Negara Maritim. UU Kelautan akan menjadi payung hukum untuk mengatur pemanfaatan laut Indonesia secara komprehensif dan terintegrasi. Kantor Kesehatan Pelabuhan Cilacap atau yang lebih dikenal dengan KKP Cilacap, merupakan Unit Pelaksana Teknis Departemen Kesehatan yang bernanung pada Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, dengan Tugas pokok mencegah masuk dan keluarnya penyakit karantina yang menjadi perhatian internasional melalui pelabuhan Tanjung Intan Cilacap. KKP Cilacap termasuk dalam KKP Kelas II diantara sekitar 45 kantor serupa di seluruh pelabuhan dan bandar udara se indonesia, struktur 1

2 organisasi KKP Cilacap menurut Permenkes adalah Kepala Kantor (Sudarko, SKM, M.Pd), memiliki 3 bagian, yaitu Bagian tata Usaha (M. Setio Budi, SKM), Seksi Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi (Pargimin, SKM), Seksi Pengendalian Risiko Lingkungan (Sukamto, SKM, M.Kes) dan Seksi Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah dr. Teguh Wibowo). Kinerja yang dicari oleh perusahaan dari seseorang tergantung dari kemampuan, motivasi, dan dukungan individu yang diterima (Mathis dan Jackson, 2007). Apabila individu dalam perusahaan yaitu sumber daya manusianya dapat berjalan efektif maka perusahaan tetap berjalan efektif. Beberapa manajemen organisasi telah membuat perbaikan-perbaikan struktur efisiensi dengan sedikit memberikan tambahan dan menyempurnakan beberapa indikator ukuran kinerja lama dan membangun serangkaian indikator kinerja baru yang berfokus pada pengukuran kinerja agar dapat memotivasi para pekerja secara efektif, dengan memberikan penghargaan terhadap keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan. Setiap organisasi akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawannya, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai. Sumber daya terpenting bagi suatu perusahaan atau organisasi adalah sumber daya manusia yaitu adalah orang yang telah memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka pada organisasi (Handoko, 2005). Untuk meningkatkan kinerja yang baik, dapat dilakukan dengan meningkatkan disiplin kerja, mengkondisikan lingkungan kerja yang mendukung serta

3 memberikan motivasi kepada karyawan sehingga mereka bekerja lebih giat dan bergairah kerja dalam menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Manusia dalam bekerja tidak akan pernah lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mereka, terkait dengan kinerja ini banyak sekali teori yang mengemukakan faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang. Menurut James Gibson (1993), menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dan kinerja seseorang adalah: (a) Faktor individu, meliputi: (Kemampuan, Latar belakang, Demografi); (b) Faktor organisasi meliputi: (Sumber daya, Kepemimpinan, Imbalan, Struktur, Desain pekerjaan, Budaya organisasi); (c) Faktor psikologis, meliputi: (Persepsi, Sikap, Kepribadian, Motivasi). Penelitian terdahulu oleh Munawaroh (2011) yang bertujuan mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional terhadap kinerja guru dengan menggunakan metode regresi linier berganda memberikan hasil bahwa gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional secara secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja guru SMP Katolik Wijana Jombang. Secara parsial gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru, sedangkan untuk gaya kepemimpinan transaksional secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru. Kinerja guru dapat dijelaskan oleh gaya kepemimpinan transformasional dan transaksional sebesar 37,9%. Dimana gaya kepemimpinan transformasional lebih dominan berpengaruh terhadap kinerja guru dibandingkan dengan gaya kepemimpinan transaksional.

4 Penelitian mengenai motivasi kerja salah satunya dilakukan oleh Lubis (2008) yang bertujuan mengetahui pengaruh pelatihan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Medan. Penelitian tersebut menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh pelatihan dan motivasi kerja sebesar 88,1 %. Serta pelatihan dan motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan secara parsial maupun bersama-sama terhadap kinerja karyawan. Motivasi yang diberikan oleh pemimpin atau perusahaan memiliki peran yang penting untuk meningkatkan semangat kerja dan komitmen karyawan terhadap perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan Subowo dan Lewa (2010) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan di PT Pertamina Daerah Operasi Hulu Jawa Bagian Barat, Cirebon. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu regresi linier berganda. Hasil dari penelitian tersebut adalah kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, dan kompensasi secara bersama-sama mempengaruhi kinerja karyawan. Kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, dan kompensasi sebesar 97,9%. Dimana lingkungan kerja lebih dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dalam rangka mendayagunakan sumber daya manusia khususnya di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap tidak lepas dari pembinaan yang bertujuan tercapainya susunan administrasi yang terbaik

5 dalam operasional dan tercapainya keberhasilan pegawai dalam bekerja merupakan tingkat kinerja tertentu. Namun demikian yang terjadi di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap dalam kenyataan ada beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi. Handoko (2008) menyatakan bahwa motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Pada dasarnya apabila perusahaan ingin meraih kinerja yang optimal sesuai dengan target yang telah di tentukan maka perusahaan haruslah memberikan motivasi pada karyawan agar karyawan mau dan rela mencurahkan tenaga dan pikiran yang dimiliki demi pekerjaan. Persoalan dalam memotivasi karyawan tidak mudah karena dalam diri karyawan terdapat keinginan, kebutuhan dan harapan yang berbeda antara satu karyawan dengan karyawan lain. Jadi apabila manajemen dapat memahami persoalan motivasi dan mengatasinya maka perusahaan akan mendapatkan kinerja karyawan yang optimal sesuai dengan standar yang di tentukan. Salah satu faktor yang paling penting lagi adalah teknologi yang tidak dapat berjalan sempurna bila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya kinerja yang optimal. Perusahaan harus mampu melakukan berbagai kegiatan dalam rangka menghadapi atau memenuhi tuntutan dan perubahan-perubahan di lingkungan perusahaan (Rivai, 2004). Lingkungan kerja dapat menciptakan hubungan kerja yang saling mengikat dengan orang

6 orang yang ada didalam lingkungannya. Oleh sebab itu, sebaiknya diusahakan agar lingkungan kerja dapat tercipta dengan baik dan bisa kondusif sehingga dapat menjadikan karyawan menjadi merasa nyaman berada diruangan dan merasa bersemangat untuk melaksanakan tugas tugasnya sehingga terbentuk kepuasan kerja, lalu dari kepuasan kerja karyawan inilah maka kinerja karyawan juga akan meningkat. Perusahaan juga dapat menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dalam artian ada hubungan baik antar karyawan, antara karyawan dengan atasan, serta menjaga kesehatan, keamanan di ruang kerja maka akan menimbulkan produktivitas kerja karyawan (Perlinda, 2001). Dalam suatu organisasi faktor kepemimpinan mempunyai peranan yang sangat penting, karena kepemimpinan merupakan sikap dan perilaku untuk mempengaruhi para bawahannya agar mereka mampu bekerja sama sehingga membentuk jalinan kerja yang harmonis agar tercapai efisiensi dan efektivitas guna mencapai tingkat produktivitas sesuai dengan yang telah ditetapkan (H.B.Siswanto, 2006). Menurut Veitzhal Rivai (2004), kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh kepada pengikut-pengikutnya lewat proses komunikasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Kelelahan menunjukkan kondisi yang berbeda-beda dari setiap individu, tetapi semuanya bermuara pada kehilangan efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh (Tarwaka, 2008). Kelelahan akibat kerja sering kali diartikan sebagai menurunnya efisiensi, performans kerja dan

7 berkurangnya kekuatan / ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan yang harus dilakukan (Wignjosoebroto, 2000). Bagi perusahaan, penelitian kinerja sangat berguna untuk menilai kuantitas, kualitas, efisiensi perubahan, motivasi para karyawan, serta dalam hal pengawasan dan perbaikan. Kinerja karyawan yang optimal sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan ini. Setiap perusahaan tidak akan pernah lepas dari hal pemberian balas jasa atau kompensasi yang merupakan salah satu masalah penting dalam menciptakan motivasi kerja karyawan (Gomes, 2003). Dengan adanya fenomena fenomena tersebutlah maka perlu ditegaskan bahwa tidaklah mungkin tercapai kinerja pegawai tanpa adanya motivasi, lingkungan kerja, kepemimpinan, dan keleahan kerja yang baik untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, menjadi alasan yang digunakan peneliti untuk melaksanakan penelitian tentang Pengaruh Motivasi Berprestasi, Motivasi Berafiliasi, Motivasi Berkuasa, Lingkungan Kerja, Kepemimpinan, Dan Kelelahan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap.

8 B. Lingkup Penelitian Berdasarkan latar belakang diatas, lingkup pada penelitian ini yaitu mengenai Pengaruh Motivasi Berprestasi, Motivasi Berafiliasi, Motivasi Berkuasa, Lingkungan Kerja, Kepemimpinan, Dan Kelelahan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap. C. Rumusan Masalah Penelitian Dari uraian latar belakang masalah di atas peranan motivasi berprestasi, motivasi berafiliasi, motivasi berkuasa, lingkungan kerja, kepemimpinan, dan kelelahan kerja terhadap kinerja menjadi fokus dalam penelitian ini. Masalah yang muncul dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah motivasi berprestasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap? 2. Apakah motivasi berafiliasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap? 3. Apakah motivasi berkuasa berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap? 4. Apakah lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap? 5. Apakah kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap? 6. Apakah kelelahan kerja berpengaruh negtif dan signifikan terhadap kinerja karyawan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap?

9 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh positif antara motivasi berprestasi terhadap kinerja karyawan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap. 2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh positif antara motivasi berafiliasi terhadap kinerja karyawan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap. 3. Mengetahui dan menganalisis pengaruh positif antara motivasi berkuasa terhadap kinerja karyawan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap. 4. Mengetahui dan menganalisis pengaruh positif antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap. 5. Mengetahui dan menganalisis pengaruh positif antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap 6. Mengetahui dan menganalisis pengaruh negatif antara kelelahan kerja terhadap kinerja karyawan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap. E. MANFAAT PENELITIAN 1. Secara akademis Dapat dijadikan referensi untuk penelitian yang lebih lanjut menyangkut pengaruh motivasi bekuasa, motivasi berafiliasi, motivasi berprestasi, lingkungan kerja, kepemimpinan, dan kelelahan kerja terhadap kinerja karyawan.

10 2. Secara praktis Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kantor kesehatan pelabuhan dalam meningkatkan kinerja pegawai sehingga berdampak tercapainya tujuan organisasi serta memberikan masukan informasi kepada instansi yang berhubungan dengan kinerja pegawai dan memberikan pilihan dalam pengambilan keputusan manajerial.