Tanah di Provinsi Banten ini adalah untuk : Potensi Air Tanah di Provinsi Banten ini adalah sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR ) KEGIATAN KEGIATAN PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI DAERAH RAWAN KERING

KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR )

RESUME LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PELAKSANAAN KEGIATAN APBD DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN T.A 2014

KEGIATAN PEMETAAN DAN PERENCANAAN TEKNIS PENGEMBANGAN POTENSI SUMBER DAYA MINERAL, BATUBARA DAN PANAS BUMI DI PROVINSI BANTEN (83.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 7 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.2 Perumusan Masalah

KERANGKA ACUAN KERJA ( TERM OF REFERENCE TOR )

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2002 TENTANG

1.1. LATAR BELAKANG Program Pembangunan Listrik Perdesaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

RANCANGAN GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

Ahli Hidrogeologi Muda. Ahli Hidrogeologi Tingkat Muda. Tenaga ahli yang mempunyai keahlian dalam Hidrogeologi Tingkat Muda

DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Jln. Madukoro AA BB No 44 Telp , , Fax.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 7 TAHUN TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

BUPATI SUBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG IZIN PENGAMBILAN DAN PEMANFAATAN AIR TANAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH BUPATI LEBAK,

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH BUPATI KULON PROGO,

SISTEMATIKA DOKUMEN RENCANA PEMANTAUAN DAN PENGELOLAAN AIR TANAH

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG IZIN PENGELOLAAN AIR TANAH

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI KABUPATEN PACITAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DAN AIR PERMUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR : 5 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG PENGENDALIAN AIR BAWAH TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RESUME PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN TEKNIK PETAMBANGAN TAHUN 2014

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 3 SERI E

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BOYOLALI RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 32 TAHUN 2008

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG IZIN AIR TANAH BUPATI KUDUS,

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan jumlah penduduk dan industri pada CAT Karanganyar-Boyolali

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO,

PENGUMUMAN PEMENANG Nomor : 600/92-PPBJ/KONSTRUKSI/IRIGASI/DSDA/X/2016

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG PENDAYAGUNAAN AIR TANAH GUBERNUR JAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK POKJA PENGADAAN BARANG/JASA KEGIATAN PENANGANAN DAERAH RAWAN PANGAN,

BUPATI BANGKA TENGAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 5 TAHUN 2006 TENTANG IZIN SEMENTARA PEMANFAATAN AIR TANAH BUPATI KULON PROGO,

LAMPIRAN V KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Nomor : 1451 K/10/MEM/2000 Tanggal : 3 November 2000

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DI KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI SRAGEN,

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Air merupakan sumberdaya alam yang terbarukan dan memiliki peranan

BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN RESISTIVITAS

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG PERIZINAN DI BIDANG PENGAMBILAN AIR TANAH

BAB I PENDAHULUAN. modern ini, baik untuk kebutuhan sehari-hari yang bersifat individu maupun

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BAB I PENDAHULUAN. - Bagian barat dengan Kabupaten Jayapura. - Bagian selatan dengan Kecamatan Arso, Kabupaten Jayapura

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia terletak di daerah tropis merupakan negara yang mempunyai ketersediaan air yang cukup.

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2002 TENTANG PENGELOLAAN AIR BAWAH TANAH DI PROPINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG IZIN PENGELOLAAN AIR BAWAH TANAH DAN AIR PERMUKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK

LD NO.5 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH I. UMUM

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 10 TAHUN 2002 TENTANG

PENGUMUMAN. Nomor : 027/ 087 -PPBJ/V/2014 Tanggal : 14 Mei 2014 tentang

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BREBES Nomor : 23 Tahun : 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PERIZINAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan bertindak yang diberikan undang-undang yang berlaku untuk

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PASAR PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA TA 2012 Jalan Ahmad Yani No. 1 (0253) Pandeglang 42213

Penyelidikan potensi air tanah skala 1: atau lebih besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan mahkluk hidup. Kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Air Tanah;

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR BAWAH TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG AIR TANAH

PROGRAM PERENCANAAN PENDAYAGUNAAN AIRTANAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG IZIN PEMAKAIAN DAN PENGUSAHAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI IZIN PENGGUNAAN AIR TANAH

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG,

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

Transkripsi:

RESUME LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PENGEMBANGAN PEMANFAATAN POTENSI AIR TANAH DI PROVINSI BANTEN SEKSI AIR TANAH DAN GEOLOGI TATA LINGKUNGAN DINAS PERTAMBEN PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan industri maupun pertumbuhan penduduk di Provinsi Banten, maka berkembang pula kebutuhan akan air bersih. Di kota-kota besar dan beberapa wilayah yang berpenduduk padat, kebutuhan akan air tanah sangat tinggi, karena disamping untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan niaga dan industri seperti perhotelan, pabrik/industri sampai ke perusahaan cuci mobil dan sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan yang sangat banyak tersebut, disamping menggunakan air permukaan, juga banyak memanfaatkan air tanah melalui pembuatan sumur-sumur gali, dan pemboran. Potensi air tanah di wilayah Provinsi Banten tersebar secara tidak merata, sebagian terdapat dalam suatu cekungan air tanah (CAT), umumnya tersebar di wilayah utara dan sebagian kecil di selatan, serta sebagian lagi terdapat dalam suatu wilayah non cekungan yang umumnya tersebar di wilayah tengah dan selatan. Pada wilayah non cekungan, biasanya memiliki kondisi akuifer yang tidak bersistem sehingga potensi air tanahnya secara kuantitas kurang bagus, atau kita sebut sebagai daerah rawan air tanah. Untuk mengetahui potensi air tanah, terutama di daerah rawan air, baik air tanah dangkal maupun air tanah dalam serta bagaimana kualitas dan kuantitasnya, perlu dilakukan survey dan pemetaan potensi air tanah sehingga potensi air tanah yang ada dapat diketahui kualitas dan kuantitasnya dengan baik. Sedangkan untuk mengetahui potensi air tanah pada daerah cekungan air tanah, terutama CAT yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi, kita lakukan pemetaan konservasi air tanah pada cekungan air tanah lintas kabupaten/kota.

1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Potensi Air Tanah di Provinsi Banten ini adalah untuk : 1. Membuat sumur bor produksi bagi masyarakat; 2. Memetakan penyebaran air tanah pada daerah rawan air, baik secara vertikal maupun horisontal serta mengetahui perkiraan kualitas dan kuantitasnya; 3. Melakukan Survey dan Pemetaan Konservasi pada Cekungan Air Tanah Labuan. Sedangkan tujuan dari kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Potensi Air Tanah di Provinsi Banten ini adalah sebagai berikut : 1. Tersedianya air bersih bagi masyarakat Desa Cikande Kecamatan Cikande Kabupaten Serang dan Desa Kemuning Kecamatan Tunjungteja Kabupaten Serang; 2. Mengetahui penyebaran air tanah di sebagaian Kabupaten Lebak, baik secara vertikal maupun horisontal serta mengetahui perkiraan kualitas dan kuantitasnya; 3. Mengetahui penyebaran air tanah secara detil di Cekungan Air Tanah Labuan secara vertikal maupun horisontal serta mengetahui perkiraan kualitas dan kuantitasnya. 1.3 Ruang Lingkup dan Rencana Pembiayaan Kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Potensi Air Tanah di Provinsi Banten sebagaimana yang tertuang dalam DPPA-SKPD Nomor 2.03.01.01.83.05.5.2 Tahun Anggaran 2014 terdiri dari 3 (tiga) tolok ukur yaitu : 1. Pembuatan Sumur Produksi, 2. Survey dan Pemetaan Potensi Air Tanah pada Daerah Rawan Air, dan 3. Survey dan Pemetaan Konservasi Air Tanah pada Cekungan Air Tanah Labuan. Kegiatan ini dibiayai oleh dana APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 1.250.000.000,- (Satu Milyar Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) dengan rincian sebagai berikut :

No Tolok Ukur Kinerja Target Lokasi Biaya (Rp) 1 Pembuatan Sumur Produksi 2 (dua) unit sumur produksi Desa Cilowong Kec. Taktakan Kota Serang 687.648.000 2 Survey dan Pemetaan Potensi Air Tanah pada Daerah Rawan Air 3 Survey dan Pemetaan Konservasi Air Tanah pada Cekungan Air Tanah Labuan 1 (satu) dokumen laporan dan peta potensi air tanah 1 (satu) dokumen laporan dan peta CAT Labuan Kab Lebak 271.840.100 Provinsi Banten 290.511.900 BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN 2.1 Pembuatan Sumur Produksi Bagi Masyarakat A. Pelaksana Kegiatan Kegiatan Pembuatan Sumur Produksi bagi masyarakat dilaksanakan di 2 lokasi yaitu di Desa Cikande Kecamatan Cikande Kabupoaten Serang dan di Desa Kemuning Kecamatan Tunjungteja Kabupoaten Serang. Pembuatan Sumur Produksi bagi masyarakat di Desa Cikande Kecamatan Cikande Kabupaten Serang dilaksanakan oleh pihak ketiga pemenang pengadaan barang/jasa, yaitu CV. Tirto Towo Tehnik, beralamat di Jl. Semarang-Demak Km. 18 Karangtowo Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak Jawa Tengah dengan nomor kontrak 900/83.05-04/KKPPK/DISTAMBEN/2014 tanggal 29 Agustus 2014. Nilai kontrak Rp 300.527.000 (Tiga Ratus Juta Lima Ratus Dua Puluh Tujuh Ribu Rupiah). Waktu Pelaksanaan 120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender sejak tanggal 29 Agustus 2014 sampai tanggal 26 Desember 2014. Lokasi kegiatan terletak di Desa Cikande Kecamatan Cikande Kabupaten Serang Provinsi Banten. Sasaran pembangunan adalah tersedianya 1 (satu) unit sumur bor beserta instalasinya. Pembuatan Sumur Produksi bagi masyarakat di Desa Kemuning Kecamatan Tunjungteja Kabupaten Serang dilaksanakan oleh pihak ketiga pemenang pengadaan barang/jasa, yaitu CV. Widya Teknik, beralamat di Jl. Terusan Gg. Sekolah No. 26 RT 005/002 Kelurahan Babakan Sari Kecamatan Kiara Condong Kota Bandung Jawa Barat dengan nomor kontrak 900/83.05-01/KKPPK/DISTAMBEN/2014 tanggal 18 Agustus 2014. Nilai kontrak Rp 278.071.000 (Dua Ratus Tujuh Puluh Delapan Juta Tujuh Puluh Satu Ribu Rupiah). Waktu

Pelaksanaan 120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender sejak tanggal 18 Agustus 2014 sampai tanggal 15 Desember 2014. Lokasi kegiatan terletak di Desa Kemuning Kecamatan Tunjungteja Kabupaten Serang Provinsi Banten. Sasaran pembangunan adalah tersedianya 1 (satu) unit sumur bor beserta instalasinya. B. Uraian Pekerjaan Secara teknis, uraian singkat mengenai pelaksanaan pekerjaan ini meliputi tahapan dan rincian sebagai berikut : a. Survey Geolistrik Dimaksudkan untuk memperoleh gambaran geologi bawah permukaan daerah yang akan dibor sebagai alat bantu dalam penentuan posisi lapisan pembawa air (akifer) menggunakan konfigurasi schlumberger dengan metoda pendugaan vertical electric sounding (VES). b. Pembuatan Sumur Bor Tahap pekerjaan ini meliputi : 1. Penentuan titik pemboran; 2. Mobilisasi peralatan, mesin dan personil pemboran; 3. Penyiapan lokasi; 4. Pemboran pilot hole dengan kedalaman 150 m, dia. 8. 5. Geophysical well logging; 6. Reaming hole; 7. Pemasangan konstruksi sumur; 8. Pembersihan sumur; 9. Uji pemompaan dan analisa air; 10. Finishing 11. Demobilisasi peralatan, mesin dan personil pemboran c. Pemasangan Pompa Air, Jenis pompa air yang digunakan adalah pompa submersible dengan daya 3 PK, beserta accessoriesnya. d. Pemasangan Instalasi Meliputi pemasangan jaringan pipa dari sumur bor ke bak penampungan yang berjarak sekitar 10 m. dihubungkan oleh pipa galvanis dengan diameter 2 dan dari bak penampungan disalurkan melalui pipa PVC 1 ½ ke bangunan kran air umum.

2.2 Survey dan Pemetaan Potensi Air Tanah pada Daerah Rawan Air A. Pelaksana Pekerjaan Kegiatan Survey dan Pemetaan Potensi Air Tanah pada Daerah Rawan Air dilaksanakan oleh pihak ketiga pemenang pengadaan barang/jasa, yaitu PT. Panca Gagas Cipta beralamat di Komplek PCI Blok D 86 No. 12A Kota Cilegon Provinsi Banten. Nomor Kontrak 900/83.05-03/KKJK/DISTAMBEN/2014 tanggal 21 Agustus 2014. Nilai kontrak Rp 225.100.000 (Dua Ratus Dua Puluh Lima Juta Seratus Ribu Rupiah). Waktu Pelaksanaan 120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender sejak tanggal 21 Agustus 2014 sampai tanggal 18 Desember 2014. Lokasi kegiatan terletak di Sebagian Kabupaten Lebak. Sasaran kegiatan adalah pembuatan peta penyebaran potensi air tanah di sebagian wilayah Kabupaten Lebak. B. Uraian Pekerjaan Secara garis besar, kegiatan Survey dan Pemetaan Potensi Air Tanah pada Daerah Rawan Air ini meliputi penyelidikan yaitu : 1. Penyelidikan geolistrik dan 2. Penyelidikan geohidrologi. Untuk mengetahui potensi air tanah yang ada baik air tanah dangkal maupun air tanah dalam, apakah dipengaruhi oleh air asin/laut atau tidak, perlu dilakukan penyelidikan air tanah sehingga potensi air tanah yang ada dapat diketahui dan digunakan dalam perencanaan pemanfaatannya. Maksud dilakukannya survey dan pemetaan potensi air tanah ini ialah: Untuk mengetahui tatanan secara vertikal dan horizontal air diwilayah ini baik secara kuantitas maupun kualitas serta sejauh mana pengaruh intrusi air laut terhadap keberadaan air tanah di daerah sekitar pantai barat Pandeglang. Untuk mendapatkan data geologi bawah permukaan berupa struktur perlapisan batuan yang berkaitan dengan kondisi akuifernya Tujuannya adalah : Memperoleh informasi spasial (peta) tatanan air bawah tanah dan air permukaan sehingga dapat diketahui potensi air tanah secara aktual untuk dijadikan sebagai acuan dalam pemanfaatan air tanah dan program tata ruang secara regional yang berkaitan dengan

kondisi akuifer air tanah dan data hidrologi air tanah berupa kualitas dan kuantitas air tanah dangkal. Mengetahui kedalaman lapisan pembawa air, sehingga dapat diperkirakan berapa kedalamannya apabila akan dilaksanakan pemboran. Mengetahui penyebaran lateral lapisan pembawa air tanah, sehingga dampak lingkungan dapat diperhitungkan apabila pemboran air tanah dilaksanakan. Untuk mengetahui kualitas air tanahnya, apakah dapat dipergunakan untuk pertanian, kebutuhan air minum atau tidak dapat dipergunakan sama sekali. Ruang lingkup pekerjaan yang menjadi fokus dalam kegiatan Survey dan Pemetaan Potensi Air Tanah di daerah rawan air di sebagian Kabupaten Pandeglang meliputi : No Kab/Kota Kecamatan Jml Titik Geolistrik 1 Kabupaten Lebak Cikulur 10 Kalanganyar 10 Cimarga 10 Sajira 10 Curugbitung 10 Cipinang 10 Rangkasbitung 10 Cibadak 10 Warunggunung 10 Jumlah 90 2.3 Survey dan Pemetaan Konservasi Air Tanah pada Cekungan Air Tanah Labuan B. Pelaksana Pekerjaan Kegiatan Survey dan Pemetaan Konservasi Air Tanah pada Cekungan Air Tanah Labuan ini dilaksanakan oleh pihak ketiga pemenang pengadaan barang/jasa, yaitu PT. Ottoman Laras Cipta beralamat di Kawasan Permata Hijau Kota Serang Baru Blok F No. 8 Serang - Banten. Nomor Kontrak 900/83.05-02/KKJK/DISTAMBEN/ 2014 tanggal 21 Agustus 2014. Nilai kontrak Rp 224.750.000 (Dua Ratus Dua Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah).

B. Uraian Pekerjaan Secara garis besar, kegiatan Survey dan Pemetaan Konservasi Air Tanah pada Cekungan Air Tanah Labuan ini meliputi : 1. Persiapan 2. Pekerjaan Geofisika 3. Pekerjaan Hidrogeologi 4. Pekerjaan Geologi a. Persiapan Meliputi pekerjaan reconation, pematokan titik-titik pengamatan geolistrik di lapangan, mempersiapkan Base Camp serta mobilisasi personil dan alat b. Pekerjaan Geofisika Inventarisir/Mengumpulkan data-data hasil pengukuran untuk di proses dengan menggunakan Program/Soft Ware diantaranya : RES2DINV Resint Restry Restry X Plus Map Info Surver Ver. 80 Photo Shop/Corell Draw c. Pekerjaan Geologi Melakukan pekerjaan-pekerjaan lapangan berupa : Pengamatan Morfologi/Bentang Alam Ada tidaknya Struktur Geologi yang mempengaruhi daerah tersebut Pengukuran Geolistrik Pengamatan singkapan + Diskripsi batuan Mengawasi pekerjaan pengukuran geolistrik Sampling batuan Mengawasi operator geofisika d. Pekerjaan Hidrologi Mengukur kualitas air permukaan pada sumur-sumur gali yang dimiliki penduduk setempat untuk diperiksa apakah memenuhi kriteria untuk dipergunakan sebagai air minum atau keperluan lainnya sesuai daerah dan rentangan pengukuran geolistrik antara lain :

Membuat peta penyebaran kualitas air tanah Curah hujan di sekitar lokasi Porositas dan permeabilitas batuan Debit air bawah tanah dan limpasan Daerah tangkapan air Pola aliran air, tinggi muka air tanah dan kualias air Pengaruh struktur terhadap mobilitas air e. Keluaran Hasil kegiatan survey dan pemetaan konservasi air tanah pada cekungan air tanah Labuan ini berupa laporan yang dilengkapi dengan : - Peta detil Cekungan Air Tanah Labuan skala 1 : 50.000 - Peta Penyebaran Lapisan Akuifernya, skala 1.50.000; - Penampang Ketebalan Lapisan Akuifernya, skala 1 : 50.000; - Gambaran kualitas dan kuantitas air tanahnya BAB III CAPAIAN KINERJA KEGIATAN 3.1 Capaian Kinerja Fisik Capaian Kinerja Fisik pada kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Potensi Air Tanah di Provinsi Banten pada Seksi Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Tahun Anggaran 2014 ini, seluruhnya mencapai 100 % baik untuk kegiatan yang bersifat fisik konstruksi maupun non fisik, sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini. No Tolak Ukur 1 Pembuatan Sumur Produksi 2 Survey dan Pemetaan Potensi Air Tanah pada Daerah Rawan Air Rencana Fisik Kegiatan (%) Realisasi Fisik Kegiatan (%) 100,00 100,00 100,00 100,00 Deviasi - - 3 Survey dan Pemetaan Konservasi Air Tanah pada Cekungan Air Tanah Labuan 100,00 100,00 - Jumlah 100,00 100,00 -

3.2 Capaian Kinerja Keuangan Capaian Kinerja Keuangan pada kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Potensi Air Tanah di Provinsi Banten oleh Seksi Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Tahun Anggaran 2014 ini mencapai 91,11%. Sisa 8,89 % terjadi akibat adanya sisa kontrak dan sisa anggaran transport pada mata anggaran perjalanan dinas karena tidak bisa diserap. Uraian selengkapnya mengenai capaian kinerja keuangan kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Rencana Realisasi Keuangan Kegiatan No Tolak Ukur Keuangan (Rp) Kegiatan (Rp) (Rp) (%) 1 Pembuatan Sumur Produksi Bagi Masyarakat 2 Survey dan Pemetaan Potensi Air Tanah pada Daerah Rawan Air 3 Survey dan Pemetaan Konservasi Air Tanah pada Cekungan Air Tanah Labuan 687.648.000 628.116.000 91,34 271.840.100 246.915.100 90,83 290.511.900 263.886.900 90,84 Jumlah 1.250.000.000 1.138.918.000 91,11 BAB IV PERMASALAHAN DAN HAMBATAN Secara umum, Kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Potensi Air Tanah di Provinsi Banten oleh Seksi Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Tahun Anggaran 2014 ini tidak menemui permasalahan dan hambatan yang berarti dalam pelaksanaannya. Hal ini dikarenakan adanya perencanaan yang baik dan dalam pelaksanaannya didukung dengan adanya koordinasi yang baik antara pemberi kegiatan dan pelaksana kegiatan. Tolok ukur kinerja dan target kinerja dapat dilaksanakan sepenuhnya, waktu pelaksanaan dan penyerapan anggaran kegiatan relatif sudah sesuai dengan rencana jadwal yang telah disusun sebelumnya.

BAB V PENUTUP Pada kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Potensi Air Tanah di Provinsi Banten oleh Seksi Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan Tahun Anggaran 2014 ini, realisasi fisik kegiatan mencapai 100 %, sedangkan realisasi keuangan kegiatan mencapai 91,11 %. Hasil output kegiatan berupa : 1. Tersedianya 2 unit sumur bor produksi beserta sarana kelengkapannya untuk penyediaan air bersih bagi masyarakat Desa Cikande, Kecamatan Cikande Kabupaten Serang dan masyarakat Desa Kemuning Kecamatan Tunjungteja Kabupaten Serang Provinsi Banten; 2. Tersedianya 1 set dokumen laporan dan peta Potensi Air Tanah pada Daerah Rawan Air di sebagian Kabupaten Lebak. 3. Tersedianya 1 set dokumen laporan dan peta konservasi air tanah pada CAT Labuan di sebagian Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang; Diharapkan dengan terlaksananya target-target kinerja tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan air bersih serta penyediaan data-data mengenai potensi dan konservasi air tanah di Provinsi Banten.

RESUME LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PELAKSANAAN KEGIATAN APBD TAHUN ANGGARAN 2014 KEGIATAN PENGEMBANGAN PEMANFAATAN POTENSI AIR TANAH DI PROVINSI BANTEN SEKSI AIR TANAH DAN GEOLOGI TATA LINGKUNGAN DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN 2014