BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu, peneliti telah menetapkan tiga variable dalam penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN. datanya berbentuk angka angka dan dianalisa menggunakan statistik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Jenis. fenomena secara detail (Yusuf, 2014:62).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. fenomena atau gejala utama dan pada beberapa fenomena lain yang relevan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dependent dan independent. Variable dependent atu bisa disebut variable terikat adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas yaitu supervisi akademik pengawas sekolah (X 1 ), komunikasi. terikat kinerja guru dalam pembelajaran (Y).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. Serta mengunakan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang terdiri dari satu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel variabel yang diteliti yaitu kompensasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. numeric (angka) yang diolah dengan metode statistik (Azwar, 2001:5).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dan mengkorelasikan variabel tanpa melakukan treatmen selama

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. numerik dan diolah dengan metode statistika serta dilakukan pada

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Menurut Bambang (2005, h. 53) rancangan penelitian adalah mencatat

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. (dependent variabel) dan variabel bebas (independent variabel).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Umar (2005) menjelaskan tentang apa dan siapa yang menjadi objek penelitian, dan dimana, serta kapan penelitian dilakukan.pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah self esteem dan kemandirian belajar siswa. 1.2 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori teori tertentu dengan carameneliti hubungan antarvariabel.variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrumen penelitian) sehingga data yang terdiri dari angkaangka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik (Noor, 2011 : 38). Pendekatan ini digunakan karena relevan dengan rumusan masalah dan hipotesis yang diuji, yaitu berusaha membuktikan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Dalam hal ini untuk mengetahui hubungan antara self esteem dengan kemandirian belajar siswa. 1.2.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif korelasi, yaitu desain penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel atau lebih pada situasi atau kelompok sampel (Notoatmodjo, 2005). 51

1.2.2 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel merupakan kegiatan menguji hipotesis, yaitu menguji kecocokan antara teori dan fakta empiris di dunia nyata. Setiap variabel dalam suatu penelitian tentunya memiliki peranan atau dengan kata lain disebut dengan variabel bebas (independen) yaitu, merupakan variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependen), sedangkan variabel terikat yang dipengaruhi oleh beberapa faktor lain,karena adaya variabel bebas ( Noor, 2011 : 48-49) (Robbin,2009 :24). 1. Variabel (X) : Self Esteem 2. Variabel (Y) : Kemandirian Belajar 1.2.3 Definisi Konseptual a. Kemandirian Belajar Menurut Rusman (2014) kemandirian belajar merupakan kemampuan siswa untuk melakukan kegiatan belajar yang bertumpu pada aktivitas, tanggung jawab, dan motivasi yang ada dalam diri siswa sendiri.hal ini di dukung dengan pendapat Umar Tirtarahardja dan S.L. La Sulo (2005: 50) menyatakan bahwa kemandirian belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih di dorong oleh kemauan sendiri, dan tanggung jawab sendiri oleh pembelajar. 52

b. Self Esteem Menurut Minchinton (1993) self esteem adalah penilaian terhadap diri sendiri.merupakan tolak ukur harga diri kita sebagai seorang manusia, berdasarkan pada kemampuan penerimaan diri dan perilaku sendiri atau tidak. Dapat juga dideskripsikan sebagai penghormatan terhadap diri sendiri atau perasaan mengenai diri yang berdasarkan pada keyakinan mengenai apa dan siapa diri kita yang sebenarnya. 1.2.4 Definisi Operasional a. Kemandirian belajar Kemandirian belajar adalah kemampuan siswa untuk melakukan kegiatan belajar yang di dorong oleh kemauan sendiri, menyerahkan kendali pembelajaran kepada diri sendiri, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. b. Self Esteem Self Esteem adalah evaluasi seseorang terhadap dirinya sendiri baik secara positif maupun negatif, keyakinan individu mengenai dirinya berguna atau tidak dalam kehidupannya. Evaluasi ini mencakup hal-hal mengenai perasaan terhadap hidup dan hubungan dengan orang lain. Dimana ke semua aspek tersebut diukur berdasarkan skor skala self esteem. 53

1.3 Populasi dan Subjek Penelitian 1.3.1 Populasi Populasi adalah serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian dimana terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009) Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa siswi kelas X disma Negeri 101 Jakarta. Dengan jumlah populasi 246 siswa. Tabel 3.1 Data Jumlah Siswa Kelas X Kelas Jumlah Siswa X MIPA 1 36 X MIPA 2 36 X MIPA 3 35 X MIPA4 35 X IPS 1 35 X IPS 2 35 X IPS 3 34 Total Siswa 246 1.3.2 Subjek Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009) sehingga penelitian terhadap sampel dan 54

pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya dapat digeneralisasikan dengan elemen populasi.sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 152 orang siswa kelas X di SMA Negeri 101 Jakarta. Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan digunakan, peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dibawah ini: n = N N. d 2 + 1 Dimana: n = jumlah sampel N = jumlah populasi d 2 = Presisi yang ditetapkan/ tingkat kesalahan (5%) Dengan menggunakan rumus tersebut, maka perhitungan sampel penelitian adalah sebagai berikut: n = n = n = n = N N. d 2 + 1 246 246. 0,05 2 + 1 246 246.0,0025 + 1 246 0,615 + 1 n = 246 1,615 = 152, 32 (dibulatkan menjadi 152) 55

Pada penelitian ini subjek penelitian ditentukan oleh peneliti berdasarkan karakteristik: 1. Siswa kelas X SMA Negeri 101 Jakarta 2. Bersekolah di SMA Negeri 101 Jakarta sejak awal kelas X 1.3.3 Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah random sampling.hal ini disebabkan karena metode random memberi hak yang sama kepada semua siswa sebagai subyek dalam populasi untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002). Selanjutnya, Suharsimi Arikunto menjelaskan pengambilan sampel secara random dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan undian, ordinal, dan tabel bilangan random. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan undian, yaitu setiap anggota populasi di undi berdasarkan nomor absen dikelasnya.setiap nomor absen ditulis pada potongan kertas kecil kemudian kertas digulung. Selanjutnya kertas tersebut dimasukkan dalam sebuah kotak dan dikocok.setelah dikocok, kertas tersebut diambil sebanyak jumlah sampel yang telah ditentukan.akhirnya, nomor-nomor yang terdapat pada kertas yang diambil itulah yang dijadikan sampel. 56

1.4 Instrumen Penelitian 1.4.1 Alat Ukur Self Esteem Instrumen self esteem dalam penelitian ini adalah skala. Dengan skala likertmaka varibel dapat dijabarkan menjadi dimensi kemudian menjadi indikator. Menurut (Sugiyono,2009) skala likert dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang mengenai suatu fenomena. Sehingga indikator akhirnya dijadikan tolak ukur untuk membuat pertanyaan atau pertanyaan yang akan dijawab oleh penerima (responden), menggunakan skala likert yang memiliki 4 kategori pilihan jawaban, yaitu dengan meniadakan jawaban netral atau ragu-ragu untuk menghindarkan jawaban yang membuat subjek tidak dapat menentukan sikap yang pasti pada saat menjawab. Pertanyaan sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).Pada penelitian ini, responden hanya memberikan tanda check ( ) pada kolom jawaban yang tersedia di lembar instrumen sesuai dengan keadaan dirinya. Cara pemberian nilai yang digunakan antara kelompok pernyataan yang mendukung (favourable) dengan pernyataan yang tidak mendukung (unfavorable) adalah sebagai berikut: 57

Tabel 3.2 Penilaian Skala Likert Jawaban Favourable Unfavourable Sangat Sesuai (SS) 4 0 Sesuai (S) 3 1 Cukup Sesuai (CS) 2 2 Tidak Sesuai (TS) 1 3 Sangat Tidak Sesuai 0 4 (STS) Instrumen self esteem disusun dan dikembangkan oleh penulis berdasarkan teori dari Minchinton yang meliputi tiga faktor yakni: perasaan mengenai diri sendiri, perasaan terhadap hidup, dan hubungan dengan orang lain. Adapun instrument penelitian self esteem adalah sebagai berikut: 58

Tabel 3.3 Blue Print Skala Self Esteem(Try Out) No Dimensi Indikator Item Favorabel 1 Perasaan a. Menerima diri sendiri 1, 5, 14* mengenai diri sendiri b. Menghormati diri sendiri 8*, 23, 41* dengan memaafkan kekurangan diri Item Unfavorabel 3, 7*, 50 15, 21*, 36 Jumlah 6 6 c. Menghargai diri dengan 19*, 38*, 49 9*, 12, 40 6 tidak terpengaruh pihak eksternal d. Mengendalikan emosi 18, 37, 43 13, 22, 34* 6 sendiri 2 Perasaan a. Menerima kenyataan 2, 17*, 29* 4, 35*, 46* 6 terhadap hidup b. Memegang kendali atas hidupnya sendiri 6, 10*, 26*, 32*, 47* 11, 16*, 30 8 3 Hubungan a. Menghargai orang lain 31*, 33*, 48* 25, 39, 42* 6 dengan orang b. Toleransi terhadap orang 24*, 44*, 45* 20, 27*, 28* 6 lain lain Jumlah 26 24 50 *= Item yang valid Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 20 for windowsdari jumlah item sebanyak 50 item diperoleh data sebanyak 23 item yang tidak valid dan 27 item yang 59

valid dengan jumlah N sebanyak 34 sampel. Maka diperoleh item-item sebagai berikut yang akan digunakan dalam penelitian. Tabel 3.4 Blue Print Skala Self Esteem (Penelitian) No Dimensi Indikator Item Favorabel 1 Perasaan a. Menerima diri sendiri 14 mengenai diri sendiri b. Menghormati diri sendiri dengan memaafkan 8, 41 kekurangan diri Item Unfavorabel 7 21 Jumlah 2 3 c. Menghargai diri dengan tidak terpengaruh pihak eksternal 19, 38, 9 3 2 Perasaan terhadap hidup d. Mengendalikan emosi sendiri a. Menerima kenyataan b. Memegang kendali atas hidupnya sendiri - 17, 29 34 35, 46 1 4 10, 26, 32, 47 16 5 3 Hubungan dengan orang lain a. Menghargai orang lain b. Toleransi terhadap orang lain 31, 33, 48 24, 44, 45 42 27, 28 Jumlah 17 10 27 Jadi, dari hasil try out yang telah dilakukan, blue print diatas semua indikator telah terwakili dikarenakan berorientasi pada subjek. 4 5 60

1.4.2 Alat Ukur Kemandirian Belajar Instrumen kemandirian belajar dalam penelitian ini adalah skala.pernyataan-pernyataan yang ada pada instrumen ini berupa pernyataan positif dan setiap butir pernyataan memakai skala likert yang telah dimodifikasi dengan empat alternatif pilihan jawaban yaitu selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah.pada penelitian ini, responden hanya memberikan tanda check ( ) pada kolom jawaban yang tersedia di lembar instrumen sesuai dengan keadaan dirinya.berikut alternatif jawaban dan skor untuk tiap butir pernyataan. Tabel 3.5 Penilaian Skala Likert Jawaban Favourable Unfavorable Selalu 4 0 Sering 3 1 Kadang kadang 2 2 Jarang 1 3 Tidak Pernah 0 4 Instrumen kemandirian belajar disusun dan dikembangkan oleh penulis berdasarkan ciri-ciri seseorang yang memiliki kemandirian belajar menurut Rusman (2014: 366-367). Adapun ciri - cirinya sebagai berikut: 61

Tabel 3.6 Blue Print Skala Kemandirian Belajar (Try Out) No Dimensi Indikator Item Favorabel 1 Mengetahui dengan 1. Menentukan 1, 4*, 19*, 42* pasti apa yang tujuan belajarnya sendiri ingin dicapai dalam kegiatan belajarnya 2. Membuat jadwal 2, 5*, 6, 15 belajar sendiri. Item Unfavorabel 32, 38*, 47* 39, 44*, 48 Jumlah 7 7 2 Dapat memilih sumber belajar sendiri dan belajar tidak tergantung dengan orang lain 1. Mempunyai inisiatif sendiri dalam memilih sumber belajar 2. Dalam belajar, tidak tergantung dengan orang lain 3, 10*, 14*, 36 7*, 23*, 24*, 45* 17, 26, 46, 49* 8, 16, 18, 35 8 8 3 Dapat menilai 1. Dapat menilai 11*, 12*, 20*, 9, 27, 37, 41 10 tingkat sendiri 25*, 28*, 40 kemampuan yang kemampuan yang diperlukan untuk dimilikinya melaksanakan pekerjaannya atau untuk 2. Dapat memecahkan 13*, 22*, 29*, 33, 34* 21, 30, 31*, 43*, 50* 10 memecahkan sendiri masalah permasalahan yang yang dihadapinya dalam berhubungan kehidupan dengan belajar berdasarkan kemampuan yangdimiliki Jumlah 27 23 50 *= Item yang valid Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 20 for windows dari jumlah item sebanyak 50 item diperoleh data sebanyak 24 item yang tidak valid dan 26 item yang 62

valid dengan jumlah N sebanyak 34 sampel. Maka diperoleh item-item sebagai berikut yang akan digunakan dalam penelitian. Tabel 3.7 Blue Print Skala Kemandirian Belajar (Penelitian) No Dimensi Indikator Item Favorabel 1 Mengetahui dengan 3. Menentukan 4, 19, 42 pasti apa yang tujuan belajarnya sendiri ingin dicapai dalam kegiatan belajarnya 4. Membuat 5 jadwalbelajar sendiri. Item Unfavorabel 38, 47 44 Jumlah 5 2 2 Dapat memilih sumber belajar sendiri dan belajar tidak tergantung dengan orang lain 3 Dapat menilai tingkat kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaannya atau untuk memecahkan permasalahan yang dihadapinya dalam kehidupan 1. Mempunyai inisiatif sendiri dalam memilih sumber belajar 2. Dalam belajar, tidak tergantung dengan orang lain 1. Dapat menilai sendiri kemampuan yang dimilikinya 10, 14 7, 23, 24, 45 11, 12, 20, 25, 28 2. Dapat memecahkan 13, 22, 29, 34 31, 43, 50 7 sendiri masalah yang berhubungan dengan belajar berdasarkan kemampuan yang dimiliki Jumlah 19 7 26 Jadi, dari hasil try out yang telah dilakukan, blue print diatas semua indikator telah terwakili dikarenakan berorientasi pada subjek. 49 - - 3 3 5 63

a. Validitas Validitas menurut Arikunto (2006) adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument.sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Suatu Instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.untuk menguji validitas dilakukan dengan analisis butir, yaitu mengkorelasikan skor-skor yang ada pada butir dengan skor total.perhitungan validitas dilakukan teknik korelasi product moment dari Pearson. Rumus: Keterangan: rxy N X Y XY X 2 Y 2 = Koefisien korelasi suatu butir / item = Jumlah subjek = Skor self esteem = Skor kemandirian belajar = Jumlah hasil kali skor X dengan skor Y = Jumlah X = Jumlah Y Menurut Purwanto (2011: 191), pengambilan keputusan pada uji hipotesis korelasi product moment adalah r hasil perhitungan diinterpretasikan dengan mengkonfirmasikan dengan r tabel pada jumlah sampel (N) dan taraf kesalahan (α) yaitu 0,05. Bila rhitung > r tabel maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel bebas 64

dan variabel terikat mempunyai hubungan yang signifikan.sebaliknya, bila r hitung < r tabel maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat tidak signifikan dan terjadi secara kebetulan. Nilai rxy masih kelebihan bobot maka akan dilakukan koreksi dengan rumus: Keterangan: r ᵢₓ Sₓ Sᵢ rᵢ(x 1) = [Sₓ 2 + Sᵢ2 2rᵢₓSᵢSₓ ri (x - 1) = Validitas butir setelah dikoreksi Sx = Standar deviasi total = Standar deviasi item Si Nilai r kemudian dikonsultasikan dengan r table (r kritis). Bila r hitung dari rumus di atas lebih besar dari r table maka butir tersebut valid, dan sebaliknya. Analisis data untuk menguji hubungan atau untuk mengathui ada atau tidaknya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, akan dibantu dengan penggunaan software SPSS 20 for windows. b. Realibilitas Realibilitas merujuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut subah baik (Sugiyono, 2010). Nasution (dalam Putri, 2011) mengemukakan bahwa nilai Alpha Cronbach mendekati 1 sangat baik, jika berada diatas 0,8 tetapi bila berada dibawah 0,6 tidak baik. 65

Untuk menguji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan analisis Alpha Cronbach, yang digunakan untuk menghitung reabilitas suatu tes yang mengukur sikap atau perilaku.alpha Cronbach sangat umum digunakan. Rumus: α = ( Keterangan: k (k 1) ) (1 Sᵢ² S²t ) k s 2 i S 2 t = Jumlah item = Jumlah varian butir = Varian total 1.5 Analisis Data 1.5.1 Uji Asumsi Menurut Sugiyono (2014) terdapat dua macam uji asumsi, yaitu uji normalitas dan uji linearitas. a. Uji normalitas Uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebaran X dan Y bersifat normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan pada kedua variabel yang akan diteliti, yaitu variabel bebas (X) self esteem dan variabel terikat (Y) kemandirian belajar dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan Program SPSS 20 for windows. b. Uji linearitas Uji yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan variabel Y merupakan hubungan garis lurus atau tidak. Uji linieritas dilakukan 66

menggunakan Test of Linearity pada taraf signifikansi 5% dengan bantuan SPSS 20 for windows. c. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan untuk mengukur sejauh mana hipotesis penelitian ini bisa diterima. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik uji korelasi product moment pearson dengan bantuan SPSS 20 for windows.menggunakan uji korelasi product moment pearson karena dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti dan dianalisis korelasinya. d. Uji t Untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya. 1.6. Prosedur Penelitian Penelitian ini harus dilakukan secara sistematis agar diperoleh data yang akurat dan mengungkapkan permasalahan yang diteliti. Tahap-tahap penelitian sebagai berikut: 1. Tahap pra-lapangan a. Menentukan subjek penelitian Dimulai dengan mencari banyak informasi tentang fenomena yang ada di SMA Negeri 101 Jakarta, dan diperolehlah fenomena yang berkaitan dengan self esteem dan kemandirian belajar siswa SMA. b. Melakukan kajian pustaka 67

Mencari teori-teori yang mendukung baik yang menyangkut topik penelitian maupun metodologi untuk melaksanakan penelitian. c. Menyusun rancangan penelitian Peneliti berusaha untuk menyusun rancangan penelitian kuantitatif yang berisi latar belakang masalah dan alasan mengapa peneliti melakukan penelitian tersebut. d. Mengurus ijin penelitian Peneliti meminta ijin untuk melakukan penelitian terhadap subjek, melalui kepala sekolah, guru dan siswa kelas X di SMA Negeri 101 Jakarta,untuk membantu peneliti dalam memperlancar penelitian. Sehingga pada saat penelitian berlangsung, subjek, kepala sekolah dan guru telah mengetahui maksud dan tujuan dari kedatangan peneliti. e. Persiapan pengumpulan data Untuk memperoleh data yang diperlukan bagi penelitian ini, penulis mempergunakan alat pengumpul data yang utama yaitu berupa kuesioner.sebelum menyusun alat pengumpul data, peneliti terlebih dahulu menyusun kisi kisi penelitian: 1) Membuat kisi kisi penelitian Penyusunan kisi kisi penelitian ini merupakan hal yang sangat penting karena kisi kisi penelitian disusun sebagai acuan untuk menyusun 68

alat pengumpul data. Kisi kisi penelitian meliputi, judul, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, data yang akan dikumpulkan, indikator indikator dan item. 2) Menyusun Item Item (pernyataan) dalam kuesioner merupakan penjabaran dari indikator - indikator yang kemudian dibentuk dalam bentuk pernyataan. 3) Uji Coba (Try Out) Sebelum kuesioner secara masal disebarkan, peneliti mencobakan terlebih dahulu beberapa lembar kuesioner kepada responden dengan maksud mengetahui apakah kuesioner tersebut sudah layak untuk disebar atau masih ada kekurang baik dari segi penggunaan bahasa, maksud dan tujuannya bahkan untuk mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan responden dalam pengisian kuesioner tersebut. 4) Revisi Kuesioner Revisi kuesioner dimaksudkan untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan dari hasil uji coba sehingga diperoleh satu bentuk final yang dapat menjadi alat ukur untuk menggali informasi dan data dari responden yang sebenarnya. 5) Memperbanyak alat pengumpul data (kuesioner) 69

Setelah kuesioner dirasa telah memenuhi syarat sebagai alat pengumpul data dan telah diperbaiki, kemudian diperbanyak sesuai dengan kebutuhan, selanjutnya disebarkan kepada responden yang telah ditentukan sebelumnya. 6) Pelaksanaan penyebaran kuesioner Pelaksanaan penyebaran kuesioner dibagi dalam dua tahap yaitu: a. Tahap persiapan Pada tahap persiapan ini dipersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam proses penyebaran kuesioner, yaitu: 1. Mempersiapkan surat ijin dari pihak yang berwenang. 2. Mempersiapkan lembar lembar kuesioner yang akan disebarkan. 3. Mempersiapkan alat tulis yang dipergunakan apabila ada yang perlu ditulis atau dicatat. b. Tahap pelaksanaan Setelah mendapat ijin dari pihak yang berwenang, maka mulailah kuesioner disebarkan. Di dalam proses penyebaran angket ini penulis dibantu oleh satu orang guru Bimbingan Konseling (BK) dengan cara mendatangi responden yang hendak dimintai informasinya. Sebelum respoden mengisi 70

kuesioner, terlebih dahulu peneliti memberikan beberapa penjelasan yang berkaitan dengan pengisian kuesioner. 2. Langkah Langkah Pengumpulan Data Pelaksanaan penyebaran kuesioner untuk mengumpulkan data dilakukan dengan tiga tahap: 1. Tahap persiapan, meliputi mempersiapkan kuesioner yang sudah disusun dan difotocopy sesuai dengan jumlah responden yang akan diteliti. 2. Tahap pelaksanaan, yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada responden. 3. Tahap pengambilan kuesioner. 4. Tahap Pengolahan Data Pengolahan dan analisis data dilakukan sesuai dengan ketentuan penelitian kuantitatif yaitu diinterpretasikan dan di analisis secara terus menerus dari awal hingga selesai penelitian menggunakan bantuan dari program SPSS 20 for windows. 71