PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN

dokumen-dokumen yang mirip
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

Ernita Vika Aulia dan Ismono Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS MIND MAPPING PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KREATIF SISWA KELAS XI SMA

SAMPAH. , Winarsih 2 ) dan Martini 3) Abstrak. Abstract. and the positive UAN PENDAHULU. aktif. mengajar. yang. yang diperoleh

Chemistry Study Program The Faculty of Teachers Training and Education University of Riau

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI GUIDED DISCOVERY

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol 5,. No 3, , September, 2016

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

Yuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti*** No. Hp:

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI POKOK KESETIMBANGAN KIMIA UNTUK MELATIH KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

2 Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan, Universitas Pasir Pengaraian

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS DISCOVERY LEARNING UNTUK MATERI TRIGONOMETRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

Joyful Learning Journal

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) IPA MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP KELAS VII JURNAL

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POLA BILANGAN

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

PENGEMBANGAN PERMAINAN KUARTET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

UNESA Journal of Chemical Education Vol.6, No.3 pp , September 2017

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI ASET TETAP

FORMULATING PROBLEM AND MAKING HYPOTHESIS SKILLS THROUGH DEVELOPMENT WORKSHEET BASED INQUIRY ON ELECTROLYTE AND NONELECTROLYTE SUBJECT MATTER

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PERMAINAN KIMIA KOTAK KATIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR

Pengembangan Lks Dalam Rangka Menunjang Pembelajaran Berbasis Scientific Approach Pada Materi Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

UNESA Journal of Chemical Education Vol.4, No.2, pp , May 2015

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 1, pp Januari 2014

Army Rejanti dan Prabowo Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Edu Geography

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol 3, No 2, pp , May 2014

Oleh ABSTRACT PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN LKS IPA TERPADU MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI SISTEM PERNAFASAN KELAS VIII SMP N 6 TAMBUSAI

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol 6, No.2 pp , May 2017

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

UNESA Journal of Chemical Education Vol. 2, No. 1, pp Januari 2013 ISSN:

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERPADU TEMA LETUSAN GUNUNG BERAPI KELAS VII DI SMP NEGERI 1 KAMAL

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI MATRIKS SISWA KELAS XI MIA SMAN 6 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI

KELAYAKAN PERMAINAN TIGER CHEMISTRY SEBAGAI SARANA BERLATIH SISWA (DRILL) PADA MATERI ATOM, ION, DAN MOLEKUL

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

E-journal Prodi Edisi 1

Unesa Journal of Chemical Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:

Key Words: LKS, brain based learning, aljabar operation.

Kata Kunci : LKS scaffolding, sumber pembelajaran, faktor faktor yang mempengaruhi laju reaksi, kelayakan

Kemampuan Keterampilan Proses Sains Siswa pada Materi Zat Aditif Pada Makanan dan Minuman. Ariska Yuniar Rahmawati (1),Evie Ratnasari (2)

PENGEMBANGAN HANDOUT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN UNTUK SISWA SMP E - JURNAL TESSA MUTIARA. T NIM.

Oleh. Sri Thirteen Julian *), Rahmi **), Anna Cesaria **)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

Unnes Science Education Journal

PENGEMBANGAN MODUL SIFAT LARUTAN BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN LINGKUNGAN DI SMP

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu media untuk mendapatkan sumber daya manusia

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN JARINGAN TUMBUHAN BERBASIS HAKIKAT SAINS. Evi Mardiani, Siti Romlah Noerhodijah

ANALISIS MATERI AJAR IPA KIMIA SMP/MTs BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERBASIS INKUIRI PADA MATERI INTERAKSI ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERORIENTASI LEARNING CYCLE 5E PADA MATERI GERAK KELAS VII SMP

Key Words: Development, Student Worksheet (LKS), Contructivism, Ratio.

PENGEMBANGAN BUKU AJAR AKUNTANSI KAS BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN KELAS XI DI SMK NEGERI SE SURABAYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING

Universitas Negeri Makassar, Jl. Dg Tata Raya Makassar, Makassar

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF CHEMBOND (CHEMICAL BONDING) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI IKATAN KIMIA KELAS X SMA

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifik

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKDP) BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PRACTICAL SKILLS DAN PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK SMP

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP 1 BAYANG UTARA ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN LKS BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN TERHADAP LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN SAINS

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

PENERAPAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY AND SOCIETY) PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK EKOSISTEM KELAS X SMA NEGERI 1 TAMBUSAI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS CTL PADA MATERI POKOK CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 1 KURIPAN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERUPA HANDOUT YANG DILENGKAPI GLOSARIUM PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 TIGO NAGARI KABUPATEN PASAMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk bahan ajar berupa

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF REDOXRECTRY PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI KELAS X SMA

JURNAL SUSANTI NIM

PENGEMBANGAN LKPD IPA MATERI TEKANAN ZAT BERPENDEKATAN AUTHENTIC INQUIRY LEARNING

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 4, No. 2, pp , May 2015

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI RUANG DIMENSI TIGA PADA KELAS X SMA N 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ABSTRACT

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 55 61

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK KELAS V SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET WITH SETS ORIENTATION AT FOOD ADDITIVE MATTER Dayinta Yulia Apsari dan Ismono Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Surabaya Hp 085730133313, email: day_chemist@yahoo.co.id Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) yang dikembangkan pada materi pokok zat aditif makanan. Kelayakan tersebut ditinjau dari beberapa kriteria yaitu kriteria kesesuaian materi, penyajian, kebahasaan, dan kesesuaian dengan komponen SETS, serta respon siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) yang terdiri dari tahap studi pendahuluan, tahap pengembangan awal dan dibatasi pada tahap pengembangan akhir (uji coba terbatas). Uji coba terbatas dilakukan oleh 12 siswa SMP Negeri 2 Surabya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket. Berdasarkan hasil penilaian validator dan hasil uji coba terbatas, LKS yang dikembangkan mendapat presentase sebagai berikut: kriteria kelayakan isi dengan persentase sebesar 80%, 81,12%; 81,12%, dan 81,12%, kriteria kelayakan penyajian dengan persentase sebesar 83,33%; 78,33%; 75%; dan 78,33%, kriteria kebahasaan dengan persentase sebesar 81,67%; 83,33%; 83,33%; dan 83,33%, kriteria kesesuaian dengan komponen SETS sebesar 73,33%;73,33%; 73,33%; dan 73,33%. Hal ini didukung hasil respon siswa terhadap LKS memperoleh persentase sebesar 97,74%. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka LKS yang dikembangkan dinyatakan layak untuk digunakan. Kata Kunci: Pengembangan LKS, SETS, Zat Aditif Makanan, Kelayakan Abstract The purpose of this research is to know the feasibility of student worksheet which is developed at food additive matter. The feasibility is evaluated from several criteria, which are material suitable, serve, languagement, and the suitable of SETS components criteria and student s response. The methods of this research is Research and Development (R&D) consisting of preliminary study phase, early development phase and is limited to final development phase. Limited trial was done by 12 students in SMP Negeri 2 Surabaya, Collecting data method used were questionnaire method.based on the validator assessment and the result of limited tested, the worksheet developed got percentage as follows: content criteria got 80%, 81,12%; 81,12%, and 81,12%, serve citeria got 83,33%; 78,33%; 75%; and 78,33%, languagement criteria got 81,67%; 83,33%; 83,33%; and 83,33%, and the suitable of SETS components got 73,3%; 73,33%; 73,33%; and 73,33%. This thing is supported by the result test average that there are 91,67% of students done at pretest and posttest and also the student respon got 97,74% for the worksheet. Based on the result above, so that the student worksheet is feasible to use. Keywords: Development of Worksheet, SETS, Food Additive, Study Result 1

PENDAHULUAN Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan suatu kurikulum yang sistem pengajarannya tidak lagi berpusat pada guru melainkan berpusat pada siswa [1]. Dalam KTSP, untuk Sekolah Mengengah Pertama (SMP), materi kimia terintegrasi dengan materi fisika dan biologi dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan tentang kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip yang juga merupakan suatu proses penemuan [2]. Lembar kegiatan Siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran berisi tugastugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik [3]. LKS dapat membantu siswa menyerap informasi yang disampaikan oleh guru, dan berfungsi sebagai alternatif guru untuk mengarahkan pengajaran atau memperkenalkan suatu kegiatan tertentu sebagai variasi kegiatan belajar mengajar. Pendekatan SETS merupakan bentuk kegiatan pembelajaran yang mengaitkan secara timbal balik unsurunsur sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat [4]. Gambar 1. Hubungan Timbal Balik Antara Unsur-Unsur SETS [4] Ada tiga landasan penting dari pendekatan SETS, yaitu adanya keterkaitan yang erat antara sains, teknologi, dan masyarakat.; proses belajar menganut pandangan konstruktivisme, yang pada pokoknya menggambarkan bahwa si pelajar membentuk atau membangun pengetahuan melalui interaksinya dengan lingkungan; dan dalam pengajarannya terkandung lima ranah yang terdiri atas ranah pengetahuan, ranah sikap, ranah proses sains, ranah kreativitas, serta ranah hubungan dan aplikasi [5]. Agar pembelajaran IPA dapat diarahkan kepada pemahaman siswa yang lebih mendalam tentang kegiatan dalam kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar, maka LKS dapat dibuat dengan berbasis SETS. Penggunaan LKS berbasis SETS dalam pembelajaran diharapkan dapat membuat siswa menghubungkan konsep-konsep sains dengan permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat dan lingkungan serta dapat menerapkan hasil belajarnya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dengan LKS berbasis SETS diharapkan siswa dapat memandang sesuatu secara terintegratif dengan memperhatikan keempat unsur SETS, sehingga diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang pengetahuan yang dimilikinya. Pelaksanaan kurikulum dalam KTSP menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar [6]. Berdasarkan hal tersebut, pendekatan yang sesuai dengan KTSP adalah pendekatan yang berbasis Science, Environment, Technology, And Society (SETS). Zat aditif makanan merupakan salah satu materi dalam pembelajaran 2

IPA yang dekat dengan kehidupan sehari- hari. Materi tersebut berkaitan erat dengan dunia teknologi, misalnya teknologi pengawetan makanan dalam kemasan. Selain itu, pemakaian zat aditif terlarang secara berlebihan dapat memberikan dampak bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat yang mengkonsumsinya. Oleh karena itu pendekatan Science, Environment, Technology, And Society (SETS) sangat cocok diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini didukung oleh hasil angket yang menunjukkan bahwa 78, 96% siswa menginginkan materi zat aditif makanan dikaitkan dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Selain itu, dari hasil wawancara dengan guru IPA SMP Negeri 2 Surabaya, diketahui bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menghafal bahan bahan penyusun yang ada dalam zat aditif makanan sehingga masih ada hasil belajar yang belum sesuai dengan kriteria ketuntasan maksimal (KKM). Masalah yang dirumuskan dari penelitian ini adalah bagaimana kelayakan LKS berorientasi SETS pada materi pokok zat aditif makanan yang dikembangkan. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan LKS berorientasi SETS pada materi pokok zat aditif makanan yang dikembangkan. METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap uji coba terbatas. Sasaran dalam penelitian ini adalah LKS berorientasi SETS pada materi pokok zat aditif makanan. Sumber data penelitian adalah dua dosen kimia dan satu guru IPA, serta 12 siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Surabaya. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar telaah, lembar validasi, dan angket respon siswa. Lembar telaah dianalisis secara deskriptif, sedangkan lembar validasi dan respon angket siswa dianalisis menggunakan skala likert [7]. Kelayakan LKS diinterpretasikan dengan skala kelayakan pada Tabel 1. Tabel 1. Interpretasi Skor Presentase 0% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100% Kategori Sangat Kurang Kurang Cukup Layak Sangat Layak [7] Berdasarkan kriteria presentase tersebut, LKS yang dikembangkan layak untuk digunakan apabila memperoleh presentase 61%. Respon siswa dianalisis secara deskriptif kuantitatif yaitu memberi penilaian tentang LKS dengan presentase yang diperoleh berdasarkan perhitungan skala Guttman seperti pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Skala Guttman Jawaban Nilai/Skor Ya (Y) 1 Tidak (T) 0 [7] Persentase yang diperoleh kemudian diinterpretasikan ke dalam kriteria yang terdapat pada Tabel 1. Berdasarkan kriteria interpretasi skor tersebut, LKS berorientasi SETS dalam penelitian ini dikatakan telah mendapatkan respon 3

positif dari siswa apabila hasil persentase siswa yang menjawab Ya 61%. HASIL DAN PEMBAHASAN Telaah LKS dilakukan untuk memperoleh masukan untuk perbaikan LKS yang dikembangkan. Perbaikan yang dilakukan pada LKS antara lain:1)memperbesar ukuran huruf dalam fitur petunjuk penggunaan LKS; 2)Memperlihatkan hubungan antara materi pokok zat aditif makanan dengan SETS pada permasalahan yang disajikan; 3) Mengganti kalimat tertentu sehingga tidak bermakna ambigu;4) Menambahkan tempat bagi jawaban siswa. Validasi LKS dilakukan oleh 2 orang dosen kimia dan 1 orang guru IPA. Validasi digunakan untuk mengetahui kelayakan LKS yang dinilai berdasarkan empat kriteria yaitu kriteria isi, kriteria penyajian, kriteria kebahasaan, dan kriteria kesesuaian dengan komponen SETS. Hasil pengolahan data validasi LKS berbasis SETS dapat terangkum dalam Tabel 3 berikut: Tabel 3. Hasil Validasi LKS Berdasarkan tabel 3 dijabarkan penilaian kelayakan LKS sebagai berikut: a. Kriteria Isi LKS yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kelayakan dengan komponen-komponen yang meliputi: kesesuaian materi dengan SK dan KD yang akan dicapai; materi relevan dengan indikator hasil belajar; dan ilustrasi, serta materi yang disajikan mendorong rasa ingin tahu siswa untuk mempelajari materi tersebut. LKS yang dikembangkan mendapatkan presentase penilaian untuk kegiatan 1, 2, 3, dan 4 masing-masing sebesar 80%, 81,12%, 81,12%, dan 81,12 % yang berdasarkan skala Likert masuk dalam kategori sangat layak. b. Kriteria Penyajian LKS yang dikembangkan mendapatkan presentase penilaian untuk kegiatan 1, 2, 3, dan 4 masing-masing sebesar 83.33%, 78.33%, 74.99%, dan 78.33%, sehingga layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. c. Kriteria Kebahasaan LKS yang dikembangkan sangat layak ditinjau dari kriteria kebahasaan. Hasil validasi LKS untuk kriteria kebahasaan pada kegiatan 1, 2, 3, dan 4 masingmasing memperoleh persentase sebesar 81.67%, 83.33%, 83.33%, dan 83.33%. Kriteria penyajian tersebut layak diperoleh karena penggunaan Bahasa dalam LKS yang dikembangkan telah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, komunikatif, serta sesuai dengan taraf berfikir siswa SMP yang masih berusia 13-15 tahun. d. Kriteria Kesesuaian dengan komponen SETS LKS yang dikembangkan mendapatkan presentase penilaian untuk kegiatan 1, 2, 3, dan 4 masing-masing sebesar 73.33%. 4

LKS tersebut layak digunakan ditinjau dari kesesuaian dengan komponen SETS yang meliputi konstruktivisme (constructivism), menemukan (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi (reflection), dan penilaian yang sebenarnya (authentic assessment) serta memperhatikan hubungan keterkaitan antara sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat. Berdasarkan hasil uji coba terbatas pada 12 siswa kelas VIII SMPN 2 Surabaya diperoleh data respon siswa yang dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hasil Respon Siswa Berdasarkan tabel 4 diperoleh persentase rata-rata respon siswa terhadap LKS yang dikembangkan sebesar 97,74%. Menurut Riduwan [7], media yang dikembangkan dinyatakan mendapat respon positif dari siswa apabila persentase yang diperoleh dari analisis data sebesar 61%. Dengan demikian, LKS berorientasi SETS pada materi pokok zat aditif mendapat respon positif dari siswa dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran. PENUTUP Simpulan LKS berorientasi SETS pada materi pokok zat aditif makanan yang dikembangkan sudah layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran dengan kriteria skor sebagai berikut: a. Kriteria Isi kriteria kelayakan isi dengan persentase untuk kegiatan 1, 2, 3, dan 4 masing-masing sebesar 80% (layak), 81.12% (sangat layak), 81.12% (sangat layak), dan 81.12% (sangat layak). b. Kriteria Penyajian Kriteria kelayakan penyajian dengan persentase untuk kegiatan 1, 2, 3, dan 4 masing-masing sebesar 83.33% ( sangat layak), 78.33% (layak), 75% (layak), dan 78.33% (layak). c. Kriteria Kebahasaan Kriteria kelayakan kebahasaan dengan persentase untuk kegiatan 1, 2, 3, dan 4 masing-masing sebesar 81.67% (sangat layak), 83.33% (sangat layak), 83.33% (sangat layak), dan 83.33% (sangat layak). d. Kriteria Kesesuaian dengan Komponen SETS Kriteria kelayakan kesesuaian dengan komponen SETS dengan persentase sebesar 73,33% (layak) untuk kegiatan 1,2,3, dan 4. e. Respon siswa Respon siswa setelah menggunakan LKS berbasis SETS diperoleh respon positif dari siswa dengan persentase rata-rata respon sebesar 97,74% (sangat layak). Saran Dari penelitian ini dapat diberikan saran: 1. Pada saat uji ciba terbatas, sebaiknya siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuannya, siswa pandai dikelompokkan dengan siswa pandai, siswa sedang dengan siswa sedang, 5

dan siswa kurang pandai dikelompokkan dengan siswa kurang pandai. Hal ini dilakukan agar LKS yang dikembangkan dapat digunakan dan dipahami dengan baik oleh kelompok siswa pandai, sedang, maupun kurang pandai 2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan respon positif pada LKS berbasis SETS pada materi pokok zat aditif makanan yang dikembangkan sehingga perlu dikembangkan perangkat pembelajaran LKS untuk materi pokok yang lain. 3. Kemampuan dalam mengelola waktu selama penelitian sangat diperlukan agar hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. DAFTAR PUSTAKA 1. Badan Standar nasional Pendidikan (BSNP). 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP. 2. Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas. 3. Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Pedoman Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa dan Skenario Pembelajaran Sekolah menengah Atas. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 4. Binadja, Achmad. 2005. Pedoman Pengembangan Bahan Pembelajaran Bervisi dab Berpendekatan SETS (Science, Environment, Technology, and Society) atau (Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat). Laboratorium SETS Universitas Negeri Semarang. Desember 2005. 5. Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran: Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media. 6. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya 7. Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel - Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. 6