Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Sirkulasi Udara Berdasarkan Kecepatan Awal Udara Pada Tanaman Pelindung Kopi Dan Pola Tanam Graf Tangga Permata Dengan Metode Volume Hingga

ANALISIS SIRKULASI UDARA PADA TANAMAN KOPI BERDASARKAN TINGKAT KEKASARAN TUMBUHAN DAN POLA TANAM GRAF TANGGA PERMATA MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA

PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK SEBARAN AIR PANAS SPRAY POND MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA

ANALISIS SIRKULASI UDARA PADA TANAMAN KOPI BERDASARKAN POLA TANAM GRAF PRISMA DAN TINGKAT KEMIRINGAN BATANG MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA

ANALISIS NUMERIK PROFIL SEDIMENTASI PASIR PADA PERTEMUAN DUA SUNGAI BERBANTUAN SOFTWARE FLUENT. Arif Fatahillah 9

ANALISIS SIRKULASI UDARA PADA TANAMAN KOPI BERDASARKAN TINGKAT KEKASARAN TUMBUHAN DAN POLA TANAM GRAF TANGGA PERMATA MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA

PEMODELAN WIND TURBINE ROTOR TIPE HAWT (HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE) MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PROSES PENYEBARAN LIMBAH CAIR PADA AIR TANAH

I. PENDAHULUAN. Gaya hidup pada zaman modern ini menuntun masyarakat untuk mengkonsumsi

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu hasil dari berbagai tanaman perkebunan yang dapat

ANALISIS NUMERIK ALIRAN DARAH PADA PENYEMPITAN PEMBULUH DARAH ARTERI MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA SKRIPSI. Oleh

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN ASAP PADA KEBAKARAN RUMAH

I. PENDAHULUAN. pertanian. Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang mampu. menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun,

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditas sektor perkebunan yang cukup strategis di. Indonesia. Komoditas kopi memberikan kontribusi untuk menopang

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Sebagian besar produksi kopi di Indonesia merupakan

ANALISIS POSISI EKSPOR KOPI INDONESIA DI PASAR DUNIA EXPORT POSITION ANALYSIS OF COFFEE INDONESIA IN THE WORLD MARKET

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perkebunan merupakan sektor yang berperan sebagai penghasil devisa

KAJIAN PEMANFAATAN AIR DAN LAHAN UNTUK TANAMAN NON PADI DI DAERAH IRIGASI CIPAMINGKIS

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian tampaknya masih menjadi primadona perekonomian di

TUGAS AKHIR. OLEH : Mochamad Sholikin ( ) DOSEN PEMBIMBING Prof.DR.Basuki Widodo, M.Sc.

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia salah satu negara produsen kopi ketiga terbesar di dunia setelah Brazil dan

BAB I PENDAHULUAN. tropis yang dapat tumbuh dimana saja, terkecuali pada tempat tempat yang terlalu tinggi

SIMULASI PENGUJIAN PRESTASI SUDU TURBIN ANGIN

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

ANALISIS KECEPATAN ALIRAN HIDROGEN PEROKSIDA (H 2 O 2 ) PADA STERILISASI SALURAN AKAR GIGI MENGGUNAKAN METODE NUMERIK VOLUME HINGGA SKRIPSI.

II. TINJAUAN PUSTAKA Nutrient Film Technique (NFT) 2.2. Greenhouse

Pusat Wisata Kopi Sidikalang BAB 1 PENDAHULUAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KINERJA EKSPOR 5 KOMODITAS PERKEBUNAN UNGGULAN INDONESIA TAHUN

PEMODELAN WIND TURBINE ROTOR TIPE HAWT (HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE) MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA SKRIPSI. Oleh. Millatuz Zahroh NIM

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN POLEN TERHADAP KEBERHASILAN PERSILANGAN JAGUNG SRIKANDI PUTIH DAN SRIKANDI KUNING

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman kakao (Theobroma cacao. l) merupakan salah satu komoditas

Simulasi Kondisi sirkulasi udara di dalam suatu ruangan ibadah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

ANALISIS KECEPATAN ALIRAN HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2) PADA STERILISASI SALURAN AKAR GIGI MENGGUNAKAN METODE NUMERIK VOLUME HINGGA

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN DAN PROSPEK USAHATANI KOPI RAKYAT DI DESA SUMBERBULUS KECAMATAN LEDOKOMBO KABUPATEN JEMBER

ANALISIS ALIRAN UDARA PADA JEMBATAN SURAMADU DENGAN MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN PETANI

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.

I. PENDAHULUAN. penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena

PENGARUH HUMIDITY DAN TEMPERATURE TERHADAP KENYAMANAN PEMAKAIAN HELM TENTARA MENGGUNAKAN COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD) FLUENT

BAB I PENDAHULUAN. cukup baik untuk menambah penghasilan. Tentunya dengan pemeliharaan dan

PREDIKSI KEDALAMAN AKUIFER BEBAS RATA-RATA STUDI KASUS KECAMATAN RUMBAI KOTA PEKANBARU. Juandi M., Rofeah,Defrianto

BAB I PENDAHULUAN. melimpah. Memasuki era perdagangan bebas, Indonesia harus membuat strategi yang

PENENTUAN LAJU PENGERINGAN KACANG HIJAU PADA ROTARY DRYER

KAJIAN ASPEK TEKNIS PENGELOLAAN AIR DI SALURAN SEKUNDER JOMBANG DAERAH IRIGASI KENCONG BARAT

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas ekspor unggulan subsektor perkebunan

PELUANG DAN PROSPEK BISNIS KELAPA SAWIT DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian, salah satu sub sektor dari sektor pertanian adalah sektor

I. PENDAHULUAN. II. DASAR TEORI Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

ANALISA ALIRAN FLUIDA DAN DISTRIBUSI TEMPERATUR DI SEKITAR SUMBER PANAS DI DALAM SEBUAH CAVITY DENGAN METODE BEDA HINGGA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang peningkatan ekspor nonmigas di Indonesia. Indonesia

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terlihat dari rata-rata laju pertumbuhan luas areal kelapa sawit selama

PENGARUH PENYIMPANGAN CURAH HUJAN TERHADAP PRODUKTIVITAS CENGKEH DI KABUPATEN MALANG

PENENTUAN BESARNYA LAJU INFILTRASI AIR OLEH TANAH DENGAN METODE SINGLE RING INFILTROMETER. ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. tanaman ini sangat perlu ditingkatkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

BAB III METODOLOGI DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS LAPISAN BATAS ALIRAN DALAM NOSEL STUDI KASUS: NOSEL RX 122

ABSTRACT. iii Universitas Kristen Maranatha

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008

1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah

Distribusi Air Bersih Pada Sistem Perpipaan Di Suatu Kawasan Perumahan

I. PENDAHULUAN. dalam family Rubiaceae dan genus Coffea. Kopi merupakan bahan minuman tidak

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

Jl. Prof. A. Sofyan No.3 Medan Hp ,

SIMULASI NUMERIK UJI EKSPERIMENTAL PROFIL ALIRAN SALURAN MULTI BELOKAN DENGAN VARIASI SUDU PENGARAH

I. PENDAHULUAN. produsen dan banyak negara konsumen. Kopi berperan penting dalam

PENERAPAN METODE NAIVE BAYES UNTUK KLASIFIKASI JAGUNG PRODUKTIF DI GORONTALO

SIMULASI PENYEBARAN GAS SO 2 DENGAN MODEL FLUENT DAN MODEL DIFUSI GAUSS GANDA

Dusuki, Laily Fitriana, SP, Edi Saputra, SP 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing

Gambar 3-15 Selang output Gambar 3-16 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk Gambar 3-17 Skema penelitian dengan sudut pipa masuk

BAB I PENDAHULUAN. sumber penghasilan rakyat. Kopi menjadi andalan ekspor negara-negara

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, P Daya Saing Daerah. BPFE. Yogyakarta.

Analisis Korelasi Suhu Muka Laut dan Curah Hujan di Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari Tahun

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan secara nasional adalah kakao (Sufri, 2007; Faisal Assad dkk.,

STUDI SIMULASI TENTANG PENGARUH RASIO DIAMETER DAN JUMLAH SUDU TERHADAP PERFORMA TURBIN ANGIN CROSS FLOW DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS FLUENT

PENINGKATAN KUALITAS HASIL PANEN KOPI KELOMPOK TANI, DESA BANYUKUNING, KABUPATEN SEMARANG

Simulasi Perpindahan Panas pada Lapisan Tengah Pelat Menggunakan Metode Elemen Hingga

STUDI PENGEMBANGAN DERMAGA MUARAJATI PELABUHAN CIREBON

Sosio Ekonomika Bisnis ISSN ANALISIS EKONOMI PERKEBUNAN KELAPA DALAM TERHADAP PEREKONOMIAN WILAYAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

DAMPAK PERUBAHAN HARGA KOPI DUNIA TERHADAP EKSPOR KOPI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. politik. Oleh karena itu, ketersediaan beras yang aman menjadi sangat penting. untuk mencapai ketahanan pangan yang stabil.

The Contribution Of Agricultural Sector in the Economy at Bone Bolango Regency By

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

ABSTRAK DAN RINGKASAN EKSEKUTIF PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Pertanian yang berkelanjutan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Prosedur Penggunaan Software Ansys FLUENT 15.0

OPTIMASI PENGGUNAAN AIR CONDITIONER (AC) PADA SUATU RUANGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA SKRIPSI LAMTIUR SIMBOLON

I.PENDAHULUAN Selain sektor pajak, salah satu tulang punggung penerimaan negara

PENGUJIAN MESIN PENGERING KAKAO ENERGI SURYA

RANCANG BANGUN ALAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SUMBU VERTIKAL DI DESA KLIRONG KLATEN Oleh Bayu Amudra NIM:

Transkripsi:

Analisis Sirkulasi Udara pada Tanaman Kopi Berdasarkan Faktor Tanaman Pelindung dan Pola Tanam Tumbuhan Graf Tangga permata dengan Menggunakan Metode Volume Hingga Peneliti : Dafik 1, Arif Fatahillah 2, Susanto 3 Mahasiswa Terlibat : Ahmad Syaiful Rizal 4 dan Didin Trisnani 5 Sumber Dana : BOPTN PENELITIAN UNGGULAN 1 2 3 4 5 ABSTRAK Tanaman Kopi adalah salah satu komoditi ekspor utama Indonesia. Berdasarkan data dari tahun 2013, Indonesia menempati peringkat empat besar sebagai pengekspor biji kopi di dunia setelah Columbia, Vietnam, dan Brasil. Perluasan lahan tanaman kopi telah dilakukan untuk meningkatkan produktifitas biji kopi, namun masih belum efektif. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktifitas biji kopi adalah pola tanam. Pola tanam yang baik akan mengakibatkan sirkulasi udara yang baik dan akhirnya mempengaruhi produktifitas biji kopi. Kami akan menggunakan metode volume hingga untuk menganalisis aliran udara dari penanaman kopi berdasarkan tingkat kemiringan tanah dan pola tanam graf tangga segitiga. Proses simulasi dilakukan menggunakan software MATLAB dan FLUENT. Hasil analisis menunjukan bahwa pola tanam graf tangga segitiga mengakibatkan proses sirkulasi udara yang lebih baik pada penanaman kopi. Kata Kunci: Graf Tangga Segitiga, Metode Volume Hingga, Sirkulasi Udara, Tanaman Kopi, Faktor Tanaman Pelindung.

Analysis of Air Circulation on Coffee Plantation Based on the Factor of Protector Plants and the Cropping Pattern of the Diamond Ladder Graphs by Using Finite Volume Method Researcher : Dafik 1, Arif Fatahillah 2, Susanto 3 Students Involved : Ahmad Syaiful Rizal 4 dan Didin Trisnani 5 Sumber Dana : BOPTN PENELITIAN UNGGULAN 1 2 3 4 5 ABSTRACT Coffee bean is one of the Indonesia major export commodity. Based on the data from the 2013, Indonesia was ranked at fourth biggest coffee beans exporter in the world, after Columbia, Vietnam, and Brazil. A coffee land expansion have been done to increase the productivity of coffee beans, however it is not so effective. One of the factors that affect the productivity is a crops planting pattern. A good crops planting pattern will make a good air circulation and it will finally affect to the productivity of coffee beans. We will use a finite volume method to analyze the air flow of coffee plantation based on the land slope level, crops planting pattern of the triangular grid graphs. The simulation process is carried out by using MATLAB and FLUENT softwares. The result shows that the crops planting pattern of triangular grid graphs gives a better air circulation process in the coffee bean plantation. Keywords: Diamond Laddar Graph, Finite Volume Method, Air Flow, Coffee Plants, Protector Plants Factor.

Analisis Sirkulasi Udara pada Tanaman Kopi Berdasarkan Faktor Tanaman Pelindung dan Pola Tanam Tumbuhan Graf Tangga permata dengan Menggunakan Metode Volume Hingga Analysis of Air Circulation on Coffee Plantation Based on the Factor of Protector Plants and the Cropping Pattern of the Diamond Ladder Graphs by Using Finite Volume Method Peneliti : Dafik 1, Arif Fatahillah 2, Susanto 3 Mahasiswa Terlibat : Ahmad Syaiful Rizal 4 dan Didin Trisnani 5 Sumber Dana : BOPTN PENELITIAN UNGGULAN 1 2 3 4 5 ABSTRAK Tanaman Kopi adalah salah satu komoditi ekspor utama Indonesia. Berdasarkan data dari tahun 2013, Indonesia menempati peringkat empat besar sebagai pengekspor biji kopi di dunia setelah Columbia, Vietnam, dan Brasil. Perluasan lahan tanaman kopi telah dilakukan untuk meningkatkan produktifitas biji kopi, namun masih belum efektif. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktifitas biji kopi adalah pola tanam. Pola tanam yang baik akan mengakibatkan sirkulasi udara yang baik dan akhirnya mempengaruhi produktifitas biji kopi. Kami akan menggunakan metode volume hingga untuk menganalisis aliran udara dari penanaman kopi berdasarkan tingkat kemiringan tanah dan pola tanam graf tangga segitiga. Proses simulasi dilakukan menggunakan software MATLAB dan FLUENT. Hasil analisis menunjukan bahwa pola tanam graf tangga segitiga mengakibatkan proses sirkulasi udara yang lebih baik pada penanaman kopi. Coffee bean is one of the Indonesia major export commodity. Based on the data from the 2013, Indonesia was ranked at fourth biggest coffee beans exporter in the world, after Columbia, Vietnam, and Brazil. A coffee land expansion have been done to increase the productivity of coffee beans, however it is not so effective. One of the factors that affect the productivity is a crops planting pattern. A good crops planting

pattern will make a good air circulation and it will finally affect to the productivity of coffee beans. We will use a finite volume method to analyze the air flow of coffee plantation based on the land slope level, crops planting pattern of the triangular grid graphs. The simulation process is carried out by using MATLAB and FLUENT softwares. The result shows that the crops planting pattern of triangular grid graphs gives a better air circulation process in the coffee bean plantation. Kata Kunci: Graf Tangga Segitiga, Metode Volume Hingga, Sirkulasi Udara, Tanaman Kopi, Faktor Tanaman Pelindung. Keywords: Diamond Laddar Graph, Finite Volume Method, Air Flow, Coffee Plants, Protector Plants Factor.

1 PENDAHULUAN Kopi merupakan salah satu minuman yang telah dikenal banyak orang. Kopi dikenal bukan hanya dikalangan masyarakat di Indonesia melainkan di dunia. Kopi memiliki aroma yang khas, cita rasa yang unik dan nikmat, serta memiliki berbagai manfaat yang dapat menyegarkan badan. Hal itulah yang membuat kopi berbeda dari minuman lainnya. Aroma yang khas dan cita rasa yang unik dan nikmat hanya dihasilkan dan ditentukan dari biji kopi yang memiliki kualitas dan pengolahan yang baik, sehingga para konsumen tertarik untuk menikmatinya sebagai minuman penyegar dan penghangat badan. Kopi menjadi sumber devisa negara dari subsektor perkebunan yaitu urutan kedua setelah karet berdasarkan Badan Pendidikan, Latihan dan Penyuluhan Pertanian[1]. Menurut data dari Ditjendbun tahun 2011 produksi kopi sangat mempunyai keterkaitan dengan luas areal pertanaman kopi. Luas areal perkebunan kopi rakyat pada tahun 2010 seluas 1.219.802 ha dengan produksi 655.399 ton dan tahun 2011 menjadi 1.254.921 ha dengan produksi 679.366 ton. Akan tetapi terjadi penurunan produksi tanaman kopi yang tidak sesuai dengan luas areal tanaman yang tersedia. Hal ini dapat diakibatkan oleh beberapa hal antara lain areal tanaman masih dipenuhi dengan tanaman kopi yang tua atau tanaman kopi yang tidak berkembang dengan baik, penyiapan lahan yang kurang maksimal, dan faktor lingkungan. Menurut Sri Najiyati & Danarti[3] faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kopi antara lain adalah ketinggian tempat, curah hujan, sinar matahari, angin/udara, dan tanah. Udara membantu proses penyerbukan tanaman kopi. Tanah sebagai tempat penanaman kopi harus diolah dan disiapkan dengan baik agar tanaman kopi tumbuh dengan optimal. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam pengolahan tanah untuk penanaman tanaman kopi adalah tingkat kemiringan tanah. Tingkat kemiringan tanah akan mempengaruhi pengolahan konservsi tanah, air, dan tingkat kesuburan lahan. Selain itu keadaan udara pada daerah dengan tingkat kemiringan yang berbeda juga akan beragam sehingga perlu dipertimbangkan tingkat kemringan tanah yang optimal untuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik bagi penyerbukan tanaman kopi.

2 Pada penelitian ini akan dibangun model matematika dua dimensi dalam bentuk persamaan diferensial dari sirkulasi udara pada tanaman kopi berdasarkan tingkat kemiringan tanah dan pola tanam graf tangga segitiga Persamaan yang dibangun pada model matematika dari sirkulasi udara pada tanaman kopi ini adalah persamaan momentum (1) dan persamaan energi (2). t 0 u u P u v (1) i j 0 T u u u K t i j (2) K dimana: adalah massa jenis fluida, Padalah tekanan udara, adalah viskositas udara, K adalah energi kinetik turbulen, adalah viskositas molekular kinetik, T adalah viskositas eddy kinetik, adalah laju tegangan fluida, u dan v adalah kecepatan rata-rata pada arah X axis and Y axis. Berdasarkan Ning Huang, dkk [4], hubungan antara tingkat kemiringan tanah terhadap kecepatan udara dapat diekspresikan dalam persamaan berikut : u u 2 t 2 t 0 cos sin tan (3) dimana: u t adalah kecepatan angin pada tanah yang miring, u t 0 adalah kecepatan angin sebelum sampai pada tanah yang miring, adalah sudut kemiringan tanah, dan adalah sudut gesek statis. Menurut C. McKenna Neuman, dkk [2] sudut gesek statis merupakan sudut antara angin dan tanah yang terbentuk setelah terjadi benturan antara angin yang datang dengan tanah pada tingkat kemiringan tertentu. Model matematika yang telah dibentuk akan disimulasikan dan dianalisis menggunakan software FLUENT dan MATLAB. METODE PENELITIAN Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan beberapa literatur atau sumber rujukan yang dapat dijadikan sumber informasi mengenai tanaman kopi, fluida,

3 aliran turbulen, kemiringan tanah, dan metode volume hingga. Setelah itu akan didesain model dari sirkulasi udara pada tanaman kopi berdasarkan tingkat kemiringan tanah dan pola tanam graf tangga segitiga. Langkah selanjutnya, peneliti akan mendeskritisasi model dengan menggunakan teknik QUICK (Quadratic Upwind Interpolation Confective Kinematics ) pada metode volume hingga. Simulasi dari sirkulasi udara akan dilakukan dengan menggunakan software MATLAB dan FLUENT untuk menganalisis hubungan antara tingkat kemiringan tanah dan sirkulasi udara pada tanaman kopi. Langkah terakhir, peneliti mengetes dan mengevaluasi simulasi program untuk mengetahui apakah pemrograman telah berjalan dengan baik atau tidak dalam mendapatkan sirkulasi udara dari tanaman kopi berdasarkan tingkat kemiringan tanah. HASIL PENELITIAN Simulasi dilakukan dengan membandingan tingkat kemiringan tanah dan sirkulasi udara pada tanaman kopi. Tingkat kemiringan tanah yang digunakan dalam simulasi adalah 15 o, 25 o, dan 35 o. Kecepatan awal dari sirkulasi udara adalah 0.5 m/s. Jumlah tanaman kopi pada pola tanam graf tangga segitiga pada arah X axis dan arah Y axis adalah 10. Dengan mensubtitusikan nilai dari tingkat kemiringan tanah, maka didapatkan Gambar 2. Gambar 1. Pola Tanam Graf Tangga Segitiga

4 (a) (b) Gambar 2. Hasil Simulasi Sirkulasi Udara Berdasarkan Tingkat Kemiringan Tanah dengan MATLAB Simulasi pada gambar 2 menggunakan metode iterasi gauss seidell. Pada gambar 2(a) terlihat bahwa grafik kecepatan sirkulasi udara dimulai pada kecepatan ±0.5 m/s. Nilai kecepatan tersebut,merupakan kecepatan aliran udara pada saat mengalami benturan dengan tanah. Terdapat tiga grafik kecepatan. Ketiga grafik

5 tersebut mewakili perubahan kecepatan udara pada tanah dengan kemiringan berturut-turut 15 0, 25 0, dan 35 0. Kecepatan aliran udara pada tanah dengan kemiringan 15 0 adalah 0.5 m/s. Semakin besar sudut kemiringan tanah yaitu berturut-turut 25 0 dan 35 0, kecepatan udara mengalami penurunan dari nilai kecepatan udara sebelum mengalami benturan dengan tanah yaitu 0.5 m/s. Berdasarkan gambar 2(a), setelah aliran udara mengalami benturan kecepatan aliran udara mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dimulai dari titik domain ke-2 sampai titik domain ke-8. Pada titik domain ke-8, aliran udara berada pada titik tertinggi tanah. Dari grafik tersebut dapat dilihat pula bahwa semakin besar sudut kemiringan tanah maka semakin besar pula kecepatan aliran udara pada permukaan tanah. Dari ketiga sudut yang disimulasikan, sudut 25 0 memberikan kecepatan aliran udara yang sedang dibanding sudtu 15 0 dan 35 0. Kecepatan udara yang optimal akan mangkibatkan penyerbukan yang optimal. Gambar 2(b) merupakan hasil simulasi sirkulasi udara dengan kecepatan awal 0.2 m/s, 0.35 m/s, dan 0.5 m/s. Terlihat jelas bahwa semakin tinggi kecepatan awal dari aliran udara maka peningkatan kecepatan pada permukaan tanah pada kemiringan 25 0 semakin rendah. Hal tersebut terjadi karena semakin besar nilai dari kecepatan awal aliran udara, maka benturan akan semakin keras sehingga posisi udara yang terpantul akan berbeda. Berdasarkan grafik, peningkatan kecepatan udara tertinggi terjadi saat nilai kecepatan awal adalah 0.2 m/s. Gambar 3. Hasil Simulasi Pola Tanam Graf Tangga Segitiga dengan FLUENT

6 Simulasi dengan software FLUENT menunjukan sirkulasi udara pada tanaman kopi berdasarkan kemiringan tanah. Simulasi dilakukan sebanyak dua kali dan mengahasilkan 3 gambar. Simulasi pertama dilakukan untuk mengetahui sirkulasi udara pada tanaman kopi dengan pola tanam graf tangga segitiga. Simulasi kedua dilakukan untuk mengetahui efek dari tingkat kemiringan tanah terhadap aliran udara pada tanaman kopi. Simulasi pertama menggunakan kecepatan awal 1 m/s. Hasil dari simulasi ditunjukan pada gambar 3. Dari hasil simulasi tersebut dapat dilihat bahwa sirkulasi udara di depan barisan tanaman kopi memiliki kecepatan 3 m/s - 5 m/s. Tetapi ketika melewati barisan pertama dan masuk di antara tanaman-tanaman kopi, kecepatan sirkulasi udara mengalami penurunan dan akhirnya stabil. Kecepatan sirkulasi udara memiliki interval kecepatan antara 0,6 m/s sampai 2 m/s. Hal ini menunjukan bahwa kecepatan udara di depan area perkebunan tanaman kopi lebih tinggi dibandingkan dengan sisi lainnya. Sehingga dibutuhkan tanaman pelindung untuk melindungi tanaman kopi dari udara yang kencang. Simulasi kedua dilakukan untuk mengetahui efek dari tingkat kemiringan tanah terhadap sirkulasi udara pada tanaman kopi. Kecepatan awal yang digunakan adalah 0.5 m/s. Hasil dari simulasi ditunjukan pada Gambar 4. Gambar 4(a) menunjukan bahwa kecepatan sirkulasi udara pada perkebunan kopi dengan sudut kemiringan tanah 15 0 adalah 0.49 m/s sampai 0.82 m/s. Kecepatan aliran udara tersebut merupakan kecepatan udara yang cukup baik bagi penyerbukan tanaman kopi. Namun area perkebunan yang memiliki sirkulasi udara dengan kecepatan lebih dari 0. 7 m/s lebih luas dibandingkan dengan area perkebunan dengan sudut kemiringan tanah 25 0. Hasil simulasi dengan sudut kemiringan tanah 25 0 ditunjukan pada Gambar 4(b). Gambar 4(b) menunjukan bahwa kecepatan sirkulasi udara pada perkebunan kopi dengan sudut kemiringan tanah 25 0 adalah 0.45 m/s sampai 1.1 m/s. Dengan kecepatan sirkulasi udara seperti ini maka penyerbukan akan terjadi lebih baik dan mengakibatkan produktivitas tanaman kopi menjadi lebih baik pula.

7 (a) (b) Gambar 4. Hasil Simulasi Sirkulasi Udara Berdasarkan Tingkat Kemiringan Tanah dengan FLUENT PENUTUP Tingkat kemiringan tanah mempengaruhi kecepatan dari sirkulasi udara pada tanaman kopi. Semakin besar sudut kemiringan tanah maka semakin rendah kecepatan udara pada permukaan tanah. Namun tanaman kopi memerlukan sirkulasi udara dengan kecepatan yang optimal untuk mendapatkan penyerbukan yang baik. Metode yang digunakan untuk menganalisis model sirkulasi udara dengan software MATLAB adalah metode Gauss Seidell. Pada penelitian ini, penggunaan tanaman pelindung tidak diperhatikan. Penelitian mengenai sirkulasi udara pada tanaman kopi akan lebih baik dan menantang apabila detail-detail seperti tanaman pelindung juga diteliti. Hal tersebut dapat dilakukan oleh peneliti lain.

8 Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis, diharapkan dapat membuat simulasi FLUENT yang lebih detail, agar mendapatkan hasil yang lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA [1] Badan Pendidikan, Latihan dan Penyuluhan Pertanian.1984. Kopi. Jakarta: Badan Pendidikan, Latihan dan Penyuluhan Pertanian. [2] C. McKenna Neuman, dkk. 1997. Relation Between Dune Morphology, Air Flow and Sediment Flux on Reversing Dunes, Silver Peak, Nevada.Sedimentology.International Association of Sedimentologists. [3] Najiyati, S. dan Danarti. 2001. Kopi, Budi Daya dan Penanganan Lepas Panen. Cetakan XI. Jakarta: Penebar Swadaya. [4] Ning Huang, dkk. 2007. The E ect of Slope and Slope Position on Local and Up-stream Fluid Threshold Friction Velocities. United State of America:John Wiley & Sons, Ltd. Kata Kunci: Graf Tangga Segitiga, Metode Volume Hingga, Sirkulasi Udara, Tanaman Kopi, Faktor Tanaman Pelindung. Keywords: Diamond Laddar Graph, Finite Volume Method, Air Flow, Coffee Plants, Protector Plants Factor.