Modul ke: 03 Primi Fakultas FTPD ARSITEKTUR VERNAKULAR INDONESIA Vernakular dalam Arsitektur Tradisional Artiningrum Program Studi Teknik Arsitektur
Tradisi berasal dari bahasa Latin: traditio, yang berarti "diteruskan". Tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah. (http://id.wikipedia.org/wiki/tradisi, diunduh pada 19 September 2013).
Tradisi atau kebiasaan, dalam pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan sejak lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. (http://id.wikipedia.org/wiki/tradisi, diunduh pada 19 September 2013).
Tradisi adalah sebuah praktek, kebiasaan, atau cerita yang dihafalkan dan diwariskan dari generasi ke generasi, awalnya tanpa memerlukan tulisan. Tradisi sering dianggap kuno; dianggap penting untuk dijaga. (Suharyanto, 2011).
Tradisi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan secara terus menerus atau sebuah kebudayaan atau sebuah hasil karya yang dianggap berhasil dan memiliki legitimasi dalam kurun waktu yang cukup panjang dan bahkan sangat panjang (lama) yang diikuti oleh generasi-generasi berikutnya secara turun temurun Suharyanto (2011)
Proses Penyampaian Tradisi pada masa Pra Aksara Kemampuan Berbahasa melahirkan Tradisi Lisan Cara penyampaian Generasi Penerus Ajaran moral Nilai dan norma Pengetahuan Adat istiadat Kebiasaan Yang diwariskan Melalui keluarga Kebiasaan dalam kel Nilai dan norma kel Ajaran moral Contoh Perilaku Dongeng Yang berperan dalam proses penyampaian (sumber: http://materi78.files.wordpress.com/2013/06/2- tradisi-sejarah-masa-pra-aksara-dan-aksara.pdf) Masyarakat Adat Istiadat Pengetahuan Kepercayaan Pertunjukan Hiburan
(sumber: http://materi78.files.wordpress.com/2013/06/2-tradisi-sejarah-masa-pra-aksara-dan-aksara.pdf; diunduh pada 16 September 2013). Folklore (Folklor) = Tradisi Lisan yaitu bagian dari suatu kebudayaan yang disebarkan dan diwariskan secara tradisional, baik secara lisan atau dibantu dengan gerak isyarat dan pembantu pengingat. Punya bentuk berpola dalam pembuka katanya : seperti sahibul hikayat.. kata empunya cerita Mempunyai manfaat dalam kehidupan kolektif, pelipur lara, alat pendidikan, protes sosial SIFAT FOLKLOR Pewarisan dan persebarannya secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Berkembang dalam bentuk yang berbeda-beda dengan bentuk dasar yang tetap bertahan Bersifat Pralogis, mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika umum Anonim, pembuatnya sudah tidak diketahui lagi Menjadi milik bersama dari satu masyarakat tertentu Bersifat lugu, cerminan dari manusia jujur
LISAN: Bahasa rakyat, logat, bahasa slank, bahasa tabu Peribahasa, sindiran Teka-teki Pantun, syair Mitos, legenda, dongeng Nyanyian rakyat (sumber: http://materi78.files.wordpress.com/2013/06 /2-tradisi-sejarah-masa-pra-aksara-danaksara.pdf; diunduh pada 16 September 2013). Jenis Folklor BUKAN LISAN Bangunan rumah tradisional Seni kerajinan Pakaian tradisional Obat-obatan rakyat Peralatan & senjata tradisional Makanan dan minuman tradisional SEBAGIAN LISAN Kepercayaan dan tahyul Permainan rakyat Theatre rakyat Tarian rakyat Adat kebiasaan Upacara tradisional Pesta rakyat
Pada masa Aksara Pengaruh dari Huruf Bahasa : India dan Arab : Pallawa : Sansekerta Media menulis: Prasasti batu, logam, lontar, kulit kayu, pohon, kain, dll http://id-pendidikan.blogspot.com/2012/11/prasasti.html http://id.wikipedia.org/wiki/lontar
Vernakular dan Tradisi. Ilustrasi konsep vernakular dan tradisi (sumber: Suharjanto, 2011)
Vernakular dan Tradisi Arsitektur mempunyai bahasa, (Christopher Alexander) maka bahasa vernakular erat sekali dengan aspek-aspek tradisi. Tradisi memberikan suatu jaminan untuk melanjutkan kesinambungan tatanan sebuah arsitektur melalui: system persepsi ruang yang tercipta, bahan dan jenis konstruksinya. Ruang, bentuk dan konstruksi dipahami sebagai suatu warisan yang akan mengalami perubahan secara perlahan melalui suatu kebiasaan. Sehingga arsitektur vernakular merupakan istilah atas langkah adaptif dan antisipatif manusia lokal untuk membuat perlindungan diri terhadap lingkungannya secara try and error. Bila cara tersebut bisa berlangsung berulang-ulang melalui pola estafet dari generasi ke generasi, vernakular akan menjadi tradisi. (Suharjanto, 2011).
Arsitektur Bergaya Vernakular
Arsitektur Tradisional
Kesimpulan Arsitektur Vernakular adalah arsitektur yang menggunakan sumber daya lokal untuk memenuhi kebutuhan lokal. Struktur bangunan menggunakan teknologi lokal, cocok secara ekologi, sesuai dengan iklim lokal, memiliki skala manusia atau rakyat biasa, bukan skala keagungan istana kerajaan atau skala keagamaan yang megah. Arsitektur vernakular adalah arsitektur rakyat, dibangun secara bergotong-royong oleh rakyat dan komunitasnya, dibangun berdasarkan falsafah kehidupan masyarakatnya. Sehingga nilai-nilai estetika yang muncul merupakan ekspresi dari makna-makna yang diembannya. Pengetahuan mengenai bangunan pada arsitektur vernakular hanyalah muncul dari sang perancang otodidak yang diperoleh dan disalurkan melalui tradisi lokal semata dan biasanya bedasarkan trial and error (intuisi) yang diturunkan darei generasi ke generasi. Kemudian apabila seluruh konsepsi dan hasil karya tersebut diakui secara aklamasi dan hasilnya sangat teruji dalam kurun waktu yang relative panjang dan sangat lama hingga mendarah daging, karya vernakular ini masuk dalam klasifikasi karya arsitektur tradisional. (disarikan dari: Suharijanto, 2011)
Terima Kasih Primi Artiningrum