TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN

dokumen-dokumen yang mirip
EKSTERNAL PUBLIC RELATIONS

PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

PELAYANAN JASA DAN PENINGKATAN CITRA INSTANSI PERUSAHAAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

PENGARUH KOMUNIKASI KELOMPOK TERHADAP SIKAP ANAK. Tina Margareth Hutabarat

DI KALANGAN MAHASISWA

Sebrina Mentari ABSTRAK

PENGARUH RUBRIK WISATA DAN MINAT BERWISATA

MEDIA INTERNAL PERUSAHAAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

PEMBERITAAN PANSUS CENTURY DAN SIKAPMAHASISWA. (Studi Korelasional Pengaruh Pemberitaan Pansus Century di Kompas Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

PENGARUH TAYANGAN TELEVISI TERHADAP SIKAP

Pengaruh Film Habibie Ainun Terhadap Sikap Mahasiswa ABSTRAK PENDAHULUAN

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.

TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DI TRANSTV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA. ( Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Jika Aku Menjadi di TransTV

JESSICA LARA

MOTIVASI KONSUMSI TERHADAP TAYANGAN MUSIK DAHSYAT DI RCTI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASINYA SKRIPSI. Disusun oleh : Raisha Fithrie Ramazhanna

SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA

ABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of

PENGARUH TAYANGAN STAND UP COMEDY TERHADAP WAWASAN MAHASISWA MENGENAI MASALAH SOSIAL

PEMANFAATAN ACCOUNT SEBAGAI SARANA INFORMASI (Studi Deskriptif Kuantitatif Pemanfaatan Account

PROGRAM TERMEHEK-MEHEK DI TRANS TV DAN KEPUASAN PEMIRSA

TAYANGAN MARIO TEGUH GOLDEN WAYS DI METRO TV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA

ABSTRAK PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Daniel Karo Sekali ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era perkembangan teknologi, media massa mempunyai peran

Nanda Agus Budiono/ Bonaventura Satya Bharata, SIP., M.Si

Disusun oleh: Dery Indra Siregar. Universitas Sumatera Utara

TAYANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DAN SIKAP SISWA MENGENAI PROGRAM GENERASI BERENCANA. (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Iklan Layanan Masyarakat

Program Acara You ve Got A Friend di Delta FM dan Pemenuhan Kebutuhan Pelepasan (Diversion)

Public Relations dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Internal Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

TALKSHOW SATU JAM LEBIH DEKAT DI TVONE DAN PENINGKATAN PENGETAHUAN MAHASISWA

PROGRAM INDONESIA MENCARI BAKAT 2 DAN MOTIVASI PENGEMBANGAN DIRI

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

PEMIMPIN DAN DISIPLIN KERJA

EFEKTIVITAS MEDIA DALAM GERAKAN DONOR DARAH

Dini Oktiari Kata Kunci: Persepsi, Pemberitaan kinerja Jokowi-Ahok dalam mengatasi banjir Jakarta, Teori Uses and Gratification

MOTIF MOTIF YANG MENDORONG AUDIENCE UNTUK MENONTON ACARA INI TALK SHOW DI NET TV

SKRIPSI. Disusun Oleh: Sona Adha Rizky

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PROGRAM DAHSYAT DI RCTI DAN GAYA HIDUP

PENGARUH SITUS TERHADAP TINGKAT PEMENUHAN INFORMASI MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI

KUESIONER. Persepsi Mahasiswa Terhadap Tayangan Stand Up Comedy. (Studi Deskriptif Persepsi Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya USU Terhadap Tayangan

SITUS PORTAL BERITA ONLINE DETIK.COM DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKAN INFORMASI SKRIPSI

KEPUASAN DALAM MENONTON ACARA TELEVISI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

PERSONAL SELLING DAN MINAT MEMBELI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, sikap

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

Muhammad Ghozali

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dan solusinya yang dikemas dengan nuansa humor yang segar. 1

PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PENDENGAR RADIO

Peranan Kegiatan Kehumasan Terhadap Pencitraan Positif anggota DPRDSU. M. Fattahilla Siregar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam

BAB IV PENUTUP. sikap masyarakat, dapat disimpulkan bahwa pemberitaan meletusnya Gunung Merapi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PENDENGAR RADIO SKRIPSI

STAND UP COMEDY INDONESIA DAN MINAT MENONTON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Keuntungan metode ini adalah kemampuannya memberikan bukti nyata mengenai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TAYANGAN BANG ONE SHOW DAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA. (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Tayangan Bang One Show di TVOne

PENGARUH RADIO TERHADAP SIKAP MAHASISWA YESSI OKTAVIANA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

HUBUNGAN MINAT BACA DAN KEPUASAN REMAJA TERHADAP RUBRIK THE YOUTH DI HARIAN RADAR MALANG. (Study pada pelajar SMA Laboratorium Malang) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun

HOBI COSTUME PLAY (COSPLAY) DAN KONSEP DIRI. (Studi Korelasional Hubungan Antara Hobi Cosplay dengan Konsep Diri Anggota Komunitas Cosplay Medan)

BAB IV KESIMPULAN. pada bab-bab sebelumnya khususnya mengenai pengaruh menonton program acara

BUDAYA ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN

PEMBAWA ACARA dan MINAT MENONTON (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Pembawa Acara Radio Show

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. memnuhi kebutuhannya. Pendekatan ini kemudian di kenal dengan sebutan uses

MEDAN FIRST TOASTMASTERS CLUB DAN KEMAMPUAN BERETORIKA

GAYA KOMUNIKASI PIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI EKSTENSION FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

MEDIA ONLINE dan KEBUTUHAN INFORMASI

Efektivitas Iklan Televisi Dan Minat Beli. Merni Rifma Desti Tanjung. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. hidup seluruh umat Islam yang ada di dunia. Dengan ajaran Agama Islam kuat

MODEL IKLAN DAN MINAT BELI

BAB 1 PENDAHULUAN. televisi telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan, baik

Transkripsi:

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap Pemenuhan Kebutuhan Hiburan di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara) Desy Hardiyanti Siregar 894124 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Tayangan Stand Up Comedy dan Pemenuhan Kebutuhan Hiburan, sebuah studi korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan di kalangan mahasiswa FISIP USU. Teori yang digunakan dan dianggap relevan dalam penelitian ini adalah Komunikasi dan Komunikasi Massa, Televisi sebagai media massa, Teori Uses and Gratification, Motif Penggunaan Media dan Teori Norma Budaya. Adapun metode yang digunakan yaitu metode korelasional, yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan, seberapa besar hubungan antara tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan di kalangan mahasiswa FISIP USU. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FISIP USU stambuk 21-211. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 1% dan tingkat kepercayaan 9% diperoleh sampel sebanyak 93 orang. Sementara teknik penarikan sampel digunakan Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data melalui dua cara, yaitu Penelitian Kepustakaan (Library research) dan Penelitian Lapangan (Field Research). Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel tunggal, analisis tabel silang dan uji hipotesis dengan rumus Koefisien Korelasi Tata Jenjang (Rank Order) oleh Spearman, dengan menggunakan aplikasi Statistical Product and System Solution (SPPS) 16. Dari hasil penelitian ini diperoleh r s sebesar,25 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang rendah tapi pasti antara tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan di kalangan mahasiswa FISIP USU. Untuk melihat kuat lemahnya korelasi digunakan skala Guilford. Kemudian untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh variabel X terhadap variabel Y digunakan Uji Determinan Korelasi. Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan di kalangan mahasiswa FISIP USU. Dengan menonton tayangan Stand Up Comedy para responden dapat sedikit mengurangi berbagai tekanan dari lingkungan, teman ataupun keluarganya. Kata kunci: Stand Up Comedy, Uses and Gratification 1

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Media massa dan manusia sangat erat hubungannya, dimana media massa seperti halnya pesan dan isyarat sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari komunikasi massa. Sekarang ini televisi telah menghadirkan berbagai bentuk acara di tengah-tengah masyarakat. Mulai dari tayangan sinetron, film, komedi situasi,talkshow, tayangan berita, reality show, parodi rakyat, iklan dan beragam tayangan impor dari luar negeri lainnya. Maraknya pemanfaatan alat media elektronik dalam masyarakat membuat televisi menjadi media yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat terlebih lagi informasi sudah menjadi kebutuhan manusia untuk mengetahui peristiwa- peristiwa yang terjadi di sekitarnya, serta memperluas cakrawala pengetahuan sekaligus dapat menghilangkan stres sosial. Mengingat keterbatasan setiap stasiun televisi untuk mencakup seluruh kebutuhan dari setiap lapisan masyarakat, maka Metro TV sebagai salah satu stasiun televisi di indonesia mengkhususkan sasaran khalayaknya pada golongan menengah ke atas, kaum akademis dan kalangan elit politik yang sejak tahun 2 mengudara di Indonesia, Metro TV lebih memfokuskan pada berita perkembangan politik dan ekonomi. Metro TV berusaha memadukan unsur hiburan dan pendidikan dalam satu tayangan. Saat ini terciptalah salah satu tayangan komedi yang mempunyai nilai humor tinggi yang di angkat oleh stasiun televisi Metro TV. Stand Up Comedy Show acara komedi tunggal yang ditayangkan oleh Metro TV. Acara ini mulai ditayangkan pada pertengahan September 211. Pada bulan November 211, acara ini pindah jam tayang menjadi hari Rabu, Kamis dan sabtu pukul 22.3 dari yang sebelumnya ditayangkan setiap hari hanya pada hari Kamis, pukul 22.3. acara tersebut juga ditayangkan oleh Kompas TV dengan format kompetisi yang diberi nama Stand Up Comedy Indonesia. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP) Merupakan fakultas yang mempunyai hubungan erat dengan dunia komunikasi dan dunia politik yang tidak menutup kemungkinan mahasiswa FISIP juga tertarik pada tayangan Stand Up Comedy dimana tayangan tersebut suatu hiburan yang mempunyai daya kreativitas tinggi yang dibawakan oleh pelawaknya atau yang biasa disebut komik. Tayangan tersebut diharapakan bisa menambah kontribusinya berupa ilmu pengetahuan serta memberikan nilai hiburan di dalamnya. Berdasarkan uraian uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti sejauh manakah pengaruh Tayangan Stand Up Comedy terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan Mahasiswa FISIP USU. Rumusan Masalah Sejauh manakah Tayangan Stand Up Comedy terhadap pemenuhan kebutuha hiburan terhadap Mahasiswa FISIP USU? URAIAN TEORITIS Komunikasi Istilah Komunikasi atau dalam bahasa inggris communication, berasal dari bahasa latin communis, yang berarti sama. Sama disini diartikan dengan sama makna. Jadi, komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan 2

(Effendy, 25: 9). Menurut Onong Uchjana Effendy (25), komunikasi adalah peristiwa penyampaian ide manusia. Dalam komunikasi terdapat komponenkomponen yaitu komunikator, komunikan, media, pesan dan efek. Komunikasi Massa Istilah komunikasi massa muncul pertama kali pada akhir tahun 193-an. Massa dalam arti komunikasi massa lebih menunjuk kepada penerima pesan yang berkaitan dengan media massa. Media massa dalam komunikasi massa ada beberapa bentuk antara lain media elektronik, media cetak, buku dan film. Oleh karena itu, komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses penggunaan sebuah media massa untuk mengirim pesan kepada audiens yang luas dengan tujuan memberi informasi, menghibur, atau membujuk (Vivian: 28: 45). Komunikasi Massa menurut bittner (Ardianto, 27:3) adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Dari defenisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Meskipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak banyak tetapi tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Komunikasi massa merupakan suatu proses yang sangat kompleks yang di dalamnya meliputi hubungan antara publik dan sarana saluran. Beberapa aspek di dalam komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi yang secara keseluruhan masuk kepada kelompok organisasi massa (Suwardi, 27:33).. Teori Uses and Gratification Herbert Blummer dan elihu katz adalah orang pertama yang memperkenalkan teori ini, teori uses and gratification milik Blumer dan katz ini mengatakan bahwa penggunaan media tersebut, dengan kata lain pengguna media itu adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling baik dalam usaha memenuhi kebutuhannnya. Artinya, teori uses and gratification ini diasumsikan kebutuhannya.artinya, dalam teori uses gratification ini di asumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya. Motif Penggunaan Media Motif berasal dari bahasa latin, movere yang artinya bergerak atau to move.motif berarti kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang mendorong untuk berbuat sesuatu atau merupakan driving force (Bianca dalam Walgito, 1997). Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif tertentu. Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia sesuatu (Ardianto, 24: 87). Motif merupakan suatu pengertian yang meliputi penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu. Dorongan disini adalah desakan alami untuk memuaskan kebutuhan kebutuhan hidup. 3

Teori Norma-norma Budaya Melvin DeFleur mengungkapkan bahwa dalam teori norma budaya,media massa melalui penyajiannya yang selektif dan penekanannya pada tema-tema tertentu menciptakan kesan-kesan pada khalayak dimana norma-norma budaya umum mengenai topik yang diberi bobot itu dibentuk dengan cara tertentu (Effendy,2 : 279). Dalam teori ini dijelaskan bahwa terkadang media massa menggalakkan bentuk-bentuk baru dari perilaku yang diterima oleh khalayak.dengan kata lain,dalam situasi-situasi tertentu media massa menciptakan norma-norma budaya baru. Variabel Penelitian Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep di atas, maka dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian sebagai berikut : Variabel Teoritis Variabel Bebas (X) Tayangan Stand Up Comedy di METRO TV Variabel Operasional a. Penampilan b. Penguasaan bahasa c. Memiliki kredibilitas d. Materi Acara e. Frekuensi Penayangan Variabel Terikat (Y) Pemenuhan Kebutuhan Hiburan Karakteristik responden a. Pelepasan emosi b. Pelepasan tekanan c. Alasan Penggunaan Media d. Perasaan Senang e. Keinginan untuk kembali menonton tayangan a. Jenis kelamin b. Stambuk c. Jurusan Departmen METODOLOGI PENELITIAN Deskripsi Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, Jl.Prof.A.Sofyan No.1, Kampus USU Medan. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi variabel yang lain (Rakhmat, 24 : 27). Dalam hal ini adalah tayangan Stand Up Comedy di metro TV terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan pada mahasiswa FISIP USU. Metode ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan berarti tidaknya hubungan itu. 4

Populasi dan Sampel. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas ISIP USU program S-1 stambuk 21-211. Berdasarkan data yang diperoleh dari BAA USU TA: 213/213, jumlah mahasiswa Fakultas ISIP USU program S-1 angkatan 21-211 yang masih aktif adalah 141 jiwa. Jadi, sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah berjumlah 93 orang. Selanjutnya setelah melihat jumlah populasi yang terdiri dari beberapa Departmen FISIP USU yakni Administrasi Negara, Antropologi, Ilmu Komunikasi, Ilmu Poitik,Kesehjehteraan Sosial dan Sosiologi. Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel adalah teknik penarikan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian adalah purposive sampling dan accidental sampling. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Tabel Tunggal Tabel Kemampuan menghibur para komik No Kemampuan menghibur F % para komik 1 Tidak memiliki 2 Kurang memiliki 22 23.7 3 Memiliki 63 67.7 4 Sangat memiliki 8 8.6 Total 93 1. Berdasarkan tabel di atas diketahui mengenai kemampuan menghibur para komik. Tidak ada responden (%) yang menjawab tidak memiliki, sebanyak 22 orang responden (23,7%) menjawab kurang memiliki, sebanyak 63 orang responden (67,7%) menjawab memiliki dan 8 orang responden (8,6%) menjawab sangat memiliki kemampuan dalam menghibur para penontonnya. Maka dari itu dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan para komik memiliki kemampuan dalam menghibur para penontonnya. Hal ini ditunjukkan dengan persentase sebesar 67,7% atau dijawab oleh sebanyak 63 orang responden. Para responden yang merupakan mahasiswa FISIP USU ini menilai bahwa para penampil memiliki kekhasan dalam setiap lelucon yang mereka bawakan guna menghibur para penontonnya. 5

Tabel 4.15 Kemampuan tayangan Stand Up Comedy melepaskan diri dari beban emosi No Kemampuan tayangan F % Stand Up Comedy melepaskan diri dari beban emosi 1 Tidak mampu 1 1.1 2 Kurang mampu 2 21.5 3 Mampu 7 75.3 4 Sangat mampu 2 2.2 Total 93 1. Berdasarkan tabel di atas diketahui mengenai kemampuan tayangan stand up comedy dalam melepaskan diri dari beban emosi para responden. Sebanyak 1 orang responden (1,1%) menjawab tidak mampu, sebanyak 2 orang responden (21,5%) menjawab kurang mampu, sebanyak 7 orang responden (75,3%) menjawab mampu dan sebanyak 2 orang responden (2,2%) menjawab sangat mampu melepaskan diri dari beban emosi seperti marah dan kesal dengan menonton tayangan stand up comedy. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa tayangan stand up comedy mampu melepaskan diri dari beban emosi seperti marah dan kesal. Hal ini ditunjukkan dengan persentase sebesar 75,3% atau dijawab oleh sebanyak 7 orang responden. Para responden yang merupakan mahasiswa FISIP USU ini merasa terhibur dengan menonton tayangan stand up comedy dan mampu melupakan segala permasalahan dirinya untuk sesaat. Analisis Tabel Silang Tabel 4.24 Hubungan antara kemampuan menghibur para komik dengan kemampuan tayangan Stand Up Comedy melepaskan diri dari beban emosi Kemampuan menghibur para komik Kemampuan tayangan Stand Up Comedy melepaskan diri dari beban emosi Tidak mampu Kurang mampu Mampu Sangat mampu Total 6

Tidak memiliki Kurang memiliki 1 12 9 22 Memiliki 8 53 2 63 Sangat memiliki 8 8 Total 1 2 7 2 93 Tabel di atas menjelaskan hubungan antara kemampuan menghibur para komik dengan kemampuan tayangan Stand Up Comedy melepaskan diri dari beban emosi. Dari 93 responden dalam penelitian ini memiliki sebaran data: 1 orang menyatakan tidak mampu, 2 orang menyatakan kurang mampu, 7 orang menyatakan mampu dan 2 orang menyatakan sangat mampu melepaskan diri dari beban emosi dengan menonton tayangan Stand Up Comedy. Sebaran data tentang kemampuan menghibur para komik, tidak ada yang menyatakan tidak memiliki, 22 orang menyatakan kurang memiliki, 63 orang menyatakan memiliki dan 8 orang menyatakan sangat memiliki kemampuan menghibur. Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan ada hubungan antara kemampuan menghibur para komik dengan kemampuan tayangan Stand up Comedy melepaskan diri dari beban emosi. Responden yang menjawab kemampuan para komik dalam menghibur pada akhirnya mampu melepaskan diri dari beban emosi para penontonnya. - Tidak memiliki = x 1% % 93 9 - Kurang memiliki = x 1% 9,67% 93 53 - Memiliki = x 1% 56,98% 93 18 - Sangat memiliki = x 1% 8,6% 93 Responden yang menjawab menjawab kemampuan para komik dalam menghibur pada akhirnya mampu melepaskan diri dari beban emosi para penontonnya. Responden ini persentasinya berjumlah % menjawab tidak memiliki, 9,67% menjawab kurang memiliki, 56,98% menjawab memiliki dan 8,6% menjawab sangat memiliki kemampuan menghibur sehingga para responden mampu melepaskan segala beban emosi yang ada pada diri mereka. Uji Hipotesis Dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan program SPSS 19 dihasilkan uji hipotesis sebagai berikut : 7

Hasil Ui Korelasi Spearman Spearman's rho Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV Pemenuhan Kebutuhan hiburan Correlation Coefficient Tayangan Stand Up Comedy di Metro TV Pemenuhan Kebutuhan hiburan 1..25 * Sig. (2-tailed)..16 N 93 93 Correlation Coefficient *. Correlation is significant at the.5 level (2-tailed). Pembahasan.25 * 1. Sig. (2-tailed).16. N 93 93 Berdasarkan hipotesis yang diajukan, diharapkan dapat menunjukkan apakah terdapat hubungan antara tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan pada mahasiswa FISIP USU. Pengujian hipotesis dimulai dengan membuat ranking dari nilai-nilai jawaban responden (mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara angkatan 21-211) pada kuesioner, yang telah diberi skor terlebih dahulu untuk setiap pertanyaan. Berdasarkan analisis SPSS, maka diperoleh koefisien korelasi r s sebesar,25. Berdasarkan pernyataan r s >, maka hipotesis diterima. Karena probabilitas lebih kecil dari,5 maka hal ini menunjukkan signifikansi, artinya hipotesis yang diterima dalam penelitian ini adalah Ha (hipotesis alternatif), yaitu terdapat hubungan antara tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan di kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Sekaligus juga menolak hipotesis yang menyatakan tidak terdapat hubungan antara tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan di kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penyajian dan analisis data yang telah dilakukan sesuai dengan langkah-langkah yang dituntut dan telah dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tayangan Stand Up Comedy ditayangkan di Metro TV setiap hari rabu, kamis dan sabtu pukul 22.3 23. WIB. Dalam acara tersebut menampilkan tiga orang comic (sebutan bagi orang yang ber stand up comedy) setiap minggunya. Acara Stand Up Comedy menampilkan suatu bentuk komedi dalam bentuk stand up (berdiri) yang menceritakan sebuah 8

cerita humor kepada audiensnya. Lelucon pendek yang disebut bit, dan satu liners, yang merupakan apa yang biasanya disebut monolog, rutin, dan bertindak. Beberapa stand up comedian menggunakan alat peraga, musik, dan yang lainnya untuk meningkatkan aksi mereka. 2. Beberapa aspek hiburan yang dibutuhkan para mahasiswa FISIP berupa hiburan akan musik, tayangan komedi ataupun drama televisi. Tayangan Stand Up Comedy menjadi salah satu pilihan hiburan yang isinya cukup berwawasan karena selalu mengangkat berbagai isu terbaru seputar permasalahan di Indonesia maupun dunia. 3. Terdapat hubungan antara tayangan Stand Up Comedy di Metro TV terhadap pemenuhan kebutuhan hiburan di kalangan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara berarti artinya semakin sering menonton tayangan Stand Up Comedy di Metro TV maka semakin tinggi tingkat pemenuhan kebutuhan hiburan pada mahasiswa FISIP USU ataupun sebaliknya, semakin jarang menonton tayangan Stand Up Comedy di Metro TV maka semakin rendah tingkat pemenuhan kebutuhan hiburan pada mahasiswa FISIP USU. Kebutuhan akan hiburan berupa usaha untuk melepaskan diri dari beban emosional seperti rasa marah dan kesal serta melepaskan tekanan seperti tekanan dari orang tua lingkungan ataupun teman-teman. Saran Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang telah peneliti peroleh selama melakukan penelitian, para responden mengajukan saran agar para komik tidak terlalu berlebihan dalam membuat lelucon yang isinya kritikan kepada pemerintahan, karena terkadang isu yang diangkat cenderung provokatif. DAFTAR REFERENSI Bungin, Burhan. 26. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Cangara, Havied. 24. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Effendy, Onong Uchjana. 2. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. Kriyantono. 26. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana. Nurudin. 24. Komunikasi Massa. Malang: Penerbit Cespur. Rakhmat, Jalaluddin, 24. Metode Penelitian Komunikasi: Dilengkapi Contoh Analisis Statistik, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 9

Singarimbun, Masri & Sofyan Effendy, 25, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta Walgito, Bimo. 1997. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Penerbit Andi, Yogyakarta. Sumber lain: Internet: www.metrotvnews.com, akses terakhir pada 12 November 212 1