PEMBELAJARAN DENGAN MODEL INKUIRI PADA MATERI KIMIA SEKOLAH MENENGAH ATAS

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL INKUIRI DENGAN TIPE INTEGRATED PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP ARTIKEL. Oleh. Etik Khoirun Nisa NIM

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

PENERAPAN METODE PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI IPA SMA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN MTsN 2 PONTIANAK

KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA SMA PADA PRAKTIKUM SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH: SELLY MARSELA LUDOVIKA SAYAK NIM F

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 02, Mei 2016, 1-5 ISSN:

Millathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...

KAJIAN KEBERLANJUTAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN REDOKS KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 5 BANJARMASIN TAHUN AJARAN 2016/2017

Ivana Margaretta Simanjuntak* Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Medan *

DESKRIPSI KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA SMA NEGERI 9 PONTIANAK MELALUI METODE PRAKTIKUM PADA MATERI KSP

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA

ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING

PENERAPAN PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PANCA BHAKTI PONTIANAK

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA MAN SUMENEP

Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume II No 1, Januari 2016

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

PENGARUH PEMBERIAN DIRECT CORRECTIVE FEEDBACK PADA PEKERJAAN RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 01 Tahun 2013, 20-25

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI LARUTAN ELEKTROLIT NON ELEKTROLIT DI SMA

MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN ANALISIS WACANA ISU DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MAJALAH SISWA PINTAR FISIKA (MSPF) PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP (Pokok Bahasan Gerak Pada Benda)

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS CTL PADA MATERI POKOK CAHAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 1 KURIPAN

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI INDIKATOR ASAM BASA ARTIKEL PENELITIAN OLEH :

Ernita Vika Aulia dan Ismono Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

MENGATASI HAMBATAN BELAJAR SISWA DALAM MENGGAMBAR GARIS DAN SUDUT DENGAN PENDEKATAN ANTISIPASI DIDAKTIS DI SMP

2015 PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA PEMBELAJARAN HIDROLISIS GARAM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan

ANALISIS MATERI AJAR IPA KIMIA SMP/MTs BERDASARKAN KURIKULUM 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

Wardah Fajar Hani, 2) Indrawati, 2) Subiki 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) saat ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PROFIL KECAKAPAN AKADEMIK SISWA MELALUI PRAKTIKUM BERBASIS GUIDED INQUIRY PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN

PENGARUH PEMBELAJARAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATERI ASAM BASA DI SMA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

PENERAPAN TEORI BRUNER BERBANTUAN KARTU SAPURA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI SMP

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

PENGARUH METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PEMISAHAN CAMPURAN DI SMP

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL

Influence of Cooperative Learning Type Snowball Throwing

ISSN : X Jurnal Riset dan Praktik Pendidikan Kimia Vol. 1 No. 1 Mei 2013

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA

PENCAPAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN GENERATIF

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING BERBANTUAN ANIMASI

UNESA Journal of Chemistry Education ISSN: Vol. 6, No. 1, pp January 2017

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

Unnes Physics Education Journal

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI SUHU DAN KALOR BERBASIS SCIENTIFIC METHOD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP SPEKTRUM CAHAYA PADA SISWA SMA KELAS XII. Yeri Suhartin

Abstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.

PENERAPAN KETRAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL THINK PAIR SHARE PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

PROFIL KEMAMPUAN BERINKUIRI SISWA SMA PADA TOPIK PENGARUH PERUBAHAN SUHU TERHADAP SISTEM KESETIMBANGAN KIMIA

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menunjukkan dan membuktikan desain

RESPONS SISWA TERHADAP SAJIAN SIMBOL, TABEL, GRAFIK DAN DIAGRAM DALAM MATERI LOGARITMA DI SMA

THE DEVELOPMENT OF THE STUDENT ACTIVITIES WORKSHEETS BASED ON CONSTRUCTIVISM ON THE SOLUBILITY AND CONSTANT SOLUBILITY PRODUCT

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATERI KELAINAN DAN PENYAKIT REPRODUKSI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI KELAS IV SD

Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PENGGUNAAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR

IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH PENERAPAN MODEL PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 RANAH PESISIR ABSTRACT

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Melalui Kombinasi Metode Diskusi Dan Latihan Berstruktur


JURNAL EKSAKTA VOLUME 2 NOMOR 1, 2016

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SUBMATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMP

PENERAPAN MODEL CONNECTED BERLATAR KOOPERATIF DENGAN TEMA BAHAN KIMIA DALAM MAKANAN

Febriani, RRP. Megahati S, Novi Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatra Barat

KEMAMPUAN SISWA MEMECAHKAN MASALAH DENGAN METODE MIND MAPPING DI KELAS BILINGUAL SMP NEGERI 1 PALEMBANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SAINS MENGGUNAKAN PA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH DENGAN PA KONVENSIONAL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PRAKTIKUM DENGAN PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP MATERI SISTEM KOLOID

2015 PENERAPAN LEVELS OF INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK SMP PADA TEMA LIMBAH DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA

Transkripsi:

PEMBELAJARAN DENGAN MODEL INKUIRI PADA MATERI KIMIA SEKOLAH MENENGAH ATAS Rachmat Sahputra Dosen Pendidikan Kimia FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak rahmat_ui@yahoo.com Abstract: Learning with the inquiry model inchemistry material in high school has not been practiced in the learning process to the fullest, and this study aims to determine the chemical understanding of high school students using inquiry learning model. The method use disdescriptive qualitative approach. The sampling technique was used purposive sampling with data collection tool used to measure students' understanding of chemistry is the achievement test and lab worksheets. Understanding the chemical being measured include chemical content, process chemistry, and chemical context. Achievement test used to measure the chemical content and context, while the lab worksheets are used to measure the chemical process. Based on the analysis of the data obtain edit can be concluded that the category of high school students' understanding of chemistry can bein creased through inquiry learning model with the percentage reached 82.1% of students in a class of chemical understand well enough, although still in the moderate category. Keywords: chemistry understanding, inquiry model. Abstrak: Pembelajaran dengan model inkuiri pada materi kimia di SMA belum dipraktikan dalam proses pembelajaran secara maksimal, dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman kimia siswa SMA menggunakan model pembelajaran inkuiri. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur pemahaman kimia siswa adalah tes hasil belajar dan LKS praktikum. Pemahaman kimia yang diukur meliputi konten kimia, proses kimia, dan konteks kimia. Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur konten dan konteks kimia, sedangkan LKS praktikum digunakan untuk mengukur proses kimia. Berdasarkan analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kategori pemahaman kimia siswa SMA dapat meningkat melalui model pembelajaran inkuiri dengan persentase mencapai sebesar 82,1% siswa dalam kelas cukup memahami kimia dengan baik, meskipun masih dalam kategori sedang. Kata kunci: pemahaman kimia, model inkuiri. Materi kimia memerlukan inovasi dalam menyampaikannya kepada peserta didik terutama dalam proses pembelajarannya. Guru perlu mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik memahami apa yang dipelajarinya serta mampu mendorong peserta didik untuk mengkonstruksi dan mengambil makna dari apa yang telah dipelajarinya. Sumarna (dalam Wasis, 2006:2) menyatakan bahwa kebanyakan peserta didik mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan pengetahuannya dengan kehidupan sehari-hari yang dikarenakan adanya kecenderungan pembelajaran di kelas yang tidak berusaha mengaitkan konten pelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Kebermaknaan dalam pembelajaran kimia bagi siswa dapat diperoleh jika siswa menarik kebermaknaan dan dapat memperoleh aplikasinya bagi kehidupan di masyarakat. Konten kimia diperoleh dengan merujuk kepada konsep-konsep kunci yang diperlukan untuk 193

Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 2, Nomor 2, Desember 2014, Hal. 193-197 memahami fenomena alam dan perubahan-perubahan yang terjadi akibat kegiatan manusia. Hasil penelitian sebelumnya diketahui bahwa rata-rata peserta didik Indonesia memiliki kemampuan kimia yang rendah dibandingkan dengan rata-rata Internasional yang mencapai skor 500 (Toharudin, Hendrawati, dan Rustaman, 2011: 16). Dengan capaian tersebut, rata-rata kemampuan kimia peserta didik Indonesia baru sampai pada kemampuan mengenali sejumlah fakta dasar, tetapi mereka belum mampu untuk mengkomunikasikan dan mengaitkan kemampuan itu dengan berbagai topik dan menerapkan konsep-konsep yang kompleks dan abstrak. Kecendreungan pembelajaran kimia saat ini bagi peserta didik dianggap sebagai produk dengan menghafalkan konsep, teori dan hukum. Hasil ini menyebabkan siswa sulit mendapatkan makna dari pembelajaran kimia yang diberikan. Hal ini mengakibatkan mereka mengalami kesulitan dalam membuat hubungan antara konsep materi pelajaran dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dalam menggunakan kimia untuk memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi. Pembelajaran kimia bertujuan untuk menguasai konsep-konsep kimia yang aplikatif dan bermakna bagi peserta didik yang salah satunya dapat dilakukan melalui kegiatan pembelajaran kimia berbasis inkuiri. Tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah mendorong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan (Suyanti, 2010: 42 43). Gulo (dalam Suyanti, 2010: 42) menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran inkuiri ini dapat meningkatkan pemahaman kimia siswa dan pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa melalui kegiatan praktikum untuk mengetahui konten kimia, proses kimia, dan konteks aplikasi kimia. Adapun langkahlangkah dalam pembelajaran inkuiri yaitu: orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan. Pada studi awal, diketahui bahwa kebanyakan guru memaparkan materi dalam mengajarkan kimia menggunakan metode ceramah dalam menggali pengetahuan dan pemahamannya terhadap konsep materi dan menyebabkan pembelajaran kimia menjadi kurang bermakna, karena siswa kurang dilatih untuk membuat hubungan antara konsep materi pelajaran dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat ditemukan disekitar mereka. Selain itu, siswa cenderung menghafal materi dan tidak dapat menjawab soal analisis yang berkaitan antara materi dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, siswa kurang dapat menganalisis soal dalam bentuk soal aplikasi yang berkaitan dengan materi, melainkan dengan cara menjawab melalui hafalan sesuai buku teks. Paparan di atas dapat memberi gambaran, bahwa perlu diketahui lebih lanjut bagaimana pembelajarankimia siswa dengan model inkuiri dilakukan yang bertujuan agar peserta didik memahami kimia lebih holistik tidak pada aspek konten saja melainkan aspek proses kimia dan konteks aplikasi kimia. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sampel dalam penelitian berjumlah 28 orang pada kelas II SLTA. Pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu suatu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dan guru. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran, observasi, dan komunikasi langsung. Teknik pengukuran dilakukan dengan memberikan skor pada tes yang dikerjakan oleh siswa dan LKS praktikum untuk setiap kelompok. Tes yang diberikan berupa tes tertulis yang berbentuk essay untuk mengukur pemahaman kimia siswa pada domain konten dan konteks kimia, sedangkan LKS praktikum untuk mengukur domain proses kimia. Jenis komunikasi langsung yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur 194

Rachmat Sahputra, Pembelajaran dengan Model Inkuiri pada Materi Kimia Sekolah Menengah Atas dengan menggunakan pedoman wawancara dan hasil wawancara lebih banyak tergantung dari pewawancara (SuharsimiArikunto, 2010: 270). Dilakukan validasi dan dilihat reliabilitasnya terhadap soal tes. Validitas yang diukur adalah validitas isi menggunakan perhitungan menurut Gregory yang menunjukkan bahwa instrumen penelitian telah valid dan layak untuk digunakan. Teknik pengolahan data untuk tes pemahamankimia siswa didasarkan pada data tes hasil belajar dan teknik observasi. Penentukan kategori pemahamankimia siswa dengan sesuai Tabel 1. Tabel 1. Kategori Pemahaman Kimia Siswa Ketentuan Kategori Nilai siswa > x + SD x - SD Nilai siswa x + SD Nilai siswa < x + SD (Arikunto dalam Marta: 2011) Tinggi Sedang Rendah Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap, yaitu: 1) tahap persiapan, 2) tahap pelaksanaan, 3) tahap akhir. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan, antara lain: (1) melakukan pra riset dengan melakukan wawancara kepada guru kimia; (2) Merumuskan masalah dari hasil pra riset; (3) Menyiapkaninstrumen penelitian; (4) Membuat perangkat pembelajaran; (5) Melakukan validasi instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran; (6) Melakukan uji coba instrumen penelitian dan menguji realibilitas tes. Pada tahap pelaksanaan dengan: (1) Memberikan perlakuan model pembelajaran inkuiri; (2) Memberikan tes. Pada Tahap akhir dengan melakukan analisis dan pengolahan data. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pemahaman Kimia Siswa Dengan Pembelajaran Inkuiri Domain yang diukur dari pemahaman kimia ini adalah konten kimia, proses kimia, dan konteks kimia. Untuk domain konten dan konteks kimia diukur berdasarkan hasil tes soal essay, sedangkan untuk proses kimia diukur berdasarkan hasil praktikum dari hasil LKS praktikum. Domain proses kimia ini diukur berdasarkan hasil LKS praktikum siswa. Sampel penelitian dibagi kelompok untuk melakukan praktikum dan diskusi kelompok. Berikut ini merupakan hasil dari tiap-tiap aspek proses kimia siswa untuk tiap kelompoknya dan diperoleh bahwa peserta didik dapat mencapai 82,1% dalam mengidentifikasikan materi kimia; sebesar 62,5% mampu menjelaskan fenomena materi kimia serta 96,4% dapat membuktikan materi kimia Pemberian test berbentuk essay kepada siswa untuk memahami pengelolaan pikiran dengan menuliskan jawaban, mengorganisasikan pikirannya dalam menuliskan pendapatnya untuk menjawab setiap pertanyaan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa 71,58 % siswa dapat memahami konten dan konteks kimia Hasil Kategori Pemahaman Kimia Siswa SMA Berdasarkan pengolahan data rekapitulasi jawaban siswa diperoleh standar deviasi yang diperoleh sebesar 15,8. Melalui pengolahan data proses kimia berbanding pemahaman siswa 4: 6 diperoleh kategori pemahaman kimia siswa sebesar 17,9 % tinggi dan 82,1 % berkategori sedang. Pembahasan Model pembelajaran inkuiri dapat membantu guru mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, sehingga dapat melatih kemampuan pemahaman kimia siswa dan pembelajaran menjadi lebih bermakna. Pembelajaran dengan model inkuiri merupakan pembelajaran aktif yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, mengambil suatu keputusan, dan guru hanya berperan sebagai fasilitator yang lebih efektif. Analisis Data Domain Proses Kimia Siswa Proses kimia merupakan bagian dari pemahaman kimia yang mengukur kemampuan siswa untuk menggunakan pengetahuannya dengan melatih siswa untuk mengidentifikasi fenomena dan mampu menjelaskan fenomena tersebut berdasarkan konsep materi yang diterima dengan menggunakan buktibukti ilmiah melalui suatu percobaan berdasarkan aplikasi yang terdapat dilingkungan sekitarnya.(1) Aspek mengidentifikasi pertanyaan kimia diperoleh 195

Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 2, Nomor 2, Desember 2014, Hal. 193-197 persentase yang diperoleh sebesar 82,1% yang merupakan ketepatan dalam menuliskan hasil pengamatan pada percobaan. Aspek ini melatih kemampuan siswa untuk dapat mengidentifikasi fakta berdasarkan hasil dari percobaan, sehingga siswa mengetahui hasil dari suatu reaksi kimia. Jawaban yang belum tepat dalam mengamati hasil percobaan disebabkan rendahnya ketelitian; (2) Aspek menjelaskan fenomena kimia diperoleh sebesar 62,50% yang merupakan ketepatan dalam menginterpretasikan jawaban berdasarkan pertanyaan. Aspek ini dimaksudkan untuk mengukur pemahaman konsep suatu materi, sehingga dapat menggunakan pengetahuan yang telah dimilikinya berdasarkan fenomena yang terjadi dalam kehidupan sekitarnya. Pada saat diskusi kelompok, tergambarkan bahwa siswa belum tepat menjelaskan keterkaitan konsep materi berdasarkan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari; (3) Aspek menggunakan bukti materi kimia diperoleh persentase yang diperoleh sebesar 96,43% yang merupakan ketepatan dalam menuliskan kesimpulan. Analisis data domain konten dan konteks kimia siswa Domain konten kimia merupakan pokok bahasan dari materi dan materi faktor-faktor yang mempengaruhinya, sedangkan konteks kimia merupakan aplikasi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Konten dan konteks kimia dapat tergambarkan berdasarkan rekapitulasi jawaban siswa. Jawaban siswatidak dapat menggambarkan dengan tepat satu kesimpulan bila disajikan dalam grafik. Akan tetapi sebanyak 96,43% siswa dapat memberikan keterkaitan materi kimia dengan kehidupan sehari-hari apabila soal tes dalam bentuk soal perhitungan. Apabila siswa diberikan soal aplikasi yang berkaitan langsung dalam kehidupan sehari-hari yang sering terjadi di sekitar mereka diperoleh capaian jawaban siswa sebesar 60,71% yang menggambarkan sebagian siswa telah memahami konten dan konteks kimia dari materi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa dengan model pembelajaran inkuiritelah melatih dan memberi kemampuan analisis siswa dalam mengaitkan konsep materi terhadap aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, tetapi rendahnya kemampuan siswa dalam kontenkimia ini dapat diatasi dengan memberikan banyak latihan soal. Soal dalam sajian menggunakan grafik sulit dipahami siswa karena pemahaman kontenkimia yang rendah, sehingga pembelajaran kimia oleh guru dengan cara memberikan soal aplikasi dalam kehidupan sehari-hari melalui pembelajaran inkuiri. Selain itu, dari interpretasi jawaban siswa diidentifikasi bahwa kesulitan siswa terletak dalam membuat sebuah kesimpulan, disebabkan guru dalam pembelajarannya kurang melatih soal dalam pemberian kesimpulan dari satu pernyataan, dan melalui pembelajaran inkuiri permasalahan ini dapat diatasi. Analisis kategori pemahamankimiasiswa Hasil analisis domain proses kimia, konten kimia, dan konteks kimia siswa menunjukkan bahwa kategori pemahaman mayoritas siswa berkategori sedang. tetapi menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran inkuiri dapat melatih dan meningkatkan kemampuan pemahaman kimia siswa, meskipun belum maksimal, dan masih terus menerus dilakukan pembelajaran menggunakan model inkuiri dalam proses belajar mengajar di sekolah. Untuk mencapai peningkatan pemahaman kimia yang maksimal diperlukan peningkatan kemampuan guru dalam mempersiapkan pembelajaran model inkuiri sehingga dapat menggali dan mengoptimalkan kemampuan pemahaman kimia siswa. SIMPULAN Berdasarkan analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa kategori pemahaman kimia siswa SMA dapat meningkat melalui model pembelajaran inkuiri dengan persentase mencapai sebesar 82,1% siswa dalam kelas cukup memahami kimia dengan baik, meskipun masih dalam kategori sedang. DAFTAR RUJUKAN Rakhmawan, A. 2012. Kegiatan Laboratorium Berbasis Inkuiri pada Submateri Pokok Sel Volta untuk Meningkatkan LiterasiKimia Siswa SMA. Tesis. Tidak Diterbitkan. 196

Rachmat Sahputra, Pembelajaran dengan Model Inkuiri pada Materi Kimia Sekolah Menengah Atas Bandung: Jurusan Pendidikan IPA Konsentrasi Kimia UPI. Marta, F. A. 2013. Analisis LiterasiKimia Siswa SMP dalam Pembelajaran IPA Terpadu pada Tema efek Rumah Kaca. Tesis. Tidak Diterbitkan. Andung: Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI. Suyanti, R. D. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Toharudin,U., Hendrawati, S. dan Rustaman, A. 2007. Membangun LiterasiKimia Peserta Didik. Bandung: Humaniora. Wasis. 2006. ContextualTeachingandLearning (CTL) dalam Pembelajaran Kimia. Cakrawala Pendidikan, Februari 2006, Th. XXV, No.1. Surabaya: FMIPA Universitas Negeri Surabaya. 197