BAB I PENDAHULUAN. mengatur yang disebut pemerintah (government). Konsep, ajaran, dan

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. 4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang bedasarkan kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan pegawai negeri sipil, oleh karena itu kedudukan dan peranan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan sejarah Indonesia, khusususnya pada Era Orde Baru terdapat berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia termasuk dalam negara hukum, sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan zaman telah membawa konsepsi negara hukum, berkembang pesat menjadi negara hukum modern. Hal ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Seperti yang tercantum di dalam

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Sejak tanggal 17 Agustus. pembangunan dalam mencapai tujuan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dan pengayoman pada masyarakat serta kemampuan professional dan

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Nipil merupakan unsur aparatur negara untuk

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 40 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini diuraikan dalam Penjelasan Umum Undang-undang Nomor 5 Tahun

BAB V PENUTUP. Pelaksanaan pengawasan diantaranya: b. Tindak lanjut hasil pengawasan sangat diperlukan dalam rangka

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atas kekuasaan belaka, maka segala kekuasaan negara harus

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. negara dengan memperbaiki kesejahteraan dan keprofesionalan serta

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum, seperti yang tercantum dalam Pasal I

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan Pegawai Negeri Sipil. Maka dari itu dikatakan bahwa

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN BIDAN SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. berkompetensi dan memiliki dedikasi tinggi pada Pancasila dan Undang. Negara. Pegawai Negeri merupakan tulang punggung Pemerintahan

I. PENDAHULUAN. dimaksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik, dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aparatur negara untuk menyelenggarakan pemerintah dan

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 11/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN KEHUTANAN

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Negara memiliki tujuannya masing-masing. Tujuan Negara Kesatuan Republik

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1999 tentang Pegawai Negeri Sipil (selanjutnya disebut Undang- Undang Nomor 43 tahun 1999), adalah suatu landasan hukum untuk

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. permasalahannya berupa pola pikir pemerintah dalam struktur pemerintahan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pengawasan Melekat terhadap Kedisiplinan PNS di Dinas

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guna mencapai tujuan pembangunan nasional maka dalam

BAB I PENDAHULUAN. kelompok masyarakat, baik di kota maupun di desa, baik yang masih primitif

BAB I PENDAHULUAN. berperan untuk mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik, guru

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia menganut paham. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 (UUD 1945)

DISIPLIN ASN DENGAN BERLAKUNYA PP NOMOR 11 TAHUN 2017

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 27/PUU-XIII/2015 Status Pegawai Honorer dengan Berlakunya Undang-Undang Aparatur Sipil Negara

URGENSI DIKELUARKANNYA PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PPPK.

PEMBERHENTIAN TIDAK HORMAT PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

9. Kementerian adalah Kementerian Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya disingkat Kementerian. BAB II TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP Pasal 2

BAB I PENDAHULUAN. memiliki posisi yang strategis dalam pembuatan kebijakan dan pelayanan publik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah suatu negara hukum yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri Sipil

BERITA NEGARA. KEMEN-LHK. ASN. Revolusi Mental. Kode Etik. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Disiplin adalah fungsi operatif ke enam dan manajemen sumber daya manusia yng

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SEKRETARIS DESA DAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 41 TAHUN 2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

2 pemerintah yang dalam hal ini yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS). 2 Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah bidang sumber daya manusia aparatur sebaga

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

Oleh: Retno Arifingtyas NIM. E BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 156 TAHUN 2015 TENTANG

PENJATUHAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PEDOMAN PENINGKATAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KEUANGAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat. disebutkan :

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Republik Indonesia. Bahkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal

BAHAN RAPAT KERJA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI RI, MENTERI DALAM NEGERI RI, DAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI DENGAN

M A N A J E M E N A S N

BUPATI PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PADANG LAWAS UTARA NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG

2016, No Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. (Hariandja, 2002). Menurut Sumarsono (2003), Sumber Daya Manusia atau human

2015, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.378, 2015 KEUANGAN. Tunjangan Kinerja. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pencabutan.

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

No kementeriannya diatur dalam undang-undang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pas

I. PENDAHULUAN. ketatanegaraan adalah terjadinya pergeseran paradigma dan sistem. dalam wujud Otonomi Daerah yang luas dan bertanggung jawab untuk

I. PENDAHULUAN. Pegawai negeri yang sempurna menurut Marsono adalah pegawai negeri yang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 85 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58/PERMEN-KP/2014 TENTANG

, No.1901 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, dibidang pemerintah telah terjadi perubahan yang mendasar. Salah satu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 47 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban negara untuk membantu dalam pencapaian tujuan nasional.

2 Pemerintah Nomor 1 Tahun 1994 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran N

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara dalam menjalankan kekuasaannya mempunyai alat untuk mengatur yang disebut pemerintah (government). Konsep, ajaran, dan tujuan negara adalah menyelenggarakan ketertiban hukum, dengan berdasarkan dan berpedoman pada hukum. Dalam negara hukum segala kekuasaan dari alat alat pemerintahannya didasarkan atas hukum. Peranan administrasi kepegawaian semakin penting dalam lingkup administrasi negara ketika pemerintah mencanangkan rencana pembangunan lima tahun pertama. Unsur sumber daya manusia merupakan faktor penentu dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan baik dalam tugas umum pemerintahan maupun pembangunan. Peraturan perundang-undangan yang berlaku mengatur sesuatu dalam masyarakat baik yang mengatur tentang tugas dan wewenang aparatur penyelenggara pemerintahan di seluruh jajaran instansi pemerintahan di Indonesia. Kelancaran penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan nasional terutama dari ketertiban aparatur pemerintahan yang pada pokoknya tergantung pada dedikasi pegawai negeri sipil dengan memiliki jiwa disiplin. Hal ini diperlukan karena pegawai negeri sipil sebagai penyelenggara tugas pemerintahan dan pembangunan. Tujuan pemerintah menurut Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 4 1

yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara Pasal 1 menyatakan bahwa, ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan. Melihat betapa pentingnya masalah kedisiplinan ini sehingga perlu diatur secara tersendiri seperti yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Namun pelaksanaan kedisiplinan itu tidak akan mungkin terlaksana dengan baik apabila tidak disokong oleh pengawasan yang baik pula. Pada dasarnya pengawasan ini adalah alat untuk membimbing dan mengontrol supaya dapat tercapai apa yang kita inginkan sehingga diaturlah di dalam Instruksi 2

Presiden RI Nomor 1 Tahun 1989 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Melekat. Pengawasan melekat adalah proses pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi yang dilakukan secara berdaya dan berhasil guna oleh pimpinan unit/organisasi kerja terhadap fungsi semua komponen untuk mewujudkan kerja di lingkungan masing-masing, agar secara terus menerus berfungsi secara maksimal dalam melaksanakan tugas pokok yang terarah pada pencapaian tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Pengawasan melekat adalah proses pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna oleh pimpinan unit/organisasi kerja terhadap sumber-sumber kerja untuk mengetahui kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangannya, agar dapat diperbaiki oleh pimpinan yang berwenang pada jenjang yang lebih tinggi, demi tercapainya tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. 1 Kewajiban dan larangan yang diperinci dalam peraturan disiplin pegawai negeri sipil masih banyak sekali pegawai negeri sipil belum mentaati kewajibannya secara baik dan masih banyak yang melanggar larangan-larangan yang dimaksud. Dengan adanya peraturan, ketaatan untuk melakukan kewajiban dapat ditingkatkan dan pelanggaran terhadap larangan dapat dikurangi karena adanya sanksi yaitu berupa Hukuman Disiplin, yang juga telah diperinci baik mengenai tingkat maupun jenisnya. Selain itu suatu hukuman disiplin dimaksudkan untuk 1 Hadari Nawawi, 1989, Pengawasan Melekat di Lingkungan Aparatur Pemerintah, Jakarta, Erlangga, PT Gelora Aksara Pratama, hlm. 8 3

memperbaiki dan mendidik pegawai negeri sipil yang melakukan suatu pelanggaran. 2 Untuk menghindari perbuatan sewenang-wenang pejabat yang berhak menghukum, maka diadakan ketentuan-ketentuan tentang tata cara pemeriksaan, pengawasan, penjatuhan, dan penyampaian keputusan hukuman disiplin tersebut. Sehubungan dengan pelaksanaan pengawasan melekat di tingkat Kabupaten Temanggung, perlu suatu instansi yang bertanggung jawab di Dinas Pendidikan yang tugasnya melakukan pengawasan umum dan manajemen terhadap penyelenggaraan kegiatan pemerintah Kabupaten Temanggung. Agar meminimalisir tindakan-tindakan yang bisa merugikan negara seperti halnya penyalahgunaan kekuasaan, oleh karena itu menurut penulis perlu dilakukan penelitian mengenai hal tersebut. Lingkungan aparatur pemerintah jelas bahwa tujuan yang hendak dicapai adalah tujuan pembangunan nasional yang secara umum terdapat didalam pembukaan UUD1945. Tujuan itu harus dijabarkan oleh setiap organisasiatauunit kerja di lingkungan aparatur pemerintah dari tingkat pusat sampai ke tingkat daerah. Dalam melaksanakan volume dan beban tugas itulah, diperlukan pengawasan melekat baik terhadap komponenkomponen yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan maupun pada sumber-sumber kerja yang dipergunakan. 3 Pengawasan melekat akan berfungsi dengan baik, jika sistem pengendalian manajemen yang disusun oleh pimpinan untuk mengarahkan 2 Bagus Sarnawa, 2007, Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Lab Hukum UMY, hlm. 66 3 Lucky Gumilang, Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan BAPPEDA Kulon Progo, FH UMY (2011), hlm. 2 4

segala daya dan usaha untuk tercapainya tujuan yang ditentukan dapat berfungsi. Pengawasan melekat sifatnya mencegah (preventif) penyimpangan, sehingga pengawasan melekat dianggap mempunyai kualitas tinggi jika mampu mencegah semua bentuk penyimpangan dalam pembangunan. 4 Berdasarkan uraian tersebut mendorong penulis untuk meneliti dengan judul PELAKSANAAN PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP KEDISIPLINAN PNS DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TEMANGGUNG. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pelaksanaan pengawasan melekat terhadap kedisiplinan PNS di Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung? 2. Apakah hambatan-hambatan yang ada dalam pelaksanaan pengawasan melekat terhadap kedisiplinan PNS di Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pengawasan melekat terhadap kedisiplinan PNS di Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung. 2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ada dalam pelaksanaan pengawasan melekat terhadap kedisiplinan PNS di Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung. 4 Murtir Jeddawi, 2008, Reformasi Birokrasi, Kelembagaan, Pembinaan PNS, Jakarta, Kreasi Total Media, hlm. 96 5

D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis Sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan ilmu, sebab hasilhasil penelitian tersebut merupakan bagian-bagian yang dianalisis, yang hasilnya akan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. 2. Praktis Menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam bidang pelaksanaan pengawasan melekat terhadap kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung. 6