BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Hasil Belajar Para ahli mengemukakan beberapa pengertian hasil belajar. Dimyati dan Mudjiono (1999),

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Kemampuan Siswa Menggunakan Huruf Kapital Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas IV SD Inpres 1 Sidole

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Melalui Tanya Jawab di Kelas IV SDN 3 Ogotua Kabupaten Tolitoli

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. ingin terus belajar. Hal tersebut didukung oleh pendapat Sardiman (2007 : 76)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk medefinisikan pengertian matematika belum ada kepastian yang

BAB II KAJIAN TEORI. baik dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. 1. kemampuan ini dunia akan tertutup dan terbatas hanya pada apa yang ada di

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting karena menjadi salah satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa berarti terampil menyimak (mendengarkan), terampil berbicara,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan kebutuhan manusia. Dengan belajar manusia dapat

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dalam bentuk lambang lambang grafis, yang perubahannya menjadi wicara bermakna dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pemahaman dan keterampilan atau sikap. dari aspek kognitif, psikomotorik, dan efektif. Guru yang kompeten akan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK (SAS) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA

BAB II KAJIAN TEORI. suatu maksud atau tujuan tertentu. Maka strategi identik dengan teknik, siasat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II HASIL BELAJAR SISWA DAN METODE PEMBELAJARAN RESITASI. 1. Pengertian Metode Pembelajaran Resitasi

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Penggunaan Media Gambar Di Kelas III SDN Santigi Pada Meteri Makhluk Hidup

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar Pengertian Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan siswa baik dalam bidang akademik, sosial maupun pribadi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Melalui Metode SAS Siswa Kelas 1 SDN Tondo Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Hasil Belajar. a. Pengertian Hasil Belajar

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Joyful Learning Journal

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa salah satu pembelajaran yang diterapkan di sekolah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Sri Sunarti. Sri Sunarti SD Negeri 1 Pakis

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. setelah proses berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. emosional atau bisa disebut sebagai proses berfikir dan merasakan.

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB II HASIL BELAJAR DAN METODE DRILL. terpenting dalam pembelajaran. Menurut Nana Sudjana 1, definisi dari. dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono, 2

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas pembelajaran yaitu terlaksana tidaknya suatu perencanaan

BAB II KAJIAN TEORI. fisik maupun sosialnya. Ini sesuai dengan yang dikatakan Slameto bahwa

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Permulaan Menggunakan Metode SAS Dengan Bantuan Kartu Kalimat di Kelas I SDN Tampanombo

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Pengertian Belajar Menurut Nasution (1982 : 2) belajar adalah perubahan tingkah laku akibat pengalaman

Penggunaan Metode Latihan Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Permulaan Siswa Kelas I SDN Sibaluton

II. TINJAUAN PUSTAKA

Rahmudin Hipi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA TEKNIS DENGAN MENGGUNAKAN KARTU HURUF PADA SISWA KELAS II SD

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Abstract. Keywords: Keterampilan Mengajar Guru, Fasilitas Belajar, Prestasi Belajar. p-issn : e-issn : JURNAL NIAGAWAN

BAB II LANDASAN TEORI. melalui interaksi dengan lingkungannya. Kingsley dalam Abu Ahmadi dam

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa hasil atau

BAB I PENDAHULUAN. situasi tertentu kemampuan bernalar diperlukan manusia untuk dapat mengembangkan

TINJAUAN PUSTAKA. Metakognisi merupakan suatu istilah yang dimunculkan oleh beberapa ahli

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proaktif (urun rembuk) dalam memecahkan masalah-masalah yang diberikan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) DALAM PENINGKATAN MEMBACA PERMULAAN DI KELAS I SEKOLAH DASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Matematika

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu

Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Siswa Kelas I MIS Sinoutu Melalui Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS)

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut UU tentang Sisdiknas No. 20 tahun 2003: terhadap manusia menuju ke arah yang lebih baik.

yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bermaksud membantu manusia untuk menumbuh kembangkan potensipotensi

BAB I PENDAHULUAN. manusia -manusia pembangunan yang ber-pancasila serta untuk membentuk

BAB II KAJIAN TEORETIS. mencapai sesuatu yang dicita - citakan.. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

Transkripsi:

5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar Para ahli mengemukakan beberapa pengertian hasil belajar. Dimyati dan Mudjiono (1999), menjelaskan hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Oemar Hamalik (2006) hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. http://indramunawar.blogspot.com Berdasarkan pengertian hasil belajar menurut para ahli penulis menyimpulkan hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah dilakukan berulang-ulang serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik. 2.1.1.1. Faktor faktor yang mempengaruhi hasil belajar 1. Faktor internal a. Faktor biologis (jasmaniah) Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir. Kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan otak, panca indera, anggota tubuh.kedua, kondisi kesehatan fisik. Kondisi fisik yang sehat dan segar sangat mempengaruhi keberhasilan belajar. Di dalam menjaga kesehatan fisik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain makan dan minum yang teratur, olahraga serta cukup tidur. 5

6 b. Faktor Psikologi Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantab dan stabil. Faktor psikologis inoi meliputi: 1) Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar seseorang memang berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar seseorang. 2) Kemauan, kemauan dapat dikatakan faktor utama penentu keberhasilan belajar seseorang. 3) Bakat, bakat ini bukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam suatu bidang, melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan dalam suatu bidang. 2. Faktor Eksternal a. Faktor lingkungan keluarga Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian orangtua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya. b. Faktor lingkungan sekolah Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentuka keberhasilan belajar siswa. Hal yang paling mempengaruhi keberhasilan belajar para siswa disekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten c. Faktor lingkungan masyarakat Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat yang dapat menunjang keberhasilan belajar. Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa karena keberadaanya dalam masyarakat. Lingkungan yang dapat menunjang keberhasilan belajar diantaranya adalah lembaga lembaga pendidikan nonformal seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes, pengajian remaja dan lain-lain 2.1.2. Membaca Menurut Sabarti Akhadiah dkk. (1993: 22) membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata, menghubungkan bunyi serta maknanya, serta menarik kesimpulan mengenai maksud

7 bacaan. Dalam Sabarti Akhadiah (1993: 22) memandang membaca sebagai suatu proses untuk memahami makna suatu tulisan. Menurut Mulyono Abdurahman (2003: 200) membaca merupakan aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan mental. Aktivitas fisik yang terkait dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman penglihatan. Aktivitas mental mencakup ingatan dan pemahaman. Orang dapat membaca dengan baik jika mampu melihat huruf-huruf dengan jelas, mampu menggerakkan mata secara lincah, mengingat simbul-simbul bahasa dengan tepat dan memiliki penalaran yang cukup untuk memahami bacaan. Henry Guntur Tarigan: Membaca adalah proses pemerolehan pesan yang disampaikan oleh seorang penulis melalui tulisan. http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2060355-pengertian-membacamenurut-para-ahli/. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas penulis menyimpulkan membaca adalah suatu aktivitas komplek baik fisik maupun mental yang bertujuan memahami isi bacaan sesuai dengan tahap perkembangan kognitif. 2.1.3. Menulis Henry Guntur Tarigan (1986: 15) menyatakan bahwa menulis dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai. Menurut Djago Tarigan dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009: 5) menulis berarti mengekpresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan. Lado dalam Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno (2009: 5) juga mengungkapkan pendapatnya mengenai menulis yaitu: meletakkan simbol grafis yang mewakili bahasa yang dimengerti orang lain. Menulis dapat dianggap sebagai suatu proses maupun suatu hasil. Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Menurut Heaton dalam St. Y. Slamet (2008: 141) menulis merupakan keterampilan yang sukar dan kompleks. Menurut Gebhardt dan Dawn Rodrigues (1989: 1) writing is one of the most important things you do in college. Menulis merupakan salah satu hal paling penting yang kamu lakukan di sekolah. Kemampuan menulis yang baik memegang peranan yang penting dalam kesuksesan, baik itu menulis laporan, proposal atau tugas di sekolah. http://duniabaca.com/pengertian-menulis-menurut-para-ahli.html.

8 Berdasarkan beberapa pendapat para ahli penulis menyimpulkan menulis adalah kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai. 2.1.4. Kartu Huruf. Kartu huruf merupakan abjad-abjad yang dituliskan pada potongan-potongan suatu media, baik karton, kertas maupun papan tulis (tripleks). Potongan-potongan huruf tersebut dapat dipindah-pindahkan sesuai keinginan pembuat suku kata, katamaupun kalimat. Penggunaan kartu huruf ini sangat menarik perhatian siswa dan sangat mudah digunakan dalam pengajaran membaca permulaan. Selain itu kartu huruf juga melatih kreatif siswa dalam menyusun kata-kata sesuai dengan keinginannya. Cara menggunakan kartu huruf dalam pengajaran membaca permulaan Hainstock (1999: 205) menjelaskan bahwa kartu-kartu huruf yang telah dibuat dengan cara sebagai berikut. 1. Biarkan siswa mengenalkan dirinya sendiri dengan huruf-huruf dengan cara menemukan huruf-huruf sebagaimana yang diterima. 2. Pilihlah kata yang terdiri dari tiga huruf, ucapkan kata-kata itu kepada siswa dan biarkan dia mencari haruf-huruf yang ia dengar. 3. Teruskan membuat kata-kata dengan cara ini hingga siswa mampu bekerja sendiri, dengan kata-kata pilihannya sendiri. 4. Kata-kata itu bisa dibaca dan ditulis setelah mereka susun 2.1.5. Metode SAS ( Struktural Analitik Sintetik ) Metode SAS ( Struktural Analitik Sintetik ) Adalah suatu metode yang memulai pengajaran dengan menampilkan struktur kalimat secara utuh dahulu, lalu kalimat itu dianalisis dan dikembalikan pada bentuk semula. Beberapa kebaikan dari metode SAS ini adalah : a. Metode ini sejalan dengan prinsip linguistik (ilmu bahasa) yang memandang satuan bahasa terkecil yang bermakna dalam komunikasi adalah kalimat. b. Metode ini memperhitungkan pengalaman berbahasa anak. c. Metode ini sesuai dengan prinsip inkuiri (menemukan sendiri), yaitu anak mengenal dan memahami sesuatu berdasarkan hasil temuannya sendiri.

9 Langkah-langkah pengajaran dari metode SAS adalah : a. Guru bercerita atau bertanya jawab dengan siswa (disertai gambar) b. Membaca beberapa gambar c. Membaca beberapa kalimat d. Membaca beberapa kalimat dengan gambar e. Menganalisis sebuah kalimat menjadi kata f. Menguraikan kata menjadi suku kata g. Menguraikan suku kata menjadi huruf h. Menggabungkan huruf menjadi suku kata i. Menggabungkan suku kata menjadi kata j. Menggabungkan suku kata menjadi kalimat Menuryut (Supriyadi, 1996: 334-335) pengertian metode SAS adalah suatu pendekatan cerita di sertai dengan gambar yang didalamnya terkandung unsur analitik sintetik. Metode SAS menurut (Djuzak,1996:8) adalah suatu pembelajaran menulis permulaan yang didasarkan atas pendekatan cerita yakni cara memulai mengajar menulis dengan menampil cerita yang diambil dari dialog siswa dan guru atau siswa dengan siswa. Teknik pelaksanaan pembelajaran metode SAS yakni keterampilan menulis kartu huruf, kartu suku kata, kartu kata dan kartu kalimat, sementara sebagian siswa mencari huruf, suku kata dan kata, guru dan sebagian siswa menempel kata-kata yang tersusun sehingga menjadi kalimat yang berarti (Subana). Proses operasional metode SAS mempunyai langkah-lagkah dengan urutan sebagai berikut: Berdasarkan pengertian para ahli diatas penulis menyimpulkan metode SAS adalah suatu metode pengajaran yang menampilkan struktur, bentuk atau susunan dari kalimat, frase atau kata terlebih dahulu kemudian dianalisis menjadi suku kata, huruf kemudian disintesis kembali menjadi struktur seperti semula. 2.2. Penelitian yang Relevan Penelitian tentang kartu huruf dalam metode SAS dapat meningkatkan hasil belajar siswa agar mencapai ketuntasan telah diteliti dan dilakukan oleh berbagai pihak, satu diantaranya yaitu : Dengan judul Meningkatkan Pembelajaran Membaca Menulis Permulaan dengan Model Kartu Huruf dalam metode SAS di Kelas I SD N Sruwi Kecamatan Winongan

10 Kabupaten Pasuruan " telah berhasil melakukan penelitian bahwa kartu huruf dalam metode SAS dapat meningkatkan hasil dan ketuntasan belajar siswa. Hal ini dapat peneliti ketahui dari pembahasan datanya yaitu sebagai berikut : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran membaca menulis permulaan dengan model kartu huruf dapat mempermudah pemahaman siswa akan huruf-huruf sehingga mempermudah untuk merangkai suku kata, kata, dan kalimat" Penelitian dilakukan pada 32 siswa hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata pada siklus I sebesar 71,8 %. Pada siklus II menunjukkan peningkatan prosentase dari 87,5 % Sedangkan dari hasil observasi pada siklus I dan siklus II dari segi keaktivan, semua siswa sudah terlibat dalam kegiatan tanya jawab dan dapat menyelesaikan tugas dengan benar dan tepat waktu. Dengan kata lain keaktivan dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.http://library.um.ac.id/free-contents/index.php/pub/detail/peningkatan kemampuan-menulis-permulaan-melalui-metode-struktural-analitik-sintetik-sas-pada- siswa-kelas-i-sdn-sruwi-kecamatan-winongan-kabupaten-pasuruan-nurul-hasanah- 45509.html

11 2.3. Kerangka berpikir Kondisi Awal Guru: Guru menggunakan metode ceramah Siswa kurang aktif dalam pembelajaran sehingga kemampuan membaca dan menulis rendah. Tindakan Menggunakan Metode SAS Siklus I Siklus II Kondisi Akhir Hasil Akhir: Kemampuan membaca dan menulis siswa meningkat. 2.4. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan. Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah diduga dengan menggunakan media kartu huruf dalam metode SAS dapat meningkatkan hasil belajar membaca dan menulis pada siswa kelas I SD Negeri 1 Kedungrejo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan?.