kekentalan terhadap perubahan temperatur disebut dengan indeks viskositas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. karakteristik ini penting pada proses industri untuk menentukan standar

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KEKENTALAN OLI SAE MENGGUNAKAN METODE FALLING BALL VISCOMETER (FBV) SMALL TUBE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. masih awam akan mesin sepeda motor, sehingga apabila mengalami masalah atau

I. PENDAHULUAN. Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan di atas

ANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-30 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan otomatis. Maka dari itu minyak pelumas yang di gunakan pun berbeda.

APLIKASI SERAT OPTIK SEBAGAI SENSOR KEKENTALAN OLI MESRAN SAE 20W-50 BERBASIS PERUBAHAN TEMPERATUR

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP VISKOSITAS MINYAK PELUMAS. Daniel Parenden Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Musamus

ANALISA PENGARUH VISKOSITAS LUBRICANT PADA BEARING TERHADAP JUMLAH PUTARAN DAN DAYA YANG DITRANSMISIKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem perawatan elemen mesin telah dikenal luas teknik

JENIS-JENIS VISKOMETER (Viskometer Hoppler & Viskometer Cone and Plate) MAKALAH. Tugas Mata Kuliah TA Fisika Tahun Ajaran 2014/2015

VISKOSITAS CAIRAN. Nurul Mu nisah Awaliyah, Putri Dewi M.F, Ipa Ida Rosita. Pendidikan Kimia. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang lain.. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada sekarang ini baik di perkantoran, gedung-gedung bertingkat dan tempattempat

MEDIA PEMBELAJARAN ALAT UJI KEKENTALAN MINYAK PELUMAS BOLA BAJA JATUH BEBAS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN. oleh perangkat elektronika. Pengotomatisan proses dalam industri, merupakan

MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian penelitian terdahulu berhubungan dengan pelumas M. Syafwansyah Effendi dan Rabiatul Adawiyah (2014).

Kecepatan putaran poros / journal BAB I PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

I. PENDAHULUAN. Pelaksanaan proses pembelajaran tentu diperlukan media sebagai alat untuk

I. PENDAHULUAN. Menurut sistem penyalaannya motor bakar terdiri dari dua jenis yaitu spark

BAB III METODELOGI PENGUJIAN

SIMULASI PENGUKURAN NILAI VISKOSITAS OLI MESRAN SAE DENGAN PENAMPIL LCD

Sistem Identifikasi Kualitas Bahan Bakar Minyak Menggunakan Deret Light Emitting Diode

VISKOSITAS CAIRAN. Selasa, 13 Mei Raisa Soraya* ( ), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah. Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil pengujian Pengaruh Perubahan Temperatur terhadap Viskositas Oli

PERBAIKAN KUALITAS MINYAK PELUMAS DENGAN ADDITIVE

PERANCANGAN VISKOSIMETER DIGITAL UNTUK MENGUKUR VISKOSITAS MINYAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT8535 DENGAN TAMPILAN PC

PEMBUATAN SISTEM PENGUKURAN VISKOSITAS FLUIDA SECARA DIGITAL MENGGUNAKAN SENSOR EFEK HALL UGN3503 BERBASIS ARDUINO UNO328

Pembuatan Prototipe Viskometer Bola Jatuh Menggunakan Sensor Magnet dan Bola Magnet

ANALISIS KARAKTERISTIK PENGARUH SUHU DAN KONTAMINAN TERHADAP VISKOSITAS OLI MENGGUNAKAN ROTARY VISCOMETER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Rancang Bangun Viskosimeter Fluida Metode Bola Jatuh Bebas Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16

BAB I PENDAHULUAN. berbagai peralatan yang diciptakan dan dapat dioperasikan serta digunakan secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Pengaruh modifikasi diameter venturi dan pemasangan turbo cyclone terhadap daya mesin pada sepeda motor FIZR 2003

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

PERANCANGAN DAN PENERAPAN SENSOR KUMPARAN UNTUK PERCOBAAN VISKOSITAS DENGAN METODE BOLA JATUH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat pendeteksi Golongan Darah Manusia. c. Display : LCD karakter 16x2.

BAB I 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang dimiliki oleh suatu negara menandakan majunya

PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ADITIF PADA OLI SCOOTER MATIC TERHADAP PERUBAHAN TEMPERATUR DALAM PEMANASAN MESIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS) sangat diperlukan untuk mengefektifkan kegiatan. pembelajaran. Media yang efektif hendaknya mampu meningkatkan

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II VISKOSITAS Sabtu, 05 April 2014

bergerak di dalam zat cair tersebut. Viskositas dalam zat cair, yang

BAB III METODE PENELITIAN

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran dan pengatur tekanan kendaraan dengan judul Perancangan Alat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. membuka peluang bagi pihak lain diluar Pertamina untuk mendistribusikan

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014 hingga Maret 2015.

PENGEMBANGAN DAN APLIKASI VISKOMETER (JENIS BOLA JATUH)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu singkat perkembangan teknologi melaju dengan sangat pesat.

Analisis Penurunan Kualitas Minyak Pelumas Pada Kendaraan Bermotor Berdasarkan Nilai Viskositas, Warna dan Banyaknya Bahan Pengotor

I. PENDAHULUAN. Di jaman seperti sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari piranti

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam bab ini dijelaskan beberapa hal dasar yang meliputi latar belakang,

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II. VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 08 April 2014

BAB I PENDAHULUAN. Alat ukur adalah suatu alat yang dapat digunakan oleh manusia untuk

Nama : Yudhis Thiro Kabul Yunior NRP : Pembimbing I : Ir. Harris Pirngadi, M.T. Pembimbing II : Ir. Tasripan, M.T.

BAB I PENDAHULUAN. atau tempat-tempat lain yang memungkinkan terjadinya transaksi jual beli. Namun dengan

Jurnal Einstein 4 (3) (2016): 1-7. Jurnal Einstein. Available online

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk. Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dulu, dapat disajikan hangat atau dingin yang dipercaya memiliki sugesti untuk membangkitkan

BAB I PENDAHULUAN. Kompresor adalah alat pemampat atau pengkompresi udara, dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. produksi adalah robot. Robot merupakan salah satu alat bantu yang dalam kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA PERBANDINGAN OLI BERBAHAN DASAR PETROLEUM DENGAN OLI BERBAHAN DASAR NABATI DALAM MENGURANGI TINGKAT KEAUSAN

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam skala besar, proses pemindahan air tidak mungkin dilakukan secara

PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II PERCOBAAN II PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN VISKOMETER OSTWALD

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

STUDI SISTEM PENGADUK BERBASIS MAGNET DAN PEMANAS FLUIDA DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN

Identifikasi Fisis Viskositas Oli Mesin Kendaraan Bermotor terhadap Fungsi Suhu dengan Menggunakan Laser Helium Neon

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROTOTYPE ALAT PENGINGAT PENGGANTIAN OLI PADA SEPEDA MOTOR MEMANFAATKAN SMS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA-328

Gesekan. Hoga Saragih. hogasaragih.wordpress.com

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR TERHADAP ANGKA VISKOSITAS OLI SEPEDA MOTOR MATIC SKRIPSI

Analisis Kegagalan isolasi Minyak Trafo jenis energol baru dan lama dengan minyak pelumas

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN PENGUKUR INTENSITAS CAHAYA DENGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENELITIAN PEMBINAAN BAGI TENAGA FUNGSIONAL NON DOSEN

BAB I PENDAHULUAN. ditinjau sebagai industri yang memiliki prospek yang tinggi. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal abad 21, banyak negara yang sudah menyadari pentingnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Viskositas (kekentalan) merupakan karakteristik dari sebuah minyak pelumas (oli). Karakteristik ini penting pada proses industri untuk menentukan standar kualitas kerja produk. Kekentalan menunjukkan besar hambatan yang disebabkan oleh gesekan antar molekul-molekul penyusun. Kekentalan pada oli dipengaruhi oleh perubahan temperatur. Perubahan temperatur pada oli disebabkan oleh energi panas yang dihasilkan selama proses pembakaran dan gesekan dalam mesin, sehingga berdampak terhadap kekentalan oli. Pada temperatur tinggi, kekentalan oli akan menurun karena molekul penyusun bergerak lebih cepat sehingga oli menjadi lebih encer. Pada temperatur rendah, kekentalan oli akan meningkat sehingga menyebabkan mesin sulit berputar dan sukar hidup (Mortier,1997). Kendaraan bermotor membutuhkan oli untuk menjaga agar performa mesin tetap berada pada kondisi prima. Efisiensi dan efektifitas kinerja mesin kendaraan bermotor dalam industri otomotif sangat dipengaruhi oleh kondisi minyak pelumas yang digunakan (Wijaya, 2009). Mengetahui tingkat kekentalan oli dapat membantu pengendara motor untuk memilih oli yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan bermotor. Kemampuan oli untuk mengatasi perubahan nilai kekentalan terhadap perubahan temperatur disebut dengan indeks viskositas (indeks kekentalan). Oli yang baik tidak peka terhadap perubahan temperatur mulai dari mesin dihidupkan hingga performa mesin meningkat (Hardiyatul dkk., 2010). 1

Memilih dan menggunakan oli yang baik dan benar untuk kendaraan bermotor merupakan langkah yang tepat untuk merawat mesin dan peralatan agar tidak cepat rusak dan mencegah pemborosan, baik dari segi biaya maupun tenaga mesin itu sendiri (Fuad, 2011). Karakteristik dan jenis oli yang digunakan harus diperhatikan untuk mendapatkan oli yang sempurna. Faktor kekentalan bahan dasar oli merupakan besaran yang harus disesuaikan dengan klasifikasi mesin. Jenis oli yang sesuai dapat digunakan menurut tipe, performa, maupun kebutuhan penggunaannya (Nugroho, 2012). Pengukuran kekentalan zat cair yang umum dan paling sederhana adalah dengan menggunakan konsep hukum Stokes. Pengukuran kekentalan zat cair dengan hukum Stokes disebut dengan Falling BallViscometer (FBV)menggunakan konsep perhitungan waktu yang dibutuhkan suatu bola dengan diameter tertentu dan melewati sampel zat cair yang akan diukur kekentalannya pada jarak tertentu. Eksperimen menentukan kekentalan zat cair dengan konsep FBV masih menggunakan cara manual, perhitungan waktu masih mengandalkan penglihatan manusia dan stopwatch, human error masih menjadi permasalahan pada keakuratan hasil eksperimen, penentuan waktu awal bola memasuki tabung sampel dan waktu akhir bola mencapai dasar tabung. Pengembangan cara pengukuran kekentalan zat cair dengan konsep FBV telah dilakukan oleh beberapa peneliti untuk mengurangi kesalahan dan kelemahannya. Warsito, dkk. (2011) mendesain dan menganalisis pengukuran kekentalan dengan metode bola jatuh berbasis sensor Optocoupler dan sistem akuisisinya pada komputer, alat ini sulit untuk diaplikasikan oleh masyarakat 2

karena menggunakan komputer. Penelitian yang telah dilakukan oleh Anggita (2013) mengaplikasikan serat optik sebagai sensor kekentalan oli Mesran SAE (Society Of Automotive Enggineers) 20W-50 berbasis perubahan temperatur, semakin tinggi temperatur maka semakin rendah nilai kekentalan oli. Zetri (2009) membuat sistem pengukuran penentuan nilai kekentalan zat cair menggunakan metode bola jatuh berbasis mikrokontroler AT89S52, kelemahan dari penelitian ini yaitu penghitungan waktu masih menggunakan cara manual dan hasil yang diperoleh dihitung secara manual serta belum ada tampilan. Penelitian yang dilakukan oleh Zetri dilanjutkan oleh Tissos (2014) membuat alat dengan sistem pengukuran kekentalan zat cair secara digital menggunakan sensor Efek Hall UGN3503 Berbasis ARDUINO UNO328, karena ukuran alat yang besar sehingga tidak praktis untuk digunakan. Penelitian yang dilakukan Wan Jong Kim dkk. (2016) dari Universitas Hansung di Korea Selatan membuat sebuah alat dalam bidang kesehatan yaitu untuk mengukur kekentalan darah, alat ini merupakan alat genggam yang mudah digunakan dan praktis, kelemahan dari penelitian ini hanya dapat digunakan untuk mengukur kekentalan darah dan tabung yang digunakan sulit untuk dibersihkan. Alat ukur kekentalan yang beredar dipasaran mahal dan digunakan untuk kebutuhan industri dan instansi terkait. Kebanyakan masyarakat memilih oli dengan sedikit pengetahuan dan tergantung kepada label kekentalan yang tertera pada kemasan oli. Berdasarkan penelitian dari permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian rancang bangun alat ukur kekentalan oli menggunakan 3

metode FBV dengan tabung berukuran kecil. Nilai yang diperoleh dapat menjadi informasi untuk memilih oli yang tepat dengan spesifikasi kendaraan. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan diadakannya penelitian ini adalah: 1. Merancang bangun alat ukur kekentalan oli dengan menggunakan FBV small tube. 2. Mengetahui hubungan antara perubahan temperatur dengan kekentalan oli. 3. Mengetahui ketepatan alat ukur kekentalan oli yang telah dibuat. 1.3 Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan : 1. Dapat mengatasi human error dalam pengukuran kekentalan pada pengukuran manual. 2. Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam pemilihan jenis oli yang sesuai dengan kebutuhan mesin. 3. Alat yang telah direalisasi dapat digunakan untuk mengukur nilai kekentalan oli dengan SAE yang berbeda. 1.4 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Agar masalah yang dibahas pada penelitian ini tidak terlalu luas maka masalah dibatasi pada hal hal berikut : 1. Pengukuran kekentalan oli dengan menggunakan FBV small tube dan LED infra merah sebagai pemancar cahaya yang diterima oleh Fotodioda. 4

2. Pengukuran dilakukan pada temperatur yang berbeda beda yaitu divariasikan antara temperatur ruang 30 o C sampai dengan 100 o C. 3. Zat cair yang akan diukur nilai kekentalannya adalah Oli AHM SPX2 SAE 10-30. 4. Akurasi alat yang telah dirancang ditentukan dengan menganalisis hasil pengukuran kemudian dibandingkan dengan nilai yang di dapatkan dari perhitungan manual. 5. Pengolah data dari sensor menggunakan ARDUINO NANO. 6. LCD yang digunakan adalah LCD karakter 4x20. 5