HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian ibu mulai dari masa kehamilan, persalinan dan nifas. Pada saat ini

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERCEPATAN INVOLUSI UTERI PADA IBU POSTPARTUM PERVAGINAM DI RUANG KEBIDANAN RSUD TOTO KABILA KAB.

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

EFEKTIVITAS ANTARA SENAM NIFAS VERSI A DAN SENAM NIFAS VERSI N TERHADAP KELANCARAN INVOLUSIO UTERI DI PUSKESMAS BINUANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MOBILISASI DINI DENGAN TINDAKAN MOBILISASI DINI PADA IBU NIFAS 1 HARI POST SECTIO CAESAREA

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PADA IBU POST SECTIO CAESARIA. Endang Rudjianti, Khomsiami Abdillah Akademi Kebidanan YAPPI Sragen

SURVEY PELAKSANAAN MOBILISASI DINI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DI RSUD PROF. DR. W.Z JOHANNES KUPANG

BAB I PENDAHULUAN. panggul atau ukuran lingkar panggul ibu tidak sesuai dengan ukuran lingkar

PERANAN MOBILISASI DINI TERHADAP PROSES INVOLUSI PADA IBU POST PARTUM (Studi di Polindes Rabiyan Puskesmas Bunten Barat Kabupaten Sampang)

Kata kunci: mobilisasi dini, penyembuhan luka operasi, sectio caesarea(sc)

PENGARUH STATIK KONTRAKSI TERHADAP KECEPATAN KEMBALINYA PERISTALTIK USUS PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA (SC)

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

SATUAN ACARA PENYULUHAN DETEKSI DINI PADA CA MAMAE

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP INVOLUSIO UTERI HARI KETIGA PADA IBU POSTPARTUM DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI BENIS JAYANTO NGENTAK, KUJON, CEPER, KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Kematian maternal merupakan prioritas utama dalam Millennium. Development Goals (MDG s). Kematian maternal menjadi indikator

Dinamika Kebidanan vol. 1 no.2 Agustus 2011 EFEKTIFITAS MENYUSUI PADA PROSES INVOLUSIO UTERI IBU POST PARTUM 0-10 HARI DI BPS KOTA SEMARANG

MOTIVASI IBU POSTPARTUM MELAKUKAN SENAM NIFAS SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

Uterine Involution Process in The Mothers Who Take and Do Not Take Postpartum Exercise in Independent Practice Midwife

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM YANG MELAKSANAKAN SENAM NIFAS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki angka kematian

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu (Saleha, 2009). Proses pemulihan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena

HUBUNGAN MOBILISASI DINI PADA IBU POST OPERASI SECTIO CAESAREA DENGAN PENGELUARAN LOCHEA RUBRA DI RSUD Dr. M. ASHARI KABUPATEN PEMALANG

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Maolinda et al.,persalinan Tindakan...

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin

PENGERTIAN MASA NIFAS

Jurnal Bidan Midwife Journal Volume 2, No. 1, Januari 2016 pissn eissn X

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

PERBEDAAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI BERDASARKAN JENIS PERSALINAN PADA IBU NIFAS FISIOLOGIS DAN POST SECTIO CAESAREA

HUBUNGAN PERSALINAN LAMA DENGAN KEJADIAN ATONIA UTERI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA 2009

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

PROFIL UMUR DAN PEKERJAAN IBU BERSALIN SECTIO CAESAREA YANG MEMPUNYAI RIWAYAT SECTIO CAESAREA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

HUBUNGAN PERSALINAN KALA II LAMA DENGAN ASFIKSIA BAYI BARU. LAHIR DI RSUD.Dr.H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN Husin :: Eka Dewi Susanti

BAB V PEMBAHASAN. A. Tinggi Fundus Uteri Awal pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Jujuren Br. Sitepu Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Keperwatan Gigi. Abstrak

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan generasi yang sehat, cerdas, dan taqwa merupakan tanggung

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA DI RSUD Dr.H.Moch.ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR DENGAN LAMA WAKTU INVOLUSI UTERUS DI BPS SUHARTINI KECAMATAN KARANGANYAR KABUPATEN KEBUMEN INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. seperti semula dan berlangsung kira-kira 6 minggu. 1. dibagi menjadi periode pasca persalinan (immediate postpartum), periode

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. hari) dan ada yang mengalami kelambatan dalam penyembuhannya (Rejeki,

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

TINDAKAN KEPERAWATAN POST PARTUM NORMAL DAN ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ACEH

BAB I PENDAHULUAN. persalinan dan nifas (Riswandi, 2005). Angka Kematian ibu (AKI) di Indonesia

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan. Pada masa ini terjadi perubahan sistem -sistem dalam tubuh, atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kesehatan reproduksi wanita menjadi perhatian yang perlu

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

BAB I PENDAHULUAN. rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 1991).

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP KECEPATAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU NIFAS DI BPS SRI JUMIATI KECAMATAN BULUSPESANTREN KABUPATEN KEBUMEN

HUBUNGAN STATUS PEKERJAANDENGAN PEMANFAATAN BUKU KIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR. Oleh:

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB I PENDAHULUAN. dan kembalinya organ reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil. Wanita

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi kesehatan dunia yaitu Worid Health Organization (WHO) telah membuat program-program untuk meningkatkan derajat kesehatan

HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERIK PADA NEONATUS TAHUN 2015 DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

THE INFLUENCE OF EARLY AMBULATION AGAINST TFU OF PUERPERIUM MOTHERS ON PUERPERIUM MOTHERS AT BPM ERLINA DARWIS. Evi Susanti *

Indah Julianti 1, Siska Delvia 2 Dosen Program Studi S.1 Kesehatan Masyarakat STIKES Al-Ma arif Baturaja

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

Nunung Nurjanah Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

HUBUNGAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN INVOLUSI UTERUS IBU POST PARTUM NORMAL HARI KE 7

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : HUBUNGAN RIWAYAT PERSALINAN PADA IBU MULTIPARA DENGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN LAMA KERJA DAN POLA ISTIRAHAT DENGAN DERAJAT HIPERTENSI DI POLI PENYAKIT DALAM RSUD ULIN BANJARMASIN

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA PERIODE Lestrina *, Eny **

HUBUNGAN PARTUS LAMA DAN ANEMIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RUANG VK BERSALIN RSUD. DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PASIEN PASCA SECTIO CAESARIA DI RUMAH SAKIT TENTARA BINJAI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

PHARMACY, Vol.11 No. 01 Juli 2014 ISSN

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

Transkripsi:

Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 14 HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POSTPARTUM DI BLUD RS H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN Dede Mahdiyah Akademi Kebidanan Sari Mulia Banjarmasin e-mail: mahdiyahdede@yahoo.co.id ABSTRAK Ibu yang melakukan mobilisasi dini pada 2 jam postpartum yang dimulai dari tirah baring hingga duduk dan berdiri sendiri terjadi penurunan tinggi fundus uteri. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan mobilisasi dini dengan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu postpartum. Metode penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional dan sasaran penelitiannya adalah 2 jam ibu postpartum berjumlah 48 orang. Analisis data ini menggunakan uji Chi-Square dengan nilai α 0,05. Dari 48 orang responden didapatkan yang melakukan mobilisasi dini dengan terjadinya penurunan tinggi fundus uteri sebanyak 34 responden (70.80%) dan yang tidak melakukan mobilisasi dini dan tidak terjadi penurunan tinggi fundus uteri adalah 14 responden (29.2%). Kata kunci : Mobilisasi dini, Penurunan tinggi fundus uteri, Ibu postpartum.

Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 15 PENDAHULUAN Salah satu Tujuan yang sedang dihadapi wanita saat ini yaitu tingginya Angka Kematian Ibu Pembangunan Millenium (Manuaba, 2005). Development Goals (MDGs) 2015 adalah perbaikan kesehatan maternal. Angka kematian dijadikan ukuran keberhasilan terhadap pencapaian target MDGs, dengan penurunan 75 % rasio kematian maternal (Adriaansz. 2008).Dalam periode sekarang ini asuhan masa nifas sangat diperlukan karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayi. Diperkirakan 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama (Prawirohardjo, 2008).Untuk mendukung keberlangsungan asuhan nifas bagi ibu, sudah selayaknya kesejahteraan wanita diperhatikan, salah satu caranya dengan memperhatikan beberapa masalah Dilakukannya mobilisasi dini pada ibu nifas bertujuan agar ibu merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation, yaitu melakukan pergerakan yaitu, otot otot perut dan panggul akan kembali normal dan otot perut ibu menjadi kuat kembali, dan dapat mengurangi rasa sakit pada ibu, sehingga faal usus dan kandung kencing lebih baik. Bergerak juga akan merangsang gerak peristaltic usus kembali normal,aktivitas ini membantu mempercepat organ organ tubuh bekerja seperti semula (Fefendi, 2008). Melakukan mobilisasi dini memungkinkan ibu memulihkan kondisinya dan ibu bisa segera merawat anaknya. Selain itu perubahan yang terjadi pada ibu pasca

Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 16 persalinan akan cepat pulih misalnya kontraksi uterus (involusi uterus) dengan penuruan tinggi fundus uteri (TFU), mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli, dengan mobilisasi sirkulasi darah normal/lancar sehingga resiko terjadinya trombosis dan tromboemboli dapat dihindarkan (Fefendi, 2008). Berdasarkan hasil survei di BLUD RS Dr. H. Moch Ansari Saleh tanggal 21 Februari 2012 tercatat pada tahun 2009 ibu nifas berjumlah 181 orang, pada tahun 2010 tercatat 150 orang dan tahun 2011 ada 148 orang. Hasil survei berikutnya pada tanggal 09 Maret 2012, yaitu tepatnya pada bulan Januari Maret 2012 tercatat ibu dini 3 orang (30%), pada ibu yang melakukan mobilisasi dini dengan alasan sectio casserea (SC) sekitar 2 orang (20%) disebabkan karena takut dan ibu postpartum normal maupun dengan SC yang tidak melaksanakan mobilisasi dini sekitar 5 orang (50%). Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah penelitian adalah Apakah ada hubungan mobilisasi dini dengan penurunan tinggi fundus uteri? Tujuan Penelitian Menganalisis hubungan antara mobilisasi dini dengan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum di BLUD RS dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. nifas terdapat 48 orang. Hasil wawancara dari 10 ibu postpartum secara acak pada ibu postpartum normal yang melaksanakan mobilisasi BAHAN DAN METODE Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 17 survey yang bersifat analitik. Pendekatan atau jenis penelitian ini adalah cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time apporoach) (Notoatmodjo, 2005). Karena disini peneliti ingin mengetahui hubungan mobilisasi dini dengan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu postpartum di BLUD RS Dr.H.Moch.Ansari Saleh Banjarmasin. HASIL Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data dan melakukan observasi pada ibu postpartum di ruang nifas BLUD RS Dr. H. Moch.Ansari Saleh Banjarmasin dari 48 orang ibu postpartum.hasil penelitian menunjukkan bahwa Hubungan Mobilisasi Dini dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri Pada Ibu Postpartum di BLUD RS Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 1). Mobilisasi Dini Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Mobilisasi Dini Responden di BLUD RS dr. H. Moch Ansari Saleh Tahun 2012 Mobilisasi Dini Responden Jumlah Persen (%) Tidak melakukan mobilisasi Melakukan mobilisasi 14 34 29.2 70.8 Jumlah 48 100

Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 18 Dari Tabel 1.1 diketahui yang paling sedikit adalah tidak sebagian besar responden adalah melakukan mobilisasi dini yaitu melakukan mobilisasi dini yaitu sebanyak 14 responden (29.2%). sebanyak 34 responden (70.8%) dan 2). Penurunan Tinggi Fundus Uteri Tabel 1.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penurunan Tinggi Fundus Uteri di BLUD RS dr. H. Moch Ansari Saleh Tahun 2012. Penurunan Tinggi Fundus Uteri Responden Responden Jumlah Persen (%) Tidak terjadi penurunan TFU 14 29.2 Terjadi penurunan TFU 34 70.8 Jumlah 48 100 Dari Tabel 1.2 diketahui sebagian besar adalah terjadinya penurunan tinggi fundus uteri pada responden yaitu sebanyak 34 penurunan tinggi fundus uteri pada ibu postpartum di BLUD RS dr. H. Moch Ansari Saleh Tahun 2012. Pengujian Statistik menggunakan analisis bivariat responden (70.8%) dan yang paling bertujuan untuk mengetahui hubungan sedikit adalah tidak terjadinya penurunan yaitu sebanyak 14 responden (29.2%). Pengujian secara statistik antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan uji Chi square (χ²). Adanya hubungan ditunjukkan dengan nilai p < 0,05. antara variabel mobilisasi dini dengan

Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 19 Tabel 1.3 Hubungan mobilisasi dini dengan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu postpartum di BLUD RS dr H. Moch Ansari Saleh Tahun 2012. Mobilisasi Dini Penurunan Tinggi Fundus Uteri Tidak Terjadi terjadi Penurunan Penurunan Jumlah P (Value) F (%) f (%) F (%) 0.000 Tidak 14 100 0 0 14 29.2 melakukan mobilasi dini Melakukan 0 0 34 100 34 70.8 mobilisasi dini Jumlah 14 29.2 34 70.8 48 100 Berdasarkan Tabel 1.3 diketahui bahwa responden yang melakukan mobilisasi dini dengan terjadinya penurunan tinggi fundus uteri berarti dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara mobilisasi dini dengan terjadinya penurunann fundus uteri di BLUD RS sebanyak 34 responden (70.8%) dan yang tidak melakukan mobilisasi dini dan tidak terjadi penurunan tinggi fundus uteri adalah 14 responden dr. H. Moch Ansari Saleh 2012. PEMBAHASAN Tahun (29.2%). Hasil analisis menunjukan nilai P (value) 0.000 lebih kecil dari nilai alfa yaitu 0.05 (0.000 < 0.05) Berdasarkan hasil penelitian di BLUD RS dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin menunjukan bahwa dari

Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 20 48 responden, terdapat responden yang berusia antara 20 35 tahun yaitu sebanyak 32 responden (66,7%) sedangkan responden yang berusia 20 dan 35 tahun yaitu sebanyak 16 tahun (33,3%). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa responden yang berusia antara 20 35 tahun lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan responden yang berusia 20 dan 35 tahun. Hal ini menunjukan usia antara 20 35 tahun merupakan sebanyak 14 responden (29.2%). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa responden yang melakukan mobilisasi lebih banyak jumlahnya dari pada responden yang tidak melakukan mobilisasi. Hal ini menunjukan banyak responden yang telah melakukan mobilisasi setelah melahirkan baik dengan persalinan SC 6 jam maupun persalinan normal 2 jam. Sedangkan pada penelitian ini peneliti melakukan observasi dengan menggunakan mayoritas pilihan responden karena lembar observasi dan mengukur turun umur tersebut tidak berisiko untuk hamil. Berdasarkan hasil penelitian di BLUD RS dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin sebagian besar responden adalah melakukan mobilisasi dini yaitu sebanyak 34 responden (70.8%) dan yang paling sedikit adalah tidak atau tidaknya tinggi fundus uteri dengan membandingkan teori yang telah ada. Berdasarkan hasil penelitian di BLUD RS dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin diketahui sebagian besar adalah terjadinya penurunan tinggi fundus uteri pada responden yaitu sebanyak 34 responden (70.8%) melakukan mobilisasi dini yaitu dan yang paling sedikit adalah tidak

Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 21 terjadinya penurunan yaitu sebanyak 14 responden (29.2%). Menurut (Manuaba, 2008) mobilisasi dini/aktivitas segera, dilakukan segera setelah beristirahat beberapa jam setelah beranjak dari tempat tidur ibu postpartum, sedangkan involusi atau pengerutan uterus merupakan suatu proses dimana uterus berangsur angsur akan mengecil sehingga pada akhir kala nifas besarnya seperti semula dengan berat 30 gram (Ambarwati dan Retna, 2009). Menurut (Mochtar, 2000) mobilisasi dini dapat mempercepat proses involusi uterus, meningkatkan peredarah darah sekitar alat kelaminserta mempercepat normalisasi alat kelamin dalam kedaan normal. Berdasarkan hasil penelitian di BLUD RS dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin diketahui dari keseluruhan responden yang melakukan mobilisasi dini dengan di mulai dari tirah baring hingga duduk dan berdiri sendiri mengalami penurunan tinggi fundus uteri sedangkan yang tidak melakukan mobilisasi dini sama sekali tidak mengalami penurunan. Diketahui bahwa responden yang melakukan mobilisasi dini dengan terjadinya penurunan tinggi fundus uteri sebanyak 34 responden (70.8%), sedangkan responden tidak melakukan mobilisasi dini dengan terjadinya penurunan tinggi fundus uteri adalah tidak ada dan tidak terjadi penurunan fundus tinggi uteri adalah 14 responden (29.2%). Hal ini dikarenakan mobilisasi dini merupakan faktor yang diperlukan dalam mempercepat pemulihan pascapersalinan dan dapat mencegah

Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 22 komplikasi pascapersalinan. Banyak keuntunganbisa diraih dalam mobilisasi dini yang dimulai dari latihan ditempat tidur dan berjalan pada periode dini pasca bedah.mobilisasi sangat penting dalam percepatan hari rawat dan mengurangi resiko-resiko karena tirah baring lama seperti terjadinya dekubitus, kekakuan/penegangan otot-otot di seluruh tubuh dan sirkulasi darah dan pernapasan terganggu, juga adanya gangguan peristaltik maupun berkemih.sering kali dengan keluhan nyeri di daerah operasi ibu postpartum tidak mau melakukan mobilisasi ataupun dengan alasan takut jahitan lepas ibu postpartum tidak berani merubah posisi. Disinilah peran bidan/ perawat sebagai edukator dan motivator kepada ibu postpartum sehingga ibu postpartum tidak mengalami suatu komplikasi yang tidak diinginkan. Dari Hasil penelitian diketahui nilai P (value) adalah 0.000 lebih kecil dari nilai alfa yaitu 0.05 berarti dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara mobilisasi dini dengan terjadinya penurunann tinggi fundus uteri di BLUD RS dr. H. Moch Ansari Saleh Tahun 2012. Dari hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang dikemukakan pada bab sebelumnya, yaitu Ada hubungan antara ibu nifas yang melakukan mobilisasi dini dengan penurunan tinggi fundus uteri di BLUD RS Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin. Pada hasil penelitian diketahui nilai P (value) adalah 0.000 lebih kecil dari nilai alfa yaitu 0.05 berarti dapat didismpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara mobilisasi dini

Mobilisasi Dini Dengan Penurunan Tinggi Fundus Uteri 23 dengan terjadinya penurunann tinggi fundus uteri di BLUD RS dr. H. Moch Ansari Saleh Tahun 2012. Masyarakat. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Manuaba. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri Untuk Mahasiswa DAFTAR PUSTAKA Adriaansz. 2008.Kesehatan Reproduksi. Jakarta: JNPK- KR/POGI Ambarwati dan Retna E. 2009.Asuhan Kebidanan Nifas Edisi 3.Yogjakarta: Mitra Cendikia Offset Fefendi. 2008. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Kebidanan. Jakarta: EGC. Mochtar. 2000. Sinopsis Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta : EGC Notoadmojdo, S. 2005.Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prawirohardjo, S. 2008. Ilmu Kebidanan Edisi 4.Jakarta :Bina Pustaka.