PENGGUNAAN PROBION PADA JERAMI FERMENTASI YANG DI IMBANGI PAKAN KOSENTRAT TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DOMBA LOKAL JANTAN

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

METODE. Materi. Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur adhadinia (2011)

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

MATERI DAN METODE. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

MATERI. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

MATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Pakan

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

MATERI DAN METODE. Materi

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

PERUBAHAN MASSA PROTEN, LEMAK, SERAT DAN BETN SILASE PAKAN LENGKAP BERBAHAN DASAR JERAMI PADI DAN BIOMASSA MURBEI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan NDF. dengan konsumsi (Parakkasi,1999). Rataan nilai kecernaan NDF pada domba

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kandang Peternakan Koperasi PT Gunung

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul keluaran kreatinin lewat urin pada domba lokal

I. PENDAHULUAN. Limbah industri gula tebu terdiri dari bagas (ampas tebu), molases, dan blotong.

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba yang Digunakan Dalam Penelitian

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

PEMBUATAN BIOPLUS DARI ISI RUMEN Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si

MATERI DAN METODE. Materi

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

TINJAUAN PUSTAKA. dalam meningkatkan ketersediaan bahan baku penyusun ransum. Limbah

KONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Nutrien

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu

BAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.

PENDAHULUAN. karena Indonesia memiliki dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau.

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit adalah salah satu komoditas non migas andalan Indonesia.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juni 2016 dengan tiga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh wilayah Indonesia. Kambing Kacang memiliki daya adaptasi yang tinggi

PAKAN LENGKAP BERBASIS BIOMASSA SAWIT: PENGGEMUKAN SAPI LOKAL DAN KAMBING KACANG

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

Lampiran 1. Susunan Perlakuan Saat Pelaksanan Penelitian

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI

Kombinasi Pemberian Starbio dan EM-4 Melalui Pakan dan Air Minum terhadap Performan Itik Lokal Umur 1-6 Minggu

PENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

MATERI DAN METODE. Materi

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

I. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba Jonggol R1 (a) dan Domba Jonggol R2 (b) Gambar 4. Domba Garut R1 (a) dan Domba Garut R2 (b)

PENDAHULUAN. kebutuhan zat makanan ternak selama 24 jam. Ransum menjadi sangat penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persilangan antara sapi Jawa dengan sapi Bali (Rokhana, 2008). Sapi Madura

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

MATERI DAN METODE. Materi

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

TINJAUAN PUSTAKA. baik dalam bentuk segar maupun kering, pemanfaatan jerami jagung adalah sebagai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PEMBERIAN SILASE KLOBOT JAGUNG DALAM RANSUM TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN. Oleh: PURWANTO H

I. PENDAHULUAN. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing,

UMMB ( Urea Molasses Multinutrient Block) Pakan Ternak Tambahan bergizi Tinggi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2016 di Kandang Domba

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

PENAMPILAN DOMBA LOKAL YANG DIKANDANGKAN DENGAN PAKAN KOMBINASI TIGA MACAM RUMPUT (BRACHARIA HUMIDICOLA, BRACHARIA DECUMBENS DAN RUMPUT ALAM)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

MATERI DAN METODE. Materi

RESPON KAMBING KACANG JANTAN TERHADAP WAKTU PEMBERIAN PAKAN ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan pakan khususnya pakan hijauan baik kualitas, kuantitas

Transkripsi:

PENGGUNAAN PROBION PADA JERAMI FERMENTASI YANG DI IMBANGI PAKAN KOSENTRAT TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DOMBA LOKAL JANTAN Suryani Dosen Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim ABSTRAK Pakan merupakan faktor yang sangat penting dalam usaha peternakan untuk kehidupan, kesehatan, dan produktivitas ternak. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh penggunaan probion pada fermentasi jerami padi diimbangi dengan kosentrat terhadap pertambahan bobot badan domba jantan lokal. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan: Adapun perlakuannya adalah sebagai berikut: P0: 60 % Jerami Padi Fermentasi + 40% Konsentrat, P1: 50 % Jerami Padi Fermentasi + 50% Konsentrat, P2: 40 % Jerami Padi Fermentasi + 60% Konsentrat, P3: 30 % Jerami Padi Fermentasi + 70% Konsentrat. Parameter yang diamati pertambahan berat badan domba yang dilaksanakan di Laboratorium Pertanian Universitas Almuslim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jerami padi yang difermentasi dengan probion dan diimbangi dengan pakan konsentrat dapat mempertahankan pertambahan bobot badan domba jantan lokal. Pemberian jerami padi fermentasi dengan probion 60% dan pakan konsentrat 40% memiliki pertambahan bobot badan yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya. Kata Kunci: Fermentasi, Bobot Badan, Jerami, Konsentrat, Probion. PENDAHULUAN Pakan merupakan faktor yang sangat penting dalam usaha peternakan untuk kehidupan, kesehatan, dan produktivitas ternak. Hijauan merupakan bahan pakan utama bagi ternak ruminansia, tetapi produksi pakan hijauan sangat dipengaruhi oleh iklim dan lingkungan, serta kandungan karbohidrat yang rendah sehingga perlu penambahan bahan pakan lain. Hal ini bisa diatasi dengan memanfaatkan limbah pertanian yang mempunyai potensi yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan pakan hijauan di Indonesia. Salah satu produk samping pertanian yang cukup potensial untuk dijadikan pakan ruminansia adalah jerami padi. Jerami padi merupakan limbah pertanian yang tersedia dalam jumlah yang relatif lebih banyak dibandingkan limbah pertanian lainnya dan terdapat hampir di setiap Propinsi di Indonesia. Melalui proses fermentasi, jerami padi merupakan bahan pakan sumber energi bagi ternak ruminansia. Proses fermentasi fraksi serat seperti sellulosa akan menghasilkan asam lemak terbang yang merupakan sumber energi utama bagi ternak ruminansia. Namun demikian, jerami padi memiliki beberapa faktor pembatas dalam pemanfaatannya sebagai pakan. Faktorfaktor pembatas tersebut menurut adalah; a) dinding sel diselimuti kristal silika, sehingga sulit dihidrolisis oleh enzim dalam rumen, b) dinding sel mengandung lignin yang membentuk senyawa komplek dengan selulosa,sehingga struktur selulosanya tidak lagi berbentuk amorf dan molekul glukosanya dikokohkan oleh ikatan hidrogen yang sulit dicerna oleh mikroba, dan c) memiliki kandungan protein rendah yaitu sekitar 3 5%. Untuk meningkatkan kualitas jerami padi sebagai bahan pakan, maka faktorfaktor pembatas tersebut perlu diatasi. Salah satu pendekatan adalah dengan perlakuan fermentasi menggunakan probion. Probion merupakan produk campuran berbagai macam mikroba yang dibuat melalui proses inkubasi anaerob isi rumen dengan tambahan mineral dan bahan organik yang dibutuhkan mikroba. Mikroba selulolitik yang terdapat dalam probion diharapkan dapat menghasilkan enzim selulase yang Lentera Vol. 16. No. 18. Juni 2016 51

mampu merombak dan merenggangkan ikatan lignosellulosa dan lignohemisellulosa, sehinga jerami padi menjadi lebih mudah dicerna oleh mikroba rumen sehingga dapat meningkatkan pertambahan bobot badan ternak domba. Pemberian pakan jerami padi fermentasi perlu diimbangi dengan pemberian pakan konsentrat. Konsentrat merupakan makanan penguat yang terdiri dari bahan baku yang kaya karbohidrat dan protein. Pemberian pakan jerami padi fermentasi bersama dengan konsentrat, memungkinkan setiap bahan akan saling menutupi kekurangannya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kandang Domba Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh. Penelitian dilaksanakan tiga bulan, yaitu sejak bulan April sampai dengan Juli 2015. Bahan dan Alat Penelitian Bahan penelitian yang akan digunakan adalah sebagai berikut: 1. Ternak domba, berjumlah 16 ekor domba jantan berumur satu tahun dengan rataan bobot badan 12 14 kg. 2. Jerami padi, bahan pakan ini diperoleh dari sawah rakyat di Kecamatan Kuta Blang Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. 3. Probion, bahan ini berasal dari Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor 4. Urea, bahan ini di beli Poultry Shop yang ada di Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh 5. Molasses, bahan ini di beli Poultry Shop yang ada di Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain mesin penggiling pakan (chopper), timbangan pegas dengan kapasitas 50 kg untuk menimbang bobot badan domba, timbangan duduk dengan kapasitas 10 kg dan 50 kg untuk menimbang pakan, alat-alat kebersihan yang digunakan yaitu sapu lidi dan sikat, alat-alat pelengkap yaitu label identitas domba berupa kalung nomor, alat tulis, kalkulator, thermometer, pisau, gunting, ember plastik, serta obat-obatan. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Adapun perlakuannya adalah sebagai berikut: P0 : 60 % Jerami Padi Fermentasi + 40% Konsentrat P1 : 50 % Jerami Padi Fermentasi + 50% Konsentrat P2 : 40 % Jerami Padi Fermentasi + 60% Konsentrat P3 : 30 % Jerami Padi Fermentasi + 70% Konsentrat Model matematika dari rancangan ini adalah: Yij = μ + iז + βj + εij Keterangan: Yij : Hasil pengamatan perlakuan ke-i dan Kelompok ke-j μ : Nilai rataan umum hasil pengamatan iז : Pengaruh perlakuan ke-i βj : Pengaruh Kelompok ke j εij : Pengaruh galat ke-i dan kelompok ke-j Data yang diperoleh akan dianalisis dengan sidik ragam (Analysis Of Variance/ ANOVA) dan apabila hasil penelitian berbeda nyata akan dilanjutkan dengan lanjut DMRT. Prosedu Penelitian 1. Proses Fermentasi Jerami Padi Berikut ini tahapan fermentasi jerami padi dengan menggunakan Probion: a. Sebelum difermentasi jerami padi dicacah untuk memperkecil ukurannya. b. Jerami padi yang telah dicacah dan ditepungkan ditempatkan didalam karung. Lentera Vol. 16. No. 18. Juni 2016 52

c. Campurkan 0,3 % Probion dan urea dari volume air hingga larut merata d. Tebarkan bahan yang akan difermentasi setebal 10 cm, kemudian siramilah dengan larutan probion secara merata dengan gembor. Demikian seterusnya hingga seluruh bahan basah sampai kelembapan 60 persen, lalu aduk hingga merata. e. Jerami padi yang telah disirami larutan probion kemudian dimasukkan kedalam karung plastik, kemudian karung plastik tersebut diikat dengan karet. f. Fermentasi dilakukan selama 21 hari. Jika waktu fermentasi terlalu cepat, maka proses dekomposisi berjalan tidak optimal. Namun, jika waktu fermentasi terlalu lama akan mengakibatkan terjadinya proses mineralisasi, hasilnya bahan akan menjadi kompos. g. Jika fermentasi yang berjalan baik, maka akan menghasilkan hasil atau produk yang baik pula. h. Setelah fermentasi berhasil kemudian dicampurkan dengan kosentrat untuk mengimbangi kebutuhan pakan ternak domba 1. Persiapan Kandang dan Domba Percobaan Sebelum domba jantan lokal ditempatkan didalam kandang individual, kandang terlebih dahulu dibersihkan dan disuci hamakan dengan larutan desinfektan dengan dosis 20 cc dilarutkan kedalam 10 liter air. Seminggu sebelum dilakukan penelitian, domba terlebih dahulu dimandinkan dengan larutan Butox pada siang hari bertujuan untuk membasmi caplak, serta pemberian obat cacing dengan 0,5 bolus untuk 1 ekor domba penelitian selanjutnya disuntik vitamin B komplek dengan dosis 2 ml per ekor domba untuk penambah atau pemacu nafsu makan dan daya tahan tubuh. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap yaitu: a. Tahap penyesuaian, pada tahap ini domba dibiasakan terhadap pakan penelitian dan keadaan lingkungan tempat penelitian. b. Tahap pendahuluan atau adaptasi, pada tahap ini diperlukan waktu satu bulan bertujuan untuk menghilangkan pengaruh pakan sebelumnya. c. Tahap pengumpulan data, pada tahap ini diperlukan waktu selama dua bulan, pada tahap ini dilakukan penimbangan domba dengan menggunakan timbangan guna memperoleh data pertambahan berat badan. 2. Susunan Ransum Penelitian Susunan ransum komplit dan kandungan nutrisi dalam ransum yang akan disusun untuk penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1. Kandungan Nutrisi Zat Makanan Bahan Penyusun Ransum (% BK) Bahan Makanan Zat Makanan BK PK SK TDN Jerami Padi Fermentasi 21,8 6,7 35,64 52 Dedak Padi 89,6 8,2 8,9 67 Bungkil Kelapa 87,9 21,2 13,1 70 Ampas Sagu 80,4 1,2 10,8 - Molasses 87,5 3,1-70,7 Ultral Mineral - - - - Garam - - - - Urea - - - - Lentera Vol. 16. No. 18. Juni 2016 53

Tabel 2. Komposisi Bahan Penyusun Pakan Komplit Perlakuan Bahan Pakan Jerami Padi Fermentasi dengan Probion Dedak Padi Bungkil Kelapa Ampas Sagu Molases Mineral Garam Urea P 0 P 1 P 2 P 3 Komposisi (%) 55 50 45 40 12 10 10 15 17 20 22 21 7 10 13 14 5 6 6 6 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 Total 100 100 100 100 Tabel 3. Komposisi Nutrisi Ransum Perlakuan (Berdasarkan Perhitungan) Jenis Nutrisi Kandungan Nutrisi (%) P 0 P 1 P 2 P 3 Bahan Kering Protein Kasar Serat Kasar Abu Lemak Ca P ADF NDF 84,61 17,21 34,96 18,22 3,11 0,76 0,52 42,6949,50 83,83 17,15 32,95 17,67 3,24 0,78 0,51 41,29 49,13 83,26 17,12 30,98 17,11 3,42 0,78 0,52 39,71 48,37 82,99 17,08 28,66 16,57 3,70 0,77 0,58 36,83 45,38 Parameter yang Diamati Parameter yang akan diamati adalah pertambahan bobot badan domba lokal jantan. Menurut Kukuh (2010) menyatakan bahwa, pengukuran Bobot badan yaitu: bobot badan harian dilakukan dengan mengurangi bobot akhir dengan bobot awal domba selama penelitian. Ternak ditimbang setiap 15 hari sekali dengan menggunakan timbangan digital kapasitas 50 kg. Pertambahan Berat Badan Harian (PBBH) domba diukur berdasarkan rumus: PBBH (g/hari) = BB akhir BB awal hari HASIL DAN PEMBAHASAN Pertambahan Bobot Badan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jerami padi yang difermentasi dengan probion dan diimbangi dengan pakan konsentrat tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertambahan bobot badan domba lokal jantan. Rataan bobot badan domba selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rataan pertambahan bobot badan domba jantan lokal selama penelitian (g/ekor/hari) Perlakuan Rataan (g/ekor/hari) P0 127,11 P1 116,44 P2 118,23 P3 95,84 Keterangan: Semua perlakuan menunjukkan pengaruh tidak nyata (P>0,05) Lentera Vol. 16. No. 18. Juni 2016 54

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan pemberian jerami padi yang difermentasi dengan probion dan di imbangi dengan pakan konsentrat tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertambahan bobot badan domba lokal jantan, seperti terlihat pada lampiran 1. Pengaruh yang tidak nyata ini di sebabkan oleh tidak adanya kenaikan konsumsi pakan selama penelitian, dan disebabkan juga diduga oleh jumlah mikroba dalam rumen ternak sedikit, sehingga menyulitkan dalam penyerapan nutrien pakan. Tingkat konsumsi pakan dapat dijadikan indikator tingkat produksi yang mampu dicapai oleh seekor ternak. Kecepatan pertumbuhan ditentukan oleh jumlah nutrien yang dikonsumsi dan jumlah pakan yang dikonsumsi. Artinya ternak akan tumbuh dengan baik dan pertambahan bobot badannya tinggi jika kebutuhan nutrien ternak dapat terpenuhi, apabila konsumsi pakan meningkat maka diduga jumlah nutrien yang dikonsumsi dapat memenuhi kebutuhan ternak. Pertambahan bobot badan tertinggi terdapat pada perlakuan P0, pertambahan bobot badan paling rendah terdapat pada perlakuan P3. Hal ini menunjukkan bahwa pakan perlakuan pada P0 (60 % Jerami Padi Fermentasi + 40% Konsentrat) memberikan respon yang bagus terhadap pertambahan bobot badan ternak domba dibandingkan dengan perlakuan lainnya, peningkatan pertambahan bobot dapat mencapai 127,11 g/ekor/hari. Hal ini disebabkan oleh pemberian jerami fermentasi dengan probion lebih banyak dari perlakuan lainnya, mikroba yang terdapat dalam probion dapat menghasilkan enzim yang mampu merombak dan merenggangkan ikatan lignosellulosa dan lignohemisellulosa, sehinga jerami padi menjadi lebih mudah dicerna oleh mikroba rumen, sehingga jerami padi fermentasi akan mampu memenuhi kebutuhan ternak terhadap hijauan sebagai sumber serat. Teknologi probion dapat meningkatkan kandungan protein pakan dan nilai kecernaan serat (NDF) lebih tinggi. Probion mampu meningkatkan bobot ternak 10 persen dalam kurun waktu yang relatif pendek. Probion dapat menurunkan biaya produksi sehingga akan meningkatkan keuntungan. Probion sangat potensial dikomersialkan untuk industri pakan dalam produksi berserat untuk ternak ruminansia. Pertambahan bobot badan pada umumnya mengalami tiga tingkat kecepatan yang berbeda, yang pertama pertumbuhan tulang, diikuti dengan pertumbuhan otot dan yang terakhir adalah pertumbuhan jaringan lemak. PENUTUP Simpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian jerami padi yang difermentasi dengan probion dan diimbangi dengan pakan konsentrat dapat mempertahankan pertambahan bobot badan domba jantan lokal. Pemberian jerami padi fermentasi dengan probion 60% dan pakan konsentrat 40% memiliki pertambahan bobot badan yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya. Saran Adapun sarannya yaitu sebaiknya pemberian jerami padi fermentasi 60% dan pakan konsentrat 40% dalam pemeliharaan ternak domba. DAFTAR PUSTAKA Blakely, J dan Bade, D. H, 1998. Ilmu Peternakan Umum. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2012. Buku Statistik Peternakan 2012. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Jakarta. Haryanto, S. 2000. Kecernaan (In-Vitro) dan Kelarutan Pakan Komplit Domba Berbahan Baku Jerami Teramoniasi dan Ongok yang Mendapat Perlakuan Cairan Rumen. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Haryanto, B., Supriyati, A. Thalib dan S.N. Jarmani. 2003. Peningkatan nilai hayati jerami padi melalui bioproses fermentative dan Lentera Vol. 16. No. 18. Juni 2016 55

penambahan zinc organik. Pros. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Bogor, 12 13 September 2005. Jurnal Puslitbang Peternakan. Bogor. 473-478. Hermiyati. 2004. Pengaruh Imbangan Jerami Padi Fermentasi Dengan Konsentrat Terhadap Kecernaan Bahan Organik dan Bahan Kering Dalam Ransum Domba Lokal Jantan. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta Kukuh, H. 2010. Pengaruh Suplementasi Probiotik Cair Em4 Terhadap Performan Domba Lokal Jantan. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta Mulyono, S dan B. Sarwono, 2004. Beternak Domba Prolifik. Penebar Swadaya, Jakarta N.R.C, 1995. Nutrien Requiment Of Sheep, National Academy of Science, Whasington DC. USA Purwanto. 2010. Pengaruh Pemberian Silase Klobot Jagung Dalam Ransum Terhadap Penampilan Produksi Domba Lokal Jantan. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta Rif an, M. 2012. Pengaruh Lama Fermentasi Pakan Komplit dan Silase Tebon Jagung Terhadap Perubahan ph dan Kandungan Nutrien. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Brawijaya. Malang Sarwono, B., 2008. Kelinci Potong dan Hias. Agromedia Pustaka. Jakarta. Steel, R. G. D dan H. Torrie. 1995. Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu Pendekatan Biometrik. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Syamsu, J, A. 2001. Fermentasi Jerami Padi Dengan Probiotik Sebagai Pakan Ternak Ruminansia. Jurnal Agrista 5(3): 280-283. Syamsu, J, A., L. A. Sofyan, K. Mudikdjo dan E. Gumbira Sa'id. 2003. Daya Dukung Limbah Pertanian Sebagai Sumber Pakan Ternak Ruminansia Di Indonesia. Jurnal Agrista Wartazoa 13(1): 30-37 Wahyuningsih, N. 2010. Pengaruh Penggunaan Ampas Ganyong (Canna edulis kerr) Fermentasi Dalam Ransum Terhadap Performan Domba Lokal Jantan. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta Lentera Vol. 16. No. 18. Juni 2016 56