III. METODOLOGI PENELITIAN. penting untuk mendapatkan hasil yang optimal.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan dan menganalisa data penelitiannya. Metode dalam sebuah

III. METODOLOGI PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan

METODE PENELITIAN. menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara-cara ilmiah.

III. METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan metode merupakan syarat yang sangat penting agar mendapatkan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karena

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah dan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

III. METODE PENELITIAN. Pembahasan dalam bab ini difokuskan pada beberapa subbab yang terdiri dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:3).

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. ilmiah yang akurat dan dapat dipercaya.karena penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MAN 1 Lampung Barat, yang beralamat Jl.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA PGRI 1 Tumijajar. Waktu penelitian ini. adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015

III. METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitiannya pada tahun pelajaran 2015/2016.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah yang berlokasi di Jalan SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu Sugiyono(2014:2). Penggunaan metode dimaksudkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat dipertanggung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode penelitian eksperimen semu. Menurut Sugiyono. terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode analitis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Setiap kegiatan penelitian tentu memusatkan perhatiannya pada beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di SMP Trimulya Kecamatan Tanjung Bintang. semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari suatu penelitian. Objek penelitian adalah variabel penelitian atau apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat kuasi eksperimen menggunakan design Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pra eksperimen (pre

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

Pre test-post test Design, dikenal juga dengan eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian ini ditujukan untuk menguji teori melalui pengukuran

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan sesuatu hasil (Pabundu Tika, 1997: 10). Adapun tujuan dari

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

III. METODE PENELITIAN. penelitian adalah pada Tahun Ajaran 2013/2014. yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Interaktif terhadap motivasi belajar anak. Oleh karena itu metode yang digunakan dalam

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung yang berlokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian

O 1 X O 2. Gambar 3.1 One Group Pretest-Posttest Design

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu

METODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari kualifikasinya, maka penelitian ini berfungsi sebagai penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian. suatu penelitian (Arikunto,2006: 118). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kelompok kontrol dan subjek tidak dipilih secara random. Hasil O1 X

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono yang berlokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif.

Transkripsi:

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian memegang peranan penting karena salah satu ciri dari karangan ilmiah adalah terdapatnya suatu metode yang tepat dan sistematis sebagai penentu arah yang tepat dalam pemecahan masalah. Kemudian ketepatan dalam pemilihan metode juga merupakan syarat sangat penting untuk mendapatkan hasil yang optimal. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, yaitu suatu cara yang untuk mencari hubungan sebab akibat antar dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeleminasi atau mengurangi faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perklakuan oleh Arikunto (2006:3) Kemudian sebagaimana dikemukakan oleh Kartono (1996:267), Penelitian eksperimen adalah penelitian percobaan dan observasi sistematis dalam suatu situasi khusus, di mana gejala-gejala yang diamati itu begitu disederhanakan, yaitu hanya beberapa faktor saja yang diamati, sehingga penelitian bisa mengatasi seluruh proses eksperimennya. Penelitian eksperimen banyak memberi manfaat, terutama untuk menentukan bagaimana dan mengapa suatu kondisi atau peristiwa terjadi. Penggunaan jenis penelitian yang tepat kemudian percobaan yang dilakukan secara sengaja dan terkontrol untuk menentukan peristiwa yang terjadi digunakan untuk meningkatkan objektivitas hasil penelitian, karena

48 merupakan penemuan kebenaran yang memiliki tingkat ketepatan (validitas) dan tingkat kepercayaan (reliabilitas) yang tinggi. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre- Eksperimental Design (One group Pret test-post test Design) dimana dalam penelitian ini terdapat pre test sebelum diberikan perlakuan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut: O 1 X O 2 Pola Pre test dan Post test(sugiyono, 2008:75) Keterangan : O 1 : nilai pre test (sebelum diberikan perlakuan) yaitu pengukuran/observasi awal sebelum siswa diberikan layanan bimbingan kelompok) X : Perlakuan (pemberian layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas XII IPS SMA N 1 Gadingrejo) O 2 : nilai post test (setelah diberikannya perlakuan) yaitu pengukuran/ observasi kedua setelah siswa diberikan layanan bimbingan kelompok. Untuk memperjelas eksperimen dalam penelitian ini disajikan tahap-tahap rancangan eksperimen, yaitu sebagai berikut: 1. Melakukan Pre test adalah pemberian tes kepada siswa sebelum diadakan perlakuan yaitu layanan bimbingan kelompok sehingga diperoleh hasil siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah. 2. Memberikan perlakuan (treatment) adalah pemberian perlakuan yaitu layanan bimbingan kelompok.

49 3. Melakukan Post test sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok dengan tujuan untuk mengetahui apakah bimbingan kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa 4. Proses analisis data, yaitu dengan menggunakan Uji t B. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah sumber data untuk menjawab masalah. Pada penelitian ini, peneliti tidak menggunakan sampel tetapi menggunakan subjek penelitian. Alasannya, karena dalam penelitian ini merupakan aplikasi bimbingan kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar pada diri siswa yang merupakan hasil dari proses bimbingan kelompok yang tidak dapat digeneralisasikan antara subjek yang satu tidak dapat mewakili subjek yang lain. Untuk mengetahui siswa yang memiliki motivasi belajar rendah diketahui berdasarkan hasil penyebaran skala motivasi, jenis skala yang digunakan yaitu menggunakan Skala Likert. Skala tersebut disebarkan kepada seluruh siswa kelas XII IPS yang berjumlah 61 siswa. Pada Skala tersebut terdapat 48 pernyataan valid terkait dengan motivasi belajar. Kemudian dalam proses mendapatkan seubyek penelitian, penelitian melakukan perhitungan guna mendapatkan kriteria tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan hasil penyebaran skala tersebut, serta disesuaikan dengan kriteria yang telah ditentukan, maka terdapat 10 siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, yang tersebar di kelas XII IPS.

50 Adapun rencana pemberian kriteria yaitu sebagai berikut: Kriteria yang diberikan dalam menganalisa yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Jumlah item pernyataan dalam angket yaitu berjumlah 48 item. Sedangkan alternatif jawaban yang diberikan yaitu 5 alternatif jawaban. Nilai tertinggi (Nt) : 48 x 5 = 240 Nilai terendah (Nr) : 48 x 1 = 48 Kriteria (k) : 3 Interval I NT K NR ( 48 x 5 ) 3 ( 48 x1) 192 3 64 Keterangan kriteria: 177 240 = tertinggi 113 176 = sedang 48 112 = rendah Tabel 1. Data subyek penelitian No Nama Kelas 1 Hendra Fitriadi XII IPS 2 2 Herda Silviana XII IPS 2 3 Made Ratna Windari XII IPS 2 4 Ria Larasati XII IPS 2 5 Riyan Mustafa XII IPS 2 6 Tiara Silviana XII IPS 2 7 Binar Sumirat XII IPS 1 8 M Dani Fariz A XII IPS 1 9 Rizki Fani Jayanti XII IPS 1 10 Tri Yunita Sari XII IPS 1 Sumber: hasil pengolahan data, 2010

51 C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah subjek suatu penelitian atau apa yang menjadi perhatian suatu penelitian (Arikunto,1986:91) Variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode eksperimen dimana akan timbul variabelvariabel dan selanjutnya dikontrol untuk dilihat pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa. 2. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran yang berbeda terhadap variabel-variabel penelitian. Definisi operasional yang diberikan pada suatu variabel yang hendak diteliti dilakukan dengan cara memberikan spesifikasi atau arti kegiatan yang memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Definisi opersional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah dorongan atau kehendak seorang individu yang merupakan bagian dari belajar, dimana dorongan tersebut timbul untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan dalam belajar. Jadi motivasi belajar dapat dirangsang faktor dari luar, tetapi motivasi belajar itu adalah tumbuh dari diri seseorang.

52 Adapun indikator untuk mengukur motivasi adalah sebagai berikut: a) Durasi kegiatan (berapa lama kemampuan penggunaan waktunya untuk melakukan kegiatan); b) Frekuensi kegiatan (berapa sering kegiatan dilakukan dalam periode waktu tertentu); c) Persistensi (ketetapan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan; d) Ketabahan, keuletan, dan kemampuan dalam menghadapi rintangan dan kesulitan untuk mencapai tujuan; e) Devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga, pikiran, bahkan jiwanya atau nyawanya) untuk mencapai tujuan; f) Tingkatan aspirasi (maksud, rencana, cita -cita, sasaran atau target, dan idolanya) yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan; g) Tingkatan kualifikasi prestasi atau produk output yang dicapai dari kegiatannya (berapa banyak, memadai atau tidak, memuaskan atau tidak); h) Arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan (like or dislike, positif atau negatif) D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pokok pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan Skala Likert yang akan disebar ke seluruh populasi penelitian. Kemudian skalat tersebut akan dianalisis. Skala Likert sendiri digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Hal ini dikemukakan oleh Sugiyono (2008)

53 Nazir (2003: 338-340) mengemukakan bahwa prosedur dalam pembuatan Skala Likert adalah: a. Peneliti mengumpulkan item-item yang cukup banyak, yang relevan dengan masalah yang sedang diteliti yang terdiri dari item yang cukup terang disukai dan cukup terang tidak disukai. b. Kemudian item-item tersebut dicoba kepada sekelompok responden yang cukup representative dari populasi yang ingin diteliti. c. Responden di atas diminta untuk mengecek tiap item apakah ia menyenanginya (+) atau tidak menyukainya ( -). Responsif tersebut dikumpulkan dan jawaban yang memberikan indikasi menyenangi diberikan skor tertinggi. Tidak ada masalah misalnya untuk memberikan angka lima yang tertinggi dan skor satu untuk yang terendah atau sebaliknya. Demikian juga apakah jawaban setuju atau tidak tidak setuju yang disebut yang disenangi, tergantung dari isi pertanyaan dan isi dari item-item yang disusun. d. Total skor dari m asing-masing individu adalah penjumlahan dari skor masing-masing item dari individu tersebut. e. Responsif dianalisa untuk mengetahui item-item mana yang sangat nyata balasan antara skor tinggi dan skor rendah dalam skala total. Skala yang dibagikan pada siswa berisikan lima aternatif jawaban, yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Dengan memiliki masing-masing skor yang berbeda, apabilah pertanyaan positif maka jawaban sangat setuju (SS) skornya 5, jawaban setuju (S) skorn ya 4, jawaban ragu-ragu (R) skornya 3, jawaban tidak setuju (TS) skornya 2, dan sangat

54 tidak setuju (STS) skornya 1, sebaliknya apabilah pertanyaan negatif jawaban sangat tidak setuju (STS) skornya 5, jawaban tidak kurang setuju (TS) skornya 4, jawaban ragu-ragu (R) skornya 3, jawaban Setuju (S) skornya 2 dan jawaban sangat setuju (SS) skornya 1. Tabel 2. Rencana Pemberian Alternatif Jawaban No Pernyataan Sangat Setuju Pernyataan favorable Pernyataan unfavorable Setuju Raguragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 Setelah dilakukannya pengumpulan data menggunakan angket motivasi, yang berisi pernyataan favorable (pernyataan yang mendukung/ memihak objek sikap) dan unvaforable (pernyataan yang tidak mendukung objek sikap) selanjutnya melakukan pembobotan nilai skala. Adapun langkah-langkah untuk menguji pembobotan skor item pada Skala Likert adalah sebagai berikut: 1. Menghitung jawaban subjek responden secara langsung atas 5 alternatif jawaban yang sudah disediakan, dengan menghitung frekuensi (f) jawaban subjek untuk masing-masing kategori 2. Menghitung proporsi (p) masing -masing respon dengan cara membagi frekuensi di tiap respon dengan jumlah responden keseluruhan, yaitu sebagai berikut : f p= n

55 Keterangan : p = proporsi f jumlah frekuensi tiap kategori n = jumlah responden keseluruhan 3. Menghitung proporsi kumulatif (pk) atau cumulative proporsi (CP) untuk masing-masing kategori 4. Menghitung titik tengah proporsi kumulatif (pk t ) atau menghitung mid poin masing-masing CP, yaitu dengan rumus : Mdp CP = CP + 0,5 (P) Keterangan : Mdp CP = Mid point CP 0,5 = angka tetap 5. Mencari nilai z dari tabel deviasi normal 6. Menentukan titik nol pada respon paling kiri atau paling rendah 7. Setelah bobot skala per item diketahui, maka akan didapatkan item skala yang valid atau tidak serta tahap menentukan skor respon untuk setiap item 8. Diulang prosedur ini untuk setiap item E. Tenik Pendukung Pengumpulan Data Teknik pendukung yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan wawancara kepada guru bimbingan konseling guna mendapat informasi mengenai masalah belajar di sekolah serta observasi. Hal ini dilakukan karena berkenaan dengan perilaku siswa. Hadi (dalam Sugiono, 2008:145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.

56 Teknik observasi yang dilakukan peneliti, yaitu dengan memperhatikan perilaku siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar di kelas, serta saat melaksanakan layanan bimbingan kelompok. F. Teknik Pengujian Instrumen Langkah-langkah dalam pengujian instrumen penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, baik di dalam pembuatannya maupun uji coba. Berikut bagan prosedur penyusunan instrumen Kisi-kisi / pengembangan instrument penelitian Menyusun Pernyataan Uji Coba Revisi Uji Coba Instrumen Jadi Gambar 2.Prosedur Penyusunan Instrumen Gambar tersebut memberikan gambaran mengenai prosedur penyusunan instrumen penelitian, yaitu pengembangan kisi-kisi instrumen, uji coba instrumen, revisi, uji coba kembali, selanjutnya instrumen jadi. G. Uji Validitas dan Uji Reabilitas Keberhasilan suatu penelitian ditentutan oleh baik tidaknya instrumen yang digunakan, oleh karena itu hendaknya peneliti melakukan pengujian terhadap instrumen yang digunakan.

57 1. Uji Validitas Instrumen pokok pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Skala Likert. Peneliti menggunakan validitas kontruksi ( construct validity) karena isntrumen pengumpulan data yang digunakan merupakan instrument data non test. Untuk menguji validitas konstruksi dapat digunakan pendapat para ahli, dalam hal ini setelah instrument dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu atau menggunakan kisi-kisi instrument yang terdapat dalam variable yang diteliti, indikator sebagai tolak dan nomor butir (item) pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator yang selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Para ahli diminta pendapatnya tentang instrument yang telah disusun. Secara teknik untuk menguji validitas konstruk dapat dibantu setelah dikonsultasikan dengan para ahli, maka selanjutnya diujicobakan dan dianalisis dengan analisis item (Sugiono, 2008: 125-129) Analisis item yang digunakan dalam penelitian ini untuk menguji validitas item yaitu dilakukan dengan menggunakan pembobotan proporsi. Rumus yang digunakan sebagai berikut: 1. Menghitung jawaban subjek responden secara langsung atas 5 alternatif jawaban yang sudah disediakan, dengan menghitung frekuensi (f) jawaban subjek untuk masing-masing kategori

58 2. Menghitung proporsi (p) masing-masing respon dengan cara membagi frekuensi di tiap respon dengan jumlah responden keseluruhan, yaitu sebagai berikut : f p= n 3. Menghitung proporsi kumulatif (pk) atau cumulative proporsi (CP) untuk masing-masing kategori 4. Menghitung titik tengah proporsi kumulatif (pk t ) atau menghitung mid poin masing-masing CP, yaitu dengan rumus : Mdp CP = CP + 0,5 (P) 2. Uji Reliabilitas Pada penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha. rumus ini berguna untuk mengetahui reliabilitas dari seluruh test untuk item pernyataan. Adapun rumus Alpha tersebut adalah sebagai berikut: r 11 = k k Keterangan: 1 2 1 t 2 r 11 k 2 = reliabilitas = banyaknya butir pertanyaan = jumlah varian butir 2 t = varian total

59 Kriteria reliabilitas : 0,8-1,00 : sangat tinggi 0,6-0,79 : tinggi 0,4-0,59 : cukup tinggi 0,2-0,39 : rendah 0,0 0,19 : sangat rendah Basrowi & Koestoro (2006:244) 3. Hasil Uji Coba Sebelum melaksanakan penelitian, langkah awal yang dilakukan oleh peneliti yaitu peneliti melakukan uji coba. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah penyebaran Skala Likert yang berisikan beberapa pernyataan. Pelaksanaan uji coba dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2010, peneliti melibatkan sekitar 61 responden yang berasal dari siswa kelas XII IPS SMA Negeri 1 Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Alasan peneliti menggunakan responden siswa kelas XII IPS sebagai uji coba karena siswa tersebut memiliki kriteria yang sama dengan siswa yang akan dijadikan subyek dalam penelitian baik dari segi umur dan segi pola pikir siswa. Setelah dilakukan uji coba, hasil yang di dapat dari 65 item pernyataan terdapat 17 item yang tidak valid yaitu item no. 2, 13, 15, 18, 24, 25, 28, 31, 35, 37, 38, 41, 43, 54, 56, 58, dan 61 karena r hitung lebih besar dari r tabel.

60 Tabel 19. Hasil uji validitas untuk item valid dan tidak valid No Item Valid r hitung r tabel Keterangan 1 Item 1 0,279 0,254 Valid 2 Item 2 0,089 0,254 Tidak Valid 3 Item 3 0,404 0,254 Valid 4 Item 4 0,266 0,254 Valid 5 Item 5 0,304 0,254 Valid 6 Item 6 0,376 0,254 Valid 7 Item 7 0,271 0,254 Valid 8 Item 8 0,363 0,254 Valid 9 Item 9 0,427 0,254 Valid 10 Item 10 0,422 0,254 Valid 11 Item 11 0,536 0,254 Valid 12 Item 12 0,373 0,254 Valid 13 Item 13 0,141 0,254 Tidak Valid 14 Item 14 0,456 0,254 Valid 15 Item 15 0,102 0,254 Tidak Valid 16 Item 16 0,456 0,254 Valid 17 Item 17 0, 291 0,254 Valid 18 Item 18 0,181 0,254 Tidak Valid 19 Item 19 0,271 0,254 Valid 20 Item 20 0,264 0,254 Valid 21 Item 21 0,332 0,254 Valid 22 Item 22 0,589 0,254 Valid 23 Item 23 0,387 0,254 Valid 24 Item 24 0,23 0,254 Tidak Valid 25 Item 25 0,195 0,254 Tidak Valid 26 Item 26 0,437 0,254 Valid 27 Item 27 0,356 0,254 Valid 28 Item 28 0,238 0,254 Tidak Valid 29 Item 29 0,643 0,254 Valid 30 Item 30 0,272 0,254 Valid 31 Item 31 0,148 0,254 Tidak Valid 32 Item 32 0,399 0,254 Valid 33 Item 33 0,487 0,254 Valid 34 Item 34 0,732 0,254 Valid 35 Item 35-0,391 0,254 Tidak Valid 36 Item 36 0,536 0,254 Valid 37 Item 37 0,227 0,254 Tidak Valid 38 Item 38-0,043 0,254 Tidak Valid 39 Item 39 0,395 0,254 Valid 40 Item 40 0,493 0,254 Valid 41 Item 41-0,11 0,254 Tidak Valid 42 Item 42 0,442 0,254 Valid 43 Item 43-0,252 0,254 Tidak Valid

61 44 Item 44 0,371 0,254 Valid 45 Item 45 0,652 0,254 Valid 46 Item 46 0,272 0,254 Valid 47 Item 47 0,496 0,254 Valid 48 Item 48 0,430 0,254 Valid 49 Item 49 0,323 0,254 Valid 50 Item 50 0,356 0,254 Valid 51 Item 51 0,334 0,254 Valid 52 Item 52 0,731 0,254 Valid 53 Item 53 0,441 0,254 Valid 54 Item 54 0,09 0,254 Tidak Valid 55 Item 55 0,657 0,254 Valid 56 Item 56 0,151 0,254 Tidak Valid 57 Item 57 0,409 0,254 Valid 58 Item 58 0,138 0,254 Tidak Valid 59 Item 59 0,562 0,254 Valid 60 Item 60 0,313 0,254 Valid 61 Item 61 0,105 0,254 Tidak Valid 62 Item 62 0,597 0,254 Valid 63 Item 63 0,663 0,254 Valid 64 Item 64 0,549 0,254 Valid 65 Item 65 0,502 0,254 Valid Berdasarkan hasil pengolahan data terdapat 48 item yang valid dengan reliabilitas r hitung = 0.88 > 0.254 maka dapat dikatakan instrumen ini reliabel. Berdasarkan kriteria tingkat reliabilitas di atas maka tingkat reliabilitasnya adalah sangat tinggi. (Hasil reliabilitas dapat dilihat dalam lampiran hal. 143 ). Dari hasil uji coba yang diperoleh, jumlah 17 item yang tidak valid tersebut akan diperbaiki atau direvisi, tetapi apabila dari 17 item tersebut sudah terwakili indikator yang lain maka item yang tidak valid dapat dihilangkan. Pemilihan item pernyataan tersebut dipilih sesuai dengan aspek-aspek yang telah ditetapkan untuk mengungkap motivasi belajar siswa sehingga pernyataan tersebut tidak menimbulkan salah pengertian.

62 H. Teknik Analisis Data 1. Uji Perbedaan t hitung Penelitian eksperimen bertujuan untuk mengetahui dampak dari suatu perlakuan yaitu mencobakan sesuatu, lalu dicermati akibat dari perlakuan tersebut. Pendekatan yang efektif adalah dengan membandingkan nilainilai antara hasil pre test dengan post test. Untuk mengetahui efektifitas treatment (Arikunto;2006) adalah: keterangan: Md = mean dari deviasi (d) antara post test dan pre test xd = perbedaan deviasi dengan mean deviasi N = banyaknya subyek Df = atau db adalahn 1 Rumus di atas digunakan untuk menghitung efektivitas treatmen/perlakuan yang diberikan kepada subyek penelitian. Rumus ini digunakan untuk desain penelitian subyek tunggal yaitu yang observasinya dilakukan pada saat subyek belum mendapat perlakuan dan setelah subyek mendapat perlakuan. Hasil data inilah yang kemudian dianalisis menggunakan rumus t hitung kemudian hasil yang diperoleh dapat menunjukkan apakah perlakuan yang diberikan efektif atau tidak.