III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kandang A, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian,

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dan analisis proksimat kadar air, kadar protein, dan kadar lemak

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

III. BAHAN DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada Maret--Agustus 2011 bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

IDENTIFIKASI KUALITAS DEDAK YANG DISIMPAM DALAM BERBAGAI JENIS KEMASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yang

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODE Lokasi dan Waktu Materi Bahan Pakan Zat Penghambat Kerusakan Peralatan Bahan Kimia Tempat Penyimpanan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

PENGGUNAAN ARANG KAYU DAN ARANG BATOK KELAPA TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK, KADAR AIR, KETENGIKAN DAN KADAR LEMAK DEDAK PADI YANG DISIMPAN SELAMA 4

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu. 3.2 Bahan dan Alat. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di pengrajin gula merah kelapa di Desa Purworejo

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2013 di lokasi peternakan Sapi Bali yakni

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri keripik pisang milik Bapak Heriyanto di

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di

39 Tabel 10. Data hasil analisis proksimat kadar protein kasar silase limbah sayuran (%KU)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Fakultas

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

K O P A L SNI

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN B. BAHAN DAN ALAT 1. BAHAN 2. ALAT C. TAHAPAN PENELITIAN 1. PENELITIAN PENDAHULUAN III.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 di TPH yang ada di Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Aplikasi pengawet nira dan pembuatan gula semut dilakukan di Desa Lehan Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Industri Rumah Tangga Produksi Kelanting MT,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Juli 2015 di Laboratorium

C. Prosedur Penelitian 1. Penelitian Pendahuluan Penelitian pendahuluan dimaksudkan untuk mendapatkan yield nata de cassava yang optimal.

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami dari Buah Mangrove Spesies Rhizophora stylosa sebagai Pewarna Batik dalam Skala Pilot Plan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

BAB III METODE PENELITIAN

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei sampai September 2013 di Desa

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE

LAMPIRAN C DOKUMENTASI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian melalui eksperimen di bidang Ilmu Teknologi Pangan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

METODE. Materi. Rancangan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 April 2014 pada areal lahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

III. METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014 di Blok Kalijernih KPHL Batutegi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. complete feed eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan kemasan silo berbeda

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

Transkripsi:

12 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kandang A, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Kegiatan penelitian berlangsung pada 9 Juni 12 Juli 2012. B. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat Alat - alat yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut : timbangan merek Oxone kapasitas 5 kg dengan ketelitian 1 g, timbangan digital dengan ketelitian 0,0001 g untuk menimbang sampel, termohigrometer, oven merek Heraeus, kantung plastik hitam 12 buah sebagai pembungkus dedak padi, tali rafia, kain strimin 40 buah sebagai pembungkus arang. Alat titrasi, alat tulis, cawan petri, cawan porselein, desikator, erlenmeyer, kertas saring, kompor listrik, kondensor, dan, soxlet. Terpal sebagai penutup kandang, pallet sebanyak 12 buah. 2. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : dedak padi sebanyak ± 12 kg, arang kayu sebanyak 200 g dan arang batok kelapa sebanyak 200 g berasal dari Desa Natar Kabupaten Lampung Selatan. Kertas saring dan larutan khloroform yang digunakan untuk analisis kadar lemak berasal dari Laboraturium Makanan dan Nutrisi Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas

Lampung. Larutan KI, Na 2 S 2 O 3 dan C 6 H 12 O 6 yang digunakan untuk analisis 16 angka peroksida bersal dari Laboraturium Politeknik Negeri Lampung. C. Metode Penelitian 1. Perlakuan Rancangan perlakuan dalam penelitian ini adalah R0 = penyimpanan dedak tanpa arang; R1 = penyimpanan dedak + arang kayu; R2 = penyimpanan dedak+ arang batok kelapa. 2. Percobaan Rancangan percobaan pada penelitian ini menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Data yang diperoleh akan dianalisis dengan analisis of varian (ANOVA). Apabila dari hasil analisis varian berpengaruh nyata pada satu peubah maka analisis akan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf nyata 5% dan atau 1%. D. Pelaksanaan Penelitian Tahap persiapan 1. Mempersiapkan ruang penyimpanan dan pallet. 2. Membuat kantung arang perlakuan. a. Menggunakan kain furing agar arang tidak tembus ke dedak. b. Menyeragamkan ukuran partikel arang dengan memotong arang dengan gunting dan disaring hingga didapatkan ukuran yang seragam (lolos ukuran lubang saring 1x1 cm 2 dan tidak lolos ukuran 0,5 x 0,5 cm 2 ). c. Mengoven arang kayu dan arang batok kelapa 105ºC ( 6 jam ).

d. Membuat kantung dari kain furing dan memberi label dengan stiker 17 (40 buah kantung). e. Menimbang kantung arang dan memasukan arang kayu/ arang batok kelapa yang sudah dioven (105 o C 6 jam) ± 10 g. f. Menimbang kembali kantung arang + arang, dicatat dan distaples untuk mencegah arang keluar dari kantung arang. g. Menyimpan kantung arang dalam oven 105 o C selama tidak digunakan untuk menjaga kadar air arang tetap 0 %. 3. Sampel dedak padi a. Mendatangkan dedak padi dari huller. b. Menganalisis kadar air, ketengikan (bilangan peroksida), analisis proksimat dan uji organoleptik pada dedak padi (Perlakuan awal). Tabel 5. Hasil analisis proksimat dedak padi pada minggu ke 0 Kandungan Satuan Minggu ke 0 Kadar air (%) 10,12 Bahan kering (%) 89,88 Lemak kasar** (%) 17,85 Protein kasar** (%) 11,18 Serat kasar** (%) 6,91 Abu** (%) 8,19 Angka peroksida* (meq/kg) (meq/kg) 0,40 Sumber : Analisis proksimat Lab. Nutrisi dan Makanan Ternak Unila (2012) * = Hasil analisisis di Lab. THP Polinela (2012) ** = Berdasarkan bahan kering Berdasarkan data pada Tabel 5 dan membandingkan hasil data pada Tabel 1, maka dedak padi yang digunakan dalam penelitian ini masuk ke dalam kriteria dedak dengan mutu yang paling baik (tingkat III), dengan lemak kasar dedak 17,85 % dan serat kasar yang rendah yaitu 6,91 %. Angka peroksida dedak

18 padi juga sangat kecil yaitu 0,40 meq/kg dibandingkan dengan Tabel 2 yaitu pada minggu ke 0 angka peroksida dedak padi mencapai 1,53 meq/kg. Hasil uji organoleptik dedak padi (Tabel 19) adalah tidak tengik, warna coklat muda dan tekstur tidak menggumpal. Tahap pelaksanaan 1. Menyusun 12 palet dalam ruang penyimpanan dengan formasi 3 x 4. 2. Melakukan pengemasan Pada perlakuan R0 a. Menimbang plastik yang sudah diberi label + tali rapia (dicatat). b. Tambahkan dedak padi sekitar ± 1 kg BK. 1 kg BK didapat dari 100 % (100 % KA %) x 1000 g. Kadar air dedak setelah analisis adalah 10,12. Maka 1 kg BK adalah 100 % (100 % 10,12 %) x 1000 g = 1,112 kg. c. Menutup rapat kantung plastik dan mengikatnya dengan tali rapia. d. Menimbang kembali kantong plastik + tali rapia + dedak lalu dicatat. Pada perlakuan dengan penambahan arang (R1 dan R2) a. Menimbang plastik yang telah diberi label + tali rapia (dicatat). b. Masukan dedak padi sekitar ± 222 g ke dalam kantung plastik perlakuan sebanyak 5 kali dan diselingi dengan pemberian kantung arang sehingga membentuk formasi seperti di bawah ini

Kantung Arang Dedak Padi 222 g Kantung Arang Dedak padi 222 g Kantung Arang Dedak padi 222 g Kantung Arang Dedak padi 222 g Kantung Arang Dedak padi 222 g 19 Gambar 5. Susunan arang dan dedak padi dalam kantung plastik Tabel 6. Susunan kantung arang perkantong dedak padi Kode arang kayu A1K Nama kantung Kode arang batok kelapa A1B Nama kantung Kode arang kayu A11K Nama kantung Kode arang batok kelapa A11B A2K A2B A12K A12B A3K R1A A3B R2A A13K R3A A13B A4K A4B A14K A14B A5K A5B A15K A15B A6K A6B A16K A16B A7K A7B A17K A17B A8K R2A A8B R2B A18K R4A A18B A9K A9B A19K A19B A10K A10B A20K A20B Nama kantng R2C R2D c. Menutup rapat kantung plastik dan mengikatnya dengan tali rapia d. Menimbang kembali kantung plastik + dedak + arang lalu dicatat. 3. Meletakkan kantung plastik perlakuan di atas palet dalam ruang penyimpanan sesuai dengan tata letak.

20 Gambar 4. Tata letak penyimpanan dedak padi selama 4 minggu Tahap pengambilan sampel (setelah penyimpanan 4 minggu) 1. Setiap kantung plastik perlakuan ditimbang dan dicatat. 2. Melepas ikatan tali rapia. 3. Menuangkan dedak padi dalam plastik ke wadah lalu dilakukan uji organoleptik pada bau, warna, dan tekstur. 4. Jika pada perlakuan R1 dan R2 maka dilakukan pengambilan kantung arang lalu dibersihkan, ditimbang dan dicatat. 5. Setiap dedak padi pada satuan percobaan diaduk hingga merata dan dituang ke wadah,dibagi 4 bagian, lalu mengambil secara acak ¼ bagian. 6. Setelah ¼ bagian dedak padi diambil, dedak padi pilihan dihomogenkan lalu dituang dan dibagi 4 bagian, lalu mengambil secara acak ¼ bagian lagi. 7. Mengambil sampel yang terpilih dan memasukan ke dalam plastik + diberi label, yang akan digunakan sebagai sampel untuk analisis kadar air, kadar lemak, dan ketengikan. 8. Mengambil 5 kantung arang pada setiap kantung percobaan, dibuka lalu ditumpahkan ke wadah. Arang dihomogenkan, lalu dilakukan pengambilan secara acak seperti prosedur 5 dan 6, lalu mengambil sampel terpilih dan dimasukkan ke dalam plastik yang diberi label untuk analisis kadar air arang.

E. Metode Analisis 21 1. Kadar Air (Fathul, 1999) a. Memanaskan cawan porselein beserta tutupnya yang bersih ke dalam oven 105ºC selama ± 1 jam. b. Mendinginkan di dalam desikator selama 15 menit. c. Menimbang cawan porselein beserta penutupny dan catat bobotnya. d. Memasukkan sampel analisa ke dalam cawan porselein sekitar 1 g dan kemudian catat bobotnya (B). e. Memanaskan cawan porselein beisi sample di dalam oven 105 0 C selama 6 jam (penutup jangan dipasang). f. Mendinginkan di dalam desikator selama 15 menit. g. Menimbang cawan porselein berisi sample analisa tersebut (C). h. Menghitung kadar air dengan rumus seperti di bawah ini : KA = B A C A B A X 100% i. Melakukan analisis ini dua kali (duplo). Beri tanda 1 atau 2 pada masingmasing cawan porselein dengan pensil. Kemudian hitung rata-ratanya : Kadar air (%) = KA1 + KA2 2 j. Menghitung kadar bahan kering dengan rumus sebagai berikut : BK = 100% - KA 2. Kadar Lemak (Fathul, 1999) a. Memanaskan kertas saring biasa (6 x6 cm 2 ) di dalam oven 105 o C selama 1 jam. b. Memasukkan kertas saring ke dalam desikator selama 10 menit.

c. Menimbang dan mencatat bobotnya (A). 22 d. Menambahkan sampel analisa ± 0,5 g dan mencatat bobot kertas saring yang berisi sampel (B). e. Melipat kertas saring. f. Memanaskan ke dalam oven 135 o C selama 2 jam, kemudian didinginkan ke dalam desikator selama 15 menit, setelah itu menimbang dan mencatat bobotnya (C). g. Memasukkan kertas saring yang sudah dilipat ke dalam soxlet. h. Memasukkan ke dalam alat soxlet 300 ml choloroform. i. Menghubungkan antara alat soxlet dan kondensor. j. Mengalirkan air ke dalam kondensor. k. Menyalakan alat pemanas. Sekali - sekali, jangan menyalakan alat pemanas apabila air tidak dialirkan ke dalam kondensor. l. Memanaskan alat pemanas selama 6 jam (terhitung sejak awal mendidih). m. Mematikan alat pemanas, kemudian menghentikan aliran air. n. Mengambil lipatan kertas saring berisi residu dan memanaskan ke dalam oven 105 o C selama 6 jam. o. Mendinginkan kertas saring ke dalam desikator selama 15 menit. p. Menimbang dan mencatat bobotnya (D). q. Menghitung kadar lemak dengan rumus sebagai berikut: KL = C A D A B A X 100% k. Lakukan analisis ini dua kali (duplo). Beri tanda 1 atau 2 pada masing - masing lipatan kertas dengan pensil. Kemudian menghitung

rata-ratanya dengan rumus seperti di bawah ini: 23 Kadar lemak (%) = KL1 + KL2 2 l. Apabila langkah f tidak dilakukan maka menghitung kadar lemak dengan rumus seperti di bawah ini: KL = [ B A x BK] C A B A X 100% 3. Uji ketengikan (Rancidity) (Sudarmadji, 1981) a. Menimbang ± 0,05 g sampel dan memasukkan sampel ke dalam gelas erlemeyer bertutup dan menambahkan 30 ml larutan asam asetat - chloroform (3:2). Menggoyangkan larutan sampai sampel terlarut semua. b. Menambahkan 0,5 ml larutan jenuh KI ke dalam erlenmeyer. c. Mendiamkan selama 1 menit dan kadang kala di goyang kemudian menambahkan 30 ml aquades. d. Melakukan titrasi dengan 0,1 N Na 2 S 2 O 3 sampai warna kuning hilang. e. Menambahkan larutan pati atau C 6 H 12 O 6, kemudian melanjutkan titrasi sampai warna biru mulai hilang. f. Angka peroksida dinyatakan dalam mili - equivalen dari peroksida dalam 1000 gram sampel: ml Na 2 S 2 O x N thio x 1000 Angka peroksida = berat sampel (g) 4. Uji organoleptik Uji organoleptik meliputi bau, tekstur dan warna dilakukan dengan cara penilaian menggunakan uji kesukaan atau uji hedonik. Sifat organoleptik dedak diamati pada minggu ke-0 dan ke-4 dengan uji skoring. Uji skoring merupakan uji

dengan menggunakan panelis yang tahu mengenai atribut yang dinilai. 24 Pengamatan dilakukan pada bau dan sifat fisik dedak yaitu tekstur dan warna (Kartika et, al., 1988). Penilaian dilakukan dengan mengisi tabel kuisioner (Tabel 33) pada lampiran. Penilaian dikalkulasi dengan cara nilai sama yang diberikan oleh panelis akan dijumlahkan, lalu dibagi dengan jumlah panelis yang memberikan nilai sama tersebut. Contoh: Pada uji organoleptik pada bau: dari 4 orang panelis, 3 panelis memberikan nilai 2 dan 1 panelis memberikan nilai 1, maka kalkulasi nilainya adalah 3 x 2 + (1 x 1) 4 = 6+1 4 = 7 4 = 1,75 Nilai hasil kalkulasi inilah yang ditampilkan pada tabel hasil uji organoleptik untuk warna (Tabel 7), bau (Tabel 8) dan tekstur (Tabel 9). F. Peubah yang Diamati Peubah yang diamati adalah 1. uji organoleptik meliputi : warna, bau, tekstur 2. kadar air; 3. kadar lemak; 4. ketengikan (angka peroksida);