BAB 1 PENDAHULUAN. pasar global yang pesat membantu pertumbuhan perekonomian dunia. Dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. turunnya nilai perusahaan itu sendiri. Bagi investor, harga saham merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bebas antar perusahaan-perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di. memiliki tujuan dalam mendirikan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Manajer perusahaan memiliki peran utama dan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau

BAB I PENDAHULUAN. memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi shareholder

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB I PENDAHULUAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Banyaknya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian di Indonesia terus mengalami perkembangan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian global sekarang ini, perusahaan melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. sistem ekonomi untuk industri yang sama. Pertumbuhan perusahaan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Brigham dalam Borolla (2011) menjelaskan bahwa tujuan berdirinya

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

BAB I PENDAHULUAN. keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan (Fama dan French,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. obat, terutama dalam hal kesehatan. Menurut Sharabati et al. (2010) memandang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi menandai lajunya arus

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah kegiatan bisnis, tidak akan mungkin terlepas dari apa

BAB I PENDAHULUAN. atau kekayaan bagi para pemegang saham. Nilai perusahaan merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pemulihan salah satu di bidang industri manufaktur asing. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai entitas ekonomi lazimnya memiliki tujuan jangka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era industri yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap

BAB I PENDAHULUAN. modal akan meningkat. Jika perusahaan mempunyai prospek yang baik di. harga saham akan menurun. (Mardiyati dkk., 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia bisnis yang modern, perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat dimana setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. orientation) maupun organisasi yang tidak berorentasi pada laba (non-profit

BAB I PENDAHULUAN. institusional serta profitabilitas. Menurut Verawaty dkk, (2015), nilai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan telah memiliki tujuan yang jelas. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan nilai perusahaan yang tinggi juga. Salah satu indikator. dengan nilai buku perlembar saham.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan. berdampak terhadap nilai perusahaan (Fama dan French, 1998).

BAB 1 PENDAHULUAN. para pemegang saham dan menjadikan perusahaan yang go public. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen keuangan merupakan manajemen yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. consumer goods. Perusahaan consumer goods merupakan perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kredibilitas yang dijunjung tinggi, mempunyai kualitas bagus dan harus bisa

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi persaingan yang semakin tajam. Akan tetapi, dalam praktiknya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. modal perusahaan, investor tidak dapat dipisahkan dari informasi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan (firm) adalah suatu organisasi yang mengkombinasikan dan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dibidang teknologi informasi dan komunikasi serta perubahan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menjadi harapan yang diinginkan oleh pihak internal perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap entitas bisnis (perusahaan) dalam operasinya tentu memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Selama setengah abad terakhir, sektor Consumer Goods telah. mencapai pertumbuhan yang signifikan dari segi pendapatan dan imbal

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Banyak perusahaan kecil maupun perusahaan besar yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. adalah pihak yang menjalankan dan mengendalikan jalannya perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. tingkat pengembalian berupa return (pendapatan) baik berupa dividend yield

BAB 1 PENDAHULUAN. terus tumbuh dan berkembang. Perusahaan harus memiliki strategi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang masuk dalam industri barang konsumsi yang terdapat di

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan tentunya ingin terus berkembang dan tujuannya dapat

BAB I PENDAHULUAN. harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan sebaliknya semakin

BAB I PENDAHULUAN. dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditor, dividen dapat menjadi sinyal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Untung Wahyudi dan Pawestri, 2006 (Sri Hasnawati, 2005a) (Sri Hasnawati, 2005a)

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia menjadi ketat. Perusahaan-perusahaan yang bergerak baik di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tajam dalam pasar global merupakan suatu tantangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu keharusan bagi setiap perusahaan yang didirikan adalah memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur rmerupakanindustri yang mendominasi perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham, kemudian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan didirikan memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fenomena yang banyak ditemui ketika perusahaan bertambah besar maka

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan. melalui peningkatan kemakmuran politik para pemegang saham.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan adanya globalisasi membuat perekonomian dunia semakin terbuka dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Ini tercermin pada manajer keuangan juga berperan aktif dalam

BAB I PENDAHULUAN. indonesia. Kondisi pertumbuhan ekonomi yang melambat, diproyeksikan

BAB I PENDAHULUAN. maupun dagang yang saling bersaing untuk dapat bertahan dan menjadi yang

BABl PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan, tanpa pendanaan perusahaan tidak akan berjalan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemilik

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan global dimulai dengan kasus subprime mortgage dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan bisnis terutama yang telah go public pada umumnya. tujuan manajemen keuangan adalah untuk mengambil keputusan-keputusan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Setiap perusahaan didirikan memiliki dua tujuan, yaitu tujuan. jangka panjang. Tujuan jangka pendek yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur mendorong perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari

BAB I PENDAHULUAN. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya (Fenandar, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. saham (Brigham dan Gapenski 1996). Semakin tinggi nilai perusahaan

BAB I. kemakmuran. Dalam hal ini kebijakan tersebut harus mempertimbangkan dan menganalisis

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini tantangan dalam dunia usaha semakin dirasakan oleh para pengusaha

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar global saat ini berkembang dengan sangat pesat. Adanya persaingan pasar global yang pesat membantu pertumbuhan perekonomian dunia. Dalam dunia bisnis bentuk perekonomian yang ada bermacam macam. Salah satunya adalah bisnis perdagangan saham yang ada di dalam pasar modal. Dengan adanya perdagangan saham di pasar modal, akan memudahkan calon investor dan investor, untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan go public. Dengan adanya informasi yang relevan dari emitan, maka akan memudahkan pasar untuk mengetahui kondisi pasar dalam bentuk harga atau pun perubahan harga saham. Diharapkan dengan adanya informasi harga saham tersebut dapat mempermudah investor dalam pengambilan keputusan investasi yang efisien, serta investor mengharapkan adanya keuntungan saham dari informasi harga saham tersebut. Tujuan dari setiap pengelolaan perusahaan adalah untuk memaksimalkan kemakmuran pemiliknya (Brigham dan Gapenski, 1996 dalam Lyna, 2015). Nilai perusahaan yang tinggi adalah harapan dari setiap para pemegang saham, karena peningkatan nilai perusahaan akan mencerminkan pada meningkatnya kemakmuran pemegang saham pula. Meningkatnya nilai perusahaan juga akan meningkatkan minat investor untuk menanamkan 1

modalnya pada perusahaan. Nilai perusahaan dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Kesejahteraan pemegang saham mampu dijadikan sebagai tolak ukur perusahaan, karena nilai perusahaan akan menunjukkan seberapa baik kinerja perusahaan tersebut. Nilai perusahaan suatu perusahaan dapat diketahui melalui harga saham perusahaan tersebut (Hasnawati, 2005). Pengukuran seberapa baik nilai perusahaan yang ditunjukkan melalui harga saham dapat diukur dengan menggunakan Price Book Value (PBV). Basaran dari nilai PBV dipengaruhi oleh kebijakan yang di ambil dari setiap perusahaan, salah satu kebijakan yang mempengaruhi Price Book Value adalah kebijakan utang. Kebijakan utang merupakan kebijakan pendaan yang berasal dari pihak eksternal perusahaan (Hasnawati, 2005). Kebijakan utang dilakukan berkaitan dengan masalah pendanaan untuk operasi perusahaan, penelitian, serta peningkatan kinerja perusahaan. Penggunaan hutang sebagai pembiayaan kegiatan perusahaan dapat memberikan keuntungan yang berasal dari pengurangan pajak karena adannya bunga yang dibayarkan akibat hutang akan mengurangi penghasilan yang terkena pajak. Selain itu, penggunaan hutang mampu menarik pemegang saham untuk melakukan kontrol yang lebih ketat dibandingkan perusahaan memperoleh pendanaan melalui penerbitan saham baru (Rahmawati, 2012). Penggunaan utang yang tinggi mampu meningkatkan financial distress (Sujoko dan Subiantoro, 2007), maka diperlukan pengawasan atas penggunaan utang yang dilakukan oleh manajer. Salah satu alat untuk mengawasi manajer dalam penggunaan utang adalah dengan adanya kepemilikan institusional. 2

Dalam penelitian (Triyono et al, 2012) dan (Ika et al, 2013) menyatakan bahwa kebijakan utang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, namun hal ini bertentangan dengan penelitian (Dwi Sukirni, 2012) yang menyatakan bahwa kebijakan utang berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Kebijakan utang sebagai salah satu mekanisme dalam mengatasi masalah keagenan berkaitan dengan struktur kepemilikan, kebijakan deviden dan profitabilitas. Adanya kepemilikan institusional dalam perusahaan membuat menajer merasa diawasi sehingga tidak dapat menggunakan utang untuk dikonsumsi secara pribadi, dengan demikian penggunaan utang sebagai sumber dana akan dibatasi. Peningkatan nilai perusahaan dapat tercapai apabila ada kerja sama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang meliputi shareholder maupun stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan keuangan dengan tujuan memaksimumkan modal kerja yang dimiliki. Adanya masalah diantara manajer dan pemegang saham disebut masalah keagenan. Adanya masalah keagenan akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan keuangan perusahaan, yaitu meningkatkan nilai perusahaan dengan cara memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Hal ini membutuhkan kontrol dari pihak luar dimana peran monitoring dan pengawasan yang baik akan mengarahkan tujuan sebagaimana mestinya. (Laila, 2011). Variabel selanjutnya yang berpengaruh pada nilai perusahaan adalah kebijakan deviden. Menurut (Brigham, 1999) kebijakan deviden adalah keputusan perusahaan tentang apakah laba pendapatan perusahaan akan dibagikan atau 3

ditahan untuk dijadikan investasi kembali bagi perusahaan. Penentuan laba sebagai laba ditahan atau dibayarkan kepada investor sebagai pembayaran deviden merupakan, aspek utama dalam kebijakan deviden. Kebijakan deviden merupakan suatu keputusan perusahaan untuk menentukan seberapa besar laba pendapatan perusahaan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dan seberapa besar pendapatan perusahaan yang akan diinvestasikan kembali atau ditahan dalam bentuk laba ditahan di dalam peusahaan itu sendiri. Dalam penelitian (Eva, 2012) menyatakan bahwa kebijakan deviden berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, namun hal ini bertentangan dengan penelitian (Rizka dan Ratih, 2009) yang menyatakn bahwa kebijkan deviden berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Adapun variabel profitabilitas mempengaruhi nilai perusahaan. Suatu perusahaan untuk dapat melangsungkan aktivitas operasinya haruslah berada dalam keadaan yang menguntungkan. Tanpa adanya keuntungan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan diminati sahamnya oleh investor. Sehingga dengan demikian profitabilitas dapat mempengaruhi nilai perusahaan (Umi et al, 2012). Dalam penelitian (Eva, 2012) dan (Rizka dan Ratih, 2009) dan (Fransisa, 2012) dan (Rani, 2015) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 4

Penelitian tentang nilai perusahaan telah banyak dilakukan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan karena adanya research gap atau ketidak konsistenan hasil dari peneliti sebelumnya. Penelitian Melanie (2012), Dwi Sukirni (2012). Penelitian Sri Setyo (2012) menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian Dwi Sukirni (2012)mengatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Dan Fransiska (2012) mengatakan bahwa kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Penelitian Eva (2009) mengatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap kebiajakan hutang. Rizka dan Ratik (2009) mengatakan bahwa kepemilikan institusional berpangruh positif signifikan terhadap kebijakan hutang. Sedangkan Nasrillah (2012) mengatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan hutang. Penelitian Riani (2015) menyatakan bahwa kebijakan deviden berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan menurut Triyono (2012) menyatakan bahwa kebijakan deviden berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun dari beberapa penelitian Umi dkk (2012) menyatakan bahwa kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadan nilai perusahaan. Penelitian Rizka dan Ratih (2009) menyatakan bahwa kebijakan deviden berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan hutang. Sedang menurut 5

penelitian Eva (2012) menyatakan bahwa kebijakan deviden berpengaruh negatif sigifikan terhadap kebijakan hutang. Namun dalam penelitian Nasrilah (2012) menyatak bahwa kebijakan deviden tidak berpengaruh terhadap kebijakn hutang. Penelitian Tryono (2012) menyataakn bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini di dukung dengan hasil penelitian Riani (2015) yang menyatakan bahwa profitabilita berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Hardiningsih dan Meita (2012) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan hutang. Sedangkan dalam peneltian Rizka dan Ratih (2009) menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan hutang. Penelitian Dwi Sukirni (2012) menyatakan bahwa kebijakan hutang berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan dalam penelitian Tryono (2012) menyatakan bahwa kebijakan hutang berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun dalam penelitian Umi dkk (2012) menyatakan bahwa kebijakan hutang tidak berengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan latar belakang yang telah dipaparkan di atas dan penelitian yang cukup banyak kontroversi, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, Pengaruh Kepemilikan Intitusional, Kebijakan Deviden, Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan, dengan Kebijakan Utang sebagai Variabel Intervening. Penelitian ini adalah pengembangan dari penelitian 6

sebelumnya yang dilakukan oleh (Melanie Sugiarto, 2012) dengan obyek yang sama namun periode penelitian yang lebih up-to-date yaitu periode 2010-2014. B. Rumusan Masalah a. Apakah ada pengaruh positif signifikan antara kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan b. Apakah ada pengaruh positif signifikan antara kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan c. Apakah ada pengaruh positif signifikan antara Profitabilitas terhadap nilai perusahaan d. Apakan ada pengaruh negatif signifikan antara kepemilikan institusional terhadap kebijakan utang e. Apakan ada pengaruh positif signifikan antara kebijakan deviden terhadap kebijakan utang f. Apakan ada pengaruh positif signifikan antara profitabilitas terhadap kebijakan utang g. Apakah ada pengaruh positif signifikan antara kebijakan utang terhadap nilai perusahaan C. Tujuan Penelitian a. Menganalisis pengaruh kepemilikan institusional terhadap nilai perusahaan b. Menganalisis pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan c. Menganalisis pengaruh profitabiltas terhadap nilai perusahaan 7

d. Menganalisis pengaruh kepemilikan institusional terhadap kebijakan utang e. Menganalisis pengaruh kebijakan deviden terhadap kebijakan utang f. Menganalisis pengaruh profitabiltas terhadap kebijakan utang g. Menganalisis pengaruh kebijakan utang terhadap nilai perusahaan. D. Manfaat Penelitian a. Bidang Teoritis Sebagai bahan referensi atau data tambahan bagi peneliti-peneliti lainnya yang tertarik pada bidang kajian ini dan dapat menambah pembenndaharaan atas pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu ekonomi. b. Bidang Praktis Bagi investor, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan investasi sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan. i. Bagi pihak manajemen, dapat dijadikan pertimbangan dalam penentuan kebijakan dividen. ii. Bagi emiten, hasil temuan ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pembuatan keputusan terhadap dividend payout ratio agar dapat memaksimumkan nilai perusahaan. Bagi para akademisi hasil studi ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap isu tentang faktor faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio pada perusahaan publik di Indonesia. 8

9