BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di pos tengah dan pos barat UPTD Terminal Tirtonadi. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015 Januari 2016 C. Populasi Penelitian Populasi penelitian adalah 112 orang pegawai Dinas Perhubungan yang bekerja di UPTD terminal Tirtonadi. Dalam penelitian ini kriteria inklusi sampel antara lain: a. Responden yang bertugas di pos barat, tengah, penarik retribusi, dan petugas keamanan. b. Responden yang bertugas pada 3 shift yang telah dijadwalkan c. Responden merupakan perokok sedang yang jumlah konsumsi rokok <2 pak per hari d. Usia 40 tahun 58 tahun e. Jenis kelamin laki-laki Kriteria eksklusi sampel antara lain : a. Jenis kelamin perempuan 21
22 b. Tidak bersedia dijadikan responden c. Responden yang bertugas di kantor, dan pemungut retribusi travel D. Teknik Sampling Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling, pada teknik ini setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Apabila besarnya sampel yang diinginkan itu berbeda-beda, maka besarnya kesempatan bagi setiap satuan elementer untuk terpilih pun berbeda-beda pula. Menurut Notoatmodjo (2012) random sampling yaitu dengan cara pengambilan sampel dengan mengundi anggota populasi atau teknik undian. E. Sample Penelitian Dari populasi yang berjumlah 112 pekerja, kemudian ditarik kriteria inklusi-ekslusi sehingga tersedia 51 pekerja, kemudian diambil sampel minimal yang akan digunakan dalam penelitian dengan rumus (Riyanto, 2011) : n = NZ (1-α/2) 2 P(1-P) Nd 2 +Z (1-α/2) 2 P(1-P) n = (51)(1,96) 2 0,5(1-0,5) (51)(0,1) 2 +(1,96) 2 0,5(1-0,5) n = 48.9804 1,4704 n = 33.31 orang n = 33 orang
23 Keterangan : n = besar sampel N = besar populasi Z(1-α/2)2 = tingkat kepercayaan 95% = 1,96 P = proporsi kejadian 0,5 d = besar penyimpangan 0,1 Untuk besar sampel minimal dalam penelitian adalah 33 orang petugas Dishub Terminal Tirtonadi. F. Desain Penelitian Populasi (N = 112 ) Sampel (n=51) Sample minimal (n=33) Kriteria Inklusi Eksklusi Simple Ramdom Sampling Lama Paparan Kadar COHb dalam darah setelah bekerja Uji Korelasi Pearson Uji Korelasi Pearson Kadar CO Lingkungan Kadar COHb dalam darah Uji Korelasi Spearman Gambar 3.1 Desain Penelitian
24 G. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel terikat (Dependent Variable ) Variable terikat adalah variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2012). Variable terikat dalam penelitian ini adalah kadar COHb dalam darah petugas Dishub terminal Tirtonadi. 2. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2012). Variabel bebas pada penelitian ini adalah kadar CO Lingkungan terminal Tirtonadi dan lama paparan. 3. Variabel Moderator Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen. Variabel ini disebut juga variabel independen kedua. Variabel moderator dalam penelitian ini adalah jumlah konsumsi rokok yang dihisap pada hari tersebut, dan usia yang bisa memperkuat atau memperlemah hubungan variabel bebas dan variabel terikat. H. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Lama Paparan Lamanya seseorang berada dalam lingkungan kerja yang mengandung CO dalam sehari. Satuan Skala pengukuran : Jam : Rasio
25 2. Kadar CO Lingkungan Merupakan besarnya emisi gas buang CO yang dihasilkan oleh kendaraan atau bis yang melewati titik tertentu. Alat ukur Satuan Skala pengukuran : CO Meter : ppm : Rasio 3. Kadar COHb Merupakan besarnya gas CO yang terikat di dalam Hb yang telah mencapai ekuilibrium tertentu pada petugas Dishub terminal Tirtonadi. Alat uji lab : Spektrofotometer dengan panjang gelombang 542nm F 5.66 Satuan : % Skala pengukuran : Ordinal I. Alat dan Bahan Penelitian Pada penelitian ini, alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah : 1. Alat dan bahan untuk mengukur Kadar CO Lingkungan a. CO Meter b. Alat tulis 2. Alat dan bahan untuk mengukur Kadar COHb dalam darah a. Alat : 1) Tabung reaksi 2) Suntik 3) Spektrofotometer dengan panjang gelombang 542nm F 5.66 4) Pendingin
26 5) Kertas saring b. Bahan : 1) Sampel darah petugas Dishub terminal Tirtonadi 2) Buffer Asetat J. Cara Kerja Penelitian Cara kerja penelitian ini adalah melalui tahap-tahap sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan a. Penyusunan proposal penelitian b. Validasi proposal penelitian c. Perizinan tempat penelitian 2. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan pengumpulan data dilakukan melalui langkah-langkah berikut : a. Peneliti mengukur kadar CO lingkungan di pos barat terminal Tirtonadi dengan menggunakan CO Meter. Cara kerja CO Meter adalah : 1) Menghidupkan alat dengan cara menekan tombol power pada alat hingga berbunyi dan muncul angka pada display yang menunjukkan kadar gas CO dan juga suhu pada tempat pengukuran. 2) Setelah muncul angka, tekan tombol Rec tunggu minimal 1 menit sebagai waktu pengukuran kemudian tekan tombol Rec lagi. 3) Setelah itu diperoleh hasil kadar gas CO baik maksimal maupun minimal pada tempat pengukuran.
27 4) Mencatat hasil yang diperoleh pada tabel hasil pengukuran. 5) Mematikan alat dengan cara menekan tombol power hingga berbunyi dan alat akan turn off dengan sendirinya. b. Peneliti mengambil sampel darah petugas yang bekerja di sekitar tempat tersebut pada waktu yang telah ditentukan. c. Pengambilan data kadar CO lingkungan dan sampel darah dilakukan 3 hari dengan penyesuaian shift kerja petugas bergantian dalam 3 harinya. d. Sampel darah yang telah diambil, kemudian disimpan di tempat pendingin. Sampel darah yang telah disimpan kemudian diuji di laboratorium kimia Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Langkah kerja uji sampel darah untuk mengetahui kadar COHb dalam darah sebagai berikut : 1) Diambil 2 tabug uji dan dimasukkan 2 ml buffer asetat ke masingmasing tabung 2) Selanjutnya dimasukkan sebanyak 500 micron darah ke dalam masing-masing tabung dengan pipet 3) Ujung pipet harus dicuci 3 kali dengan isi tabung uji, kemudian dimasukkan ujung pipet ke dalam larutan desinfektan, digunakan ujung pipet yang bersih 4) Sampel dicampur dengan pelan-pelan (tidak digojak) 5) Diinkubasi selama tepat 5 menit pada suhu 55 o C
28 6) Diambil tabung uji dari water bath dan segera dicampur dalam gelas kimia (diisi air yang baru dikeluarkan dari kran), kemudian dibiarkan 1 menit 7) Larutan dingin tersebut disaring ke tabung lain, dengan kertas saring yang dibasahi dengan buffer asetat 8) Filtrat harus jernih (jika tidak, maka penyaringan diulangi lagi dengan kertas saring yang baru) 9) Sampel kemudian dibaca pada fotometer dengan panjang gelombang 542nm F 5.66 10) Bila absorban lebih besar dari 0.9 filtrat diencerkan dengan buffer asetat dengan perbandingan 1 : 1 3. Tahap Penyelesaian a. Pengupulan semua data yang telah diperoleh b. Pengolahan dan analisis data K. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Pengumpulan data adalah dengan data sekunder diambil dari Dishub adalah informasi mengenai nama petugas Dishub yang berjaga, jadwal shift kerja, lama paparan. Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik sebagai berikut : 1. Analisis Univariat Analisis univariate adalah anailisis yang dilakukan pada setiap variabel dari hasil penelitian yang akan menghasilkan distribusi dan presentasi dari setiap variabel (Notoatmojo, 2012)
29 2. Analisis Bivariat Penelitian ini menggunakan uji korelasi Spearman untuk mengetahui hubungan antara lama paparan dengan kadar COHb dalam darah petugas Dishub dan hubungan kadar CO Lingkungan dengan kadar COHb dalam darah petugas Dishub. Interpretasi hasil yang diperoleh dengan menggunkaan program SPSS, yaitu sebagai berikut : 1. Jika p value 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan 2. Jika p value > 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan. Kekuatan korelasi dalam penelitian ini memiliki makna sebagai berikut : 1. Tanda positif (+) dan negatif (-) a. Tanda (+) menunjukkan hubungan searah (X naik maka Y naik) b. Tanda (-) menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun). 2. Interpretasi koefisien korelasi 0.000 0.199 : sangat lemah 0.200 0.399 : lemah 0.400 0.599 : sedang 0.600 0.799 : kuat 0.800 1.000 : sangat kuat.