ANALISIS HUBUNGAN ANTARA BEBAN PENCEMARAN DAN KONSENTRASI LIMBAH SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN PERAIRAN TELUK AMBON DALAM

dokumen-dokumen yang mirip
SEBARAN SPASIAL LUASAN AREA TERCEMAR DAN ANALISIS BEBAN PENCEMARAN BAHAN ORGANIK PADA PERAIRAN TELUK AMBON DALAM

ANALISIS EKOLOGI-EKONOMI UNTUK PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERIKANAN BUDIDAYA BERKELANJUTAN DI WILAYAH PESISIR PROVINSI BANTEN YOGA CANDRA DITYA

ANALISIS BEBAN PENCEMARAN DAN KAPASITAS ASIMILASI KAWASAN PERAIRAN PELABUHAN SUNDA KELAPA JAKARTA SUTISNA

DAMPAK LIMBAH CAIR PERUMAHAN TERHADAP LINGKUNGAN PERAIRAN (Studi Kasus: Nirwana Estate, Cibinong dan Griya Depok Asri, Depok) HENNY FITRINAWATI

KAJIAN REHABILITASI SUMBERDAYA DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PESISIR PASCA TSUNAMI DI KECAMATAN PULO ACEH KABUPATEN ACEH BESAR M.

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

STRATEGI PENGELOLAAN KUALITAS PERAIRAN PELABUHAN PERIKANAN CILINCING JAKARTA UTARA IRWAN A

KARAKTERISTIK Fe, NITROGEN, FOSFOR, DAN FITOPLANKTON PADA BEBERAPA TIPE PERAIRAN KOLONG BEKAS GALIAN TIMAH ROBANI JUHAR

PERAN MODEL ARSITEKTUR RAUH DAN NOZERAN TERHADAP PARAMETER KONSERVASI TANAH DAN AIR DI HUTAN PAGERWOJO, TULUNGAGUNG NURHIDAYAH

PERANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT BINAAN TERHADAP KINERJA USAHA KECIL DI SUMATERA BARAT ZEDNITA AZRIANI

ANALISIS KEBIJAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI KELAUTAN DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KASTANA SAPANLI

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

JURNAL MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

APLIKASI CONTINGENT CHOICE MODELLING (CCM) DALAM VALUASI EKONOMI TERUMBU KARANG TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA FAZRI PUTRANTOMO

ANALISA PENCEMARAN LIMBAH ORGANIK TERHADAP PENENTUAN TATA RUANG BUDIDAYA IKAN KERAMBA JARING APUNG DI PERAIRAN TELUK AMBON

PRODUKTIVITAS PRIMER FITOPLANKTON DAN KAITANNYA DENGAN UNSUR HARA DAN CAHAYA DI PERAIRAN MUARA JAYA TELUK JAKARTA USMAN MADUBUN

ANALISA STATUS MUTU AIR DAN DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN SUNGAI WANGGU KOTA KENDARI

PENGARUH SINAR ULTRA VIOLET (UV) UNTUK MENURUNKAN KADAR COD,TSS DAN TDS DARI AIR LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT T E S I S

KAJIAN MUTU AIR DENGAN METODE INDEKS PENCEMARAN PADA SUNGAI KRENGSENG, KOTA SEMARANG

ADSORPSI ION Cr 3+ OLEH SERBUK GERGAJI KAYU ALBIZIA (Albizzia falcata): Studi Pengembangan Bahan Alternatif Penjerap Limbah Logam Berat

MODEL PENGENDALIAN PENCEMARAN LAUT UNTUK MENINGKATKAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN TELUK JAKARTA IRMAN FIRMANSYAH

STRUKTUR KOMUNITAS MEIOBENTHOS YANG DIKAITKAN DENGAN TINGKAT PENCEMARAN SUNGAI JERAMBAH DAN SUNGAI BUDING, KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

SEBARAN ASIMTOTIK PENDUGA KOMPONEN PERIODIK FUNGSI INTENSITAS PROSES POISSON PERIODIK DENGAN TREN FUNGSI PANGKAT RO FAH NUR RACHMAWATI

ANALISIS KEBUTUHAN LUAS LAHAN PERTANIAN PANGAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN PENDUDUK KABUPATEN LAMPUNG BARAT SUMARLIN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS BEBAN PENCEMARAN SUNGAI CIHIDEUNG SEBAGAI BAHAN BAKU PENGOLAHAN AIR DI KAMPUS IPB DARMAGA ETTY SARIWATI

STRATEGI MENSINERGIKAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DENGAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

EVALUASI PENGGUNAAN LAHAN EKSISTING DAN ARAHAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG KOTA TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT

ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KONAWEHA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

PERBAIKAN DAN EVALUASI KINERJA ALGORITMA PIXEL- VALUE DIFFERENCING ( PVD) ROJALI

PENDAHULUAN karena sungai-sungai banyak bermuara di wilayah ini. Limbah itu banyak dihasilkan dari

MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI

APLIKASI KONSEP EKOWISATA DALAM PERENCANAAN ZONA PEMANFAATAN TAMAN NASIONAL UNTUK PARIWISATA DENGAN PENDEKATAN RUANG

STUDI KONDISI VEGETASI DAN KONDISI FISIK KAWASAN PESISIR SERTA UPAYA KONSERVASI DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM FERI SURYAWAN

KAJIAN MODEL HIDDEN MARKOV KONTINU DENGAN PROSES OBSERVASI ZERO DELAY DAN APLIKASINYA PADA HARGA GABAH KERING PANEN T A M U R I H

DISTRIBUSI DAN PREFERENSI HABITAT SPONS KELAS DEMOSPONGIAE DI KEPULAUAN SERIBU PROVINSI DKI JAKARTA KARJO KARDONO HANDOJO

Tersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No 4 (2015)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem merupakan suatu interaksi antara komponen abiotik dan biotik

MODEL PERAMALAN HARGA SAHAM DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK TRIANA ENDANG

HEWAN BENTOS SEBAGAI INDIKATOR EKOLOGI DI SUNGAI CIKAPUNDUNG, BANDUNG

Aplikasi QUAL2Kw sebagai Alat Bantu Perhitungan Daya Tampung Beban Pencemaran Kali Madiun (Segmen Kota Madiun)

PERBANDINGAN HASIL PENGGEROMBOLAN METODE K-MEANS, FUZZY K-MEANS, DAN TWO STEP CLUSTER

ABSTRACT. Keywords: internal and international migration, labor market, Indonesian economy

PENENTUAN STATUS MUTU AIR

MODEL SPASIAL TINGKAT KERAWANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN (Studi Kasus di Wilayah Propinsi Kalimantan Tengah) SAMSURI

KINETIKA AKTIVITAS REDUKSI NITRAT BAKTERI NITRAT AMONIFIKASI DISIMILATIF DARI MUARA SUNGAI PADA KONSENTRASI OKSIGEN (O 2 ) YANG BERBEDA TETI MARDIATI

KARAKTERISTIK FISIKA-KIMIA PERAIRAN DAN STRUKTUR KOMUNITAS MOLUSKA (BIVALVIA DAN GASTROPODA) DI PANTAI CERMIN SUMATERA UTARA SKRIPSI

Kualitas Perairan Sungai Buaya di Pulau Bunyu Kalimantan Utara pada Kondisi Pasang Surut

ANALISIS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAUT GUGUS PULAU KALEDUPA BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT S U R I A N A

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI

PENGEMBANGAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PENGELOLAAN AIR BERSIH BERBASIS MASYARAKAT

PENENTUAN TINGKAT KESEHATAN SUNGAI BERDASARKAN STRUKTUR KOMUNITAS MAKROAVERTEBRATA DI SUNGAI CIHIDEUNG, KABUPATEN BOGOR

PERENCANAAN HUTAN KOTA UNTUK MENINGKATKAN KENYAMANAN DI KOTA GORONTALO IRNA NINGSI AMALIA RACHMAN

ANALISIS KUALITAS AIR PADA SENTRAL OUTLET TAMBAK UDANG SISTEM TERPADU TULANG BAWANG, LAMPUNG

KAJIAN BIOFISIK LAHAN HUTAN MANGROVE DI KABUPATEN ACEH TIMUR ISWAHYUDI

HUBUNGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN PERILAKU BERCOCOK TANAM PADI SAWAH

Jurusan Teknik Kelautan - FTK

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI KLINIK AGRIBISNIS PADA PRIMA TANI DI KECAMATAN LEUWI SADENG BOGOR NIA RACHMAWATI

ANALISIS KAPASITAS PENANGKAPAN (FISHING CAPACITY) PADA PERIKANAN PURSE SEINE DI KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM Y U S T O M

ANALISIS PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN DENGAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR DI KECAMATAN PEMANGKAT KABUPATEN SAMBAS

Evaluasi Tingkat Pencemaran Air Pembuangan Limbah Cair Pabrik Kertas di Sungai Klinter Kabupaten Nganjuk

ANALISIS WILLINGNESS TO PAY PENGELOLAAN SAMPAH PASAR TRADISIONAL KOTA BOGOR TATI MURNIWATI

BAB I PENDAHULUAN. yang kaya. Hal ini sesuai dengan sebutan Indonesia sebagai negara kepulauan

KAJIAN PROFIL VEGETASI TERHADAP KONSERVASI AIR (ALIRAN BATANG, CURAHAN TAJUK, DAN INFILTRASI) DI KEBUN CAMPUR SUMBER TIRTA SENJOYO SEMARANG

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI

PENCEMARAN ORGANIK DI PERAIRAN PESISIR PANTAI TELUK YOUTEFA KOTA JAYAPURA, PAPUA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Keteguhan, yang

MODEL DISTRIBUSI PERTUMBUHAN EKONOMI ANTARKELOMPOK PADA DUA DAERAH ADE LINA HERLIANI

MODEL MATEMATIKA UNTUK PERUBAHAN SUHU DAN KONSENTRASI DOPANT PADA PEMBENTUKAN SERAT OPTIK MIFTAHUL JANNAH

STUDI KUALITAS AIR DI SUNGAI DONAN SEKITAR AREA PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PERTAMINA RU IV CILACAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN EKOPNOMI DAN EKOLOGI PEMANFAATAN EKOSISTEM MANGROVE PESISIR TONGKE-TONGKE KABUPATEN SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN RUSDIANAH

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DI AIR dan SEDIMEN PADA ALIRAN SUNGAI PERCUT PROVINSI SUMATERA UTARA

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN JENIS TANAMAN DAN POLA TANAM DI LAHAN HUTAN NEGARA DAN LAHAN MILIK INDRA GUMAY FEBRYANO

PENGARUH MODEL DAN SUARA NARATOR VIDEO TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG AIR BERSIH BERBASIS GENDER NURMELATI SEPTIANA

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH PENGERUKAN PASIR TERHADAP KUALITAS PERAIRAN DI SUNGAI TANJUNG KABUPATEN BATUBARA

ANALISIS MODEL PELUANG BERTAHAN HIDUP DAN APLIKASINYA SUNARTI FAJARIYAH

IDENTIFIKASI LAHAN KRITIS DALAM KAITANNYA DENGAN PENATAAN RUANG DAN KEGIATAN REHABILITASI LAHAN DI KABUPATEN SUMEDANG DIAN HERDIANA

STUDI KUALITAS AIR LOKASI PERTAMBANGAN NIKEL POMALAA SULAWESI TENGGARA H A M Z A H

II. LINGKUP KEGIATAN PERUSAHAAN DAERAH PENELITIAN...22

NILAI WAJAR ASURANSI ENDOWMEN MURNI DENGAN PARTISIPASI UNTUK TIGA SKEMA PEMBERIAN BONUS YUSUF

PENINGKATAN PENGELOLAAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN PANGANDARAN DAN WISATA PANTAI DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN NELAYAN DEDE HERMAWAN

BAB 3 TINJAUAN LINGKUNGAN

KAJIAN PENGELOLAAN HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN PUKAT UDANG: STUDI KASUS DI LAUT ARAFURA PROVINSI PAPUA AZMAR MARPAUNG

EVALUASI POTENSI OBYEK WISATA AKTUAL DI KABUPATEN AGAM SUMATERA BARAT UNTUK PERENCANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN EDWIN PRAMUDIA

IDENTIFIKASI SUMBER PENCEMAR DAN ANALISIS KUALITAS AIR TUKAD YEH SUNGI DI KABUPATEN TABANAN DENGAN METODE INDEKS PENCEMARAN

MODEL SKEDUL MIGRASI DAN APLIKASINYA DALAM PROYEKSI PENDUDUK MULTIREGIONAL MUSLIMAH

POLA SEBARAN KUALITAS AIR BERDASARKAN KESESUAIAN BAKU MUTU UNTUK BIOTA LAUT DI TELUK KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAJIAN KUALITAS LIMBAH CAIR KEGIATAN PERTAMBANGAN BIJIH NIKEL PT. ANEKA TAMBANG TBK, HALMAHERA TIMUR, MALUKU UTARA

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) D-16

STRATEGI PENGEMBANGAN WILAYAH KOTA METRO LAMPUNG BERBASIS EVALUASI KEMAMPUAN DAN KESESUAIAN LAHAN ROBBY KURNIAWAN SAPUTRA

ANALISIS PENCEMARAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT BERDASARKAN KANDUNGAN LOGAM, KONDUKTIVITAS, TDS DAN TSS

1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENILAIAN KUALITAS LINGKUNGAN PADA KEGIATAN WISATA ALAM DI KAWASAN EKOWISATA TANGKAHAN

Transkripsi:

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA BEBAN PENCEMARAN DAN KONSENTRASI LIMBAH SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN PERAIRAN TELUK AMBON DALAM DEBBY AMELIA JEMIMA SELANNO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Analisis Hubungan antara Beban Pencemaran dan Konsentrasi Limbah sebagai Dasar Pengelolaan Kualitas Lingkungan Perairan Teluk Ambon Dalam adalah karya saya dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini. Bogor, Oktober 2009 Debby Amelia Jemima Selanno NIM C261040061

ABSTRACT DEBBY AMELIA JEMIMA SELANNO. The Analysis Between the Pollution Load and The Concentration of Pollution as a Basic Management of Aquatic Environmental Quality of Ambon Bay. Under supervisior of ENAN M. ADIWILAGA, ROKHMIN DAHURI, ISMUDI MUCHSIN, and HEFNI EFFENDI. Population growth and an increasing development intensity have brought about the changes of space function on land as well as on coastal water, what we called multiple uses. Inner Ambon Bay (TAD) is one of the place which has such a problem. In the situation like this we predicted the water quality in the bay tends to be contaminated by effluent or loading material both from land and sea. The aim of this study was to analize the pollution load and establish the pollution status of TAD, the pattern and level of sedimentation, to calculate the assimilation capacity, to propose the zonation management of TAD, and to make management strategy of pollution in TAD. Data analysis methods for pollution load were: rapit assesment, assimilation capacity, flushing time; for pollution status were: storet method and pollution index; for spatial distribution and zonation were GIS; for sedimentation pattern were: river debit and sedimentation debit; for estimation of pollution impact were: the level of biology communities damage (mangrove, seagrass and macrofauna benthos). The relation between pollution load and organic matter consentration with indicator parameters of NO 3, PO 4, BOD, COD, TSS and TOM showed a significant relation. This means all things (waste) that came from those rivers might influence the TAD water qualities. According to pollution index and storet methods, TAD waters were contaminated by organic matters, especially NO 3, PAHs, oil and greese where its values was higher than their threshold for marine biotas and could be danger for any organisms. The flushing time was 0.25 hours it means that freshwater flowing from sorrounding rivers were fastly flushed by sea water. The assimilation capacity also already pass the capacity level due to NO 3 and PO 4 indicators. The ecological study from the biology communities showed that both mangrove and seagrass in rare untill damage condition. In addition, the education level of the people did not greatly effect the mainset of people living nearby TAD in environmental management. Finally, from the multiples uses in the TAD waters showed that they only pay attention to the utilization without caring their environmental water qualities caused by the high intensity of their activities in TAD. In order to manage TAD, this reseaches proposed preservation, utilization and buffer zones. Keywords: TAD, Pollution load, water quality, management, multiple uses

RINGKASAN DEBBY AMELIA JEMIMA SELANNO. Analisis Hubungan antara Beban Pencemaran dan Konsentrasi Limbah sebagai dasar Pengelolaan Kualitas Lingkungan Perairan Teluk Ambon Dalam. Dibimbing oleh ENAN M. ADIWILAGA, ROKHMIN DAHURI, ISMUDI MUCHSIN, dan HEFNI EFFENDI. Sebelum abad-20 manusia menganggap laut mempunyai kemampuan tak terbatas dalam menyerap (menetralisir) semua limbah yang masuk ke dalamnya. Pendapat ini didasarkan pada asumsi bahwa dengan luas dan volume air laut yang luar biasa besar, maka laut akan mampu mengencerkan semua jenis limbah berapapun jumlahnya. Sejalan dengan berkembangnya jumlah penduduk dunia, meningkat pula kegiatan pembangunan dan kebutuhan masyarakat, demikian juga dengan tingkat perubahan atau pergeseran fungsi ruang baik darat maupun laut, maka semakin beragam jenis limbah dengan volume yang semakin besar dibuang ke laut. Oleh karena tingginya intensitas aktivitas para pengguna (pihak pemerintah, swasta maupun masyarakat biasa) di perairan teluk selama ini, baik yang bersumber dari darat maupun dari laut, tentu memiliki keterkaitan yang erat dengan perubahan kualitas perairan Teluk Ambon Dalam (TAD). Aktivitasaktivitas masyarakat baik di darat maupun di laut tersebut, pengaruhnya perlahan tapi pasti akan menambah beban pencemaran di perairan TAD. Perubahan kualitas perairan TAD akibat masuknya beban pencemaran kemungkinan terjadi karena aktivitas yang dilakukan selama ini tidak terkontrol atau dikendalikan secara baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisa beban pencemaran dan menentukan status pencemaran TAD; 2) menganalisa pola dan tingkat sedimentasi; 3) menghitung kapasitas asimilasi; 4) membuat zonasi pemanfaatan TAD dan 5) menyusun strategi pengelolaan pencemaran TAD. Untuk menjawab tujuan di atas maka beberapa pendekatan dipakai yaitu sebagai berikut: untuk analisis beban pencemaran dipakai pendekatan rapit assesment yaitu perhitungan beban pencemaran dari setiap sumber pencemaran; untuk menganalisis kapasitas asimilasi didasarkan pada metode hubungan antara konsentrasi limbah dengan beban limbah; untuk menentukan status mutu air dipakai Pollution Index (PI) atau Indeks Pencemaran dan metode Indeks Storet; untuk menganalisis pola dan tingkat sedimentasi yang terjadi di teluk dihitung debit aliran sungai, debit sedimen dan nilai Koefisien air larian (C); untuk mengestimasi dampak akibat pencemaran diamati pada beberapa indeks ekologi dari komunitas mangrove, lamun dan fauna bentos ; untuk membuat zona kelola TAD dianalisis berdasarkan zonasi wilayah yang tercemar, kriteria peruntukan serta status TAD; untuk sosial ekonomi dan budaya masyarakat dilakukan dengan sosialisasi, wawancara dan kuesioner; dan untuk data hukum dan kelembagaan dipakai pendekatan wawancara narasumber serta pengumpulan data sekunder; dan untuk menyusun strategi pengelolaan pencemaran dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis beban limbah untuk NO 3 pada tiap musim tidak terlalu bervariasi nilainya, kecuali pada musim barat variasi nilainya besar sekali yaitu 0,132 100,655 ton/tahun. Berdasarkan analisis hubungan antara beban pencemaran dengan konsentrasi limbah indikator NO 3 yang ada di perairan laut, ternyata tiap musim menunjukkan keeratan hubungan

yang berbeda-beda. Untuk menjelaskan hubungan ini, hanya musim timurlah yang menunjukkan hubungan yang signifikan yaitu Y=0.0049X+0.0383 dengan R 2 =0.8286. Hasil analisis beban pencemaran PO 4 dari tiap sungai menunjukkan bahwa untuk musim timur, pancaroba I dan II, tidak terlalu bervariasi kecuali pada musim barat, sedangkan hasil analisis hubungan beban pencemaran dengan konsentrasi fosfat di laut menunjukkan hubungan signifikan lebih nampak pada musim pancaroba I dengany=0.0051x+0.019 dan R 2 = 0.7191. Selanjutnya hasil analisis beban pencemaran bahan organik dengan indikator BOD tiap musim sangat bervariasi. Beban pencemaran tertinggi ditemukan pada musim barat berkisar antara 3,903 283,216 ton/tahun. Berdasarkan analisis hubungan antara beban pencemaran bahan organik dengan konsentrasi limbah indikator BOD di laut, ternyata hubungan yang signifikan ditemukan pada musim barat dan pancaroba I yaitu Y=0,002X+1,7522 dengan R 2 =0.8215 dan Y=0.0294X+0.8197 dengan R 2 =0.8545. COD merupakan komponen kimia yang memiliki sumbangan beban pencemaran dari sungai yang bervariasi dari beban terkecil 5,563 ton/tahun hingga 8806,287 ton/tahun. Distribusi beban pencemaran indikator COD di musim timur, pancaroba II, dan musim barat relatif tinggi, dan nilai tertinggi ditemukan pada musim barat. Hasil analisis hubungan beban pencemaran dengan konsentrasi limbah organik di laut dengan indikator COD, dijelaskan oleh Y=-0.0037X+53.209 dengan R 2 =0.6503. Sumbangan beban limbah bahan organik dari sungai yang bermuara di teluk dapat dilihat bahwa sungai Waetonahitu masih yang tertinggi dibandingkan dengan sumbangan sungai lainnya. Perhitungan beban limbah Total Suspended Solid dari sungai yang masuk laut berkisar antara 0,003 7,628 ton/tahun. Musim yang memberi kontribusi beban limbah TSS terbesar adalah musim pancaroba I, dikuti musim barat. Tingginya curah hujan berpotensi menjadi faktor berpengaruh secara fisik yang mendorong tingginya beban limbah di perairan laut. Analisis hubungan beban limbah TSS dari sungai dengan konsentrasi TSS di laut, menunjukkan hubungan yang signifikasi pada musim timur dan pancaroba I yaitu Y=- 0.0066X+0.0268 dengan R 2 = 0.9208, dan Y=0.0002X+0.0342 dengan R 2 =0.7339. Hal ini mengindikasikan bahwa konsentrasi TSS di perairan laut berhubungan dengan masukan beban limbah indikator TSS dari sungai. Hasil analisis hubungan beban pencemaran bahan organik di sungai dengan konsentrasi limbah di laut indikator TOM, dijelaskan oleh hubungan yang signifikan pada musim timur Y=0.0164X+14.311 dengan R 2 =0.8011 dan Y=-0.0137X+2.9333 dengan R 2 =0.6027 pada musim pancaroba II. Hal ini menggambarkan kontribusi beban pencemaran organik dari sungai terhadap konsentrasi limbah organik yang ada di laut adalah sekitar 60-80%. Berdasarkan analisis total beban pencemaran indikator COD, diikuti TOM dan BOD merupakan beban pencemaran yang sangat dominan masuk ke teluk Ambon. Kontribusi beban pencemaran COD mengindikasikan kehadiran bahanbahan organik yang tidak dapat diuraikan secara biologis. Hasil analisis beban pencemaran dengan indikator NO 3 dan PO 4 ternyata lebih besar dari baku mutu itu berarti bahwa masukan beban limbah organik dari sungai ke laut sudah melebihi kapasitas asimilasi. Berdasarkan analisis beban limbah padat kota yang diperkirakan masuk ke Teluk Ambon bahwa dari ±75775 jiwa yang berdiam di wilayah batas daerah aliran sungai pada TAD seluas 9,16043 km 2 atau 916,043

ha, telah menghasilkan sekitar 11366250 kg/thn atau sekitar 11366,25 ton/tahun (15359,80 m 3 /tahun). Selanjutnya hasil penelitian ini menemukan bahwa estimasi kerusakan berdasarkan nilai kerapatan dan persen penutupan pohon mangrove untuk masingmasing lokasi didapatkan bahwa kondisi hutan mangrovenya dikategorikan sebagai hutan yang jarang dan rusak. Hal ini bila dikaitkan dengan persen penutupan pohon mangrove yang berkisar antara 5,28 20,00% itu berarti lebih kecil dari 50% ketentuan kriteria. Penelitian ini juga memberi gambaran sementara keadaan komunitas lamun di perairan Teluk Ambon. Dengan menggunakan pendekatan persen penutupan seperti yang tertuang dalam Kepmen LH No.200 Tahun 2004, dapat dilihat status padang lamun di perairan TAD yaitu bahwa semua lokasi berada dalam kondisi rusak. Kenyataan ini membuktikan bahwa kemungkinan telah terjadinya sedimentasi ataupun berbagai aktivitas di sekitar perairan ini yang secara langsung berdampak ke ekosistem lamun. Gambaran kondisi kurang kaya atau kurang sehat sampai miskin mestinya sudah memberi peringatan tentang apa yang harus dilakukan untuk mempertahankan keberadaan ekosistem lamun dalam teluk, bagi keberlanjutan sumberdaya biota laut yang hidupnya tergantung pada ekosistem lamun. Selanjutnya dengan pendekatan nilai ekologis yaitu berdasarkan nilai indeks keragaman jenis fauna bentos yang dihitung dengan Shannon-Wiener, dikatakan bahwa status kualitas air di perairan TAD berkisar dari tercemar sangat ringan sampai tercemar ringan. Berdasarkan hasil analisis, nilai waktu dirus dari ke empat sungai yang ada di teluk adalah 1.02 jam, sedangkan rata-ratanya adalah 0.25 jam. Dengan demikian dalam waktu ¼ jam massa air laut dapat membilas massa air tawar dari sungaisungai tersebut. Nilai waktu dirus sungai Air Besar Halong ditemukan sangat kecil (0,03 jam) dibanding sungai-sungai lainnya, diikuti sungai Waeheru (0,11 jam). Dengan waktu dirus atau bilas yang kecil tersebut, maka penyebaran bahanbahan buangan yang berasal dari setiap muara sungai ke laut akan cepat sekali. Hal ini dapat dilihat dari penyebaran nilai tertinggi maupun terendah parameter yang diukur ternyata menyebar pada beberapa tempat yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil analisis terhadap parameter NO 3 dan PO 4 kapasitas asimilasinya lebih besar itu berarti bahwa masukan beban limbah dari sungai ke laut sudah melebihi kapasitas TAD. Selain itu baku mutu NO 3 untuk biota laut lebih kecil dari konsentrasi sebenarnya parameter terukur. Grafik analisis kapasitas asimilasi dengan pendekatan beban limbah BOD, COD, dan TSS, menggambarkan bahwa dengan garis prediksi baku mutu menunjukkan ketiga parameter ini kapasitas asimilasinya masih dibawah. Hal ini berarti proses fisik, kimia dan biologi juga turut mempengaruhi kondisi ini. Hasil analisis metode indeks Storet terhadap parameter air di perairan laut menunjukkan bahwa berdasarkan skor yang didapatkan jumlah skor nilai adalah sebesar -106. Hal ini berarti kualitas air di perairan TAD sudah termasuk kelas D, dengan kategori buruk atau telah tercemar berat, karena skornya telah >-31. Hasil analisis terhadap beberapa parameter air laut yang dikategorikan ke dalam ketentuan evaluasi nilai PI, secara keseluruhan parameter-parameter tersebut mengindikasikan bahwa perairan TAD kondisinya berkisar dari baik hingga cemar berat. Sedangkan berdasarkan evaluasi nilai rata-rata keseluruhan parameter tersebut maka perairan TAD dikondisikan telah tercemar sedang. Parameter yang sudah termasuk kategori cemar berat adalah NO 3, minyak dan lemak, serta PAH

karena nilai PI-nya sudah melampaui 10. Luas area tercemar berdasarkan indikator beberapa parameter serta status kualitas perairan yang dikaitkan dengan kriteria peruntukan maka agar kedepan perairan TAD tetap dapat dipergunakan secara baik, maka diusulkan dua kawasan lindung dengan enam kawasan pemanfaatan dan kawasan penyangga. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa perairan TAD baik dari analisis pendekatan secara kimia maupun biologi menunjukkan bahwa perairan ini telah tercemar. Demikian juga dengan analisis hubungan beban pencemaran dengan konsentrasi limbah organik semua indikator menunjukkan hubungan yang signifikan dan status perairan TAD yang tercemar. Kata kunci:tad, Beban pencemaran, kapasitas asimilasi, pengelolaan, kualitas air

Hak Cipta milik IPB, tahun 2009 Hak Cipta dilindungi Undang-undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh Karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA BEBAN PENCEMARAN DAN KONSENTRASI LIMBAH SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN KUALITAS LINGKUNGAN PERAIRAN TELUK AMBON DALAM DEBBY AMELIA JEMIMA SELANNO Disertasi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009

Judul Tesis Nama NRP : Struktur Tegakan dan Sebaran Spasial Jenis Pohon Torem (Manilkara kanosiensis, H.J. Lam & B.J.D. Meeuse) di Pulau Yamdena Kabupaten Maluku Tenggara Barat : Aryanto Boreel : E151070041 Disetujui Komisi Pembimbing Prof. Dr. Ir. Endang Suhendang, M.S. Ketua Dr. Ir. Istomo, M.S. Anggota Diketahui Koordinator Mayor Ilmu Pengelolaan Hutan Dekan Sekolah Pascasarjana Dr. Ir. Hariadi Kartodiharjo, M.S. Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S.