SARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS. Jurnal Skripsi. Oleh TENRI MAYORE NIM JURUSAN SASTRA INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA MOTIVASI MARIO TEGUH GOLDEN WAYS TENTANG WANITA PADA STASIUN METRO TV. Abstract

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian yang dilakukan. Tinjauan

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

ARTIKEL ILMIAH KEKOHESIFAN WACANA DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VII TERBITAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2013

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

Azis dan Juanda. Keywords: grammatical cohesion, unity of discourse

B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

KEHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SMPN 6 BOJONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam lingkungan. manusia untuk saling menyampaikan pesan dan maksud yang akan

I. PENDAHULUAN. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi (Pateda, 1990: 4). Bahasa

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG JURNAL ILMIAH DELVIRA SUSANTI NPM.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

BAB 2 LANDASAN TEORI

KEUTUHAN STRUKTUR WACANA OPINI DALAM MEDIA MASSA CETAK KOMPAS EDISI BULAN MARET 2012

Penanda Kohesi Gramatikal dan Leksikal Skripsi Mahasiswa PBSI UNP Kediri Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

PENANDA KOHESI PADA TAJUK RENCANA HARIAN SURAT KABAR KOMPAS EDISI JANUARI 2015

KAJIAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM NOVEL KADURAKAN ING KIDUL DRINGU KARYA SUPARTO BRATA

PEMARKAH KOHESI GRAMATIKAL DALAM WACANA TAJUK RENCANA HARIAN SINGGALANG EDISI APRIL-MEI 2014 ARTIKEL ILMIAH DESI PATRI YENTI NPM

PEMARKAH KOHESI LEKSIKAL DAN KOHESI GRAMATIKAL (Analisis pada Paragraf dalam Skripsi Mahasiswa Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial

JURNAL KOHESI DAN KOHERENSI WACANA PEMBACA MENULIS DI JAWA POS COHESION AND COHERENCE OF DISCOURSE READERS WRITING IN JAWA POS

PERANTI KOHESI DALAM WACANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG DESA

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

KEKOHESIAN WACANA STAND UP COMEDY DI KOMPAS TV

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bagian akhir tesis ini, penulis sajikan simpulan sebagai jawaban atas rumusan

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

Analisis Kohesi Gramatikal dan Leksikal pada Teks Eksposisi Siswa Kelas 10 Sekolah Menengah Atas

PENGGUNAAN ANAFORA DAN KATAFORA DALAM RUBRIK BERITA UTAMA HARIAN KOMPAS EDISI JUNI-JULI 2015 JURNAL ILMIAH NOVI TRI WAHYUNI NPM

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA DALAM WACANA DIALOG ACARA BUKAN EMPAT MATA EPISODE 30 OKTOBER 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Banyak sekali cara untuk berkomunikasi. Bentuk komunikasi

KOHESI GRAMATIKAL DALAM KUMPULAN CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

KOHESI GRAMATIKAL REFERENSIAL DALAM WACANA BERITA SITUS EDISI DESEMBER 2015 JANUARI 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEKOHESIAN WACANA STAND UP COMEDY DI KOMPAS TV

PENGGUNAAN PEMARKAH KOHESI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam berinteraksi, manusia memerlukan bahasa. Bahasa memegang

ANALISIS PENGGUNAAN DEIKSIS PERSONA PADA NOVEL LAKSMANA JANGOI KARYA MUHARRONI

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1987 : 27), Wacana adalah satuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL DALAM MAJALAH PATRIOTIK LPM UNIVERSITAS BATANGHARI EDISI XVI JULI-SEPTEMBER TAHUN 2016

KOHESI DALAM NOVEL KELANGAN SATANG KARYA SUPARTO BRATA TESIS

Pena. Vol 5 No.2 Desember 2015 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Kohesi gramatikal..., Bayu Rusman Prayitno, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya.sarana yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah

Oleh Rezki Agus Pandai Yani Tanjung

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

ASPEK LEKSIKAL DAN GRAMATIKAL PADA LIRIK LAGU JIKA KARYA MELLY GOESLOW. Rini Agustina

KOHESI DAN KOHERENSI WACANA NARASI DALAM MODUL KARYA GURU

ANALISIS KOHESI LEKSIKAL SKRIPSI. Oleh Bambang Supriyadi NIM

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. individu maupun kelompok. Ramlan (1985: 48) membagi bahasa menjadi dua

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA CERITA ANAK DI SKRIPSI

PENANDA KOHESI SUBSITUSI PADA WACANA KOLOM TAJUK RENCANA SUARA MERDEKA BULAN AGUSTUS 2009 SKRIPSI

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KARANGAN SISWA KELAS XI KEPERAWATAN 2 SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN. saatnya menyesuaikan diri dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian

ANALISIS STRUKTUR TEKS DAN KOHESI DONGENG ANAK BERBAHASA INGGRIS DREAMLETS KARYA ARLEEN A. DAN EorG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERKAIT. Halliday dan Hasan (1976: 1) menyatakan bahwa teks adalah kumpulan sejumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan

PENGGUNAAN PIRANTI KOHESI DALAM KARANGAN NARASI OLEH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BLAHBATUH

KOHESI LEKSIKAL DAN KOHESI GRAMATIKAL DALAM KARYA ILMIAH SISWA SMA SEKOTA SEMARANG

KEUTUHAN WACANA LEMBAR KERJA SISWA (LKS): ANALISIS KOHESI DAN KOHERENSI (JURNAL INI MASIH MELALUI PROSES PENYUNTINGAN)

ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA LIRIK LAGU GROUP BAND WALI DALAM ALNBUM RELIGI INGAT SHALAWAT NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS WACANA PADA IKLAN KARTU PERDANA AS, XL, AXIS, DAN IM3 DI TELEVISI SWASTA DEFI SUSANTI. RINI WIRASTY, B., S.S., M.Pd REDO ANDI MARTA, M.Pd.

PROBLEMATIKA MENGANALISIS WACANA SECARA TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL MAHASISWA FKIP UNA

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

Kohesi Gramatikal Referensi Substitusi Elipsis Konjungsi

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

PEMARKAH KOHESI GRAMATIKAL PADA KUMPULAN CERPEN BINTANG KECIL DI LANGIT KELAM KARYA JAMAL T. SURYANATA

BENTUK-BENTUK KOHESI WACANA BUKU TEKS BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SMA KELAS X

REPETITION AND COLLOCATION IN AN EDITORIAL NEWSPAPER KOMPAS

Transkripsi:

SARANA KOHESI DALAM CERPEN ROBOHNYA SURAU KAMI KARYA A. A. NAVIS Jurnal Skripsi Oleh TENRI MAYORE NIM. 070911001 JURUSAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS ILMU BUDAYA MANADO 2013 0

ABSTRACT This research entitled Cohesive Feature in short story Robohnya Surau kami by A.A. Navis. Discourse analysis is used in this research. The aim of this research is to describe and verbal grammar cohesive feature that emerge in the short story. This research is expected to help students or readers in understanding the using cohesive feature in short story. In this research, the writer uses Tarigan s theory (1987). The data have been collected from the sentences which contain lexical and grammatical features of the short story. The method that use in this research is descriptive through content analysis. The result shows that there are many cohesive feature use in that short story. The most lexical cohesive feature used was Repetition, Synonym, antonym, Collocation, and Equivalency. While the grammatical cohesive feature are pronominal, substitution, ellipse, and conjunction. Keywords: Lexical and grammatical features, descriptive, short story Robohnya Surau Kami by A.A. Navis I. PENDAHULUAN Manusia sebagai makhluk sosial, dalam menjalani kehidupan sehari-hari saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Di tengah-tengah kehidupannya, mereka berkomunikasi baik sebagai penyampai pesan maupun penerima pesan. Hal ini karena ada saling pengertian satu dengan yang lain sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik dan lancer. Bahasa juga digunakan untuk menuangkan perasaan, keadaan, suasana, dan berbagai situasi. Bahasa adalah sarana komunikasi penting dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa juga merupakan sebuah alat pengungkapan makna dalam kehidupan manusia sekaligus 1

sebagai sarana interaksi antara sesama umat manusia. Sebagai bangsa yang terdiri dari berbagai suku bangsa dengan berbagai bahasa daerah yang berbeda, kita boleh berbangga dan bersyukur karena mempunyai bahasa Indonesia, bahasa yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi verbal (Abdul Chaer, 2001:2). Linguistik memiliki satuan bahasa yang mengacu pada kaidah-kaidah pemakaian bahasa, pada bentuk unit gramatikal seperti frasa, klausa, dan kalimat (Djajasudarma 1994:4). Lubis (1994:20) menyatakan bahwa satuan bahasa yang lengkap sebenarnya bukanlah kata atau kalimat melainkan wacana atau discourse. Sebab itu penelitian sintaksis tidak boleh dibatasi pada satuan kalimat saja, tetapi harus dilanjutkan ke kesatuan yang lebih besar yaitu wacana. Wacana (discourse) adalah satuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat dengan kohesi dan koherensi tinggi yang berkesinambungan dan mempunyai awal dan akhir yang nyata disampaikan secara lisan atau tulisan (Tarigan, 1987:27). Menurut Kridalaksana (1984:208) wacana adalah satuan bahasa terlengkap; dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi atau terbesar, direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh (novel, buku, seri ensiklopedi, dan sebagainya), paragraf, kalimat atau kata yang membawa amanat terlengkap. Dalam upaya menguraikan suatu unit bahasa, analisis wacana sangat berhubungan dengan ilmu bahasa berupa semantik, karena dalam analisis wacana, kalimat mendukung satu satuan makna, maka hubungan antarkalimatpun menggambarkan hubungan antarmakna yang terkandung dalam kalimat-kalimat tersebut (Parera, 1986:111). Analisis wacana adalah telaah mengenai aneka fungsi bahasa. Kita menggunakan bahasa dalam 2

kesinambungan atau untaian wacana. Tanpa konteks dan tanpa hubungan-hubungan wacana yang bersifat antarkalimat dan suprakalimat maka kita sukar berkomunikasi dengan tepat satu sama lain (Tarigan 1987: 24). Hal ini berarti hubungan antarkeduanya sangat berkaitan erat karena hubungan semantik dalam wacana merupakan hubungan makna dalam setiap proposisi dapat terjadi dari sudut pandang antarklausa atau antarkalimat. Wacana dalam bahasa Indonesia memiliki bentuk dan makna. Di sini jelas bahwa kepaduannya mengacu pada makna dan kerapian wacana. Bentuk ini merupakan faktorfaktor penting dalam peningkatan mutu wacana (Tarigan 1987:96), karena wacana yang ideal mengandung seperangkat proposisi yang saling berhubungan untuk menghasilkan satu kepaduan atau sarana kohesi. Kohesi adalah pengaturan secara rapi kenyataan dan gagasan, fakta dan ide menjadi suatu untaian yang logis sehingga mudah memahami pesan yang dikandungnya (Wohl 1978:25). Kohesi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu kohesi secara gramatikal dan kohesi secara leksikal. Kohesi secara gramatikal adalah perpaduan bentuk antarkalimat yang diwujudkan dalam sistem gramatikal. Kohesi leksikal adalah perpaduan bentuk antarkalimat yang diwujudkan dalam sistem leksikal (Sumadi 1998:4). Tarigan, 1987:103 membagi membagi sarana kohesi gramatikal mencakup, pronomina, subtitusi, elipsis, konjungsi, sedangkan kohesi leksikal mencakup: repetisi, sinonim, antonim, homonim, kolokasi dan ekuivalensi. Ramlan (1993:12) menyatakan kohesi dan koherensi merupakan kesatuan makna dalam wacana yang disebut penanda hubungan. Penanda hubungan tersebut berfungsi memadukan antarkalimat satu dengan kalimat lainnya. 3

Setelah melihat betapa pentingnya bahasa di dalam kehidupan manusia, maka para ahli berusaha untuk mempelajarinya sebagai salah satu objek dalam kajian ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah. Akhirnya ilmu bahasa sebagai hal yang otonom di dalam bidang linguistik. Namun bidang ilmu bahasa ini pula dipakai dalam menganalisis sastra dengan melihat alat-alat pemandu seperti: katafora, elipsis, substitusi, konjungsi, dan leksikal. II. Metode dan Teknik Penelitian Metode penelitian adalah cara kerja yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Penelitian ilmiah haruslah berdasarkan fakta-fakta untuk mendukung kebenaran, sedangkan metode adalah cara kerja yang memahami objek yang menjadi sasaran ilmu atau penelitian yang bersangkutan. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya tanpa memerlukan rizet lapangan. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah salah satu metode pendekatan yang dilakukan semata-mata berdasarkan fakta yang ada (Sudaryanto 1996:62). Selain itu juga penulis menggunakan metode agih (metode distribusi), yaitu metode dengan membagi datadata yang diperoleh ke dalam kelompok-kelompok kohesi. Studi awal, dilakukan dengan membaca cerpen yang menjadi objek penelitian, kemudian skripsi, dan buku-buku tata bahasa yang membahas tentang keterpaduan dalam wacana beserta sarana kohesi yang ada. 4

III. HASIL PEMBAHASAN Sarana Kohesi Gramatikal Kohesi secara gramatikal adalah perpaduan bentuk antar kalimat yang diwujudkan dalam sistem gramatikal (Sumadi1998:4). Sarana kohesi gramatikal mencakup pronomina, substitusi, elipsis, dan konjungsi (Tarigan 1987:103). 1 Pronomina adalah kata yang menggantikan nomina atau frase nomina (Kridalaksana 1983:48). Halliday dan Hasan membagi pronomina menjadi lima kategori yaitu pronomina persona, pronomina penunjuk, pronomina empunya, pronomina penanya dan pronomina penghubung. a) Pronomina Persona Pronomina persona yaitu pronomina yang menunjuk kategori persona. Pronomina persona terbagi 3 bagian yaitu mengacu pada diri (pronomina persona pertama) tunggal aku, ku-, dan jamak eksklusif kami dan inklusif kita mengacu pada orang yang diajak bicara (pronomina persona kedua) tunggal engkau, kau-, -mu, dan kamu mengacu pada orang yang dibicarakan (pronomina persona ketiga) tunggal ia, dan dia ( Hasan Alwi 2003). b) Pronomina Penunjuk Pronomina penunjuk adalah pronomina yang menunjuk pada benda. Pronomina penunjuk terbagi dua bagian, yaitu pronomina penunjuk umum ini dan itu dan pronomina penunjuk tempat di sini, di situ, di sana, dari sini, dan ke situ (Tarigan 1987:99). c) Pronomina penanya Pronomina penanya dalam bahasa Indonesia adalah apa, siapa, mana (Tarigan 1987:99). 5

d) Pronomina penghubung Pronomina penghubung terbagi menjadi: pronomina penghubung yang, dengan, karena, bahwa, dan jika (Tarigan1987:100). 2 Substitusi Substitusi adalah penanda hubungan kalimat yang berupa kata atau frasa, yang menggantikan kata atau frasa, mungkin juga satuan gramatikal yang lain yang terletak di depan secara anaforis atau di belakang secara kataforis (Ramlan 1993:17). 3 Elipsis Elipsis adalah peniadaan kata atau satuan lain yang ujud asalnya dapat diramalkan dari konteks bahasa atau konteks luar bahasa (Kridalaksana 1984:45). 4 Konjungsi Konjungsi adalah yang dipergunakan untuk menggabungkan kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, atau paragraf dengan paragraf, Konjungsi terbagi atas tiga kelompok yaitu: konjungsi koordinatif, konjugsi subordinatif, dan konjungsi korelatif (Kridalaksana 1984:105). a) Konjungsi koordinatif Konjungsi koordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama pentingnya, atau memiliki status yang sama. Konjungsi koordinatif terdiri dari dan, serta, atau, tetapi, melainkan, padahal, dan sedangkan (Lubis 1991:20). b) Konjungsi subordinatif Konjungsi subordinatif adalalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan klausa itu tidak memiliki status sintaktis yang sama. Konjungsi 6

subordinatif terdiri dari: meskipun, bahwa, sejak, sewaktu, setelah, dan hingga (Lubis 1991:41). c) Konjungsi korelatif Konjungsi korelatif yaitu konjungsi yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif terdiri dari: baik, maupun, tidak hanya, tetapi juga, bukan hanya, melainkan juga, demikian, sehingga, sedemikian rupa, apa(kah)..,..entah, jangankan, pun (Lubis 1991:41). Sarana Kohesi Leksikal Kohesi leksikal adalah perpaduan bentuk antar kalimat yang diwujudkan dalam sistem leksikal (Sumadi 1998:4). Aspek leksikal yang akan dianalisis melalui sarana kohesi ada enam jenis, yaitu: repetisi, sinonim, antonim, homonim, kolokasi, dan ekuivalensi (Tarigan 1987:103). 1 Repetisi Repetisi adalah pengulangan sebagai penanda hubungan antarkalimat, yaitu adanya unsur pengulangan yang mengulang unsur yang terdapat pada kalimat di depannya (Ramlan 1993: 30). 2 Sinonim Sinonim adalah dua buah kata atau lebih yang maknanya kurang lebih sama (Abdul Chaer 2006 : 388). 3 Antonim 7

Antonim adalah dua buah kata yang maknanya dianggap berlawanan karena bersifat berlawanan dari dua kata yang berantonim sangat relatif (Chaer 1994:30). 4 Homonim Homonim adalah dua buah kata atau lebih yang sama bentuknya tetapi maknanya berlainan (Abdul Chaer 2006 : 385). 5 Kolokasi Kolokasi pada dasarnya hampir sama dengan hiponim, bedanya kolokasi bukan menjadi bagian dari suatu order yang lebih tinggi melainkan hanya saling berhubungan satu sama lainnya (Tallei 1988 : 36). 6 Ekuivalensi Ekuivalensi adalah makna yang sangat berdekatan, lawan dari kesamaan bentuk (Kridalaksana 1983:40). III PENUTUP a. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang sudah dilakukan dalam cerpen Robohnya Surau Kami, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: a) Sarana kohesi yang ditemukan dalam cerpen Robohnya Surau Kami yaitu sarana kohesi gramatikal dan sarana kohesi leksikal. b) Penggunaan sarana kohesi gramatikal dan lesikal dalam cerpen Robohnya Surau Kami, yaitu: Penggunaan sarana kohesi gramatikal: Pronomina, elipsis, substitusi, konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif dan konjungsi korelatif 8

Penggunaan sarana kohesi leksikal: Repetisi, sinonim sebanyak 3 kali, antonim, homonim, kolokasi, dan ekuivalensi. b. Saran Melalui karya ilmiah ini, penulis menyarankan kepada para pembaca khususnya mahasiswa Fakultas Sastra Jurusan Sastra Indonesia agar dapat melanjutkan penelitian ini. Penulisan studi wacana dalam cerpen sangat menarik untuk diteliti, karena kita dapat melihat sarana kohesi yang dapat memadukan secara erat antara unsur-unsur yang terdapat dalam cerpen sehingga membina keutuhan wacana tersebut. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan., dkk. 2003.Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Bahar, M. Marini. 2007. Kohesi dan Koherensi Dalam Novel Tidak Ada Esok Karya Mochtar Lubis. Skripsi. Manado: Fakultas Sastra Unsrat. Chaer, Abdul. 2001. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Djajasudarma, T. Fatimah. 1994. Wacana Pemahaman dan Hubungan Antar Unsur. Bandung : PT. Eresco. Halliday, M. dan Hasan, R. 1976. Cohesion in English. Londan: Longmman. Kridalaksana, H. 1978. Keutuhan Wacana. Jakarta: Gramedia Pustaka... 1983. Kamus Linguistik. Jakarta : Gramedia Pustaka Umum...... 1994. Kelas Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka. Lubis A.1991. Analisis Wacana Pragmatik. Angkasa Bandung Navis, A.A. 2010. Robohnya Surau Kami. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. 9

Parera, Jos Daniel. 1986. Kajian Linguistik Umum, Historis Komparatif dan Tipologi Struktural. Jakarta : Penerbit Erlangga. Ramlan, M. 1987. Paragraf Alur Pikiran dan Kepaduan Dalam Bahasa Indonesia. Adi Offsel : Yogyakarta. Radius. 2008. Sarana Kohesif Substitusi dan Konjungsi Dalam Tafsiran Al-Qur an Surat Yaasin. Skripsi.Manado : Fakultas Sastra. Sudaryanto. 2001. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa, Pengantar Peneletian Wahana Kebudayaan Secara Linguistik. Duta Wacana University Press. Tarigan, Henry Guntur S. 1987. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa. Tallei. 1988. Analisis Wacana (Suatu Pengantar). Manado: Bina Patra. Tumengkol, David. 2009. Sarana Kohesif Konjungsi Intrakalimat dalam Marsikam CeritaRakyat Batak Simalungun Karya Sardiman Saragih. Skripsi.Manado : Fakultas Sastra Unsrat. Wohl, Milton. 1978. Techniques for Writing Composition. Massachusetts Newbury House Publishers. Inc 10