PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali, yang berasal dari luar maupun dari dalam. Tujuan. pembangunan sebagaimana dimuat dalam pembukaan Undang-undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kecakapan spiritual keagamaan, kepribadian,

I. PENDAHULUAN. tingkah laku moral anak, dengan menanamkan nilai agama agar tercipta insan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. kembali pemikiran kita tentang makna pendidikan itu sendiri. Pendidikan terkait dengan nilai-nilai, mendidik berarti memberikan,

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

2015 PEMBELAJARAN PAI PADA PROGRAM AKSELERASI DI SD AR-RAFI BALEENDAH

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Oleh PUJIATI NIM : Pembimbing : Drs. AHMAD MUSLIH, M.Si SUYITNO, MA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. memainkan peranan hidup secara tepat. 1. pasal 3). Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

KORELASI ANTARA KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SDN AJUNG 03 KECAMATAN AJUNG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/1433 H

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 SUMBERGEMPOL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. dengan sengaja oleh orang dewasa agar seseorang menjadi dewasa. 1 Menurut Ki Hajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Cet VIII, 2001, hlm M. Arifin, M. Ed, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1993, hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang handal. Kualitas. oleh sumber daya alamnya saja, melainkan SDM-nya juga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan Islam menurut Suyanto (2008: 83) adalah terbentuknya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Kode etik adalah norma-norma yang mengatur tingkah laku seseorang

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KELEKATAN ORANG TUA DENGAN PENGAMALAN AKHLAK PESERTA DIDIK. DI MTs MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional tersirat dalam undang-undang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. : Kartika Norma Santi NIM : Program Studi : Manajemen

KATA PENGANTAR. dan Hidayah-Nya yang telag memberikan kesempatan bagi penulis untuk

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi setiap warga negara. Di dalam UUD 1945 Pasal

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT mengisi dunia ini dengan berbagai macam ciptaannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Undangundang

PENGARUH KEPRIBADIAN GURU AQIDAH AKHLAK TERHADAP TINGKAH LAKU SISWA MAN 2 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

BAB I PENDAHULUAN. membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN SISWA DI MTs ASSYAFI IYAH GONDANG SKRIPSI OLEH MUH. ALWI DAHLAN NIM.

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. pada kedewasaan fisik belaka, akan tetapi dapat dipahami kedewasaan psikis. 1

A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak dapat berkembang dengan baik. Pendidikan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Undang-undang itu menjelaskan bahwa:

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA ARIF SABILUL MUTTAQIN NAMBAK BUNGKAL PONOROGO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER ISLAMI BERBASIS METODE PEMBIASAAN DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA ARIF PANJENG JENANGAN PONOROGO

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

TELAAH CERITA ANAK UPIN DAN IPIN DARI SUDUT PANDANG PENDIDIKAN ISLAM SERTA PENGARUHNYA TERHADAP ANAK

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ilmuwan khususnya para ahli pendidikan. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. persesuaian dengan perkataan khalq yang berarti kejadian, serta erat hubunganya

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI I BANDUNG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tentu Negara akan lemah dan hancur. Sikap dan tingkah laku. dan membentuk sikap, moral serta pribadi anak.

BAB I PENDAHULUAN. proses pembangunan nasional. Senada dengan isi undang-undang RI No. 20

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan meningkatkan potensi- potensi yang dimiliki agar senantiasa

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN. 1, pasal 1, butir 1 yang menyatakan bahwa : belajar dan proses pembelajaran agar paeserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. secara adil dan makmur, maka diperlukan suatu pendidikan. Hal ini. ditegaskan pada pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang

BAB 1 PENDAHULUAN. tetapi pendidikan bukan sesuatu yang ada dengan sendirinya, pendidikan harus di

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU FIQIH TERHADAP KEDISLIPINAN BERIBADAH SISWA KELAS VII DI

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA DI SDN GEDANGAN I KECAMATAN TEGALOMBO KABUPATEN PACITAN ( TINJAUAN KECERDASAN EMOSIONAL )

PERAN DINAS INDUSTRI PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI PASAR TRADISIONAL SONGGOLANGIT PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dicontohkan oleh Rasulullah SAW, karena dengan akhlak-nya yang mulia beliau

KORELASI KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN BUDI PEKERTI SISWA KELAS II MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PAJU PONOROGO TAHUN PELAJARAN SKRIPSI OLEH

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI LUWU PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU NOMOR : TENTANG PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN AGAMA

UPAYA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN SPIRITUAL (SQ) SISWA. (Studi Program Pembiasaan di SMP Negeri 3 Slahung Ponorogo) SKRIPSI

ANALISIS SEMIOTIKA TENTANG SIKAP SENSUALITAS PADA IKLAN KOPI SUSU FULL CREAM TORABIKA TERBARU SKRIPSI OLEH HADI PRAYITNO NIM.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. jalur pendidikan formal, nonformal dan informal, karena dapat dijadikan satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERENCANAAN ALAT RETORT SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BIO ARANG. SKRIPSI

METODE FULL COSTING DALAM PENETAPAN HARGA JUAL PADA USAHA KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN SUGIHWARAS KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. 2003), (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), hlm Undang-undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) (UU RI No.

Transkripsi:

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo Oleh : ISKANDAR ROHMAN NIM : 07110877 FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO 2014

PENGARUH PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA KELAS VII SMP 2 KISMANTORO TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi (S-1) Pendidikan Agama Islam Oleh : ISKANDAR ROHMAN NIM : 07110877 Pembimbing: Drs. Ahmad Muslih, M.Si Drs. Imam Mujahid, MA. FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO 2014

KATA PENGANTAR Dengan segala puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, nikmat, taufiq, hidayah dan inayah-nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan tiada halangan suatu apapun. Yang kedua kalinya sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad saw yang telah membawa umat dari jaman jahiliyah menuju jaman Islamiyah sebagaimana yang kita rasakan sekarang ini. Kemudian dari pada itu penyusunan skripsi ini merupakan karya tulis ilmiah untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Berkaitan dengan penyusunan skripsi ini kami tidak lupa mengucapkan rasa terima kasih kepada: 1. Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo. 2. Dekan Fakultas Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo. 3. Ketua Program Pendidikan Agama Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo. 4. Bapak Drs. Ahmad Muslih, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Drs. Imam Mujahid, MA selaku Dosen Pembimbing II yang telah membantu penulis mengarahkan hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini 6. Rekan-rekan mahasiswa yang telah memberikan dukungan yang luar biasa sehingga data terselesaikannya penyusunan skripsi ini.

Penulis berharap, dengan membaca skripsi ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan mengenai pendidikan akhk khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Skripsi ini memang masih jauh dari sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Ponorogo, Januari 2014 Penulis ISKANDAR ROMAN NIM: 07.11.00087

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN. HALAMAN PENGESAHAN. KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN ABSTRAK.. i ii iii iv vi viii x xi xii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah.. 7 C. Tujuan Penelitian. 7 D. Batasan Penelitian.... 8 E. Kegunaan Penelitian... 8 F. Lokasi Penelitian.. 9 BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Variabel Bebas. 10 B. Variabel Terikat 22 C. Prestasi Belajar 29 BAB III : METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 42 B. Sumber Data.. 43

C. Populasi dan Sampel.. 44 D. Metode Pengumpulan Data... 44 E. Metode Analisa Data... 46 BAB IV : LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Kismantoro 46 B. Penyajian Data.... 61 C. Analisis Data 63 D. Pembahasan 87 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.. 90 B. Saran-saran... 91 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN :

DAFTAR TABEL Tabel 1 : Data Sarana Pendidikan di SMP Negeri 2 Kismantoro.. 59 Tabel 2 : Data Prasarana Pendidikan di SMP Negeri 2 Kismantoro. 60 Tabel 3 : Data Guru SMP Negeri 2 Kismantoro 62 Tabel 4 : Data Siswa SMP Negeri 2 Kismantoro... 63 Tabel 5 : Data Prestasi/ Nilai PAI.. 64 Tabel 6 : Data Frekwensi kumulatif Akhlak Di Sekolah 65 Tabel 7 : Akhlak Di Sekolah tentang Ramah, sopan dan santun kepada guru dan teman 66 Tabel 8 : Berucap dengan kata-kata yang baik dan menghormati guru. 67 Tabel 9 : Mentaati peraturan yang berlaku di sekolah. 68 Tabel 10 : Selalu mengikuti pelajaran disekolah dengan tertib dan teratur 69 Tabel 11 : Setiap meninggalkan kelas selalu meminta ijin kepada guru.. 70 Tabel 12 : Setiap sakit atau keperluan lain selalu membuat surat ijin. 71 Tabel 13 : Selalu masuk sekolah dengan tepat waktu. 72 Tabel 14 : Bolos sekolah merupakan perbuatan tercela.. 73 Tabel 15 : Mentaati Peratutan dan tata tertib sekolah. 74 Tabel 16 : Berbuat baik pada orang tua dan selalu membantu 75 Tabel 17 : Ramah, sopan dan santun kepada orang tua 76 Tabel 18 : Berkata-kata yang baik dan menghormati orang tua.. 77 Tabel 19 : Mentaati aturan dan menurut perintah orang tua 78 Tabel 20 : selalu mengikuti kegiatan lingkungan baik di RT atau Masjid. 79 Tabel 21 : Meninggalkan rumah selalu meminta ijin kepada orang tua. 80 Tabel 22 : Masuk rumah selalu mengucap salam.. 81

Tabel 23 : Pulang sekolah dengan tepat waktu.. 82 Tabel 24 : Berperilaku menyimpang dari norma agama adalah perbuatan tercela.. 83 Tabel 25 : Berangkat sekolah berpamitan kedua orang tua dan berjabat tangan serta berucap salam.. 84 Tabel 26 : Tabulasi Data.. 85

DAFTAR GAMBAR GAMBAR 1 : STRUKTUR ORGANISASI SMPN 2 KISMANTORO.. 53

ABSTRAK Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar anak didik menjadi dewasa, dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Dengan demikian pendidikan berarti, segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembanagan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana prestasi belajar Pendidikan Agama Islam? (2) Bagaimana akhlak siswa kelas VII? (3) Bagaimana pengaruh prestasi belajar pendidikan agama Islam terhadap akhlak siswa di kelas VII SMPN 2 Kismantoro tahun 2013/2014? kemudian tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui prestasi belajar Pendidikan Agama Islam? (2) Untuk mengetahui akhlak siswa Kelas VII? (3) Untuk mengetahui pengaruh prestasi belajar pendidikan agama Islam terhadap akhlak siswa kelas VII SMPN 2 Kismantoro tahun 2013/2014? Dalam pembahasan penelitian ini, pada tahap pertama menggunakan analisa frekwensi kumulatif atas jawaban responden. Kemudian pada tahap berikutnya menggunakan metode analisa data dengan membandingkan antara variabel independent terhadap variabel dependen dengan menggunakan analisis korelasi product moment, hal ini untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara kedua variable tersebut. Hasil pembahasan atas tanggapan responden menunjukkan bahwa prestasi belajar Pendidikan Agama Islam yaitu 9 kategori baik sebanyak 4, nilai 8,5 sebanyak 1 dan yang nilainya 8 dengan kategori sedang sebanyak 15 serta yang nilainya 7,5 kategori kurang sebanyak 7 siswa Akhlak siswa SMP Negeri 2 Kismantoro dari tanggapan atas jawaban responden tentang akhlak siswa di sekolah menunjukkan hasil pilihan jawaban B, yaitu mencapai nilai 50 sampai dengan 75 %, sehingga secara umum siswa berperilaku baik di sekolah, meskipun tidak dilakukan secara rutin, kemudian apalagi dijumlahkan hasil jawaban responden menunjukkan pilihan jawaban A lebih besar dibandingkan dengan jawaban B (kadang-kadang). Kemudian jawaban responden atas akhlak siswa di rumah menunjukkan hasil pilihan jawaban B lebih besar yaitu mencapai nilai 46 % sampai dengan 81,41 %, sehingga secara umum siswa berperilaku baik di rumah dan di sekolah, meskpun tidak dilakukan secara rutin, akan tetapi apabila dijumlahkan seluruh jawabannya lebih mengarah pada pilihan jawaban B (kadang-kadang) lebih besar dibandingkan dengan Kata kunci: Pendidikan Agama Islam, Akhlak siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Pendidikan adalah pengalaman-pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal dan non formal, dan informal di sekolah, dan di luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbanagan kemampuan-kemampuan individu, agar di kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat. 1 Pendidikan sebagai sebuah bentuk kegiatan manusia dalam kehidupannya juga menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai, baik tujuan yang dirumuskan itu bersifat abstrak sampai rumusanrumusan yang dibentuk secara khusus untuk memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi. Begitu juga dikarenakan pendidikan merupakan bimbingan terhadap perkembangan manusia menuju ke arah cita-cita tertentu, maka yang merupakan masalah pokok bagi pendidikan adalah memilih arah atau tujuan yang akan dicapai. 1 Redja Mudiyaharjo, Pengantar Pendidikan: 1 Sebuah Studi Awal Tentang Dasar-dasar Penddidikan pada Umumnya dan Pendididkan di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), Cet ke-2, h. 11

Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat (2) disebutkan bahwa suatu Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Tidak bisa dipungkiri bahwa pendidikan Islam, baik sebagai sistem maupun institusinya, merupakan warisan budaya bangsa, yang berurat berakar pada masyarakat bangsa Indonesia. Dengan demikian jelas bahwa pendidikan Islam akan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional. 2 Kebutuhan akan pendidikan merupakan hal yang tidak bisa dipungkiri, bahkan semua itu merupakan hak semua warga Negara, Berkenaan dengan ini, di dalam UUD'45 Pasal 31 ayat (1) secara tegas disebutkan bahwa; "Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran. Tujuan pendidikan nasional dinyatakan dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 3 Tujuan pendidikan nasional suatu bangsa menggambarkan manusia yang baik menurut pandangan hidup yang dianut oleh bangsa itu, dan tujuan pendidikan sesuatu bangsa mungkin tidak akan sama dengan bangsa lainnya, karena pandangan hidup mereka biasanya tidak akan sama. Tetapi pada 2 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2005) Cet ke- 4, h. 174 3 Ibid, h. 310

dasarnya pendidikan setiap bengsa tentu sama, yaitu semua menginginkan terwujudnya manusia yang baik yaitu manusia yang sehat, kuat serta mempunyai ketrampilan, pikirannya cerdas serta pandai, dan hatinya berkembang dengan sempurna. Dalam perkembangannya istilah pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar anak didik menjadi dewasa, dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Dengan demikian pendidikan berarti, segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembanagan jasmani dan rohaninya kearah kedewasaan. 4 Dalam firman Allah SWT mengatakan: Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS.An-Nahl/16:78) 5 Tidak semua tugas mendidik dapat dilaksanakan oleh orang tua dalam keluarga terutama dalam hal ilmu pengetahuan dan berbagai macam 4 H. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Kalam Mulia, Cet ke-4 2004), h. 1 5 Depag-RI, Al-Qur'an dan Terjemah (Jakarta: CV. Asyifa, Semarang, 1989), h. 413

ilmu pengetahuan. Oleh karena itu dikirimlah anak ke sekolah. Dengan demikian, sebenarnya pendidikan di sekolah adalah bagian dari pendidikan dalam keluarga yang sekaligus merupakan lanjutan dari pendidikan keluarga. Dengan masuknya anak kesekolah, maka terbentuklah hubungan antara rumah dan sekolah karena antara kedua lingkungan itu terdapat objek dan tujuan yang sama, yakni mendidik anak-anak. 6 Dapat dimengerti betapa pentingnya kerjasama antara rumah, sekolah dan lingkungan itu. Kerjasama itu hanya tercapai, apabila kedua belah pihak saling mengenal. Contohnya guru dengan orang tua murid. Agama sebagai dasar pijakan umat manusia memiliki peran yang sangat besar dalam proses kehidupan manusia. Agama telah mengatur pola hidup manusia baik dalam hubungannya dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan sesama manusia. Agama selalu mengajarkan yang terbaik dan tidak pernah menyesatkan penganutnya. Untuk itu sebagai benteng pertahanan diri anak didik dalam menghadapi berbagai tantangan di atas, kiranya untuk menanamkan pendidikan agama yang kuat dalam diri anak, sehingga dengan pendidikan agama ini, pola hidup anak akan terkontrol oleh rambu-rambu yang telah digariskan agama dan dapat menyelematkan anak agar tidak terjerumus dalam jurang keterbelakangan mental. Pendidikan agama merupakan suatu sistem pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh umat manusia dalam rangka meningkatkan 6 Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, ( Jakarta; Bumi Aksara, 1992), Cet ke-2, h. 76

penghayatan dan pengalaman agama dalam kehidupan bermasyarakat, beragama, berbangsa dan bernegara. Menurut Ahmad D Marimba dalam Nur Uhbiyati: Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian yang lain seringkali beliau mengatakan kepribadian utama tersebut dengan istilah Kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.. 7 Pendidikan Islam sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia dari aspek-aspek kerohanian dan jasmaninya juga harus berlangsung secara bertahap. Oleh karena suatu pematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi perkembangan atau pertumbuhan, baru dapat tercapai bila mana berlangsung melaui proses demi proses kearah tujuan akhir perkembangan atau pertumbuhannya. 8 Dari beberapa pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan al-quran terhadap anak-anak agar terbentuk kepribadian muslim yang sempurna Agar anak mempunyai akhlak yang mulia, anak didik diharapkan dapat memperhatikan pelajaran berbasis agama sebagai kontrol dalam kehidupan anak didik. 7 Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1998), Cet. ke-2, h. 9 8 M Arifin, M. Ed, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bina Aksara, 1987) Cet ke-1, hal. 10

Berdasarkan keadaan di SMP Negeri 2 Kismantoro selama ini anakanak kurang memperhatikan terhadap pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan juga perilaku berakhlak, khususnya siswa disaat berada disekolah. Pada saat pelajaran pendidikan Agama Islam keadaan siswa tidak serius dalam mengikutinya, kemudian siswa terlihat acuh tak acuh, meskipun berada di dalam kelas. Keadaan siswa SMP Negeri 2 Kismantoro dalam berperilaku mulia terasa sangat kurang sekali, termasuk berbuat baik pada guru, selalu membantu kegiatan di sekolah, perilaku ramah, sopan santun kepada guru, siswa selalu berucap dengan kata-kata baik, dalam hal ini guru selalu melakukan pengawasan dengan ketat dan bahkan harus dilakukan penertiban dengan absen. Perilaku siswa untuk mentaati peraturan disekolah, mengikuti pelajaran disekolah, kebiasaan meninggalkan kelas dengan ijin terlebih dahulu, siswa tidak masuk membuat surat ijin atau memohon ijin tidak masuk, pada saat jam masuk membiasakan tepat waktu, kebiasaan siswa melakukan bolos sekolah dan membiasakan mentaati peraturan dan tata tertib di sekolah perlu adanya peran guru dalam membiasakan perilaku akhlak mulia tersebut. Termasuk perilaku akhlak dirumah juga kurang maksimal dapat dilakukan siswa, harus dibantu orang tuanya untuk mampu melaksanakan perilaku akhlak dirumah. Berdasarkan dari uraian latar belakang tersebut, maka penulis mengambil sebuah judul: Pengaruh Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam terhadap Akhlak Siswa Kelas VII SMPN 2 Kismantoro tahun 2013/2014.

B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII SMPN 2 Kismantoro tahun 2013/2014? 2. Bagaimana akhlak siswa kelas VII SMPN 2 Kismantoro tahun 2013/2014? 3. Seberapa besar pengaruh prestasi belajar pendidikan agama Islam terhadap akhlak siswa kelas VII SMPN 2 Kismantoro tahun 2013/2014? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Ingin mengetahui prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas VII SMPN 2 Kismantoro tahun 2013/2014. 2. Ingin mengetahui akhlak siswa kelas VII SMPN 2 Kismantoro tahun 2013/2014. 3. Ingin mengetahui besarnya pengaruh prestasi belajar pendidikan agama Islam terhadap akhlak siswa SMPN 2 Kismantoro kelas VII tahun 2013/2014. D. Batasan Penelitian Dalam pembahasan penelitian ini terbatas pada: 1. Prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa kelas VII SMPN 2 Kismantoro tahun 2012/2013.

2. Akhlak siswa kelas VII SMPN 2 Kismantoro tahun 2012/2013. 3. Pengaruh prestasi belajar pendidikan agama Islam terhadap akhlak siswa kelas VII SMPN 2 Kismantoro tahun 2012/2013. E. Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis a. Diharapkan menambah khasanah keilmuan, terutama di bidang ilmu pendidikan agama Islam dan pembentukan karakter siswa dalam bersikap dan berperilaku sesuai dengan aturan agama Islam. b. Diharapkan dapat menjadi rujukan bagi pengkajian ilmu pendidikan agama islam dan pengukuran prestasi belajar siswa serta pengaruhnya terhadap akhlak siswa. c. Diharapkan dapat menjadi rujukan bagi penelitian lanjutan tentang pengaruh prestasi belajar pendidikan agama islam terhadap akhlak siswa kelas VII. 2. Secara Empiris a. Diharapkan dapat menjadi pijakan para guru SMP dan sederajat dalam pelaksanaan pengukuran prestasi belajar siswa dan pengaruhnya terhadap akhlak siswa kelas VII. b. Penelitian ini sangat membantu guru dalam membangunan mental anak didiknya agar menjadi anak yang sholeh dan sholehah, sekaligus mengetahui prestasi belajar pendidikan agama Islam dan pengaruhnya terhadap akhlak siswa.

c. Diharapkan dapat menjadi pedoman umum bagi masyarakat dalam proses pembelajaran anak, khususnya dalam pembentukan karakter anak setingkat kelas VII agar mampu bersikap dan berperilaku sesuai dengan ajaran agama islam. F. Hipotesis Hipotesis yang penulis ajukan adalah: Ada pengaruh signifikan antara prestasi belajar pendidikan agama Islam (PAI) dengan akhlak siswa SMPN 2 Kismantoro tahun 2012/2013.