BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MEI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2015

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI PEBRUARI 2010

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2017

Perkembangan Pariwisata Bali

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2017

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2010

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOVEMBER 2015

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI DESEMBER 2008

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI NOPEMBER 2007

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JULI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JUNI 2008

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

Jumlah wisman ke. Nopember dan TPK. insibalino. 02/01/51/Th

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI AGUSTUS 2016

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan dan saling pengertian di antara negara-negara sudah berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dengan baik. Kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh orang-orang yang relatif kaya pada

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sektor andalan dalam pembangunan Indonesia dan pembangunan daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, memiliki kekayaan alam dan seni budaya

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dapat memberikan keuntungan cepat di suatu daerah jika

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. ingin dicapai. Untuk meningkatkan kemajuan pembangunan dibidang ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki suatu nilai yang tidak hilang meskipun zaman sudah

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari manusia dan hanya dapat dikelola dan diselesaikan oleh manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

beragam budaya yang masih melekat sehingga dapat mencuri perhatian kehidupan. Banyak hamparan pemandangan indah dan adat istiadat yang masih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Hotel Mitra Bandung Sumber: 2014

BAB I PENDAHULUAN. Pantai Sanur Kaja terletak di pesisir utara (Kaja) kawasan Sanur dan

BAB I PENDAHULUAN. dilihat perkembangan jumlah wisatawan ke Bali dapat dilihat dari data berikut.

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

Condotel Horison Jimbaran Bali, Kondotel Baru di Jimbaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, pendapatan pemerintah, dan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang unik dibandingkan dengan propinsi lain di mana pilar-pilar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pulau Bali atau juga yang dikenal dengan sebutan Pulau Dewata ini

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sektor yang cukup diperhitungkan dan diperhatikan oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. yang terserap di industri pariwisata, seiring dengan bergesernya kecenderungan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia demi mencapai masyarakat yang sejahtera. Namun, mengingat Negara

BAB I PENDAHULUAN. Kuta. Jendela pariwisata di Bali yang baru menonjol adalah Seminyak. Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Puri Artha dikenal sebagai Hotel yang menerapkan adat tradisional

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

PENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut akan diuraikan secara singkat, yang selajutnya penjelasan tersebut akan

BAB I PENDAHULUAN. wisata maka usaha perhotelan dan guest house merupakan usaha yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang paling diminati oleh para wisatawan, baik wisatawan domestik. maupun mancanegara adalah Bali, karena Bali memiliki daya tarik

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. sementara, tidak bekerja yang sifatnya menghasilkan upah, dilakukan perorangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pantai Kuta adalah salah satu daerah tujuan wisata yang terletak di Kecamatan Kuta. Daerah ini merupakan sebuah daerah tujuan wisata bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu daerah tujuan wisata andalan Bali. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur sebagai pantai matahari terbit (sunrise beach). Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Bali menumbuhkan niat masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Dewasa ini telah banyak akomodasi perhotelan didirikan di Bali khususnya Kuta yang terletak di Kabupaten Badung, jumlah hotel berbintang yang terdapat di Bali dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut : Tabel 1.1 Jumlah Hotel Berbintang di Bali Tahun 2014 No Kabupaten/K Kelas Hotel (Bintang) ota 5 4 3 2 1 Jumlah 1 Jembrana 0 0 2 0 0 2 2 Tabanan 2 0 0 0 0 2 3 Badung 44 55 45 11 9 164 4 Gianyar 7 9 5 0 1 22 5 Klungkung 0 0 2 3 0 0 6 Bangli 0 0 0 0 0 5 7 Karangasem 1 2 2 1 1 7 8 Buleleng 1 1 9 2 1 14 9 Denpasar 3 4 10 8 8 33 Jumlah 58 71 75 25 20 249 Sumber : BPS Provinsi Bali 2015 1

2 Dilihat dari Tabel 1.1 bahwa di Kabupaten Badung terdapat 164 hotel berbintang, dan menjadi wilayah di Bali yang memiliki hotel berbintang paling banyak. Pada tabel tersebut juga bisa dilihat bahwa di Kabupaten Badung terdapat 55 hotel berbintang 4 salah satunya adalah Grand Istana Rama Hotel Kuta Bali. Grand Istana Rama Hotel atau bisa disingkat dengan GIRH sebagai hotel bintang empat dengan lokasi yang sangat baik tepat di depan pantai Kuta yang luar biasa memberikan kenyamanan, serta relaksasi. Hanya dibutuhkan sekitar 15 menit menuju GIRH dari Bandara Ngurah Rai International dengan menggunakan transportasi darat seperti taxi dan sepeda motor. GIRH sangat dekat dengan tokotoko internasional Kuta Square, tempat hiburan di Jalan Legian, dan di samping GIRH terdapat salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Bali yaitu Beachwalk. GIRH memiliki 155 kamar yang terdiri dari superior room upper floor, superior room ground floor, deluxe room, dan garden suite, yang berdiri di atas luas tanah 1,7 hektar. GIRH turut berpartisipasi dalam melestarikan budaya lokal Bali dengan membuat semua kamar dan ruangan memakai gaya bangunan Bali serta pemberian nama ruangan dengan nama-nama pewayangan Bali. GIRH salah satu hotel gaya Bali ini memiliki pangsa pasar Australia, namun selain didominasi dengan tamu Australia, terdapat tamu domestik dan yang berasal dari negaranegara mancanegara lainnya. Selain fasilitas kamar, GIRH memiliki fasilitas restoran yang bernama Samudera Restaurant yang menawarkan masakan Bali dan Internasional. Terdapat fasilitas bar yang bernama Tequila Bar, dan Ayodya Pool Bar. GIRH juga memiliki lima meeting room yang bisa menampung hingga 30-250 peserta untuk konferensi, pertemuan, rapat, dan pernikahan.

GIRH dalam pengoperasiannya mempunyai beberapa departemen, hal ini 3 dilakukan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada para tamu, diantaranya adalah management, executive office, finance & accounting, sales & marketing, human resource, front office, guest relations, house keeping, food and beverage, dan engineering. Adapun jumlah karyawan di GIRH dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut: Tabel 1.2 Jumlah Karyawan di Grand Istana Rama Tahun 2015 Departemen Jenis Kelamin L P Jumlah Karyawan (Orang) Management 17 7 24 Executive Office - 1 1 Finance & Accounting 7 11 18 Sales & Marketing 2 4 6 Human Resource 6 1 7 Front Office 11 4 15 Guest Relations 1 4 5 House Keeping 23 2 25 Food and Beverage 27 19 46 Engineering 12 1 13 Jumlah 106 54 160

4 Gambar 1.1 Diagram Jumlah Karyawan di Grand Istana Rama Tahun 2015 Dilihat dari Tabel 1.2 dan Gambar 1.1 jumlah karyawan di GIRH adalah 160 orang yang terbagi dalam 10 departemen. Seluruh karyawan di masingmasing departemen yang ada di GIRH sangat berperan penting dalam menjalankan operasional hotel dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk seluruh tamu yang menginap. Produktivitas merupakan hal yang sangat penting bagi para karyawan yang ada di pemsahaan. Dengan adanya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efesien dan efektif, sehingga ini semua akhirnya sangat diperlukan dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan (Sutrisno, 2009: 102). Jika tujuan yang ingin dicapai tidak memunuhi target maka dapat dilihat produktivitas kerjanya menurun. Bisa dilihat dari masih banyaknya tamu yang complain menunjukan produktivitas karyawan yang menurun, menyebabkan hasil

kerja karyawan juga menurun. Produktivitas karyawan yang menurun bisa dilihat dari jumlah complain pada Trip Advisor untuk GIRH yang masuk pada tahun 2011-2014 pada Tabel 1.3 sebagai berikut: Tabel 1.3 Rata-rata Complain Yang Diterima Grand Istana Rama Hotel Kuta Bali Tahun 2011-2014 5 Tahun Guest Comment Complain Complain (%) Peningkatan (%) 201l 74 12 16,2% - 2012 86 19 22% 26,3 % 2013 112 27 24,1 % 8,7 % 2014 60 16 26,6 % 9,4 % Rata-rata 83 19 22,2 % 14,8% Gambar 1.2 Diagram Rata-rata Complain Yang Diterima Grand Istana Rama Hotel Kuta Bali 30 25 20 15 10 5 0 2011 2012 2013 2014 Complain

6 Dilihat dari Tabel 1.3 dan Gambar 1.2 complain yang diterima setiap tahunnya mengalami peningkatan, rata-rata 14,8% complaint setiap tahunnya. Complain ini menunjukkan bahwa produktivitas karyawan yang diberikan menurun. Banyaknya complain ditujukan kepada kualitas pelayanan karyawan, produk dan fasilitas-fasilitas GIRH yang ada, contohnya melayani tamu dengan tidak sigap dan tidak cepat pada saat membutuhkan layanan kamar ataupun berada di restoran, masakan para koki yang hambar dan keras, dan fasilitas-fasilitas pendukung yang rusak atau kurang memadai. Semua itu menunjukan kurangnya pengembangan pada produktivitas kerja. Produktivitas kerja bukan hanya ditujukan untuk mendapatkan hasil kerja sebanyak-banyaknya, melainkan meningkatkan kualitas kinerja jauh lebih penting untuk diperhatikan (Sedarmayanti, 2001: 257). Diperkirakan bahwa pendidikan dapat mempengaruhi produktivitas kerja, karena untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan adanya pendidikan mampu menghasilkan tenaga kerja yang bermutu, memiliki pola pikir, dan cara bertindak yang modern. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi juga tingkat produktivitas atau kinerja tenaga kerja tersebut (Simanjuntak, 2001: 207). Berikutnya yang diperkirakan dapat mempengaruhi produktivitas kerja adalah jenis kelamin tenaga kerja. Jenis kelamin dapat menunjukkan tingkat produktivitas seseorang. Secara umum, tingkat produktivitas laki-laki lebih tinggi dari perempuan. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dimiliki oleh perempuan seperti fisik yang kurang kuat, dalam bekerja cenderung menggunakan perasaan atau faktor biologis seperti harus cuti ketika melahirkan. Namun dalam keadaan tertentu terkadang produktivitas perempuan lebih tinggi dibanding lakilaki, misalnya pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Dalam

pekerjaan yang membutuhkan proses produksi perempuan biasanya lebih teliti dan sabar (Amron, 2009: 19). Selanjutnya diperkirakan bahwa usia dapat mempengaruhi produktivitas kerja, Usia tenaga kerja cukup menentukan keberhasilan dalam melakukan suatu pekerjaan, baik sifatnya fisik maupun non-fisik. Pada umumnya, tenaga kerja yang berumur tua mempunyai tenaga fisik yang lemah dan terbatas, sebaliknya tenaga kerja yang berumur muda mempunyai kemampuan fisik yang kuat (Amron, 2009:75). Usia pekerja yaitu 18 tahun dan masa pensiun ditentukan oleh masing-masing perusahaan (UU No. 13 Tahun 2003). Adapun interval usia dari seluruh karyawan di GIRH dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut: Tabel 1.4 Interval Usia Karyawan di Grand Istana Rama Hotel Tahun 2015 Usia (Tahun) Jumlah Karyawan (Orang) Persentase (%) 20-30 18 11 31-40 43 27 41-50 69 43 51-60 30 19 Jumlah 160 100 Gambar 1.3 Diagram Interval Usia Karyawan di Grand Istana Rama Hotel Tahun 2015 7

8 Dilihat dari Tabel 1.4 dan Gambar 1.3 bahwa karyawan di GIRH didominasi oleh karyawan yang berusia antara 51-60 tahun sebanyak 30 orang, usia tersebut sudah terhitung tua. Namun terdapat juga usia muda antara 20-30 tahun sebanyak 18 orang. Golongan pelopor usianya antara 25-40 tahun, Golongan pelopor ini memiliki ciri adalah berpikiran maju, pandai, pengetahuan luas, usahanya rata-rata maju, penghasilan tinggi, kaya dan memiliki produktifitas yang tinggi. Sifat keistimewaannya adalah selalu ingin tahu dan aktif mencari keterangan kemana - mana. Tetapi mereka kurang memperdulikan orang -orang disekitarnya, tidak aktif menyebar luaskan pengetahuan dan pengalamannya. Sedangkan golongan usia tua antara umur 45 tahun keatas dan 50 tahun ke atas biasanya cenderung statis. Kelompok ini biasanya dimasukan pada golongan penerimaan akhir dan memiliki ciri adalah keadaannya kurang mampu, dan sifatnya kurang giat untuk hal-hal baru (Moekijad, 1992:36). Jadi pendidikan, jenis kelamin, dan usia merupakan faktor yang penting bagi peningkatan produktivitas kerja karyawan, yang mana untuk memenuhi tujuan perusahaan dan hasil yang dicapai karyawan yang disebut dengan produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa pendidikan, jenis kelamin, dan usia telah memenuhi kriteria layak dan cukup. Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka perlu untuk diteliti tentang Pengaruh Pendidikan, Jenis Kelamin, dan Usia Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Grand Istana Rama Hotel Kuta Bali.

9 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana Pengaruh Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Grand Istana Rama Hotel Kuta Bali? 2. Bagaimana Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Grand Istana Rama Hotel Kuta Bali? 3. Bagaimana Pengaruh Usia Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Grand Istana Rama Hotel Kuta Bali? 4. Bagaimana Pengaruh Pendidikan, Jenis Kelamin, dan Usia Secara Simultan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Grand Istana Rama Hotel Kuta Bali? 5. Variabel manakah yang berpengaruh secara dominan diantara variabel pendidikan, jenis kelamin, dan usia terhadap produktivitas kerja karyawan di Grand Istana Rama Hotel Kuta Bali? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang disampaikan diatas, adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu, 1. Mengetahui Pengaruh Pendidikan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Grand Istana Rama Hotel Kuta Bali. 2. Mengetahui Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Grand Istana Rama Hotel Kuta Bali. 3. Mengetahui Pengaruh Usia Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Grand Istana Rama Hotel Kuta Bali.

10 4. Mengetahui Pengaruh Pendidikan, Jenis Kelamin, dan Usia Secara Simultan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di Grand Istana Rama Hotel Kuta Bali. 5. Mengetahui variabel yang paling dominan berpengaruh antara variabel pendidikan, jenis kelamin, dan usia terhadap produktivitas kerja karyawan di Grand Istana Rama Hotel Kuta Bali. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang di dapatkan dari penelitian ini adalah : 1) Manfaat Akademis Diharapkan bagi mahasiswa yang ingin meneliti penelitian ini dapat lebih mengembangkan ilmu pengetahuan terutama pada Manajemen Sumber Daya Manusia sehingga dapat mencapai suatu hasil penelitian yang lebih sempurna. 2) Manfaat Praktis Sebagai bahan informasi yang dapat dipertimbangkan sehingga hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan, khususnya pada seluruh karyawan di GIRH. 1.5 Sistematika Penyajian Dalam sistematika penulisan penelitian ini diuraikan secara singkat isi dari setiap bab. Pembagiannya adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi pendahuluan yang membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penelitian.

11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang telaah hasil penelitian sebelumnya, dan deskripsi konsep yang terdiri dari tinjauan tentang pendidikan, tinjauan tentang jenis kelamin, tinjauan tentang usia, produktivitas kerja, indikator produktivitas kerja, faktor-faktor penentu produktivitas, upaya-upaya meningkatkan produktivitas kerja, karyawan, hotel, serta hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang lokasi penelitian, definisi operasional variable (DO V), jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik penentuan sampel, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi bahasan tentang hasil penelitian yang mencakup gambaran umum tentang tempat penelitian, serta hasil pengumpulan data yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan simpulan dan saran, simpulan merupakan singkat yang diambil dari hasil analisis dan pembahasan penelitian. Sedangkan saran merupakan sumbangan pikiran yang diperoleh dari hasil penelitian.